SlideShare a Scribd company logo
1 of 56
Download to read offline
Selamat Datang di Pembelajaran
Matematika tentang
β€œBarisan dan Deret Aritmatika dan
Geometri”
Pendidikan Matematika Pascasarjana UNP 2016 B
Kelas X SMK Bismen : Emri, S.Pd
Kompetensi Inti
Barisan dan Deret Aritmatika dan Geometri
3. Memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognotif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Tujuan Pembelajaran
Karakter yang
dikembangkan
Peta Konsep
smk al-azhar batam
Kompetensi Dasar
1. Memiliki motivasi internal, kemampuan
bekerjasama, konsisten, sikap disiplin, rasa percaya
diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi
berfikir dalam memilih dan menerapkan strategi
berfikir dalam memilih dan menerapkan strategi
menyelesaikan masalah.
2. Mendeskrpsikan konsep barisan dan deret tak
hingga sebagai fungsi dan daerah asal himpunan
bilangan asli
3. Menerapkan konsep barisan dan deret tak hingga
dalam penyelesaian masalah sederhana.
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Tujuan Pembelajaran
Karakter yang
dikembangkan
Peta Konsep
Barisan dan Deret Aritmatika dan Geometri
smk al-azhar batam
Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran materi barisan dan deret
aritmatika dan geometri,siswa dapat :
1. Menemukan konsep dan pola barisan dan deret
melalui pemecahan masalah otentik.
2. Berkolaborasi memecahkan masalah aktual
dengan pola interaksi sosial kultur
3. Berpikir tingkat tinggi (berpikir kritis, kreatif)
dalam menyelidiki dan mengaplikasikan konsep
dan pola barisan dan deret tak hingga dalam
memecahkan masalah otentik.
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Tujuan Pembelajaran
Karakter yang
dikembangkan
Peta Konsep
Barisan dan Deret Aritmatika dan Geometri
smk al-azhar batam
Karakter yang dikembangkan
1. Kesadaran hak dan kewajiban
Tindakan yang menunjukkan kesadaran hak dan
kewajiban serta toleransi terhadap berbagai perbedaan
didalam masyarakat majemuk sebagai gambaran
menerapkan nila-nilai matematis sebagai hasil
mempelajari pola bilangan dan jumlah pada barisan
aritmatika dan geometri
2. Peduli
Tindakan yang menunjukkan siap peduli lingkungan
melalui kegiatan kemanusiaan dan bisnis dalam rangka
optimalisasi sumber daya alam yang berhubungan
dengan konsep dan penerapan pola bilangan dan jumlah
pada barisan aritmatika dan geometri
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Tujuan Pembelajaran
Karakter yang
dikembangkan
Peta Konsep
Barisan dan Deret Aritmatika dan Geometri
smk al-azhar batam
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Tujuan Pembelajaran
Karakter yang
dikembangkan
Peta Konsep
Peta Konsep
Barisan dan Deret Aritmatika dan Geometri
smk al-azhar batam
MATERI
PERTEMUAN
1
PERTEMUAN
2
PERTEMUAN
3
Barisan dan Deret Aritmatika dan Geometri
Pola Bilangan
Barisan Bilangan
Pola bilangan yaitu susunan angka-angka yang mempunyai pola-
pola tertentu. Misalnya pada kalender terdapat susunan
angka" baik mendatar, menurun, diagonal (miring).
1. Pola Garis Lurus dan Persegi
Panjang
Garis Lurus
Persegi
Panjang
2. Pola persegi
Pola bilangan persegi :: 1 , 4 , 9 , ... merupakan bilangan kuadrat dari
bilangan asli . Un= n2
Pola bilangan persegi
panjang :: 2, 6, 12, ...
Un = n(n+1)
PERTEMUAN
1
3. POLA SEGI TIGA (SEGITIGA SAMA SISI)
Cara 1
Mengikuti pola berikut
CARA 2
Pola bilangan segitiga ::
1, 3, 6, 10, ... Un = n/2
(n+1)
Urutan1 Urutan2 Urutan3
4. POLA KUBUS
οƒ’ Pola kubus terbentuk dari bilangan kubik Un = n3
5. Pola bilangan ganjil dan genap
Bilangan kedua dan selanjutnya diperoleh dari bilangan
sebelumnya ditambah dua.
A. POLA BILANGAN GANJIL
οƒ’ Tetapkan angka 1 sebagai bilangan awal
οƒ’ Bilangan selanjutnya diperoleh dari bilangan sebelumnya ditambah dua
B. POLA BILANGAN
GENAP
β€’ Tetapkan angka 2 sebagai bilangan awal
β€’ Bilangan selanjutnya diperoleh dari bilangan sebelumnya ditambah dua
1 3 5 7 9
10
8
6
4
2
+2
+2
+2
+2
+2
+2
+2
+2
6. POLA BILANGAN SEGITIGA PASCAL
1
2 1
1
1 1
4
6
4
1
1 3 1
3
1
7. POLA BILANGAN FIBONACI
1
. .
.
8
5
3
2
1
+
+
+
+
+ +
BARISAN BILANGAN
οƒ’ Barisan bilangan adalah sekumpulan bilangan yang
telah diurutkan menurut suatu aturan tertentu.
Un
Un
U2
U1 Suku Pertama
Suku ke-2
Suku ke - n
Barisan bilangan biasanya
ditulis :
U1, U2,`U3, . . . . , Un
Dengan Un adalah suku ke –
n dan n = 1,2,3, . . .
Contoh : Barisan 0,2,4 berarti
U1 = 0, U2 = 2 , U3 = 4
(menambahkan 2 pada suku
sebelumnya)
οƒ’ Contoh:
οƒ’ Tentukan tiga suku berikutnya dari barisan
bilangan 2, 5, 8, 11, . . .
Barisan 2, 5, 8, 11,. . .
= 2
= 5 = 2 + 3
= 8 = 5 +3
= 11 = 8 +3
Maka barisan selanjutnya adalah (2, 5, 8 ,11, 14, 17, 20, . . .n +3)
3
3
3 U1
U2
U3
U4
Un = f (n)
2. MENENTUKAN SUKU KE-N SUATU BARISAN
BILANGAN
Pola tingkat satu satu barisan
bilangan berselisih tetap
Pola tingkat satu satu barisan
bilangan berasio tetap
Pola tingkat dua satu barisan
bilangan berselisih tetap
Contoh :
Tentukan rumus suku ke-n dari barisan bilangan ganjil.
POLA TINGKAT SATU SATU BARISAN BILANGAN BERSELISIH
TETAP (B)
U
1
U
4
U
2
U
3
U
n
=?
+b +b +b
Barisan bilangan ganjil
Maka rumus suku ke-nnya adalah = =2n+(1-2) = 2n -1
Un = bn + (U1 - b)
1 7
3 5 U
n
=
?
+2 +2 +2 b = 2
Un = bn + (U1 - b) Un
POLA TINGKAT SATU SATU BARISAN BILANGAN
BERASIO TETAP
U1 U4
U2 U3 Un =?
x r x r x r Un = rn x U1/r
Contoh :
Tentukan suku ke-n dari barisan bilangan (1, 10, 100, 1000, . . .
Un )
Tahapan pertama
dengan
r=10
Rumus suku ke-n : U = 10n x 1/10 = 10n -1
1 1000
10 100 Un =?
x1
0
x10 x10
Suku ke-n dari barisan bilangan berselisih tetap pada pola tingkat dua
diberikan formula berikut :
Un = b/2 . n (n-1) + c
Dengan c = Suku ke-n barisan bilangan pola
b = Selisih tetap
POLA TINGKAT DUA SATU BARISAN BILANGAN
BERSELISIH TETAP
Tuliskan suku ke-n dari barisan bilangan (3,6, 10, 15, 21, . . . )
Jawab:
3 6 10 15 21
+3 +4 +5 +6
+1 +1 +1
pola tingkat2, dengan b=1
U1 = 3=1/2 x 1 0 +3
U2 = 6 = Β½ x 2x 1 +5
U3 = 10 = Β½ x 3x2 + 7
U4 = 15= Β½ x 4 x 3 +9
U5 = 21 = Β½ x 5 x 4 +11
:
:
Un = Β½. n(n-1) +c
Menentukan c yang berupa barisan bilangan yang
berpola tingkat satu
Barisan:
3 5 7 9 11
Pola tingkat 1, b= 2
+2 +2 +2 +2
C= 2n + (U1 - b) = 2n+(3-2)= 2n +1
Jadi, suku ke-n adalah:
Un = Β½. n(n-1) +c
Un = Β½. n(n-1) + 2n + 1
Un = Β½ n2 – Β½ n + 2n +1
Un = Β½ n2 – 3/2 n +1
LANJUTAN
BARISAN ARIMATIKA DAN
BARISAN GEOMETRI
PERTEMUAN 2
BARISAN ARIMATIKA ATAU
BARISAN HITUNG
Barisan
Aretmatika
barisan bilangan yang tiap sukunya
diperoleh dari suku sebelumnya dengan
cara menambah atau mengurangi
dengan suatu bilangan tetap
Perhatikan baarisan U1, U2, U3, . . . . . .,Un-1, Un. Dari definisi di atas,
diperoleh hubungan sebagai berikut :
U1 = a
U2 = U1 + b = a + b
U3 = U2 + b = a + b + b = a + Un = a + (n – 1 )b
Dengan n = 1, 2, 3,..
Un = Un-1 + b = a + (n - 2)b + b = a + (n - 1)b
.
.
.
2b
U4 = U3 + b = a + 2b + b = a + 3b
Bilangan b adalah suatu bilangan tetap yang sering disebut dengan beda.
Penentuan rumus beda dapat di uraikan sebagai berikut :
U2 = U1 + b => b = U2 - U1
U3 = U2 + b => b = U3 - U2
U4 = U3 + b => b = U4 - U3
.
.
.
Un = Un-1 + b => b = Un - Un-1
Dengan melihat nili b, kita dapat menentukan barisan aritmetika itu naik atau
turun.
Bila b Λƒ 0 maka barisan aritmetika itu
naik
Bila b Λ‚ 0 maka barisan aritmetika itu
turun
CONTOH:
Tentukan suku ke sepuluh ( U10 ) dari barisan aritmetika berikut ini dan tulis
jenis barisan aritmetika tersebut.
a. 1, 3, 5, 7,. . . .
b. 4, 2, 0, -2,. . .
Jawab :
Gunakan rumus beda untuk menentukan suku ke sepuluh ( U10 ) dari masing-
masing barisan aritmetika.
a. Barisan 1, 3, 5, 7 . . .
berdasarkan rumus Un = U1 + (n – 1) . b diperoleh ..
U1 = 1 U2 = 3 U3 = 5
b = U2 - U1 = 2 b = U3 - U2 = 2 b = U4 - U3 = 2
karena b = 2 > 0 barisan aritmetika merupakan barisan naik.
U10 = U1 (10 - 1) . b
U10 = 1 + 9 . 2 = 19
Un = U1 (n - 1) . b
U10 = 4 + (9 . (- 2) ) = - 14
Jadi, suku ke sepuluh barisan tersebut adalah -14
b. Barisan 4, 2, 0, -2, . .
U1 = 4 ; U2 = 2 ; U3 = 0 ; U4 = -2
b = U2 - U1 = - 2 ; b = U3 - U2 = -2 ; b = U4 - U3 = - 2
karena b = - 2 < 0 barisan aritmetika merupakan barisan turun,
berdasarkan rumus
BARISAN GEOMETRI ATAU
BARISAN UKUR
Barisan Geometri
barisan bilangan yang tiap sukunya
diperoleh dari suku sebelumnya dengan
mengalikan atau membagi dengan suatu
bilangan tetap
Misalkan, barisannya U1, U2, U3, . . . . . .,Un-1, Un,
maka :
U1 = a
U2 = U1 . r = ar
U3 = U2 . r = ar2
U4 = U3 . r = ar3
Un = Un-1 . r = arn-1
Berdasarkan nilai rasio (r) kita dapat menentukan suatu barisan geometri
naik atau turun.
Bila r > 1 maka barisan geometri naik.
Bila 0 < r < 1 maka barisan geometri
turun.
Contoh :
a. Tentukan suku ke delapan dari barisan geometri
:
b. Tulliskan rumus suku ke – n dari barisan geometri :
Jawab:
a.
Jadi, suku kedelapan dari barisan geometri diatas adalah 729
b.
Jadi, suku ke-n dari barisan geometri di atas adalah
DERET ARITMETIKA DAN
DERET GEOMETRI
DERET ARITMETIKA ATAU DERET HITUNG
Deret
bilangan
jumlah yang ditunjuk untuk suku-
suku dari suatu barisan bilangan
𝑆𝑛 = π‘ˆ1 + π‘ˆ2 + π‘ˆ3 + β‹― + π‘ˆπ‘›
Menyatakanderetke-n
Bentuk umum:
CONTOH:
1. Deret daribarisan 3, 5, 7, …, (2n+1) adalah𝑆𝑛 = 3 + 5 + 7 + β‹― + (2𝑛 + 1)
Maka,
𝑆1 = 3 𝑆2 = 3 + 5 = 8 𝑆4 = 3 + 5 + 7 = 15
2. Deretdaribarisan 1, 2, 4, …, 2π‘›βˆ’1
adalah𝑆𝑛 = 1 + 2 + 4 + β‹― + 2π‘›βˆ’1
Maka,
𝑆1 = 1 𝑆2 = 1 + 2 = 3 𝑆4 = 1 + 2 + 4 = 7
Deret aritmetika
jumlah suku yang ditunjukkan
oleh barisan aritmetika
𝑆𝑛 = π‘ˆ1 + π‘ˆ2 + π‘ˆ3 + β‹― + π‘ˆπ‘›
Denganπ‘ˆ1 = π‘Ždanπ‘ˆπ‘› = π‘Ž + 𝑛 βˆ’ 1 𝑏
Deret aritmetika
𝑆𝑛 =
𝑛
2
2π‘Ž + 𝑛 βˆ’ 1 𝑏 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 𝑆𝑛 =
𝑛
2
(π‘Ž + π‘ˆπ‘›)
Dengan: π‘ˆπ‘› =sukuke-n
n= bilanganasli
b= beda
Rumus n suku pertama
deret aritmetika:
CONTOH:
1. Tentukanjmlahsepuluhsukupertamadarideret
βˆ’2 + 0 + 2 + β‹―
Jawab: π‘ˆ1= βˆ’2; π‘ˆ2 = 0
𝑏 = π‘ˆ2 βˆ’ π‘ˆ1 = 0 βˆ’ βˆ’2 = 2
𝑛 = 10
𝑆10=
10
2
2(βˆ’2) + 10 βˆ’ 1 2 = 5 βˆ’4 + 18 = 70
Jawab:
π‘ˆ1= 20; π‘ˆ5 = 240; 𝑛 = 5, maka:
𝑆5=
5
2
20 + 240 = 650
2. Tentukanjumlah 5 sukupertama, jikasukukelimaadalah 240 dansukupertama
adalah 20
DERET GEOMETRI ATAU DERET UKUR
Deret
geometri
jumlah suku-suku yang ditunjuk
oleh barisan geometri
π‘ˆ1, π‘ˆ2, π‘ˆ3, … , π‘ˆπ‘›
Barisan
geometri:
π‘ˆ1 + π‘ˆ2 + π‘ˆ3 + β‹― + π‘ˆπ‘› = 𝑆𝑛
denganπ‘ˆ1 = π‘Ždanπ‘ˆπ‘› = π‘Žπ‘Ÿπ‘›βˆ’1
Deret
geometri:
𝑆𝑛 =
π‘Ž(1 βˆ’ π‘Ÿπ‘›)
(1 βˆ’ π‘Ÿ)
; π‘Ÿ > 1
π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’
𝑆𝑛 =
π‘Ž π‘Ÿπ‘›
βˆ’ 1
π‘Ÿ βˆ’ 1
; π‘Ÿ < 1
Rumus n suku
pertama deret
geometri:
CONTOH:
1. Tentukanjumlahdelapansukupertamadarideret3 + 6 + 12 + β‹―
Jawab:
π‘ˆ1= 3; π‘ˆ2 = 6; π‘Ÿ =
6
3
= 2; 𝑛 = 8
𝑆8=
3 28
βˆ’ 1
2 βˆ’ 1
=
3(256 βˆ’ 1)
1
= 765
2. Diberikanderetgeometridengansuku-sukupositif, π‘ˆ2 = 10danπ‘ˆ4 =
40.Bila π‘ˆπ‘›= 160,tentukanlahjumlah n sukupertamaderetgeometriitu.
Jawab:
π‘ˆ2= 10 β†’ π‘Žπ‘Ÿ = 10
π‘ˆ4= 40 β†’ π‘Žπ‘Ÿ3
= 40
π‘Žπ‘Ÿ π‘Ÿ2
= 40
10π‘Ÿ2
= 40
π‘Ÿ2 = 4
∴ π‘Ÿ = Β±2
Karenasuku-sukupositifmakaπ‘Ÿ = 2
π‘Žπ‘Ÿ = 10
2π‘Ž = 10
π‘Ž = 5
maka:
π‘ˆπ‘›= 160
π‘Žπ‘Ÿπ‘›βˆ’1
= 160
5 βˆ™ 2π‘›βˆ’1
= 160
2π‘›βˆ’1= 32
2π‘›βˆ’1
= 25
𝑛 βˆ’ 1 = 5
∴ 𝑛 = 6
SIFAT-SIFAT
DERET
Dalam deret aritmatika maupun deret geometri dapat menemukan sifat umum
berikut ini.
𝑆1 = π‘ˆ1
𝑆2 = π‘ˆ1 + π‘ˆ2 β†’ 𝑆2 = 𝑆1 + π‘ˆ2 β†’ π‘ˆ2 = 𝑆2 βˆ’ 𝑆1
𝑆3 = π‘ˆ1 + π‘ˆ2 + π‘ˆ3 β†’ 𝑆3 = 𝑆2 + π‘ˆ3 β†’ π‘ˆ3 = 𝑆3 βˆ’ 𝑆2
𝑆4 = π‘ˆ1 + π‘ˆ2 + π‘ˆ3 + π‘ˆ4 β†’ 𝑆4 = 𝑆3 + π‘ˆ4 β†’ π‘ˆ4 = 𝑆4 βˆ’ 𝑆3
.
.
.
𝑆𝑛 = π‘ˆ 1 + π‘ˆ2 + π‘ˆ3 + π‘ˆ4 + β‹― + π‘ˆπ‘›βˆ’1 + π‘ˆπ‘›
π‘†π‘›βˆ’1
𝑆𝑛 = π‘†π‘›βˆ’1 + π‘ˆπ‘› β†’ π‘ˆπ‘› = 𝑆𝑛 βˆ’ π‘†π‘›βˆ’1
Dari uraiandiatasdapatdituliskanhubunganantarasukuke-n danjumlah n
sukupertamadarideretaritmatikamaupunderetgeometri, sebagaiberikut.
π‘ˆπ‘› = 𝑆𝑛 βˆ’ π‘†π‘›βˆ’1
CONTOH:
Dalam deret aritmatika ditemukan 𝑆𝑛 = 2𝑛2
+ 𝑛 , hitunglah :
a. π‘ˆπ‘› b. π‘ˆ5 c. Beda
Jawab :
a.π‘ˆπ‘› = 𝑆𝑛 βˆ’ π‘†π‘›βˆ’1
𝑆𝑛 = 2𝑛2
+ 𝑛
π‘†π‘›βˆ’1 = 2 𝑛 βˆ’ 1 2 + 𝑛 βˆ’ 1
π‘†π‘›βˆ’1 = 2 𝑛2
βˆ’ 2𝑛 + 1 + 𝑛 βˆ’ 1
π‘†π‘›βˆ’1 = 2𝑛2 βˆ’ 4𝑛 + 2 + 𝑛 βˆ’ 1 = 2𝑛2 βˆ’ 3𝑛 + 1
π‘ˆπ‘›= 2𝑛2 + 𝑛 βˆ’ 2𝑛2 + 3𝑛 βˆ’ 1
π‘ˆπ‘›= 4𝑛 βˆ’ 1
b. π‘ˆ5= 4 βˆ™ 5 βˆ’ 1 = 20 βˆ’ 1 = 19
c. 𝑏 = π‘ˆ5 βˆ’ π‘ˆ4
π‘ˆ4= 4 βˆ™ 4 βˆ’ 1 = 16 βˆ’ 1 = 15
∴ 𝑏 = 19 βˆ’ 15 = 4
SIFAT DASAR DERET ARITMETIKA
1. Bila π‘ˆ1 + π‘ˆ2 + π‘ˆ3 + β‹― + π‘ˆπ‘› merupakan deret aritmatika, maka :
2. Bilaπ‘ˆ1, π‘ˆ2, π‘ˆ3 merupakan suku-suku pada deret aritmatika, maka:
π‘ˆ2 βˆ’ π‘ˆ1 = π‘ˆ3 βˆ’ π‘ˆ2 = π‘ˆ4 βˆ’ π‘ˆ3 = π‘ˆ5 βˆ’ π‘ˆ4 = β‹― = π‘ˆπ‘› βˆ’ π‘ˆπ‘›βˆ’1
2π‘ˆ2 = π‘ˆ1 + π‘ˆ3
CONTOH:
Tentukan nilai dari π‘₯ agar barisan π‘₯ + 1, 3π‘₯ βˆ’ 5, 4 merupakan suku-suku dari
deret aritmatika.
Jawab:
Kita gunakan sifat dasar kedua, yaitu 2π‘ˆ2 = π‘ˆ1 + π‘ˆ3
2(3x - 5) = x + 1 + 4
6x –10= x + 5
6x –x= 5 + 10
5x = 15
x = 3
Selain kedua sifat di atas dapat pula kita turunkan beberapa sifat dari deret
aritmatika yang lain.
Perhatikan kembali formula suku ke-n berikut ini :
π‘ˆπ‘› = π‘Ž + 𝑛 βˆ’ 1
Dengan formula di atas dapat disusun kembali formula baru yang menyatakan
hubungan antara suatu suku dengan suku yang lainnya.
π‘ˆ7 = π‘Ž + 6𝑏
π‘ˆ7 = π‘Ž + 3𝑏 + 3𝑏 = π‘ˆ4 + 3𝑏
π‘ˆ7 = π‘Ž + 4𝑏 + 2𝑏 = π‘ˆ5 + 2𝑏
π‘ˆ7 = π‘Ž + 2𝑏 + 4𝑏 = π‘ˆ3 + 4𝑏
Memo
7 = 1 + 6
7 = 4 + 3
7 = 5 + 2
7 = 3 + 4
Secara umum dapat dituliskan:
π‘ˆπ‘ = π‘ˆπ‘˜ + 𝑝 βˆ’ π‘˜ 𝑏 𝑏 =
π‘ˆπ‘ βˆ’ π‘ˆπ‘˜
𝑝 βˆ’ π‘˜
CONTOH:
Bilaπ‘ˆ6 = 65 danπ‘ˆ10 = 97 dari deret aritmatika, tentukanlah :
a. b b. π‘ˆ12
Jawab:
a. 𝑏 =
π‘ˆ10βˆ’π‘ˆ6
10βˆ’6
=
97βˆ’65
4
= 8
b. π‘ˆ12 = π‘ˆ10 + 2𝑏
π‘ˆ12= 97 + 2 βˆ™ 8
π‘ˆ12= 97 + 16
π‘ˆ12= 113
atau
π‘ˆ6 = π‘ˆ6 + 2𝑏
π‘ˆ6 = 65 + 6 βˆ™ 8
π‘ˆ6 = 65 + 48
π‘ˆ6 = 113
SIFAT DASAR DERET GEOMETRI
1. Bila π‘ˆ1 + π‘ˆ2 + π‘ˆ3 + β‹― + π‘ˆπ‘› merupakan deret geometri, maka :
2. Bila π‘ˆ1, π‘ˆ2, π‘ˆ3 merupakan suku-suku pada deret geometri, maka:
π‘ˆ2
π‘ˆ1
=
π‘ˆ3
π‘ˆ2
= β‹― =
π‘ˆπ‘›
π‘ˆπ‘›βˆ’1
= π‘Ÿ
π‘ˆ2
2
= π‘ˆ1 Γ— π‘ˆ3
CONTOH:
Tentukan nilai π‘₯ agar barisan π‘₯ + 2, 2, π‘₯ βˆ’ 1 merupakan barisan geometri.
Jawab:
Memo
4 = 4 βˆ™ 1atau
4 = (βˆ’1)(βˆ’4)
Berdasarkan sifat (2) barisan geometri, yaitu π‘ˆ2
2
= π‘ˆ1 Γ— π‘ˆ3 ,
diperoleh:
22 = π‘₯ + 2 π‘₯ βˆ’ 1
4 = π‘₯ + 2 π‘₯ βˆ’ 1
↔ 4 = 2 + 2 βˆ™ 2 βˆ’ 1 , π‘₯ = 2
↔ 4 = βˆ’3 + 2 βˆ™ βˆ’3 βˆ’ 1 , π‘₯ = βˆ’3
Jadi, nilai π‘₯ adalah βˆ’3 atau 2
Selain kedua sifat di atas dapat juga kita menemukan sifat-sifat yang lain dari
deret geometri.
Perhatikan Un = arn-1
Dengan formula itu didapat:
U10 = ar9
U10 = (ar2) . r7= U3 . r7
U10 = (ar4 ). r7 = U5 . r5
Memo
Lihat Indeks
10 = 1 + 9
10 = 3 + 7
10 = 5 + 5
Secara umum di tuliskan:
π‘ˆπ‘ = π‘ˆπ‘˜ βˆ™ π‘Ÿπ‘βˆ’π‘˜ π‘Ÿπ‘βˆ’π‘˜ =
π‘ˆπ‘
π‘ˆπ‘˜
CONTOH:
Diketahui deret geometri dengan U3 = 24 dan U6 = 192. Tentukanlah :
a. r b. U2
Jawab :
a. π‘Ÿ3 =
π‘ˆ6
π‘ˆ3
π‘Ÿ3
=
192
24
π‘Ÿ3
= 8
π‘Ÿ3
= 23
π‘Ÿ = 2
b. π‘ˆ2 =
π‘ˆ3
π‘Ÿ
π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ π‘ˆ2 =
π‘ˆ6
π‘Ÿ4
π‘ˆ2 =
24
2
π‘ˆ2 =
192
24
π‘ˆ2= 12 π‘ˆ2 =
192
16
= 12
LATIHAN
PERTEMUAN
1
PERTEMUAN
2
PERTEMUAN
3
Barisan dan Deret Aritmatika dan Geometri
PERTEMUAN 1
MULAI
Latihan PERTEMUAN 1 1/2
1. Perhatikan pola berikut
Tentukan banyaknya lingkaran pada pola ke 6!28
Barisan dan Deret Aritmatika dan Geometri
D. 24
C. 20
B. 16
A. 12
E. 28
Latihan PERTEMUAN 1 2/2
2. Perhatikan pola bilangan berikut!
2, 100, 4, 95, 7, 90, 11, 85,....., .....,
Tentukan bilangan ke-9 dan ke-10 dari pola di atas!a
Barisan dan Deret Aritmatika dan Geometri
A. 16,80
B. 18,70
C. 20,60
D. 22, 50
E. 24,40
PERTEMUAN 2
MULAI
Latihan PERTEMUAN 2 1/2
1. Suku ke-22 dari barisan aritmatika berikut ini: 99, 93, 87, 81,... adalah....
Barisan dan Deret Aritmatika dan Geometri
A. -27
B. -21
C. -15
E. -9
D. 9
Latihan PERTEMUAN 2 2/2
2. Suku ke-8 dari barisan 64, 32, 16, 8, ... adalah...
Barisan dan Deret Aritmatika dan Geometri
A. 1/7
B. 1/3
C. 2/3
E. 1/4
D. 1/2
Latihan PERTEMUAN 3 1/2
1. Dalam suatu deret geometri diketahui suku ke-1 = 512 dan suku ke-4 = 64.
Jumlah tujuh suku pertama deret tersebut adalah...
D
B
A
C
E
Pola Bilangan dan Jumlah Pada Barisan Aritmatika dan Geometri
1.008
1.016
2.016
2.028
2.128

More Related Content

What's hot

Persamaan garis lurus
Persamaan garis lurusPersamaan garis lurus
Persamaan garis lurusblackcatt
Β 
PPT Relasi & Fungsi Matematika Kelas VIII
PPT Relasi & Fungsi Matematika Kelas VIIIPPT Relasi & Fungsi Matematika Kelas VIII
PPT Relasi & Fungsi Matematika Kelas VIIIYoshiie Srinita
Β 
Grup permutasi 1
Grup permutasi 1Grup permutasi 1
Grup permutasi 1pramithasari27
Β 
Ppt persamaan kuadrat
Ppt persamaan kuadratPpt persamaan kuadrat
Ppt persamaan kuadratfajarcoeg
Β 
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viii
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viiiPpt materi peluang pembelajaran 1 kelas viii
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viiiMartiwiFarisa
Β 
PPT MATERI SPLDV.pptx
PPT MATERI SPLDV.pptxPPT MATERI SPLDV.pptx
PPT MATERI SPLDV.pptxYanniFryda
Β 
Modul Khusus Materi Statistika Kelas 8 SMP
Modul Khusus Materi Statistika Kelas 8 SMPModul Khusus Materi Statistika Kelas 8 SMP
Modul Khusus Materi Statistika Kelas 8 SMPIwan Sumantri
Β 
PPT Pola Bilangan
PPT Pola BilanganPPT Pola Bilangan
PPT Pola BilanganShellaSavitri
Β 
VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan GrupVD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan GrupSholiha Nurwulan
Β 
Analisis kompleks
Analisis kompleksAnalisis kompleks
Analisis kompleksUHN
Β 
Ring faktor dan homomorfisma
Ring faktor dan homomorfismaRing faktor dan homomorfisma
Ring faktor dan homomorfismafitri mhey
Β 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Arvina Frida Karela
Β 
Rpp kd 3.1 induksi matematika fix
Rpp kd 3.1 induksi matematika fixRpp kd 3.1 induksi matematika fix
Rpp kd 3.1 induksi matematika fixAZLAN ANDARU
Β 
Ppt eksponen dan logaritma
Ppt eksponen dan logaritmaPpt eksponen dan logaritma
Ppt eksponen dan logaritmaNovakantau
Β 
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstan
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstanRelasi rekursif linier homogen koefisien konstan
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstanLutfi Nursyifa
Β 

What's hot (20)

Persamaan garis lurus
Persamaan garis lurusPersamaan garis lurus
Persamaan garis lurus
Β 
PPT Relasi & Fungsi Matematika Kelas VIII
PPT Relasi & Fungsi Matematika Kelas VIIIPPT Relasi & Fungsi Matematika Kelas VIII
PPT Relasi & Fungsi Matematika Kelas VIII
Β 
Barisan aritmatika
Barisan aritmatikaBarisan aritmatika
Barisan aritmatika
Β 
Grup permutasi 1
Grup permutasi 1Grup permutasi 1
Grup permutasi 1
Β 
Peluang smp
Peluang smpPeluang smp
Peluang smp
Β 
Ppt persamaan kuadrat
Ppt persamaan kuadratPpt persamaan kuadrat
Ppt persamaan kuadrat
Β 
MATRIKS (RPP & LKPD)
MATRIKS (RPP & LKPD)MATRIKS (RPP & LKPD)
MATRIKS (RPP & LKPD)
Β 
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viii
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viiiPpt materi peluang pembelajaran 1 kelas viii
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viii
Β 
Analisis Real
Analisis RealAnalisis Real
Analisis Real
Β 
PPT MATERI SPLDV.pptx
PPT MATERI SPLDV.pptxPPT MATERI SPLDV.pptx
PPT MATERI SPLDV.pptx
Β 
Modul Khusus Materi Statistika Kelas 8 SMP
Modul Khusus Materi Statistika Kelas 8 SMPModul Khusus Materi Statistika Kelas 8 SMP
Modul Khusus Materi Statistika Kelas 8 SMP
Β 
PPT Pola Bilangan
PPT Pola BilanganPPT Pola Bilangan
PPT Pola Bilangan
Β 
VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan GrupVD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan Grup
Β 
Analisis kompleks
Analisis kompleksAnalisis kompleks
Analisis kompleks
Β 
Ring faktor dan homomorfisma
Ring faktor dan homomorfismaRing faktor dan homomorfisma
Ring faktor dan homomorfisma
Β 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Β 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
Β 
Rpp kd 3.1 induksi matematika fix
Rpp kd 3.1 induksi matematika fixRpp kd 3.1 induksi matematika fix
Rpp kd 3.1 induksi matematika fix
Β 
Ppt eksponen dan logaritma
Ppt eksponen dan logaritmaPpt eksponen dan logaritma
Ppt eksponen dan logaritma
Β 
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstan
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstanRelasi rekursif linier homogen koefisien konstan
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstan
Β 

Similar to Barisan dan deret

Sequences and Series (S&S GAME) - Barisan dan Deret.pdf
Sequences and Series (S&S GAME) - Barisan dan Deret.pdfSequences and Series (S&S GAME) - Barisan dan Deret.pdf
Sequences and Series (S&S GAME) - Barisan dan Deret.pdfDiah Lutfiana Dewi
Β 
Barisan dan deret .ingg
Barisan dan deret .inggBarisan dan deret .ingg
Barisan dan deret .inggFendik Bagoez
Β 
Barisan dan deret .ingg
Barisan dan deret .inggBarisan dan deret .ingg
Barisan dan deret .inggFendik Bagoez
Β 
Arithmetic And Geometric Progressions
Arithmetic And Geometric ProgressionsArithmetic And Geometric Progressions
Arithmetic And Geometric ProgressionsFinni Rice
Β 
Ap gp
Ap gpAp gp
Ap gpsujoy7
Β 
Notes and-formulae-mathematics
Notes and-formulae-mathematicsNotes and-formulae-mathematics
Notes and-formulae-mathematicsAh Ching
Β 
Mathematics formulas
Mathematics formulasMathematics formulas
Mathematics formulasThanussha Ragu
Β 
Notes and Formulae Mathematics SPM
Notes and Formulae Mathematics SPM Notes and Formulae Mathematics SPM
Notes and Formulae Mathematics SPM Zhang Ewe
Β 
Notes and formulae mathematics
Notes and formulae mathematicsNotes and formulae mathematics
Notes and formulae mathematicsZainonie Ma'arof
Β 
Pas ganjil viii 2021
Pas ganjil viii 2021Pas ganjil viii 2021
Pas ganjil viii 2021Budi Garjito
Β 
Day-2_MIConjecture-Region-7.pptx
Day-2_MIConjecture-Region-7.pptxDay-2_MIConjecture-Region-7.pptx
Day-2_MIConjecture-Region-7.pptxBareBearBeer
Β 
Advanced algebra
Advanced algebraAdvanced algebra
Advanced algebraspark21
Β 
Yassin balja algebra
Yassin balja algebraYassin balja algebra
Yassin balja algebraYassin Balja
Β 
Sequences and series
Sequences and seriesSequences and series
Sequences and seriesJessica
Β 
counting principle.ppt
counting principle.pptcounting principle.ppt
counting principle.pptRizaCatli2
Β 

Similar to Barisan dan deret (20)

Sequences and Series (S&S GAME) - Barisan dan Deret.pdf
Sequences and Series (S&S GAME) - Barisan dan Deret.pdfSequences and Series (S&S GAME) - Barisan dan Deret.pdf
Sequences and Series (S&S GAME) - Barisan dan Deret.pdf
Β 
Barisan dan Deret Baru.pptx
Barisan dan Deret Baru.pptxBarisan dan Deret Baru.pptx
Barisan dan Deret Baru.pptx
Β 
Barisan dan deret .ingg
Barisan dan deret .inggBarisan dan deret .ingg
Barisan dan deret .ingg
Β 
Barisan dan deret .ingg
Barisan dan deret .inggBarisan dan deret .ingg
Barisan dan deret .ingg
Β 
Arithmetic And Geometric Progressions
Arithmetic And Geometric ProgressionsArithmetic And Geometric Progressions
Arithmetic And Geometric Progressions
Β 
Ap gp
Ap gpAp gp
Ap gp
Β 
Notes and-formulae-mathematics
Notes and-formulae-mathematicsNotes and-formulae-mathematics
Notes and-formulae-mathematics
Β 
Mathematics formulas
Mathematics formulasMathematics formulas
Mathematics formulas
Β 
Notes and Formulae Mathematics SPM
Notes and Formulae Mathematics SPM Notes and Formulae Mathematics SPM
Notes and Formulae Mathematics SPM
Β 
Notes and formulae mathematics
Notes and formulae mathematicsNotes and formulae mathematics
Notes and formulae mathematics
Β 
Rumus matematik examonline spa
Rumus matematik examonline spaRumus matematik examonline spa
Rumus matematik examonline spa
Β 
Deret aritmatika
Deret aritmatikaDeret aritmatika
Deret aritmatika
Β 
Pas ganjil viii 2021
Pas ganjil viii 2021Pas ganjil viii 2021
Pas ganjil viii 2021
Β 
Day-2_MIConjecture-Region-7.pptx
Day-2_MIConjecture-Region-7.pptxDay-2_MIConjecture-Region-7.pptx
Day-2_MIConjecture-Region-7.pptx
Β 
MODULE 3.pptx
MODULE 3.pptxMODULE 3.pptx
MODULE 3.pptx
Β 
Advanced algebra
Advanced algebraAdvanced algebra
Advanced algebra
Β 
Yassin balja algebra
Yassin balja algebraYassin balja algebra
Yassin balja algebra
Β 
Sequences and series
Sequences and seriesSequences and series
Sequences and series
Β 
Geo chapter01power point
Geo chapter01power pointGeo chapter01power point
Geo chapter01power point
Β 
counting principle.ppt
counting principle.pptcounting principle.ppt
counting principle.ppt
Β 

More from emri3

Bab 3 persamaan lingkaran
Bab 3 persamaan lingkaranBab 3 persamaan lingkaran
Bab 3 persamaan lingkaranemri3
Β 
Usaha dan energi
Usaha dan energiUsaha dan energi
Usaha dan energiemri3
Β 
Gelombang mekanik
Gelombang mekanikGelombang mekanik
Gelombang mekanikemri3
Β 
Hukum newton
Hukum newton Hukum newton
Hukum newton emri3
Β 
Rangkain arus bolak balik kelas xii
Rangkain arus bolak balik kelas xiiRangkain arus bolak balik kelas xii
Rangkain arus bolak balik kelas xiiemri3
Β 
Teknik presentasi1
Teknik presentasi1Teknik presentasi1
Teknik presentasi1emri3
Β 
Optik fisis dan geometri
Optik fisis dan geometriOptik fisis dan geometri
Optik fisis dan geometriemri3
Β 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistememri3
Β 
Induksi magnetik
Induksi magnetikInduksi magnetik
Induksi magnetikemri3
Β 
Fluida dinamis
Fluida dinamisFluida dinamis
Fluida dinamisemri3
Β 
Kinematika gerak melingkar
Kinematika gerak melingkarKinematika gerak melingkar
Kinematika gerak melingkaremri3
Β 
Materi dan perubahannya
Materi dan perubahannyaMateri dan perubahannya
Materi dan perubahannyaemri3
Β 
Ppt medan magnetik
Ppt medan magnetikPpt medan magnetik
Ppt medan magnetikemri3
Β 
Getaran dan gelombang
Getaran dan gelombangGetaran dan gelombang
Getaran dan gelombangemri3
Β 
Menerpkan logika dan oprasi perhitungan data
Menerpkan logika dan oprasi perhitungan dataMenerpkan logika dan oprasi perhitungan data
Menerpkan logika dan oprasi perhitungan dataemri3
Β 
Bab 6 suhu dan kalor
Bab 6 suhu dan kalorBab 6 suhu dan kalor
Bab 6 suhu dan kaloremri3
Β 
Gerak vertikal
Gerak vertikalGerak vertikal
Gerak vertikalemri3
Β 
Bab 2 mitigasi bencana alam
Bab 2 mitigasi bencana alamBab 2 mitigasi bencana alam
Bab 2 mitigasi bencana alamemri3
Β 
Ppt kalimat siskomdig pesuasif
Ppt kalimat siskomdig pesuasifPpt kalimat siskomdig pesuasif
Ppt kalimat siskomdig pesuasifemri3
Β 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalor Suhu dan kalor
Suhu dan kalor emri3
Β 

More from emri3 (20)

Bab 3 persamaan lingkaran
Bab 3 persamaan lingkaranBab 3 persamaan lingkaran
Bab 3 persamaan lingkaran
Β 
Usaha dan energi
Usaha dan energiUsaha dan energi
Usaha dan energi
Β 
Gelombang mekanik
Gelombang mekanikGelombang mekanik
Gelombang mekanik
Β 
Hukum newton
Hukum newton Hukum newton
Hukum newton
Β 
Rangkain arus bolak balik kelas xii
Rangkain arus bolak balik kelas xiiRangkain arus bolak balik kelas xii
Rangkain arus bolak balik kelas xii
Β 
Teknik presentasi1
Teknik presentasi1Teknik presentasi1
Teknik presentasi1
Β 
Optik fisis dan geometri
Optik fisis dan geometriOptik fisis dan geometri
Optik fisis dan geometri
Β 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
Β 
Induksi magnetik
Induksi magnetikInduksi magnetik
Induksi magnetik
Β 
Fluida dinamis
Fluida dinamisFluida dinamis
Fluida dinamis
Β 
Kinematika gerak melingkar
Kinematika gerak melingkarKinematika gerak melingkar
Kinematika gerak melingkar
Β 
Materi dan perubahannya
Materi dan perubahannyaMateri dan perubahannya
Materi dan perubahannya
Β 
Ppt medan magnetik
Ppt medan magnetikPpt medan magnetik
Ppt medan magnetik
Β 
Getaran dan gelombang
Getaran dan gelombangGetaran dan gelombang
Getaran dan gelombang
Β 
Menerpkan logika dan oprasi perhitungan data
Menerpkan logika dan oprasi perhitungan dataMenerpkan logika dan oprasi perhitungan data
Menerpkan logika dan oprasi perhitungan data
Β 
Bab 6 suhu dan kalor
Bab 6 suhu dan kalorBab 6 suhu dan kalor
Bab 6 suhu dan kalor
Β 
Gerak vertikal
Gerak vertikalGerak vertikal
Gerak vertikal
Β 
Bab 2 mitigasi bencana alam
Bab 2 mitigasi bencana alamBab 2 mitigasi bencana alam
Bab 2 mitigasi bencana alam
Β 
Ppt kalimat siskomdig pesuasif
Ppt kalimat siskomdig pesuasifPpt kalimat siskomdig pesuasif
Ppt kalimat siskomdig pesuasif
Β 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalor Suhu dan kalor
Suhu dan kalor
Β 

Recently uploaded

Employee wellbeing at the workplace.pptx
Employee wellbeing at the workplace.pptxEmployee wellbeing at the workplace.pptx
Employee wellbeing at the workplace.pptxNirmalaLoungPoorunde1
Β 
Alper Gobel In Media Res Media Component
Alper Gobel In Media Res Media ComponentAlper Gobel In Media Res Media Component
Alper Gobel In Media Res Media ComponentInMediaRes1
Β 
EPANDING THE CONTENT OF AN OUTLINE using notes.pptx
EPANDING THE CONTENT OF AN OUTLINE using notes.pptxEPANDING THE CONTENT OF AN OUTLINE using notes.pptx
EPANDING THE CONTENT OF AN OUTLINE using notes.pptxRaymartEstabillo3
Β 
Earth Day Presentation wow hello nice great
Earth Day Presentation wow hello nice greatEarth Day Presentation wow hello nice great
Earth Day Presentation wow hello nice greatYousafMalik24
Β 
Introduction to AI in Higher Education_draft.pptx
Introduction to AI in Higher Education_draft.pptxIntroduction to AI in Higher Education_draft.pptx
Introduction to AI in Higher Education_draft.pptxpboyjonauth
Β 
Interactive Powerpoint_How to Master effective communication
Interactive Powerpoint_How to Master effective communicationInteractive Powerpoint_How to Master effective communication
Interactive Powerpoint_How to Master effective communicationnomboosow
Β 
Types of Journalistic Writing Grade 8.pptx
Types of Journalistic Writing Grade 8.pptxTypes of Journalistic Writing Grade 8.pptx
Types of Journalistic Writing Grade 8.pptxEyham Joco
Β 
internship ppt on smartinternz platform as salesforce developer
internship ppt on smartinternz platform as salesforce developerinternship ppt on smartinternz platform as salesforce developer
internship ppt on smartinternz platform as salesforce developerunnathinaik
Β 
β€œOh GOSH! Reflecting on Hackteria's Collaborative Practices in a Global Do-It...
β€œOh GOSH! Reflecting on Hackteria's Collaborative Practices in a Global Do-It...β€œOh GOSH! Reflecting on Hackteria's Collaborative Practices in a Global Do-It...
β€œOh GOSH! Reflecting on Hackteria's Collaborative Practices in a Global Do-It...Marc Dusseiller Dusjagr
Β 
Enzyme, Pharmaceutical Aids, Miscellaneous Last Part of Chapter no 5th.pdf
Enzyme, Pharmaceutical Aids, Miscellaneous Last Part of Chapter no 5th.pdfEnzyme, Pharmaceutical Aids, Miscellaneous Last Part of Chapter no 5th.pdf
Enzyme, Pharmaceutical Aids, Miscellaneous Last Part of Chapter no 5th.pdfSumit Tiwari
Β 
How to Configure Email Server in Odoo 17
How to Configure Email Server in Odoo 17How to Configure Email Server in Odoo 17
How to Configure Email Server in Odoo 17Celine George
Β 
CARE OF CHILD IN INCUBATOR..........pptx
CARE OF CHILD IN INCUBATOR..........pptxCARE OF CHILD IN INCUBATOR..........pptx
CARE OF CHILD IN INCUBATOR..........pptxGaneshChakor2
Β 
History Class XII Ch. 3 Kinship, Caste and Class (1).pptx
History Class XII Ch. 3 Kinship, Caste and Class (1).pptxHistory Class XII Ch. 3 Kinship, Caste and Class (1).pptx
History Class XII Ch. 3 Kinship, Caste and Class (1).pptxsocialsciencegdgrohi
Β 
Computed Fields and api Depends in the Odoo 17
Computed Fields and api Depends in the Odoo 17Computed Fields and api Depends in the Odoo 17
Computed Fields and api Depends in the Odoo 17Celine George
Β 
DATA STRUCTURE AND ALGORITHM for beginners
DATA STRUCTURE AND ALGORITHM for beginnersDATA STRUCTURE AND ALGORITHM for beginners
DATA STRUCTURE AND ALGORITHM for beginnersSabitha Banu
Β 
Presiding Officer Training module 2024 lok sabha elections
Presiding Officer Training module 2024 lok sabha electionsPresiding Officer Training module 2024 lok sabha elections
Presiding Officer Training module 2024 lok sabha electionsanshu789521
Β 
ECONOMIC CONTEXT - LONG FORM TV DRAMA - PPT
ECONOMIC CONTEXT - LONG FORM TV DRAMA - PPTECONOMIC CONTEXT - LONG FORM TV DRAMA - PPT
ECONOMIC CONTEXT - LONG FORM TV DRAMA - PPTiammrhaywood
Β 
Introduction to ArtificiaI Intelligence in Higher Education
Introduction to ArtificiaI Intelligence in Higher EducationIntroduction to ArtificiaI Intelligence in Higher Education
Introduction to ArtificiaI Intelligence in Higher Educationpboyjonauth
Β 

Recently uploaded (20)

Employee wellbeing at the workplace.pptx
Employee wellbeing at the workplace.pptxEmployee wellbeing at the workplace.pptx
Employee wellbeing at the workplace.pptx
Β 
Alper Gobel In Media Res Media Component
Alper Gobel In Media Res Media ComponentAlper Gobel In Media Res Media Component
Alper Gobel In Media Res Media Component
Β 
EPANDING THE CONTENT OF AN OUTLINE using notes.pptx
EPANDING THE CONTENT OF AN OUTLINE using notes.pptxEPANDING THE CONTENT OF AN OUTLINE using notes.pptx
EPANDING THE CONTENT OF AN OUTLINE using notes.pptx
Β 
Earth Day Presentation wow hello nice great
Earth Day Presentation wow hello nice greatEarth Day Presentation wow hello nice great
Earth Day Presentation wow hello nice great
Β 
Introduction to AI in Higher Education_draft.pptx
Introduction to AI in Higher Education_draft.pptxIntroduction to AI in Higher Education_draft.pptx
Introduction to AI in Higher Education_draft.pptx
Β 
Interactive Powerpoint_How to Master effective communication
Interactive Powerpoint_How to Master effective communicationInteractive Powerpoint_How to Master effective communication
Interactive Powerpoint_How to Master effective communication
Β 
Types of Journalistic Writing Grade 8.pptx
Types of Journalistic Writing Grade 8.pptxTypes of Journalistic Writing Grade 8.pptx
Types of Journalistic Writing Grade 8.pptx
Β 
internship ppt on smartinternz platform as salesforce developer
internship ppt on smartinternz platform as salesforce developerinternship ppt on smartinternz platform as salesforce developer
internship ppt on smartinternz platform as salesforce developer
Β 
β€œOh GOSH! Reflecting on Hackteria's Collaborative Practices in a Global Do-It...
β€œOh GOSH! Reflecting on Hackteria's Collaborative Practices in a Global Do-It...β€œOh GOSH! Reflecting on Hackteria's Collaborative Practices in a Global Do-It...
β€œOh GOSH! Reflecting on Hackteria's Collaborative Practices in a Global Do-It...
Β 
Model Call Girl in Bikash Puri Delhi reach out to us at πŸ”9953056974πŸ”
Model Call Girl in Bikash Puri  Delhi reach out to us at πŸ”9953056974πŸ”Model Call Girl in Bikash Puri  Delhi reach out to us at πŸ”9953056974πŸ”
Model Call Girl in Bikash Puri Delhi reach out to us at πŸ”9953056974πŸ”
Β 
Enzyme, Pharmaceutical Aids, Miscellaneous Last Part of Chapter no 5th.pdf
Enzyme, Pharmaceutical Aids, Miscellaneous Last Part of Chapter no 5th.pdfEnzyme, Pharmaceutical Aids, Miscellaneous Last Part of Chapter no 5th.pdf
Enzyme, Pharmaceutical Aids, Miscellaneous Last Part of Chapter no 5th.pdf
Β 
How to Configure Email Server in Odoo 17
How to Configure Email Server in Odoo 17How to Configure Email Server in Odoo 17
How to Configure Email Server in Odoo 17
Β 
CARE OF CHILD IN INCUBATOR..........pptx
CARE OF CHILD IN INCUBATOR..........pptxCARE OF CHILD IN INCUBATOR..........pptx
CARE OF CHILD IN INCUBATOR..........pptx
Β 
History Class XII Ch. 3 Kinship, Caste and Class (1).pptx
History Class XII Ch. 3 Kinship, Caste and Class (1).pptxHistory Class XII Ch. 3 Kinship, Caste and Class (1).pptx
History Class XII Ch. 3 Kinship, Caste and Class (1).pptx
Β 
Computed Fields and api Depends in the Odoo 17
Computed Fields and api Depends in the Odoo 17Computed Fields and api Depends in the Odoo 17
Computed Fields and api Depends in the Odoo 17
Β 
DATA STRUCTURE AND ALGORITHM for beginners
DATA STRUCTURE AND ALGORITHM for beginnersDATA STRUCTURE AND ALGORITHM for beginners
DATA STRUCTURE AND ALGORITHM for beginners
Β 
OS-operating systems- ch04 (Threads) ...
OS-operating systems- ch04 (Threads) ...OS-operating systems- ch04 (Threads) ...
OS-operating systems- ch04 (Threads) ...
Β 
Presiding Officer Training module 2024 lok sabha elections
Presiding Officer Training module 2024 lok sabha electionsPresiding Officer Training module 2024 lok sabha elections
Presiding Officer Training module 2024 lok sabha elections
Β 
ECONOMIC CONTEXT - LONG FORM TV DRAMA - PPT
ECONOMIC CONTEXT - LONG FORM TV DRAMA - PPTECONOMIC CONTEXT - LONG FORM TV DRAMA - PPT
ECONOMIC CONTEXT - LONG FORM TV DRAMA - PPT
Β 
Introduction to ArtificiaI Intelligence in Higher Education
Introduction to ArtificiaI Intelligence in Higher EducationIntroduction to ArtificiaI Intelligence in Higher Education
Introduction to ArtificiaI Intelligence in Higher Education
Β 

Barisan dan deret

  • 1. Selamat Datang di Pembelajaran Matematika tentang β€œBarisan dan Deret Aritmatika dan Geometri” Pendidikan Matematika Pascasarjana UNP 2016 B Kelas X SMK Bismen : Emri, S.Pd
  • 2. Kompetensi Inti Barisan dan Deret Aritmatika dan Geometri 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognotif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran Karakter yang dikembangkan Peta Konsep smk al-azhar batam
  • 3. Kompetensi Dasar 1. Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap disiplin, rasa percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi berfikir dalam memilih dan menerapkan strategi berfikir dalam memilih dan menerapkan strategi menyelesaikan masalah. 2. Mendeskrpsikan konsep barisan dan deret tak hingga sebagai fungsi dan daerah asal himpunan bilangan asli 3. Menerapkan konsep barisan dan deret tak hingga dalam penyelesaian masalah sederhana. Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran Karakter yang dikembangkan Peta Konsep Barisan dan Deret Aritmatika dan Geometri smk al-azhar batam
  • 4. Tujuan Pembelajaran Melalui pembelajaran materi barisan dan deret aritmatika dan geometri,siswa dapat : 1. Menemukan konsep dan pola barisan dan deret melalui pemecahan masalah otentik. 2. Berkolaborasi memecahkan masalah aktual dengan pola interaksi sosial kultur 3. Berpikir tingkat tinggi (berpikir kritis, kreatif) dalam menyelidiki dan mengaplikasikan konsep dan pola barisan dan deret tak hingga dalam memecahkan masalah otentik. Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran Karakter yang dikembangkan Peta Konsep Barisan dan Deret Aritmatika dan Geometri smk al-azhar batam
  • 5. Karakter yang dikembangkan 1. Kesadaran hak dan kewajiban Tindakan yang menunjukkan kesadaran hak dan kewajiban serta toleransi terhadap berbagai perbedaan didalam masyarakat majemuk sebagai gambaran menerapkan nila-nilai matematis sebagai hasil mempelajari pola bilangan dan jumlah pada barisan aritmatika dan geometri 2. Peduli Tindakan yang menunjukkan siap peduli lingkungan melalui kegiatan kemanusiaan dan bisnis dalam rangka optimalisasi sumber daya alam yang berhubungan dengan konsep dan penerapan pola bilangan dan jumlah pada barisan aritmatika dan geometri Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran Karakter yang dikembangkan Peta Konsep Barisan dan Deret Aritmatika dan Geometri smk al-azhar batam
  • 6. Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran Karakter yang dikembangkan Peta Konsep Peta Konsep Barisan dan Deret Aritmatika dan Geometri smk al-azhar batam
  • 8. Pola Bilangan Barisan Bilangan Pola bilangan yaitu susunan angka-angka yang mempunyai pola- pola tertentu. Misalnya pada kalender terdapat susunan angka" baik mendatar, menurun, diagonal (miring).
  • 9. 1. Pola Garis Lurus dan Persegi Panjang Garis Lurus Persegi Panjang 2. Pola persegi Pola bilangan persegi :: 1 , 4 , 9 , ... merupakan bilangan kuadrat dari bilangan asli . Un= n2 Pola bilangan persegi panjang :: 2, 6, 12, ... Un = n(n+1) PERTEMUAN 1
  • 10. 3. POLA SEGI TIGA (SEGITIGA SAMA SISI) Cara 1 Mengikuti pola berikut CARA 2 Pola bilangan segitiga :: 1, 3, 6, 10, ... Un = n/2 (n+1) Urutan1 Urutan2 Urutan3
  • 11. 4. POLA KUBUS οƒ’ Pola kubus terbentuk dari bilangan kubik Un = n3 5. Pola bilangan ganjil dan genap Bilangan kedua dan selanjutnya diperoleh dari bilangan sebelumnya ditambah dua.
  • 12. A. POLA BILANGAN GANJIL οƒ’ Tetapkan angka 1 sebagai bilangan awal οƒ’ Bilangan selanjutnya diperoleh dari bilangan sebelumnya ditambah dua B. POLA BILANGAN GENAP β€’ Tetapkan angka 2 sebagai bilangan awal β€’ Bilangan selanjutnya diperoleh dari bilangan sebelumnya ditambah dua 1 3 5 7 9 10 8 6 4 2 +2 +2 +2 +2 +2 +2 +2 +2
  • 13. 6. POLA BILANGAN SEGITIGA PASCAL 1 2 1 1 1 1 4 6 4 1 1 3 1 3 1
  • 14. 7. POLA BILANGAN FIBONACI 1 . . . 8 5 3 2 1 + + + + + +
  • 15. BARISAN BILANGAN οƒ’ Barisan bilangan adalah sekumpulan bilangan yang telah diurutkan menurut suatu aturan tertentu. Un Un U2 U1 Suku Pertama Suku ke-2 Suku ke - n Barisan bilangan biasanya ditulis : U1, U2,`U3, . . . . , Un Dengan Un adalah suku ke – n dan n = 1,2,3, . . . Contoh : Barisan 0,2,4 berarti U1 = 0, U2 = 2 , U3 = 4 (menambahkan 2 pada suku sebelumnya)
  • 16. οƒ’ Contoh: οƒ’ Tentukan tiga suku berikutnya dari barisan bilangan 2, 5, 8, 11, . . . Barisan 2, 5, 8, 11,. . . = 2 = 5 = 2 + 3 = 8 = 5 +3 = 11 = 8 +3 Maka barisan selanjutnya adalah (2, 5, 8 ,11, 14, 17, 20, . . .n +3) 3 3 3 U1 U2 U3 U4
  • 17. Un = f (n) 2. MENENTUKAN SUKU KE-N SUATU BARISAN BILANGAN Pola tingkat satu satu barisan bilangan berselisih tetap Pola tingkat satu satu barisan bilangan berasio tetap Pola tingkat dua satu barisan bilangan berselisih tetap
  • 18. Contoh : Tentukan rumus suku ke-n dari barisan bilangan ganjil. POLA TINGKAT SATU SATU BARISAN BILANGAN BERSELISIH TETAP (B) U 1 U 4 U 2 U 3 U n =? +b +b +b Barisan bilangan ganjil Maka rumus suku ke-nnya adalah = =2n+(1-2) = 2n -1 Un = bn + (U1 - b) 1 7 3 5 U n = ? +2 +2 +2 b = 2 Un = bn + (U1 - b) Un
  • 19. POLA TINGKAT SATU SATU BARISAN BILANGAN BERASIO TETAP U1 U4 U2 U3 Un =? x r x r x r Un = rn x U1/r Contoh : Tentukan suku ke-n dari barisan bilangan (1, 10, 100, 1000, . . . Un ) Tahapan pertama dengan r=10 Rumus suku ke-n : U = 10n x 1/10 = 10n -1 1 1000 10 100 Un =? x1 0 x10 x10
  • 20. Suku ke-n dari barisan bilangan berselisih tetap pada pola tingkat dua diberikan formula berikut : Un = b/2 . n (n-1) + c Dengan c = Suku ke-n barisan bilangan pola b = Selisih tetap POLA TINGKAT DUA SATU BARISAN BILANGAN BERSELISIH TETAP Tuliskan suku ke-n dari barisan bilangan (3,6, 10, 15, 21, . . . ) Jawab: 3 6 10 15 21 +3 +4 +5 +6 +1 +1 +1 pola tingkat2, dengan b=1 U1 = 3=1/2 x 1 0 +3 U2 = 6 = Β½ x 2x 1 +5 U3 = 10 = Β½ x 3x2 + 7 U4 = 15= Β½ x 4 x 3 +9 U5 = 21 = Β½ x 5 x 4 +11 : : Un = Β½. n(n-1) +c
  • 21. Menentukan c yang berupa barisan bilangan yang berpola tingkat satu Barisan: 3 5 7 9 11 Pola tingkat 1, b= 2 +2 +2 +2 +2 C= 2n + (U1 - b) = 2n+(3-2)= 2n +1 Jadi, suku ke-n adalah: Un = Β½. n(n-1) +c Un = Β½. n(n-1) + 2n + 1 Un = Β½ n2 – Β½ n + 2n +1 Un = Β½ n2 – 3/2 n +1 LANJUTAN
  • 22. BARISAN ARIMATIKA DAN BARISAN GEOMETRI PERTEMUAN 2
  • 23. BARISAN ARIMATIKA ATAU BARISAN HITUNG Barisan Aretmatika barisan bilangan yang tiap sukunya diperoleh dari suku sebelumnya dengan cara menambah atau mengurangi dengan suatu bilangan tetap Perhatikan baarisan U1, U2, U3, . . . . . .,Un-1, Un. Dari definisi di atas, diperoleh hubungan sebagai berikut : U1 = a U2 = U1 + b = a + b U3 = U2 + b = a + b + b = a + Un = a + (n – 1 )b Dengan n = 1, 2, 3,.. Un = Un-1 + b = a + (n - 2)b + b = a + (n - 1)b . . . 2b U4 = U3 + b = a + 2b + b = a + 3b
  • 24. Bilangan b adalah suatu bilangan tetap yang sering disebut dengan beda. Penentuan rumus beda dapat di uraikan sebagai berikut : U2 = U1 + b => b = U2 - U1 U3 = U2 + b => b = U3 - U2 U4 = U3 + b => b = U4 - U3 . . . Un = Un-1 + b => b = Un - Un-1 Dengan melihat nili b, kita dapat menentukan barisan aritmetika itu naik atau turun. Bila b Λƒ 0 maka barisan aritmetika itu naik Bila b Λ‚ 0 maka barisan aritmetika itu turun
  • 25. CONTOH: Tentukan suku ke sepuluh ( U10 ) dari barisan aritmetika berikut ini dan tulis jenis barisan aritmetika tersebut. a. 1, 3, 5, 7,. . . . b. 4, 2, 0, -2,. . . Jawab : Gunakan rumus beda untuk menentukan suku ke sepuluh ( U10 ) dari masing- masing barisan aritmetika. a. Barisan 1, 3, 5, 7 . . . berdasarkan rumus Un = U1 + (n – 1) . b diperoleh .. U1 = 1 U2 = 3 U3 = 5 b = U2 - U1 = 2 b = U3 - U2 = 2 b = U4 - U3 = 2 karena b = 2 > 0 barisan aritmetika merupakan barisan naik. U10 = U1 (10 - 1) . b U10 = 1 + 9 . 2 = 19
  • 26. Un = U1 (n - 1) . b U10 = 4 + (9 . (- 2) ) = - 14 Jadi, suku ke sepuluh barisan tersebut adalah -14 b. Barisan 4, 2, 0, -2, . . U1 = 4 ; U2 = 2 ; U3 = 0 ; U4 = -2 b = U2 - U1 = - 2 ; b = U3 - U2 = -2 ; b = U4 - U3 = - 2 karena b = - 2 < 0 barisan aritmetika merupakan barisan turun, berdasarkan rumus
  • 27. BARISAN GEOMETRI ATAU BARISAN UKUR Barisan Geometri barisan bilangan yang tiap sukunya diperoleh dari suku sebelumnya dengan mengalikan atau membagi dengan suatu bilangan tetap Misalkan, barisannya U1, U2, U3, . . . . . .,Un-1, Un, maka : U1 = a U2 = U1 . r = ar U3 = U2 . r = ar2 U4 = U3 . r = ar3 Un = Un-1 . r = arn-1
  • 28. Berdasarkan nilai rasio (r) kita dapat menentukan suatu barisan geometri naik atau turun. Bila r > 1 maka barisan geometri naik. Bila 0 < r < 1 maka barisan geometri turun. Contoh : a. Tentukan suku ke delapan dari barisan geometri : b. Tulliskan rumus suku ke – n dari barisan geometri :
  • 29. Jawab: a. Jadi, suku kedelapan dari barisan geometri diatas adalah 729 b. Jadi, suku ke-n dari barisan geometri di atas adalah
  • 31. DERET ARITMETIKA ATAU DERET HITUNG Deret bilangan jumlah yang ditunjuk untuk suku- suku dari suatu barisan bilangan 𝑆𝑛 = π‘ˆ1 + π‘ˆ2 + π‘ˆ3 + β‹― + π‘ˆπ‘› Menyatakanderetke-n Bentuk umum:
  • 32. CONTOH: 1. Deret daribarisan 3, 5, 7, …, (2n+1) adalah𝑆𝑛 = 3 + 5 + 7 + β‹― + (2𝑛 + 1) Maka, 𝑆1 = 3 𝑆2 = 3 + 5 = 8 𝑆4 = 3 + 5 + 7 = 15 2. Deretdaribarisan 1, 2, 4, …, 2π‘›βˆ’1 adalah𝑆𝑛 = 1 + 2 + 4 + β‹― + 2π‘›βˆ’1 Maka, 𝑆1 = 1 𝑆2 = 1 + 2 = 3 𝑆4 = 1 + 2 + 4 = 7
  • 33. Deret aritmetika jumlah suku yang ditunjukkan oleh barisan aritmetika 𝑆𝑛 = π‘ˆ1 + π‘ˆ2 + π‘ˆ3 + β‹― + π‘ˆπ‘› Denganπ‘ˆ1 = π‘Ždanπ‘ˆπ‘› = π‘Ž + 𝑛 βˆ’ 1 𝑏 Deret aritmetika 𝑆𝑛 = 𝑛 2 2π‘Ž + 𝑛 βˆ’ 1 𝑏 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 𝑆𝑛 = 𝑛 2 (π‘Ž + π‘ˆπ‘›) Dengan: π‘ˆπ‘› =sukuke-n n= bilanganasli b= beda Rumus n suku pertama deret aritmetika:
  • 34. CONTOH: 1. Tentukanjmlahsepuluhsukupertamadarideret βˆ’2 + 0 + 2 + β‹― Jawab: π‘ˆ1= βˆ’2; π‘ˆ2 = 0 𝑏 = π‘ˆ2 βˆ’ π‘ˆ1 = 0 βˆ’ βˆ’2 = 2 𝑛 = 10 𝑆10= 10 2 2(βˆ’2) + 10 βˆ’ 1 2 = 5 βˆ’4 + 18 = 70 Jawab: π‘ˆ1= 20; π‘ˆ5 = 240; 𝑛 = 5, maka: 𝑆5= 5 2 20 + 240 = 650 2. Tentukanjumlah 5 sukupertama, jikasukukelimaadalah 240 dansukupertama adalah 20
  • 35. DERET GEOMETRI ATAU DERET UKUR Deret geometri jumlah suku-suku yang ditunjuk oleh barisan geometri π‘ˆ1, π‘ˆ2, π‘ˆ3, … , π‘ˆπ‘› Barisan geometri: π‘ˆ1 + π‘ˆ2 + π‘ˆ3 + β‹― + π‘ˆπ‘› = 𝑆𝑛 denganπ‘ˆ1 = π‘Ždanπ‘ˆπ‘› = π‘Žπ‘Ÿπ‘›βˆ’1 Deret geometri: 𝑆𝑛 = π‘Ž(1 βˆ’ π‘Ÿπ‘›) (1 βˆ’ π‘Ÿ) ; π‘Ÿ > 1 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 𝑆𝑛 = π‘Ž π‘Ÿπ‘› βˆ’ 1 π‘Ÿ βˆ’ 1 ; π‘Ÿ < 1 Rumus n suku pertama deret geometri:
  • 36. CONTOH: 1. Tentukanjumlahdelapansukupertamadarideret3 + 6 + 12 + β‹― Jawab: π‘ˆ1= 3; π‘ˆ2 = 6; π‘Ÿ = 6 3 = 2; 𝑛 = 8 𝑆8= 3 28 βˆ’ 1 2 βˆ’ 1 = 3(256 βˆ’ 1) 1 = 765 2. Diberikanderetgeometridengansuku-sukupositif, π‘ˆ2 = 10danπ‘ˆ4 = 40.Bila π‘ˆπ‘›= 160,tentukanlahjumlah n sukupertamaderetgeometriitu. Jawab: π‘ˆ2= 10 β†’ π‘Žπ‘Ÿ = 10 π‘ˆ4= 40 β†’ π‘Žπ‘Ÿ3 = 40 π‘Žπ‘Ÿ π‘Ÿ2 = 40 10π‘Ÿ2 = 40 π‘Ÿ2 = 4 ∴ π‘Ÿ = Β±2
  • 37. Karenasuku-sukupositifmakaπ‘Ÿ = 2 π‘Žπ‘Ÿ = 10 2π‘Ž = 10 π‘Ž = 5 maka: π‘ˆπ‘›= 160 π‘Žπ‘Ÿπ‘›βˆ’1 = 160 5 βˆ™ 2π‘›βˆ’1 = 160 2π‘›βˆ’1= 32 2π‘›βˆ’1 = 25 𝑛 βˆ’ 1 = 5 ∴ 𝑛 = 6
  • 39. Dalam deret aritmatika maupun deret geometri dapat menemukan sifat umum berikut ini. 𝑆1 = π‘ˆ1 𝑆2 = π‘ˆ1 + π‘ˆ2 β†’ 𝑆2 = 𝑆1 + π‘ˆ2 β†’ π‘ˆ2 = 𝑆2 βˆ’ 𝑆1 𝑆3 = π‘ˆ1 + π‘ˆ2 + π‘ˆ3 β†’ 𝑆3 = 𝑆2 + π‘ˆ3 β†’ π‘ˆ3 = 𝑆3 βˆ’ 𝑆2 𝑆4 = π‘ˆ1 + π‘ˆ2 + π‘ˆ3 + π‘ˆ4 β†’ 𝑆4 = 𝑆3 + π‘ˆ4 β†’ π‘ˆ4 = 𝑆4 βˆ’ 𝑆3 . . . 𝑆𝑛 = π‘ˆ 1 + π‘ˆ2 + π‘ˆ3 + π‘ˆ4 + β‹― + π‘ˆπ‘›βˆ’1 + π‘ˆπ‘› π‘†π‘›βˆ’1 𝑆𝑛 = π‘†π‘›βˆ’1 + π‘ˆπ‘› β†’ π‘ˆπ‘› = 𝑆𝑛 βˆ’ π‘†π‘›βˆ’1 Dari uraiandiatasdapatdituliskanhubunganantarasukuke-n danjumlah n sukupertamadarideretaritmatikamaupunderetgeometri, sebagaiberikut. π‘ˆπ‘› = 𝑆𝑛 βˆ’ π‘†π‘›βˆ’1
  • 40. CONTOH: Dalam deret aritmatika ditemukan 𝑆𝑛 = 2𝑛2 + 𝑛 , hitunglah : a. π‘ˆπ‘› b. π‘ˆ5 c. Beda Jawab : a.π‘ˆπ‘› = 𝑆𝑛 βˆ’ π‘†π‘›βˆ’1 𝑆𝑛 = 2𝑛2 + 𝑛 π‘†π‘›βˆ’1 = 2 𝑛 βˆ’ 1 2 + 𝑛 βˆ’ 1 π‘†π‘›βˆ’1 = 2 𝑛2 βˆ’ 2𝑛 + 1 + 𝑛 βˆ’ 1 π‘†π‘›βˆ’1 = 2𝑛2 βˆ’ 4𝑛 + 2 + 𝑛 βˆ’ 1 = 2𝑛2 βˆ’ 3𝑛 + 1 π‘ˆπ‘›= 2𝑛2 + 𝑛 βˆ’ 2𝑛2 + 3𝑛 βˆ’ 1 π‘ˆπ‘›= 4𝑛 βˆ’ 1 b. π‘ˆ5= 4 βˆ™ 5 βˆ’ 1 = 20 βˆ’ 1 = 19 c. 𝑏 = π‘ˆ5 βˆ’ π‘ˆ4 π‘ˆ4= 4 βˆ™ 4 βˆ’ 1 = 16 βˆ’ 1 = 15 ∴ 𝑏 = 19 βˆ’ 15 = 4
  • 41. SIFAT DASAR DERET ARITMETIKA 1. Bila π‘ˆ1 + π‘ˆ2 + π‘ˆ3 + β‹― + π‘ˆπ‘› merupakan deret aritmatika, maka : 2. Bilaπ‘ˆ1, π‘ˆ2, π‘ˆ3 merupakan suku-suku pada deret aritmatika, maka: π‘ˆ2 βˆ’ π‘ˆ1 = π‘ˆ3 βˆ’ π‘ˆ2 = π‘ˆ4 βˆ’ π‘ˆ3 = π‘ˆ5 βˆ’ π‘ˆ4 = β‹― = π‘ˆπ‘› βˆ’ π‘ˆπ‘›βˆ’1 2π‘ˆ2 = π‘ˆ1 + π‘ˆ3
  • 42. CONTOH: Tentukan nilai dari π‘₯ agar barisan π‘₯ + 1, 3π‘₯ βˆ’ 5, 4 merupakan suku-suku dari deret aritmatika. Jawab: Kita gunakan sifat dasar kedua, yaitu 2π‘ˆ2 = π‘ˆ1 + π‘ˆ3 2(3x - 5) = x + 1 + 4 6x –10= x + 5 6x –x= 5 + 10 5x = 15 x = 3
  • 43. Selain kedua sifat di atas dapat pula kita turunkan beberapa sifat dari deret aritmatika yang lain. Perhatikan kembali formula suku ke-n berikut ini : π‘ˆπ‘› = π‘Ž + 𝑛 βˆ’ 1 Dengan formula di atas dapat disusun kembali formula baru yang menyatakan hubungan antara suatu suku dengan suku yang lainnya. π‘ˆ7 = π‘Ž + 6𝑏 π‘ˆ7 = π‘Ž + 3𝑏 + 3𝑏 = π‘ˆ4 + 3𝑏 π‘ˆ7 = π‘Ž + 4𝑏 + 2𝑏 = π‘ˆ5 + 2𝑏 π‘ˆ7 = π‘Ž + 2𝑏 + 4𝑏 = π‘ˆ3 + 4𝑏 Memo 7 = 1 + 6 7 = 4 + 3 7 = 5 + 2 7 = 3 + 4 Secara umum dapat dituliskan: π‘ˆπ‘ = π‘ˆπ‘˜ + 𝑝 βˆ’ π‘˜ 𝑏 𝑏 = π‘ˆπ‘ βˆ’ π‘ˆπ‘˜ 𝑝 βˆ’ π‘˜
  • 44. CONTOH: Bilaπ‘ˆ6 = 65 danπ‘ˆ10 = 97 dari deret aritmatika, tentukanlah : a. b b. π‘ˆ12 Jawab: a. 𝑏 = π‘ˆ10βˆ’π‘ˆ6 10βˆ’6 = 97βˆ’65 4 = 8 b. π‘ˆ12 = π‘ˆ10 + 2𝑏 π‘ˆ12= 97 + 2 βˆ™ 8 π‘ˆ12= 97 + 16 π‘ˆ12= 113 atau π‘ˆ6 = π‘ˆ6 + 2𝑏 π‘ˆ6 = 65 + 6 βˆ™ 8 π‘ˆ6 = 65 + 48 π‘ˆ6 = 113
  • 45. SIFAT DASAR DERET GEOMETRI 1. Bila π‘ˆ1 + π‘ˆ2 + π‘ˆ3 + β‹― + π‘ˆπ‘› merupakan deret geometri, maka : 2. Bila π‘ˆ1, π‘ˆ2, π‘ˆ3 merupakan suku-suku pada deret geometri, maka: π‘ˆ2 π‘ˆ1 = π‘ˆ3 π‘ˆ2 = β‹― = π‘ˆπ‘› π‘ˆπ‘›βˆ’1 = π‘Ÿ π‘ˆ2 2 = π‘ˆ1 Γ— π‘ˆ3
  • 46. CONTOH: Tentukan nilai π‘₯ agar barisan π‘₯ + 2, 2, π‘₯ βˆ’ 1 merupakan barisan geometri. Jawab: Memo 4 = 4 βˆ™ 1atau 4 = (βˆ’1)(βˆ’4) Berdasarkan sifat (2) barisan geometri, yaitu π‘ˆ2 2 = π‘ˆ1 Γ— π‘ˆ3 , diperoleh: 22 = π‘₯ + 2 π‘₯ βˆ’ 1 4 = π‘₯ + 2 π‘₯ βˆ’ 1 ↔ 4 = 2 + 2 βˆ™ 2 βˆ’ 1 , π‘₯ = 2 ↔ 4 = βˆ’3 + 2 βˆ™ βˆ’3 βˆ’ 1 , π‘₯ = βˆ’3 Jadi, nilai π‘₯ adalah βˆ’3 atau 2
  • 47. Selain kedua sifat di atas dapat juga kita menemukan sifat-sifat yang lain dari deret geometri. Perhatikan Un = arn-1 Dengan formula itu didapat: U10 = ar9 U10 = (ar2) . r7= U3 . r7 U10 = (ar4 ). r7 = U5 . r5 Memo Lihat Indeks 10 = 1 + 9 10 = 3 + 7 10 = 5 + 5 Secara umum di tuliskan: π‘ˆπ‘ = π‘ˆπ‘˜ βˆ™ π‘Ÿπ‘βˆ’π‘˜ π‘Ÿπ‘βˆ’π‘˜ = π‘ˆπ‘ π‘ˆπ‘˜
  • 48. CONTOH: Diketahui deret geometri dengan U3 = 24 dan U6 = 192. Tentukanlah : a. r b. U2 Jawab : a. π‘Ÿ3 = π‘ˆ6 π‘ˆ3 π‘Ÿ3 = 192 24 π‘Ÿ3 = 8 π‘Ÿ3 = 23 π‘Ÿ = 2 b. π‘ˆ2 = π‘ˆ3 π‘Ÿ π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ π‘ˆ2 = π‘ˆ6 π‘Ÿ4 π‘ˆ2 = 24 2 π‘ˆ2 = 192 24 π‘ˆ2= 12 π‘ˆ2 = 192 16 = 12
  • 51. Latihan PERTEMUAN 1 1/2 1. Perhatikan pola berikut Tentukan banyaknya lingkaran pada pola ke 6!28 Barisan dan Deret Aritmatika dan Geometri D. 24 C. 20 B. 16 A. 12 E. 28
  • 52. Latihan PERTEMUAN 1 2/2 2. Perhatikan pola bilangan berikut! 2, 100, 4, 95, 7, 90, 11, 85,....., ....., Tentukan bilangan ke-9 dan ke-10 dari pola di atas!a Barisan dan Deret Aritmatika dan Geometri A. 16,80 B. 18,70 C. 20,60 D. 22, 50 E. 24,40
  • 54. Latihan PERTEMUAN 2 1/2 1. Suku ke-22 dari barisan aritmatika berikut ini: 99, 93, 87, 81,... adalah.... Barisan dan Deret Aritmatika dan Geometri A. -27 B. -21 C. -15 E. -9 D. 9
  • 55. Latihan PERTEMUAN 2 2/2 2. Suku ke-8 dari barisan 64, 32, 16, 8, ... adalah... Barisan dan Deret Aritmatika dan Geometri A. 1/7 B. 1/3 C. 2/3 E. 1/4 D. 1/2
  • 56. Latihan PERTEMUAN 3 1/2 1. Dalam suatu deret geometri diketahui suku ke-1 = 512 dan suku ke-4 = 64. Jumlah tujuh suku pertama deret tersebut adalah... D B A C E Pola Bilangan dan Jumlah Pada Barisan Aritmatika dan Geometri 1.008 1.016 2.016 2.028 2.128