SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
HUBUNGAN
ANTARA
TINGKATAN-
TINGKATAN
PEMERINTAHA
N
HUBUNGAN VERTIKAL
 Pengawasan oleh badan-badan pemerintahan
yang bertingkat lebih tinggi terhadap badan-badan
yang lebih rendah :
 Koordinasi
 Pengawasan kebijaksanaan
 Pengawasan kontrol kwalitas
 Alasan keuangan
 Perlindungan hak dan kepentingan warga
Lanjutan hubungan...
 Alasan dilakukan pengawasan:
 Koordinasi:
Mencegah atau mencari penyelesaian konflik
atau perselisihan kepentingan. Misal antara
kabupaten dan kota.
 Pengawasan kebijaksanaan:
Diisesuaikannya kebijaksanaan dari aparat
pemerintah yang lebih rendah terhadap aparat
pemerintah yang lebih tinggi.
Lanjutan alasan...
 Pengawasan kontrol kwalitas:
Kontrol atas kebolehan dan kualitas teknik
pengambilan keputusan dan tindakan-tindakan aparat
pemerintah yang lebih rendah.
 Alasan keuangan:
Peningkatan kebijaksanaan yang tepat dan seimbang
dari aparat pemerintah yang lebih rendah.
 Perlindungan hak dan kepentingan warga:
Dalam situasi tertentu mungkin diperlukan suatu
perlindungan khusus untuk kepentingan dari seorang
warga.
BENTUK-BENTUK
PENGAWASAN DAN KONTROL
1. Pengawasan represif.
2. Pengawasan preventif.
3. Pengawasan positif.
4. Kewajiban untuk memberitahu.
5. Konsultasi dan perundingan.
6. Hak banding administratif.
7. Tugas-tugas pemerintahan yang didekonsentrasikan.
8. Keuangan/ sumber pendapatan dari pemerintah.
9. Perencanaan.
10. Pengangkatan pejabat negara.
11. Pelaksanaan keuangan terhadap pemerintah yang lebih rendah.
Dalam pelaksanaan pengawasan
perlu diperhatikan azas-azas:
 Azas legalitas.
 Azas pengawasan terbatas.
 Azas motivasi.
 Azas kecermatan.
 Azas kepercayaan.
HUBUNGAN HORIZONTAL/
KERJASAMA:
 Pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan melalui
kerjasama.
 Macam-macam kerjasama:
 Fungsi yang dipusatkan, penyerahan
kekuasaan kepada badan-badan kota praja
yang merupakan pemusatan yang besar.
 Memberikan badan-badan bersama yang tidak
memiliki sifat badan hukum (wewenang
bersifat hukum publik)
SUSUNAN PEMERINTAHAN NEGARA
INDONESIA
NEGARA KESATUAN
RI
Daerah Otonom Wilayah Administratif
Daerah Provinsi
Daerah
Kabupaten/Kota
Ibukota NegaraProvinsi
KotamadyaKabupaten
Kota Administratif
Kecamatan
Kecamatan
PEMERINTAHAN TINGKAT
PUSAT
PRESIDEN:
 Bidang Eksekutif
 Bidang Perundang-Undangan
 Kekuasaan Kehakiman
Lanjutan ...
 Bidang eksekutif:
Menyelenggarakan pemerintahan sehari-hari
 Kekuasaan kehakiman:
Memberi grasi, rehabilitasi, amnesti, abolisi
Lanjutan...
 Bidang perundang-undangan:
 Membentuk UU dengan DPR
 Mengesahkan RUU
 Mengundangkan UU dalam Luar Negeri
 Pembentukan PP
 Pembentukan Perpu
 Menetapkan Keppres
WAKIL PRESIDEN
(WAPRES)
 Membantu Presiden dalam pelaksanaan
tugas dan wewenang presiden.
 Tugas dan wewenang wapres ditetapkan oleh
presiden (mengkoordinasikan pelaksanaan
pembangunan)
 Wapres bertanggungjawab kepada presiden.
MENTERI
 Adalah pembantu presiden di bidang tertentu (departemen).
Di samping itu ada menteri negara yang tidak memimpin
departemen, dan menteri koordinator.
 Menko adalah Meneg pembantu presiden dgn tugas pokok
mengkoordinasikan penyiapan dan penyusunan
kebijaksanaan serta pekasanaannya di bidang tertentu dalam
kegiatan peemrintahan negara.
 Mempunyai staf yaitu sekretariat jenderal, direktorat jenderal,
inspektorat jenderal.
LEMBAGA PEMERINTAH NON
DEPARTEMEN
 Badan pemerintahan tingkat pusat yang
menjalankan tugas dan tanggungjawab
menjalankan pemerintahan di bidang tertentu
yang dibentuk oleh presiden sesuai dengan
tugas, kedudukan, dan kewenangan di bidang
pemerintahan dengan peraturan pemerintah,
sedangkan tertib organisasinya dengan
Keppres.
Lanjutan lembaga...
 Bidang lembaga pemerintah non-departemen:
pertanahan, statistik, perencanaan, dsb.
 Berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada
presiden dan lebih rendah dari departemen.
 Penyebutannya adalah Badan, Biro, Dewan.
 Fungsinya: Arsip nasional
 Penyebutan pimpinannya : Ketua/ Wakil Ketua, Kepala/
wakil kepala, Direktur/ Wakil Direktur.
LPMD diantaranya:
 BULOG, BPS, BAKORSUTANAL (Badan
Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional),
BAPPENAS, LIPI, LAN, LSN, LAPAN
(Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional),
DEWAN HANKAMNAS, BPP TEKNOLOGI
(Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi), BKKBN, BATAN (Badan Tenaga
Atom Nasional), BPN, dan Lain-lainnya.
PEMERINTAHAN TINGKAT DAERAH
(UU NO.32 Tahun 2004)
 Pemerintah Daerah:
Adalah kepala daerah beserta perangkat
daerah otonom lainnya (sebagai badan
eksekutif), sedangkan DPRD adalah badan
legislatif daerah.
KEPALA DAERAH
 Adalah kepala eksekutif daerah yang dibantu oleh Wakil
Kepala Daerah.
 Kepala daerah Provinsi : Gubernur
 Kepala daerah Kabupaten : Bupati
 Kepala daerah Kota : Walikota
 Gubernur karena jabatannya juga wakil pemerintah.
 Sebagai wakil pemerintah, gubernur bertangungjawab kepada
presiden.
 Kepala daerah bertanggungjawab kepada DPRD masing-
masing.
KEPALA DAERAH
BERKEWAJIBAN:
 Mempertahankan dan memelihara keutuhan
NKRI.
 Memegang teguh Pancasila dan UUD 1945.
 Menghormati kedaulatan rakyat.
 Menegakkan peraturan perundang-undangan.
Lanjutan...
 Meningkatkan taraf kesejahteraan rakyat.
 Memelihara ketentraman dan ketertiban.
 Mengajukan rancangan perda.
 Bertugas memimpin penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah dan melaporkan
kepada presiden melalui Mendagri.
WAKIL KEPALA DAERAH
 Membantu kepala daerah dalam
menyelenggarakan kewajiban kepala daerah,
mengkoordinsasikan kegiatan instansi
pemerintahan di daerah dan tugas-tugas lain
yang diberikan kepala daerah.
DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah)
 Merupakan wahana untuk melaksanakan demokrasi pancasila,
berkedudukan sejajar dan menjadi mitra pemerintah daerah.
 DPRD betugas dan berwenang:
 Membentuk perda bersama dengan kepala daerah.
 Menetapkan APBD bersama kepala daerah
 Pengawasan terhadap pelaksanaan perda, keputusan kepala
daerah, APBD, kebijakan pemda, kerjasama internasional.
 Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah,
 Menampung dan menindaklanjuti aspirasi daerah dan
masyarakat.
Lanjutan...
 DPRD dalam melaksanakan tugas berhak meminta
pejabat negara, pejabat pemerintah, atau warga
masyarakat untuk memberikan keterangan tentang
suatu hal yang perlu ditangani demi kepentingan
negara, bangsa, pemerintah dan pembangunan,
mengajukan pertanyaan, protokoler dan keuangan/
administrasi.
DPRD berkewajiban:
 Mempertahankan dan memelihara keutuhan
NKRI, Mengamalkan Pancasila dan UUD
1945.
 Mentaati segala peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
 Membina...
PERANGKAT DAERAH
LAINNYA:
 Sekretariat sebagai unsur staf, melayani
kegiatan staf, “Dinas” dan “Kantor” sebagai
pelaksana, “Badan” sebagai unsur teknis,
pemerintah daerah otonom lainnya.
KEWENANGAN DAERAH
 Otonomi yang luas berada di kabupaten/ kota,
maka kewenangannya seluruh bidang
pemerintahan kecuali:
 Bidang politik Luar Negeri, Pertahanan
Keamanan, Peradilan, Moneter dan Fiskal,
Agama serta kewenangan bidang lainnya.
Kewenangan Bidang Lainnya:
 Kebijakan tentang perencanaan nasional dan
pengendalian pembangunan nasional secara
makro, dana perimbangan keuangan, sistem
administrasi negara dan lembaga perekonomian
negara, pembinaan dan pemberdayaan sumber
daya manusia, pendayagunaan SDA serta
teknologi tinggi yang strategis, konservasi dan
standarisasi nasional.
 Secara Umum
Desa adalah suatu kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai
susunan asli berdasarkan asal usul yang bersifat istimewa.
Landasan pemikiran dalam mengenai pemerintahan desa adalah
keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan
pemberdayaan masyarakat.
 Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang
Desa,
bahwa Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan
asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati
dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
PENGERTIAN DESA
KEWENANGAN DAN URUSAN
DESA/ PEMERINTAH DESA
 KEWENANGAN DESA
1. Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang
sudah ada berdasarkan hak asal usul desa.
2. Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan kabupaten/kota yang
diserahkan pengaturannya kepada desa, yakni
urusan pemerintahan yang secara langsung
dapat meningkatkan pelayanan masyarakat.
3. Tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah
Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
4. Urusan pemerintahan lainnya yang diserahkan
kepada desa.
 BIDANG KEWENANGAN DESA
Penetapan bentuk dan susunan organisasi
pembentukan desa, pencalonan, pemilihan dan
penetapan kepala desa; pencalonan, pemilihan,
pengangkatan dan penetapan perangkat desa;
pembentukan dan penetapan lembaga
kemasyarakatan, penetapan dan pembentukan
badan perwakilan desa (BPD); pencalonan pemilihan
dan penetapan anggota badan perwakilan desa;
penyusunan dan penetapan anggaran pendapatan
dan belanja desa; pemberdayaan dan pelestarian
lembaga adat; penetapan peraturan desa; penetapan
pinjaman desa.
PENGELOMPOKAN BIDANG – BIDANG DALAM
KEWENANGAN DESA :
• Bidang Pertanian
• Bidang Pertambangan dan
Energi
• Bidang Kehutanan dan
Perkebunan
• Bidang Perindustrian dan
Perdagangan
• Bidang Perkoperasian
• Bidang Ketenagakerjaan
• Bidang Kesehatan
• Bidang Pendidikan dan
Kebudayaan
• Bidang Sisoal
• Bidang Pekerja Umum
• Bidang Perhubungan
• Bidang Lingkingan Hidup
• Bidang Polotik Dalam Negeri
dan Administrasi Publik
• Bidang Otonomi Desa
• Bidang Perimbangan
Keuangan
• Bidang Tugas Pembantuan
• Bidang Pariwisata
• Bidang Pertanahan
• Bidang Kependudukan
• Bidang Kesatuan Bangsa dan
Pelindungan Masyarakat
• Bidang Perencanaan
• Bidang Penerangan/Informasi
dan Komunikasi
PERANGKAT DESA
 Perangkat Desa bertugas membantu Kepala Desa
dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. Salah
satu perangkat desa adalah Sekretaris Desa, yang
diisi dari Pegawai Negeri Sipil. Sekretaris Desa
diangkat oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota atas
nama Bupati/Walikota.
 Perangkat Desa lainnya diangkat oleh Kepala Desa
dari penduduk desa, yang ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Desa.
KEPALA DESA
 Menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan
desa kepada masyarakat dapat berupa selebaran yang
ditempelkan pada papan pengumuman atau diinformasikan
secara lisan dalam berbagai pertemuan masyarakat desa,
radio komunitas atau media lainnya.
 Laporan digunakan oleh Bupati/Walikota sebagai dasar
melakukan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa
dan sebagai bahan pembinaan.
 Laporan akhir masa jabatan Kepala Desa disampaikan
kepada Bupati/Walikota melalui Camat dan kepada
Bamusdes.
TUGAS, WEWENANG, KEWAJIBAN
& HAK KEPALA DESA
 Kepala Desa mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan,
pembangunan, dan kemasyarakatan.
 DALAM MELAKSANAKAN TUGAS SEBAGAIMANA
DIMAKSUD KEPALA DESA MEMPUNYAI
WEWENANG :
a. memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa
berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama
BPD;
b. mengajukan rancangan peraturan desa;
c. menetapkan peraturan desa yang telah
mendapat persetujuan bersama BPD;
d. menyusun dan mengajukan rancangan
peraturan desa mengenai APB Desa untuk
dibahas dan ditetapkan bersama BPD;
Lanjutan...
e. membina kehidupan masyarakat desa;
f. membina perekonomian desa;
g. mengkoordinasikan pembangunan desa secara
partisipatif;
h. mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan
dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan; dan
i. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan
SEKRETARIS DESA
 Sekretaris Desa diisi dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi
persyaratan, yaitu:
1. berpendidikan paling rendah lulusan SMU atau sederajat;
2. mempunyai pengetahuan tentang teknis pemerintahan;
3. mempunyai kemampuan di bidang administrasi
perkantoran;
4. mempunyai pengalaman di bidang administrasi keuangan
dan di bidang perencanaan;
5. memahami sosial budaya masyarakat setempat; dan
6. bersedia tinggal di desa yang bersangkutan.
 Sekretaris Desa diangkat oleh Sekretaris Daerah
Kabupaten/Kota atas nama Bupati/Walikota
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
 Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
merupakan lembaga perwujudan demokrasi
dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.
Anggota BPD adalah wakil dari penduduk
desa bersangkutan berdasarkan keterwakilan
wilayah.
 BPD mempunyai wewenang:
a. membahas rancangan peraturan desa bersama
kepala desa;
b. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
peraturan desa dan peraturan kepala desa;
c. mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian
kepala desa;
d. membentuk panitia pemilihan kepala desa;
e. menggali, menampung, menghimpun,
merumuskan dan menyalurkan aspirasi
masyarakat; dan
f. menyusun tata tertib BPD.
TUGAS, WEWENANG, KEWAJIBAN
& HAK BPD
 BPD mempunyai hak :
1. meminta keterangan kepada Pemerintah Desa;
2. menyatakan pendapat.
3. mengajukan rancangan peraturan desa;
4. mengajukan pertanyaan;
5. menyampaikan usul dan pendapat;
6. memilih dan dipilih; dan
7. memperoleh tunjangan
Lanjutan...
 Anggota BPD mempunyai kewajiban :
a. mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan mentaati
segala peraturan perundang-undangan;
b. melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan desa;
c. mempertahankan dan memelihara hukum nasional serta
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
d. menyerap, menampung, menghimpun, dan menindaklanjuti
aspirasi masyarakat;
e. memproses pemilihan kepala desa;
f. mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi,
kelompok dan golongan;
g. menghormati nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat
masyarakat setempat; dan
h. menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan
lembaga kemasyarakatan.
Lanjutan...
STRUKTUR
DESA
BPD KEPALA DESA
DUSUN IV
KEPALA URUSAN
 Bagian Umum
 Bagian Pembangunan
 Bagian Kesra
SEKRETARIS DESA
KEPALA URUSAN
Bagian Pemerintahan
Bagian Keuangan
DUSUN III DUSUN II DUSUN I
RW RW RWRW
RTRT RT RT
PEMERINTAHAN DESA (PP No.
72 Tahun 2005)
 Desa atau nama lainnya: kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki
kewenangan mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat
setempat yang diakui dalam sistem
pemerintahan nasional dan berada di daerah
kabupaten.
Lanjutan...
 Pemerintahan desa terdiri dari (Pasal 11 PP
No.72 Th. 2005): Pemerintahan Desa dan Badan
Permusyawaratan Desa (BPD).
 Kewenangan desa mencakup kewenangan yang
oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku
dilaksanakan oleh daerah dan pemerintah, dan
tugas pembantuan dari pemerintah, pemerintah
provinsi dan/ atau kabupaten.
Kepala desa bertugas:
 Memimpin penyelenggaraan pemerintah desa.
 Membina perekonomian desa.
 Memelihara ketertiban dan ketentraman
masyarakat desa.
 Mendamaikan perselisihan masyarakat desa.
 Mewakili desa di dalam dan di luar pengadilan.
 Menetapkan peraturan desa bersama BPD.
BPD berfungsi (Pasal 34 PP
No.72/2005):
 Fungsi Legislatif : Menetapkan peraturan desa
bersama kepala desa.
 Fungsi Sosial dan Pemerintahan:
 Menyalurkan pendapat dan aspirasi
masyarakat kepada pemerintah desa.
 Mengolah dan mewujudkan aspirasi
masyarakat dalam bentuk keputusan atau
kebijakan masyarakat desa.
 Mengawasi dengan seksama pelaksanaan
tugas kepala desa.

More Related Content

What's hot

Desain Penataan Daerah: Pemekaran dan Penggabungan
Desain Penataan Daerah: Pemekaran dan PenggabunganDesain Penataan Daerah: Pemekaran dan Penggabungan
Desain Penataan Daerah: Pemekaran dan PenggabunganDadang Solihin
 
Perkembangan demokrasi di indonesia
Perkembangan demokrasi di indonesiaPerkembangan demokrasi di indonesia
Perkembangan demokrasi di indonesiaJohanez Diaz
 
3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahanDian Oktavia
 
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanTeori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanAdhi Panjie Gumilang
 
Hierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganHierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganNailuredha Hermanto
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negaranurul khaiva
 
sistem pemilu mekanis dan sistem pemilu organis
sistem pemilu mekanis dan sistem pemilu organissistem pemilu mekanis dan sistem pemilu organis
sistem pemilu mekanis dan sistem pemilu organisNasria Ika
 
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN Sri Suwanti
 
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politikKekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politikWandi Suhardi
 
Produk Hukum Daerah
Produk Hukum DaerahProduk Hukum Daerah
Produk Hukum DaerahArdi Susanto
 
Asas–asas penyelenggaraan pemerintahan
Asas–asas penyelenggaraan pemerintahanAsas–asas penyelenggaraan pemerintahan
Asas–asas penyelenggaraan pemerintahanBayu Rizky Aditya
 
Tatanan organisasi pemerintahan negara
Tatanan organisasi pemerintahan negaraTatanan organisasi pemerintahan negara
Tatanan organisasi pemerintahan negaraendahmustika
 
Birokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian PolitikBirokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian PolitikMuh Firyal Akbar
 

What's hot (20)

Desain Penataan Daerah: Pemekaran dan Penggabungan
Desain Penataan Daerah: Pemekaran dan PenggabunganDesain Penataan Daerah: Pemekaran dan Penggabungan
Desain Penataan Daerah: Pemekaran dan Penggabungan
 
Perkembangan demokrasi di indonesia
Perkembangan demokrasi di indonesiaPerkembangan demokrasi di indonesia
Perkembangan demokrasi di indonesia
 
3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan
 
Pamong praja 1
Pamong praja 1Pamong praja 1
Pamong praja 1
 
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanTeori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
 
Hierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganHierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undangan
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
sistem pemilu mekanis dan sistem pemilu organis
sistem pemilu mekanis dan sistem pemilu organissistem pemilu mekanis dan sistem pemilu organis
sistem pemilu mekanis dan sistem pemilu organis
 
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
 
Dasar ilmu pem (hiro)
Dasar ilmu pem (hiro)Dasar ilmu pem (hiro)
Dasar ilmu pem (hiro)
 
Hukum agraria
Hukum agraria   Hukum agraria
Hukum agraria
 
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politikKekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
 
Produk Hukum Daerah
Produk Hukum DaerahProduk Hukum Daerah
Produk Hukum Daerah
 
Asas–asas penyelenggaraan pemerintahan
Asas–asas penyelenggaraan pemerintahanAsas–asas penyelenggaraan pemerintahan
Asas–asas penyelenggaraan pemerintahan
 
Tatanan organisasi pemerintahan negara
Tatanan organisasi pemerintahan negaraTatanan organisasi pemerintahan negara
Tatanan organisasi pemerintahan negara
 
Pemerintah Pusat dan Daerah
Pemerintah Pusat dan DaerahPemerintah Pusat dan Daerah
Pemerintah Pusat dan Daerah
 
Birokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian PolitikBirokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian Politik
 
Slide UU 23/2014
Slide UU 23/2014Slide UU 23/2014
Slide UU 23/2014
 
Pamong praja 4
Pamong praja 4Pamong praja 4
Pamong praja 4
 

Similar to HUBUNGAN PEMERINTAHAN

Pkn bab 2 otonomi daerah Kelas 9
Pkn bab 2 otonomi daerah Kelas 9Pkn bab 2 otonomi daerah Kelas 9
Pkn bab 2 otonomi daerah Kelas 9Anastasya Mustika
 
Negara kesatuan dengan kemandirian daerah
Negara kesatuan dengan kemandirian daerahNegara kesatuan dengan kemandirian daerah
Negara kesatuan dengan kemandirian daerahUngGhi Giviallo
 
Pemerintahan daerah di indonesia
Pemerintahan daerah di indonesiaPemerintahan daerah di indonesia
Pemerintahan daerah di indonesiaAgus Saadie
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerahhoseapito
 
Materi SOTK dan Tupoksi Aparat Desa.pdf
Materi SOTK dan Tupoksi Aparat Desa.pdfMateri SOTK dan Tupoksi Aparat Desa.pdf
Materi SOTK dan Tupoksi Aparat Desa.pdfArisMali
 
2.-Peran-Tugas-dan-Fungsi-DPRD-Fraksi-PKS.pptx
2.-Peran-Tugas-dan-Fungsi-DPRD-Fraksi-PKS.pptx2.-Peran-Tugas-dan-Fungsi-DPRD-Fraksi-PKS.pptx
2.-Peran-Tugas-dan-Fungsi-DPRD-Fraksi-PKS.pptxBinaPotensi
 
2.-Peran-Tugas-dan-Fungsi-DPRD-Fraksi-PKS.pptx
2.-Peran-Tugas-dan-Fungsi-DPRD-Fraksi-PKS.pptx2.-Peran-Tugas-dan-Fungsi-DPRD-Fraksi-PKS.pptx
2.-Peran-Tugas-dan-Fungsi-DPRD-Fraksi-PKS.pptxBangkit Mahanantiyo
 
Ppt sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi
Ppt sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan  provinsiPpt sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan  provinsi
Ppt sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsiCha-cha Taulanys
 
Mengatasi kongkalikong bpd dan kepala desa
Mengatasi kongkalikong bpd dan kepala desaMengatasi kongkalikong bpd dan kepala desa
Mengatasi kongkalikong bpd dan kepala desaDarul Azis
 

Similar to HUBUNGAN PEMERINTAHAN (20)

Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6
 
Makalah wewenang pemerintah daerah
Makalah wewenang pemerintah daerahMakalah wewenang pemerintah daerah
Makalah wewenang pemerintah daerah
 
Makalah wewenang pemerintah daerah
Makalah wewenang pemerintah daerahMakalah wewenang pemerintah daerah
Makalah wewenang pemerintah daerah
 
Makalah wewenang pemerintah daerah
Makalah wewenang pemerintah daerahMakalah wewenang pemerintah daerah
Makalah wewenang pemerintah daerah
 
Makalah wewenang pemerintah daerah
Makalah wewenang pemerintah daerahMakalah wewenang pemerintah daerah
Makalah wewenang pemerintah daerah
 
Makalah wewenang pemerintah daerah
Makalah wewenang pemerintah daerahMakalah wewenang pemerintah daerah
Makalah wewenang pemerintah daerah
 
Makalah wewenang pemerintah daerah
Makalah wewenang pemerintah daerahMakalah wewenang pemerintah daerah
Makalah wewenang pemerintah daerah
 
Pkn bab 2 otonomi daerah Kelas 9
Pkn bab 2 otonomi daerah Kelas 9Pkn bab 2 otonomi daerah Kelas 9
Pkn bab 2 otonomi daerah Kelas 9
 
Negara kesatuan dengan kemandirian daerah
Negara kesatuan dengan kemandirian daerahNegara kesatuan dengan kemandirian daerah
Negara kesatuan dengan kemandirian daerah
 
Pemerintahan daerah di indonesia
Pemerintahan daerah di indonesiaPemerintahan daerah di indonesia
Pemerintahan daerah di indonesia
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
Materi SOTK dan Tupoksi Aparat Desa.pdf
Materi SOTK dan Tupoksi Aparat Desa.pdfMateri SOTK dan Tupoksi Aparat Desa.pdf
Materi SOTK dan Tupoksi Aparat Desa.pdf
 
2.-Peran-Tugas-dan-Fungsi-DPRD-Fraksi-PKS.pptx
2.-Peran-Tugas-dan-Fungsi-DPRD-Fraksi-PKS.pptx2.-Peran-Tugas-dan-Fungsi-DPRD-Fraksi-PKS.pptx
2.-Peran-Tugas-dan-Fungsi-DPRD-Fraksi-PKS.pptx
 
2.-Peran-Tugas-dan-Fungsi-DPRD-Fraksi-PKS.pptx
2.-Peran-Tugas-dan-Fungsi-DPRD-Fraksi-PKS.pptx2.-Peran-Tugas-dan-Fungsi-DPRD-Fraksi-PKS.pptx
2.-Peran-Tugas-dan-Fungsi-DPRD-Fraksi-PKS.pptx
 
Uu perda
Uu perdaUu perda
Uu perda
 
Otoda
OtodaOtoda
Otoda
 
Ppt sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi
Ppt sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan  provinsiPpt sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan  provinsi
Ppt sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi
 
Mengatasi kongkalikong bpd dan kepala desa
Mengatasi kongkalikong bpd dan kepala desaMengatasi kongkalikong bpd dan kepala desa
Mengatasi kongkalikong bpd dan kepala desa
 
Makalah sistem pemerintah desa
Makalah sistem pemerintah desaMakalah sistem pemerintah desa
Makalah sistem pemerintah desa
 
Makalah sistem pemerintah desa
Makalah sistem pemerintah desaMakalah sistem pemerintah desa
Makalah sistem pemerintah desa
 

More from nurul khaiva

Part 7 (teori pembangunan dunia ketiga ok)
Part 7 (teori pembangunan dunia ketiga ok)Part 7 (teori pembangunan dunia ketiga ok)
Part 7 (teori pembangunan dunia ketiga ok)nurul khaiva
 
Part 6 (lnjtn evolusi paradigma pembangunan)
Part 6 (lnjtn evolusi paradigma pembangunan)Part 6 (lnjtn evolusi paradigma pembangunan)
Part 6 (lnjtn evolusi paradigma pembangunan)nurul khaiva
 
Part 5 (p embangunan dan paradigmanya)
Part 5 (p embangunan dan paradigmanya)Part 5 (p embangunan dan paradigmanya)
Part 5 (p embangunan dan paradigmanya)nurul khaiva
 
Part 4 (pembangunan ekonomi dunia)
Part 4 (pembangunan ekonomi dunia)Part 4 (pembangunan ekonomi dunia)
Part 4 (pembangunan ekonomi dunia)nurul khaiva
 
Part 3 (paradigma sistem ekonomi)
Part 3 (paradigma sistem ekonomi)Part 3 (paradigma sistem ekonomi)
Part 3 (paradigma sistem ekonomi)nurul khaiva
 
Part 2 (hubungan antara eknonomi dan politik
Part 2 (hubungan antara eknonomi dan politikPart 2 (hubungan antara eknonomi dan politik
Part 2 (hubungan antara eknonomi dan politiknurul khaiva
 
Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)
Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)
Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)nurul khaiva
 
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesiaSistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesianurul khaiva
 
Contoh analisis kebijakan penataan copy
Contoh analisis kebijakan penataan copyContoh analisis kebijakan penataan copy
Contoh analisis kebijakan penataan copynurul khaiva
 
Sikap dan nilai nilai yang ada dalam analisa
Sikap dan nilai nilai yang ada dalam analisaSikap dan nilai nilai yang ada dalam analisa
Sikap dan nilai nilai yang ada dalam analisanurul khaiva
 
8. lembaga lembaga negara
8. lembaga lembaga negara8. lembaga lembaga negara
8. lembaga lembaga negaranurul khaiva
 
7. lembaga lembaga negara
7. lembaga lembaga negara7. lembaga lembaga negara
7. lembaga lembaga negaranurul khaiva
 

More from nurul khaiva (20)

M 10
M 10M 10
M 10
 
M 9
M 9M 9
M 9
 
M 5, m-6, dan m-7
M 5, m-6, dan m-7M 5, m-6, dan m-7
M 5, m-6, dan m-7
 
M 4
M 4M 4
M 4
 
M 3
M 3M 3
M 3
 
M 2
M 2M 2
M 2
 
Part 7 (teori pembangunan dunia ketiga ok)
Part 7 (teori pembangunan dunia ketiga ok)Part 7 (teori pembangunan dunia ketiga ok)
Part 7 (teori pembangunan dunia ketiga ok)
 
Part 6 (lnjtn evolusi paradigma pembangunan)
Part 6 (lnjtn evolusi paradigma pembangunan)Part 6 (lnjtn evolusi paradigma pembangunan)
Part 6 (lnjtn evolusi paradigma pembangunan)
 
Part 5 (p embangunan dan paradigmanya)
Part 5 (p embangunan dan paradigmanya)Part 5 (p embangunan dan paradigmanya)
Part 5 (p embangunan dan paradigmanya)
 
Part 4 (pembangunan ekonomi dunia)
Part 4 (pembangunan ekonomi dunia)Part 4 (pembangunan ekonomi dunia)
Part 4 (pembangunan ekonomi dunia)
 
Part 3 (paradigma sistem ekonomi)
Part 3 (paradigma sistem ekonomi)Part 3 (paradigma sistem ekonomi)
Part 3 (paradigma sistem ekonomi)
 
Part 2 (hubungan antara eknonomi dan politik
Part 2 (hubungan antara eknonomi dan politikPart 2 (hubungan antara eknonomi dan politik
Part 2 (hubungan antara eknonomi dan politik
 
Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)
Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)
Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)
 
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesiaSistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
 
Contoh analisis kebijakan penataan copy
Contoh analisis kebijakan penataan copyContoh analisis kebijakan penataan copy
Contoh analisis kebijakan penataan copy
 
Sikap dan nilai nilai yang ada dalam analisa
Sikap dan nilai nilai yang ada dalam analisaSikap dan nilai nilai yang ada dalam analisa
Sikap dan nilai nilai yang ada dalam analisa
 
Uu no 32
Uu no 32Uu no 32
Uu no 32
 
9. sarana tun
9. sarana tun9. sarana tun
9. sarana tun
 
8. lembaga lembaga negara
8. lembaga lembaga negara8. lembaga lembaga negara
8. lembaga lembaga negara
 
7. lembaga lembaga negara
7. lembaga lembaga negara7. lembaga lembaga negara
7. lembaga lembaga negara
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

HUBUNGAN PEMERINTAHAN

  • 2. HUBUNGAN VERTIKAL  Pengawasan oleh badan-badan pemerintahan yang bertingkat lebih tinggi terhadap badan-badan yang lebih rendah :  Koordinasi  Pengawasan kebijaksanaan  Pengawasan kontrol kwalitas  Alasan keuangan  Perlindungan hak dan kepentingan warga
  • 3. Lanjutan hubungan...  Alasan dilakukan pengawasan:  Koordinasi: Mencegah atau mencari penyelesaian konflik atau perselisihan kepentingan. Misal antara kabupaten dan kota.  Pengawasan kebijaksanaan: Diisesuaikannya kebijaksanaan dari aparat pemerintah yang lebih rendah terhadap aparat pemerintah yang lebih tinggi.
  • 4. Lanjutan alasan...  Pengawasan kontrol kwalitas: Kontrol atas kebolehan dan kualitas teknik pengambilan keputusan dan tindakan-tindakan aparat pemerintah yang lebih rendah.  Alasan keuangan: Peningkatan kebijaksanaan yang tepat dan seimbang dari aparat pemerintah yang lebih rendah.  Perlindungan hak dan kepentingan warga: Dalam situasi tertentu mungkin diperlukan suatu perlindungan khusus untuk kepentingan dari seorang warga.
  • 5. BENTUK-BENTUK PENGAWASAN DAN KONTROL 1. Pengawasan represif. 2. Pengawasan preventif. 3. Pengawasan positif. 4. Kewajiban untuk memberitahu. 5. Konsultasi dan perundingan. 6. Hak banding administratif. 7. Tugas-tugas pemerintahan yang didekonsentrasikan. 8. Keuangan/ sumber pendapatan dari pemerintah. 9. Perencanaan. 10. Pengangkatan pejabat negara. 11. Pelaksanaan keuangan terhadap pemerintah yang lebih rendah.
  • 6. Dalam pelaksanaan pengawasan perlu diperhatikan azas-azas:  Azas legalitas.  Azas pengawasan terbatas.  Azas motivasi.  Azas kecermatan.  Azas kepercayaan.
  • 7. HUBUNGAN HORIZONTAL/ KERJASAMA:  Pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan melalui kerjasama.  Macam-macam kerjasama:  Fungsi yang dipusatkan, penyerahan kekuasaan kepada badan-badan kota praja yang merupakan pemusatan yang besar.  Memberikan badan-badan bersama yang tidak memiliki sifat badan hukum (wewenang bersifat hukum publik)
  • 8. SUSUNAN PEMERINTAHAN NEGARA INDONESIA NEGARA KESATUAN RI Daerah Otonom Wilayah Administratif Daerah Provinsi Daerah Kabupaten/Kota Ibukota NegaraProvinsi KotamadyaKabupaten Kota Administratif Kecamatan Kecamatan
  • 9. PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT PRESIDEN:  Bidang Eksekutif  Bidang Perundang-Undangan  Kekuasaan Kehakiman
  • 10. Lanjutan ...  Bidang eksekutif: Menyelenggarakan pemerintahan sehari-hari  Kekuasaan kehakiman: Memberi grasi, rehabilitasi, amnesti, abolisi
  • 11. Lanjutan...  Bidang perundang-undangan:  Membentuk UU dengan DPR  Mengesahkan RUU  Mengundangkan UU dalam Luar Negeri  Pembentukan PP  Pembentukan Perpu  Menetapkan Keppres
  • 12. WAKIL PRESIDEN (WAPRES)  Membantu Presiden dalam pelaksanaan tugas dan wewenang presiden.  Tugas dan wewenang wapres ditetapkan oleh presiden (mengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan)  Wapres bertanggungjawab kepada presiden.
  • 13. MENTERI  Adalah pembantu presiden di bidang tertentu (departemen). Di samping itu ada menteri negara yang tidak memimpin departemen, dan menteri koordinator.  Menko adalah Meneg pembantu presiden dgn tugas pokok mengkoordinasikan penyiapan dan penyusunan kebijaksanaan serta pekasanaannya di bidang tertentu dalam kegiatan peemrintahan negara.  Mempunyai staf yaitu sekretariat jenderal, direktorat jenderal, inspektorat jenderal.
  • 14. LEMBAGA PEMERINTAH NON DEPARTEMEN  Badan pemerintahan tingkat pusat yang menjalankan tugas dan tanggungjawab menjalankan pemerintahan di bidang tertentu yang dibentuk oleh presiden sesuai dengan tugas, kedudukan, dan kewenangan di bidang pemerintahan dengan peraturan pemerintah, sedangkan tertib organisasinya dengan Keppres.
  • 15. Lanjutan lembaga...  Bidang lembaga pemerintah non-departemen: pertanahan, statistik, perencanaan, dsb.  Berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada presiden dan lebih rendah dari departemen.  Penyebutannya adalah Badan, Biro, Dewan.  Fungsinya: Arsip nasional  Penyebutan pimpinannya : Ketua/ Wakil Ketua, Kepala/ wakil kepala, Direktur/ Wakil Direktur.
  • 16. LPMD diantaranya:  BULOG, BPS, BAKORSUTANAL (Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional), BAPPENAS, LIPI, LAN, LSN, LAPAN (Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional), DEWAN HANKAMNAS, BPP TEKNOLOGI (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), BKKBN, BATAN (Badan Tenaga Atom Nasional), BPN, dan Lain-lainnya.
  • 17. PEMERINTAHAN TINGKAT DAERAH (UU NO.32 Tahun 2004)  Pemerintah Daerah: Adalah kepala daerah beserta perangkat daerah otonom lainnya (sebagai badan eksekutif), sedangkan DPRD adalah badan legislatif daerah.
  • 18. KEPALA DAERAH  Adalah kepala eksekutif daerah yang dibantu oleh Wakil Kepala Daerah.  Kepala daerah Provinsi : Gubernur  Kepala daerah Kabupaten : Bupati  Kepala daerah Kota : Walikota  Gubernur karena jabatannya juga wakil pemerintah.  Sebagai wakil pemerintah, gubernur bertangungjawab kepada presiden.  Kepala daerah bertanggungjawab kepada DPRD masing- masing.
  • 19. KEPALA DAERAH BERKEWAJIBAN:  Mempertahankan dan memelihara keutuhan NKRI.  Memegang teguh Pancasila dan UUD 1945.  Menghormati kedaulatan rakyat.  Menegakkan peraturan perundang-undangan.
  • 20. Lanjutan...  Meningkatkan taraf kesejahteraan rakyat.  Memelihara ketentraman dan ketertiban.  Mengajukan rancangan perda.  Bertugas memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan melaporkan kepada presiden melalui Mendagri.
  • 21. WAKIL KEPALA DAERAH  Membantu kepala daerah dalam menyelenggarakan kewajiban kepala daerah, mengkoordinsasikan kegiatan instansi pemerintahan di daerah dan tugas-tugas lain yang diberikan kepala daerah.
  • 22. DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah)  Merupakan wahana untuk melaksanakan demokrasi pancasila, berkedudukan sejajar dan menjadi mitra pemerintah daerah.  DPRD betugas dan berwenang:  Membentuk perda bersama dengan kepala daerah.  Menetapkan APBD bersama kepala daerah  Pengawasan terhadap pelaksanaan perda, keputusan kepala daerah, APBD, kebijakan pemda, kerjasama internasional.  Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah,  Menampung dan menindaklanjuti aspirasi daerah dan masyarakat.
  • 23. Lanjutan...  DPRD dalam melaksanakan tugas berhak meminta pejabat negara, pejabat pemerintah, atau warga masyarakat untuk memberikan keterangan tentang suatu hal yang perlu ditangani demi kepentingan negara, bangsa, pemerintah dan pembangunan, mengajukan pertanyaan, protokoler dan keuangan/ administrasi.
  • 24. DPRD berkewajiban:  Mempertahankan dan memelihara keutuhan NKRI, Mengamalkan Pancasila dan UUD 1945.  Mentaati segala peraturan perundang- undangan yang berlaku.  Membina...
  • 25. PERANGKAT DAERAH LAINNYA:  Sekretariat sebagai unsur staf, melayani kegiatan staf, “Dinas” dan “Kantor” sebagai pelaksana, “Badan” sebagai unsur teknis, pemerintah daerah otonom lainnya.
  • 26. KEWENANGAN DAERAH  Otonomi yang luas berada di kabupaten/ kota, maka kewenangannya seluruh bidang pemerintahan kecuali:  Bidang politik Luar Negeri, Pertahanan Keamanan, Peradilan, Moneter dan Fiskal, Agama serta kewenangan bidang lainnya.
  • 27. Kewenangan Bidang Lainnya:  Kebijakan tentang perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan nasional secara makro, dana perimbangan keuangan, sistem administrasi negara dan lembaga perekonomian negara, pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pendayagunaan SDA serta teknologi tinggi yang strategis, konservasi dan standarisasi nasional.
  • 28.  Secara Umum Desa adalah suatu kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan asal usul yang bersifat istimewa. Landasan pemikiran dalam mengenai pemerintahan desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat.  Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Desa, bahwa Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. PENGERTIAN DESA
  • 29. KEWENANGAN DAN URUSAN DESA/ PEMERINTAH DESA  KEWENANGAN DESA 1. Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa. 2. Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota yang diserahkan pengaturannya kepada desa, yakni urusan pemerintahan yang secara langsung dapat meningkatkan pelayanan masyarakat. 3. Tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota. 4. Urusan pemerintahan lainnya yang diserahkan kepada desa.
  • 30.  BIDANG KEWENANGAN DESA Penetapan bentuk dan susunan organisasi pembentukan desa, pencalonan, pemilihan dan penetapan kepala desa; pencalonan, pemilihan, pengangkatan dan penetapan perangkat desa; pembentukan dan penetapan lembaga kemasyarakatan, penetapan dan pembentukan badan perwakilan desa (BPD); pencalonan pemilihan dan penetapan anggota badan perwakilan desa; penyusunan dan penetapan anggaran pendapatan dan belanja desa; pemberdayaan dan pelestarian lembaga adat; penetapan peraturan desa; penetapan pinjaman desa.
  • 31. PENGELOMPOKAN BIDANG – BIDANG DALAM KEWENANGAN DESA : • Bidang Pertanian • Bidang Pertambangan dan Energi • Bidang Kehutanan dan Perkebunan • Bidang Perindustrian dan Perdagangan • Bidang Perkoperasian • Bidang Ketenagakerjaan • Bidang Kesehatan • Bidang Pendidikan dan Kebudayaan • Bidang Sisoal • Bidang Pekerja Umum • Bidang Perhubungan • Bidang Lingkingan Hidup • Bidang Polotik Dalam Negeri dan Administrasi Publik • Bidang Otonomi Desa • Bidang Perimbangan Keuangan • Bidang Tugas Pembantuan • Bidang Pariwisata • Bidang Pertanahan • Bidang Kependudukan • Bidang Kesatuan Bangsa dan Pelindungan Masyarakat • Bidang Perencanaan • Bidang Penerangan/Informasi dan Komunikasi
  • 32. PERANGKAT DESA  Perangkat Desa bertugas membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. Salah satu perangkat desa adalah Sekretaris Desa, yang diisi dari Pegawai Negeri Sipil. Sekretaris Desa diangkat oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota atas nama Bupati/Walikota.  Perangkat Desa lainnya diangkat oleh Kepala Desa dari penduduk desa, yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
  • 33. KEPALA DESA  Menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat dapat berupa selebaran yang ditempelkan pada papan pengumuman atau diinformasikan secara lisan dalam berbagai pertemuan masyarakat desa, radio komunitas atau media lainnya.  Laporan digunakan oleh Bupati/Walikota sebagai dasar melakukan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa dan sebagai bahan pembinaan.  Laporan akhir masa jabatan Kepala Desa disampaikan kepada Bupati/Walikota melalui Camat dan kepada Bamusdes.
  • 34. TUGAS, WEWENANG, KEWAJIBAN & HAK KEPALA DESA  Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan.
  • 35.  DALAM MELAKSANAKAN TUGAS SEBAGAIMANA DIMAKSUD KEPALA DESA MEMPUNYAI WEWENANG : a. memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD; b. mengajukan rancangan peraturan desa; c. menetapkan peraturan desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD; d. menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai APB Desa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD;
  • 36. Lanjutan... e. membina kehidupan masyarakat desa; f. membina perekonomian desa; g. mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif; h. mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan i. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan
  • 37. SEKRETARIS DESA  Sekretaris Desa diisi dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan, yaitu: 1. berpendidikan paling rendah lulusan SMU atau sederajat; 2. mempunyai pengetahuan tentang teknis pemerintahan; 3. mempunyai kemampuan di bidang administrasi perkantoran; 4. mempunyai pengalaman di bidang administrasi keuangan dan di bidang perencanaan; 5. memahami sosial budaya masyarakat setempat; dan 6. bersedia tinggal di desa yang bersangkutan.  Sekretaris Desa diangkat oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota atas nama Bupati/Walikota
  • 38. BADAN PERMUSYAWARATAN DESA  Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan lembaga perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa bersangkutan berdasarkan keterwakilan wilayah.
  • 39.  BPD mempunyai wewenang: a. membahas rancangan peraturan desa bersama kepala desa; b. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa dan peraturan kepala desa; c. mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala desa; d. membentuk panitia pemilihan kepala desa; e. menggali, menampung, menghimpun, merumuskan dan menyalurkan aspirasi masyarakat; dan f. menyusun tata tertib BPD. TUGAS, WEWENANG, KEWAJIBAN & HAK BPD
  • 40.  BPD mempunyai hak : 1. meminta keterangan kepada Pemerintah Desa; 2. menyatakan pendapat. 3. mengajukan rancangan peraturan desa; 4. mengajukan pertanyaan; 5. menyampaikan usul dan pendapat; 6. memilih dan dipilih; dan 7. memperoleh tunjangan Lanjutan...
  • 41.  Anggota BPD mempunyai kewajiban : a. mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan mentaati segala peraturan perundang-undangan; b. melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa; c. mempertahankan dan memelihara hukum nasional serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; d. menyerap, menampung, menghimpun, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat; e. memproses pemilihan kepala desa; f. mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan; g. menghormati nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat setempat; dan h. menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga kemasyarakatan. Lanjutan...
  • 42. STRUKTUR DESA BPD KEPALA DESA DUSUN IV KEPALA URUSAN  Bagian Umum  Bagian Pembangunan  Bagian Kesra SEKRETARIS DESA KEPALA URUSAN Bagian Pemerintahan Bagian Keuangan DUSUN III DUSUN II DUSUN I RW RW RWRW RTRT RT RT
  • 43. PEMERINTAHAN DESA (PP No. 72 Tahun 2005)  Desa atau nama lainnya: kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan nasional dan berada di daerah kabupaten.
  • 44. Lanjutan...  Pemerintahan desa terdiri dari (Pasal 11 PP No.72 Th. 2005): Pemerintahan Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).  Kewenangan desa mencakup kewenangan yang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku dilaksanakan oleh daerah dan pemerintah, dan tugas pembantuan dari pemerintah, pemerintah provinsi dan/ atau kabupaten.
  • 45. Kepala desa bertugas:  Memimpin penyelenggaraan pemerintah desa.  Membina perekonomian desa.  Memelihara ketertiban dan ketentraman masyarakat desa.  Mendamaikan perselisihan masyarakat desa.  Mewakili desa di dalam dan di luar pengadilan.  Menetapkan peraturan desa bersama BPD.
  • 46. BPD berfungsi (Pasal 34 PP No.72/2005):  Fungsi Legislatif : Menetapkan peraturan desa bersama kepala desa.  Fungsi Sosial dan Pemerintahan:  Menyalurkan pendapat dan aspirasi masyarakat kepada pemerintah desa.  Mengolah dan mewujudkan aspirasi masyarakat dalam bentuk keputusan atau kebijakan masyarakat desa.  Mengawasi dengan seksama pelaksanaan tugas kepala desa.