3. GELOMBANG TRANSVERSAL
Gelombang yang
arah getar atau
simpangannya tegak
lurus dengan arah
rambat
gelombangnya.
Sumber : Cutnell and Jhoson. Physics. Wiley, 2008. Hal 546
5. BESARAN-BESARAN GELOMBANG
Panjang satu gelombang
Frekuensi dan Periode
Kecepatan gelombang
Sumber : Suparno, 2009. Panduan Pembelajaran Fisika. Jakarta : Dept. Pendidikan Nasional. Hal 121
6. PANJANG SATU GELOMBANG
Transversal : jarak dua titik
puncak atau titik lembah, jarak
satu bukit dan satu lembah.
Longitudinal : jarak satu
regangan di tambah jarak satu
rapatan, jarak antara pusat dua
pusat rapatan atau regangan
terdekat.
Sumber : Suparno, 2009. Panduan Pembelajaran Fisika. Jakarta : Dept. Pendidikan Nasional. Hal 122
7. FREKUENSI DAN PERIODE
Banyak gelombang
yang dilakukan
dalam selang waktu
satu detik.
๐ =
๐
๐ก
Dengan:
f=frekuensi (Hertz)
n=banyak gelombang
t=waktu (s)
Frekuensi
Banyak waktu yang
dibutuhkan untuk
mencapai satu
gelombang.
๐ =
๐ก
๐
Dengan:
T=periode (s)
n=banyak gelombang
t=waktu (s)
Periode
๐ =
1
๐
Sumber : Cutnell and Jhoson. Physics. Wiley, 2008. Hal 552
8. KECEPATAN GELOMBANG
Sumber : Suparno, 2009. Panduan Pembelajaran Fisika. Jakarta : Dept. Pendidikan Nasional. 124
Hubungan ฮป v, T, dan f
Kita tahu bahwa ๐ฃ =
๐
๐ก
, maka dalam
gelombang kecepatan adalah perbandingan
antara panjang satu gelombang dengan
periode maka persamaan menjadi:
๐ฃ =
ฮป
๐
= ฮป๐
Keterangan :
v = cepat rambat gelombang (m/s)
T = periode (s)
f = frekuensi (Hertz)
= panjang gelombang (m)
๏ฌ
9. GELOMBANG BERJALAN
Gelombang berjalan
adalah gelombang
yang memiliki
simpangan atau
amplitude sama di
setiap titik.
Sumber : Suparno, 2009. Panduan Pembelajaran Fisika. Jakarta : Dept. Pendidikan Nasional. Hal
10. PERSAMAAN GELOMBANG
๐ฆ = ยฑ๐ด sin ๐๐ก ยฑ ๐๐ฅ
Dimana, ๐ = 2๐๐ =
2๐
๐
dan ๐ =
2๐
ฮป
maka
persamaan menjadi :
๐ฆ = ยฑ๐ด sin
2๐
๐
๐ก ยฑ
2๐
ฮป
๐ฅ
Dengan :
A=amplitudo (dengan ketentuan jika sumber gelombang
bergerak ke sumbu y negatif maka bernilai (-) dan (+) jika
bergerak ke sumbu y positif)
ฯ=kecepatan sudut (rad/s)
k=bilanga gelombang (m-1)
ฮป=panjang satu gelombang (m)
Sumber : Suparno, 2009. Panduan Pembelajaran Fisika. Jakarta : Dept. Pendidikan Nasional. Hal
(๐๐ก ยฑ ๐๐ฅ) : bernilai (+) jika gelombang
ke arah sumbu -x dan (-) jika
gelombang ke arah sumbu +x.
11. PERSAMAAN KECEPATAN DAN PERCEPATAN GELOMBANG
Persamaan kecepatan rambatan gelombang merupakan turunan pertama dari persamaan
simpangan terhadap waktu.
๐ฆ = ๐ด ๐ ๐๐ ๐๐ก โ ๐๐ฅ
๐ฃ =
๐๐ฆ
๐๐ก
=
๐(๐ด ๐ ๐๐ ๐๐ก โ ๐๐ฅ )
๐๐ก
= ๐๐ด ๐๐๐ ๐๐ก โ ๐๐ฅ
Sedangkan untuk persamaan percepatan rambatan gelombang merupakan turunan kedua dari
persamaan simpangan terhadap waktu.
๐ฆ = ๐ด ๐ ๐๐ ๐๐ก โ ๐๐ฅ
๐ =
๐2๐ฆ
๐๐ก2
=
๐2(๐ด ๐ ๐๐ ๐๐ก โ ๐๐ฅ )
๐๐ก2
= โ๐2๐ด ๐ ๐๐ ๐๐ก โ ๐๐ฅ
๐ = โ๐2๐ด ๐ ๐๐ ๐๐ก โ ๐๐ฅ
๐ = โ๐2๐ฆ
Sumber : Cutnell and Jhoson. Physics. Wiley, 2008. Hal 55
Dengan :
A=amplitudo (dengan ketentuan jika sumber gelombang bergerak ke
sumbu y negatif maka bernilai (-) dan (+) jika bergerak ke sumbu y positif)
v=cepat rambat gelombang (m/s)
k=bilanga gelombang (m-1)
ฮป=panjang satu gelombang (m)
a=percepatan gelombang (m)
y=simpangan gelombang (m)
ฯ=kecepatan sudut (rad/s)
12. SUDUT FASE, FASE, DAN BEDA FASE
Sudut fase adalah perubahan sudut yang dialami gelombang selama perambatan.
Disimbolkan dengan ฮธ, dimana :
ฮธ = ๐๐ก ยฑ ๐๐ฅ =
2๐
๐
๐ก ยฑ
2๐
ฮป
๐ฅ = 2๐
๐ก
๐
ยฑ
๐ฅ
ฮป
Sedangkan fase adalah perubahan yang menentukan posisi gelombang, disimbolkan dengan
ฯ. Dimana :
ฮฆ =
๐ก
๐
ยฑ
๐ฅ
ฮป
Beda fase adalah selisih dari keadaan akhir dan keadaan awal gelombang. Dimana beda fase
:
ฮฮฆ = ฮฆ2 โ ฮฆ1
Sumber : Suparno, 2009. Panduan Pembelajaran Fisika. Jakarta : Dept. Pendidikan Nasional. Hal
Dengan :
ฮธ = sudut fase
ฮฆ=fase gelombang
k=bilanga gelombang (m-1)
ฮป=panjang satu gelombang (m)
ฯ=kecepatan sudut (rad/s)
T=periode (s)
13. CONTOH SOAL
Sebuah gelombang merambat dengan persamaan ๐ฆ = 22 sin(8๐๐ก โ 2.4๐๐ฅ). Tentukan amplitude dan
cepat rambat gelombang tersebut jika y dalam cm dan t dalam s!
Penyelesaian:
Dik : ๐ฆ = 22 sin 8๐๐ก โ 2.4๐๐ฅ
Dit : A=โฆ..? v=โฆ..?
Jawab :
๐ฆ = ๐ด sin ๐๐ก โ ๐๐ฅ
๐ฆ = ๐ด sin
2๐
๐
๐ก โ
2๐
ฮป
๐ฅ
Persamaan gelombang diketahui :
๐ฆ = 22 sin 8๐๐ก โ 2.4๐๐ฅ
Maka didapat :
A=22 cm
Rossalia, Dewi, Supardi, Yhoseph Gita. 2015. Big Book Fisika SMA Kelas X,XI, & XII. Jakarta : Cmedia.
14. ๐๐ก =
2๐
๐
๐ก = 8๐๐ก
Maka :
2๐
๐
๐ก = 8๐๐ก
2๐๐ก
8๐๐ก
= T
T =
1
4
sekon
๐๐ฅ =
2๐
ฮป
๐ฅ = 2.4๐๐ฅ
Maka :
2๐
ฮป
๐ฅ = 2.4๐๐ฅ
2๐๐ฅ
2.4๐๐ฅ
= ฮป
ฮป =
2
2.4
=
10
12
๐
๐ฃ =
ฮป
T
๐ฃ =
10
12
1
4
= 3
1
4
m๐ โ1
Rossalia, Dewi, Supardi, Yhoseph Gita. 2015. Big Book Fisika SMA Kelas X,XI, & XII. Jakarta : Cmedia. Hal
16. GELOMBANG STASIONER
Gelombang stasioner terbentuk dari perpaduan
atau superposisi dua gelombang yang memiliki
amplitudo, panjang gelombang, dan frekuensi
yang sama, tetapi arahnya berlawanan.
17. Gelombang stasioner ujung terikat
๏จ ๏ฉ
kx
t
A
y ๏ญ
๏ฝ ๏ท
sin
1
๏จ ๏ฉ
kx
t
A
y ๏ซ
๏ญ
๏ฝ ๏ท
sin
2
t
kx
A
y ๏ท
cos
sin
2
๏ฝ
Persamaan gelombang stasioner diperoleh dengan menjumlahkan
gelombang datang (๐ฆ1) dengan gelombang pantul (๐ฆ2) sehingga
diperoleh : Keterangan :
A = Amplitudo gelombang (m)
x = jarak dari titik pantul (m)
k = bilangan gelombang (1/m)
= kecepatan sudut (rad/s)
t = selang waktu (s)
y = persaman gelombang/simpangan gelombang (m)
๏ท
18. ๏จ ๏ฉ ๏ท
๏ธ
๏ถ
๏ง
๏จ
๏ฆ
๏ญ
๏ฝ ๏ฌ
4
1
1
2n
x
๏จ ๏ฉ ๏ท
๏ธ
๏ถ
๏ง
๏จ
๏ฆ
๏ญ
๏ฝ ๏ฌ
2
1
1
n
x
Amplitudo gelombang stasioner ujung terikat dapat dinyatakan dengan:
kx
A
A
atau
x
A
A
A
A
sin
2
2
sin
2
๏ฝ
๏ท
๏ธ
๏ถ
๏ง
๏จ
๏ฆ
๏ฝ
๏ฌ
๏ฐ
Nawangsih F, Alga, dan Golda Swara K.
2015. Fisika. Bogor. Pustaka Tanah Air.
Hal 64
Titik simpul terjadi jika atau , sehingga letak simpul
gelombang stasioner pada ujung terikat dapat dinyatakan :
0
sin
2 ๏ฝ
kx
A
๏ท
๏ธ
๏ถ
๏ง
๏จ
๏ฆ
๏ฝ ๏ฐ
2
1
n
kx
1
sin
2 ๏ฝ
kx
A
๏ฐ
n
kx ๏ฝ
Perut gelombang terjadi jika atau , sehingga letak
perut gelombang stasioner pada ujung terikat dapat dinyatakan :
Keterangan :
n = 1,2,3,โฆ..
x = jarak simpul dari ujung terikat (m)
= panjang gelombang stasioner (m)
๏ฌ
Keterangan :
n = 1,2,3,โฆ..
x = jarak perut dari ujung terikat (m)
= panjang gelombang stasioner (m)
๏ฌ
Keterangan :
A = amplitudo gelombang (m)
x = jarak simpul dari ujung terikat (m)
= panjang gelombang stasioner (m)
๏ฌ
19. GELOMBANG PADA UJUNG BEBAS
๏จ ๏ฉ
kx
t
A
y ๏ญ
๏ฝ ๏ท
sin
1
๏จ ๏ฉ
kx
t
A
y ๏ซ
๏ญ
๏ฝ ๏ท
sin
2
t
kx
A
y ๏ท
sin
cos
2
๏ฝ
Persamaan gelombang stasioner diperoleh dengan menjumlahkan
gelombang datang (๐ฆ1) dengan gelombang pantul (๐ฆ2) sehingga
diperoleh : Keterangan :
A = Amplitudo gelombang (m)
x = jarak dari titik pantul (m)
k = bilangan gelombang (1/m)
= kecepatan sudut (rad/s)
t = selang waktu (s)
y = persaman gelombang/simpangan gelombang (m)
๏ท
20. ๏จ ๏ฉ ๏ท
๏ธ
๏ถ
๏ง
๏จ
๏ฆ
๏ญ
๏ฝ ๏ฌ
2
1
1
n
x
๏จ ๏ฉ ๏ท
๏ธ
๏ถ
๏ง
๏จ
๏ฆ
๏ญ
๏ฝ ๏ฌ
4
1
1
2n
x
Amplitudo gelombang stasioner ujung bebas dapat dinyatakan dengan:
kx
A
A
atau
x
A
A
A
A
cos
2
2
cos
2
๏ฝ
๏ท
๏ธ
๏ถ
๏ง
๏จ
๏ฆ
๏ฝ
๏ฌ
๏ฐ
Nawangsih F, Alga, dan Golda Swara K.
2015. Fisika. Bogor. Pustaka Tanah Air.
Hal 65
Titik simpul terjadi jika atau , sehingga letak simpul
gelombang stasioner pada ujung bebas dapat dinyatakan :
0
sin
2 ๏ฝ
kx
A ๏ท
๏ธ
๏ถ
๏ง
๏จ
๏ฆ
๏ฝ ๏ฐ
2
1
n
kx
1
sin
2 ๏ฝ
kx
A ๏ฐ
n
kx ๏ฝ
Perut gelombang terjadi jika atau , sehingga letak perut
gelombang stasioner pada ujung bebas dapat dinyatakan :
Keterangan :
A = amplitudo gelombang (m)
x = jarak simpul dari ujung terikat (m)
= panjang gelombang stasioner (m)
Keterangan :
n = 1,2,3,โฆ..
x = jarak simpul dari ujung bebas (m)
= panjang gelombang stasioner (m)
Keterangan :
n = 1,2,3,โฆ..
x = jarak perut dari ujung bebas (m)
= panjang gelombang stasioner (m)
๏ฌ
๏ฌ
๏ฌ
21. PERCOBAAN MELDE
Pada percobaannya Melde memperoleh kesimpulan bahwa cepat
rambat gelombang dawai tergantung pada tegangan dan massa
persatuan panjang
A
F
m
Fl
F
v
๏ฒ
๏ญ
๏ฝ
๏ฝ
๏ฝ
22. Contoh SOAL
Sebuah tali yang panjang, salah satu ujungnya digetarkan
terus-menerus dengan amplitudo 10 cm, periode 2 s,
sedangkan ujung yang lain dibuat bebas. Jika cepat rambat
gelombang pada tali tersebut 18 cm/s dan pada tali terjadi
gelombang stasioner, tentukanlah :
a. amplitudo gelombang stasioner pada titik P yang
berjarak 12 cm dari ujung bebas,
b. letak simpul ke-2 dan perut ke-3 dari ujung bebas.