SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
umihanik.blogspot.com


                        Mengkritisi Postur RAPBN 2009
                                       Umi Hanik*

Postur RAPBN 2009 cukup menarik untuk dicermati. Presiden RI Dr. Soesilo Bambang
Yudhoyono pada tanggal 15 Agustus 2008 yang lalu telah menyampaikan pidato pengantar
Rancangan Undang-Undang tentang APBN tahun Anggaran 2009 di depan Sidang Paripurna
DPR RI. Secara umum saya melihat banyak hal yang menggugah perhatian saya dalam
rancangan tersebut. Satu-persatu dikupas di bawah.

Pertama, pemerintah belum optimal dalam menetapkan target penerimaan pajak, mengingat
secara bersamaan akan diberlakukan pula kebijakan penurunan dan pembebasan tarif bea
masuk terhadap beberapa komoditi barang dan jasa yang akan menyebabkan hilangnya
peluang penerimaan pajak yang lebih besar. Optimalisasi penetapan target penerimaan pajak
diperlukan mengingat rendahnya realisasi, oleh karena itu hendaknya Pemerintah kreatif dalam
menggali potensi penerimaan pajak dengan memaksimalkan realisasi penerimaan dari PPh dan
PPn. Selain itu perlu juga dipikirkan tentang kebijakan stimulus bagi para pembayar pajak;

Kedua, pada pos Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), penetapan target penerimaan
PNBP masih sangat under estimate jika dihadapkan pada peluang kenaikan asumsi kenaikan
harga minyak mentah dan turunnya cost recovery yang dibayarkan kepada kontraktor KPS.
Peluang turunnya cost recovery ini memerlukan upaya serius dari pemerintah dengan
melakukan evaluasi terhadap seluruh perjanjian kontrak migas nasional. Hal ini berlaku sama
untuk peluang penerimaan dari sektor pertambangan yang dapat di-generate ke angka yang
lebih besar;

Ketiga, terkait penetapan arah kebijakan belanja negara, nampak inkonsisten dengan tema
pembangunan nasional yang diusung dalam RKP 2009. Yakni ”Peningkatan kesejahteraan
rakyat dan pengurangan kemiskinan”. Hal ini tercermin pada alokasi pembayaran bunga hutang
dalam dan luar negeri yang cukup besar. Pos ini telah mengorbankan peluang alokasi untuk
belanja barang sebesar Rp 76,5 Triliun dan belanja modal sebesar Rp 90,7 Triliun.

Selanjutnya, keempat, dalam penetapan rancangan APBN 2009 ini pemerintah dinilai tidak
mempunyai sense of crisis terhadap beban fiskal bangsa yang sudah terlanjur berat. Hal ini
ditunjukkan oleh angka defisit yang cukup besar. Akumulasi defisit anggaran akan
meninggalkan beban utang yang besar. Penetapan anggaran yang berdampak pada besarnya
angka defisit disebabkan tidak adanya evaluasi dari realisasi anggaran yang lalu. Sebagaimana
kita ketahui bersama bahwa hingga Triwulan III 2008, realisasi APBNP 2008 baru berkisar pada
angka 35 persenan. Hal ini lantas menimbulkan kekhawatiran pada kualitas penyerapan
anggaran utamanya pada bos belanja publik yang cukup besar.

Kelima, terkait dengan langkah pemerintah untuk membiayai defisit APBN 2009 melalui
penerbitan Surat Hutang Negara, selain beban bunga yang harus ditanggung cukup besar, hal
ini juga dinilai kontra-produktif terhadap sektor riil, karena kemungkinan hilangnya peluang
investasi baru senilai Rp 110,7 Triliun. Masyarakat atau investor akan cenderung untuk memilih
berinvestasi dengan membeli obligasi karena faktor keamanan dan return yang besar. Dengan
nilai yang cukup besar tersebut, maka hilangnya peluang investasi baru ini akan menyebabkan
efek berganda lainnya yakni peluang tidak terserapnya angkatan kerja baru, menurunnya
pendapatan, dan meningkatnya angka kemiskinan.

umihanik.blogspot.com
umihanik.blogspot.com



Keenam, Pembiayaan defisit melalui hutang luar negeri juga tidak strategis. Karena meskipun
bunga yang dikutip kecil (berkisar diangka 2 persenan), namun kebijakan ini mengandung
konsekuensi yakni adanya intervensi kebijakan pengelolaan dana hutang oleh pihak kreditor
asing (donor driven).

Selanjutnya, ketujuh. Pada era globalisasi ekonomi dewasa ini, kapitalisasi modal dan aset
adalah harga mutlak jika ingin survive dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Oleh karena itu
pilihan pembiayaan defisit dengan melakukan penjualan aset merupakan pilihan yang sangat
tidak strategis dan merupakan kebijakan bunuh diri.

Kedelapan, Mengingat berbagai pilihan pembiayaan defisit menimbulkan konsekwensi yang
tidak strategis dan resiko tinggi, maka pemerintah didorong untuk melakukan perhitungan
anggaran dengan pendekatan anggaran berimbang yang mengandalkan optimalisasi resource
yang ada serta kualitas realisasi belanja anggaran.

Selanjutnya, kesembilan terkait dengan kebijakan penanggulangan kemiskinan, idealnya
pemerintah fokus kepada sektor pertanian yakni dengan sasaran masyarakat petani dan
nelayan. Mengingat sektor ini menyerap angkatan kerja nasional terbesar (sekitar 40%).
Pemerintah hendaknya menyiapkan juga perangkat kebijakan yang komprehensif utamanya
terkait infrastruktur yang mendukung mencakup irigasi, dan sarana pendukung lainnya seperti
jalan desa dan penyediaan sarana transportasi yang memadai khususnya pada daerah remote
area. Selain itu pemerintah juga wajib memikirkan tentang program tatakelola paska produksi
pertanian, mengingat dalam masa off farm kecenderungan masyarakat petani akan beralih
profesi menjadi kuli bangunan, buruh, dst. Sementara untuk angkatan kerja perempuan pada
sektor ini lebih banyak menganggur, hal ini lantas menimbulkan isu bias gender, dan isu-isu
disparitas lainnya. Oleh karena itu guna menjawab masalah kemiskinan ini, fokus pada sektor
pertanian dalam arti luas (tanaman bahan makanan, perikanan, perkebunan, peternakan, dan
kehutanan) merupakan solusi. Dengan demikian jika pemerintah fokus pada sektor ini, maka
pemerintah telah menuntaskan beberapa isu secara sekaligus.

Dan terakhir, terkait pendekatan perhitungan dalam penetapan asumsi makro sebagai dasar
penyusunan Rancangan APBN 2009, pemerintah senantiasa under estimate terhadap berbagai
fenomena ekonomi yang sedang berkembang. Mengingat adanya potensi resesi global yang
akan dihadapi oleh APBN 2009 ke depan, seyogyanya pemerintah membaca berbagai
fenomena ekonomi yang sedang mengedepan, sehingga diharapkan produk perencanaan
anggaran yang dihasilkan senantiasa mampu menyesuaikan dengan berbagai perubahan yang
ada. Pemerintah nampaknya tidak belajar dari APBNP 2008 dimana berbagai asumsi yang
ditetapkan meleset semua sehingga menimbulkan perkiraan realisasi defisit yang jauh lebih
besar. Dalam situasi ekonomi yang tidak menentu penetapan asumsi makro yang lebih
konservatif yakni besaran asumsi yang lebih aman tentu dapat dipahami, dengan demikian jika
terdapat perubahan pada berbagai fenomena ekonomi yang ada maka APBN kita akan aman
karena telah mampu mengantisipasinya, dan jika tidak ada perubahan yang cukup signifikan
terhadap asumsi-asumsi yang ada maka akan terjadi surplus bagi anggaran tahun tersebut.


*) Penulis adalah pemerhati kebijakan publik




umihanik.blogspot.com
Email Address                        : umihanik@gmail.com
Instant Messaging (with appointment) : umi.hanik@yahoo.com
Online Page                          : http://umihanik.blogspot.com/
Facebook                             : http://www.facebook.com/umi.hanik1
Twitter                              : http://twitter.com/umihanik
Citizenship                          : Indonesian

Professional Histories
1. The World Bank, Jakarta Office, May 2009 – Present; Monitoring & Evaluation (M&E)
   Specialist for BOS KITA (Knowledge Improvement for Transparency and Accountability) Program
2. The House Of Representatives (DPR RI), November 2007 – June 2009; Expert Staff for
   Commission VI, XI, and Budget Committee, In charge for National Awakening Party
3. National Development Planning Agency (Bappenas), April 2008 – March 2009; M&E Specialist
   as a Technical Assistance for the Deputy of Development Performance Evaluation (DPE); under
   the AusAID-World Bank and GRS II CIDA activities
4. National Development Planning Agency (Bappenas), February 2006 – February 2008; M&E
   Specialist for PMU (Project Management Unit) of PNPM SPADA (Support for Poor and
   Disadvantage Area) Program
5. PT. Sinergi Pakarya Sejahtera (Sinergi Consulting), November 2005 – present; Associate
   Researcher for strategic project concerning planning and public policy research
6. National Development Planning Agency (Bappenas), March 2002 – October 2005; Assistant
   Specialist for State Minister Advisor on Macro Economics Studies
Educational Background
Aug 1997 - Nov 2001, Bachelor of Economics, Faculty of Economics, University of Jember
Aug 2007-Jan 2010, Master of Economics, Faculty of Economics, University of Indonesia
Summary Of Economics Legislation Advisory
1. Government Budget-Adjustment 2008 (APBN-P 2008) Law Draft, 2008
2. Transformation of Indonesian Export Bank to Export Financing Board (LPEI) Law Draft, 2008
3. Interruption material submission for the legislators during the interpellation of BLBI, 2008
4. Research development to support the inisiation of the interpellation for food inflation, 2008
5. Tax Package Draft Law (RUU KUP, PPh, PPN and PPn BM), 2008
6. Economic Crisis Mitigation Package Draft Law (Perpu 2, 3, 4/2008), 2008
7. RAPBN 2009 Law Draft, 2008
8. Fiscal stimulus package Law Draft to mitigate the economic crisis for the budget year of 2009
9. Free Trade Zone Law Draft, 2009
10. Research development to support the substance of interpellation for BBM subsidy issue in the
    Budget Year of 2009, 2009
11. Other research and writing activities to support press conferences, discussion, public hearing.
Organization Background, Social And Community Involvement
1. 2009 – Present, Board of Forming Committee for the Indonesian Development Evaluation
    Community (InDEC)
2. 2009-present, member of Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI)
3. 2009–present, Treasurer for Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Al-Hidayah Batu
4. 2004-present, Tresurer for The University of Jember Alumni Association, Jakarta Branch
5. March 2008-Present, Committee for the Indonesian Moslem Student Movement (PMII) Alumni
    Association, National Committee
6. April 2008-June 2009, General Secretary for Expert Forum FKB DPR RI (FORTA)
7. August 2000–July2001, Chairman of Student Executive Board Faculty of Economic (FoE),
    University of Jember (UoJ)
8. 2000-2001, Member of Indonesian Economics Student Senate Association (ISMEI)
9. 2000–2001, Head of External Affairs for the University Student English Forum (USEF), UoJ
10. 1999–2000, Head of Women Empowerment, Indonesian Moslem Student Movement (PMII),
    Economics Branch, UoJ
11. 1998–2001, Reporter and writer for Campus Magazine ‘Tegalboto’ and News Paper ‘Tawang
    Alun’, UoJ
12. 1997–2000, Presidium Committee for Islam and Environment Research Forum, FoE, UoJ
Personal Information
Single, Moslem, Interested in writing, teaching, blogrolling-walking, and listening to top 40 music

More Related Content

What's hot

Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskal
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskalPresentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskal
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskalTalitha Lintang Pertiwi
 
Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskalKebijakan fiskal
Kebijakan fiskalSiti Sahati
 
Latihan soal uas fiskal
Latihan soal uas   fiskalLatihan soal uas   fiskal
Latihan soal uas fiskalRiyan Hidayat
 
Analisis kebijakan fiskal
Analisis kebijakan fiskalAnalisis kebijakan fiskal
Analisis kebijakan fiskalArief H
 
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...turah11
 
Masalah dan Kebijakan Makro Ekonomi
Masalah dan Kebijakan Makro EkonomiMasalah dan Kebijakan Makro Ekonomi
Masalah dan Kebijakan Makro EkonomiPurnama Sari Hasan
 
Kebijakan anggaran
Kebijakan anggaranKebijakan anggaran
Kebijakan anggaranDevyzein
 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian Indonesia
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian IndonesiaAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian Indonesia
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian IndonesiaSTIE EKUITAS BANDUNG
 
Paper kel 3 dilema dana pensiun
Paper kel 3 dilema dana pensiunPaper kel 3 dilema dana pensiun
Paper kel 3 dilema dana pensiunReza Yudhalaksana
 
Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Pengurangan Kemacetan lalu lintas
Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Pengurangan Kemacetan lalu lintasKebijakan Fiskal dan Moneter dalam Pengurangan Kemacetan lalu lintas
Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Pengurangan Kemacetan lalu lintasbramantiyo marjuki
 
Nota Keuangan dan RAPBN 2011 (Bab III)
Nota Keuangan dan RAPBN 2011 (Bab III)Nota Keuangan dan RAPBN 2011 (Bab III)
Nota Keuangan dan RAPBN 2011 (Bab III)Badan Kebijakan Fiskal
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
Kebijakan Pemerintah Dalam PrekonomianKebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
Kebijakan Pemerintah Dalam PrekonomianJunik DM Laricomone
 
Catatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanik
Catatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanikCatatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanik
Catatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanikUmi Hanik
 
paper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskalpaper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskalMulyadi Yusuf
 
Kebijakan Fiskal
Kebijakan FiskalKebijakan Fiskal
Kebijakan FiskalSiti Sahati
 
Anggaran pendapatan dan belanja negara
Anggaran pendapatan dan belanja negaraAnggaran pendapatan dan belanja negara
Anggaran pendapatan dan belanja negaragravity1992
 
(15hal) kebijakan pemerintah
(15hal) kebijakan pemerintah(15hal) kebijakan pemerintah
(15hal) kebijakan pemerintahRiriie
 
[Ekonomi] Kebijakan Fiskal XI IPS
[Ekonomi] Kebijakan Fiskal XI IPS[Ekonomi] Kebijakan Fiskal XI IPS
[Ekonomi] Kebijakan Fiskal XI IPSWashfa Aulia
 

What's hot (19)

Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskal
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskalPresentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskal
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskal
 
Modul 2 KB 2
Modul 2 KB 2Modul 2 KB 2
Modul 2 KB 2
 
Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskalKebijakan fiskal
Kebijakan fiskal
 
Latihan soal uas fiskal
Latihan soal uas   fiskalLatihan soal uas   fiskal
Latihan soal uas fiskal
 
Analisis kebijakan fiskal
Analisis kebijakan fiskalAnalisis kebijakan fiskal
Analisis kebijakan fiskal
 
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
 
Masalah dan Kebijakan Makro Ekonomi
Masalah dan Kebijakan Makro EkonomiMasalah dan Kebijakan Makro Ekonomi
Masalah dan Kebijakan Makro Ekonomi
 
Kebijakan anggaran
Kebijakan anggaranKebijakan anggaran
Kebijakan anggaran
 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian Indonesia
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian IndonesiaAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian Indonesia
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian Indonesia
 
Paper kel 3 dilema dana pensiun
Paper kel 3 dilema dana pensiunPaper kel 3 dilema dana pensiun
Paper kel 3 dilema dana pensiun
 
Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Pengurangan Kemacetan lalu lintas
Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Pengurangan Kemacetan lalu lintasKebijakan Fiskal dan Moneter dalam Pengurangan Kemacetan lalu lintas
Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Pengurangan Kemacetan lalu lintas
 
Nota Keuangan dan RAPBN 2011 (Bab III)
Nota Keuangan dan RAPBN 2011 (Bab III)Nota Keuangan dan RAPBN 2011 (Bab III)
Nota Keuangan dan RAPBN 2011 (Bab III)
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
Kebijakan Pemerintah Dalam PrekonomianKebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
Kebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
 
Catatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanik
Catatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanikCatatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanik
Catatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanik
 
paper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskalpaper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskal
 
Kebijakan Fiskal
Kebijakan FiskalKebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal
 
Anggaran pendapatan dan belanja negara
Anggaran pendapatan dan belanja negaraAnggaran pendapatan dan belanja negara
Anggaran pendapatan dan belanja negara
 
(15hal) kebijakan pemerintah
(15hal) kebijakan pemerintah(15hal) kebijakan pemerintah
(15hal) kebijakan pemerintah
 
[Ekonomi] Kebijakan Fiskal XI IPS
[Ekonomi] Kebijakan Fiskal XI IPS[Ekonomi] Kebijakan Fiskal XI IPS
[Ekonomi] Kebijakan Fiskal XI IPS
 

Viewers also liked

Le Défi Urbain et Rural de la Décennie
Le Défi Urbain et Rural de la DécennieLe Défi Urbain et Rural de la Décennie
Le Défi Urbain et Rural de la DécennieZoely Mamizaka
 
Conalvias gana Premio Cemex
Conalvias gana Premio CemexConalvias gana Premio Cemex
Conalvias gana Premio CemexConalvías
 
Hyperlapse la herramienta que permite grabar mas contenidos en 15 segundo
Hyperlapse la herramienta que permite grabar mas contenidos en 15 segundoHyperlapse la herramienta que permite grabar mas contenidos en 15 segundo
Hyperlapse la herramienta que permite grabar mas contenidos en 15 segundoCorporacion Colombia Digital
 
Memantine 20mg prescrire
Memantine 20mg prescrireMemantine 20mg prescrire
Memantine 20mg prescrireslatefr
 
Energy sector summary watkinson&ayalew ccxg gf sep2014
Energy sector summary watkinson&ayalew ccxg gf sep2014Energy sector summary watkinson&ayalew ccxg gf sep2014
Energy sector summary watkinson&ayalew ccxg gf sep2014OECD Environment
 
Devis d'évaluation, Auberge du coeur Heberg'Ados
Devis d'évaluation, Auberge du coeur Heberg'AdosDevis d'évaluation, Auberge du coeur Heberg'Ados
Devis d'évaluation, Auberge du coeur Heberg'AdosRaïmi Osseni
 
Financing African Agriculture: Perspective from the Private Sector
Financing African Agriculture: Perspective from the Private SectorFinancing African Agriculture: Perspective from the Private Sector
Financing African Agriculture: Perspective from the Private SectorPan African Farmers Organization
 
Santander Totta, el banco más sólido del país por tercer año consecutivo, seg...
Santander Totta, el banco más sólido del país por tercer año consecutivo, seg...Santander Totta, el banco más sólido del país por tercer año consecutivo, seg...
Santander Totta, el banco más sólido del país por tercer año consecutivo, seg...BANCO SANTANDER
 
Double Page Spread Screenshots
Double Page Spread ScreenshotsDouble Page Spread Screenshots
Double Page Spread Screenshotsmynameisskye
 
Emergency Economic Stabilization Act Of 2008
Emergency Economic Stabilization Act Of 2008Emergency Economic Stabilization Act Of 2008
Emergency Economic Stabilization Act Of 2008cesar magnaye
 
Fureai kippu 2000 bilingual ふれあい切符制度(2000年)
Fureai kippu 2000 bilingual ふれあい切符制度(2000年)Fureai kippu 2000 bilingual ふれあい切符制度(2000年)
Fureai kippu 2000 bilingual ふれあい切符制度(2000年)Miguel Yasuyuki Hirota
 
Tesina de grado ingreso de chile a la ocde, analisis de los agentes empresar...
Tesina de grado  ingreso de chile a la ocde, analisis de los agentes empresar...Tesina de grado  ingreso de chile a la ocde, analisis de los agentes empresar...
Tesina de grado ingreso de chile a la ocde, analisis de los agentes empresar...Alexis A
 
World bank
World bankWorld bank
World bankshibom
 

Viewers also liked (20)

Le Défi Urbain et Rural de la Décennie
Le Défi Urbain et Rural de la DécennieLe Défi Urbain et Rural de la Décennie
Le Défi Urbain et Rural de la Décennie
 
Renouvelables
RenouvelablesRenouvelables
Renouvelables
 
Conalvias gana Premio Cemex
Conalvias gana Premio CemexConalvias gana Premio Cemex
Conalvias gana Premio Cemex
 
Tema 2
Tema 2Tema 2
Tema 2
 
Hyperlapse la herramienta que permite grabar mas contenidos en 15 segundo
Hyperlapse la herramienta que permite grabar mas contenidos en 15 segundoHyperlapse la herramienta que permite grabar mas contenidos en 15 segundo
Hyperlapse la herramienta que permite grabar mas contenidos en 15 segundo
 
Memantine 20mg prescrire
Memantine 20mg prescrireMemantine 20mg prescrire
Memantine 20mg prescrire
 
Energy sector summary watkinson&ayalew ccxg gf sep2014
Energy sector summary watkinson&ayalew ccxg gf sep2014Energy sector summary watkinson&ayalew ccxg gf sep2014
Energy sector summary watkinson&ayalew ccxg gf sep2014
 
Porto, 25 de maio de 2013
Porto, 25 de maio de 2013Porto, 25 de maio de 2013
Porto, 25 de maio de 2013
 
Devis d'évaluation, Auberge du coeur Heberg'Ados
Devis d'évaluation, Auberge du coeur Heberg'AdosDevis d'évaluation, Auberge du coeur Heberg'Ados
Devis d'évaluation, Auberge du coeur Heberg'Ados
 
Financing African Agriculture: Perspective from the Private Sector
Financing African Agriculture: Perspective from the Private SectorFinancing African Agriculture: Perspective from the Private Sector
Financing African Agriculture: Perspective from the Private Sector
 
Santander Totta, el banco más sólido del país por tercer año consecutivo, seg...
Santander Totta, el banco más sólido del país por tercer año consecutivo, seg...Santander Totta, el banco más sólido del país por tercer año consecutivo, seg...
Santander Totta, el banco más sólido del país por tercer año consecutivo, seg...
 
Double Page Spread Screenshots
Double Page Spread ScreenshotsDouble Page Spread Screenshots
Double Page Spread Screenshots
 
Emergency Economic Stabilization Act Of 2008
Emergency Economic Stabilization Act Of 2008Emergency Economic Stabilization Act Of 2008
Emergency Economic Stabilization Act Of 2008
 
Unity presentation 2012 jan 25
Unity presentation 2012 jan 25Unity presentation 2012 jan 25
Unity presentation 2012 jan 25
 
Fureai kippu 2000 bilingual ふれあい切符制度(2000年)
Fureai kippu 2000 bilingual ふれあい切符制度(2000年)Fureai kippu 2000 bilingual ふれあい切符制度(2000年)
Fureai kippu 2000 bilingual ふれあい切符制度(2000年)
 
analysis
analysisanalysis
analysis
 
Tesina de grado ingreso de chile a la ocde, analisis de los agentes empresar...
Tesina de grado  ingreso de chile a la ocde, analisis de los agentes empresar...Tesina de grado  ingreso de chile a la ocde, analisis de los agentes empresar...
Tesina de grado ingreso de chile a la ocde, analisis de los agentes empresar...
 
World bank
World bankWorld bank
World bank
 
Programme usfp 2011
Programme usfp 2011Programme usfp 2011
Programme usfp 2011
 
La gran apuesta
La gran apuestaLa gran apuesta
La gran apuesta
 

Similar to Mengkritisi postur rapbn 2009 umi hanik

Ada apa dengan paket stimulus fiskal 2009 umi hanik
Ada apa dengan paket stimulus fiskal 2009 umi hanikAda apa dengan paket stimulus fiskal 2009 umi hanik
Ada apa dengan paket stimulus fiskal 2009 umi hanikUmi Hanik
 
Catatan kritis proses pembahasan ruu apbn 2009 umi hanik
Catatan kritis proses pembahasan ruu apbn 2009 umi hanikCatatan kritis proses pembahasan ruu apbn 2009 umi hanik
Catatan kritis proses pembahasan ruu apbn 2009 umi hanikUmi Hanik
 
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAANKEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAANTri Damri
 
PPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptx
PPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptxPPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptx
PPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptxlindahelmi
 
Paper analisis kasus_korupsi_rapbn-1_baru[1]
Paper analisis kasus_korupsi_rapbn-1_baru[1]Paper analisis kasus_korupsi_rapbn-1_baru[1]
Paper analisis kasus_korupsi_rapbn-1_baru[1]NhaAnawati
 
Banjir infrastruktur dan kedaulatan pangan umi hanik
Banjir infrastruktur dan kedaulatan pangan umi hanikBanjir infrastruktur dan kedaulatan pangan umi hanik
Banjir infrastruktur dan kedaulatan pangan umi hanikUmi Hanik
 
Sambutan meneg ppn musrenbangprov sulawesi selatan 15 april 2008
Sambutan meneg ppn musrenbangprov sulawesi selatan 15 april 2008 Sambutan meneg ppn musrenbangprov sulawesi selatan 15 april 2008
Sambutan meneg ppn musrenbangprov sulawesi selatan 15 april 2008 Dadang Solihin
 
Presentation Finance Ministry of the Republic of Indonesia 2018
Presentation Finance Ministry of the Republic of Indonesia 2018Presentation Finance Ministry of the Republic of Indonesia 2018
Presentation Finance Ministry of the Republic of Indonesia 2018Setiono Winardi
 
Crowiding out
Crowiding outCrowiding out
Crowiding outri_yanti
 
Kebijakan pemerintah dalam pengolahan produksi hasil pertanian
Kebijakan pemerintah dalam pengolahan produksi hasil pertanianKebijakan pemerintah dalam pengolahan produksi hasil pertanian
Kebijakan pemerintah dalam pengolahan produksi hasil pertanianJin Kazama
 
Juklak pembantuan 2009
Juklak pembantuan 2009Juklak pembantuan 2009
Juklak pembantuan 2009Kamal Ruzamal
 
Adm Keuangan Ari.docx
Adm Keuangan Ari.docxAdm Keuangan Ari.docx
Adm Keuangan Ari.docxFadhielAchmad
 
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdf
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdfKebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdf
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdfZukét Printing
 

Similar to Mengkritisi postur rapbn 2009 umi hanik (20)

Ada apa dengan paket stimulus fiskal 2009 umi hanik
Ada apa dengan paket stimulus fiskal 2009 umi hanikAda apa dengan paket stimulus fiskal 2009 umi hanik
Ada apa dengan paket stimulus fiskal 2009 umi hanik
 
Catatan kritis proses pembahasan ruu apbn 2009 umi hanik
Catatan kritis proses pembahasan ruu apbn 2009 umi hanikCatatan kritis proses pembahasan ruu apbn 2009 umi hanik
Catatan kritis proses pembahasan ruu apbn 2009 umi hanik
 
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAANKEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
 
Informasi APBN 2018
Informasi APBN 2018Informasi APBN 2018
Informasi APBN 2018
 
PPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptx
PPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptxPPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptx
PPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptx
 
Percepatan Serapan Anggaran
Percepatan Serapan AnggaranPercepatan Serapan Anggaran
Percepatan Serapan Anggaran
 
Paper analisis kasus_korupsi_rapbn-1_baru[1]
Paper analisis kasus_korupsi_rapbn-1_baru[1]Paper analisis kasus_korupsi_rapbn-1_baru[1]
Paper analisis kasus_korupsi_rapbn-1_baru[1]
 
Banjir infrastruktur dan kedaulatan pangan umi hanik
Banjir infrastruktur dan kedaulatan pangan umi hanikBanjir infrastruktur dan kedaulatan pangan umi hanik
Banjir infrastruktur dan kedaulatan pangan umi hanik
 
Narasi musrenbangprov jatim 2011
Narasi musrenbangprov jatim 2011Narasi musrenbangprov jatim 2011
Narasi musrenbangprov jatim 2011
 
8 bab.pdf
8 bab.pdf8 bab.pdf
8 bab.pdf
 
bab 3.pdf
bab 3.pdfbab 3.pdf
bab 3.pdf
 
bab 3.pdf
bab 3.pdfbab 3.pdf
bab 3.pdf
 
Sambutan meneg ppn musrenbangprov sulawesi selatan 15 april 2008
Sambutan meneg ppn musrenbangprov sulawesi selatan 15 april 2008 Sambutan meneg ppn musrenbangprov sulawesi selatan 15 april 2008
Sambutan meneg ppn musrenbangprov sulawesi selatan 15 april 2008
 
Presentation Finance Ministry of the Republic of Indonesia 2018
Presentation Finance Ministry of the Republic of Indonesia 2018Presentation Finance Ministry of the Republic of Indonesia 2018
Presentation Finance Ministry of the Republic of Indonesia 2018
 
Crowiding out
Crowiding outCrowiding out
Crowiding out
 
Pertemuan ke-17 Menteri Keuangan APEC
Pertemuan ke-17 Menteri Keuangan APECPertemuan ke-17 Menteri Keuangan APEC
Pertemuan ke-17 Menteri Keuangan APEC
 
Kebijakan pemerintah dalam pengolahan produksi hasil pertanian
Kebijakan pemerintah dalam pengolahan produksi hasil pertanianKebijakan pemerintah dalam pengolahan produksi hasil pertanian
Kebijakan pemerintah dalam pengolahan produksi hasil pertanian
 
Juklak pembantuan 2009
Juklak pembantuan 2009Juklak pembantuan 2009
Juklak pembantuan 2009
 
Adm Keuangan Ari.docx
Adm Keuangan Ari.docxAdm Keuangan Ari.docx
Adm Keuangan Ari.docx
 
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdf
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdfKebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdf
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdf
 

More from Umi Hanik

M&E PHLN antara Teori Kebijakan dan Praktik
M&E PHLN antara Teori Kebijakan dan PraktikM&E PHLN antara Teori Kebijakan dan Praktik
M&E PHLN antara Teori Kebijakan dan PraktikUmi Hanik
 
Evaluasi Kinerja Untuk Menyelamatkan Instansi Pemerintah, keniscayaankah?
Evaluasi Kinerja Untuk Menyelamatkan Instansi Pemerintah, keniscayaankah?Evaluasi Kinerja Untuk Menyelamatkan Instansi Pemerintah, keniscayaankah?
Evaluasi Kinerja Untuk Menyelamatkan Instansi Pemerintah, keniscayaankah?Umi Hanik
 
M&E sebagai konsensus untuk efektivitas pemanfaatan phln
M&E sebagai konsensus untuk efektivitas pemanfaatan phlnM&E sebagai konsensus untuk efektivitas pemanfaatan phln
M&E sebagai konsensus untuk efektivitas pemanfaatan phlnUmi Hanik
 
Krisis global kinerja ekspor dan potensi lpei umi hanik
Krisis global kinerja ekspor dan potensi lpei umi hanikKrisis global kinerja ekspor dan potensi lpei umi hanik
Krisis global kinerja ekspor dan potensi lpei umi hanikUmi Hanik
 
Analisa kinerja ekspor indonesia untuk penyempurnaan ruu lpei umi hanik
Analisa kinerja ekspor indonesia untuk penyempurnaan ruu lpei umi hanikAnalisa kinerja ekspor indonesia untuk penyempurnaan ruu lpei umi hanik
Analisa kinerja ekspor indonesia untuk penyempurnaan ruu lpei umi hanikUmi Hanik
 
Anatomi produksi dan konsumsi energi umi hanik
Anatomi produksi dan konsumsi energi umi hanikAnatomi produksi dan konsumsi energi umi hanik
Anatomi produksi dan konsumsi energi umi hanikUmi Hanik
 
Pangan dan problematikanya umi hanik
Pangan dan problematikanya umi hanikPangan dan problematikanya umi hanik
Pangan dan problematikanya umi hanikUmi Hanik
 
Kerawanan pangan dan inflasi umi hanik
Kerawanan pangan dan inflasi umi hanikKerawanan pangan dan inflasi umi hanik
Kerawanan pangan dan inflasi umi hanikUmi Hanik
 
Penyelarasan Kebijakan M&E Untuk Efektivitas Pendanaan Pembangunan Umi Hanik
Penyelarasan Kebijakan M&E Untuk Efektivitas Pendanaan Pembangunan Umi HanikPenyelarasan Kebijakan M&E Untuk Efektivitas Pendanaan Pembangunan Umi Hanik
Penyelarasan Kebijakan M&E Untuk Efektivitas Pendanaan Pembangunan Umi HanikUmi Hanik
 
Krisis global dan kenaikan harga pangan umi hanik
Krisis global dan kenaikan harga pangan umi hanikKrisis global dan kenaikan harga pangan umi hanik
Krisis global dan kenaikan harga pangan umi hanikUmi Hanik
 
Simalakama kebijakan subsidi bbm umi hanik
Simalakama kebijakan subsidi bbm umi hanikSimalakama kebijakan subsidi bbm umi hanik
Simalakama kebijakan subsidi bbm umi hanikUmi Hanik
 
Arus utama pembangunan perdesaan umi hanik
Arus utama pembangunan perdesaan umi hanikArus utama pembangunan perdesaan umi hanik
Arus utama pembangunan perdesaan umi hanikUmi Hanik
 
Catatan kritis kinerja bidang ekonomi tahun 2008 umi hanik
Catatan kritis kinerja bidang ekonomi tahun 2008 umi hanikCatatan kritis kinerja bidang ekonomi tahun 2008 umi hanik
Catatan kritis kinerja bidang ekonomi tahun 2008 umi hanikUmi Hanik
 
Gross national happiness umi hanik
Gross national happiness umi hanikGross national happiness umi hanik
Gross national happiness umi hanikUmi Hanik
 
Derajat keislaman dan keimanan gimana ngukurnya umi hanik
Derajat keislaman dan keimanan gimana ngukurnya umi hanikDerajat keislaman dan keimanan gimana ngukurnya umi hanik
Derajat keislaman dan keimanan gimana ngukurnya umi hanikUmi Hanik
 
Crowding out umi hanik
Crowding out umi hanikCrowding out umi hanik
Crowding out umi hanikUmi Hanik
 
Ilusi perencanaan dan penganggaran pembangunan umi hanik
Ilusi perencanaan dan penganggaran pembangunan umi hanikIlusi perencanaan dan penganggaran pembangunan umi hanik
Ilusi perencanaan dan penganggaran pembangunan umi hanikUmi Hanik
 
Merah kuning hijau putih biru bangsaku umi hanik
Merah kuning hijau putih biru bangsaku umi hanikMerah kuning hijau putih biru bangsaku umi hanik
Merah kuning hijau putih biru bangsaku umi hanikUmi Hanik
 
Perempuan pengabdian vs aktualisasi keraguan vs keikhlasan & syukur
Perempuan pengabdian vs aktualisasi keraguan vs keikhlasan & syukurPerempuan pengabdian vs aktualisasi keraguan vs keikhlasan & syukur
Perempuan pengabdian vs aktualisasi keraguan vs keikhlasan & syukurUmi Hanik
 
Ekonomi 2003 catatan pinggir umi hanik
Ekonomi 2003 catatan pinggir umi hanikEkonomi 2003 catatan pinggir umi hanik
Ekonomi 2003 catatan pinggir umi hanikUmi Hanik
 

More from Umi Hanik (20)

M&E PHLN antara Teori Kebijakan dan Praktik
M&E PHLN antara Teori Kebijakan dan PraktikM&E PHLN antara Teori Kebijakan dan Praktik
M&E PHLN antara Teori Kebijakan dan Praktik
 
Evaluasi Kinerja Untuk Menyelamatkan Instansi Pemerintah, keniscayaankah?
Evaluasi Kinerja Untuk Menyelamatkan Instansi Pemerintah, keniscayaankah?Evaluasi Kinerja Untuk Menyelamatkan Instansi Pemerintah, keniscayaankah?
Evaluasi Kinerja Untuk Menyelamatkan Instansi Pemerintah, keniscayaankah?
 
M&E sebagai konsensus untuk efektivitas pemanfaatan phln
M&E sebagai konsensus untuk efektivitas pemanfaatan phlnM&E sebagai konsensus untuk efektivitas pemanfaatan phln
M&E sebagai konsensus untuk efektivitas pemanfaatan phln
 
Krisis global kinerja ekspor dan potensi lpei umi hanik
Krisis global kinerja ekspor dan potensi lpei umi hanikKrisis global kinerja ekspor dan potensi lpei umi hanik
Krisis global kinerja ekspor dan potensi lpei umi hanik
 
Analisa kinerja ekspor indonesia untuk penyempurnaan ruu lpei umi hanik
Analisa kinerja ekspor indonesia untuk penyempurnaan ruu lpei umi hanikAnalisa kinerja ekspor indonesia untuk penyempurnaan ruu lpei umi hanik
Analisa kinerja ekspor indonesia untuk penyempurnaan ruu lpei umi hanik
 
Anatomi produksi dan konsumsi energi umi hanik
Anatomi produksi dan konsumsi energi umi hanikAnatomi produksi dan konsumsi energi umi hanik
Anatomi produksi dan konsumsi energi umi hanik
 
Pangan dan problematikanya umi hanik
Pangan dan problematikanya umi hanikPangan dan problematikanya umi hanik
Pangan dan problematikanya umi hanik
 
Kerawanan pangan dan inflasi umi hanik
Kerawanan pangan dan inflasi umi hanikKerawanan pangan dan inflasi umi hanik
Kerawanan pangan dan inflasi umi hanik
 
Penyelarasan Kebijakan M&E Untuk Efektivitas Pendanaan Pembangunan Umi Hanik
Penyelarasan Kebijakan M&E Untuk Efektivitas Pendanaan Pembangunan Umi HanikPenyelarasan Kebijakan M&E Untuk Efektivitas Pendanaan Pembangunan Umi Hanik
Penyelarasan Kebijakan M&E Untuk Efektivitas Pendanaan Pembangunan Umi Hanik
 
Krisis global dan kenaikan harga pangan umi hanik
Krisis global dan kenaikan harga pangan umi hanikKrisis global dan kenaikan harga pangan umi hanik
Krisis global dan kenaikan harga pangan umi hanik
 
Simalakama kebijakan subsidi bbm umi hanik
Simalakama kebijakan subsidi bbm umi hanikSimalakama kebijakan subsidi bbm umi hanik
Simalakama kebijakan subsidi bbm umi hanik
 
Arus utama pembangunan perdesaan umi hanik
Arus utama pembangunan perdesaan umi hanikArus utama pembangunan perdesaan umi hanik
Arus utama pembangunan perdesaan umi hanik
 
Catatan kritis kinerja bidang ekonomi tahun 2008 umi hanik
Catatan kritis kinerja bidang ekonomi tahun 2008 umi hanikCatatan kritis kinerja bidang ekonomi tahun 2008 umi hanik
Catatan kritis kinerja bidang ekonomi tahun 2008 umi hanik
 
Gross national happiness umi hanik
Gross national happiness umi hanikGross national happiness umi hanik
Gross national happiness umi hanik
 
Derajat keislaman dan keimanan gimana ngukurnya umi hanik
Derajat keislaman dan keimanan gimana ngukurnya umi hanikDerajat keislaman dan keimanan gimana ngukurnya umi hanik
Derajat keislaman dan keimanan gimana ngukurnya umi hanik
 
Crowding out umi hanik
Crowding out umi hanikCrowding out umi hanik
Crowding out umi hanik
 
Ilusi perencanaan dan penganggaran pembangunan umi hanik
Ilusi perencanaan dan penganggaran pembangunan umi hanikIlusi perencanaan dan penganggaran pembangunan umi hanik
Ilusi perencanaan dan penganggaran pembangunan umi hanik
 
Merah kuning hijau putih biru bangsaku umi hanik
Merah kuning hijau putih biru bangsaku umi hanikMerah kuning hijau putih biru bangsaku umi hanik
Merah kuning hijau putih biru bangsaku umi hanik
 
Perempuan pengabdian vs aktualisasi keraguan vs keikhlasan & syukur
Perempuan pengabdian vs aktualisasi keraguan vs keikhlasan & syukurPerempuan pengabdian vs aktualisasi keraguan vs keikhlasan & syukur
Perempuan pengabdian vs aktualisasi keraguan vs keikhlasan & syukur
 
Ekonomi 2003 catatan pinggir umi hanik
Ekonomi 2003 catatan pinggir umi hanikEkonomi 2003 catatan pinggir umi hanik
Ekonomi 2003 catatan pinggir umi hanik
 

Mengkritisi postur rapbn 2009 umi hanik

  • 1. umihanik.blogspot.com Mengkritisi Postur RAPBN 2009 Umi Hanik* Postur RAPBN 2009 cukup menarik untuk dicermati. Presiden RI Dr. Soesilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 15 Agustus 2008 yang lalu telah menyampaikan pidato pengantar Rancangan Undang-Undang tentang APBN tahun Anggaran 2009 di depan Sidang Paripurna DPR RI. Secara umum saya melihat banyak hal yang menggugah perhatian saya dalam rancangan tersebut. Satu-persatu dikupas di bawah. Pertama, pemerintah belum optimal dalam menetapkan target penerimaan pajak, mengingat secara bersamaan akan diberlakukan pula kebijakan penurunan dan pembebasan tarif bea masuk terhadap beberapa komoditi barang dan jasa yang akan menyebabkan hilangnya peluang penerimaan pajak yang lebih besar. Optimalisasi penetapan target penerimaan pajak diperlukan mengingat rendahnya realisasi, oleh karena itu hendaknya Pemerintah kreatif dalam menggali potensi penerimaan pajak dengan memaksimalkan realisasi penerimaan dari PPh dan PPn. Selain itu perlu juga dipikirkan tentang kebijakan stimulus bagi para pembayar pajak; Kedua, pada pos Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), penetapan target penerimaan PNBP masih sangat under estimate jika dihadapkan pada peluang kenaikan asumsi kenaikan harga minyak mentah dan turunnya cost recovery yang dibayarkan kepada kontraktor KPS. Peluang turunnya cost recovery ini memerlukan upaya serius dari pemerintah dengan melakukan evaluasi terhadap seluruh perjanjian kontrak migas nasional. Hal ini berlaku sama untuk peluang penerimaan dari sektor pertambangan yang dapat di-generate ke angka yang lebih besar; Ketiga, terkait penetapan arah kebijakan belanja negara, nampak inkonsisten dengan tema pembangunan nasional yang diusung dalam RKP 2009. Yakni ”Peningkatan kesejahteraan rakyat dan pengurangan kemiskinan”. Hal ini tercermin pada alokasi pembayaran bunga hutang dalam dan luar negeri yang cukup besar. Pos ini telah mengorbankan peluang alokasi untuk belanja barang sebesar Rp 76,5 Triliun dan belanja modal sebesar Rp 90,7 Triliun. Selanjutnya, keempat, dalam penetapan rancangan APBN 2009 ini pemerintah dinilai tidak mempunyai sense of crisis terhadap beban fiskal bangsa yang sudah terlanjur berat. Hal ini ditunjukkan oleh angka defisit yang cukup besar. Akumulasi defisit anggaran akan meninggalkan beban utang yang besar. Penetapan anggaran yang berdampak pada besarnya angka defisit disebabkan tidak adanya evaluasi dari realisasi anggaran yang lalu. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa hingga Triwulan III 2008, realisasi APBNP 2008 baru berkisar pada angka 35 persenan. Hal ini lantas menimbulkan kekhawatiran pada kualitas penyerapan anggaran utamanya pada bos belanja publik yang cukup besar. Kelima, terkait dengan langkah pemerintah untuk membiayai defisit APBN 2009 melalui penerbitan Surat Hutang Negara, selain beban bunga yang harus ditanggung cukup besar, hal ini juga dinilai kontra-produktif terhadap sektor riil, karena kemungkinan hilangnya peluang investasi baru senilai Rp 110,7 Triliun. Masyarakat atau investor akan cenderung untuk memilih berinvestasi dengan membeli obligasi karena faktor keamanan dan return yang besar. Dengan nilai yang cukup besar tersebut, maka hilangnya peluang investasi baru ini akan menyebabkan efek berganda lainnya yakni peluang tidak terserapnya angkatan kerja baru, menurunnya pendapatan, dan meningkatnya angka kemiskinan. umihanik.blogspot.com
  • 2. umihanik.blogspot.com Keenam, Pembiayaan defisit melalui hutang luar negeri juga tidak strategis. Karena meskipun bunga yang dikutip kecil (berkisar diangka 2 persenan), namun kebijakan ini mengandung konsekuensi yakni adanya intervensi kebijakan pengelolaan dana hutang oleh pihak kreditor asing (donor driven). Selanjutnya, ketujuh. Pada era globalisasi ekonomi dewasa ini, kapitalisasi modal dan aset adalah harga mutlak jika ingin survive dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Oleh karena itu pilihan pembiayaan defisit dengan melakukan penjualan aset merupakan pilihan yang sangat tidak strategis dan merupakan kebijakan bunuh diri. Kedelapan, Mengingat berbagai pilihan pembiayaan defisit menimbulkan konsekwensi yang tidak strategis dan resiko tinggi, maka pemerintah didorong untuk melakukan perhitungan anggaran dengan pendekatan anggaran berimbang yang mengandalkan optimalisasi resource yang ada serta kualitas realisasi belanja anggaran. Selanjutnya, kesembilan terkait dengan kebijakan penanggulangan kemiskinan, idealnya pemerintah fokus kepada sektor pertanian yakni dengan sasaran masyarakat petani dan nelayan. Mengingat sektor ini menyerap angkatan kerja nasional terbesar (sekitar 40%). Pemerintah hendaknya menyiapkan juga perangkat kebijakan yang komprehensif utamanya terkait infrastruktur yang mendukung mencakup irigasi, dan sarana pendukung lainnya seperti jalan desa dan penyediaan sarana transportasi yang memadai khususnya pada daerah remote area. Selain itu pemerintah juga wajib memikirkan tentang program tatakelola paska produksi pertanian, mengingat dalam masa off farm kecenderungan masyarakat petani akan beralih profesi menjadi kuli bangunan, buruh, dst. Sementara untuk angkatan kerja perempuan pada sektor ini lebih banyak menganggur, hal ini lantas menimbulkan isu bias gender, dan isu-isu disparitas lainnya. Oleh karena itu guna menjawab masalah kemiskinan ini, fokus pada sektor pertanian dalam arti luas (tanaman bahan makanan, perikanan, perkebunan, peternakan, dan kehutanan) merupakan solusi. Dengan demikian jika pemerintah fokus pada sektor ini, maka pemerintah telah menuntaskan beberapa isu secara sekaligus. Dan terakhir, terkait pendekatan perhitungan dalam penetapan asumsi makro sebagai dasar penyusunan Rancangan APBN 2009, pemerintah senantiasa under estimate terhadap berbagai fenomena ekonomi yang sedang berkembang. Mengingat adanya potensi resesi global yang akan dihadapi oleh APBN 2009 ke depan, seyogyanya pemerintah membaca berbagai fenomena ekonomi yang sedang mengedepan, sehingga diharapkan produk perencanaan anggaran yang dihasilkan senantiasa mampu menyesuaikan dengan berbagai perubahan yang ada. Pemerintah nampaknya tidak belajar dari APBNP 2008 dimana berbagai asumsi yang ditetapkan meleset semua sehingga menimbulkan perkiraan realisasi defisit yang jauh lebih besar. Dalam situasi ekonomi yang tidak menentu penetapan asumsi makro yang lebih konservatif yakni besaran asumsi yang lebih aman tentu dapat dipahami, dengan demikian jika terdapat perubahan pada berbagai fenomena ekonomi yang ada maka APBN kita akan aman karena telah mampu mengantisipasinya, dan jika tidak ada perubahan yang cukup signifikan terhadap asumsi-asumsi yang ada maka akan terjadi surplus bagi anggaran tahun tersebut. *) Penulis adalah pemerhati kebijakan publik umihanik.blogspot.com
  • 3. Email Address : umihanik@gmail.com Instant Messaging (with appointment) : umi.hanik@yahoo.com Online Page : http://umihanik.blogspot.com/ Facebook : http://www.facebook.com/umi.hanik1 Twitter : http://twitter.com/umihanik Citizenship : Indonesian Professional Histories 1. The World Bank, Jakarta Office, May 2009 – Present; Monitoring & Evaluation (M&E) Specialist for BOS KITA (Knowledge Improvement for Transparency and Accountability) Program 2. The House Of Representatives (DPR RI), November 2007 – June 2009; Expert Staff for Commission VI, XI, and Budget Committee, In charge for National Awakening Party 3. National Development Planning Agency (Bappenas), April 2008 – March 2009; M&E Specialist as a Technical Assistance for the Deputy of Development Performance Evaluation (DPE); under the AusAID-World Bank and GRS II CIDA activities 4. National Development Planning Agency (Bappenas), February 2006 – February 2008; M&E Specialist for PMU (Project Management Unit) of PNPM SPADA (Support for Poor and Disadvantage Area) Program 5. PT. Sinergi Pakarya Sejahtera (Sinergi Consulting), November 2005 – present; Associate Researcher for strategic project concerning planning and public policy research 6. National Development Planning Agency (Bappenas), March 2002 – October 2005; Assistant Specialist for State Minister Advisor on Macro Economics Studies Educational Background Aug 1997 - Nov 2001, Bachelor of Economics, Faculty of Economics, University of Jember Aug 2007-Jan 2010, Master of Economics, Faculty of Economics, University of Indonesia Summary Of Economics Legislation Advisory 1. Government Budget-Adjustment 2008 (APBN-P 2008) Law Draft, 2008 2. Transformation of Indonesian Export Bank to Export Financing Board (LPEI) Law Draft, 2008 3. Interruption material submission for the legislators during the interpellation of BLBI, 2008 4. Research development to support the inisiation of the interpellation for food inflation, 2008 5. Tax Package Draft Law (RUU KUP, PPh, PPN and PPn BM), 2008 6. Economic Crisis Mitigation Package Draft Law (Perpu 2, 3, 4/2008), 2008 7. RAPBN 2009 Law Draft, 2008 8. Fiscal stimulus package Law Draft to mitigate the economic crisis for the budget year of 2009 9. Free Trade Zone Law Draft, 2009 10. Research development to support the substance of interpellation for BBM subsidy issue in the Budget Year of 2009, 2009 11. Other research and writing activities to support press conferences, discussion, public hearing. Organization Background, Social And Community Involvement 1. 2009 – Present, Board of Forming Committee for the Indonesian Development Evaluation Community (InDEC) 2. 2009-present, member of Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) 3. 2009–present, Treasurer for Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Al-Hidayah Batu 4. 2004-present, Tresurer for The University of Jember Alumni Association, Jakarta Branch 5. March 2008-Present, Committee for the Indonesian Moslem Student Movement (PMII) Alumni Association, National Committee 6. April 2008-June 2009, General Secretary for Expert Forum FKB DPR RI (FORTA) 7. August 2000–July2001, Chairman of Student Executive Board Faculty of Economic (FoE), University of Jember (UoJ) 8. 2000-2001, Member of Indonesian Economics Student Senate Association (ISMEI) 9. 2000–2001, Head of External Affairs for the University Student English Forum (USEF), UoJ 10. 1999–2000, Head of Women Empowerment, Indonesian Moslem Student Movement (PMII), Economics Branch, UoJ 11. 1998–2001, Reporter and writer for Campus Magazine ‘Tegalboto’ and News Paper ‘Tawang Alun’, UoJ 12. 1997–2000, Presidium Committee for Islam and Environment Research Forum, FoE, UoJ Personal Information Single, Moslem, Interested in writing, teaching, blogrolling-walking, and listening to top 40 music