2. PERGESERAN PARADIGMA DALAM
PEMBANGUNAN
• Adanya upaya mempercepat pembangunan
di negara negara miskin dan NSB (Negara
Sedang Berkembang) oleh komunitas
internasional
• Dilatarbelakangi oleh adanya evolusi
paradigma pembangunan ekonomi
(termasuk hakikat, sebab dan pilihan
kebijakan) bagi perbaikan tingkat dan
kualitas proses pembangunan.
3. BEBERAPA DIMENSI DALAM EVOLUSI
PARADIGMA PEMBANGUNAN:
Tujuan Pembangunan
Teori Pertumbuhan Makro ekonomi
Akumulasi modal
Negara dan pasar
Intervensi Pemerintah
Revormasi Kebijakan
4. Dimensi Tujuan Pembangunan
PDB
PDB Riil
Indikator Non
Moneter (IPM)
Mengatasi
Kemiskinan
Entitlement
dan
Kapabilitas
Kebebasan
Pembangunan
Berkelanjutan
5. Dimensi Teori Pertumbuhan
Makroekonomi
Teori Pertumbuhan
Linear (Adam Smith,
Karl Marx, Rostow)
Teori Perubahan
Struktural (Arthur
Lewis, Chenery)
Teori Dependensia
(Andre Gunder,
Frank, Samir Amin)
Neo Klasik: (Analis
Harrod-Domar,
Sumber Pertumbuhan
Solow)
Teori-Teori Baru
(Teori Pertumbuhan
Baru (NGT), Teori
Perdagangan Baru
(NTT), Teori Geografi
Ekonomi Baru (NEG).
9. Dimensi Revormasi Kebijakan
“Poor because poor”
Poor because poor
policies “get prices right”
“Get all policies right”
“Get institutions right”
10. Dalam perkembangan proses pembangunan dan teori
pembangunan terdapat tiga bentuk krisis yang perlu
diperhatikan, yaitu:
1. Krisis teori Pembangunan
2. Krisis pembangunan di dunia nyata
3. Krisis institusi kenegaraan yang banyak terjadi di
negara-negara di dunia.
Krisis dalam teori pembangunan merupakan kritik
terhadap teori pembangunan dan relevansinya
terhadap dunia nyata.
Krisis teori pembangunan = kegagalan suatu teori
pembangunan diterapkan sebagai strategi
pembangunan suatu negara.
11. • Krisis pembangunan di dunia nyata
menunjukkan bahwa pembangunan
bersifat global, yakni sulitnya suatu negara
untuk lepas dari pengaruh interaksi dengan
negara lain (globalisasi krisis)
• Krisis institusi kenegaraan sebagai agen
yang menerapkan strategi pembangunan
juga terjadi secara global. Globalisasi krisis
karena sistem tunggal dunia.
• Kegagalan pasar membuat campur tangan
pemerintah.