SlideShare a Scribd company logo
TEKNOLOGI REPRODUKSI
PADA MANUSIA
Oleh :
Hesty Kusumastuti XI IPA 3/09
Nuriah Indrarini XI IPA 3/14
Muhammad Ridwan XI IPA3/36
MENGINGINKAN KEHAMILA
BAYI TABUNG
Bayi tabung merupakan bayi yang dilahirkan oleh seorang perempuan
hasil dari persatuan sel telur (ovum) dengan sel jantan (sperma) di luar
tubuh perempuan.
Persenyawaan   Luar Rahim (IVF - In Vitro Fertilization)
         IVF adalah persatuan ovum dan sperma yang berlaku dalam
vitro (kaca). Sperma lelaki dan ovum (telur) perempuan dicampurkan
dalam satu piring makmal dalam lingkungan yang sesuai. Setelah
disenyawakan, embrio yang dihasilkan akan dipindahkan ke dalam rahim.
         IVF adalah salah satu pilihan bagi pasangan yang menghadapi
berbagai masalah kesuburan.
Pemindahan     Gamet Ke      Dalam    Salur   Rahim    (GIFT   -   Gamete
Intrafallopian Transfer)
         Dalam proses GIFT, sperma dan telur akan dicampur dan
kemudian disuntik ke dalam salur rahim (tiub Fallopio). Setelah
dipindahkan, gamet-gamet akan tersenyawa seperti proses normal dalam
tubuh badan tanpa bantuan reproduksi. Selepas persenyawaan, embrio
akan bergerak ke dalam rahim seperti biasa dan begitu seterusnya
kehamilan normal berlaku.
Tahapan-tahapan dari teknologi bayi tabung ini adalah sebagai berikut:
   Melakukan stimulasi dengan merangsang indung telur calon ibu
    untuk memastikan banyaknya sel telur. Karena secara alami, sel telur
    hanya satu. Namun untuk bayi tabung, diperlukan sel telur lebih dari
    satu untuk memperoleh embrio.
   Pemantauan pertumbuhan folikel berupa suatu cairan berisi sel telur
    di indung telur yang bisa dilihat dengan USG. Pemantau tersebut
    bertujuan untuk melihat apakah sel telur tersebut sudah cukup
    matang untuk dipanen.
   Menyuntikkan obat untuk mematangkan sel telur yang belum
    dipanen agar siap.
   Pengambilan sel telur untuk di proses di laboratorium.
   Pengambilan sperma dari suami pada hari yang sama.
    Sperma diambil dari hasil masturbasi atau dengan cara
    opersasi untuk mengambil sperma langsung dari buah zakar.
   Baru dilakukan proses pembuahan (fertilisasi) di dalam
    media kultur di laboratorium untuk menghasilkan embrio.
   Setelah menghasilkan embrio, embrio ditransfer kembali ke
    dalam rahim agar dapat terjadi kehamilan.
   Penunjang fase luteal untuk mempertahankan dinding
    rahim. Pada tahap ini, biasanya diberikan obat untuk
    mempertahankan dinding rahim si ibu supaya bisa terjadi
    kehamilan.
   Yang terakhir, proses simpan beku embrio untuk waktu
    tertentu. Hal ini dilakukan jika ada embrio yang lebih,
    sehingga bisa dimanfaatkan kembali bila diperlukan untuk
    kehamilan selanjutnya
BAYI TABUNG
KLONING

Kata klon berasal dari Bahasa Yunani, “klwn” yang berarti
tunas. Klon, atau tunas, adalah replika atau (fotostat) dari
sesuatu organisme. Pengklonan adalah satu proses
pembiakan seksual tanpa memerlukan percantuman sel
jantan (sperma) dengan sel betina (ovum). Sebaliknya apa
yang diperlukan ialah sel matang mengandung kode genetik,
yaitu asid deoksiribonukleik (DNA), yang dimasukkan ke
dalam ovum yang tidak tersenyawa, yang dikeluarkan
nukleusnya.
Kloning bertujuan untuk memperoleh anak yang sama
dengan induk dari segi genetik. Contoh klon semula jadi
ialah organisme yang membiak secara aseksual. Walau
bagaimanapun, klon buatan dapat dihasilkan dengan teknik
pengklonan, yaitu proses makmal yang menghasilkan induk
yang mempunyai unsur genetik yang sama dengan induk
pemberi. Klon hewan yang sudah matang diciptakan melalui
proses pemindahan nuklear sel soma.
Proses pengklonan
DNA yang digunakan ini boleh jadi dari lelaki
maupun wanita. Ovum yang dimasukkan DNA
tadi akan dirangsangkan untuk melakukan
percantuman dan seterusnya pembelahan sel.
Kemudian akan dimasukkan ke dalam rahim
wanita.
Proses kehamilan dan kelahiran yang dilalui
adalah sama seperti proses kehamilan dan
kelahiran bagi manusia biasa.
Jika dilihat dari proses nya dalam menghasilkan
manusia, klon ini tidak memerlukan adanya sel
sperma. Sebaliknya, yang diperlukan hanya sel
ovum dan DNA dari sel lain.
KLONING
ICSI (INTRACYTOPLASMIC SPERM
INJECTION)
ICSI adalah di vitro pemupukan prosedur di mana
satu sperma yang disuntikkan langsung ke dalam
telur. Prosedur ini paling sering digunakan untuk
mengatasi laki-laki infertility masalah, meskipun
dapat juga digunakan di mana telur tidak dapat
dengan mudah ditembus oleh sperma, dan kadang-
kadang sebagai metode di vitro pemupukan,
terutama        yang        berkaitan      dengan
sumbangan sperma.
Prosedur dilakukan di bawah mikroskop
menggunakan        beberapa       perangkat
micromanipulation        (micromanipulator,
microinjectors dan micropipettes). Dengan
memegang pipet (di kiri gambar) stabilizes
yang matang oocyte dengan lembut sedotan
diterapkan oleh microinjector. Berlawanan
dari sisi yang tipis, kaca berongga
micropipette        digunakan         untuk
mengumpulkan      satu    sperma,    setelah
immobilised dengan pemotongan ekor nya
dengan sudut yang micropipette. Sperma
yang kemudian dilepaskan ke dalam oocyte.
Yang digambarkan oocyte memiliki extruded
kutub tubuh sekitar 12 yang menunjukkan
kedewasaan. Setelah prosedur, oocyte yang
akan ditempatkan ke dalam sel budaya dan
diperiksa hari berikutnya untuk tanda
pemupukan.
TUBEKTOMI
Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela
untuk menghentikan fertilitas (kesuburan)
seseorang perempuan.
Saluran tuba dijepit lalu diangkat seperti
loop. Dilakukan pengikatan. Lalu loopnya di
potong. kalau sudah sembuh maka tubanya
akan terlihat seperti gambar terakhir.
Prosedur ini tidak menjamin 100% efektif,
karena dengan keajaiban Tuhan, ternyata
tuba yang sudah terpisah tersebut dapat
menyatu kembali dengan proses yang nam
bernama rekanalisasi. Angka kegagalan kira-
kira 1 permil.
VASEKTOMI
Vasektomi  adalah istilah dalam ilmu bedah yang terbentuk
dari dua kata yaitu vas dan ektomi. Vas  atau vasa
deferensia artinya adalah saluran benih yaitu saluran yang
menyalurkan sel benih jantan (spermatozoa) keluar dari
buah zakar (testis)  yaitu tempat sel benih itu diproduksi
menuju kantung mani (vesikulaseminalis) sebagai tempat
penampungan sel benih jantan sebelum dipancarkan keluar
pada saat puncak sanggama (ejakulasi). Ektomi atau
ektomia artinya pemotongan sebagian. Jadi vasektomi
artinya adalah pemotongan sebagian (0.5 cm – 1 cm) saluran
benih sehingga terdapat jarak diantara ujung saluran benih
bagian sisi testis dan saluran benih bagian sisi lainya yang
masih tersisa dan pada masing-masing kedua ujung saluran
yang tersisa tersebut dilakukan pengikatan sehingga
 saluran menjadi buntu/tersumbat.  
Vasektomi Tanpa Pisau, adalah suatu teknik bedah
minor tanpa menggunakan pisau bedah. Kantung
buah zakar (skrotum) dilakukan pembiusan lokal,
kemudian dibuat lobang (one hole) kurang lebih 2-3
cm dibawah pangkal zakar (penis), saluran benih
dipotong 0,5 – 1 cm dan diikat pada ujungnya.
Vasekktomi tidak mempengaruhi ereksi dan air mani
tetap memancar, yang dihambat adalah cairan
sperma (sel benih).




  sebelum pemotongan        sesudah pemotongan
IUD
Alat ini terbuat dari plastik dan
tembaga yang berbentuk T (oleh
karenanya disebut Cuper T ), alat
ini   dengan     suatu    prosedur
sederhana dimasukkan kedalam
rahim
Alat ini berfungsi untuk mencegah
bersemainya sel telur yang telah
dibuahi di dalam Rahim. Alat ini
cukup Efektif dengan kemampuan
sampai  97 - 98 %  dalam
mencegah kehamilan.
KONDOM
Kondom terbuat dari bahan karet yang
tipis dan elastis. Bentuknya seperti
kantong.
Fungsi kondom sebenarnya untuk
menampung sperma sehingga tidak
masuk ke dalam vagina. Perlindungan
tersebut efektif 90 persen. Terlebih
jika    dipakai    bersama   dengan
spermisida (pembunuh sperma).
DIAFRAGMA
Kontrasepsi wanita yang mirip kondom.
Bentuknya seperti topi yang menutupi mulut
rahim. Terbuat dari bahan karet dan agak
tebal. Kontrasepsi ini dimasukkan ke dalam
vagina, semacam sekat yang dapat mencegah
masuknya sperma ke dalam rahim.
SUNTIKAN

Kontrasepsi suntikan mengandung hormon
sintetik. Penyuntikan ini dilakukan 2-3 kali
dalam sebulan. Suntikan setiap 3 bulan
(Depoprovera), setiap 10 minggu (Norigest),
dan setiap bulan (Cyclofem).
Salah satu keuntungan suntikan adalah tidak
mengganggu produksi ASI. Pemakaian hormon
ini juga bisa mengurangi rasa nyeri dan darah
haid yang keluar.
SUSUK
Disebut alat kontrasepsi bawah
kulit, karena dipasang di bawah
kulit pada lengan kiri atas.
Bentuknya     semacam    tabung-
tabung kecil atau pembungkus
silastik (plastik berongga) dan
ukurannya sebesar batang korek
api. Susuk dipasang seperti kipas
dengan enam buah kapsul.
PIL
Pil / tablet kontrasepsi mengandung hormon
sintetik yang berfungsi untuk mencegah
pengeluaran sel telur dari indung telur dan
mengentalkan cairan leher Rahim. Sehingga
menghambat sperma untuk masuk lebih jauh
ke dalam Rahim. Pil Kontrasepsi ini
dipasaran tersedia dalam berbagai jenis /
merek dengan berbagai macam komposisi
kadar hormonnya. Pada umumnya pil ini
terdiri dari 28 pil  yang terdiri dari 21 pil
yang berisi hormon dan 7 pil yang tidak berisi
hormon. Efektifitas pil ini dapat mencapai  98
- 99 persen ,pil ini dinyatakan aman selama
pemakaian dibawah pengawasan dokter
Teknologi reproduksi manusia

More Related Content

What's hot

MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMAMATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
Zona Bebas
 
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1Vina R Ipina
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
dewisetiyana52
 
Laporan percobaan enzim katalase
Laporan percobaan enzim katalase Laporan percobaan enzim katalase
Laporan percobaan enzim katalase DaPiDaBi
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
putrisagut
 
Penyakit Pada Sistem Reproduksi
Penyakit Pada Sistem ReproduksiPenyakit Pada Sistem Reproduksi
Penyakit Pada Sistem Reproduksi
Hendro Hartono
 
Fermentasi anaerob
Fermentasi anaerobFermentasi anaerob
Fermentasi anaerob
Rinzani Cyzaria Putri
 
Laporan Biologi Fermentasi
Laporan Biologi Fermentasi Laporan Biologi Fermentasi
Laporan Biologi Fermentasi Hilya Auliya
 
Biologi 12 laporan praktikum enzim katalase
Biologi 12   laporan praktikum enzim katalaseBiologi 12   laporan praktikum enzim katalase
Biologi 12 laporan praktikum enzim katalase
Nisa 'Icha' El
 
Materi Sejarah Kelas XII - Disintegrasi Bangsa
Materi Sejarah Kelas XII - Disintegrasi BangsaMateri Sejarah Kelas XII - Disintegrasi Bangsa
Materi Sejarah Kelas XII - Disintegrasi Bangsa
Amira A
 
Penerapan sifat koligatif dalam kehidupan sehari hari
Penerapan sifat koligatif dalam kehidupan  sehari hariPenerapan sifat koligatif dalam kehidupan  sehari hari
Penerapan sifat koligatif dalam kehidupan sehari hari
Verani Nurizki
 
Laporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel voltaLaporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel volta
Nita Mardiana
 
Laporan Percobaan Sach
Laporan Percobaan SachLaporan Percobaan Sach
Laporan Percobaan Sach
ameliarizkap
 
Laporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paruLaporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paruLaksmi_Perwira
 
Laporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisLaporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisWaQhyoe Arryee
 
Teknologi dalam Penyembuhan Penyakit pada Sistem Reproduksi
Teknologi dalam Penyembuhan Penyakit pada Sistem ReproduksiTeknologi dalam Penyembuhan Penyakit pada Sistem Reproduksi
Teknologi dalam Penyembuhan Penyakit pada Sistem Reproduksi
Wa Ode Aisyah Aisyah
 
Laporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan IngenhouszLaporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan IngenhouszKlara Tri Meiyana
 
Laporan Hasil Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Hasil Praktikum Biologi Uji MakananLaporan Hasil Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Hasil Praktikum Biologi Uji Makanan
Nadiya Rahmawati
 
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
Fitroh NH
 
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPASistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Mutiara Dwi Faiska
 

What's hot (20)

MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMAMATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
 
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
 
Laporan percobaan enzim katalase
Laporan percobaan enzim katalase Laporan percobaan enzim katalase
Laporan percobaan enzim katalase
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Penyakit Pada Sistem Reproduksi
Penyakit Pada Sistem ReproduksiPenyakit Pada Sistem Reproduksi
Penyakit Pada Sistem Reproduksi
 
Fermentasi anaerob
Fermentasi anaerobFermentasi anaerob
Fermentasi anaerob
 
Laporan Biologi Fermentasi
Laporan Biologi Fermentasi Laporan Biologi Fermentasi
Laporan Biologi Fermentasi
 
Biologi 12 laporan praktikum enzim katalase
Biologi 12   laporan praktikum enzim katalaseBiologi 12   laporan praktikum enzim katalase
Biologi 12 laporan praktikum enzim katalase
 
Materi Sejarah Kelas XII - Disintegrasi Bangsa
Materi Sejarah Kelas XII - Disintegrasi BangsaMateri Sejarah Kelas XII - Disintegrasi Bangsa
Materi Sejarah Kelas XII - Disintegrasi Bangsa
 
Penerapan sifat koligatif dalam kehidupan sehari hari
Penerapan sifat koligatif dalam kehidupan  sehari hariPenerapan sifat koligatif dalam kehidupan  sehari hari
Penerapan sifat koligatif dalam kehidupan sehari hari
 
Laporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel voltaLaporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel volta
 
Laporan Percobaan Sach
Laporan Percobaan SachLaporan Percobaan Sach
Laporan Percobaan Sach
 
Laporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paruLaporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paru
 
Laporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisLaporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisis
 
Teknologi dalam Penyembuhan Penyakit pada Sistem Reproduksi
Teknologi dalam Penyembuhan Penyakit pada Sistem ReproduksiTeknologi dalam Penyembuhan Penyakit pada Sistem Reproduksi
Teknologi dalam Penyembuhan Penyakit pada Sistem Reproduksi
 
Laporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan IngenhouszLaporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
 
Laporan Hasil Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Hasil Praktikum Biologi Uji MakananLaporan Hasil Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Hasil Praktikum Biologi Uji Makanan
 
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
 
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPASistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
 

Similar to Teknologi reproduksi manusia

Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3MJM Networks
 
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4MJM Networks
 
Bab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9iBab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9iNining Mtsnkra
 
Perkembangan kb wiwit
Perkembangan kb wiwitPerkembangan kb wiwit
Perkembangan kb wiwitMJM Networks
 
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptxPPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptx
isabellarahmawati
 
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptxSistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
RuniAwan
 
Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2
Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2
Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2
ayikputri1
 
Biologi perkembangan delila
Biologi perkembangan delilaBiologi perkembangan delila
Biologi perkembangan delilaMJM Networks
 
Biologi perkembangan delila
Biologi perkembangan delilaBiologi perkembangan delila
Biologi perkembangan delilaMJM Networks
 
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Power Point Materi IPA Sistem Reproduksi kelas 9.ppt
Power Point Materi IPA Sistem Reproduksi kelas 9.pptPower Point Materi IPA Sistem Reproduksi kelas 9.ppt
Power Point Materi IPA Sistem Reproduksi kelas 9.ppt
AmbarDwiWahyuni
 
Biologi perkembaangan kb
Biologi perkembaangan kbBiologi perkembaangan kb
Biologi perkembaangan kb
MJM Networks
 
Kontrasepsi
KontrasepsiKontrasepsi
KontrasepsiMega eMgu
 
Fertilisasi dan perkembangan embrio
Fertilisasi dan perkembangan embrioFertilisasi dan perkembangan embrio
Fertilisasi dan perkembangan embrio
MTs NEGERI 1 MODEL MEDAN
 
Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanProses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilan
pjj_kemenkes
 
Sistem reproduksi manusia 1
Sistem reproduksi manusia 1Sistem reproduksi manusia 1
Sistem reproduksi manusia 1Nandya Guvita
 
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA.pptx
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA.pptxSISTEM REPRODUKSI MANUSIA.pptx
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA.pptx
ShellyNurulMarfita1
 
Bab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusiaBab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusia
SMAN 2 Indramayu
 

Similar to Teknologi reproduksi manusia (20)

Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3
 
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4
 
Fisiologi manusia a fisiologi santiku
Fisiologi manusia a fisiologi santikuFisiologi manusia a fisiologi santiku
Fisiologi manusia a fisiologi santiku
 
Bab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9iBab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9i
 
Perkembangan kb wiwit
Perkembangan kb wiwitPerkembangan kb wiwit
Perkembangan kb wiwit
 
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptxPPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptx
 
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptxSistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
 
Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2
Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2
Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2
 
Biologi perkembangan delila
Biologi perkembangan delilaBiologi perkembangan delila
Biologi perkembangan delila
 
Biologi perkembangan delila
Biologi perkembangan delilaBiologi perkembangan delila
Biologi perkembangan delila
 
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
 
Power Point Materi IPA Sistem Reproduksi kelas 9.ppt
Power Point Materi IPA Sistem Reproduksi kelas 9.pptPower Point Materi IPA Sistem Reproduksi kelas 9.ppt
Power Point Materi IPA Sistem Reproduksi kelas 9.ppt
 
Biologi perkembaangan kb
Biologi perkembaangan kbBiologi perkembaangan kb
Biologi perkembaangan kb
 
Kontrasepsi
KontrasepsiKontrasepsi
Kontrasepsi
 
Fertilisasi dan perkembangan embrio
Fertilisasi dan perkembangan embrioFertilisasi dan perkembangan embrio
Fertilisasi dan perkembangan embrio
 
Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanProses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilan
 
Sistem reproduksi manusia 1
Sistem reproduksi manusia 1Sistem reproduksi manusia 1
Sistem reproduksi manusia 1
 
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA.pptx
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA.pptxSISTEM REPRODUKSI MANUSIA.pptx
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA.pptx
 
Bab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusiaBab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusia
 
Bab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusiaBab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusia
 

More from Anggita Dwi Lestari Lestari (20)

Turunan Fisika
Turunan FisikaTurunan Fisika
Turunan Fisika
 
Photoshop
PhotoshopPhotoshop
Photoshop
 
Tekanan Fisika
Tekanan FisikaTekanan Fisika
Tekanan Fisika
 
Spermatogenesis
SpermatogenesisSpermatogenesis
Spermatogenesis
 
Fisika SMA
Fisika SMAFisika SMA
Fisika SMA
 
Trigonometri
TrigonometriTrigonometri
Trigonometri
 
Transformasi geometri
Transformasi geometriTransformasi geometri
Transformasi geometri
 
Tes Potensi Akademik
Tes Potensi AkademikTes Potensi Akademik
Tes Potensi Akademik
 
Tes Potensi Akademik
Tes Potensi AkademikTes Potensi Akademik
Tes Potensi Akademik
 
Tes Potensi Akademik
Tes Potensi AkademikTes Potensi Akademik
Tes Potensi Akademik
 
Word
WordWord
Word
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
 
UNAS Latihan
UNAS LatihanUNAS Latihan
UNAS Latihan
 
UNAS Latihan
UNAS LatihanUNAS Latihan
UNAS Latihan
 
UNAS Latihan
UNAS LatihanUNAS Latihan
UNAS Latihan
 
UNAS Latihan
UNAS LatihanUNAS Latihan
UNAS Latihan
 
TIK SMA sola ulangan
TIK SMA sola ulanganTIK SMA sola ulangan
TIK SMA sola ulangan
 
TIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulanganTIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulangan
 
TIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulanganTIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulangan
 
TIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulanganTIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulangan
 

Recently uploaded

PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
EkaPuspita67
 
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptxmateri sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
srihardiyanty17
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
andikuswandi67
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
solihin kadar
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 

Recently uploaded (20)

PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
 
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptxmateri sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 

Teknologi reproduksi manusia

  • 1. TEKNOLOGI REPRODUKSI PADA MANUSIA Oleh : Hesty Kusumastuti XI IPA 3/09 Nuriah Indrarini XI IPA 3/14 Muhammad Ridwan XI IPA3/36
  • 2.
  • 4. BAYI TABUNG Bayi tabung merupakan bayi yang dilahirkan oleh seorang perempuan hasil dari persatuan sel telur (ovum) dengan sel jantan (sperma) di luar tubuh perempuan. Persenyawaan Luar Rahim (IVF - In Vitro Fertilization) IVF adalah persatuan ovum dan sperma yang berlaku dalam vitro (kaca). Sperma lelaki dan ovum (telur) perempuan dicampurkan dalam satu piring makmal dalam lingkungan yang sesuai. Setelah disenyawakan, embrio yang dihasilkan akan dipindahkan ke dalam rahim. IVF adalah salah satu pilihan bagi pasangan yang menghadapi berbagai masalah kesuburan. Pemindahan Gamet Ke Dalam Salur Rahim (GIFT - Gamete Intrafallopian Transfer) Dalam proses GIFT, sperma dan telur akan dicampur dan kemudian disuntik ke dalam salur rahim (tiub Fallopio). Setelah dipindahkan, gamet-gamet akan tersenyawa seperti proses normal dalam tubuh badan tanpa bantuan reproduksi. Selepas persenyawaan, embrio akan bergerak ke dalam rahim seperti biasa dan begitu seterusnya kehamilan normal berlaku.
  • 5. Tahapan-tahapan dari teknologi bayi tabung ini adalah sebagai berikut:  Melakukan stimulasi dengan merangsang indung telur calon ibu untuk memastikan banyaknya sel telur. Karena secara alami, sel telur hanya satu. Namun untuk bayi tabung, diperlukan sel telur lebih dari satu untuk memperoleh embrio.  Pemantauan pertumbuhan folikel berupa suatu cairan berisi sel telur di indung telur yang bisa dilihat dengan USG. Pemantau tersebut bertujuan untuk melihat apakah sel telur tersebut sudah cukup matang untuk dipanen.  Menyuntikkan obat untuk mematangkan sel telur yang belum dipanen agar siap.  Pengambilan sel telur untuk di proses di laboratorium.
  • 6.  Pengambilan sperma dari suami pada hari yang sama. Sperma diambil dari hasil masturbasi atau dengan cara opersasi untuk mengambil sperma langsung dari buah zakar.  Baru dilakukan proses pembuahan (fertilisasi) di dalam media kultur di laboratorium untuk menghasilkan embrio.  Setelah menghasilkan embrio, embrio ditransfer kembali ke dalam rahim agar dapat terjadi kehamilan.  Penunjang fase luteal untuk mempertahankan dinding rahim. Pada tahap ini, biasanya diberikan obat untuk mempertahankan dinding rahim si ibu supaya bisa terjadi kehamilan.  Yang terakhir, proses simpan beku embrio untuk waktu tertentu. Hal ini dilakukan jika ada embrio yang lebih, sehingga bisa dimanfaatkan kembali bila diperlukan untuk kehamilan selanjutnya
  • 8. KLONING Kata klon berasal dari Bahasa Yunani, “klwn” yang berarti tunas. Klon, atau tunas, adalah replika atau (fotostat) dari sesuatu organisme. Pengklonan adalah satu proses pembiakan seksual tanpa memerlukan percantuman sel jantan (sperma) dengan sel betina (ovum). Sebaliknya apa yang diperlukan ialah sel matang mengandung kode genetik, yaitu asid deoksiribonukleik (DNA), yang dimasukkan ke dalam ovum yang tidak tersenyawa, yang dikeluarkan nukleusnya. Kloning bertujuan untuk memperoleh anak yang sama dengan induk dari segi genetik. Contoh klon semula jadi ialah organisme yang membiak secara aseksual. Walau bagaimanapun, klon buatan dapat dihasilkan dengan teknik pengklonan, yaitu proses makmal yang menghasilkan induk yang mempunyai unsur genetik yang sama dengan induk pemberi. Klon hewan yang sudah matang diciptakan melalui proses pemindahan nuklear sel soma.
  • 9. Proses pengklonan DNA yang digunakan ini boleh jadi dari lelaki maupun wanita. Ovum yang dimasukkan DNA tadi akan dirangsangkan untuk melakukan percantuman dan seterusnya pembelahan sel. Kemudian akan dimasukkan ke dalam rahim wanita. Proses kehamilan dan kelahiran yang dilalui adalah sama seperti proses kehamilan dan kelahiran bagi manusia biasa. Jika dilihat dari proses nya dalam menghasilkan manusia, klon ini tidak memerlukan adanya sel sperma. Sebaliknya, yang diperlukan hanya sel ovum dan DNA dari sel lain.
  • 11. ICSI (INTRACYTOPLASMIC SPERM INJECTION) ICSI adalah di vitro pemupukan prosedur di mana satu sperma yang disuntikkan langsung ke dalam telur. Prosedur ini paling sering digunakan untuk mengatasi laki-laki infertility masalah, meskipun dapat juga digunakan di mana telur tidak dapat dengan mudah ditembus oleh sperma, dan kadang- kadang sebagai metode di vitro pemupukan, terutama yang berkaitan dengan sumbangan sperma.
  • 12. Prosedur dilakukan di bawah mikroskop menggunakan beberapa perangkat micromanipulation (micromanipulator, microinjectors dan micropipettes). Dengan memegang pipet (di kiri gambar) stabilizes yang matang oocyte dengan lembut sedotan diterapkan oleh microinjector. Berlawanan dari sisi yang tipis, kaca berongga micropipette digunakan untuk mengumpulkan satu sperma, setelah immobilised dengan pemotongan ekor nya dengan sudut yang micropipette. Sperma yang kemudian dilepaskan ke dalam oocyte. Yang digambarkan oocyte memiliki extruded kutub tubuh sekitar 12 yang menunjukkan kedewasaan. Setelah prosedur, oocyte yang akan ditempatkan ke dalam sel budaya dan diperiksa hari berikutnya untuk tanda pemupukan.
  • 13.
  • 14.
  • 15. TUBEKTOMI Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas (kesuburan) seseorang perempuan. Saluran tuba dijepit lalu diangkat seperti loop. Dilakukan pengikatan. Lalu loopnya di potong. kalau sudah sembuh maka tubanya akan terlihat seperti gambar terakhir. Prosedur ini tidak menjamin 100% efektif, karena dengan keajaiban Tuhan, ternyata tuba yang sudah terpisah tersebut dapat menyatu kembali dengan proses yang nam bernama rekanalisasi. Angka kegagalan kira- kira 1 permil.
  • 16. VASEKTOMI Vasektomi  adalah istilah dalam ilmu bedah yang terbentuk dari dua kata yaitu vas dan ektomi. Vas  atau vasa deferensia artinya adalah saluran benih yaitu saluran yang menyalurkan sel benih jantan (spermatozoa) keluar dari buah zakar (testis)  yaitu tempat sel benih itu diproduksi menuju kantung mani (vesikulaseminalis) sebagai tempat penampungan sel benih jantan sebelum dipancarkan keluar pada saat puncak sanggama (ejakulasi). Ektomi atau ektomia artinya pemotongan sebagian. Jadi vasektomi artinya adalah pemotongan sebagian (0.5 cm – 1 cm) saluran benih sehingga terdapat jarak diantara ujung saluran benih bagian sisi testis dan saluran benih bagian sisi lainya yang masih tersisa dan pada masing-masing kedua ujung saluran yang tersisa tersebut dilakukan pengikatan sehingga  saluran menjadi buntu/tersumbat.  
  • 17. Vasektomi Tanpa Pisau, adalah suatu teknik bedah minor tanpa menggunakan pisau bedah. Kantung buah zakar (skrotum) dilakukan pembiusan lokal, kemudian dibuat lobang (one hole) kurang lebih 2-3 cm dibawah pangkal zakar (penis), saluran benih dipotong 0,5 – 1 cm dan diikat pada ujungnya. Vasekktomi tidak mempengaruhi ereksi dan air mani tetap memancar, yang dihambat adalah cairan sperma (sel benih). sebelum pemotongan sesudah pemotongan
  • 18.
  • 19. IUD Alat ini terbuat dari plastik dan tembaga yang berbentuk T (oleh karenanya disebut Cuper T ), alat ini dengan suatu prosedur sederhana dimasukkan kedalam rahim Alat ini berfungsi untuk mencegah bersemainya sel telur yang telah dibuahi di dalam Rahim. Alat ini cukup Efektif dengan kemampuan sampai  97 - 98 %  dalam mencegah kehamilan.
  • 20. KONDOM Kondom terbuat dari bahan karet yang tipis dan elastis. Bentuknya seperti kantong. Fungsi kondom sebenarnya untuk menampung sperma sehingga tidak masuk ke dalam vagina. Perlindungan tersebut efektif 90 persen. Terlebih jika dipakai bersama dengan spermisida (pembunuh sperma).
  • 21. DIAFRAGMA Kontrasepsi wanita yang mirip kondom. Bentuknya seperti topi yang menutupi mulut rahim. Terbuat dari bahan karet dan agak tebal. Kontrasepsi ini dimasukkan ke dalam vagina, semacam sekat yang dapat mencegah masuknya sperma ke dalam rahim.
  • 22. SUNTIKAN Kontrasepsi suntikan mengandung hormon sintetik. Penyuntikan ini dilakukan 2-3 kali dalam sebulan. Suntikan setiap 3 bulan (Depoprovera), setiap 10 minggu (Norigest), dan setiap bulan (Cyclofem). Salah satu keuntungan suntikan adalah tidak mengganggu produksi ASI. Pemakaian hormon ini juga bisa mengurangi rasa nyeri dan darah haid yang keluar.
  • 23. SUSUK Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada lengan kiri atas. Bentuknya semacam tabung- tabung kecil atau pembungkus silastik (plastik berongga) dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul.
  • 24. PIL Pil / tablet kontrasepsi mengandung hormon sintetik yang berfungsi untuk mencegah pengeluaran sel telur dari indung telur dan mengentalkan cairan leher Rahim. Sehingga menghambat sperma untuk masuk lebih jauh ke dalam Rahim. Pil Kontrasepsi ini dipasaran tersedia dalam berbagai jenis / merek dengan berbagai macam komposisi kadar hormonnya. Pada umumnya pil ini terdiri dari 28 pil  yang terdiri dari 21 pil yang berisi hormon dan 7 pil yang tidak berisi hormon. Efektifitas pil ini dapat mencapai  98 - 99 persen ,pil ini dinyatakan aman selama pemakaian dibawah pengawasan dokter

Editor's Notes

  1. 07/26/12
  2. 07/26/12
  3. 07/26/12
  4. 07/26/12