SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
Drug and Food Interactions
Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
Emmy Kardinasari, S.Si., M.Sc.
The Relationship of Drug and
Metabolisma and Nutrition
Drug’s Consumption
• Drug and food caused an interaction inside the body.
• The interaction of drug and food can improve and hinder
the effect of drugs inside the body
• Interaksi bisa meningkatkan kinerja obat atau dapat
menurunkan kinerja obat.
• Nutrients that are consumed need to be taken into
account as its affect the drug-food reaction, exp: allergy.
• Jika dalam kebutuhan mengonsumsi obat, maka
makanan yang dimakan pun harus diperhatikan dengan
baik untuk mencegah reaksi yang tidak diinginkan:
reaksi alergi atau penolakan efek obat.
The 6 Principle of Drug Consumption
6 Prinsip Benar Obat
• 1. Benar Pasien
Dapat di pastikan dengan melihat nama pada label obat dan
mencocokkan dengan nama, usia, dan jenis kelamin.
• 2. Benar Obat
Pastikan obat yang diberikan harus sesuai resep dokter yang
merawat , dari nama obat, bentuk dan warna, serta membaca label
obat sampai 3 kali yaitu :
saat melihat kemasan obat,
saat menuangkan obat
sesudah menuangkan obat.
Jika labelnya tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus
dikembalikan ke bagian apotek.
• 3. Benar Dosis
Memastikan dosis yang diberikan sesuai dengan instruksi dokter
dan catatan pemberian obat.
6 Prinsip Benar Obat
• 4. Benar Waktu Pemberian
Waktu pemberian obat harus sesuai dengan waktu yang tertera
pada catatan pemberian obat , misalnya obat diberikan 2 kali sehari maka
catatan pemberian obat akan tertera waktu pemberian misalnya jam 6 pagi
dan 6 sore. Perhatikan apakah obat diberikan sebelum atau sesudah
makan.
• 5. Benar Cara Pemberian Obat
Pastikan obat diberikan sesuai dengan cara yang diintruksikan dan periksa
pada label cara pemberian obat. Misalnya oral (melalui mulut) sublingual
(dibawah lidah), inhalasi (semprot aerosol) dll.
• 6. Benar Kadaluarsa Obat
Harus diperhatikan expire date/masa kadaluarsa obat yang akan diberikan.
Biasanya pada label botol obat tertera kapan obat tersebut kadaluarsa.
Perhatikan perubahan warna (dari bening menjadi keruh), tablet menjadi
basah/bentuknya rusak.
The Types of Drug
Macam-Macam Sediaan Obat
• Solid: tablet(tablet), granul, pulvis, pulveres, dll
• Semi-solid: salep(ointment), pasta(paste),
krim(cream), jel(gel), dll
• Liquid: larutan(solvent), emulsi(emulsion),
suspensi(suspension), dll
• Others: aerosol, transdermal patch, dll
Fungsi Pembuatan Sediaan Obat
– Melindungi dari kerusakan
akibat pengaruh udara 
tablet salut
– Melindungi dari pengaruh
asam lambung  tablet
salut enterik
– Memudahkan rute
penggunaan
– Membuat pelepasan obat
yang teliti, tepat, aman
– Menghilangkan/menutupi
bau/rasa
– Membuat bentuk yang
larut/terdispersi
– Mencampur 2 sifat cairan
yang bertentangan
– Memberi pengaruh lokal
obat
– Memperoleh aksi yang
optimal
– Memperlama efek obat
The Route of Drug Consumption
The Process of Drug Metabolism to Reaction
Proses Metabolisme Obat Sampai Reaksi
Biopharmaceutical Phase
• The purpose/Tujuan Fase  mencapai
ketersediaan farmasetik (Pharmaceutical
Availability)
• Depend on the drug prpduction technology.
Ditentukan oleh teknologi pembuatan obat
dalam bentuk sediaan yang digunakan pada
pasien (formulasi obat)
• Larutan > Suspensi > Serbuk > Kapsul > Tablet
> Salut
• Liquid > suspension > granules > capsule >
tablet > solid
Pharmacokinetic Phase
What Affects The Drug Metabolism?
• Types of Drugs
• Types of Administration
• The time of drug administration
Waktu Pemberian Obat
• Kapan diberikan?
• Bagaimana menentukan waktu pemberian obat?
• Apa saja prinsip dasar dalam penentuan waktu
pemberian obat?
Waktu Pemberian Obat
• Dasar Penentuan Waktu Pemberian Obat:
– Perkiraan kebutuhan atau dosis obat
– Proses metabolism obat dalam tubuh
– Waktu pengosongan lambung
– Interaksi obat dan zat lain dalam tubuh terutama
makanan
– Efek samping obat
Dasar Penentuan Waktu
Minum Obat
Absorpsi
Ketersediaan hayati
Efek terapeutik obat
Interaksi obat dengan makanan
Waktu Pemberian Obat
• Waktu pemberian bersifat spesifik:
– Jeda antara waktu pemberian obat yang satu dengan yang lain,
misalnya 1x sehari, 3x sehari, 2x sehari.
– Memperhatikan ketepatan anjuran konsumsi obat, misalnya:
setelah makan, sebelum makan, beberapa jam sebelum atau
sesudah makan.
– Memperhatikan jeda waktu boleh mengonsumsi bahan pangan
tertentu untuk memastikan obat dapat bekerja dengan spesifik.
Pemberian Anjuran Minum Obat
?
• Jika dicurigai atau ditakutkan konsumsi obat
dapat menyebabkan reaksi, sebaiknya obat
diminum 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah
makan.
• Selain obat yang dapat bereaksi dengan
makanan. Ada pula jenis obat yang tidak
dipengaruhi oleh makanan.
• Obat jenis ini boleh dikonsumsi bersamaan pada
saat jam makan.
Memahami Waktu Paruh Obat (T½)
• Waktu paruh obat adalah waktu yang
dibutuhkan obat untuk mencapai setengah
konsentrasinya yang masuk ke sirkulasi sistemik
• Dipengaruhi VD (Volum Distribusi) dan Klirens
(CL)
• Pemberian obat berulang  interval pemberian
tergantung waktu paruh  menjaga kadar obat
tetap stabil dalam darah
Waktu Pemberian Obat
• AC = Ante coenam  sebelum makan
• DC = Durante coenam  saat makan
• PC = Post coenam  setelah makan
makan
2,5 jam
Proses Pencernaan di Lambung lamanya 2-6 jam
Frekuensi dan Interval Pemberian Obat
• Frekuensi : berapa kali obat harus diberikan dalam
sehari, dipengaruhi:
– sifat fisika-kimia obat
– Besar dosis
– Tujuan pengobatan
– Kinetika obat (T½, onset, durasi)
• Interval : rentang waktu antara pemberian obat
– Pemberian rute oral berulang:
Interval : 24 jam – (waktu tidur rata2)
jml pemakaian sehari
Penyebab Interaksi Obat dan Makanan
1. Perubahan motilitas lambung dan usus, kecepatan
pengosongan lambung
2. Perubahan pH, sekresi asam, serta produksi empedu
3. Perubahan suplai darah di daerah splanchnicus dan di
mukosa saluran cerna
4. Dipengaruhinya proses transportasi aktif obat oleh
makanan
5. Perubahan biotransformasi dan eliminasi
6. Pembentukan kompleks kimiawi obat-makanan
Obat dalam Sistem Pencernaan
Fungsi utama sistem pencernaan adalah
memindahkan nutrien, air, dan elektrolit dari
makanan yang kita telan ke dalam lingkungan
internal tubuh. Sistem pencernaan melakukan
empat proses pencernaan dasar yaitu: motilitas,
sekresi, digesti, dan absorpsi (Guyton, 2014)
Struktur Lambung
Fungsi Sel-sel Lambung
• Mukosa lambung terdiri dari tiga sel sekresi: sel
chief, sel parietal, dan sel mukus.
– Sel chief menyekresi enzim pepsinogen
– Sel parietal menyekresi asam klorida yang
mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin
– Sel mukus menyekresi mukus untuk melindungi
gaster
Laju Pengosongan Lambung
• Merupakan proses pemindahan makanan yang
dikonsumsi dari dalam lambung ke dalam
duodenum (usus dua belas jari) dan ileum (usus
penyerapan). Proses ini menentukan kelancaran
proses pencernaan.
Kecepatan Laju Pengosongan Lambung
• Proses dimulai 10 menit setelah makanan masuk
• Proses pengosongan lambung berlangsung selama 2-6
jam
• 1-1,5 jam pertama volume lambung akan konstan
karena adanya proses sekresi
• Setelah 2-3 jam makanan mulai meninggalkan lambung
• Setelah itu makanan akan masuk ke dalam usus untuk
diserap dalam proses yang berlangsung selama 3-5 jam.
• Jika hanya minum air hanya dibutuhkan waktu 15 menit
• Suhu makanan sebaiknya jangan terlalu panas/ dingin
Faktor Dalam Lambung Yang Mempengaruhi
Laju Pengosongan Lambung
• Respon saraf melalui pleksus saraf intrinsik dan saraf autonom.
• Respon hormon dikenal dengan enterogastron yang dibawa darah
dari mukosa usus halus ke gaster tempat mereka menghambat
kontraksi antrum. Enterogastron tersebut yang penting adalah
sekretin (dihasilkan sel S) dan kolesistokinin (dihasilkan sel I).
• Lemak paling efektif dalam memperlambat pengosongan lambung
karena lemak memiliki nilai kalori yang tinggi. Selain itu, pencernaan
dan penyerapan lemak hanya berlangsung di usus halus.
Trigliserida sangat merangsang duodenum untuk melepaskan
kolesistokinin (CCK). Hormon ini menghambat kontraksi antrum dan
menginduksi kontraksi sfingter pilorus, yang keduanya
memperlambat pengosongan lambung.
Faktor Dalam Lambung Yang Mempengaruhi Laju
Pengosongan Lambung
• Asam dari kimus yang di dalamnya terdapat HCl dinetralkan oleh natrium
bikarbonat di dalam lumen duodenum. Asam yang belum dinetralkan akan
menginduksi pelepasan sekretin, yaitu suatu hormon yang akan
memperlambat pengosongan lebih lanjut isi gaster yang asam hingga
netralisasi selesai.
• Hipertonisitas. Pengosongan gaster secara refleks jika osmolaritas isi
duodenum mulai meningkat.
• Peregangan. Kimus yang terlalu banyak di duodenum akan menghambat
pengosongan isi lambung.
• Emosi juga dapat memengaruhi motilitas lambung. Hal ini berkaitan dengan
ekrja saraf autonomy yang mempengaruhi otot polos. Efek emosi pada
motilitas lambung barvariasi dari orang ke orang lain dan tidak selalu dapat
diperkirakan, rasa sedih dan takut umumnya mengurangi motilitas,
sedangkan kemarahan dan agresi cenderung meningkatkannya
Hal yang Mempengaruhi Laju Pengosongan
Lambung (LPL)
No Hal Pengaruh Terhadap Pengosongan Lambung
1 Volume yang dimakan Penurunan LPL sebanding
2 Jenis makanan Asam lemak
Trigliserida
Karbohidrat
Asam amino
Bentuk fisik makanan (Cair, Lunak, Padat)
3 Obat Anti kolinergik
Narkotik analgesik
Etanol
Metoklopramid
4 Posisi Tubuh Penurunan LPL jika berbaring pada sisi kiri
5 Kondisi emosional Stres meningkatkan LPL, depresi menurunkan
LPL
6
7
Status penyakit
Olahraga
Tergantung jenis penyakit
Olah raga berat menurunkan LPL
Penurunan Laju Pengosongan
Lambung sebanding
Penurunan Laju Pengosongan
Lambung sebanding
Meningkatkan
Drug-Nutrient Interactions (1)
• Medications can decrease appetite or cause nausea,
vomiting, an unpleasant taste, or dry mouth. This can
affect nutritional health by causing poor food intake.
• Example: Appetite suppressants are medications that
directly affect food intake by depressing appetite.
Example: Several cancer medications and
treatments may cause nausea, vomiting, sore, or
dry mouth resulting in poor food intake.
• Medications can decrease nutrient absorption.
• Example: Laxatives can decrease the absorption
of many vitamins and minerals. Laxatives cause
food to move rapidly through the body causing poor
nutrient absorption.
Example: Some anticonvulsants can decrease
folate absorption.
Drug-Nutrient Interactions (2)
• Medications can slow down nutrient production.
– Example: Vitamin K is produced by bacteria in the intestines.
Antibiotics kill harmful bacteria, but they can also kill helpful
bacteria, including bacteria that produce vitamin K in the intestine.
• Medications can interfere with the body’s ability to
metabolize nutrients.
– Example: Some anticonvulsants alter the activity of liver enzymes,
causing increase metabolism of folate, vitamin D and vitamin K.
• Medications can increase the loss of a nutrient.
– Example: Diuretics remove excess fluid from the body. Some
diuretics may also increase loss of potassium along with fluids.
Potassium is very important in proper functioning of the heart and other
muscles.
Food-Drug Interactions (1)
Food and nutrients can also alter a medication’s effectiveness in many
ways.
• Food can increase or decrease the absorption of a drug. Absorbing
less than the intended dose may decrease the effect of the drug.
Absorbing more than the intended dose increases the chance for an
overdose effect.
– Example: Dietary calcium can bind to the antibiotic tetracycline. As a result
the body does not absorb the amount of antibiotic intended.
– Example: Drugs are absorbed more quickly into the body when the
stomach is empty. Having food in the stomach will slow down a
medication’s absorption. Sometimes a medication should be taken with food.
Other medications should be taken on an empty stomach, one hour before or two
hours after eating. It is important to read the directions to see if a medication
should be taken with or without food.
• Makanan dapan menghambat penyerapan obat.
Food-Drug Interactions (2)
• Foods or nutrients may interfere with a drug’s
metabolism or a drug’s action in the body.
– Example: Aged and fermented foods contain a chemical called
tyramine that interacts with a medication, monoamine oxidase
inhibitor. This interaction can result in dangerously high blood
pressure.
Example: Vitamin K can decrease the effectiveness of certain
anticoagulant medications.
• Foods or nutrients may be needed for the removal of a
medication from the body.
– Example: Liver enzymes prepare medications for removal from the
body. These enzymes require nutrients to work properly. If required
nutrients are not present, medications may stay active in the body
longer than they are supposed to.
Alcohol vs Drug
• Alcohol and medications do not mix well. Alcohol can
adversely affect medications as well as nutrients.
• Alcohol can slow down the body’s metabolism.
• As a result medications can stay active in the body
longer than they were supposed to.
• In some cases, mixing alcohol and medications can be
fatal.
• A rule of thumb is to avoid alcoholic beverages when
taking prescription or over-the-counter medications.
Nutrient Supplements and Drugs
• Nutrient supplements themselves can result in drug-
nutrient interactions. In excessive amounts, vitamins and
minerals act like drugs instead of nutrients.
• Nutrients in excessive amounts may interact with other
nutrients or may even be toxic.
• Large amounts of zinc can interfere with copper and iron
absorption. Similarly, large amounts of iron can interfere
with zinc absorption.
Contoh Interaksi Obat dan Makanan
1. Antibiotik (Siprofloksasin, Tetrasiklin, Azitromisin) tidak
boleh diminum bersama susumaupun produk susu
karena menyebabkan terbentuknya senyawa
khealat yang membuat Antibiotik sulit diserap dalam
tubuh sehingga dapat terjadi gagal terapi.
2. Reaksi antara zat besi (misalnya dalam daging /
bayam) dengan Antibiotik golongan Fluorokuinolon
akan menurunkan kinerja Antibiotik.
3. Meminum kopi bersamaan dengan obat pemacu
Susunan Syaraf Pusat misalnya Metilfenidat akan
meningkatkan denyut jantung, menimbulkan rasa
cemas dan gangguan tidur.
Contoh Interaksi Obat dan Makanan
3. Konsumsi obat lambung Antasida bersamaan dengan
makanan yang mengandung vitamin A dan B akan
menurunkan penyerapan vitamin.
4. Kandungan zat tanin dalam teh akan menghambat
penyerapan obat yang mengandung zat besi maupun
senyawa aktif lainnya.
5. Jangan minum Alkohol bila sedang mengonsumsi obat
penurun panas seperti Paracetamol karena dapat
mengakibatkan kerusakan hati dan perdarahan saluran
cerna.
Contoh Interaksi Obat dan Makanan
6. Obat asma (Teofilin, Albuterol, Ephinephrine) bila berinteraksi
dengan makanan berlemak tinggi dapat meningkatkan kadarobat
dalam darah sehingga efek samping yang timbul semakin besar.
7. Konsumsi bawang dan makanan bervitamin E bersamaan dengan
obat Warfarin dapat menimbulkan efek pengenceran darah yang
berlebihan.
8. Makanan atau minuman yang mengandung tiramin seperti alkohol,
keju dan daging olahan tidak boleh dikonsumsi bersama-sama dengan
obat antidepresan, karena dapat menyebabkan peningkatan tekanan
darah.
Thank You

More Related Content

Similar to 3 - The Relationship of Drug Metabolism and Nutrients.pptx

Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...Novi Fachrunnisa
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfSuryani549935
 
Tugas 1_Ppt biokimia O1 A120048_wa ambe_a
Tugas 1_Ppt biokimia O1 A120048_wa ambe_aTugas 1_Ppt biokimia O1 A120048_wa ambe_a
Tugas 1_Ppt biokimia O1 A120048_wa ambe_awaambeambe
 
Sistem pencernaan pada manusia 2
Sistem pencernaan pada manusia 2Sistem pencernaan pada manusia 2
Sistem pencernaan pada manusia 2Pipit Pitoyo
 
Farmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptxFarmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptxHelmiMildani
 
Anatomi Fisiologi dan Organ Aksesoris Sistem Pencernaan
Anatomi Fisiologi dan Organ Aksesoris Sistem PencernaanAnatomi Fisiologi dan Organ Aksesoris Sistem Pencernaan
Anatomi Fisiologi dan Organ Aksesoris Sistem Pencernaanpjj_kemenkes
 
Farmakologi part i
Farmakologi part iFarmakologi part i
Farmakologi part iary Camba
 
Sistem_Pencernaan_Makanan.docx
Sistem_Pencernaan_Makanan.docxSistem_Pencernaan_Makanan.docx
Sistem_Pencernaan_Makanan.docxVictorSurahman
 
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptxKuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptxIndahUdin1
 
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptxKuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptxIndahUdin1
 
Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN
Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RNEliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN
Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RNJulia Dewi Puspita
 
Nafsu makan dan faktor yang mempengaruhinya
Nafsu makan dan faktor yang mempengaruhinyaNafsu makan dan faktor yang mempengaruhinya
Nafsu makan dan faktor yang mempengaruhinyaRizka Fajriani
 
Konsep dasar
Konsep dasar Konsep dasar
Konsep dasar Dedi Kun
 

Similar to 3 - The Relationship of Drug Metabolism and Nutrients.pptx (20)

Subbab 1 Indo.pptx
Subbab 1 Indo.pptxSubbab 1 Indo.pptx
Subbab 1 Indo.pptx
 
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
 
Farmakologi Dasar
Farmakologi DasarFarmakologi Dasar
Farmakologi Dasar
 
Puasa sehat
Puasa sehatPuasa sehat
Puasa sehat
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
 
Tugas 1_Ppt biokimia O1 A120048_wa ambe_a
Tugas 1_Ppt biokimia O1 A120048_wa ambe_aTugas 1_Ppt biokimia O1 A120048_wa ambe_a
Tugas 1_Ppt biokimia O1 A120048_wa ambe_a
 
Sistem pencernaan pada manusia 2
Sistem pencernaan pada manusia 2Sistem pencernaan pada manusia 2
Sistem pencernaan pada manusia 2
 
pharmacology
 pharmacology pharmacology
pharmacology
 
Farmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptxFarmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptx
 
Anatomi Fisiologi dan Organ Aksesoris Sistem Pencernaan
Anatomi Fisiologi dan Organ Aksesoris Sistem PencernaanAnatomi Fisiologi dan Organ Aksesoris Sistem Pencernaan
Anatomi Fisiologi dan Organ Aksesoris Sistem Pencernaan
 
Farmakologi part i
Farmakologi part iFarmakologi part i
Farmakologi part i
 
pemenuhan Kebutuhan nutrisi
pemenuhan Kebutuhan nutrisipemenuhan Kebutuhan nutrisi
pemenuhan Kebutuhan nutrisi
 
Sistem_Pencernaan_Makanan.docx
Sistem_Pencernaan_Makanan.docxSistem_Pencernaan_Makanan.docx
Sistem_Pencernaan_Makanan.docx
 
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptxKuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
 
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptxKuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
 
Kebutuhan nutrisi
Kebutuhan nutrisiKebutuhan nutrisi
Kebutuhan nutrisi
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
 
Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN
Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RNEliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN
Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN
 
Nafsu makan dan faktor yang mempengaruhinya
Nafsu makan dan faktor yang mempengaruhinyaNafsu makan dan faktor yang mempengaruhinya
Nafsu makan dan faktor yang mempengaruhinya
 
Konsep dasar
Konsep dasar Konsep dasar
Konsep dasar
 

More from EmmyKardianasari

7 - Gangguan Metabolisme Mineral 2023.pptx
7 - Gangguan Metabolisme Mineral 2023.pptx7 - Gangguan Metabolisme Mineral 2023.pptx
7 - Gangguan Metabolisme Mineral 2023.pptxEmmyKardianasari
 
06 - Gangguan Metabolisme Vitamin 2023.pptx
06 - Gangguan Metabolisme Vitamin 2023.pptx06 - Gangguan Metabolisme Vitamin 2023.pptx
06 - Gangguan Metabolisme Vitamin 2023.pptxEmmyKardianasari
 
05 - Patologi Manusia - Obesity.pptx
05 - Patologi Manusia - Obesity.pptx05 - Patologi Manusia - Obesity.pptx
05 - Patologi Manusia - Obesity.pptxEmmyKardianasari
 
5-6 The Utilisation of Herbal Medicine in Archipelago
5-6 The Utilisation of Herbal Medicine in Archipelago5-6 The Utilisation of Herbal Medicine in Archipelago
5-6 The Utilisation of Herbal Medicine in ArchipelagoEmmyKardianasari
 
04 Patologi Manusia - Gangguan Saluran Cerna dan Kaitannya dengan Masalah Giz...
04 Patologi Manusia - Gangguan Saluran Cerna dan Kaitannya dengan Masalah Giz...04 Patologi Manusia - Gangguan Saluran Cerna dan Kaitannya dengan Masalah Giz...
04 Patologi Manusia - Gangguan Saluran Cerna dan Kaitannya dengan Masalah Giz...EmmyKardianasari
 
03 Patologi Manusia - Penyakit Infeksi Terkait dengan Masalah Gizi: Infectiou...
03 Patologi Manusia - Penyakit Infeksi Terkait dengan Masalah Gizi: Infectiou...03 Patologi Manusia - Penyakit Infeksi Terkait dengan Masalah Gizi: Infectiou...
03 Patologi Manusia - Penyakit Infeksi Terkait dengan Masalah Gizi: Infectiou...EmmyKardianasari
 
02 Gangguan Akibat KEP Protein Energy Malnutrition 2023.pptx
02 Gangguan Akibat KEP Protein Energy Malnutrition 2023.pptx02 Gangguan Akibat KEP Protein Energy Malnutrition 2023.pptx
02 Gangguan Akibat KEP Protein Energy Malnutrition 2023.pptxEmmyKardianasari
 
4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx
4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx
4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptxEmmyKardianasari
 
2 - DRUG METABOLISM 2023.pptx
2 -  DRUG METABOLISM 2023.pptx2 -  DRUG METABOLISM 2023.pptx
2 - DRUG METABOLISM 2023.pptxEmmyKardianasari
 
1 - Konsep Dasar Interaksi Obat dan Makanan.pptx
1 - Konsep Dasar Interaksi Obat dan Makanan.pptx1 - Konsep Dasar Interaksi Obat dan Makanan.pptx
1 - Konsep Dasar Interaksi Obat dan Makanan.pptxEmmyKardianasari
 

More from EmmyKardianasari (10)

7 - Gangguan Metabolisme Mineral 2023.pptx
7 - Gangguan Metabolisme Mineral 2023.pptx7 - Gangguan Metabolisme Mineral 2023.pptx
7 - Gangguan Metabolisme Mineral 2023.pptx
 
06 - Gangguan Metabolisme Vitamin 2023.pptx
06 - Gangguan Metabolisme Vitamin 2023.pptx06 - Gangguan Metabolisme Vitamin 2023.pptx
06 - Gangguan Metabolisme Vitamin 2023.pptx
 
05 - Patologi Manusia - Obesity.pptx
05 - Patologi Manusia - Obesity.pptx05 - Patologi Manusia - Obesity.pptx
05 - Patologi Manusia - Obesity.pptx
 
5-6 The Utilisation of Herbal Medicine in Archipelago
5-6 The Utilisation of Herbal Medicine in Archipelago5-6 The Utilisation of Herbal Medicine in Archipelago
5-6 The Utilisation of Herbal Medicine in Archipelago
 
04 Patologi Manusia - Gangguan Saluran Cerna dan Kaitannya dengan Masalah Giz...
04 Patologi Manusia - Gangguan Saluran Cerna dan Kaitannya dengan Masalah Giz...04 Patologi Manusia - Gangguan Saluran Cerna dan Kaitannya dengan Masalah Giz...
04 Patologi Manusia - Gangguan Saluran Cerna dan Kaitannya dengan Masalah Giz...
 
03 Patologi Manusia - Penyakit Infeksi Terkait dengan Masalah Gizi: Infectiou...
03 Patologi Manusia - Penyakit Infeksi Terkait dengan Masalah Gizi: Infectiou...03 Patologi Manusia - Penyakit Infeksi Terkait dengan Masalah Gizi: Infectiou...
03 Patologi Manusia - Penyakit Infeksi Terkait dengan Masalah Gizi: Infectiou...
 
02 Gangguan Akibat KEP Protein Energy Malnutrition 2023.pptx
02 Gangguan Akibat KEP Protein Energy Malnutrition 2023.pptx02 Gangguan Akibat KEP Protein Energy Malnutrition 2023.pptx
02 Gangguan Akibat KEP Protein Energy Malnutrition 2023.pptx
 
4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx
4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx
4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx
 
2 - DRUG METABOLISM 2023.pptx
2 -  DRUG METABOLISM 2023.pptx2 -  DRUG METABOLISM 2023.pptx
2 - DRUG METABOLISM 2023.pptx
 
1 - Konsep Dasar Interaksi Obat dan Makanan.pptx
1 - Konsep Dasar Interaksi Obat dan Makanan.pptx1 - Konsep Dasar Interaksi Obat dan Makanan.pptx
1 - Konsep Dasar Interaksi Obat dan Makanan.pptx
 

Recently uploaded

4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdfnoviarani6
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RambuIntanKondi
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfnoviarani6
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiRizalMalik9
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxindah849420
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptxNezaPurna
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...nadyahermawan
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 

Recently uploaded (20)

4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 

3 - The Relationship of Drug Metabolism and Nutrients.pptx

  • 1. Drug and Food Interactions Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang Emmy Kardinasari, S.Si., M.Sc. The Relationship of Drug and Metabolisma and Nutrition
  • 2. Drug’s Consumption • Drug and food caused an interaction inside the body. • The interaction of drug and food can improve and hinder the effect of drugs inside the body • Interaksi bisa meningkatkan kinerja obat atau dapat menurunkan kinerja obat. • Nutrients that are consumed need to be taken into account as its affect the drug-food reaction, exp: allergy. • Jika dalam kebutuhan mengonsumsi obat, maka makanan yang dimakan pun harus diperhatikan dengan baik untuk mencegah reaksi yang tidak diinginkan: reaksi alergi atau penolakan efek obat.
  • 3. The 6 Principle of Drug Consumption 6 Prinsip Benar Obat • 1. Benar Pasien Dapat di pastikan dengan melihat nama pada label obat dan mencocokkan dengan nama, usia, dan jenis kelamin. • 2. Benar Obat Pastikan obat yang diberikan harus sesuai resep dokter yang merawat , dari nama obat, bentuk dan warna, serta membaca label obat sampai 3 kali yaitu : saat melihat kemasan obat, saat menuangkan obat sesudah menuangkan obat. Jika labelnya tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus dikembalikan ke bagian apotek. • 3. Benar Dosis Memastikan dosis yang diberikan sesuai dengan instruksi dokter dan catatan pemberian obat.
  • 4. 6 Prinsip Benar Obat • 4. Benar Waktu Pemberian Waktu pemberian obat harus sesuai dengan waktu yang tertera pada catatan pemberian obat , misalnya obat diberikan 2 kali sehari maka catatan pemberian obat akan tertera waktu pemberian misalnya jam 6 pagi dan 6 sore. Perhatikan apakah obat diberikan sebelum atau sesudah makan. • 5. Benar Cara Pemberian Obat Pastikan obat diberikan sesuai dengan cara yang diintruksikan dan periksa pada label cara pemberian obat. Misalnya oral (melalui mulut) sublingual (dibawah lidah), inhalasi (semprot aerosol) dll. • 6. Benar Kadaluarsa Obat Harus diperhatikan expire date/masa kadaluarsa obat yang akan diberikan. Biasanya pada label botol obat tertera kapan obat tersebut kadaluarsa. Perhatikan perubahan warna (dari bening menjadi keruh), tablet menjadi basah/bentuknya rusak.
  • 5. The Types of Drug Macam-Macam Sediaan Obat • Solid: tablet(tablet), granul, pulvis, pulveres, dll • Semi-solid: salep(ointment), pasta(paste), krim(cream), jel(gel), dll • Liquid: larutan(solvent), emulsi(emulsion), suspensi(suspension), dll • Others: aerosol, transdermal patch, dll
  • 6. Fungsi Pembuatan Sediaan Obat – Melindungi dari kerusakan akibat pengaruh udara  tablet salut – Melindungi dari pengaruh asam lambung  tablet salut enterik – Memudahkan rute penggunaan – Membuat pelepasan obat yang teliti, tepat, aman – Menghilangkan/menutupi bau/rasa – Membuat bentuk yang larut/terdispersi – Mencampur 2 sifat cairan yang bertentangan – Memberi pengaruh lokal obat – Memperoleh aksi yang optimal – Memperlama efek obat
  • 7. The Route of Drug Consumption
  • 8. The Process of Drug Metabolism to Reaction
  • 9. Proses Metabolisme Obat Sampai Reaksi
  • 10. Biopharmaceutical Phase • The purpose/Tujuan Fase  mencapai ketersediaan farmasetik (Pharmaceutical Availability) • Depend on the drug prpduction technology. Ditentukan oleh teknologi pembuatan obat dalam bentuk sediaan yang digunakan pada pasien (formulasi obat) • Larutan > Suspensi > Serbuk > Kapsul > Tablet > Salut • Liquid > suspension > granules > capsule > tablet > solid
  • 12. What Affects The Drug Metabolism? • Types of Drugs • Types of Administration • The time of drug administration
  • 13. Waktu Pemberian Obat • Kapan diberikan? • Bagaimana menentukan waktu pemberian obat? • Apa saja prinsip dasar dalam penentuan waktu pemberian obat?
  • 14. Waktu Pemberian Obat • Dasar Penentuan Waktu Pemberian Obat: – Perkiraan kebutuhan atau dosis obat – Proses metabolism obat dalam tubuh – Waktu pengosongan lambung – Interaksi obat dan zat lain dalam tubuh terutama makanan – Efek samping obat
  • 15. Dasar Penentuan Waktu Minum Obat Absorpsi Ketersediaan hayati Efek terapeutik obat Interaksi obat dengan makanan
  • 16. Waktu Pemberian Obat • Waktu pemberian bersifat spesifik: – Jeda antara waktu pemberian obat yang satu dengan yang lain, misalnya 1x sehari, 3x sehari, 2x sehari. – Memperhatikan ketepatan anjuran konsumsi obat, misalnya: setelah makan, sebelum makan, beberapa jam sebelum atau sesudah makan. – Memperhatikan jeda waktu boleh mengonsumsi bahan pangan tertentu untuk memastikan obat dapat bekerja dengan spesifik.
  • 17. Pemberian Anjuran Minum Obat ? • Jika dicurigai atau ditakutkan konsumsi obat dapat menyebabkan reaksi, sebaiknya obat diminum 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan. • Selain obat yang dapat bereaksi dengan makanan. Ada pula jenis obat yang tidak dipengaruhi oleh makanan. • Obat jenis ini boleh dikonsumsi bersamaan pada saat jam makan.
  • 18. Memahami Waktu Paruh Obat (T½) • Waktu paruh obat adalah waktu yang dibutuhkan obat untuk mencapai setengah konsentrasinya yang masuk ke sirkulasi sistemik • Dipengaruhi VD (Volum Distribusi) dan Klirens (CL) • Pemberian obat berulang  interval pemberian tergantung waktu paruh  menjaga kadar obat tetap stabil dalam darah
  • 19. Waktu Pemberian Obat • AC = Ante coenam  sebelum makan • DC = Durante coenam  saat makan • PC = Post coenam  setelah makan makan 2,5 jam Proses Pencernaan di Lambung lamanya 2-6 jam
  • 20. Frekuensi dan Interval Pemberian Obat • Frekuensi : berapa kali obat harus diberikan dalam sehari, dipengaruhi: – sifat fisika-kimia obat – Besar dosis – Tujuan pengobatan – Kinetika obat (T½, onset, durasi) • Interval : rentang waktu antara pemberian obat – Pemberian rute oral berulang: Interval : 24 jam – (waktu tidur rata2) jml pemakaian sehari
  • 21. Penyebab Interaksi Obat dan Makanan 1. Perubahan motilitas lambung dan usus, kecepatan pengosongan lambung 2. Perubahan pH, sekresi asam, serta produksi empedu 3. Perubahan suplai darah di daerah splanchnicus dan di mukosa saluran cerna 4. Dipengaruhinya proses transportasi aktif obat oleh makanan 5. Perubahan biotransformasi dan eliminasi 6. Pembentukan kompleks kimiawi obat-makanan
  • 22. Obat dalam Sistem Pencernaan Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan nutrien, air, dan elektrolit dari makanan yang kita telan ke dalam lingkungan internal tubuh. Sistem pencernaan melakukan empat proses pencernaan dasar yaitu: motilitas, sekresi, digesti, dan absorpsi (Guyton, 2014)
  • 24. Fungsi Sel-sel Lambung • Mukosa lambung terdiri dari tiga sel sekresi: sel chief, sel parietal, dan sel mukus. – Sel chief menyekresi enzim pepsinogen – Sel parietal menyekresi asam klorida yang mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin – Sel mukus menyekresi mukus untuk melindungi gaster
  • 25. Laju Pengosongan Lambung • Merupakan proses pemindahan makanan yang dikonsumsi dari dalam lambung ke dalam duodenum (usus dua belas jari) dan ileum (usus penyerapan). Proses ini menentukan kelancaran proses pencernaan.
  • 26. Kecepatan Laju Pengosongan Lambung • Proses dimulai 10 menit setelah makanan masuk • Proses pengosongan lambung berlangsung selama 2-6 jam • 1-1,5 jam pertama volume lambung akan konstan karena adanya proses sekresi • Setelah 2-3 jam makanan mulai meninggalkan lambung • Setelah itu makanan akan masuk ke dalam usus untuk diserap dalam proses yang berlangsung selama 3-5 jam. • Jika hanya minum air hanya dibutuhkan waktu 15 menit • Suhu makanan sebaiknya jangan terlalu panas/ dingin
  • 27. Faktor Dalam Lambung Yang Mempengaruhi Laju Pengosongan Lambung • Respon saraf melalui pleksus saraf intrinsik dan saraf autonom. • Respon hormon dikenal dengan enterogastron yang dibawa darah dari mukosa usus halus ke gaster tempat mereka menghambat kontraksi antrum. Enterogastron tersebut yang penting adalah sekretin (dihasilkan sel S) dan kolesistokinin (dihasilkan sel I). • Lemak paling efektif dalam memperlambat pengosongan lambung karena lemak memiliki nilai kalori yang tinggi. Selain itu, pencernaan dan penyerapan lemak hanya berlangsung di usus halus. Trigliserida sangat merangsang duodenum untuk melepaskan kolesistokinin (CCK). Hormon ini menghambat kontraksi antrum dan menginduksi kontraksi sfingter pilorus, yang keduanya memperlambat pengosongan lambung.
  • 28. Faktor Dalam Lambung Yang Mempengaruhi Laju Pengosongan Lambung • Asam dari kimus yang di dalamnya terdapat HCl dinetralkan oleh natrium bikarbonat di dalam lumen duodenum. Asam yang belum dinetralkan akan menginduksi pelepasan sekretin, yaitu suatu hormon yang akan memperlambat pengosongan lebih lanjut isi gaster yang asam hingga netralisasi selesai. • Hipertonisitas. Pengosongan gaster secara refleks jika osmolaritas isi duodenum mulai meningkat. • Peregangan. Kimus yang terlalu banyak di duodenum akan menghambat pengosongan isi lambung. • Emosi juga dapat memengaruhi motilitas lambung. Hal ini berkaitan dengan ekrja saraf autonomy yang mempengaruhi otot polos. Efek emosi pada motilitas lambung barvariasi dari orang ke orang lain dan tidak selalu dapat diperkirakan, rasa sedih dan takut umumnya mengurangi motilitas, sedangkan kemarahan dan agresi cenderung meningkatkannya
  • 29. Hal yang Mempengaruhi Laju Pengosongan Lambung (LPL) No Hal Pengaruh Terhadap Pengosongan Lambung 1 Volume yang dimakan Penurunan LPL sebanding 2 Jenis makanan Asam lemak Trigliserida Karbohidrat Asam amino Bentuk fisik makanan (Cair, Lunak, Padat) 3 Obat Anti kolinergik Narkotik analgesik Etanol Metoklopramid 4 Posisi Tubuh Penurunan LPL jika berbaring pada sisi kiri 5 Kondisi emosional Stres meningkatkan LPL, depresi menurunkan LPL 6 7 Status penyakit Olahraga Tergantung jenis penyakit Olah raga berat menurunkan LPL Penurunan Laju Pengosongan Lambung sebanding Penurunan Laju Pengosongan Lambung sebanding Meningkatkan
  • 30. Drug-Nutrient Interactions (1) • Medications can decrease appetite or cause nausea, vomiting, an unpleasant taste, or dry mouth. This can affect nutritional health by causing poor food intake. • Example: Appetite suppressants are medications that directly affect food intake by depressing appetite. Example: Several cancer medications and treatments may cause nausea, vomiting, sore, or dry mouth resulting in poor food intake. • Medications can decrease nutrient absorption. • Example: Laxatives can decrease the absorption of many vitamins and minerals. Laxatives cause food to move rapidly through the body causing poor nutrient absorption. Example: Some anticonvulsants can decrease folate absorption.
  • 31. Drug-Nutrient Interactions (2) • Medications can slow down nutrient production. – Example: Vitamin K is produced by bacteria in the intestines. Antibiotics kill harmful bacteria, but they can also kill helpful bacteria, including bacteria that produce vitamin K in the intestine. • Medications can interfere with the body’s ability to metabolize nutrients. – Example: Some anticonvulsants alter the activity of liver enzymes, causing increase metabolism of folate, vitamin D and vitamin K. • Medications can increase the loss of a nutrient. – Example: Diuretics remove excess fluid from the body. Some diuretics may also increase loss of potassium along with fluids. Potassium is very important in proper functioning of the heart and other muscles.
  • 32. Food-Drug Interactions (1) Food and nutrients can also alter a medication’s effectiveness in many ways. • Food can increase or decrease the absorption of a drug. Absorbing less than the intended dose may decrease the effect of the drug. Absorbing more than the intended dose increases the chance for an overdose effect. – Example: Dietary calcium can bind to the antibiotic tetracycline. As a result the body does not absorb the amount of antibiotic intended. – Example: Drugs are absorbed more quickly into the body when the stomach is empty. Having food in the stomach will slow down a medication’s absorption. Sometimes a medication should be taken with food. Other medications should be taken on an empty stomach, one hour before or two hours after eating. It is important to read the directions to see if a medication should be taken with or without food. • Makanan dapan menghambat penyerapan obat.
  • 33. Food-Drug Interactions (2) • Foods or nutrients may interfere with a drug’s metabolism or a drug’s action in the body. – Example: Aged and fermented foods contain a chemical called tyramine that interacts with a medication, monoamine oxidase inhibitor. This interaction can result in dangerously high blood pressure. Example: Vitamin K can decrease the effectiveness of certain anticoagulant medications. • Foods or nutrients may be needed for the removal of a medication from the body. – Example: Liver enzymes prepare medications for removal from the body. These enzymes require nutrients to work properly. If required nutrients are not present, medications may stay active in the body longer than they are supposed to.
  • 34. Alcohol vs Drug • Alcohol and medications do not mix well. Alcohol can adversely affect medications as well as nutrients. • Alcohol can slow down the body’s metabolism. • As a result medications can stay active in the body longer than they were supposed to. • In some cases, mixing alcohol and medications can be fatal. • A rule of thumb is to avoid alcoholic beverages when taking prescription or over-the-counter medications.
  • 35. Nutrient Supplements and Drugs • Nutrient supplements themselves can result in drug- nutrient interactions. In excessive amounts, vitamins and minerals act like drugs instead of nutrients. • Nutrients in excessive amounts may interact with other nutrients or may even be toxic. • Large amounts of zinc can interfere with copper and iron absorption. Similarly, large amounts of iron can interfere with zinc absorption.
  • 36. Contoh Interaksi Obat dan Makanan 1. Antibiotik (Siprofloksasin, Tetrasiklin, Azitromisin) tidak boleh diminum bersama susumaupun produk susu karena menyebabkan terbentuknya senyawa khealat yang membuat Antibiotik sulit diserap dalam tubuh sehingga dapat terjadi gagal terapi. 2. Reaksi antara zat besi (misalnya dalam daging / bayam) dengan Antibiotik golongan Fluorokuinolon akan menurunkan kinerja Antibiotik. 3. Meminum kopi bersamaan dengan obat pemacu Susunan Syaraf Pusat misalnya Metilfenidat akan meningkatkan denyut jantung, menimbulkan rasa cemas dan gangguan tidur.
  • 37. Contoh Interaksi Obat dan Makanan 3. Konsumsi obat lambung Antasida bersamaan dengan makanan yang mengandung vitamin A dan B akan menurunkan penyerapan vitamin. 4. Kandungan zat tanin dalam teh akan menghambat penyerapan obat yang mengandung zat besi maupun senyawa aktif lainnya. 5. Jangan minum Alkohol bila sedang mengonsumsi obat penurun panas seperti Paracetamol karena dapat mengakibatkan kerusakan hati dan perdarahan saluran cerna.
  • 38. Contoh Interaksi Obat dan Makanan 6. Obat asma (Teofilin, Albuterol, Ephinephrine) bila berinteraksi dengan makanan berlemak tinggi dapat meningkatkan kadarobat dalam darah sehingga efek samping yang timbul semakin besar. 7. Konsumsi bawang dan makanan bervitamin E bersamaan dengan obat Warfarin dapat menimbulkan efek pengenceran darah yang berlebihan. 8. Makanan atau minuman yang mengandung tiramin seperti alkohol, keju dan daging olahan tidak boleh dikonsumsi bersama-sama dengan obat antidepresan, karena dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
  • 39.