SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
DBD adalah suatu infeksi arbovirus akut yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan
nyamuk spesies aides. Penyakit ini sering menyerang anak, remaja, dan dewasa yang ditandai
dengan demam, nyeri otot dan sendi. Demam Berdarah Dengue sering disebut pula Dengue
Haemoragic Fever ( DHF ).
Setelah virus dengue masuk ke dalam tubuh, pasien akan mengalami keluhan dan
gejala karena viremia, seperti demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal seluruh badan,
hiperemi ditenggorokan, timbulnya ruam dan kelainan yang mungkin muncul pada system
retikuloendotelial seperti pembesaran kelenjar-kelenjar getah bening, hati dan limpa. Ruam
pada

DHF/DBD

disebabkan

karena

kongesti

pembuluh

darah

dibawah

kulit.

Fenomena patofisiologi utama yang menentukan berat penyakit DHF ialah meningginya
permeabilitas dinding kapiler karena pelepasan zat anafilaktosin, histamin dan serotonin
serta aktivasi system kalikreain yang berakibat ekstravasasi cairan intravaskuler. Hal ini
berakibat berkurangnya volume plama, terjadinya hipotensi, hemokonsentrasi efusi dan
renjatan.
Adanya kebocoran plasma ke daerah ekstravaskuler dibuktikan dengan ditemukannya
cairan dalam rongga serosa, yaitu dalam rongga peritoneum, pleura dan perikard. Renjatan
hipovolemik yang terjadi sebagai akibat kehilangan plasma, bila tidak segera teratasi akan
terjadi anoxia jaringan, asidosis metabolic dan kematian. Sebab lain kematian pada DHF
adalah perdarahan hebat. Perdarahan umumnya dihubungkan dengan trombositopenia,
gangguan

fungsi

trombosit

dan

kelainan

fungsi

trombosit.

Fungsi agregasi trombosit menurun mungkin disebabkan proses imunologis terbukti dengan
terdapatnya kompleks imun dalam peredaran darah. Kelainan system koagulasi disebabkan
diantaranya oleh kerusakan hati yang fungsinya memang tebukti terganggu oleh aktifasi
system koagulasi. Masalah terjadi tidaknya DIC pada DHF/ DSS, terutama pada pasien
dengan perdarahan hebat.
1
B. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penyusunan asuhan keperawatan kami kali ini yaitu :


Untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing



Untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam membuat konsep asuhan
keperawatan



Untuk salahsatu bahan pembelajaran yang dapat digunakan khususnya bagi
para mahasiswa

C. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang kami ajukan yaitu :


Bagaimana konsep penyakit dari kasus demam berdarah dengue (DBD)



Bagaimana cara penyusunan asuhan keperawatan pada klien demam berdarah
dengue (DBD).



Bagaimana cara memberikan asuhan keperawatan pada klien demam berdarah
dengue (DBD)

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP PENYAKIT
1. PENGERTIAN
DBD adalah suatu penyakit yang di sebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang
masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.Penyakit ini sering menyerang
anak, remaja, dan dewasa yang ditandai dengan demam, nyeri otot dan sendi. Demam
Berdarah Dengue sering disebut pula Dengue Haemoragic Fever ( DHF)
2. ETIOLOGI
Demam berdarah dengue (DBD) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh Virus
dengue sejenis arbovirus
3. PATOFISIOLOGI
Infeksi virus dengue
↓
Kompleks virus antbody
↓
Aktifasi komplemen
↓
Peribialitas membrane meningkat
↓
Kebocoran plasma
↓
Hipofolemia
↓
Renjatan (syok) hipofolemia,hipotensi
↓
Asidosis metabolik
3
4. KLASIFIKASI
Derajat 1 : demam di sertai gejala klinis lain atau peredaran spontan,uji
turniket positif,trombositopenia dan hemo kosentrasi
Derajat I I :

derajat I di sertai perdarahan spontan dikulit dan atau

peredaran lain
Derajat III : kegagalan sirkulasi (nadi cepat dan lemah,hipotensi,kolep dingin
lembab,gelisah).
Derajat IV : ranjatan berat,denyut nadi dan tekanan darah tidak dapat di
ukur
5. MANIFESTASI KLINIK
Demam tinggi 5-7 hari
Peredaran terutama peredaran bawah kulit;ptechie,ekhimosis,hematoma
Epistaksis, hematemesis, malena, hematuri
Mual, muntah, diare, tidak ada nafsu makan, konstipasi
Nyeri otot, tulang sendi, abdomen, dan ulu hati
Sakit kepala, pembengkakan sekitar mata
Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening
Tanda-tanda renjetan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah
menurun, gelisah, capillary refill lebih dari 2 detik, nadi cepat dan lemah.
6. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Darah

lengkap

:

hemokosentrasi

(hematokrik

meningkat

20%

atau

lebih),trombositopenia (100.000/mm atau kurang)
Serologi : uji HI (Hemoaglutination inhibition test)
Roentgen thoraks: efusi pleura
7. PENATALAKSANAAN TERAPEUTIK
Minum banyak 1,5-2 L / 24 jam dengan air the,gula dan susu.
Anti piretik
4
Anti konfulsan jika terjadi kejang
Pemberian cairan melalui infusi,dilakukan jika pasien mengalami kesulitan
minum dan nilai hematokrik cenderung meningkat.
B. KONSEP ASKEP
1. Pengkajian
a. pengumpulan data
 Sirkulasi
Gejala: - peningkatan suhu tubuh
- terjadi perdarahan
- denyut nadi cepat dan lemah
- kulit dingin dan lembab pada ekstremitas
Tanda : - sianosis
 Makanan / cairan
Gejala : - tidak ada nafsu makan
- anoreksia
- mual, muntah
Tanda : - nampak lemas
- hipovolemik
- BB menurun
 Aktivitas/istrahat
Gejala : - ketidak mampuan untuk tidur
Tanda : - penurunan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari
 Integritas ego
Gejala : - perubahan pada pola hidup
Tanda :

5
b. Pengumpulan data
Ds :
Ibu klien mengatakan anaknya deman/panas
Ibu klien mengatakan anaknya tidak ada nafsu makan
Ibu klien mengatakan anaknya sering mual,muntah
Ibu klien mengatakan dingin pada ekstermitas anaknya
Ibu klien mengeluh cemas terhadap kondisi anaknya
Ibu klien mengeluh tidak tahu tentang keadaan anaknya
Do:
Klien nampak gelisah
Suhu tubuh anaknya 39 c
Klien nampak lemas
Porsi makan tidak dihabiskan
BB menurun
Turgor kulit tidak elastis
Sianosis
Denyut nadi cepat dan lemah
Kulit dingin dan lembab pada ekstremitas
Hopovolemik
Keluarga nampak gelisah
Kkeluarga nampak selalu menanyakan tentang keadaan anaknya
Terjadi perdarahan
c. Analisa data
No
1.

Problem
Devisit
cairan

volume

Etiologi
Infeksi virus dengue
↓
Permeabilitas kapiler
meningkat

Symptom
DS :
Ibu

klien

anaknya

mengatakan
sering

mual,muntah

6
↓

DO :

Kebocoran plasma

Turgor kulit tidak elastis

(hemokosentrasi)

Terjadi perdarahan

↓
Perdarahan,mual dan muntah
↓
Hipovolemik
↓
Devisit volume cairan

2.

Hipertermi

Inveksi virus dengue

DS :
Ibu

↓
Respon hiperimin
↓

klien

mengatakan

anaknya demam/panas
DO :

Antigen-antibiotik

Suhu tubuh anak 39oc

↓

Klien nampak gelisah

Korteks serebri
↓
Hipertemi
3.

Gangguan perfusi
jaringan

Infeksi virus dengue

DS :
Ibu

↓
Permeabilitas kapilor

Kebocoran
plasma(hermokosentrasi)
↓
Perdarahan,sianosis

mengatakan

dingin pada ekstermitas

meningkat
↓

klien

anaknya
DO :
Terjadi perdarahan
Sianosis
Kulit dingin dan lembab
pada ekstermitas

↓
Gangguan perfusi jaringan

7
4.

Intake

nutrisi

kurang

dari

kebutuhan tubuh

Infeksi firus dengue

DS :
Ibu

↓
Terjadi erosi lambung

mengatakan

anaknya tidak ada nafsu

↓

makan

Anoreksia

Ibu

↓

klien

anaknya

Intake nuitrisi dan cairan
menurun

klien

mengatakan
sering

mual,

muntah
DO :

↓

Klien nampak lemas

Nutrisi kurang dari

Porsi

kebutuhan tubuh

makan

tidak

dihabiskan
BB menurun

5.

Ansietas

Adanya faktor penyebab

DS :
Keluarga mengelu cemas

↓
Perubahan status kesehatan

atas kondisi anaknya

↓

Keluarga mengeluh tidak

Keluarga klien kurang

tahu

pengetahuan
↓
Pola koping tidak efektif

DO :
Keluarga nampak selalu
menanyakan

Stress psikologis

ansietas

keadaan

anaknya

↓

↓

tenteng

tentang

keadaan anaknya
Keluarga nampak gelisah.

2. Diagnosa Keperawatan
a.

Devisit

volume

cairan

berhubungan

dengan

peningkatan

pemeabilitas

kapiler, perdarahan, muntah dan demam ditandai dengan :

8
DS :


Ibu klien mengatakan anaknya sering mual,muntah

DO :


b.

Turgor kulit tidak elastis
Terjadi perdarahan

Hipertemi berhubungan dengan proses infeksi virus ditandai dengan :
DS :


Ibu klien mengatakan anaknya demam/panas

DO :


c.

Suhu tubuh 39o c
Klien nampak gelisah

Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan perdarahan
ditandai dengan :
DS :


Ibu klien mengatakan dingin pada ekstermitas anaknya

DO :



Sianosis


d.

Terjadi perdarahan

Kulit dingin dan lembab pada ekstermitas

Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan terjadi
erosi di lambung ditandai dengan :
DS :


Ibu klien mengatakan anaknya tidak ada nafsu makan
Ibu klien mengatakan anaknya sering mual, muntah
9
DO :



Porsi makan tidak dihabiskan


e.

Klien nampak lemas

BB menurun

Ansietas ibu berhubungan dengan perubahan status kesehatan anaknya
ditandai dengan :
DS :


Keluarga klien mengeluh cemas terhadap keadaan anaknya



Keluarga klien mengeluh tidak tahu tentang kondisi anaknya

DO :


Keluarga nampak selalu menanyakan tentang keadaan anaknya



Keluarga nampak gelisah

3. Rencana Keperawatan
No.
1.

Tujuan

Intervensi

Rasional

Tupan :
Setelah

diberikan

tindakan

keperawatan

1. Observasi

TTV

klien

untuk

selama 4 hari devisit
volume cairan teratasi.

1. Sebagai data dasar
intervensi

selanjutnya
2. Observasi

intake

dan output cairan

2. Untuk

mengontrol

Setelah

diberikan

tindakan

keperawatan

selama 2 hari

devisit

dalam

pemenuhan

Tupen :

klien

cairan

dan elektrolik
3. Anjurkan

kepada

3. Dengan

minum

air

ibu kllienagar klien

hangat yang sering

volume cairan berangsur

sering

dapat

teratasi

hangat yang banyak

dengan

minum

air

mencegah

dehidrasi berat

10
criteria:
-

4. Kolaborasi

Turgor

kulit

tim

dengan

medis

elastis
-

pemberian

Perdarahan

dalam
obat

atau cairan

terjadinya dehidrasi
berat

yang

memerlukan bantuan

teratasi
2.

4. Mencegah

secara cepat

Tupan :
Setelah

diberikan

tindakan

1. Observasi

keperawatan

selama

3

hari

tubuh

anak

suhu

tubuh klien

untuk

suhu

kembali

2. Anjurkan pada ibu
klien

agar

diberi

klien

kompres

hangat
3.

Setelah

diberikan

tindakan
selama

keperawatan
3

hari

tubuh

suhu

intervensi

selanjutnya

normal.

Tupen :

1. Sebagi data dasar

2. Dengan

kompres

hangat

dapat

menurukecepatan
suhu tubuh klien

Kolaborasi dengan

3. Antipiretik

tim medis tentang

membantu

pemberian

menurunkan

obat

antipiretik

suhu

tubuh

berangsur

menurun

dengan

criteria:
-

Suhu tubuh klien
normal(36,5oc)

-

Klien

nampak

tenang
3.

Tupan :
Setelah diberi tindakan

1. Pantau TTV, suhu

keperawatan selama 1

dan

minggu pervusi jaringan

kapiler

anak kembali normal.

2. Pantau
mengkaji

pengisian

1. Untuk

menentukan

intervensi
selanjutnya

dan
sirkulasi

2. Untuk

memberikan

informasi

tentang
11
Tupen :

pada ekstermitas

keadaan

sirkulasi

Setelah diberi tindakan

kecepatan pengisian

keperawatan

kapiler

hari

selama 2

pervusi

jaringan

3. Lakukan

pijat

berangsur-angsur

masase

membaik

daerah ekstermitas

dengan

criteria:
-

pada

Perdarahan

4. Berikan

oksigen

tambahan

Tidak ada tanda

indikasi

sianosis

sesui

pengisisan kapiler

4. Untuk

memenuhi

kebutuhan

jaringan

akan oksigen

5. Kolaborasi

dengan

tim

dokter

pemberian

cairan

intravena
4.

melancarkan

dengan minyak pijat

teratasi
-

3. Dengan pijatan akan

5. Untuk
mempertahankan
volume sirkulasi dan
perfusi

Tupen :
Setelah
tindakan

diberikan
keperawatan

1. Observasi

intake

dan output nutrisi

selama 1 minggu nutrusi
kurang dari kebutuhan
tubuh teratasi.

1. Untuk

mengontrol

klien

dalam

memenuhi nutrisi
2. Timbang

berat

badan klien

2. Untuk

mengetahaui

keefektifan
pemberian diet

3. Beri makan dalam
Tupen :
Setelah
tindakan

porsi
diberikan
keperawatan

kecil

tapi

sring
4. Anjurkan

3. Menjaga

kebutuhan

nutrisi

tetap

terpenuhi
kepada

4. Dapat

menarik

selama 2 hari nutrisi

keluarga untuk beri

perhatian

kurang dari kebutuhan

makanan

untuk

tubuh

bentuk

teratasi
criteria:

berangsiur
dengan

dalam
menarik

bagi klien
5. Kolaborasi

makan

klien
dan

meningkatkan nafsu
makan

dengan

5. Mengetahui

jenis
12
-

Nafsu

makan

-

Porsi

makanan yang cocok

masalah diet klien

klien baik

tim ahli gizi dalam

untuk klien

makan

dihabiskan
5.

BB bertambah

Tupan :
Setelah
tindakan

diberikan
keperawatan

1. Kaji

faktor

1. Sebagai data dasar

kecemasan ibu

untuk

selama 2 hari ansietas
ibu teratasi.

selama

HE

akan

2. Agar orang tua klien

pentingnya

Setelah
tindakan

selanjutnya
2. Beri

Tupen :
diberikan
keperawatan
-+

1

hari

dapat

memehami

penanganan secara

cara

menangani

dini

penyakit anaknya

3. Beri

dorongan

ansietas ibu berangsiur

motivasi

teratasi

3. Menguatkan

orang tua klien

dengan

kepada

batin

orang tua klien dan
dapat

criteria:
-

intervensi

mengurangi

kecemasan orang tua

Ibu klien nampak

klien

tenang

4. Evaluasi

Dx
1.

Hari/tanggal
Senin
30-04-2012

Jam

Implementasi

Evaluasi

1. Mengobservasi TTV

S :

Ibu klien

2. Mengobservasi intake mengatakan
dan output cairan
Hasil:

masukan

anaknya sudah
dan tidak

muntah

keluarkan cairan tidak lagi
seimbang

13
3. Menganjurkan kepada O
ibu klien

:

Turgor

agar klien kulit

mulai

sering diberi minuman membaik
hangat yang banyak

keadaan umum

Hasil: klien mengikuti lemah
anjuran perawat
4. Menkolaborasikan
dengan

tim

dalam

A:

Masalah

dokter teratasi

pemberian

obat/cairan
Hasil: terpasang infus
2.

Senin
30-04-2012

P:

dipertahankan

1. Menhgobservasi

Interfensi

suhu S

stubh klien

:

Ibu

mengatakan

hasilnya : suhu tubuh suhu

tubuh

370 c

tidak

anaknya

2. Menganjurkan pada ibu panas lagi
klien di beri kompres
O : Suhu tubuh

hangat

hasilnya : ibu klien kembali normal
mengikuti anjuran tsb

tim

medis

pemberian A

tentang

:

obat

berikan
anjuran dokter
3.

Senin
30-04-2012

:

Masalah

teratasi

anti piratek
hasilnya

klien

nampak tenang

3. Mengkolaborasikan
dengan

Wajah

di

sesuai P : Intervensi
dipertahankan

1. Pantau TTV, suhu, dan S : Ibu klien
pengisian kapiler

mengatakan
estremitas
14
2. Pantau dan mengkaji sudah
sirkulasi

hangat

pada kembali

estremitas
3. Lakukan pijat masase O : Pengisian
pada

daerah kapiler

mulai

estremitas

dengan normal kembali

minyak urut
4. Berikan

oksigen A

tambahan

: Masalah

sesuai teratasi

indikasi
5. Kolaborasi dengan tim P : Intervensi
dokter peberisn cairan dipertahankan
intravena
4.

Senin
30-04-2012

1. Mengobservasi intake S : Ibu klien
dan output nutrisi
Hasilnya

:

mengatakan

nutisi nafsu

makan

kurang dari kebutuhan klien membaik
tubuh

Porsi

-

makan
2. Menimbang

berat

dihabisk

badan klien

an

Hasilnya : BB mulai

Nafsu

-

naik

makan
meningk

3. Memberi makan dalam

at

porsi kecil tapi sering
Hasilnya : klien mau A

:

Masalah

makan dan porsi makan teratasi
dihabiskan
P : Intervensi
15
4. Menganjurkan pada ibu di pertahankan
klien untuk memberi
makan dalam bentuk
menarik bagi klien
Hasilnya

:

ibu

mengikuti anjuran

5. Mengkolaborasikan
dengan tim ahli gizi
dalam

masalah

diet

klien
Hasilnya

:

anjuran

dilakukan.
5.

Senin
30-04-2012

1. Mengkaji

faktor S : Ibu klien

kecemasan ibu
Hasil

:

ibu

mengatakan
klien sudah

nampak cemas

tidak

cemas lagi

2. Memberi anjuran pada O : Wajah ibu
ibu

akan

pentingnya klien

penanganan secara dini

nampak

sudah

mulai

Hasilnya : ibu klien tenang
mau

mendengarkan

dengan seksama

A

:

Masalah

mulai teratasi
3. Memberi dorongan dan
motivasi

pada

ortu P

klien agar tetap sabar

:

Intrvensi

dipertahankan

Hasilnya : ibu klien
mau bersabar
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat kami simpulkan pada askep kami ini bahwa
DBD adalah suatu infeksi arbovirus akut yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan
nyamuk spesies aides. Penyakit ini sering menyerang anak, remaja, dan dewasa yang
ditandai dengan demam, nyeri otot dan sendi. Demam Berdarah Dengue sering
disebut pula Dengue Haemoragic Fever ( DHF ).

B. SARAN
Adapun saran yang dapat kami ajukan yaitu :
Kami selaku penyusun askep ini menyadari bahwa askep yang kami susun ini
masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kami selaku penyusun
sangat mengaharapkan kritik dan saran yang sifatnya sangat membangun
guna perbaikan di askep lain dikedepannya.
Apabila dalam askep kami ini terdapat kesalahan pengetikan kata atau
kalimat kami memohon maaf dan harap dimaklumi karena kami selaku
penyusun juga adalah manusia biasa yang tak luput dari salah dan khilaf.

17

More Related Content

What's hot

Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjalAsuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
Christian Paomey
 
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttaAsuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttasaharwakumoro
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanChristian Paomey
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIMas Mawon
 
DHF pada Anak
DHF pada AnakDHF pada Anak
DHF pada AnakNs. Lutfi
 
Pathways diabetes
Pathways diabetesPathways diabetes
Pathways diabetes
Yabniel Lit Jingga
 
Askep campak
Askep campak Askep campak
Askep campak
Andri Septyan
 
Patofisiologi dhf
Patofisiologi dhfPatofisiologi dhf
Patofisiologi dhfDwi Andini
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Utik Pariani
 
Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Luka bakar
fikri asyura
 
Asuhan keperawatan dbd
Asuhan keperawatan dbdAsuhan keperawatan dbd
Asuhan keperawatan dbd
Iriani Setiawan
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
masantian
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
PuskesmasMapitara
 
4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang
EllyeUtami
 
Lp hipertensi pada kehamilan
Lp hipertensi pada kehamilanLp hipertensi pada kehamilan
Lp hipertensi pada kehamilan
Novita Novita
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
MeidaElliaPuspita
 

What's hot (20)

Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjalAsuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
 
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttaAsuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
 
DHF pada Anak
DHF pada AnakDHF pada Anak
DHF pada Anak
 
Pathways diabetes
Pathways diabetesPathways diabetes
Pathways diabetes
 
Askep campak
Askep campak Askep campak
Askep campak
 
Patofisiologi dhf
Patofisiologi dhfPatofisiologi dhf
Patofisiologi dhf
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
 
Asuhan keperawatan klien dengan stroke
Asuhan keperawatan klien dengan strokeAsuhan keperawatan klien dengan stroke
Asuhan keperawatan klien dengan stroke
 
Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Luka bakar
 
Asuhan keperawatan dbd
Asuhan keperawatan dbdAsuhan keperawatan dbd
Asuhan keperawatan dbd
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Askep gout (asam urat)
Askep gout (asam urat)Askep gout (asam urat)
Askep gout (asam urat)
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang
 
Judul kti keperawatan
Judul kti keperawatanJudul kti keperawatan
Judul kti keperawatan
 
Lp hipertensi pada kehamilan
Lp hipertensi pada kehamilanLp hipertensi pada kehamilan
Lp hipertensi pada kehamilan
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Askep sle
Askep sleAskep sle
Askep sle
 

Viewers also liked

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ganggu System Pencernaan Akibat Keganasan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ganggu System Pencernaan Akibat Keganasan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ganggu System Pencernaan Akibat Keganasan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ganggu System Pencernaan Akibat Keganasan
pjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Hirschprung
Asuhan Keperawatan HirschprungAsuhan Keperawatan Hirschprung
Asuhan Keperawatan Hirschprung
Nida Sitorus
 
Lp + askep perbaikan
Lp + askep perbaikanLp + askep perbaikan
Lp + askep perbaikanacidbesajja
 

Viewers also liked (9)

Makalah hisprong
Makalah hisprongMakalah hisprong
Makalah hisprong
 
Askep hirscprung AKPER PEMDA MUNA
Askep hirscprung AKPER PEMDA MUNA Askep hirscprung AKPER PEMDA MUNA
Askep hirscprung AKPER PEMDA MUNA
 
Lp megacolon pa amin
Lp megacolon pa aminLp megacolon pa amin
Lp megacolon pa amin
 
Klasifikasi data
Klasifikasi dataKlasifikasi data
Klasifikasi data
 
Hirschsprung
Hirschsprung Hirschsprung
Hirschsprung
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ganggu System Pencernaan Akibat Keganasan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ganggu System Pencernaan Akibat Keganasan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ganggu System Pencernaan Akibat Keganasan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ganggu System Pencernaan Akibat Keganasan
 
Asuhan Keperawatan Hirschprung
Asuhan Keperawatan HirschprungAsuhan Keperawatan Hirschprung
Asuhan Keperawatan Hirschprung
 
Lp + askep perbaikan
Lp + askep perbaikanLp + askep perbaikan
Lp + askep perbaikan
 
46126513 askep-dbd
46126513 askep-dbd46126513 askep-dbd
46126513 askep-dbd
 

Similar to Askep dbd

Asuhan keperawatan pada kasus dhf
Asuhan keperawatan pada kasus dhfAsuhan keperawatan pada kasus dhf
Asuhan keperawatan pada kasus dhf
Hijrah Said
 
DSS casse report.pptx
DSS casse report.pptxDSS casse report.pptx
DSS casse report.pptx
NopriansyahKenamon1
 
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.pptASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
nurfa30
 
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptxDEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
promkespkmpangalenga
 
Atika Purna PPT Kel. 1 DHF.pptx
Atika Purna PPT Kel. 1 DHF.pptxAtika Purna PPT Kel. 1 DHF.pptx
Atika Purna PPT Kel. 1 DHF.pptx
wirdawirahayu3
 
Pit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkini
Pit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkiniPit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkini
Pit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkini
erma permata
 
CRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptx
CRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptxCRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptx
CRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptx
SyauqiFaidhunNiam
 
Survei dbd
Survei dbdSurvei dbd
Survei dbd
Amir Uddin
 
DHF dan Demam Typhoid.ppt
DHF dan Demam Typhoid.pptDHF dan Demam Typhoid.ppt
DHF dan Demam Typhoid.ppt
ARIEFRACHMANHAKIM23
 
D h f
D h fD h f
Artikel bk demam berdarah
Artikel bk demam berdarahArtikel bk demam berdarah
Artikel bk demam berdarahFarahKusumaa
 
Askep dhf
Askep dhfAskep dhf
Infeksi dengue anak dan remaja update (1).pptx
Infeksi dengue anak dan remaja update (1).pptxInfeksi dengue anak dan remaja update (1).pptx
Infeksi dengue anak dan remaja update (1).pptx
kurnia537765
 
SLIDE DHF.pptx
SLIDE DHF.pptxSLIDE DHF.pptx
SLIDE DHF.pptx
Wardah413136
 
Dengue_Shock_Syndrome_pada_Anak.pptx
Dengue_Shock_Syndrome_pada_Anak.pptxDengue_Shock_Syndrome_pada_Anak.pptx
Dengue_Shock_Syndrome_pada_Anak.pptx
SuciMayvera1
 

Similar to Askep dbd (20)

Askep dbd AKPER PEMDA MUNA
Askep dbd AKPER PEMDA MUNA Askep dbd AKPER PEMDA MUNA
Askep dbd AKPER PEMDA MUNA
 
Asuhan keperawatan pada kasus dhf
Asuhan keperawatan pada kasus dhfAsuhan keperawatan pada kasus dhf
Asuhan keperawatan pada kasus dhf
 
DSS casse report.pptx
DSS casse report.pptxDSS casse report.pptx
DSS casse report.pptx
 
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.pptASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
 
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptxDEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
 
Atika Purna PPT Kel. 1 DHF.pptx
Atika Purna PPT Kel. 1 DHF.pptxAtika Purna PPT Kel. 1 DHF.pptx
Atika Purna PPT Kel. 1 DHF.pptx
 
Pit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkini
Pit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkiniPit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkini
Pit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkini
 
Dhf
DhfDhf
Dhf
 
CRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptx
CRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptxCRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptx
CRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptx
 
Survei dbd
Survei dbdSurvei dbd
Survei dbd
 
DHF dan Demam Typhoid.ppt
DHF dan Demam Typhoid.pptDHF dan Demam Typhoid.ppt
DHF dan Demam Typhoid.ppt
 
D h f
D h fD h f
D h f
 
D h f
D h fD h f
D h f
 
Artikel bk demam berdarah
Artikel bk demam berdarahArtikel bk demam berdarah
Artikel bk demam berdarah
 
Askep dhf atau dbd AKPER PEMDA MUNA
Askep dhf atau dbd AKPER PEMDA MUNA Askep dhf atau dbd AKPER PEMDA MUNA
Askep dhf atau dbd AKPER PEMDA MUNA
 
Askep dhf
Askep dhfAskep dhf
Askep dhf
 
Infeksi dengue anak dan remaja update (1).pptx
Infeksi dengue anak dan remaja update (1).pptxInfeksi dengue anak dan remaja update (1).pptx
Infeksi dengue anak dan remaja update (1).pptx
 
SLIDE DHF.pptx
SLIDE DHF.pptxSLIDE DHF.pptx
SLIDE DHF.pptx
 
Denggi
DenggiDenggi
Denggi
 
Dengue_Shock_Syndrome_pada_Anak.pptx
Dengue_Shock_Syndrome_pada_Anak.pptxDengue_Shock_Syndrome_pada_Anak.pptx
Dengue_Shock_Syndrome_pada_Anak.pptx
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Askep dbd

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DBD adalah suatu infeksi arbovirus akut yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk spesies aides. Penyakit ini sering menyerang anak, remaja, dan dewasa yang ditandai dengan demam, nyeri otot dan sendi. Demam Berdarah Dengue sering disebut pula Dengue Haemoragic Fever ( DHF ). Setelah virus dengue masuk ke dalam tubuh, pasien akan mengalami keluhan dan gejala karena viremia, seperti demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal seluruh badan, hiperemi ditenggorokan, timbulnya ruam dan kelainan yang mungkin muncul pada system retikuloendotelial seperti pembesaran kelenjar-kelenjar getah bening, hati dan limpa. Ruam pada DHF/DBD disebabkan karena kongesti pembuluh darah dibawah kulit. Fenomena patofisiologi utama yang menentukan berat penyakit DHF ialah meningginya permeabilitas dinding kapiler karena pelepasan zat anafilaktosin, histamin dan serotonin serta aktivasi system kalikreain yang berakibat ekstravasasi cairan intravaskuler. Hal ini berakibat berkurangnya volume plama, terjadinya hipotensi, hemokonsentrasi efusi dan renjatan. Adanya kebocoran plasma ke daerah ekstravaskuler dibuktikan dengan ditemukannya cairan dalam rongga serosa, yaitu dalam rongga peritoneum, pleura dan perikard. Renjatan hipovolemik yang terjadi sebagai akibat kehilangan plasma, bila tidak segera teratasi akan terjadi anoxia jaringan, asidosis metabolic dan kematian. Sebab lain kematian pada DHF adalah perdarahan hebat. Perdarahan umumnya dihubungkan dengan trombositopenia, gangguan fungsi trombosit dan kelainan fungsi trombosit. Fungsi agregasi trombosit menurun mungkin disebabkan proses imunologis terbukti dengan terdapatnya kompleks imun dalam peredaran darah. Kelainan system koagulasi disebabkan diantaranya oleh kerusakan hati yang fungsinya memang tebukti terganggu oleh aktifasi system koagulasi. Masalah terjadi tidaknya DIC pada DHF/ DSS, terutama pada pasien dengan perdarahan hebat. 1
  • 2. B. TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan dari penyusunan asuhan keperawatan kami kali ini yaitu :  Untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing  Untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam membuat konsep asuhan keperawatan  Untuk salahsatu bahan pembelajaran yang dapat digunakan khususnya bagi para mahasiswa C. RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah yang kami ajukan yaitu :  Bagaimana konsep penyakit dari kasus demam berdarah dengue (DBD)  Bagaimana cara penyusunan asuhan keperawatan pada klien demam berdarah dengue (DBD).  Bagaimana cara memberikan asuhan keperawatan pada klien demam berdarah dengue (DBD) 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. KONSEP PENYAKIT 1. PENGERTIAN DBD adalah suatu penyakit yang di sebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.Penyakit ini sering menyerang anak, remaja, dan dewasa yang ditandai dengan demam, nyeri otot dan sendi. Demam Berdarah Dengue sering disebut pula Dengue Haemoragic Fever ( DHF) 2. ETIOLOGI Demam berdarah dengue (DBD) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh Virus dengue sejenis arbovirus 3. PATOFISIOLOGI Infeksi virus dengue ↓ Kompleks virus antbody ↓ Aktifasi komplemen ↓ Peribialitas membrane meningkat ↓ Kebocoran plasma ↓ Hipofolemia ↓ Renjatan (syok) hipofolemia,hipotensi ↓ Asidosis metabolik 3
  • 4. 4. KLASIFIKASI Derajat 1 : demam di sertai gejala klinis lain atau peredaran spontan,uji turniket positif,trombositopenia dan hemo kosentrasi Derajat I I : derajat I di sertai perdarahan spontan dikulit dan atau peredaran lain Derajat III : kegagalan sirkulasi (nadi cepat dan lemah,hipotensi,kolep dingin lembab,gelisah). Derajat IV : ranjatan berat,denyut nadi dan tekanan darah tidak dapat di ukur 5. MANIFESTASI KLINIK Demam tinggi 5-7 hari Peredaran terutama peredaran bawah kulit;ptechie,ekhimosis,hematoma Epistaksis, hematemesis, malena, hematuri Mual, muntah, diare, tidak ada nafsu makan, konstipasi Nyeri otot, tulang sendi, abdomen, dan ulu hati Sakit kepala, pembengkakan sekitar mata Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening Tanda-tanda renjetan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah menurun, gelisah, capillary refill lebih dari 2 detik, nadi cepat dan lemah. 6. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Darah lengkap : hemokosentrasi (hematokrik meningkat 20% atau lebih),trombositopenia (100.000/mm atau kurang) Serologi : uji HI (Hemoaglutination inhibition test) Roentgen thoraks: efusi pleura 7. PENATALAKSANAAN TERAPEUTIK Minum banyak 1,5-2 L / 24 jam dengan air the,gula dan susu. Anti piretik 4
  • 5. Anti konfulsan jika terjadi kejang Pemberian cairan melalui infusi,dilakukan jika pasien mengalami kesulitan minum dan nilai hematokrik cenderung meningkat. B. KONSEP ASKEP 1. Pengkajian a. pengumpulan data  Sirkulasi Gejala: - peningkatan suhu tubuh - terjadi perdarahan - denyut nadi cepat dan lemah - kulit dingin dan lembab pada ekstremitas Tanda : - sianosis  Makanan / cairan Gejala : - tidak ada nafsu makan - anoreksia - mual, muntah Tanda : - nampak lemas - hipovolemik - BB menurun  Aktivitas/istrahat Gejala : - ketidak mampuan untuk tidur Tanda : - penurunan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari  Integritas ego Gejala : - perubahan pada pola hidup Tanda : 5
  • 6. b. Pengumpulan data Ds : Ibu klien mengatakan anaknya deman/panas Ibu klien mengatakan anaknya tidak ada nafsu makan Ibu klien mengatakan anaknya sering mual,muntah Ibu klien mengatakan dingin pada ekstermitas anaknya Ibu klien mengeluh cemas terhadap kondisi anaknya Ibu klien mengeluh tidak tahu tentang keadaan anaknya Do: Klien nampak gelisah Suhu tubuh anaknya 39 c Klien nampak lemas Porsi makan tidak dihabiskan BB menurun Turgor kulit tidak elastis Sianosis Denyut nadi cepat dan lemah Kulit dingin dan lembab pada ekstremitas Hopovolemik Keluarga nampak gelisah Kkeluarga nampak selalu menanyakan tentang keadaan anaknya Terjadi perdarahan c. Analisa data No 1. Problem Devisit cairan volume Etiologi Infeksi virus dengue ↓ Permeabilitas kapiler meningkat Symptom DS : Ibu klien anaknya mengatakan sering mual,muntah 6
  • 7. ↓ DO : Kebocoran plasma Turgor kulit tidak elastis (hemokosentrasi) Terjadi perdarahan ↓ Perdarahan,mual dan muntah ↓ Hipovolemik ↓ Devisit volume cairan 2. Hipertermi Inveksi virus dengue DS : Ibu ↓ Respon hiperimin ↓ klien mengatakan anaknya demam/panas DO : Antigen-antibiotik Suhu tubuh anak 39oc ↓ Klien nampak gelisah Korteks serebri ↓ Hipertemi 3. Gangguan perfusi jaringan Infeksi virus dengue DS : Ibu ↓ Permeabilitas kapilor Kebocoran plasma(hermokosentrasi) ↓ Perdarahan,sianosis mengatakan dingin pada ekstermitas meningkat ↓ klien anaknya DO : Terjadi perdarahan Sianosis Kulit dingin dan lembab pada ekstermitas ↓ Gangguan perfusi jaringan 7
  • 8. 4. Intake nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Infeksi firus dengue DS : Ibu ↓ Terjadi erosi lambung mengatakan anaknya tidak ada nafsu ↓ makan Anoreksia Ibu ↓ klien anaknya Intake nuitrisi dan cairan menurun klien mengatakan sering mual, muntah DO : ↓ Klien nampak lemas Nutrisi kurang dari Porsi kebutuhan tubuh makan tidak dihabiskan BB menurun 5. Ansietas Adanya faktor penyebab DS : Keluarga mengelu cemas ↓ Perubahan status kesehatan atas kondisi anaknya ↓ Keluarga mengeluh tidak Keluarga klien kurang tahu pengetahuan ↓ Pola koping tidak efektif DO : Keluarga nampak selalu menanyakan Stress psikologis ansietas keadaan anaknya ↓ ↓ tenteng tentang keadaan anaknya Keluarga nampak gelisah. 2. Diagnosa Keperawatan a. Devisit volume cairan berhubungan dengan peningkatan pemeabilitas kapiler, perdarahan, muntah dan demam ditandai dengan : 8
  • 9. DS :  Ibu klien mengatakan anaknya sering mual,muntah DO :   b. Turgor kulit tidak elastis Terjadi perdarahan Hipertemi berhubungan dengan proses infeksi virus ditandai dengan : DS :  Ibu klien mengatakan anaknya demam/panas DO :   c. Suhu tubuh 39o c Klien nampak gelisah Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan perdarahan ditandai dengan : DS :  Ibu klien mengatakan dingin pada ekstermitas anaknya DO :   Sianosis  d. Terjadi perdarahan Kulit dingin dan lembab pada ekstermitas Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan terjadi erosi di lambung ditandai dengan : DS :  Ibu klien mengatakan anaknya tidak ada nafsu makan Ibu klien mengatakan anaknya sering mual, muntah 9
  • 10. DO :   Porsi makan tidak dihabiskan  e. Klien nampak lemas BB menurun Ansietas ibu berhubungan dengan perubahan status kesehatan anaknya ditandai dengan : DS :  Keluarga klien mengeluh cemas terhadap keadaan anaknya  Keluarga klien mengeluh tidak tahu tentang kondisi anaknya DO :  Keluarga nampak selalu menanyakan tentang keadaan anaknya  Keluarga nampak gelisah 3. Rencana Keperawatan No. 1. Tujuan Intervensi Rasional Tupan : Setelah diberikan tindakan keperawatan 1. Observasi TTV klien untuk selama 4 hari devisit volume cairan teratasi. 1. Sebagai data dasar intervensi selanjutnya 2. Observasi intake dan output cairan 2. Untuk mengontrol Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 2 hari devisit dalam pemenuhan Tupen : klien cairan dan elektrolik 3. Anjurkan kepada 3. Dengan minum air ibu kllienagar klien hangat yang sering volume cairan berangsur sering dapat teratasi hangat yang banyak dengan minum air mencegah dehidrasi berat 10
  • 11. criteria: - 4. Kolaborasi Turgor kulit tim dengan medis elastis - pemberian Perdarahan dalam obat atau cairan terjadinya dehidrasi berat yang memerlukan bantuan teratasi 2. 4. Mencegah secara cepat Tupan : Setelah diberikan tindakan 1. Observasi keperawatan selama 3 hari tubuh anak suhu tubuh klien untuk suhu kembali 2. Anjurkan pada ibu klien agar diberi klien kompres hangat 3. Setelah diberikan tindakan selama keperawatan 3 hari tubuh suhu intervensi selanjutnya normal. Tupen : 1. Sebagi data dasar 2. Dengan kompres hangat dapat menurukecepatan suhu tubuh klien Kolaborasi dengan 3. Antipiretik tim medis tentang membantu pemberian menurunkan obat antipiretik suhu tubuh berangsur menurun dengan criteria: - Suhu tubuh klien normal(36,5oc) - Klien nampak tenang 3. Tupan : Setelah diberi tindakan 1. Pantau TTV, suhu keperawatan selama 1 dan minggu pervusi jaringan kapiler anak kembali normal. 2. Pantau mengkaji pengisian 1. Untuk menentukan intervensi selanjutnya dan sirkulasi 2. Untuk memberikan informasi tentang 11
  • 12. Tupen : pada ekstermitas keadaan sirkulasi Setelah diberi tindakan kecepatan pengisian keperawatan kapiler hari selama 2 pervusi jaringan 3. Lakukan pijat berangsur-angsur masase membaik daerah ekstermitas dengan criteria: - pada Perdarahan 4. Berikan oksigen tambahan Tidak ada tanda indikasi sianosis sesui pengisisan kapiler 4. Untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen 5. Kolaborasi dengan tim dokter pemberian cairan intravena 4. melancarkan dengan minyak pijat teratasi - 3. Dengan pijatan akan 5. Untuk mempertahankan volume sirkulasi dan perfusi Tupen : Setelah tindakan diberikan keperawatan 1. Observasi intake dan output nutrisi selama 1 minggu nutrusi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi. 1. Untuk mengontrol klien dalam memenuhi nutrisi 2. Timbang berat badan klien 2. Untuk mengetahaui keefektifan pemberian diet 3. Beri makan dalam Tupen : Setelah tindakan porsi diberikan keperawatan kecil tapi sring 4. Anjurkan 3. Menjaga kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi kepada 4. Dapat menarik selama 2 hari nutrisi keluarga untuk beri perhatian kurang dari kebutuhan makanan untuk tubuh bentuk teratasi criteria: berangsiur dengan dalam menarik bagi klien 5. Kolaborasi makan klien dan meningkatkan nafsu makan dengan 5. Mengetahui jenis 12
  • 13. - Nafsu makan - Porsi makanan yang cocok masalah diet klien klien baik tim ahli gizi dalam untuk klien makan dihabiskan 5. BB bertambah Tupan : Setelah tindakan diberikan keperawatan 1. Kaji faktor 1. Sebagai data dasar kecemasan ibu untuk selama 2 hari ansietas ibu teratasi. selama HE akan 2. Agar orang tua klien pentingnya Setelah tindakan selanjutnya 2. Beri Tupen : diberikan keperawatan -+ 1 hari dapat memehami penanganan secara cara menangani dini penyakit anaknya 3. Beri dorongan ansietas ibu berangsiur motivasi teratasi 3. Menguatkan orang tua klien dengan kepada batin orang tua klien dan dapat criteria: - intervensi mengurangi kecemasan orang tua Ibu klien nampak klien tenang 4. Evaluasi Dx 1. Hari/tanggal Senin 30-04-2012 Jam Implementasi Evaluasi 1. Mengobservasi TTV S : Ibu klien 2. Mengobservasi intake mengatakan dan output cairan Hasil: masukan anaknya sudah dan tidak muntah keluarkan cairan tidak lagi seimbang 13
  • 14. 3. Menganjurkan kepada O ibu klien : Turgor agar klien kulit mulai sering diberi minuman membaik hangat yang banyak keadaan umum Hasil: klien mengikuti lemah anjuran perawat 4. Menkolaborasikan dengan tim dalam A: Masalah dokter teratasi pemberian obat/cairan Hasil: terpasang infus 2. Senin 30-04-2012 P: dipertahankan 1. Menhgobservasi Interfensi suhu S stubh klien : Ibu mengatakan hasilnya : suhu tubuh suhu tubuh 370 c tidak anaknya 2. Menganjurkan pada ibu panas lagi klien di beri kompres O : Suhu tubuh hangat hasilnya : ibu klien kembali normal mengikuti anjuran tsb tim medis pemberian A tentang : obat berikan anjuran dokter 3. Senin 30-04-2012 : Masalah teratasi anti piratek hasilnya klien nampak tenang 3. Mengkolaborasikan dengan Wajah di sesuai P : Intervensi dipertahankan 1. Pantau TTV, suhu, dan S : Ibu klien pengisian kapiler mengatakan estremitas 14
  • 15. 2. Pantau dan mengkaji sudah sirkulasi hangat pada kembali estremitas 3. Lakukan pijat masase O : Pengisian pada daerah kapiler mulai estremitas dengan normal kembali minyak urut 4. Berikan oksigen A tambahan : Masalah sesuai teratasi indikasi 5. Kolaborasi dengan tim P : Intervensi dokter peberisn cairan dipertahankan intravena 4. Senin 30-04-2012 1. Mengobservasi intake S : Ibu klien dan output nutrisi Hasilnya : mengatakan nutisi nafsu makan kurang dari kebutuhan klien membaik tubuh Porsi - makan 2. Menimbang berat dihabisk badan klien an Hasilnya : BB mulai Nafsu - naik makan meningk 3. Memberi makan dalam at porsi kecil tapi sering Hasilnya : klien mau A : Masalah makan dan porsi makan teratasi dihabiskan P : Intervensi 15
  • 16. 4. Menganjurkan pada ibu di pertahankan klien untuk memberi makan dalam bentuk menarik bagi klien Hasilnya : ibu mengikuti anjuran 5. Mengkolaborasikan dengan tim ahli gizi dalam masalah diet klien Hasilnya : anjuran dilakukan. 5. Senin 30-04-2012 1. Mengkaji faktor S : Ibu klien kecemasan ibu Hasil : ibu mengatakan klien sudah nampak cemas tidak cemas lagi 2. Memberi anjuran pada O : Wajah ibu ibu akan pentingnya klien penanganan secara dini nampak sudah mulai Hasilnya : ibu klien tenang mau mendengarkan dengan seksama A : Masalah mulai teratasi 3. Memberi dorongan dan motivasi pada ortu P klien agar tetap sabar : Intrvensi dipertahankan Hasilnya : ibu klien mau bersabar 16
  • 17. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Adapun kesimpulan yang dapat kami simpulkan pada askep kami ini bahwa DBD adalah suatu infeksi arbovirus akut yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk spesies aides. Penyakit ini sering menyerang anak, remaja, dan dewasa yang ditandai dengan demam, nyeri otot dan sendi. Demam Berdarah Dengue sering disebut pula Dengue Haemoragic Fever ( DHF ). B. SARAN Adapun saran yang dapat kami ajukan yaitu : Kami selaku penyusun askep ini menyadari bahwa askep yang kami susun ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kami selaku penyusun sangat mengaharapkan kritik dan saran yang sifatnya sangat membangun guna perbaikan di askep lain dikedepannya. Apabila dalam askep kami ini terdapat kesalahan pengetikan kata atau kalimat kami memohon maaf dan harap dimaklumi karena kami selaku penyusun juga adalah manusia biasa yang tak luput dari salah dan khilaf. 17