SlideShare a Scribd company logo
ASUHAN KEPERAWATAN
HIRSCHPRUNG
PSIK III-1
DISUSUN OLEH: KELOMPOK II
-Edika P. Tarigan
-Hotnida Sitorus
-Lailan Sa’adah
-Riska Wati Tarigan
-Robiatul
-Trisniati
-Susi Sembiring
DEFINISI
• Penyakit Hirschsprung (mega kolon kongenital) adalah
suatu penyumbatan pada usus besar yang terjadi
akibat pergerakan usus yang tidak adekuat karena
sebagian dari usus besar tidak memiliki saraf yang
mengendalikan kontraksi ototnya.
• Hirschsprung terjadi karena adanya permasalahan pada
persarafan usus besar paling bawah mulai dari anus
hingga usus diatasnya. Saraf yang berguna untuk
membuat usus bergerak melebar menyempit biasanya
tidak sama sekali atau kalaupun ada sedikit sekali.
Namun yang jelas kelainan ini akan membuat BAB bayi
tidak normal, bahkan cenderung sembelit terus-
menerus. Hal ini dikarenakan tidak adanya saraf yang
dapat mendorong kotoran keluar dari anus.
ETIOLOGI
• Adapun yang menjadi penyebab hirschsprung
atau mega kolon kongenital adalah diduga
karena terjadi faktor genetik dan lingkungan
sering terjadi pada anak dengan Down
syndrome, kegagalan sel neural pada masa
embrio dalam dinding usus, gagal eksistensi,
kranio kaudal pada myentrik dan submukosa
pada dinding plexus.
ANATOMI FISIOLOGI
PENCERNAAN
PATOFISIOLOGI
• Istilah congenital agang lionic Mega Colon
menggambarkan adanya kerusakan primer
dengan tidak adanya sel ganglion pada dinding
sub mukosa kolon distal.
• Ketidakadaan ini menimbulkan keabnormalan
atau tidak adanya gerakan tenaga pendorong
(peristaltik) dan tidak adanya evakuasi usus
spontan serta spinkter rektum tidak dapat
berelaksasi sehingga mencegah keluarnya feses
secara normal yang menyebabkan adanya
akumulasi pada usus dan distensi pada saluran
cerna. Bagian proksimal sampai pada bagian yang
rusak pada Mega Colon.
• Semua ganglion pada intramural plexus dalam
usus berguna untuk kontrol kontraksi dan
relaksasi peristaltik secara normal. Isi usus
mendorong ke segmen aganglionik dan feses
terkumpul didaerah tersebut, menyebabkan
terdilatasinya bagian usus yang proksimal
terhadap daerah itu karena terjadi obstruksi
dan menyebabkan dibagian Colon tersebut
melebar.
MANIFESTASI KLINIS
• Penyakit Hirschprung ini harus dicurigai apabila
seorang bayi cukup bulan dengan berat lahir 3kg
(penyakit ini tidak bias terjadi pada bayi kurang
bulan) yang terlambat mengeluarkan tinja
(Wyllie, 2000; Mansjoer,2000).
• Trias klasik gambaran klinis pada neonates adalah
Pengeluaran mekonium yang terlambat, yaitu:
- Lebih dari 24jam pertama
- Muntah hijau
- Perut membuncit keseluruhan
KOMPLIKASI
• Diagnosa penyakit Hirschprung harus dapat ditegakkan
sedini mungkin mengingat berbagai komplikasi yang
dapat terjadi dan sangat membahayakan jiwa pasien
seperti;
- Enterokolitis
- Pneumatosis Usus
- Abses Perikolon
- Perforasi
- Septikimia yang dapat menyebabkan kematian
• Komplikasi pada tindakan bedah penyakit Hirschprung
dapat digolongkan atas kebocoran Anatomose,
Stenosis, Enterokilitis, dan gangguan sfingter.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
2. Pemeriksaan Radiologi
3. Biopsi
PENATALAKSANAAN
1. Pembedahan
2. Konservatif
3. Tindakan bedah sementara
4. Perawatan
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
a. Identitas
Lihat kondisi pasien. Penyakit ini sebagian
besar ditemukan pada bayi cukup bulan dan
merupakan kelainan tunggal.
b. Anamnesis
• Adanya keterlambatan pengeluaran mekonium yang
pertama, biasanya keluar >24 jam.
• Adanya muntah berwarna hijau.
• Adanya obstipasi masa neonates, jika terjadi pada anak
yang lebih besar obstipasi semakin sering, perut kembung,
dan pertumbuhan terhambat.
• Adanya riwayat keluarga sebelumnya yang pernah
menderita keluhan serupa, misalnya anak laki-laki
terdahulu meninggal sebelum usia 2 minggu dengan
riwayat tidak dapat defekasi.
c. Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi : Tanda khas didapatkan adanya
distensi abnormal. Pemeriksaan rectum dan
feses akan didapatkan adanya perubahan feses
seperti pita dan berbau busuk.
• Auskultasi : Pada fase awal didapatkan
penurunan bising usus, dan berlanjut dengan
hilangnya bising usus.
• Perkusi : Timpani akibat abdominal mengalami
kembung.
• Palpasi : Teraba dilatasi kolon abdominal.
d. Pemeriksaan Diagnostik
• Foto Polos adomen
• Biopsi
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang sering muncul
adalah ;
• Risiko konstipasi berhubungan dengan
penyempitan kolon, sekunder, obstruksi
mekanik
• Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan
masukan makanan tidak adekuat dan
rangsangan muntah
C. Intervensi
Risiko konstipasi berhubungan dengan
penyempitan kolon, sekunder, obstruksi mekanik
• Tujuan : Pola BAB normal
• Kriteria Hasil : Pasien tidak mengalami
konstipasi, pasien mempertahankan defekasi
setiap hari
No Intervensi Rasional
1 Observasi bising usus dan periksa
adanya distensi abdomen pasien.
Pantau dan catat frekuensi dan
karakteristik feses
Untuk menyusun rencana penanganan
yang efektif dalam mencegah konstipasi
dan impaksi fekal
2 Catat asupan haluaran secara
akurat
Untuk meyakinkan terapi penggantian
cairan dan hidrasi
3 Dorong pasien untuk
mengkonsumsi cairan 2.5 L setiap
hari, bila tidak ada kontraindikasi
Untuk meningkatkan terapi penggantian
cairan dan hidrasi
4 Lakukan program defekasi.
Letakkan pasien di atas pispot atau
commode pada saat tertentu
setiap hari, sedekat mungkin
kewaktu biasa defekasi (bila
diketahui)
Untuk membantu adaptasi terhadap fungsi
fisiologi normal
5 Berikan laksatif, enema, atau
supositoria sesuai instruksi
Untuk meningkatkan eliminasi feses padat
atau gas dari saluran pencernaan, pantau
keefektifannya
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan
masukan makanan tidak adekuat dan
rangsangan muntah
• Tujuan : Kebutuhan cairan terpenuhi
• Kriteria Hasil : Turgor kulit elastik dan normal,
CRT < 3 detik, Berat badan stabil
No Intervensi Rasional
1 Timbang berat badan Untuk membantu mendeteksi perubahan
keseimbangan cairan
2 Pertahankan intake dan output
yang akurat
Untuk menjaga agar berat badan stabil
3 Periksa membran mukosa mulut
setiap hari
Membran mukosa kering merupakan suatu
indikasi dehidrasi
4 Monitor vital sign Untuk mengetahui perkembangan tanda-
tanda viltal pasien
d. Implementasi
No Diagnosa Implementasi
1 Risiko konstipasi
berhubungan dengan
penyempitan kolon,
sekunder, obstruksi
mekanik
-Mengobservasi bising usus dan periksa adanya
distensi abdomen pasien. Pantau dan catat frekuensi
dan karakteristik feses
-Mencatat asupan haluaran secara akurat
-Mendorong pasien untuk mengkonsumsi cairan 2.5
L setiap hari, bila tidak ada kontraindikasi
-Melakukan program defekasi. Letakkan pasien di
atas pispot atau commode pada saat tertentu setiap
hari, sedekat mungkin kewaktu biasa defekasi (bila
diketahui)
-Memberikan laksatif, enema, atau supositoria sesuai
instruksi
2 Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
masukan makanan tidak
adekuat dan
rangsangan muntah
-Menimbang berat badan
-Mempertahankan intake dan output yang akurat
-Memeriksa membran mukosa mulut setiap hari
-Memonitori vital sign
e. Evaluasi
• Kebutuhan nutrisi sebagian terpenuhi
• Kebutuhan cairan sebagian terpenuhi
• Integritas kulit lebih baik
• Nyeri berkurang
Asuhan Keperawatan Hirschprung

More Related Content

What's hot

Laporan kasus kolitis
Laporan kasus kolitisLaporan kasus kolitis
Laporan kasus kolitis
Kharima SD
 
Atresia esofagus
Atresia esofagusAtresia esofagus
Atresia esofagus
Meri Fitri
 
P petri disentri
P petri disentriP petri disentri
P petri disentri
fikri asyura
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
Zakiah dr
 
Kanker Payudara
Kanker PayudaraKanker Payudara
Kanker Payudara
Putri Mawardani
 
Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengueDemam berdarah dengue
Demam berdarah dengueJoni Iswanto
 
Patofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anakPatofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anak
Fransiska Oktafiani
 
Nanda nic noc psik fikes umm
Nanda nic noc psik fikes ummNanda nic noc psik fikes umm
Nanda nic noc psik fikes ummNanang Pujiatmoko
 
Proses keperawatan pada anak dengan bronkitis
Proses keperawatan pada anak dengan bronkitisProses keperawatan pada anak dengan bronkitis
Proses keperawatan pada anak dengan bronkitis
kristanto djuwahir
 
Ilmu Penyakit Disentri
Ilmu Penyakit DisentriIlmu Penyakit Disentri
Ilmu Penyakit Disentri
Encepal Cere
 
Menghitung urin output
Menghitung urin outputMenghitung urin output
Atresia duodeni
Atresia duodeniAtresia duodeni
Atresia duodeni
Meri Fitri
 
Laporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasisLaporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasis
Herlan Boga
 
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatifPelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatifOperator Warnet Vast Raha
 
Woc hirschsprung
Woc hirschsprungWoc hirschsprung
Woc hirschsprung
Alex Susanto
 
Pedoman pengendalian ispa
Pedoman pengendalian ispaPedoman pengendalian ispa
Pedoman pengendalian ispa
Mi Mie
 
Baca ct scan
Baca ct scanBaca ct scan
Baca ct scan
eka yunita
 
Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1
Risfandi Setyawan
 

What's hot (20)

Laporan kasus kolitis
Laporan kasus kolitisLaporan kasus kolitis
Laporan kasus kolitis
 
Atresia esofagus
Atresia esofagusAtresia esofagus
Atresia esofagus
 
P petri disentri
P petri disentriP petri disentri
P petri disentri
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
 
Kanker Payudara
Kanker PayudaraKanker Payudara
Kanker Payudara
 
Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengueDemam berdarah dengue
Demam berdarah dengue
 
Tatalaksana osteoporosis komprehensif
Tatalaksana osteoporosis komprehensifTatalaksana osteoporosis komprehensif
Tatalaksana osteoporosis komprehensif
 
Patofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anakPatofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anak
 
Nanda nic noc psik fikes umm
Nanda nic noc psik fikes ummNanda nic noc psik fikes umm
Nanda nic noc psik fikes umm
 
Proses keperawatan pada anak dengan bronkitis
Proses keperawatan pada anak dengan bronkitisProses keperawatan pada anak dengan bronkitis
Proses keperawatan pada anak dengan bronkitis
 
Ilmu Penyakit Disentri
Ilmu Penyakit DisentriIlmu Penyakit Disentri
Ilmu Penyakit Disentri
 
Menghitung urin output
Menghitung urin outputMenghitung urin output
Menghitung urin output
 
Atresia duodeni
Atresia duodeniAtresia duodeni
Atresia duodeni
 
Fisiologi respirasi
Fisiologi respirasiFisiologi respirasi
Fisiologi respirasi
 
Laporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasisLaporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasis
 
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatifPelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
 
Woc hirschsprung
Woc hirschsprungWoc hirschsprung
Woc hirschsprung
 
Pedoman pengendalian ispa
Pedoman pengendalian ispaPedoman pengendalian ispa
Pedoman pengendalian ispa
 
Baca ct scan
Baca ct scanBaca ct scan
Baca ct scan
 
Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1
 

Viewers also liked

Hirschsprungs disease
Hirschsprungs disease Hirschsprungs disease
Hirschsprungs disease
Arylic Singh
 
Hirchsprang's disease
Hirchsprang's diseaseHirchsprang's disease
Hirchsprang's diseaseDrBenHarris
 
Labiopalatoskisis(agnes,amaliyah, anisa, antin) nra
Labiopalatoskisis(agnes,amaliyah, anisa, antin) nraLabiopalatoskisis(agnes,amaliyah, anisa, antin) nra
Labiopalatoskisis(agnes,amaliyah, anisa, antin) nra
Agnes Putri
 
Hipospadia/poltekkes surakarta/non reg b/ smt 3
Hipospadia/poltekkes surakarta/non reg b/ smt 3Hipospadia/poltekkes surakarta/non reg b/ smt 3
Hipospadia/poltekkes surakarta/non reg b/ smt 3Nindi Yulianti
 
Asuhan keperawatan dbd
Asuhan keperawatan dbdAsuhan keperawatan dbd
Asuhan keperawatan dbd
Iriani Setiawan
 
Fimosis
FimosisFimosis
Fimosis
Meri Fitri
 
Hydrocele hidrokel anak optek aai
Hydrocele hidrokel  anak optek aaiHydrocele hidrokel  anak optek aai
Hydrocele hidrokel anak optek aai
Azis Aimaduddin
 
BIBIR SUMBING by Rakhel Sagrim
BIBIR SUMBING by Rakhel SagrimBIBIR SUMBING by Rakhel Sagrim
BIBIR SUMBING by Rakhel Sagrim
dr. Rachel Sagrim
 
Daniel Niersbach Resume 2014
Daniel Niersbach Resume 2014Daniel Niersbach Resume 2014
Daniel Niersbach Resume 2014Daniel Niersbach
 

Viewers also liked (20)

Hirschsprungs disease
Hirschsprungs disease Hirschsprungs disease
Hirschsprungs disease
 
Hirschsprung
Hirschsprung Hirschsprung
Hirschsprung
 
Hirchsprang's disease
Hirchsprang's diseaseHirchsprang's disease
Hirchsprang's disease
 
Atresia ani
Atresia aniAtresia ani
Atresia ani
 
askep intususepsi
askep intususepsiaskep intususepsi
askep intususepsi
 
Askep hirscprung AKPER PEMDA MUNA
Askep hirscprung AKPER PEMDA MUNA Askep hirscprung AKPER PEMDA MUNA
Askep hirscprung AKPER PEMDA MUNA
 
Makalah hisprong
Makalah hisprongMakalah hisprong
Makalah hisprong
 
Askep dbd
Askep dbdAskep dbd
Askep dbd
 
Labiopalatoskisis(agnes,amaliyah, anisa, antin) nra
Labiopalatoskisis(agnes,amaliyah, anisa, antin) nraLabiopalatoskisis(agnes,amaliyah, anisa, antin) nra
Labiopalatoskisis(agnes,amaliyah, anisa, antin) nra
 
Askep Labiopalatoskisis
Askep LabiopalatoskisisAskep Labiopalatoskisis
Askep Labiopalatoskisis
 
Hipospadia/poltekkes surakarta/non reg b/ smt 3
Hipospadia/poltekkes surakarta/non reg b/ smt 3Hipospadia/poltekkes surakarta/non reg b/ smt 3
Hipospadia/poltekkes surakarta/non reg b/ smt 3
 
Lp megacolon pa amin
Lp megacolon pa aminLp megacolon pa amin
Lp megacolon pa amin
 
Atresia ani
Atresia aniAtresia ani
Atresia ani
 
Asuhan keperawatan dbd
Asuhan keperawatan dbdAsuhan keperawatan dbd
Asuhan keperawatan dbd
 
Klasifikasi data
Klasifikasi dataKlasifikasi data
Klasifikasi data
 
Fimosis
FimosisFimosis
Fimosis
 
Hydrocele hidrokel anak optek aai
Hydrocele hidrokel  anak optek aaiHydrocele hidrokel  anak optek aai
Hydrocele hidrokel anak optek aai
 
Penyakit urologi
Penyakit urologiPenyakit urologi
Penyakit urologi
 
BIBIR SUMBING by Rakhel Sagrim
BIBIR SUMBING by Rakhel SagrimBIBIR SUMBING by Rakhel Sagrim
BIBIR SUMBING by Rakhel Sagrim
 
Daniel Niersbach Resume 2014
Daniel Niersbach Resume 2014Daniel Niersbach Resume 2014
Daniel Niersbach Resume 2014
 

Similar to Asuhan Keperawatan Hirschprung

KEPERAWATAN ANAK TENTANG PENYAKIT HIRSCHPRUNG
KEPERAWATAN ANAK TENTANG PENYAKIT HIRSCHPRUNGKEPERAWATAN ANAK TENTANG PENYAKIT HIRSCHPRUNG
KEPERAWATAN ANAK TENTANG PENYAKIT HIRSCHPRUNG
Winda Qowiyatus
 
PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptx
PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptxPPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptx
PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptx
HalmaFaujiah
 
Makalah hisprong
Makalah hisprongMakalah hisprong
Makalah hisprong
Warnet Raha
 
Makalah hisprong
Makalah hisprongMakalah hisprong
Makalah hisprong
Septian Muna Barakati
 
dokumen.tips_ppt-gastroschisis.ppt
dokumen.tips_ppt-gastroschisis.pptdokumen.tips_ppt-gastroschisis.ppt
dokumen.tips_ppt-gastroschisis.ppt
RyanAlfajri3
 
Analisis kasus gastroschisis
Analisis kasus gastroschisisAnalisis kasus gastroschisis
Analisis kasus gastroschisis
Kiki Taqiyyah
 
Aterisa Ani.pptx
Aterisa Ani.pptxAterisa Ani.pptx
Aterisa Ani.pptx
AnisaFitri518686
 
Penyakit hirschprung dan malformasi anorektal(1)
Penyakit hirschprung dan malformasi anorektal(1)Penyakit hirschprung dan malformasi anorektal(1)
Penyakit hirschprung dan malformasi anorektal(1)
Anggra Loaloa
 
Kelainan pada usus halus
Kelainan pada usus halusKelainan pada usus halus
Kelainan pada usus halusNova Ci Necis
 
Hirschprung
HirschprungHirschprung
Hirschprung
Meri Fitri
 
asuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptx
asuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptxasuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptx
asuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptx
dionziel
 
Referat vicki
Referat vickiReferat vicki
Referat vicki
Vicky Jessica Effendi
 
304906675 referat-intususepsi
304906675 referat-intususepsi304906675 referat-intususepsi
304906675 referat-intususepsi
ssuser37779f
 
kelainan kongenital saluran cerna
kelainan kongenital saluran cerna kelainan kongenital saluran cerna
kelainan kongenital saluran cerna
helmy lisik miko
 
Makalah konstipasi
Makalah konstipasiMakalah konstipasi
Makalah konstipasi
Giesella24
 
358159676-Colic-Abdomen-ppt.pptx
358159676-Colic-Abdomen-ppt.pptx358159676-Colic-Abdomen-ppt.pptx
358159676-Colic-Abdomen-ppt.pptx
friskawany35
 

Similar to Asuhan Keperawatan Hirschprung (20)

KEPERAWATAN ANAK TENTANG PENYAKIT HIRSCHPRUNG
KEPERAWATAN ANAK TENTANG PENYAKIT HIRSCHPRUNGKEPERAWATAN ANAK TENTANG PENYAKIT HIRSCHPRUNG
KEPERAWATAN ANAK TENTANG PENYAKIT HIRSCHPRUNG
 
PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptx
PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptxPPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptx
PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptx
 
Makalah hisprong
Makalah hisprongMakalah hisprong
Makalah hisprong
 
Makalah hisprong
Makalah hisprongMakalah hisprong
Makalah hisprong
 
Makalah hisprong (2)
Makalah hisprong (2)Makalah hisprong (2)
Makalah hisprong (2)
 
Makalah hisprong
Makalah hisprongMakalah hisprong
Makalah hisprong
 
dokumen.tips_ppt-gastroschisis.ppt
dokumen.tips_ppt-gastroschisis.pptdokumen.tips_ppt-gastroschisis.ppt
dokumen.tips_ppt-gastroschisis.ppt
 
Analisis kasus gastroschisis
Analisis kasus gastroschisisAnalisis kasus gastroschisis
Analisis kasus gastroschisis
 
Aterisa Ani.pptx
Aterisa Ani.pptxAterisa Ani.pptx
Aterisa Ani.pptx
 
Penyakit hirschprung dan malformasi anorektal(1)
Penyakit hirschprung dan malformasi anorektal(1)Penyakit hirschprung dan malformasi anorektal(1)
Penyakit hirschprung dan malformasi anorektal(1)
 
Kelainan pada usus halus
Kelainan pada usus halusKelainan pada usus halus
Kelainan pada usus halus
 
Eliminasi fekal
Eliminasi fekalEliminasi fekal
Eliminasi fekal
 
Hirschprung
HirschprungHirschprung
Hirschprung
 
asuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptx
asuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptxasuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptx
asuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptx
 
Referat vicki
Referat vickiReferat vicki
Referat vicki
 
cacat bawaan
cacat bawaancacat bawaan
cacat bawaan
 
304906675 referat-intususepsi
304906675 referat-intususepsi304906675 referat-intususepsi
304906675 referat-intususepsi
 
kelainan kongenital saluran cerna
kelainan kongenital saluran cerna kelainan kongenital saluran cerna
kelainan kongenital saluran cerna
 
Makalah konstipasi
Makalah konstipasiMakalah konstipasi
Makalah konstipasi
 
358159676-Colic-Abdomen-ppt.pptx
358159676-Colic-Abdomen-ppt.pptx358159676-Colic-Abdomen-ppt.pptx
358159676-Colic-Abdomen-ppt.pptx
 

Recently uploaded

04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
zirmajulianda1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
nirmalaamir3
 
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIAMATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
ratih402596
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
roomahmentari
 
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
PratiwiZikri
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptxPERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
AndrikIrfani
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
LinaJuwairiyah1
 

Recently uploaded (8)

04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
 
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIAMATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
 
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
 
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptxPERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
 

Asuhan Keperawatan Hirschprung

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN HIRSCHPRUNG PSIK III-1 DISUSUN OLEH: KELOMPOK II -Edika P. Tarigan -Hotnida Sitorus -Lailan Sa’adah -Riska Wati Tarigan -Robiatul -Trisniati -Susi Sembiring
  • 2. DEFINISI • Penyakit Hirschsprung (mega kolon kongenital) adalah suatu penyumbatan pada usus besar yang terjadi akibat pergerakan usus yang tidak adekuat karena sebagian dari usus besar tidak memiliki saraf yang mengendalikan kontraksi ototnya. • Hirschsprung terjadi karena adanya permasalahan pada persarafan usus besar paling bawah mulai dari anus hingga usus diatasnya. Saraf yang berguna untuk membuat usus bergerak melebar menyempit biasanya tidak sama sekali atau kalaupun ada sedikit sekali. Namun yang jelas kelainan ini akan membuat BAB bayi tidak normal, bahkan cenderung sembelit terus- menerus. Hal ini dikarenakan tidak adanya saraf yang dapat mendorong kotoran keluar dari anus.
  • 3. ETIOLOGI • Adapun yang menjadi penyebab hirschsprung atau mega kolon kongenital adalah diduga karena terjadi faktor genetik dan lingkungan sering terjadi pada anak dengan Down syndrome, kegagalan sel neural pada masa embrio dalam dinding usus, gagal eksistensi, kranio kaudal pada myentrik dan submukosa pada dinding plexus.
  • 5. PATOFISIOLOGI • Istilah congenital agang lionic Mega Colon menggambarkan adanya kerusakan primer dengan tidak adanya sel ganglion pada dinding sub mukosa kolon distal. • Ketidakadaan ini menimbulkan keabnormalan atau tidak adanya gerakan tenaga pendorong (peristaltik) dan tidak adanya evakuasi usus spontan serta spinkter rektum tidak dapat berelaksasi sehingga mencegah keluarnya feses secara normal yang menyebabkan adanya akumulasi pada usus dan distensi pada saluran cerna. Bagian proksimal sampai pada bagian yang rusak pada Mega Colon.
  • 6. • Semua ganglion pada intramural plexus dalam usus berguna untuk kontrol kontraksi dan relaksasi peristaltik secara normal. Isi usus mendorong ke segmen aganglionik dan feses terkumpul didaerah tersebut, menyebabkan terdilatasinya bagian usus yang proksimal terhadap daerah itu karena terjadi obstruksi dan menyebabkan dibagian Colon tersebut melebar.
  • 7.
  • 8. MANIFESTASI KLINIS • Penyakit Hirschprung ini harus dicurigai apabila seorang bayi cukup bulan dengan berat lahir 3kg (penyakit ini tidak bias terjadi pada bayi kurang bulan) yang terlambat mengeluarkan tinja (Wyllie, 2000; Mansjoer,2000). • Trias klasik gambaran klinis pada neonates adalah Pengeluaran mekonium yang terlambat, yaitu: - Lebih dari 24jam pertama - Muntah hijau - Perut membuncit keseluruhan
  • 9. KOMPLIKASI • Diagnosa penyakit Hirschprung harus dapat ditegakkan sedini mungkin mengingat berbagai komplikasi yang dapat terjadi dan sangat membahayakan jiwa pasien seperti; - Enterokolitis - Pneumatosis Usus - Abses Perikolon - Perforasi - Septikimia yang dapat menyebabkan kematian • Komplikasi pada tindakan bedah penyakit Hirschprung dapat digolongkan atas kebocoran Anatomose, Stenosis, Enterokilitis, dan gangguan sfingter.
  • 10. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Pemeriksaan Laboratorium 2. Pemeriksaan Radiologi 3. Biopsi
  • 11. PENATALAKSANAAN 1. Pembedahan 2. Konservatif 3. Tindakan bedah sementara 4. Perawatan
  • 12.
  • 13.
  • 14. ASUHAN KEPERAWATAN A. Pengkajian a. Identitas Lihat kondisi pasien. Penyakit ini sebagian besar ditemukan pada bayi cukup bulan dan merupakan kelainan tunggal. b. Anamnesis • Adanya keterlambatan pengeluaran mekonium yang pertama, biasanya keluar >24 jam. • Adanya muntah berwarna hijau. • Adanya obstipasi masa neonates, jika terjadi pada anak yang lebih besar obstipasi semakin sering, perut kembung, dan pertumbuhan terhambat. • Adanya riwayat keluarga sebelumnya yang pernah menderita keluhan serupa, misalnya anak laki-laki terdahulu meninggal sebelum usia 2 minggu dengan riwayat tidak dapat defekasi.
  • 15. c. Pemeriksaan Fisik • Inspeksi : Tanda khas didapatkan adanya distensi abnormal. Pemeriksaan rectum dan feses akan didapatkan adanya perubahan feses seperti pita dan berbau busuk. • Auskultasi : Pada fase awal didapatkan penurunan bising usus, dan berlanjut dengan hilangnya bising usus. • Perkusi : Timpani akibat abdominal mengalami kembung. • Palpasi : Teraba dilatasi kolon abdominal. d. Pemeriksaan Diagnostik • Foto Polos adomen • Biopsi
  • 16. B. Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan yang sering muncul adalah ; • Risiko konstipasi berhubungan dengan penyempitan kolon, sekunder, obstruksi mekanik • Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan makanan tidak adekuat dan rangsangan muntah
  • 17. C. Intervensi Risiko konstipasi berhubungan dengan penyempitan kolon, sekunder, obstruksi mekanik • Tujuan : Pola BAB normal • Kriteria Hasil : Pasien tidak mengalami konstipasi, pasien mempertahankan defekasi setiap hari
  • 18. No Intervensi Rasional 1 Observasi bising usus dan periksa adanya distensi abdomen pasien. Pantau dan catat frekuensi dan karakteristik feses Untuk menyusun rencana penanganan yang efektif dalam mencegah konstipasi dan impaksi fekal 2 Catat asupan haluaran secara akurat Untuk meyakinkan terapi penggantian cairan dan hidrasi 3 Dorong pasien untuk mengkonsumsi cairan 2.5 L setiap hari, bila tidak ada kontraindikasi Untuk meningkatkan terapi penggantian cairan dan hidrasi 4 Lakukan program defekasi. Letakkan pasien di atas pispot atau commode pada saat tertentu setiap hari, sedekat mungkin kewaktu biasa defekasi (bila diketahui) Untuk membantu adaptasi terhadap fungsi fisiologi normal 5 Berikan laksatif, enema, atau supositoria sesuai instruksi Untuk meningkatkan eliminasi feses padat atau gas dari saluran pencernaan, pantau keefektifannya
  • 19. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan makanan tidak adekuat dan rangsangan muntah • Tujuan : Kebutuhan cairan terpenuhi • Kriteria Hasil : Turgor kulit elastik dan normal, CRT < 3 detik, Berat badan stabil
  • 20. No Intervensi Rasional 1 Timbang berat badan Untuk membantu mendeteksi perubahan keseimbangan cairan 2 Pertahankan intake dan output yang akurat Untuk menjaga agar berat badan stabil 3 Periksa membran mukosa mulut setiap hari Membran mukosa kering merupakan suatu indikasi dehidrasi 4 Monitor vital sign Untuk mengetahui perkembangan tanda- tanda viltal pasien
  • 21. d. Implementasi No Diagnosa Implementasi 1 Risiko konstipasi berhubungan dengan penyempitan kolon, sekunder, obstruksi mekanik -Mengobservasi bising usus dan periksa adanya distensi abdomen pasien. Pantau dan catat frekuensi dan karakteristik feses -Mencatat asupan haluaran secara akurat -Mendorong pasien untuk mengkonsumsi cairan 2.5 L setiap hari, bila tidak ada kontraindikasi -Melakukan program defekasi. Letakkan pasien di atas pispot atau commode pada saat tertentu setiap hari, sedekat mungkin kewaktu biasa defekasi (bila diketahui) -Memberikan laksatif, enema, atau supositoria sesuai instruksi 2 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan makanan tidak adekuat dan rangsangan muntah -Menimbang berat badan -Mempertahankan intake dan output yang akurat -Memeriksa membran mukosa mulut setiap hari -Memonitori vital sign
  • 22. e. Evaluasi • Kebutuhan nutrisi sebagian terpenuhi • Kebutuhan cairan sebagian terpenuhi • Integritas kulit lebih baik • Nyeri berkurang