Dokumen tersebut membahas dampak ekonomi dan perpajakan Indonesia selama pandemi COVID-19. Perekonomian diprediksi akan tumbuh lebih rendah dari tahun sebelumnya karena penyebaran virus. Pemerintah akan menghitung ulang ekonomi dan memperkuat sumber daya untuk pemulihan setelah virus surut. Stimulus fiskal dan penyesuaian perpajakan dilakukan untuk menanggulangi perlambatan ekonomi akibat pandemi.
1. DAMPAK ISU COVID-19 KEBIJAKAN PEMERINTAH TERKAIT EKONOMI DAN
PERPAJAKAN TERHADAP PEREKONOMIAN TERUTAMA PERPAJAKAN DI
INDONESIA
Emi Aprillia
Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak perkonomian dan perpajakan di
Indonesia di tengah COVI-19. Peneltian dilakukan dengan metode deskirptif dimana
mengumpulkan secara detail dan mendalam juga aktual apa adanya tanpa dibuat – buat aspek
permasalahan yang diusung dalam metode penelitian secara deskriptif sangtlah beragam bisa
tentang masyarakat luas, Lembaga dan masih banyak lagi
Hasil penelitian menunjukan bahwa perekonomian nasional di prediksi leboh rendah
dibandingkan periode – periode sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh COVID-19 yang sudah
menyebar diberbagai negara termasuk Indonesia. Pemerintah akan menghitung ulang kesuluruhan
ekonomi dan memperkuat sumber ekonominya. Dari data yang dihimpun Kontan.co.id, sepanjang
januari-februari 2020 total restitusi pajak sebesar Rp 42,17 triliun. Angka tersebut tumbuh 14,73
persen disbanding pencapaian saat periode sama tahun lalu yang senilai Rp36,76 triliun.
Kata kunci : Pajak, Perekonomian
PEDAHULUAN
Latar Belakang
Dampak wabah COVID-19
mengubah perekonomian di seluruh dunia
termasuk Indonesia. Virus COVID-19 yang
pertama kali ditemukan di Wuhan China ini
berdampak buruk bagi Indonesia pendapatan
negara terutama yang berasal dari pajak
diperkirakan tak akan sesuai harapan dan
akan mengalami penurunan. Sejumlah
langkah stimulasi fiscal dilakukan
pemerintah demi menangkal perlambatan
ekonomi akibat COVID-19 ini.
Rumusan Masalah
a. Bagaimana dampak dan perpajakan di
Indonesia di tengah wabah COVID-19?
b. Bagaimana cara pemerintah menghadapi
masalah ini?
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui dan memahami
cara pemerintah mengatasi dampak COVID-
19 dalam perekonomian Indonesia supaya
masyarakat mengetahui dan ikut dalam
mengoptimalkan ekonomi agar masih tetap
stabil.
2. Landasan Teori
Virus COVID-19 menjadi topik
terhangat sejak dua pekan terakhir Januari
2020. Virus ini mendadak menjadi terror
mengerikan bagi masyarakat seluruh dunia,
virus ini telah merenggit nyawa ratusan orang
dalam waktu dua pekan.
Virus ini terus mencari mangsa
sementara obatnya hingga saat ini belum
ditemukan. Virus corona jenis baru ini mulai
menjadi perhatian dunia setelah pada 20
Januari 2020, otoritas kesehatan di kota
Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok,
mengatakan tiga oramg tewas di Wuhan
setelah menderita pneumonia yang
disebabkan virus corona jenis baru ini.
PEMBAHASAN
Perencanaan pajak terancam meleset jauh
dari target akibat COVID-19. Pemerintah
Indonesia disarankan untuk merevisi
perencanaan target penerimaan pajak tahun
ini dampak COVID-19 dan anjloknya harga
minyak.
Dalam APBN 2020, pemerintah telah
menargetkan penerimaan pajak mencapai Rp
1.680 triliun. Untuk mencapai target tersebut,
dibutuhkan keniakan penerimaan pajak
sebesar 23,3% dari realisasi 2019 yang hanya
sebesar Rp 1.332,1 triliun.
Restitusi pajak di yakini dapat membantu
produktivitas usaha dunua.
Pemerintah juga akan berencana
membebaskan PPh sementara kepada badan
usaha atau orang pribadi karena banyaknya
badan usaha yang mengalami penurunan
omset akibat COVID-19 sedangkan untuk
orang pribadi banyaknya yang di
PHK(pemutusan hubungan kerja) yang akan
sangat sulit unutk di lewati kedepannya.
Tidak hanya badan usaha pariwisata dan
perhotelan juga mengalami penurunan
dengan adanya COVID-19 ini pemerintah
menghimbau untuk seluruh masyarakat
Indonesia untuk tetap dirumah aja melakukan
social distanting dan phisycal distanting,
maka untuk tempat rekreasi seperti pantai,
kebun binatang, DLL ditutup sementara
hingga virus ini hilang. Oleh sebab itu
pariwisata dan perhotelan mengalami
penurunan pendapatan, pendapatan yang
banyak diperoleh dari turis wisatawan aasing
yang berlibur di Indonesia banyak negara
yang membatasi penerbangan jadi untuk
sementara ini tidak ada turis yang berkunjung
di tempat wisata yang ada di Indonesia salah
satunya Bali.
Pemeritah juga berencana memberikan
diskon 30 hingga 35 persen pajak untuk
pariwisata dan perhotelan.
Pada sektor rumah tangga banyak yang akan
kehilangan tempat kerja masyarakat tidak
dapat memenuhi kebutuhannya lagi sperti
makan, terutama bagi rumah tangga yang
miskin yang dimana untuk makan saja
mereka tidak bisa.
Pemerintah Sudah melakukan cara supaya
virus COVID-19 ini tidak menyebar luas
dengan melakukan social distancing,
memakai masker ketika keluar rumah baik
yang sehat maupun sakit, sering mencuci
tangan, tidak boleh menyentuh area muka
mulut,mata,hidung, makan yang sehat dan
bergizi, melakukan Work From Home seperti
bekerja dari rumah, beribadah dari rumah,
dan belajar dari rumah.
Untuk mengatasi perekonomian pemerintah
berbagai stimulus fiskal juga dapat membuat
3. pajak membengkak, selain stimulus fiskal,
moederisasi pemungutan yaikni pemreintah
tak perlu mekmaksa pemungutan pajak juga
dapat menjadi pemilihan pemerintah
Indonesia di tengah ekonomi yang merosot
akibat COVID-19.
Kesimpulan
Perekonomian Indonesia di prediksi akan
mengalami kemrosotan dibandingkan tahun
– tahun kemarin. Hal ini disebabkan oleh
COVID-19 yang sudah menyebar hingga ke
seluruh dunia. Pemrintah akan menghitung
ulang secara keseluruhan ekonomi dan
memperkuat sumber ekonomi sehingga bisa
recover setelah virus COVID-19 ini berakhir.
Pemrintah sudah melakukan banyak cara
mulai untuk masyarakat dengan melakukan
pembatasan, hingga ekonomi sendiri dengan
melakukan stimulus fiskal dan tidak perlu
memaksa pemungutan biaya pajak kepada
badan usaha maupun masyarakat.
Daftar pustaka
https://katadata.co.id/berita/2020/03/
01/penerimaan-pajak-terancam-
meleset-jauh-akibat-corona
https://jeo.kompas.com/bersiap-
tameng-ekonomi-untuk-dampak-
wabah-corona