2. 1. Definisi status gizi
2. Faktor yang mempengaruhi status gizi
3. Cara menentukan status gizi
4. Indikator penilaian status gizi
5. Pengaruh obat terhadap status gizi
3. • Menurut (Supariasa, Bakri, dan Fajar, 2016)
status gizi adalah ekspresi dari keadaan
keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu,
atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk
variabel tertentu.
• Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam
pemenuhan nutrisi untuk anak yang
diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan
anak.
• Status gizi juga didefinisikan sebagai status
kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan
antara kebutuhan dan masukan nutrien.
11. Perkiraan berat badan
menjadi salah satu
faktor dalam
penentuan dosis obat.
Penentuan Dosis
Obat
Komposisi jaringan
tubuh dapat
mempengaruhi
absorbs dan
penyerapan obat
Efektivitas Kerja
Obat
12. Efek yang terjadi jika penggunaan obat
bersamaan dengan adanya suatu bahan
nutrisi, dimana efek tersebut tidak terjadi
jika bahan nutrisi tersebut atau obat
tersebut dikonsumsi sendiri.
13. 1. Obat-obat yang menyebabkan mual dan muntah
(nausea dan vomiting)
2. Obat-obat yang menyebabkan anoreksia dan
penurunan berat badan
3. Obat-obat yang menyebabkan peningkatan berat
badan
4. Obat-obat yang menyebabkan peningkatan
motilitas usus
5. Obat-obat yang menyebabkan diare
6. Obat-obat yang menyebabkan mulut kering
14. Suatu istilah yang lebih luas dimana
tercakup juga interaksi obat dengan nutrisi
dan efek obat terhadap status gizi.
Misalnya : suatu obat yang menyebabkan
nausea kronis ataupun nyeri pada saluran
cerna, akan menyebabkan penurunan
intake makanan dan penurunan berat
badan
15.
16. Studi tentang pengaruh obat terhadap
penurunan nafsu makan (apetite)
Beberapa faktor, yaitu emosi, psikologis,
patologis, dan ekonomi akan mempengaruhi
asupan makanan
Beberapa obat dipercaya dapat meningkatkan
atau menurunkan asupan makanan dengan
berbagai mekanisme.
17. Obat masuk melalui kanal protein yang ada dalam lumen usus
sehingga proses penyerapannya akan mirip dengan proses
penyerapan makanan.
Obat efektif bekerja dalam bentuk polar sehingga membutuhkan
lipoprotein untuk transportasi dan distribusinya ke dalam jaringan.
18. Insulin & obat antidiabetika oral (tolbutamid, klorpropamid
& tolazamid) yang menyebabkan peningkatan insulin &
menyebabkan kadar gula darah turun bisa meningkatkan
nafsu makan.
Suplementasi hormon lain seperti androgen, anabolik
streoid, glukokortikoid, hormon kontrasepsi oral &
hormon tiroid juga diketahui meningkatkan nafsu makan.
Beberapa obat antihistamin: siproheptadin & buklizin
dilaporkan menyebabkan peningkatan nafsu makan yang
diikuti peningkatan berat badan sehingga sering dipakai
sebagai obat untukk anak-anak yang sulit makan.
19. Alkohol jika dikonsumsi dalam jumlah yang sedikit sebelum
makan akan meningktkan nafsu makan karena adanya
stimulasi “sense” rasa & menstimulasi sekresi air liur & cairan
lambung. Jika dikonsumsi berlebihan akan memberi efek
yang berlawanan (menurunkan nafsu makan) karena sifatnya
mendepresi syaraf pusat.
Depresi saraf pusat menekan munculnya apetite dari hasil
kerja hormon ghrelin sehingga menurunkan asupan.
Proses pengobatan dengan obat samping dapat menurunkan
nafsu makan.
Pengobatan kanker dengan metode radiasi maupun
kemoterapi dapat memeberikan efek samping ebrupa
penurunan nafsu makan dan kehilangan berat badan.
20.
21. Beberapa obat (zat) yang dapat menurunkan nafsu
makan mis: zat-zat pengembang seperto
metilselulosa & gom arab, zat tersebut dapat
menyerap cairan & mengembang dalam lambung
yang akan menimbulkan rasa kenyang.
Rasa kenyang akan menekan nafsu makan karena
lambung terisi leptin yang diproduksi
mensinyalkan rasa kenyang.
Gol obat Amfetamin & turunannya (ekstasi) merupkan
obat yang menstimulasi sistem saraf pusat yang
dapat menyebabkan ketagihan dengan salah satu
efek samping menurunkan nafsu makan, sehingga
sering digunakan sebagai pelangsing.
22. Obat anti kanker (klorambusil) menyebabkan
asupan makanan berkurang karena efek mual
muntah yang disebabkannya
Obat-obat yang menyebabkan efek mual &
muntah lainnya seperti obat antifilariasis
(dietilkarbamazin) & obat anti cacing
(tiabendazol) dapat menyebabkan asupan
makanan berkurang.
23. Beberapa obat mempengaruhi obsropsi makanan dengan
berbagai macam mekanisme.
Misalnya obat pencahar (minyak mineral, bisakodil) akan
mempercepat pengosongan lambung yg menyebabkan
motilitas usus naik sehingga mengurangi absorbsi
makanan/zat gizi.
Biasanya yang paling mudah dipengaruhi adalah laju dari
pengosongan lambung (LPL).
Faktor ini sangat penting dalam mempelajari pengaruh suatu
obat terhadap asupan makanan
24. Beberapa obat pengontrol nafsu makan (kolkhisin,
neomisin, metroteksat) menyebabkan kerusaskan
lapisan mukosa yang mengakibatkan malabsorpsi
zat gizi.
Neomisin telah dipelajari dapat menghambat
absorpsi beberapa zat gizi termasuk lemak, asam
amino, laktosa, glukosa, karoten, zat besi, Vit B12,
natrium, kalium, & kalsium.
Semua ini berisiko mengakibatkan defisiensi
terhadap zat-zat tersebut terutama zat gizi mikro
seperti vitamin dan mineral.
26. Penyerapan Obat dan Makanan
Interaksinya bersifat tiga jenis berdasarkan
efektivitas:
◦ No food effect: obat bekerja baik dalam kondisi puasa
maupun setelah makan.
◦ Negative food effect: obat hanya bekerja saat makanan
tidak tersedia.
◦ Positive food effect: obat bekerja baik setelah makan.
27. • Martinussen, C., Bojsen-Moller, K.N., Svane, M.S., Dejgaard,
T.F. and Madsbad, S., 2017. Emerging drugs for the
treatment of obesity. Expert opinion on emerging
drugs, 22(1), pp.87-99.
• Freire, R.H. and Alvarez-Leite, J.I., 2020. Appetite control:
hormones or diet strategies?. Current Opinion in Clinical
Nutrition & Metabolic Care, 23(5), pp.328-335.
• Galindo, D.E.B., Vidal-Casariego, A., Calleja-Fernández, A.,
Hernández-Moreno, A., de la Maza, B.P., Pedraza-Lorenzo,
M., Rodríguez-García, M.A., Ávila-Turcios, D.M., Alejo-
Ramos, M., Villar-Taibo, R. and Urioste-Fondo, A., 2017.
Appetite disorders in cancer patients: Impact on nutritional
status and quality of life. Appetite, 114, pp.23-27.