SlideShare a Scribd company logo
Batu Saluran Kemih
Harnavi Harun
Batu Saluran Kemih
• Epidemiologi
• Patofisiologi : Supersaturasi,
Inhibitor pembentuk batu ↓
• Komposisi Batu
• Klasifikasi
• Diagnosis : Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Penunjang ; BNO,USG,CT
urologi non kontras
• Terapi
Epidemiologi
• Dunia : 1 – 12%
• USA : 250.000 -750.000 penduduk/tahun
• Indonesia :
– Hardjoeno dkk, Makassar (1977–1979) : 297
– Rahardjo dkk (1979–1980) : 245
– Puji Rahardjo
• RSCM menyatakan penyakit BSK yang diderita penduduk
Indonesia sekitar 0,5%, bahkan di RS PGI Cikini menemukan
sekitar 530 orang penderita BSK pertahun.
– Rusfan dkk, Makassar, 1997–1998 : 50 kasus
Ratu. Profil Analisis Batu Saluran Kemih Di Laboratorium Patologi Klinik. Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006
Dharmeizar. New insight pathogenesis of kidney stones. The 11th Jakarta Nephrology and Hypertension Course, Pernefri ; 2011
Epidemiologi
• Terdapat kecenderungan peningkatan
insidensi batu saluran kemih
– perbaikan standar kehidupan (ekonomi), selain
faktor ras atau suku bangsa dan daerah tempat
tinggal
• USA :
– laki-laki dari 4,9% (NHANES II, 1976-1980) menjadi
6,3% (NHANES III, 1988-1994)
– perempuan dari 2,8% (NHANES II) menjadi 4,1%
(NHANES III)
Dharmeizar. New insight pathogenesis of kidney stones. The 11th Jakarta Nephrology and Hypertension Course, Pernefri ; 2011
Epidemiologi
Usia 30 - 60
Gender (Laki : perempuan) 3 : 1
RPK 3 x lipat  risiko
Ukuran tubuh  risiko dengan  BB
Tingkat rekurensi setelah batu yang I :
Tahun 1 10 - 15%
Tahun 5 50 - 60%
Tahun 10 70 - 80%
Prevalensi BSK di Indonesia
1979 1983 1986
pasien BSK 52 57 60
48
50
52
54
56
58
60
62
pasien BSK / 10.000
Ratu. Profil Analisis Batu Saluran Kemih Di Laboratorium Patologi Klinik. Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006
Sja’bani M. Batu Saluran Kemih. In: Sudoyo AW SB, Alwi I, ed. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 5th ed. Jakarta: Pusat penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2009
Komposisi BSK
Ratu. Profil Analisis Batu Saluran Kemih Di Laboratorium Patologi Klinik. Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006
Dewi DA SA. Profil Analisis Batu Saluran Kencing Di Instalasi Laboratorium Klinik RSUP Sanglah Denpasar. J Peny Dalam 2007
Patofisiologi
• Batu ginjal dan ureter
– supersaturasi urin  tingkat kejenuhan zat yang
terlarut dalam urin seperti kalsium, oksalat, fosfat
dan ion H+ terlampaui  diikuti oleh nukleasi,
shg tbtk inti homogen atau heterogen  proses
kinetik membentuk kristal  agregasi  batu
• Batu Kandung kemih : karena stasis urin dan
infeksi berulang
Dharmeizar. New insight pathogenesis of kidney stones. The 11th Jakarta Nephrology and Hypertension Course, Pernefri ; 2011
Supersaturasi
Bushinsky DA CF, Moe OW. Nephrolithiasis. In: BM B, ed. Brenner and Rector's : The Kidney. 8th ed. Philadelphia: Saunders; 2007
Inhibitor pembentuk batu
• Magnesium
– Mg dapat menghambat proses nukleasi dan
pertumbuhan kristal kalsium oksalat
• Sitrat
– menghambat nukleasi, pertumbuhan, dan aggregasi
kristal kalsium oksalat.
– efektif mencegah rekurensi batu kalsium pada pasien
dengan hiperkalsiuria idiopatik, pasien RTA, dan
pembentuk batu dengan normostraturik.
– meningkatkan ambang batas atas metastabilitas
dengan meningkatkan sitrat urin dan pH urin.
Bushinsky DA CF, Moe OW. Nephrolithiasis. In: BM B, ed. Brenner and Rector's : The Kidney. 8th ed. Philadelphia: Saunders; 2007
Inhibitor pembentuk batu
• Pirofosfat
– penurunan rasio pirofosfat dengan kreatinin terjadi
pada separuh pembentuk batu
– menurunkan pertumbuhan kristal kalsium fosfat dan
kalsium oksalat
• Makromolekul
– inhibitor potent terbentuknya kristal kalsium oksalat
– sangat anionik dan terdiri dari asam amino bersifat
asam yang telah mengalami modifikasi post-translasi
dengan sisi rantai yang bermuatan negatif
– osteopontin, protein Tamm-Horsfall, Bikunin, dan
nefrokalsin
Bushinsky DA CF, Moe OW. Nephrolithiasis. In: BM B, ed. Brenner and Rector's : The Kidney. 8th ed. Philadelphia: Saunders; 2007
Klasifikasi
BSK dibedakan atas :
• Batu kalsium : kalsium oksalat, kalsium fosfat
atau kombinasi keduanya. 75-80% BSK
merupakan batu kalsium.
• Batu non-kalsium : batu asam urat, struvit
(magnesium ammonium fosfat), sistin, dll. 20-
25% BSK merupakan batu non-kalsium
Dharmeizar. New insight pathogenesis of kidney stones.The 11th Jakarta Nephrology and Hypertension Course, Pernefri ; 2011
Jenis BSK dan kelainan metabolik yang mendasarinya
Hiperkalsiuria :
Ca urin pada laki2> 300 mg/24 jam, perempuan > 250
mg/24 jam
• Absorptif : peningkatan absorpsi kalsium di usus
•Resorptif : peningkatan resorpsi kalsium dari tulang
•Renal : peningkatan ekskresi kalsium urin akibat adanya
gangguan absorpsi tubulus ginjal
Batu Kalsium
Jenis BSK dan kelainan metabolik yang mendasarinya
Hiperkalsiuria :
Ca urin pada laki2> 300 mg/24 jam, perempuan > 250
mg/24 jam
• Absorptif : peningkatan absorpsi kalsium di usus
•Resorptif : peningkatan resorpsi kalsium dari tulang
•Renal : peningkatan ekskresi kalsium urin akibat adanya
gangguan absorpsi tubulus ginjal
Batu Kalsium
Jenis BSK dan kelainan metabolik yang mendasarinya
Hiperoksaluria :
ekskresi oksalat melalui ginjal > 45 mg/24 jam
• Enterik : peningkatan absorpsi oksalat di usus akibat
penyakit ileum
• Asupan oksalat meningkat
• Hiperoksaluria primer
Batu Kalsium
Jenis BSK dan kelainan metabolik yang mendasarinya
Hiperoksaluria :
ekskresi oksalat melalui ginjal > 45 mg/24 jam
• Enterik : peningkatan absorpsi oksalat di usus akibat
penyakit ileum
• Asupan oksalat meningkat
• Hiperoksaluria primer
Batu Kalsium
Jenis BSK dan kelainan metabolik yang mendasarinya
Hipositraturia
eksresi sitrat < 450 mg/24 jam pada laki-laki dan < 550
mg/ 24 jam pada perempuan
• terjadi pada 20-60% kasus
• Sitrat membentuk kompleks dg Ca  mengurangi supersaturasi kalsium
oksalat dan kalsium fosfor
• Sitrat langsung menghambat presipitasi dan kristalisasi garam-garam Ca
• Sitrat meningkatkan aktivitas penghambatan agregasi kalsium oksalat
dari makromolekul seperti protein Tamm-Horsfall
• Sitrat menghambat ekskresi osteopontin yaitu suatu komponen penting
dari matriks protein batu
Batu Kalsium
Jenis BSK dan kelainan metabolik yang mendasarinya
Hiperurikosuria
asam urat dalam urin > 800 mg/24 jam pada laki-laki
dan >750 mg/24 jam pada perempuan
• Asam urat dapat bertindak sebagai inti untuk kristalisasi
kalsium dan oksalat
• Hiperurikosuria ditemukan pada 10% batu kalsium
Batu Kalsium
Jenis BSK dan kelainan metabolik yang mendasarinya
• Asam urat  hasil oksidasi metabolisme purin dan
diekskresi melalui urin (70%)
• 5-10% dari BSK
• Faktor yg mempermudah : hiperurikosemia, pH
urin yang asam, dan volume urin yang sedikit
• diet tinggi purin, gout (20% pasien gout terjadi
hiperurikosuria), penyakit myeloproliferatif, tumor
lysis syndrome dan kelainan metabolisme :
diabetes melitus dan sindrom metabolik
Batu Asam Urat
Jenis BSK dan kelainan metabolik yang mendasarinya
• Infeksi oleh bakteri yang memproduksi urease
(Proteus, klebsiella, Serratia, Mycoplasma)
• Urea diubah menjadi ammonium  pH menjadi
alkali  memudahkan terjadinya kristalisasi dari
magnesium ammonium fosfat dan karbonat
apatit
• cenderung bercabang dan membesar dengan
pertumbuhan yang cepat dan dapat membentuk
batu cetak
Batu struvit
Jenis BSK dan kelainan metabolik yang mendasarinya
• 1-2% BSK
• Pasien riwayat batu pada anak-anak atau adanya
riwayat keluarga yang kuat, genetik
• gangguan transport sistin di ginjal  reabsorpsi
sistin di tubulus proksimal berkurang  ekskresi
sistin meningkat
• gen yang terbanyak mengalami mutasi : SLC3AI
dan SLC7A9
Batu sistin
EVALUASI BATU SALURAN KEMIH
• Evaluasi pada keadaan akut
– Rasa nyeri atau kolik, keluhan gastrointestinal
sering didapatkan seperti nyeri, mual dan muntah
– Pemeriksaan fisik pada pasien dengan batu
saluran kemih tidak selalu didapatkan kelainan
– Urinalisa: peningkatan eritrosit dan leukosit dan
kadang dapat dijumpai kristal.
– Urinalisa yang penting: pH urin yang dapat
membantu identifikasi komposisi batu selain dari
kristal, bakteri.
Pencitraan radiologi untuk diagnosis batu
saluran kemih
Pendekatan diagnosis pasien dengan kolik
ginjal
Evaluasi pada keadaan kronik
• Mencari faktor risiko terjadinya batu
• Riwayat diet: asupan cairan, jenis asupan cairan,
asupan protein, asupan makanan yang mengandung
oksalat tinggi, asupan garam dan kalsium
• riwayat penyakit dahulu : malabsorbsi, penyakit
Crohn, operasi saluran cerna, hiperparatiroidisme,
RTA, kelainan tulang, ISK berulang dan keganasan
• Riwayat pengobatan: kelarutan yang rendah dalam
urin seperti indinavir, triamteren, sulfadiazin dan
silicate
Laboratorium
• Pemeriksaan kalsium,
• Hormon paratiroid bila kalsium tinggi
• Kadar asam urat, elektrolit, fosfat bila perlu
dan AGD.
• Analisa komposisi urin
• Pemeriksaan dilakukan dengan sampel urin 24
jam: volume, kalsium, fosfat, natrium, asam
urat, oksalat, sitrat, kreatinin, pH dan sistin
atau magnesium tergantung keadaan klinis.
Pengobatan
• Untuk nyeri kolik akut
• obat simtomatik penghilang nyeri :
– OAINS : 1st line tx, dpt digunakan utk pencegahan
rekurensi nyeri
– Opioid : dihindari pethidin
– Spasmolitik intravena : 3rd line tx
Pengambilan batu
• Batu yang dapat keluar spontan
– Batu tidak diharapkan keluar bila:
• Ukurannya ≥ 6mm,
• Disertai dilatasi hebat pelvis renal
• Infeksi atau sumbatan saluran kemih
• Batu yang tidak keluar spontan
Modalitas bedah untuk batu saluran kemih
Modifikasi Diet
Asupan cairan ditingkatkan
Pengaturan Ca, Oksalat
Mengurangi asupan protein hewani
Penambahan K
Mengurangi Sukrosa (ekskresi Kalsium >)
Vitamin C
Penambahan Cairan
• Intake cairan 2,5-3 liter perhari, target
diuresis 2-2,5 liter perhari dan BJ urin <1,010.
• Cairan diberikan sebaiknnya terdistribusi
merata sepanjang hari dg pH nya netral.
Jenis Cairan
• Pengaruh minuman tertentu belum jelas betul
:
–Jus anggur meningkatkan kejadian
–Kopi, teh, alkohol bervariasi +/_
–Jus Cranberry, mempunyai efek terhadap
pencegahan ISK, meningkatkan resiko batu
 kalsium dan oxalat urin meningkat
–Jus jeruk  menurunkan risiko
Pengurangan Asupan Protein
• Diet protein hewani tinggi :
– Asam amino sulfurik tinggi (sistein dan metionin)
 ion hidrogen >> subclinical asidosis 
ekskresi Ca >>, sitrat <<
– Intake purine dan fosfor >>  asam urat urin >>,
fosfat urin >>
– Intake oksalat >>  urin oksalat >>
• Mengurangi asupan protein hewani  risiko <,
terutama pada laki-laki
– 1 kg/ KgBB/hari
Menambah asupan sayur dan buah
Diet tinggi Buah dan Sayur :
– Meningkatkan ekskresi kalium, magnesium, sitrat
di urin
– Meningkatkan volume urin
– Menigkatkan pH urin
– Menurunkan sekresi amonium
• Asupan Kalium >>  Ekskresi Calsium <<
Mengurangi asupan garam
• Rendah Na  80 – 100 mEq/hari :
– Na urin <<
– Ekskresi Ca <<
• Muldowney, dkk. Asupan Na dari 200 ke 80 
ekskresi Ca menurun 100 mg/ hari (2.5 mmol/hari).
Diet kalsium
• Diet tinggi kalsium  menurunkan risiko batu
– Diberikan bersama makanan
– Mengikat oksalat
• Diet rendah kalsium  meningkatkan risiko batu oksalat
Ca + Oksalat Absorpsi Oksalat >>
 Supersaturasi Oksalat dalam urin >>  Batu Ca Oksalat
Vitamin C dosis tinggi:
Oksalat >>  Batu CaOx
Sukrosa
• Ekskresi Kalsium >>
• Tidak tergantung asupan Ca
• Resiko Batu >>
Obat-obatan
• Apabila batu masih aktif
• Belum ada respon diet 3 – 6 bl
• Tujuan
–Mencegah pengendapan lebih lanjut
Tidak melarutkan batu kalsium
Pengobatan berdasarkan pada
Jenis Batu Saluran Kemih
• Batu kalsium oksalat
Pengobatan hiperparatiroidisme primer :
pembedahan paratiroidektomi
• Pengobatan RTA : Pengobatan dengan
alkalinisasi urin, alkalin sitrat atau natrium
bikarbonat, diikuti dengan pengobatan
asidosis metabolik yang terjadi.
• Pengobatan Infeksi : Antibiotik diberikan
sesuai hasil biakan dan resistensi kuman.
Turk C, Knoll T, et al. Guidelines on urolithiasis. European Association of Urology 2011
Pengobatan berdasarkan pada
Jenis Batu Saluran Kemih
Pengobatan berdasarkan pada
Jenis Batu Saluran Kemih
• Batu Asam Urat
– Alkalinisasi urin
• target pH urin 7,0-7,2 yaitu dapat dg alkalin sitrat atau
natrium bikarbonat. Minuman yang diberikan adalah
air mineral dengan bikarbonat konsentrasi tinggi (>
1500 mg HCO3/L) atau dengan juice sitrat. Bila pH urin
< 6, dapat diberikan preparat kalium sitrat atau
natrium bikarbonat.
Pengobatan berdasarkan pada
Jenis Batu Saluran Kemih
• Batu Asam Urat
– Menurunkan ekskresi asam urat
Target urat dalam urin adalah < 4,0 mmol/ 24 jam. Dapat
diberikan allopurinol dengan dosis antara 100-300 mg/hari
dan diet rendah purin (<500 mg/hari). Asupan protein 0,8
g/kg/hari maksimal 150 g daging, produk daging atau ikan,
dan diberikan 4 hari dalam seminggu.
Pengobatan berdasarkan pada Jenis
Batu Saluran Kemih
• Batu Struvit
– Pengobatan pembedahan  pilihan utama
– Pengobatan terhadap infeksi sangat penting
karena batu akan terus tumbuh bila infeksi tidak
dieradikasi.
– Antibiotik diberikan sesuai hasil kultur dan
sensitivitas kuman.
Pengobatan berdasarkan pada
Jenis Batu Saluran Kemih
• Batu struvit

 BSK struvit hanya tumbuh pada keadaan alkalis, maka
pengobatan bertujuan mengasamkan urin yaitu
dengannL-methionine atau ammonium klorida
Pengobatan berdasarkan pada
Jenis Batu Saluran Kemih
• Batu Sistin
– Pemberian obat-obatan bertujuan meningkatkan pH urin
> 7,5. Dapat diberikan alkalin sitrat atau natrium
bikarbonat.
– Bila ekskresi sistin melebihi 3 mmol/24 jam dapat
diberikan Mercaptopropionylglycine.
Kesimpulan
• Penyakit batu ginjal merupakan penyakit yang sering terjadi begitu
pula dengan kejadian rekurensi batu di dunia.
• Deteksi dan penanganan batu saluran kemih sebaiknya dilakukan
sedini mungkin.
• Tatalaksana awal yang diberikan adalah evaluasi faktor risiko batu
kemih.
• Terapi diberikan untuk mengatasi keluhan, mengevakuasi batu bila
terjadi (ancaman) komplikasi seperti sumbatan, infeksi, atau nyeri
yang tetapi tindakan ini juga tidak mampu mengurangi angka
kejadian rekurensi hebat.
• Internis mempunyai peran penting dalam menentukan diagnosis
batu saluran kemih dan mengidentifikasi komplikasi yang mungkin
timbul.
• Akan tetapi diperlukan kerjasama yang erat dengan ahli urologi
untuk penatalaksanaan lebih lanjut.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Aris Rahmanda
 
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisMengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Seascape Surveys
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
fikri asyura
 
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus MalariaBuku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
hersu12345
 
Muntah pada Anak
Muntah pada AnakMuntah pada Anak
Muntah pada Anak
mataharitimoer MT
 
Abses hati
Abses hatiAbses hati
Abses hati
Phil Adit R
 
referrat gerd
 referrat gerd referrat gerd
referrat gerd
Sany Agnia
 
128974523 fimosis-parafimosis
128974523 fimosis-parafimosis128974523 fimosis-parafimosis
128974523 fimosis-parafimosis
kas mulyadi
 
Retensi urine
Retensi urineRetensi urine
Retensi urine
arhamarsyadsurgeon
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
Phil Adit R
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
fikri asyura
 
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
aauyahilda
 
KOREKSI ELEKTROLIT.pptx
KOREKSI ELEKTROLIT.pptxKOREKSI ELEKTROLIT.pptx
KOREKSI ELEKTROLIT.pptx
hananazila
 
Bronko pneumonia
Bronko pneumoniaBronko pneumonia
Bronko pneumonia
Muhammad Ihsanuddin
 
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAKPEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
Sulistia Rini
 
Skdi tahun-2012
Skdi tahun-2012Skdi tahun-2012
Skdi tahun-2012
Linda Wijayanti
 
Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilMekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilAgus Gunardi
 

What's hot (20)

Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
 
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisMengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
 
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus MalariaBuku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
 
Muntah pada Anak
Muntah pada AnakMuntah pada Anak
Muntah pada Anak
 
Abses hati
Abses hatiAbses hati
Abses hati
 
referrat gerd
 referrat gerd referrat gerd
referrat gerd
 
128974523 fimosis-parafimosis
128974523 fimosis-parafimosis128974523 fimosis-parafimosis
128974523 fimosis-parafimosis
 
Batu ginjal
Batu ginjalBatu ginjal
Batu ginjal
 
Retensi urine
Retensi urineRetensi urine
Retensi urine
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
 
KOREKSI ELEKTROLIT.pptx
KOREKSI ELEKTROLIT.pptxKOREKSI ELEKTROLIT.pptx
KOREKSI ELEKTROLIT.pptx
 
Isk
IskIsk
Isk
 
Bronko pneumonia
Bronko pneumoniaBronko pneumonia
Bronko pneumonia
 
Dermatofitosis
DermatofitosisDermatofitosis
Dermatofitosis
 
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAKPEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
 
Skdi tahun-2012
Skdi tahun-2012Skdi tahun-2012
Skdi tahun-2012
 
Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilMekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektil
 

Similar to Batu saluran kemih

MANAGEMEN-MASALAH-UROLOGI-YANG-SERING-DIJUMPAI-PADA...BATU-SALURAN-KEMIH.pdf
MANAGEMEN-MASALAH-UROLOGI-YANG-SERING-DIJUMPAI-PADA...BATU-SALURAN-KEMIH.pdfMANAGEMEN-MASALAH-UROLOGI-YANG-SERING-DIJUMPAI-PADA...BATU-SALURAN-KEMIH.pdf
MANAGEMEN-MASALAH-UROLOGI-YANG-SERING-DIJUMPAI-PADA...BATU-SALURAN-KEMIH.pdf
dhimaspermana1
 
Askep batu ginjal
Askep batu ginjalAskep batu ginjal
Askep batu ginjalf' yagami
 
Ureterolithiasis asli
Ureterolithiasis asliUreterolithiasis asli
Ureterolithiasis asliMus Lem
 
Urolithiasis
UrolithiasisUrolithiasis
Urolithiasis
novitasariri
 
PPT URO NYERI PINGGANG.pptx
PPT URO NYERI PINGGANG.pptxPPT URO NYERI PINGGANG.pptx
PPT URO NYERI PINGGANG.pptx
SitiAfifah32
 
Pembentukan batu kemih 2013
Pembentukan batu kemih 2013Pembentukan batu kemih 2013
Pembentukan batu kemih 2013Regi Septian
 
Asuhan keperawatan pada_klien_batu_ginja
Asuhan keperawatan pada_klien_batu_ginjaAsuhan keperawatan pada_klien_batu_ginja
Asuhan keperawatan pada_klien_batu_ginja
HidayatFarizi
 
Askep Batu Ginjal
Askep Batu GinjalAskep Batu Ginjal
Askep Batu Ginjal
Fransiska Oktafiani
 
Laporan pendahuluan nefrolitiasis
Laporan pendahuluan nefrolitiasisLaporan pendahuluan nefrolitiasis
Laporan pendahuluan nefrolitiasis
Masykur Khair
 
289520845 nefrolithiasis
289520845 nefrolithiasis289520845 nefrolithiasis
289520845 nefrolithiasis
Elvira Cesarena
 
Makalah batu ginjal
Makalah batu ginjalMakalah batu ginjal
Makalah batu ginjal
Septian Muna Barakati
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjalAsuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
Christian Paomey
 
Satpel batu saluran kemih
Satpel batu saluran kemihSatpel batu saluran kemih
Satpel batu saluran kemih
Operator Warnet Vast Raha
 
Urolithiasis s unnex
Urolithiasis s unnexUrolithiasis s unnex
Urolithiasis s unnex
Sun Siregar
 

Similar to Batu saluran kemih (20)

MANAGEMEN-MASALAH-UROLOGI-YANG-SERING-DIJUMPAI-PADA...BATU-SALURAN-KEMIH.pdf
MANAGEMEN-MASALAH-UROLOGI-YANG-SERING-DIJUMPAI-PADA...BATU-SALURAN-KEMIH.pdfMANAGEMEN-MASALAH-UROLOGI-YANG-SERING-DIJUMPAI-PADA...BATU-SALURAN-KEMIH.pdf
MANAGEMEN-MASALAH-UROLOGI-YANG-SERING-DIJUMPAI-PADA...BATU-SALURAN-KEMIH.pdf
 
Askep batu ginjal
Askep batu ginjalAskep batu ginjal
Askep batu ginjal
 
Ureterolithiasis asli
Ureterolithiasis asliUreterolithiasis asli
Ureterolithiasis asli
 
Urolithiasis
UrolithiasisUrolithiasis
Urolithiasis
 
PPT URO NYERI PINGGANG.pptx
PPT URO NYERI PINGGANG.pptxPPT URO NYERI PINGGANG.pptx
PPT URO NYERI PINGGANG.pptx
 
Pembentukan batu kemih 2013
Pembentukan batu kemih 2013Pembentukan batu kemih 2013
Pembentukan batu kemih 2013
 
Asuhan keperawatan pada_klien_batu_ginja
Asuhan keperawatan pada_klien_batu_ginjaAsuhan keperawatan pada_klien_batu_ginja
Asuhan keperawatan pada_klien_batu_ginja
 
Askep Batu Ginjal
Askep Batu GinjalAskep Batu Ginjal
Askep Batu Ginjal
 
Husna 1
Husna 1Husna 1
Husna 1
 
Askep nefrolitiasis dan urolitiasi1
Askep nefrolitiasis dan urolitiasi1Askep nefrolitiasis dan urolitiasi1
Askep nefrolitiasis dan urolitiasi1
 
Laporan pendahuluan nefrolitiasis
Laporan pendahuluan nefrolitiasisLaporan pendahuluan nefrolitiasis
Laporan pendahuluan nefrolitiasis
 
Askep nefrolitiasis dan urolitiasis
Askep nefrolitiasis dan urolitiasisAskep nefrolitiasis dan urolitiasis
Askep nefrolitiasis dan urolitiasis
 
Askep batu saluran kemih
Askep batu saluran kemihAskep batu saluran kemih
Askep batu saluran kemih
 
Askep batu saluran kemih
Askep batu saluran kemihAskep batu saluran kemih
Askep batu saluran kemih
 
Bedah urologi
Bedah urologiBedah urologi
Bedah urologi
 
289520845 nefrolithiasis
289520845 nefrolithiasis289520845 nefrolithiasis
289520845 nefrolithiasis
 
Makalah batu ginjal
Makalah batu ginjalMakalah batu ginjal
Makalah batu ginjal
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjalAsuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
 
Satpel batu saluran kemih
Satpel batu saluran kemihSatpel batu saluran kemih
Satpel batu saluran kemih
 
Urolithiasis s unnex
Urolithiasis s unnexUrolithiasis s unnex
Urolithiasis s unnex
 

More from fikri asyura

Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
fikri asyura
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
fikri asyura
 
Transfusi darah
Transfusi darahTransfusi darah
Transfusi darah
fikri asyura
 
Toksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 aToksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 a
fikri asyura
 
Sistosomiasis
SistosomiasisSistosomiasis
Sistosomiasis
fikri asyura
 
Reaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitasReaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas
fikri asyura
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
fikri asyura
 
Lupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemikLupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemik
fikri asyura
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
fikri asyura
 
Demam reumatik
Demam reumatikDemam reumatik
Demam reumatik
fikri asyura
 
Askariasis
AskariasisAskariasis
Askariasis
fikri asyura
 
Artritis reumatoid
Artritis reumatoidArtritis reumatoid
Artritis reumatoid
fikri asyura
 
Artritis gout
Artritis goutArtritis gout
Artritis gout
fikri asyura
 
Ankilostomiasis
AnkilostomiasisAnkilostomiasis
Ankilostomiasis
fikri asyura
 
P petri dbd
P petri dbdP petri dbd
P petri dbd
fikri asyura
 
P petri tifoid
P petri tifoidP petri tifoid
P petri tifoid
fikri asyura
 
P petri sepsis
P petri sepsisP petri sepsis
P petri sepsis
fikri asyura
 
P petri malaria
P petri malariaP petri malaria
P petri malaria
fikri asyura
 
P petri leptospirosis
P petri leptospirosisP petri leptospirosis
P petri leptospirosis
fikri asyura
 

More from fikri asyura (20)

Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Tb
TbTb
Tb
 
Transfusi darah
Transfusi darahTransfusi darah
Transfusi darah
 
Toksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 aToksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 a
 
Sistosomiasis
SistosomiasisSistosomiasis
Sistosomiasis
 
Reaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitasReaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
 
Lupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemikLupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemik
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
 
Demam reumatik
Demam reumatikDemam reumatik
Demam reumatik
 
Askariasis
AskariasisAskariasis
Askariasis
 
Artritis reumatoid
Artritis reumatoidArtritis reumatoid
Artritis reumatoid
 
Artritis gout
Artritis goutArtritis gout
Artritis gout
 
Ankilostomiasis
AnkilostomiasisAnkilostomiasis
Ankilostomiasis
 
P petri dbd
P petri dbdP petri dbd
P petri dbd
 
P petri tifoid
P petri tifoidP petri tifoid
P petri tifoid
 
P petri sepsis
P petri sepsisP petri sepsis
P petri sepsis
 
P petri malaria
P petri malariaP petri malaria
P petri malaria
 
P petri leptospirosis
P petri leptospirosisP petri leptospirosis
P petri leptospirosis
 

Batu saluran kemih

  • 2. Batu Saluran Kemih • Epidemiologi • Patofisiologi : Supersaturasi, Inhibitor pembentuk batu ↓ • Komposisi Batu • Klasifikasi • Diagnosis : Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan Penunjang ; BNO,USG,CT urologi non kontras • Terapi
  • 3. Epidemiologi • Dunia : 1 – 12% • USA : 250.000 -750.000 penduduk/tahun • Indonesia : – Hardjoeno dkk, Makassar (1977–1979) : 297 – Rahardjo dkk (1979–1980) : 245 – Puji Rahardjo • RSCM menyatakan penyakit BSK yang diderita penduduk Indonesia sekitar 0,5%, bahkan di RS PGI Cikini menemukan sekitar 530 orang penderita BSK pertahun. – Rusfan dkk, Makassar, 1997–1998 : 50 kasus Ratu. Profil Analisis Batu Saluran Kemih Di Laboratorium Patologi Klinik. Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Dharmeizar. New insight pathogenesis of kidney stones. The 11th Jakarta Nephrology and Hypertension Course, Pernefri ; 2011
  • 4. Epidemiologi • Terdapat kecenderungan peningkatan insidensi batu saluran kemih – perbaikan standar kehidupan (ekonomi), selain faktor ras atau suku bangsa dan daerah tempat tinggal • USA : – laki-laki dari 4,9% (NHANES II, 1976-1980) menjadi 6,3% (NHANES III, 1988-1994) – perempuan dari 2,8% (NHANES II) menjadi 4,1% (NHANES III) Dharmeizar. New insight pathogenesis of kidney stones. The 11th Jakarta Nephrology and Hypertension Course, Pernefri ; 2011
  • 5. Epidemiologi Usia 30 - 60 Gender (Laki : perempuan) 3 : 1 RPK 3 x lipat  risiko Ukuran tubuh  risiko dengan  BB Tingkat rekurensi setelah batu yang I : Tahun 1 10 - 15% Tahun 5 50 - 60% Tahun 10 70 - 80%
  • 6. Prevalensi BSK di Indonesia 1979 1983 1986 pasien BSK 52 57 60 48 50 52 54 56 58 60 62 pasien BSK / 10.000 Ratu. Profil Analisis Batu Saluran Kemih Di Laboratorium Patologi Klinik. Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Sja’bani M. Batu Saluran Kemih. In: Sudoyo AW SB, Alwi I, ed. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 5th ed. Jakarta: Pusat penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2009
  • 7. Komposisi BSK Ratu. Profil Analisis Batu Saluran Kemih Di Laboratorium Patologi Klinik. Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Dewi DA SA. Profil Analisis Batu Saluran Kencing Di Instalasi Laboratorium Klinik RSUP Sanglah Denpasar. J Peny Dalam 2007
  • 8. Patofisiologi • Batu ginjal dan ureter – supersaturasi urin  tingkat kejenuhan zat yang terlarut dalam urin seperti kalsium, oksalat, fosfat dan ion H+ terlampaui  diikuti oleh nukleasi, shg tbtk inti homogen atau heterogen  proses kinetik membentuk kristal  agregasi  batu • Batu Kandung kemih : karena stasis urin dan infeksi berulang Dharmeizar. New insight pathogenesis of kidney stones. The 11th Jakarta Nephrology and Hypertension Course, Pernefri ; 2011
  • 9. Supersaturasi Bushinsky DA CF, Moe OW. Nephrolithiasis. In: BM B, ed. Brenner and Rector's : The Kidney. 8th ed. Philadelphia: Saunders; 2007
  • 10. Inhibitor pembentuk batu • Magnesium – Mg dapat menghambat proses nukleasi dan pertumbuhan kristal kalsium oksalat • Sitrat – menghambat nukleasi, pertumbuhan, dan aggregasi kristal kalsium oksalat. – efektif mencegah rekurensi batu kalsium pada pasien dengan hiperkalsiuria idiopatik, pasien RTA, dan pembentuk batu dengan normostraturik. – meningkatkan ambang batas atas metastabilitas dengan meningkatkan sitrat urin dan pH urin. Bushinsky DA CF, Moe OW. Nephrolithiasis. In: BM B, ed. Brenner and Rector's : The Kidney. 8th ed. Philadelphia: Saunders; 2007
  • 11. Inhibitor pembentuk batu • Pirofosfat – penurunan rasio pirofosfat dengan kreatinin terjadi pada separuh pembentuk batu – menurunkan pertumbuhan kristal kalsium fosfat dan kalsium oksalat • Makromolekul – inhibitor potent terbentuknya kristal kalsium oksalat – sangat anionik dan terdiri dari asam amino bersifat asam yang telah mengalami modifikasi post-translasi dengan sisi rantai yang bermuatan negatif – osteopontin, protein Tamm-Horsfall, Bikunin, dan nefrokalsin Bushinsky DA CF, Moe OW. Nephrolithiasis. In: BM B, ed. Brenner and Rector's : The Kidney. 8th ed. Philadelphia: Saunders; 2007
  • 12. Klasifikasi BSK dibedakan atas : • Batu kalsium : kalsium oksalat, kalsium fosfat atau kombinasi keduanya. 75-80% BSK merupakan batu kalsium. • Batu non-kalsium : batu asam urat, struvit (magnesium ammonium fosfat), sistin, dll. 20- 25% BSK merupakan batu non-kalsium Dharmeizar. New insight pathogenesis of kidney stones.The 11th Jakarta Nephrology and Hypertension Course, Pernefri ; 2011
  • 13. Jenis BSK dan kelainan metabolik yang mendasarinya Hiperkalsiuria : Ca urin pada laki2> 300 mg/24 jam, perempuan > 250 mg/24 jam • Absorptif : peningkatan absorpsi kalsium di usus •Resorptif : peningkatan resorpsi kalsium dari tulang •Renal : peningkatan ekskresi kalsium urin akibat adanya gangguan absorpsi tubulus ginjal Batu Kalsium
  • 14. Jenis BSK dan kelainan metabolik yang mendasarinya Hiperkalsiuria : Ca urin pada laki2> 300 mg/24 jam, perempuan > 250 mg/24 jam • Absorptif : peningkatan absorpsi kalsium di usus •Resorptif : peningkatan resorpsi kalsium dari tulang •Renal : peningkatan ekskresi kalsium urin akibat adanya gangguan absorpsi tubulus ginjal Batu Kalsium
  • 15. Jenis BSK dan kelainan metabolik yang mendasarinya Hiperoksaluria : ekskresi oksalat melalui ginjal > 45 mg/24 jam • Enterik : peningkatan absorpsi oksalat di usus akibat penyakit ileum • Asupan oksalat meningkat • Hiperoksaluria primer Batu Kalsium
  • 16.
  • 17. Jenis BSK dan kelainan metabolik yang mendasarinya Hiperoksaluria : ekskresi oksalat melalui ginjal > 45 mg/24 jam • Enterik : peningkatan absorpsi oksalat di usus akibat penyakit ileum • Asupan oksalat meningkat • Hiperoksaluria primer Batu Kalsium
  • 18. Jenis BSK dan kelainan metabolik yang mendasarinya Hipositraturia eksresi sitrat < 450 mg/24 jam pada laki-laki dan < 550 mg/ 24 jam pada perempuan • terjadi pada 20-60% kasus • Sitrat membentuk kompleks dg Ca  mengurangi supersaturasi kalsium oksalat dan kalsium fosfor • Sitrat langsung menghambat presipitasi dan kristalisasi garam-garam Ca • Sitrat meningkatkan aktivitas penghambatan agregasi kalsium oksalat dari makromolekul seperti protein Tamm-Horsfall • Sitrat menghambat ekskresi osteopontin yaitu suatu komponen penting dari matriks protein batu Batu Kalsium
  • 19. Jenis BSK dan kelainan metabolik yang mendasarinya Hiperurikosuria asam urat dalam urin > 800 mg/24 jam pada laki-laki dan >750 mg/24 jam pada perempuan • Asam urat dapat bertindak sebagai inti untuk kristalisasi kalsium dan oksalat • Hiperurikosuria ditemukan pada 10% batu kalsium Batu Kalsium
  • 20. Jenis BSK dan kelainan metabolik yang mendasarinya • Asam urat  hasil oksidasi metabolisme purin dan diekskresi melalui urin (70%) • 5-10% dari BSK • Faktor yg mempermudah : hiperurikosemia, pH urin yang asam, dan volume urin yang sedikit • diet tinggi purin, gout (20% pasien gout terjadi hiperurikosuria), penyakit myeloproliferatif, tumor lysis syndrome dan kelainan metabolisme : diabetes melitus dan sindrom metabolik Batu Asam Urat
  • 21. Jenis BSK dan kelainan metabolik yang mendasarinya • Infeksi oleh bakteri yang memproduksi urease (Proteus, klebsiella, Serratia, Mycoplasma) • Urea diubah menjadi ammonium  pH menjadi alkali  memudahkan terjadinya kristalisasi dari magnesium ammonium fosfat dan karbonat apatit • cenderung bercabang dan membesar dengan pertumbuhan yang cepat dan dapat membentuk batu cetak Batu struvit
  • 22. Jenis BSK dan kelainan metabolik yang mendasarinya • 1-2% BSK • Pasien riwayat batu pada anak-anak atau adanya riwayat keluarga yang kuat, genetik • gangguan transport sistin di ginjal  reabsorpsi sistin di tubulus proksimal berkurang  ekskresi sistin meningkat • gen yang terbanyak mengalami mutasi : SLC3AI dan SLC7A9 Batu sistin
  • 23. EVALUASI BATU SALURAN KEMIH • Evaluasi pada keadaan akut – Rasa nyeri atau kolik, keluhan gastrointestinal sering didapatkan seperti nyeri, mual dan muntah – Pemeriksaan fisik pada pasien dengan batu saluran kemih tidak selalu didapatkan kelainan – Urinalisa: peningkatan eritrosit dan leukosit dan kadang dapat dijumpai kristal. – Urinalisa yang penting: pH urin yang dapat membantu identifikasi komposisi batu selain dari kristal, bakteri.
  • 24. Pencitraan radiologi untuk diagnosis batu saluran kemih
  • 25. Pendekatan diagnosis pasien dengan kolik ginjal
  • 26. Evaluasi pada keadaan kronik • Mencari faktor risiko terjadinya batu • Riwayat diet: asupan cairan, jenis asupan cairan, asupan protein, asupan makanan yang mengandung oksalat tinggi, asupan garam dan kalsium • riwayat penyakit dahulu : malabsorbsi, penyakit Crohn, operasi saluran cerna, hiperparatiroidisme, RTA, kelainan tulang, ISK berulang dan keganasan • Riwayat pengobatan: kelarutan yang rendah dalam urin seperti indinavir, triamteren, sulfadiazin dan silicate
  • 27. Laboratorium • Pemeriksaan kalsium, • Hormon paratiroid bila kalsium tinggi • Kadar asam urat, elektrolit, fosfat bila perlu dan AGD. • Analisa komposisi urin • Pemeriksaan dilakukan dengan sampel urin 24 jam: volume, kalsium, fosfat, natrium, asam urat, oksalat, sitrat, kreatinin, pH dan sistin atau magnesium tergantung keadaan klinis.
  • 28. Pengobatan • Untuk nyeri kolik akut • obat simtomatik penghilang nyeri : – OAINS : 1st line tx, dpt digunakan utk pencegahan rekurensi nyeri – Opioid : dihindari pethidin – Spasmolitik intravena : 3rd line tx
  • 29. Pengambilan batu • Batu yang dapat keluar spontan – Batu tidak diharapkan keluar bila: • Ukurannya ≥ 6mm, • Disertai dilatasi hebat pelvis renal • Infeksi atau sumbatan saluran kemih • Batu yang tidak keluar spontan
  • 30. Modalitas bedah untuk batu saluran kemih
  • 31. Modifikasi Diet Asupan cairan ditingkatkan Pengaturan Ca, Oksalat Mengurangi asupan protein hewani Penambahan K Mengurangi Sukrosa (ekskresi Kalsium >) Vitamin C
  • 32. Penambahan Cairan • Intake cairan 2,5-3 liter perhari, target diuresis 2-2,5 liter perhari dan BJ urin <1,010. • Cairan diberikan sebaiknnya terdistribusi merata sepanjang hari dg pH nya netral.
  • 33. Jenis Cairan • Pengaruh minuman tertentu belum jelas betul : –Jus anggur meningkatkan kejadian –Kopi, teh, alkohol bervariasi +/_ –Jus Cranberry, mempunyai efek terhadap pencegahan ISK, meningkatkan resiko batu  kalsium dan oxalat urin meningkat –Jus jeruk  menurunkan risiko
  • 34. Pengurangan Asupan Protein • Diet protein hewani tinggi : – Asam amino sulfurik tinggi (sistein dan metionin)  ion hidrogen >> subclinical asidosis  ekskresi Ca >>, sitrat << – Intake purine dan fosfor >>  asam urat urin >>, fosfat urin >> – Intake oksalat >>  urin oksalat >> • Mengurangi asupan protein hewani  risiko <, terutama pada laki-laki – 1 kg/ KgBB/hari
  • 35. Menambah asupan sayur dan buah Diet tinggi Buah dan Sayur : – Meningkatkan ekskresi kalium, magnesium, sitrat di urin – Meningkatkan volume urin – Menigkatkan pH urin – Menurunkan sekresi amonium • Asupan Kalium >>  Ekskresi Calsium <<
  • 36. Mengurangi asupan garam • Rendah Na  80 – 100 mEq/hari : – Na urin << – Ekskresi Ca << • Muldowney, dkk. Asupan Na dari 200 ke 80  ekskresi Ca menurun 100 mg/ hari (2.5 mmol/hari).
  • 37. Diet kalsium • Diet tinggi kalsium  menurunkan risiko batu – Diberikan bersama makanan – Mengikat oksalat • Diet rendah kalsium  meningkatkan risiko batu oksalat Ca + Oksalat Absorpsi Oksalat >>  Supersaturasi Oksalat dalam urin >>  Batu Ca Oksalat
  • 38. Vitamin C dosis tinggi: Oksalat >>  Batu CaOx Sukrosa • Ekskresi Kalsium >> • Tidak tergantung asupan Ca • Resiko Batu >>
  • 39. Obat-obatan • Apabila batu masih aktif • Belum ada respon diet 3 – 6 bl • Tujuan –Mencegah pengendapan lebih lanjut Tidak melarutkan batu kalsium
  • 40. Pengobatan berdasarkan pada Jenis Batu Saluran Kemih • Batu kalsium oksalat Pengobatan hiperparatiroidisme primer : pembedahan paratiroidektomi • Pengobatan RTA : Pengobatan dengan alkalinisasi urin, alkalin sitrat atau natrium bikarbonat, diikuti dengan pengobatan asidosis metabolik yang terjadi. • Pengobatan Infeksi : Antibiotik diberikan sesuai hasil biakan dan resistensi kuman.
  • 41. Turk C, Knoll T, et al. Guidelines on urolithiasis. European Association of Urology 2011
  • 42. Pengobatan berdasarkan pada Jenis Batu Saluran Kemih
  • 43. Pengobatan berdasarkan pada Jenis Batu Saluran Kemih • Batu Asam Urat – Alkalinisasi urin • target pH urin 7,0-7,2 yaitu dapat dg alkalin sitrat atau natrium bikarbonat. Minuman yang diberikan adalah air mineral dengan bikarbonat konsentrasi tinggi (> 1500 mg HCO3/L) atau dengan juice sitrat. Bila pH urin < 6, dapat diberikan preparat kalium sitrat atau natrium bikarbonat.
  • 44. Pengobatan berdasarkan pada Jenis Batu Saluran Kemih • Batu Asam Urat – Menurunkan ekskresi asam urat Target urat dalam urin adalah < 4,0 mmol/ 24 jam. Dapat diberikan allopurinol dengan dosis antara 100-300 mg/hari dan diet rendah purin (<500 mg/hari). Asupan protein 0,8 g/kg/hari maksimal 150 g daging, produk daging atau ikan, dan diberikan 4 hari dalam seminggu.
  • 45. Pengobatan berdasarkan pada Jenis Batu Saluran Kemih • Batu Struvit – Pengobatan pembedahan  pilihan utama – Pengobatan terhadap infeksi sangat penting karena batu akan terus tumbuh bila infeksi tidak dieradikasi. – Antibiotik diberikan sesuai hasil kultur dan sensitivitas kuman.
  • 46. Pengobatan berdasarkan pada Jenis Batu Saluran Kemih • Batu struvit   BSK struvit hanya tumbuh pada keadaan alkalis, maka pengobatan bertujuan mengasamkan urin yaitu dengannL-methionine atau ammonium klorida
  • 47. Pengobatan berdasarkan pada Jenis Batu Saluran Kemih • Batu Sistin – Pemberian obat-obatan bertujuan meningkatkan pH urin > 7,5. Dapat diberikan alkalin sitrat atau natrium bikarbonat. – Bila ekskresi sistin melebihi 3 mmol/24 jam dapat diberikan Mercaptopropionylglycine.
  • 48. Kesimpulan • Penyakit batu ginjal merupakan penyakit yang sering terjadi begitu pula dengan kejadian rekurensi batu di dunia. • Deteksi dan penanganan batu saluran kemih sebaiknya dilakukan sedini mungkin. • Tatalaksana awal yang diberikan adalah evaluasi faktor risiko batu kemih. • Terapi diberikan untuk mengatasi keluhan, mengevakuasi batu bila terjadi (ancaman) komplikasi seperti sumbatan, infeksi, atau nyeri yang tetapi tindakan ini juga tidak mampu mengurangi angka kejadian rekurensi hebat. • Internis mempunyai peran penting dalam menentukan diagnosis batu saluran kemih dan mengidentifikasi komplikasi yang mungkin timbul. • Akan tetapi diperlukan kerjasama yang erat dengan ahli urologi untuk penatalaksanaan lebih lanjut.

Editor's Notes

  1. Mg terdapat dalam konsentrasi milimolar di urin dan siap untuk berikatan dengan oksalat. Li dkk tahun 1985 menemukan bahwa Mg dapat menghambat proses nukleasi dan pertumbuhan kristal kalsium oksalat Sitrat dapat menghambat nukleasi, pertumbuhan, dan aggregasi kristal kalsium oksalat. sitrat juga diketahui efektif mencegah rekurensi batu kalsium pada pasien dengan hiperkalsiuria idiopatik, pasien RTA, dan pembentuk batu dengan normostraturik
  2. Nyeri dapat menjalar ke berbagai lokasi tergantung dari lokasi batu: bila batu berada di ureter bagian atas, nyeri dapat menjalar ke anterior ke abdomen; bila batu berada di ureter bawah, nyeri dapat menjalar ke testis ipsilateral atau labium ipsilateral; apabila batu berada di ureterovesical junction, gejala utama dapat berupa frekuensi dan urgensi. hematuria, akibat dari kerusakan epitel saluran kemih yang dapat berupa mikro atau makroskopik. Anuri atau oliguria dan poliuria yang berfluktuasi dapat merupakan manifestasi obstruksi saluran kemih. Infeksi saluran kemih dapat terjadi terutama pada obstruksi bagian bawah. Statis urin dapat memudahkan berkembang biaknya kuman
  3. The increases in uricuria and phosphaturia are directly related to the high purine and phosphorus content of animal proteins. The increase in calciuria and the reduction in citraturia and urine pH are mainly attributed to the high content of sulphurated amino acids (methionine and cysteine) which, by producing high quantities of hidrogenions, cause a metabolic shift towards a state of subclinical acidosis (38). The mechanism of the increased oxaluria is less clear. According to a widely quoted view, the oxalate precursors present in animal proteins, such as the amino acids tyrosine, tryptophan, phenylalanine and hydroxyproline, cause an increase in endogenous oxalate productio
  4. Diet tinggi garam meningkatkan pelepasan kalsium dari tulang.
  5. peningkatan ekskresi oksalat dan oversaturasi oksalat dalam kemih
  6. Vitamin C can increase oxalate absorption and, if degraded in the body, ascorbate can be converted into oxalate.
  7. thiazide diuretics (not loop diuretics) reduce urinary calcium excretion by inducing extracellular volume depletion, which in turn causes increased renal sodium and calcium reabsorption, and by directly increasing distal calcium reabsorption.  
  8. Cystine stones occur in subjects carrying two autosomal mutant alleles resulting in excessive excretion of cystine, ornithine, arginine and lysine – hence the condition cystinuria. The suitability of cystine in urine increases with pH, but only significantly as pH exceeds 7. Alpha-mercaptopropionylglycine (!-MPG, tiopronin, Thiola®) is a sulfhydryl compound introduced as an alternative to penicillamine in cystinurics intolerant to that agent forms a penicillamine-cysteine complex which is approximately 50 times more soluble than cystine at pH 7.5