SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
Riyoko Yudhi Wibowo
55117110098
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and implications,
Universitas Mercubuana,2017
The Corporate Culture: infact and implications
Dalam Inti perusahaan ada 3 hal yang menjadi konsern
1) Relasi antara management dengan pemegang saham,
2) Mayortias pemegang saham denga minoritas pemegang saham
3) Pengontrol perusahaan dan pemegang keputusan
dalam 3 hal ini maka ada board atau suatu jajaran yang akan mengatur dan meanalisai,
menangani hal-hal tersebut dalam prakterk perusahaan dalam keseharianya.
Board Of Director (Jajaran Direktur)
Hampir semua perusahaan diatur oleh direktur yang ditunjuk oleh pemegang saham untuk
menjalankan perusahaan atas nama mereka. Biasanya posisi ini akan dipilih orang mungkin
dalam tahunan atau jangka waktu tertentu oleh pemegang saham. Biasanya posisi ini ada 2
tipe, Executive Directors dan non executive directors bedanya adalah dari day-to-day
activites dari kedua tipe tersebut.
Berberapa peran dari direktur adalah
- menentukan tujuan dari perusahaan
- mendefenisikan nilai yang perusahaan pegang dan bagaimana nilai keseharianya
- mengindentifikasi stakeholders yang relevan dengan perusahaan
- mengkombinasi strategi
- implementasi strategi
Board Comittee
Board of Comitte adalah sebuah turunan/subgroups dari sesuatu yang lebih besar. dalam hal
ini komite bisa dalam hal komite audit, komite manajemen resiko. Komite-komite ini
dibentuk untuk menjalankan sebuah fungsi yang jelas dalam sebuah perusahaan. Board of
comittee biasanya menjadi badan pengawas dari sebuah perusahaan.
Board Power
Board power adalah kapabilitas atau wewenang dari sebuah jajaran, dari kedua jajaran
sebelumnya yaitu jajaran direktur dan komite, berberapa hal yang bisa kita lihat secara
kontras antara lain,
- direktur menjadi representasi dari shareholders untuk menjalankan perusahaan, komite
dibentuk untuk mengawasi perusahaan dalam aspek tertentu sesuai dengan kesepakatan
awalnya.
- direktur menjadi pengambil keputusan dari sebuah perusahaa, komite menjadi batasan
aman, untuk memberikan saran masukan dan sebagainya.
Riyoko Yudhi Wibowo
55117110098
komite lebih menjadi tembok pengaman, dan menjadi guideline dari sebuah perusahaan.
Board Composition
Berberapa hal yang bisa kita perhatikan dalam hal ini adalah sebagai berikut
1. Size of the boards, Dipercai bahwa ukuran jajaran direksi itu yang baik antara 3-15 orang
tapi semuanya tergantung dari kapabilitas dan tangggung jawab dari masing-masing posiis
2. Independent Directors, biasanya dalam sebuah perusahaan ada direktur yang indipenden
yang biasanya dipilih dari kriteria yang cocok, dan biasanya dipilih oleh jajaran direktur yang
lainya.
3. Kriteria. Jajaran mencari kriteria profesional dan personal background yang berbeda demi
mendapatkan gambaran dan pandangan luas mengenai satu hal dari berbagai sisi. Baik dari
usia, keahlian dan pengalaman hal tersebut bisa disaring
4. Lead Director posisi ini yang menjadi acuan terakhir dalam pengambilan keputusan dan
sebagainya, dan menjadi penghubung dengan pemilik perusahaan, konsultasi dengan jajaran
direksi, dan sebagainya.
Berbicara soal implementasi dari hal ini, biasanya sebuah perusahaan yang sudah berjalan
dengan baik, dan mempunyai management yang baik memiliki komite corporate governance.
Tugas komite ini terkait dengan sebelumnya juga bisa untuk menyeleksi kandidat yang
mungkin bisa menjadi jajaran direksi nantinya.
Dalam perusahaan tempat saya bekerja yaitu sebuah yayasan, dimana memiliki berberapa
Vice president yang mengepalai berberapa bidang yang berbeda, dan VP ini dilead oleh
seorang rektor.
kira-kira penggambaranya sebagai berikut
Rektor
VP - Senat - komite
Director
Manager
Kepala Bagian
Staff
Berbicara dengan Corporate Governance di Indonesia, seperti yang disebutkan di forum
sebelumnya, tidaklah mudah untuk implementasi GCG dalam setiap bagian dari sebuah
perusahaan, multietnis perbedaan pandangan, perbedaan nilai-nilai yang dipegang, etnis
bahkan agama bisa menjadi alasan dari ketidak adilan yang mungkin kita temui, baik dari
pemilihan jajaran sanpai perekurtan dsbya.
Daftar Pustaka
A. -. (n.d.). Corporate governance: the board of directors and standing committees. Retrieved
September 20, 2017, from http://www.accaglobal.com/content/dam/acca/global/PDF-
students/2012s/sa_oct12-f1fab_governance.pdf
Riyoko Yudhi Wibowo
55117110098
Davies, P. L. (n.d.). The Board of Directors: Composition, Structure, Duties and Powers.
Retrieved September 20, 2017, from
https://www.oecd.org/daf/ca/corporategovernanceprinciples/1857291.pdf
W. (n.d.). Board of Directors Corporate Governance Guidelines . Retrieved September 20,
2017, from http://phx.corporate-
ir.net/External.File?item=UGFyZW50SUQ9MjA3ODI5fENoaWxkSUQ9LTF8VHlwZT0z&t
=1
Forum
Menurut pandangan saya bahwa Indonesia memang sedikit terlambat untuk menerapkan
Good Governance secara menyeluruh. Aspek - aspek yang disebutkan sebagai negara
berkembang, multi etnis dan sebagainya merupakan sebuah tantangan tersendiri dalam
Indonesia. Dengan kentalnya keberagaman, sangat mungkin sekali untuk terjadi KKN baik
dalam perusahaan atau organisasi. Timbulnya KKN tentu mengeliminasi sifat kejujuran dan
keterbukaan dari GGG, tetapi hal ini dapat dihilangkan, mungkin sulit untuk dihilangkan
tetapi sangat mungkin. Di Indonesia kita lihat jika ada orang yang jujur dan mengedepankan
karakter yang cakap, malah menjadi suatu tontonann yang asing bagi masyrakat. Hal ini
sangat miris, bahwa dapat kita lihat hal ini menjadi gambaran apa yang terjadi di organisasi di
Indonesia.
Kita bisa melihat perusahaan seperti politik kita kebanyakan, karena kebanyakan perusahaan
juga tercampur adukan dengan dunia politik. Tidak adanya trust dari masyarakat ke
pemerintah dsbya, karena tidak ada transparansi dan aspek-aspek pendukung lainya.
Kemisikinan juga menjadi faktor tambahan, naiknya kriminalitas, ketidakjujuran, korupsi dan
keserakahan hanya diujung pintu, semua orang dengan mudah jika karakternya tidak baik
pasti melakukanya.
Belum lagi soal pendidikan, kita tau bahwa angka pendidikan di Indonesia juga tidak tinggi,
tentu pendidikan bukan hanya 1 faktor utama untuk meliminasi karakter-karakter yang tidak
baik dalam sebuah organisasi, tetapi jenjang pendidikan dapat menyaring karakter-karakter
yang tidak seharusnya.
Semua ini bisa kita lihat sebagai topik besar negara berkembang, dimana pendidikan dan
wawasan tidak merata, jadi tidak semua orang tau tentang semua informasi, dan masalah
hukum yang tidak merata dsbnya.
Bukanlah suatu hal yang mudah untuk bangkit dari hal-hal tersebut, tetapi Indonesia bisa
melewati hal ini, butuh komitmen dan kerjasama dari semua lapisan

More Related Content

Similar to BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and implications, Universitas Mercubuana,2017

BE&GG, Eka Yuliani, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA., The Corporate Culture: Infact a...
BE&GG, Eka Yuliani, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA., The Corporate Culture: Infact a...BE&GG, Eka Yuliani, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA., The Corporate Culture: Infact a...
BE&GG, Eka Yuliani, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA., The Corporate Culture: Infact a...
Eka Yuliani
 

Similar to BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and implications, Universitas Mercubuana,2017 (20)

BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...
 
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,corporate cult...
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,corporate cult...Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,corporate cult...
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,corporate cult...
 
BE&GG, Eka Yuliani, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA., The Corporate Culture: Infact a...
BE&GG, Eka Yuliani, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA., The Corporate Culture: Infact a...BE&GG, Eka Yuliani, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA., The Corporate Culture: Infact a...
BE&GG, Eka Yuliani, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA., The Corporate Culture: Infact a...
 
Be, gg, edi putra, hapzi ali, ethics and business,executive and director, uni...
Be, gg, edi putra, hapzi ali, ethics and business,executive and director, uni...Be, gg, edi putra, hapzi ali, ethics and business,executive and director, uni...
Be, gg, edi putra, hapzi ali, ethics and business,executive and director, uni...
 
BG & GG, Sekar Kumudasari, 55117110117, Prof Dr. Hapzi Ali, MM, CMA, Executiv...
BG & GG, Sekar Kumudasari, 55117110117, Prof Dr. Hapzi Ali, MM, CMA, Executiv...BG & GG, Sekar Kumudasari, 55117110117, Prof Dr. Hapzi Ali, MM, CMA, Executiv...
BG & GG, Sekar Kumudasari, 55117110117, Prof Dr. Hapzi Ali, MM, CMA, Executiv...
 
Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, the corporate culture infact and...
Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, the corporate culture infact and...Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, the corporate culture infact and...
Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, the corporate culture infact and...
 
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Board Of Directors 2 & CSR, Universita...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Board Of Directors 2 & CSR, Universita...BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Board Of Directors 2 & CSR, Universita...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Board Of Directors 2 & CSR, Universita...
 
Forum quiz be & gg minggu 11,waldy gagantika,hapzi ali,fungsi para execut...
Forum quiz be & gg minggu 11,waldy gagantika,hapzi ali,fungsi para execut...Forum quiz be & gg minggu 11,waldy gagantika,hapzi ali,fungsi para execut...
Forum quiz be & gg minggu 11,waldy gagantika,hapzi ali,fungsi para execut...
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Business Ethics & GG Executive and Directo...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Business Ethics & GG Executive and Directo...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Business Ethics & GG Executive and Directo...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Business Ethics & GG Executive and Directo...
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Be&gg, evarianna f pasaribu, hapzi ali, the corporate culture infact and...
Be&gg, evarianna f pasaribu, hapzi ali, the corporate culture  infact and...Be&gg, evarianna f pasaribu, hapzi ali, the corporate culture  infact and...
Be&gg, evarianna f pasaribu, hapzi ali, the corporate culture infact and...
 
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 11 , Universitas Me...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 11 , Universitas Me...BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 11 , Universitas Me...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 11 , Universitas Me...
 
Makalah kepemimpinan2
Makalah kepemimpinan2Makalah kepemimpinan2
Makalah kepemimpinan2
 
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implications, Univ...
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implications, Univ...BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implications, Univ...
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implications, Univ...
 
power point etika terbaru.pptx
power point etika terbaru.pptxpower point etika terbaru.pptx
power point etika terbaru.pptx
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Struktur Direktur dan Eksekutif, Universita...
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Struktur Direktur dan Eksekutif, Universita...BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Struktur Direktur dan Eksekutif, Universita...
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Struktur Direktur dan Eksekutif, Universita...
 
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Struktur Direktur dan Eksekutif, Universita...
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Struktur Direktur dan Eksekutif, Universita...BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Struktur Direktur dan Eksekutif, Universita...
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Struktur Direktur dan Eksekutif, Universita...
 

More from Riyoko Yudhi Wibowo

BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,ETIKA BISNIS (NILAI ETIKA) DALAM LING...
BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,ETIKA BISNIS (NILAI ETIKA) DALAM LING...BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,ETIKA BISNIS (NILAI ETIKA) DALAM LING...
BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,ETIKA BISNIS (NILAI ETIKA) DALAM LING...
Riyoko Yudhi Wibowo
 

More from Riyoko Yudhi Wibowo (9)

BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,PENERAPAN GOOD GOVERNANCE (GCG) DALAM...
BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,PENERAPAN GOOD GOVERNANCE (GCG) DALAM...BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,PENERAPAN GOOD GOVERNANCE (GCG) DALAM...
BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,PENERAPAN GOOD GOVERNANCE (GCG) DALAM...
 
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Ethics & Conflict Interest, Universita...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Ethics & Conflict Interest, Universita...BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Ethics & Conflict Interest, Universita...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Ethics & Conflict Interest, Universita...
 
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...
 
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Governance Rating, Universitas Mercubu...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Governance Rating, Universitas Mercubu...BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Governance Rating, Universitas Mercubu...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Governance Rating, Universitas Mercubu...
 
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Executive and Director, Universitas Me...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Executive and Director, Universitas Me...BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Executive and Director, Universitas Me...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Executive and Director, Universitas Me...
 
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, Universitas ...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, Universitas ...BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, Universitas ...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, Universitas ...
 
BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,ETIKA BISNIS (NILAI ETIKA) DALAM LING...
BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,ETIKA BISNIS (NILAI ETIKA) DALAM LING...BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,ETIKA BISNIS (NILAI ETIKA) DALAM LING...
BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,ETIKA BISNIS (NILAI ETIKA) DALAM LING...
 
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Shareholders and the markets for corpo...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Shareholders and the markets for corpo...BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Shareholders and the markets for corpo...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Shareholders and the markets for corpo...
 
Pendekatan Good Governance sesuai dengan budaya Indonesia, Riyoko Yudhi Wibowo
Pendekatan Good Governance sesuai dengan budaya Indonesia, Riyoko Yudhi WibowoPendekatan Good Governance sesuai dengan budaya Indonesia, Riyoko Yudhi Wibowo
Pendekatan Good Governance sesuai dengan budaya Indonesia, Riyoko Yudhi Wibowo
 

BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and implications, Universitas Mercubuana,2017

  • 1. Riyoko Yudhi Wibowo 55117110098 BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and implications, Universitas Mercubuana,2017 The Corporate Culture: infact and implications Dalam Inti perusahaan ada 3 hal yang menjadi konsern 1) Relasi antara management dengan pemegang saham, 2) Mayortias pemegang saham denga minoritas pemegang saham 3) Pengontrol perusahaan dan pemegang keputusan dalam 3 hal ini maka ada board atau suatu jajaran yang akan mengatur dan meanalisai, menangani hal-hal tersebut dalam prakterk perusahaan dalam keseharianya. Board Of Director (Jajaran Direktur) Hampir semua perusahaan diatur oleh direktur yang ditunjuk oleh pemegang saham untuk menjalankan perusahaan atas nama mereka. Biasanya posisi ini akan dipilih orang mungkin dalam tahunan atau jangka waktu tertentu oleh pemegang saham. Biasanya posisi ini ada 2 tipe, Executive Directors dan non executive directors bedanya adalah dari day-to-day activites dari kedua tipe tersebut. Berberapa peran dari direktur adalah - menentukan tujuan dari perusahaan - mendefenisikan nilai yang perusahaan pegang dan bagaimana nilai keseharianya - mengindentifikasi stakeholders yang relevan dengan perusahaan - mengkombinasi strategi - implementasi strategi Board Comittee Board of Comitte adalah sebuah turunan/subgroups dari sesuatu yang lebih besar. dalam hal ini komite bisa dalam hal komite audit, komite manajemen resiko. Komite-komite ini dibentuk untuk menjalankan sebuah fungsi yang jelas dalam sebuah perusahaan. Board of comittee biasanya menjadi badan pengawas dari sebuah perusahaan. Board Power Board power adalah kapabilitas atau wewenang dari sebuah jajaran, dari kedua jajaran sebelumnya yaitu jajaran direktur dan komite, berberapa hal yang bisa kita lihat secara kontras antara lain, - direktur menjadi representasi dari shareholders untuk menjalankan perusahaan, komite dibentuk untuk mengawasi perusahaan dalam aspek tertentu sesuai dengan kesepakatan awalnya. - direktur menjadi pengambil keputusan dari sebuah perusahaa, komite menjadi batasan aman, untuk memberikan saran masukan dan sebagainya.
  • 2. Riyoko Yudhi Wibowo 55117110098 komite lebih menjadi tembok pengaman, dan menjadi guideline dari sebuah perusahaan. Board Composition Berberapa hal yang bisa kita perhatikan dalam hal ini adalah sebagai berikut 1. Size of the boards, Dipercai bahwa ukuran jajaran direksi itu yang baik antara 3-15 orang tapi semuanya tergantung dari kapabilitas dan tangggung jawab dari masing-masing posiis 2. Independent Directors, biasanya dalam sebuah perusahaan ada direktur yang indipenden yang biasanya dipilih dari kriteria yang cocok, dan biasanya dipilih oleh jajaran direktur yang lainya. 3. Kriteria. Jajaran mencari kriteria profesional dan personal background yang berbeda demi mendapatkan gambaran dan pandangan luas mengenai satu hal dari berbagai sisi. Baik dari usia, keahlian dan pengalaman hal tersebut bisa disaring 4. Lead Director posisi ini yang menjadi acuan terakhir dalam pengambilan keputusan dan sebagainya, dan menjadi penghubung dengan pemilik perusahaan, konsultasi dengan jajaran direksi, dan sebagainya. Berbicara soal implementasi dari hal ini, biasanya sebuah perusahaan yang sudah berjalan dengan baik, dan mempunyai management yang baik memiliki komite corporate governance. Tugas komite ini terkait dengan sebelumnya juga bisa untuk menyeleksi kandidat yang mungkin bisa menjadi jajaran direksi nantinya. Dalam perusahaan tempat saya bekerja yaitu sebuah yayasan, dimana memiliki berberapa Vice president yang mengepalai berberapa bidang yang berbeda, dan VP ini dilead oleh seorang rektor. kira-kira penggambaranya sebagai berikut Rektor VP - Senat - komite Director Manager Kepala Bagian Staff Berbicara dengan Corporate Governance di Indonesia, seperti yang disebutkan di forum sebelumnya, tidaklah mudah untuk implementasi GCG dalam setiap bagian dari sebuah perusahaan, multietnis perbedaan pandangan, perbedaan nilai-nilai yang dipegang, etnis bahkan agama bisa menjadi alasan dari ketidak adilan yang mungkin kita temui, baik dari pemilihan jajaran sanpai perekurtan dsbya. Daftar Pustaka A. -. (n.d.). Corporate governance: the board of directors and standing committees. Retrieved September 20, 2017, from http://www.accaglobal.com/content/dam/acca/global/PDF- students/2012s/sa_oct12-f1fab_governance.pdf
  • 3. Riyoko Yudhi Wibowo 55117110098 Davies, P. L. (n.d.). The Board of Directors: Composition, Structure, Duties and Powers. Retrieved September 20, 2017, from https://www.oecd.org/daf/ca/corporategovernanceprinciples/1857291.pdf W. (n.d.). Board of Directors Corporate Governance Guidelines . Retrieved September 20, 2017, from http://phx.corporate- ir.net/External.File?item=UGFyZW50SUQ9MjA3ODI5fENoaWxkSUQ9LTF8VHlwZT0z&t =1 Forum Menurut pandangan saya bahwa Indonesia memang sedikit terlambat untuk menerapkan Good Governance secara menyeluruh. Aspek - aspek yang disebutkan sebagai negara berkembang, multi etnis dan sebagainya merupakan sebuah tantangan tersendiri dalam Indonesia. Dengan kentalnya keberagaman, sangat mungkin sekali untuk terjadi KKN baik dalam perusahaan atau organisasi. Timbulnya KKN tentu mengeliminasi sifat kejujuran dan keterbukaan dari GGG, tetapi hal ini dapat dihilangkan, mungkin sulit untuk dihilangkan tetapi sangat mungkin. Di Indonesia kita lihat jika ada orang yang jujur dan mengedepankan karakter yang cakap, malah menjadi suatu tontonann yang asing bagi masyrakat. Hal ini sangat miris, bahwa dapat kita lihat hal ini menjadi gambaran apa yang terjadi di organisasi di Indonesia. Kita bisa melihat perusahaan seperti politik kita kebanyakan, karena kebanyakan perusahaan juga tercampur adukan dengan dunia politik. Tidak adanya trust dari masyarakat ke pemerintah dsbya, karena tidak ada transparansi dan aspek-aspek pendukung lainya. Kemisikinan juga menjadi faktor tambahan, naiknya kriminalitas, ketidakjujuran, korupsi dan keserakahan hanya diujung pintu, semua orang dengan mudah jika karakternya tidak baik pasti melakukanya. Belum lagi soal pendidikan, kita tau bahwa angka pendidikan di Indonesia juga tidak tinggi, tentu pendidikan bukan hanya 1 faktor utama untuk meliminasi karakter-karakter yang tidak baik dalam sebuah organisasi, tetapi jenjang pendidikan dapat menyaring karakter-karakter yang tidak seharusnya. Semua ini bisa kita lihat sebagai topik besar negara berkembang, dimana pendidikan dan wawasan tidak merata, jadi tidak semua orang tau tentang semua informasi, dan masalah hukum yang tidak merata dsbnya. Bukanlah suatu hal yang mudah untuk bangkit dari hal-hal tersebut, tetapi Indonesia bisa melewati hal ini, butuh komitmen dan kerjasama dari semua lapisan