1. Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan hasil konsepsi berimplantasi di luar endometrium rahim.
2. Terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik seperti kehamilan heterotopik, kehamilan ektopik kombinasi, dan kehamilan ektopik rangkap.
3. Faktor-faktor seperti infeksi, struktur tuba, dan gangguan fungsi silia tuba dapat memicu terjadinya kehamilan ektopik.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen distosia bahu pada persalinan, termasuk faktor risiko, gejala, dan berbagai manuver manual untuk melahirkan bahu bayi seperti manuver McRoberts, manuver anterior disimpaction, manuver "corkscrew", dan ekstraksi vakum. Dokumen juga menjelaskan indikasi dan teknik pelaksanaan ekstraksi vakum.
Dokumen tersebut membahas kasus prolapsus tali pusat pada seorang wanita hamil 25 tahun. Berdasarkan pengkajian, wanita tersebut mengalami prolapsus tali pusat jenis tali pusat terkemuka dimana tali pusat berada di bawah bagian janin sedangkan ketuban masih utuh. Tindakan selanjutnya adalah memasang infus dan merujuk ke rumah sakit serta berkolaborasi dengan dokter kandungan
Ruptur uteri adalah robeknya dinding uterus selama kehamilan atau persalinan. Dokter umum harus mampu mendiagnosis dan merujuk kasus ini ke fasilitas perawatan lanjut. Bidan perlu segera merujuk pasien ke fasilitas kesehatan sambil mengatur infus cairan dan darah untuk mencegah komplikasi seperti syok dan sepsis.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dasar penanganan obstetri dan neonatal darurat yang mencakup definisi dan pengelolaan perdarahan pasca persalinan, masalah-masalah yang dapat menyebabkannya seperti atonia uteri, robekan jalan lahir, dan retensio plasenta, serta tatalaksana meliputi manajemen aktif kala III, kompresi bimanual, pengeluaran plasenta manual, penanganan robekan jalan lahir, dan pengeluaran sisa plasent
1. Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan hasil konsepsi berimplantasi di luar endometrium rahim.
2. Terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik seperti kehamilan heterotopik, kehamilan ektopik kombinasi, dan kehamilan ektopik rangkap.
3. Faktor-faktor seperti infeksi, struktur tuba, dan gangguan fungsi silia tuba dapat memicu terjadinya kehamilan ektopik.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen distosia bahu pada persalinan, termasuk faktor risiko, gejala, dan berbagai manuver manual untuk melahirkan bahu bayi seperti manuver McRoberts, manuver anterior disimpaction, manuver "corkscrew", dan ekstraksi vakum. Dokumen juga menjelaskan indikasi dan teknik pelaksanaan ekstraksi vakum.
Dokumen tersebut membahas kasus prolapsus tali pusat pada seorang wanita hamil 25 tahun. Berdasarkan pengkajian, wanita tersebut mengalami prolapsus tali pusat jenis tali pusat terkemuka dimana tali pusat berada di bawah bagian janin sedangkan ketuban masih utuh. Tindakan selanjutnya adalah memasang infus dan merujuk ke rumah sakit serta berkolaborasi dengan dokter kandungan
Ruptur uteri adalah robeknya dinding uterus selama kehamilan atau persalinan. Dokter umum harus mampu mendiagnosis dan merujuk kasus ini ke fasilitas perawatan lanjut. Bidan perlu segera merujuk pasien ke fasilitas kesehatan sambil mengatur infus cairan dan darah untuk mencegah komplikasi seperti syok dan sepsis.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dasar penanganan obstetri dan neonatal darurat yang mencakup definisi dan pengelolaan perdarahan pasca persalinan, masalah-masalah yang dapat menyebabkannya seperti atonia uteri, robekan jalan lahir, dan retensio plasenta, serta tatalaksana meliputi manajemen aktif kala III, kompresi bimanual, pengeluaran plasenta manual, penanganan robekan jalan lahir, dan pengeluaran sisa plasent
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai malpresentasi dan malposisi janin selama persalinan, seperti presentasi kepala dengan oksiput posterior, presentasi dahi, presentasi muka, presentasi bokong, presentasi ganda, serta komplikasi yang mungkin terjadi. Dokumen ini juga menjelaskan penanganan dan mekanisme persalinan pada setiap kondisi tersebut, serta merekomendasikan seksio sesarea pada kondisi-kondisi tertentu.
Proses kehamilan dimulai dari konsepsi hingga kelahiran yang melibatkan berbagai tahapan seperti ovulasi, nidasi, plasentasi, dan pertumbuhan janin selama sekitar 40 minggu. Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks serta janin yang turun ke jalan lahir. Kelahiran normal terjadi pada kehamilan cukup bulan tanpa komplikasi dan janin lahir spontan dalam 18 jam.
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan ante partum pada kehamilan 20 minggu atau lebih. Mencakup kriteria diagnosis, pemeriksaan, diagnosis banding antara solusio plasenta, plasenta previa dan vasa previa, serta terapi yang diberikan sesuai dengan tingkat keparahan masing-masing kondisi."
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanDokter Tekno
Partograf digunakan untuk mencatat kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks dan penurunan kepala janin. Tujuannya adalah untuk mendeteksi apakah persalinan berjalan normal, mencatat kondisi ibu dan janin, serta mengambil keputusan klinis yang tepat. Penilaian dilakukan secara berkala dan mencakup aspek-aspek seperti kontraksi, denyut jantung janin, air ketuban, serta
Proses persalinan normal melibatkan empat tahap (kala), dimulai dari pembukaan serviks hingga pengeluaran plasenta dan selaput ketuban. Pada setiap tahap terjadi serangkaian gerakan janin untuk melewati panggul ibu, seperti fleksi, desensus, putar paksi, dan ekspulsi. Hormon dan faktor lain seperti kontraksi rahim, tekanan janin, dan elastisitas jalan lahir memungkinkan kelahir
Ketuban pecah dini atau KPD adalah ketika ketuban pecah sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, riwayat KPD sebelumnya, atau merokok. Penderita KPD dapat mengalami komplikasi seperti persalinan prematur, infeksi, atau asfiksia janin. Penatalaksanaannya meliputi pemberian antibiotik, kortikosteroid, dan induksi persalinan tergant
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas berbagai jenis obat tokolitik dan mekanisme kerja mereka untuk mencegah kontraksi rahim pramatur.
Dokumen tersebut membahas tentang Kala IV persalinan yang dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelahnya. Dokumen ini menjelaskan tanda-tanda yang harus diamati pada kala IV seperti tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, kontraksi rahim, dan perdarahan. Dokumen juga membahas tanda bahaya, mekanisme fisiologis, asuhan, dan kemungkinan komplikasi pada kala IV seperti at
Rupture uteri adalah robekan pada dinding rahim yang disebabkan oleh kelemahan otot rahim atau trauma selama persalinan. Rupture dibagi menjadi spontan yang disebabkan oleh kondisi rahim sebelum kehamilan, dan violent yang disebabkan cedera. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan dalam yang dapat meraba robekan. Pengobatan meliputi laparotomi untuk mengeluarkan janin dan plasenta, reparasi rahim jika memungkinkan, atau
Mekanisme persalinan normal meliputi penurunan kepala janin ke dalam panggul, fleksi kepala, putaran internal kepala, ekstensi kepala saat melalui lorong panggul, putaran eksternal setelah kelahiran kepala, dan ekspulsi untuk melahirkan tubuh bayi. Proses ini memungkinkan kelahiran bayi dengan aman melalui panggul ibu.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan diagnosis kehamilan dengan tepat, meliputi:
1) Tanda dan gejala kehamilan normal pada trimester pertama hingga ketiga seperti amenorea, mual, dan pertambahan berat badan.
2) Pembedaan diagnosis kehamilan dengan kondisi seperti mioma uteri, kistoma ovarii, dan menopause.
3) Ketidaknyamanan umum selama kehamilan seperti rasa lelah, sakit punggung, dan kram k
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannyaChiyapuri
Dokumen tersebut membahas tentang komplikasi dan penanganan masa nifas. Masa nifas merupakan masa sesudah persalinan yang berlangsung kira-kira 6 minggu. Dokumen menjelaskan berbagai komplikasi seperti infeksi nifas, endometritis, peritonitis, bendungan asi, infeksi payudara, dan trombophlebitis beserta gejala dan penanganannya.
merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil untuk mengetahui apa yang ada d fundus, lateral kanan dan kiri uterus, menentukan sudah masuk pap atau belum dan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala
Dokumen tersebut merangkum program tindak lanjut masa nifas normal yang meliputi jadwal kunjungan rumah untuk ibu dan bayi, asuhan lanjutan masa nifas di rumah, intervensi yang dilakukan selama dan sesudah kunjungan rumah, serta penyuluhan yang diberikan kepada ibu nifas mengenai gizi, kebersihan, istirahat, pemberian ASI, latihan nifas, hubungan suami istri, keluarga berencana, dan tanda-
Solusio plasenta adalah pelepasan sebagian atau seluruh plasenta sebelum bayi lahir. Dokumen ini membahas klasifikasi, gejala, komplikasi, dan penatalaksanaan solusio plasenta berdasarkan derajat pelepasan plasenta, bentuk perdarahannya, dan tingkat gejala klinis. Solusio plasenta dapat menyebabkan perdarahan berat dan syok yang membahayakan ibu dan janin, sehingga diperlukan
Dokumen tersebut membahas berbagai teknologi reproduksi pada manusia, mulai dari bayi tabung, kloning, inseminasi intra sitoplasmik sperma (ICSI), tubektomi, vasektomi, alat kontrasepsi seperti IUD, kondom, diafragma, suntikan, susuk, dan pil kontrasepsi. Teknologi-teknologi tersebut digunakan untuk membantu proses reproduksi manusia maupun mencegah kehamilan.
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai malpresentasi dan malposisi janin selama persalinan, seperti presentasi kepala dengan oksiput posterior, presentasi dahi, presentasi muka, presentasi bokong, presentasi ganda, serta komplikasi yang mungkin terjadi. Dokumen ini juga menjelaskan penanganan dan mekanisme persalinan pada setiap kondisi tersebut, serta merekomendasikan seksio sesarea pada kondisi-kondisi tertentu.
Proses kehamilan dimulai dari konsepsi hingga kelahiran yang melibatkan berbagai tahapan seperti ovulasi, nidasi, plasentasi, dan pertumbuhan janin selama sekitar 40 minggu. Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks serta janin yang turun ke jalan lahir. Kelahiran normal terjadi pada kehamilan cukup bulan tanpa komplikasi dan janin lahir spontan dalam 18 jam.
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan ante partum pada kehamilan 20 minggu atau lebih. Mencakup kriteria diagnosis, pemeriksaan, diagnosis banding antara solusio plasenta, plasenta previa dan vasa previa, serta terapi yang diberikan sesuai dengan tingkat keparahan masing-masing kondisi."
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanDokter Tekno
Partograf digunakan untuk mencatat kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks dan penurunan kepala janin. Tujuannya adalah untuk mendeteksi apakah persalinan berjalan normal, mencatat kondisi ibu dan janin, serta mengambil keputusan klinis yang tepat. Penilaian dilakukan secara berkala dan mencakup aspek-aspek seperti kontraksi, denyut jantung janin, air ketuban, serta
Proses persalinan normal melibatkan empat tahap (kala), dimulai dari pembukaan serviks hingga pengeluaran plasenta dan selaput ketuban. Pada setiap tahap terjadi serangkaian gerakan janin untuk melewati panggul ibu, seperti fleksi, desensus, putar paksi, dan ekspulsi. Hormon dan faktor lain seperti kontraksi rahim, tekanan janin, dan elastisitas jalan lahir memungkinkan kelahir
Ketuban pecah dini atau KPD adalah ketika ketuban pecah sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, riwayat KPD sebelumnya, atau merokok. Penderita KPD dapat mengalami komplikasi seperti persalinan prematur, infeksi, atau asfiksia janin. Penatalaksanaannya meliputi pemberian antibiotik, kortikosteroid, dan induksi persalinan tergant
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas berbagai jenis obat tokolitik dan mekanisme kerja mereka untuk mencegah kontraksi rahim pramatur.
Dokumen tersebut membahas tentang Kala IV persalinan yang dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelahnya. Dokumen ini menjelaskan tanda-tanda yang harus diamati pada kala IV seperti tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, kontraksi rahim, dan perdarahan. Dokumen juga membahas tanda bahaya, mekanisme fisiologis, asuhan, dan kemungkinan komplikasi pada kala IV seperti at
Rupture uteri adalah robekan pada dinding rahim yang disebabkan oleh kelemahan otot rahim atau trauma selama persalinan. Rupture dibagi menjadi spontan yang disebabkan oleh kondisi rahim sebelum kehamilan, dan violent yang disebabkan cedera. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan dalam yang dapat meraba robekan. Pengobatan meliputi laparotomi untuk mengeluarkan janin dan plasenta, reparasi rahim jika memungkinkan, atau
Mekanisme persalinan normal meliputi penurunan kepala janin ke dalam panggul, fleksi kepala, putaran internal kepala, ekstensi kepala saat melalui lorong panggul, putaran eksternal setelah kelahiran kepala, dan ekspulsi untuk melahirkan tubuh bayi. Proses ini memungkinkan kelahiran bayi dengan aman melalui panggul ibu.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan diagnosis kehamilan dengan tepat, meliputi:
1) Tanda dan gejala kehamilan normal pada trimester pertama hingga ketiga seperti amenorea, mual, dan pertambahan berat badan.
2) Pembedaan diagnosis kehamilan dengan kondisi seperti mioma uteri, kistoma ovarii, dan menopause.
3) Ketidaknyamanan umum selama kehamilan seperti rasa lelah, sakit punggung, dan kram k
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannyaChiyapuri
Dokumen tersebut membahas tentang komplikasi dan penanganan masa nifas. Masa nifas merupakan masa sesudah persalinan yang berlangsung kira-kira 6 minggu. Dokumen menjelaskan berbagai komplikasi seperti infeksi nifas, endometritis, peritonitis, bendungan asi, infeksi payudara, dan trombophlebitis beserta gejala dan penanganannya.
merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil untuk mengetahui apa yang ada d fundus, lateral kanan dan kiri uterus, menentukan sudah masuk pap atau belum dan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala
Dokumen tersebut merangkum program tindak lanjut masa nifas normal yang meliputi jadwal kunjungan rumah untuk ibu dan bayi, asuhan lanjutan masa nifas di rumah, intervensi yang dilakukan selama dan sesudah kunjungan rumah, serta penyuluhan yang diberikan kepada ibu nifas mengenai gizi, kebersihan, istirahat, pemberian ASI, latihan nifas, hubungan suami istri, keluarga berencana, dan tanda-
Solusio plasenta adalah pelepasan sebagian atau seluruh plasenta sebelum bayi lahir. Dokumen ini membahas klasifikasi, gejala, komplikasi, dan penatalaksanaan solusio plasenta berdasarkan derajat pelepasan plasenta, bentuk perdarahannya, dan tingkat gejala klinis. Solusio plasenta dapat menyebabkan perdarahan berat dan syok yang membahayakan ibu dan janin, sehingga diperlukan
Dokumen tersebut membahas berbagai teknologi reproduksi pada manusia, mulai dari bayi tabung, kloning, inseminasi intra sitoplasmik sperma (ICSI), tubektomi, vasektomi, alat kontrasepsi seperti IUD, kondom, diafragma, suntikan, susuk, dan pil kontrasepsi. Teknologi-teknologi tersebut digunakan untuk membantu proses reproduksi manusia maupun mencegah kehamilan.
Dokumen tersebut merangkum proses kehamilan mulai dari fertilisasi, nidasi, pertumbuhan janin, pembentukan plasenta dan cairan amnion, serta perubahan dan adaptasi pada ibu hamil. Proses ini melibatkan berbagai faktor seperti sistem hormonal, pertumbuhan sel telur dan sperma, implantasi embrio, pertukaran zat antara ibu dan janin melalui plasenta, serta peran cairan amnion bagi perkembangan janin."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem reproduksi manusia, meliputi:
1. Alat-alat reproduksi laki-laki dan perempuan
2. Proses gametogenesis pada laki-laki dan perempuan
3. Siklus menstruasi dan fertilisasi
4. Kelainan dan gangguan yang dapat terjadi pada sistem reproduksi
Plasenta previa adalah kondisi abnormal di mana plasenta tumbuh terlalu rendah di rahim sehingga dapat menutupi atau mendekati pembukaan kanal kelahiran. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan yang berbahaya selama kehamilan akhir dan persalinan. Diagnosis definitif dilakukan dengan ultrasonografi dan manajemennya meliputi pengawasan ketat pasien, persiapan untuk persalinan secara sesar, dan transfusi darah jika diper
Dokumen tersebut membahas proses konsepsi, fertilisasi, dan implantasi. Terdapat penjelasan mengenai ovulasi, spermatogenesis, pembuahan sel telur oleh sperma, dan proses selanjutnya hingga implantasi zigot di dinding rahim.
Proses kehamilan dimulai dari pertemuan ovum dan sperma (konsepsi), diikuti oleh penanaman janin pada endometrium (nidasi), dan pembentukan plasenta. Ovum dan sperma tumbuh dan berkembang melalui berbagai tahapan sebelum akhirnya bertemu dan membentuk zigot.
Dokumen tersebut menjelaskan fisiologi menstruasi, konsepsi, dan patofisiologi kehamilan dalam kurang dari 3 kalimat. Fisiologi menstruasi melibatkan siklus hormonal yang mempersiapkan rahim untuk kehamilan setiap bulan, konsepsi terjadi saat ovum dibuahi oleh sperma di rahim, dan patofisiologi kehamilan meliputi proses implantasi zigot dan perkembangan plasenta dan janin.
Konsepsi adalah pertemuan antara ovum matang dan sperma sehat yang memungkinkan terjadinya kehamilan.
Konsepsi dapat terjadi jika :
1. Senggama terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita yang tepat
2. Ovarium harus melepaskan ovum yang sehat saat ovulasi
3. Pria mengeluarkan sperma yang cukup normal dan sehat saat ejakulasi
4. Tidak ada hambatan yang mencegah sperma membuahi ovum.
Konsep dasar konsepsi meliputi Ovum, Sperma, Fertilisasi dan implantasi
Teks tersebut membahas tentang konsepsi dan perkembangan janin selama kehamilan normal, termasuk proses fertilisasi, implantasi, pembentukan plasenta, dan fungsi plasenta dalam pertukaran zat antara ibu dan janin.
Pneumonia adalah infeksi paru yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan protozoa. Gejala klinis umumnya meliputi demam, batuk, dan nyeri dada. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik, hasil rontgen dada, dan riwayat pasien. Pneumonia dapat dibedakan menjadi komunitas dan nosokomial berdasarkan lokasi perolehan infeksinya.
Dokumen tersebut membahas tentang transfusi darah dan reaksi transfusi. Terdapat beberapa komponen darah yang dapat ditransfusikan seperti eritrosit, leukosit, trombosit, dan plasma. Reaksi transfusi dapat terjadi secara imunologis maupun non-imunologis, dengan manifestasi yang bervariasi dari ringan hingga fatal. Pencegahan dan penatalaksanaan reaksi transfusi perlu dilakukan.
Dokumen tersebut membahas toksoplasmosis, termasuk siklus hidup parasit Toxoplasma gondii, epidemiologi, patogenesis, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaannya pada berbagai kondisi seperti infeksi akut, infeksi kongenital, dan pasien imunokompromais."
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit rabies, termasuk penyebabnya (virus rabies), gejalanya, diagnosis, pemeriksaan laboratorium, pengobatannya, dan pencegahannya. Penyakit ini sangat berbahaya dan hampir selalu berakibat kematian jika tidak ditangani dengan tepat. Vaksinasi merupakan cara utama untuk mencegah penularan penyakit ini.
Demam reumatik adalah penyakit inflamasi sistemik yang disebabkan oleh infeksi streptokokus yang dapat menyerang jantung, sendi, dan sistem saraf pusat. Gejalanya meliputi karditis, artritis, dan korea. Diagnosa didasarkan pada kriteria Jones yang memerlukan bukti infeksi streptokokus dan gejala klinis. Pengobatannya meliputi antibiotik untuk menghilangkan infeksi streptokokus dan obat antiinflamasi untuk m
Dokumen ini membahas tentang askariasis, infeksi cacing Ascaris lumbricoides. Cacing dewasa hidup di usus halus manusia dan bertelur, telur tersebar lewat kontaminasi makanan atau air minum. Siklus hidupnya meliputi telur, larva yang bermigrasi, dan cacing dewasa di usus. Gejalanya bervariasi mulai dari tidak bergejala hingga gangguan pencernaan, infeksi paru, atau komplikasi lain. Diagnosa didasarkan p
Ankylostomiasis disebabkan oleh cacing tambang yang menginfeksi usus halus manusia. Cacing betina mengeluarkan telur yang menjadi larva di lingkungan basah dan hangat sebelum menginfeksi manusia melalui kulit atau mulut. Gejalanya bervariasi mulai dari ruam kulit hingga anemia berat tergantung jumlah cacing dewasa. Diagnosis didasarkan pada temuan telur cacing dalam tinja dan pengobatan spesifik menggunakan obat-
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
4. Spermatogenesis
Spermatogonium berasal dari sel primitif
tubulus testis
Pubertas : dipengaruhi oleh sel
interstisial Leydig, spermatogonium
mengalami spermatogenesis menjadi
spermatozoon
5. Spermatogenesis
Spermatogonium
Spermatosit I Spermatosit I
Spermatosit II Spermatosit II Spermatosit II Spermatosit II
Spermatid
(n)
Spermatid
(n)
Spermatid
(n)
Spermatid
(n)
Spermatozoa
(n)
Spermatozoa
(n)
Spermatozoa
(n)
Spermatozoa
(n)
12. Fertilisasi
Jutaan spermatozoon di forniks, ratusan
ribu sampai cavum uteri & tuba, ratusan
sampai di ampula, satu mempunyai
kemampuan (capacitation) membuahi
Ovum (100µ/0,1 mm) yang dilepas
ovarium disapu oleh mikrofilamen
fimbriae cavum uteri
13. Fertilisasi
Ovum dilingkari oleh zona pellusida,
diluarnya terdapat sel korona radiata,
didalamnya terdapat ruang perivitelina
tempat benda-benda kutub.
Spermatozoon yang mengalami
kapasitasi melintasi zona pelusida
masuk ke vitellus.
14. Fertilisasi
Spermatozoon yang telah masuk
kehilangan membran nukleus dan
membangkitkan pematangan ovum II
sehingga terbentuk pronukleus yang
haploid.
Kedua pronuklei bersatu membentuk
Zygote dengan 46 kromosom, 44
autosom + 2 kromosom seks.
24. Nidasi
Dalam cavum uteri, hasil konsepsi
mencapai stadium blastula.
Sel-sel yang lebih kecil membentuk
dinding blastula menjadi trofoblas.
Blastula dengan bagian yang
mengandung inner cell mass mudah
masuk ke dalam desidua dan luka
desidua menutup kembali
31. Plasentasi
1. Desidua vera
2. Desidua capsularis
3. Desidua basalis
4. Cavum uteri
5. Korion Laeva
6. Korion frondosum
32. Plasentasi
Sel trofoblast menghasilkan HCG
(Human Chorionic Gonadotropin)
sampai hari ke 60
Mempengaruhi corpus luteum
menghasilkan progesteron sampai
plasenta dapat membuat cukup
progesteron sendiri.
Diagnosa kehamilan
36. Lapisan Nitabuch
Lapisan yang dibentuk oleh sel desidua
yang tidak dapat dihancurkan oleh
trofoblast.
Tempat plasenta lepas dari
endometrium saat melahirkan
Kuret terlalu dalam : jonjot plasenta
tumbuh diantara miometrium (akreta)