Sistem nilai kepamongprajaan meliputi 12 nilai utama seperti memandang ke depan, membangun kerjasama, koordinasi, kerukunan, mengelola masalah, menangani situasi darurat, bertindak berdasarkan kebijakan sendiri, memahami berbagai hal, bertanggung jawab atas tugas, berpikir besar, hadir di mana-mana, dan berdiri di atas kepentingan golongan.
1. II. SISTEM NILAI KEPAMONGPRAJAAN
1. Vooruit zien/visioner (memandang sejauh mungkin ke
depan). Mengamong adalah memandang (envision)
sejauh mungkin ke depan, tidak hanya sebatas masa
jabatan masa kerja, dan masa hidup.
2. Conducting (membangun kinerja bersama melalui
perilaku actor yang berbeda-beda), mengamong
adalah menciptakan harmoni antar kegiatan dengan
instrument yang berbeda dan dilakukan oleh actor
yang berlain-lainan, oleh conductor, dengan
mengoreksi sedini dan setegas mungkin tiap bunyi,
nada, atau langkah sumbang senyaris apapun, guma
membangun kinerja bersama semua komponen yang
berbeda-beda pada senbuah unit kerja, namun yang
bergerak di dalam wilayah yang sama.
Menurut Ndraha ada 12 Nilai dalam sistem Kepamongprajaan
yaitu :
2. 3. Coordinating (membangun kinerja masing-masing
melalui kesepakatan bersama yang berbeda),
Mengamong adalah membangun komitmen bersama
antar unit kerja yang berbeda-beda dalam suatu
wilayah, agar yang satu tidak merugikan tetapi
mendukung yang lain, dalam rangka mencapai kinerja
masing-masing unit kerja secara optimal dalam rangka
mencapai tujuan bersama secara keseluruhan.
4. Peace Making (membangun kerukunan dan
kebersamaan) Mengamong adalah membangun
kedamaian, kerukunan, keamana, dan ketertiban dari
akar rumput (grass root) ke atas oleh Pamong (Pamong
Desa) terbawah melalui kesepakatan (beslising)
konsisten terus-menerus dengan warga masyarakat,
sebagaimana di zaman dahulu Kepala Desa diakui dan
berperan sebagai hakim perdamaian desa.
3. 5. Residue-caring (mengelola sampah, sisa, yang beda, yang salah,
dan yang terbuang), Mengamong adalah mengurus (sesuatu
yang dianggap) sampah atau sisa-sisa, kendatipun orang yang
berpesta, baik urusan yang tidak/belum termasuk tupoksi unit
kerja manapun, maupun urusan yang tak satu unit kerja pun
bersedia mengurusnya katena tidak menguntungkan bahkan
merugikannya, sesegera mungkin, katena semakin cepat dan
tidak menentu perubahan, semakin banyak produksi sampah.
6. Turbulence-serving (mengelola ledakan yang dianggap
mendadak atau di luar kemampuan/force majeure),
Mengamong adalah mengantisipasi dan melayani dalam arti
memberdayakan, melindungi, dan menyelematkan manusia dan
lingkungannya, bangsa dan Negara, terhadap segala sesuatu
yang sifatnya mendadak, tiba-tiba, di luar perhitungan (force
majeur) baik sebagai akibat perilaku alam, dampak kebijakan
public yang ternyata keliru maupun perilaku masyarakat.
4. 7. Fries Ermessen (keberanian bertindak untuk kemudian
mempertanggungjawabkannya), Mengamong adalah
menunjukkan keberanian untuk melakukan turbulence
serving di atas, jika perlu di luar batas aturan yang ada,
atas inisiatif sendiri, berdasarkan kepuasan batin yang
diambil secara bebas, untuk dipertanggungjawaban
kemudian kepada semua pihak, dan siap menanggung
segala resikonya (tanpa kambing hitam).
8. Generalist and Specialist Function (knowing less and less
about more and more, and more and more about less and
less) , Mengamong adalah (belajar untuk) mengetahui
sedikit demi sedikit tentang banyak hal guna
mengindentifikasi dan membangun kebersamaan
(tunggal ika) antar masyarakat yang berbeda-beda.
5. 9. Responsibility (menjawab dengan jelas dan jujur,
men(t)anggung risiko secara pribadi menurut etika
otonom).
Mengamong adalah mempertanggungjawabkan
kepada pelanggan (bukan atasan) :
a. Pelaksanaan tugas (perintah, amanat, mandate).
b. Sumpah dan janji jabatan atau profesi (kontraktual)
c. Self-commitment (janji kepada diri sendiri, nazar,
pengakuan, dan sumpah sebagai bukti, yang agar
mengikat perlu disaksikan).
d. Tindakan yang ditempuh berdasarkan Freies
Ermessen, kepada para pelanggan produk-produk
Negara.
6. 10. Magnanimous-thinking (berpemikiran besar dan kuat
menerobos zaman membuat sejarah), Mengamong
adalah mengonstruksi pikiran besar, pikiran yang
memiliki kekuatan menerobos zaman, yang terbentuk
berdasarkan kemerdekaan berpikir dan kemerdekaan
mengeluarkan buah pikiran. Berpikir besar identik
dengan berfilsafat. Berpikir menurut hukum logika,
rambu nalar sehat.
11. Omnipresence (terasa hadir dimana-mana),
Mengamong berarti tidak memposisikan diri sebagai
pangreh, tidak hanya membangun citra (image
building) pemerintahan tetapi merendahkan hati
sedemikian rupa sehingga pemerintah itu tidak
terlihat sebagai sesuatu yang jauh dan asing, tetapi
terasa hadir dimana-mana dan kapan saja sebagai
bagian dari dan sama dengan kita.
7. 12. Distinguished statesmanship (kenegarawan-utamaan,
selama memangku masa jabatan public, berdiri di atas
semua kepentingan, tidak memihak, impartial).
Mengamong berarti “ exhibits great wisdom and bability
in dialing with important public issues”. Mengamong
juga berarti memosisikan diri di atas semua golongan
atau kepentingan partial. Berbeda dengan perang,
pemilu bukan menang kalah tetapi terpilih atau tidak
terpilih, bagi rezim terpilih lima tahunan, pihak yang
tidak terpilih kembali menjadi controlling reference
jangka panjang.