2. Aristoteles 2
LATAR BELAKANG KEHIDUPANLATAR BELAKANG KEHIDUPAN
Lahir di kota Stagira 384 SMLahir di kota Stagira 384 SM
AyahnyaAyahnya Nichomacus seorang dokter istanaNichomacus seorang dokter istana
Anyntas II, ayah dari Philip AgungAnyntas II, ayah dari Philip Agung
Usia 17 tahun belajar di Akademi PlatoUsia 17 tahun belajar di Akademi Plato
12 tahun berikutnya menikah dan memiliki12 tahun berikutnya menikah dan memiliki
anakanak Phytias, dan mengabdi sebagai guruPhytias, dan mengabdi sebagai guru
putra mahkota Macedonia, Alexander.putra mahkota Macedonia, Alexander.
Tahun 336 SM mendirikan sekolah “Lyceum”Tahun 336 SM mendirikan sekolah “Lyceum”
Istri II : HerphylisIstri II : Herphylis
Anak : NikomakhosAnak : Nikomakhos
Meninggal : di Khalkis, 322 SMMeninggal : di Khalkis, 322 SM
3. AristotelesAristoteles 33
SITUASI POLITIKSITUASI POLITIK
Penaklukan Dunia oleh AlexanderPenaklukan Dunia oleh Alexander
Pro-Macedonia berkuasa dimana AristotelesPro-Macedonia berkuasa dimana Aristoteles
diangkat sebagai guru Alexanderdiangkat sebagai guru Alexander
Anti-Macedonia berkuasa dimana ia dicurigaiAnti-Macedonia berkuasa dimana ia dicurigai
karena kedekatannya dengan Alexander,karena kedekatannya dengan Alexander,
didakwa dan diancam hukuman mati. Karenadidakwa dan diancam hukuman mati. Karena
pembelaannya dia menyelamatkan diri daripembelaannya dia menyelamatkan diri dari
Athena untuk mencari perlindungan di Chacis,Athena untuk mencari perlindungan di Chacis,
sebuah kota di pulau Euboasebuah kota di pulau Euboa
4. Aristoteles 4
PERKEMBANGANPERKEMBANGAN
PEMIKIRAN ARISTOTELESPEMIKIRAN ARISTOTELES
Masa studi di Akademia PlatoMasa studi di Akademia Plato
Masa pengembaraan di pantai AsiaMasa pengembaraan di pantai Asia
kecil dan kembali ke Macedoniakecil dan kembali ke Macedonia
Masa mengajar di LyceumMasa mengajar di Lyceum
5. Aristoteles 5
KARYA-KARYAKARYA-KARYA
PoliticsPolitics :mendiskripsikan tentang:mendiskripsikan tentang
terbentuknya negara, menguji hubunganterbentuknya negara, menguji hubungan
otoritas.otoritas.
Nichomachean EthicsNichomachean Ethics : tajuan alamiah: tajuan alamiah
manusia yang memenuhi wataknyamanusia yang memenuhi wataknya
adalah kebahagiaan. Kebahagiaan bisaadalah kebahagiaan. Kebahagiaan bisa
dicapai dengan mengupayakan kehidupandicapai dengan mengupayakan kehidupan
moral dan kebaikan intelektual.moral dan kebaikan intelektual.
Rhetoric dan MetaphysicRhetoric dan Metaphysic
6. Aristoteles 6
FILSAFAT PENGETAHUANFILSAFAT PENGETAHUAN
Esensi suatu obyek diketahui oleh nalarEsensi suatu obyek diketahui oleh nalar
manusia melalui abstraksi.manusia melalui abstraksi.
Mencari prinsip-prinsip determinisme,Mencari prinsip-prinsip determinisme,
esensi, hakekat obyek dalam obyek ituesensi, hakekat obyek dalam obyek itu
sendiri. Memilikisendiri. Memiliki feelingfeeling tentang realitas.tentang realitas.
Bermula pada hal partikular dan individu.Bermula pada hal partikular dan individu.
Metode pengujian dengan investigasiMetode pengujian dengan investigasi
empiris dan kajian bermula dari bagian-empiris dan kajian bermula dari bagian-
bagian yang memperbaiki keseluruhanbagian yang memperbaiki keseluruhan
(induktif)(induktif)
7. Aristoteles 7
PREMIS ETISPREMIS ETIS
Manusia adalah makhluk rasionalManusia adalah makhluk rasional
yang memiliki kehendak bebas.yang memiliki kehendak bebas.
Politik adalah ilmu praktis (seniPolitik adalah ilmu praktis (seni
memerintah)memerintah)
Ada hukum moral universal yangAda hukum moral universal yang
harus dipatuhi manusia.harus dipatuhi manusia.
Negara adalah institusi alamiah.Negara adalah institusi alamiah.
8. Aristoteles 8
PREMIS TERBENTUKNYA NEGARAPREMIS TERBENTUKNYA NEGARA
Mendefinisikan negara sebagai komunitasMendefinisikan negara sebagai komunitas
keluarga dan kumpulan keluarga yangkeluarga dan kumpulan keluarga yang
sejahtera demi kehidupan yang sempurnasejahtera demi kehidupan yang sempurna
(koinonia).(koinonia).
Terbentuknya negara karena adanyaTerbentuknya negara karena adanya
keterhubungan yang bersifat organis antarketerhubungan yang bersifat organis antar
warganegara (organisme).warganegara (organisme).
Persekutuan didasari oleh keakraban,Persekutuan didasari oleh keakraban,
kelestarian, kesatuan, keutuhan.kelestarian, kesatuan, keutuhan.
Negara sebagai persekutuan hidup yangNegara sebagai persekutuan hidup yang
berbentuk polis (tidak terlalu besar danberbentuk polis (tidak terlalu besar dan
tidak terlalu kecil).tidak terlalu kecil).
9. Aristoteles 9
TELEOLOGI TERBENTUKNYA NEGARATELEOLOGI TERBENTUKNYA NEGARA
KeluargaKeluarga : pemenuhan kebutuhan biologis: pemenuhan kebutuhan biologis
dimana manusia berpasang-pasangan.dimana manusia berpasang-pasangan.
diasosiasikan dengan tubuh manusia yangdiasosiasikan dengan tubuh manusia yang
dipenuhi napsudipenuhi napsu
DesaDesa : pemenuhan kebutuhan sosial: pemenuhan kebutuhan sosial
diasosiasikan dengan jiwa manusiadiasosiasikan dengan jiwa manusia
Polis (Negara Kota)Polis (Negara Kota) : pemenuhan kebutuhan: pemenuhan kebutuhan
seluruh aspek kehidupan manusia.seluruh aspek kehidupan manusia.
Diasosiasikan dengan nalarDiasosiasikan dengan nalar
Asosiasi yang paling lengkap danAsosiasi yang paling lengkap dan
sempurnasempurna
10. Aristoteles 10
TUJUAN NEGARATUJUAN NEGARA
Kebaikan tertinggi (Kebaikan tertinggi (the highestthe highest
goodgood) bagi manusia.) bagi manusia.
Mengupayakan dan menjaminMengupayakan dan menjamin
kesejahteraan bersama (kebaikankesejahteraan bersama (kebaikan
umum).umum).
Kedaulatan negara lebihKedaulatan negara lebih
merupakan kedaulatan moralmerupakan kedaulatan moral
daripada kedaulatan legal.daripada kedaulatan legal.
Negara memanusiakan manusiaNegara memanusiakan manusia
(manusia mencapai kesempurnaan)(manusia mencapai kesempurnaan)
11. Aristoteles 11
ACUAN RELASI KEKUASAANACUAN RELASI KEKUASAAN
Mengacu pada tubuh yang memilikiMengacu pada tubuh yang memiliki
kehendak bebas, jiwa sebagai pengaturkehendak bebas, jiwa sebagai pengatur
(aturan despotik) dan nalar adalah(aturan despotik) dan nalar adalah
pengatur napsu (aturan konstitusional)pengatur napsu (aturan konstitusional)
Ada 3 hubungan dalam melihat relasiAda 3 hubungan dalam melihat relasi
kekuasaan ;kekuasaan ;
1.1. Majikan dan budakMajikan dan budak, hubungan yang tidak, hubungan yang tidak
setara (despotik)setara (despotik)
2.2. Suami dan IsteriSuami dan Isteri, hubungan setara, hubungan setara
(konstitusional)(konstitusional)
3.3. Ayah dan anakAyah dan anak, hubungan setara (loyalitas), hubungan setara (loyalitas)
12. Aristoteles 12
BENTUK PEMERINTAHANBENTUK PEMERINTAHAN
Dasar klasifikasi bentuk pemerintahan: jumlahDasar klasifikasi bentuk pemerintahan: jumlah
orang yang memerintah dan tujuan memerintah.orang yang memerintah dan tujuan memerintah.
Atas dasar tersebut ada 3 bentuk pemerintah baikAtas dasar tersebut ada 3 bentuk pemerintah baik
adalah:adalah:
1.1. MonarkiMonarki : satu orang untuk kebaikan bersama: satu orang untuk kebaikan bersama
2.2. AristokrasiAristokrasi : beberapa orang untuk kebaikan: beberapa orang untuk kebaikan
kelompok)kelompok)
3.3. Politeia/Demokrasi KonstitusionalPoliteia/Demokrasi Konstitusional: banyak orang: banyak orang
untuk tujuan bersama.untuk tujuan bersama.
Pemerintah yang buruk adalah :Pemerintah yang buruk adalah :
TiraniTirani : Satu orang untuk kepentingan diri.: Satu orang untuk kepentingan diri.
OligarkiOligarki : beberapa orang untuk kebaikan kelompok.: beberapa orang untuk kebaikan kelompok.
Demokrasi ekstrimDemokrasi ekstrim : banyak orang untuk kebebasan: banyak orang untuk kebebasan
yang ekstrim.yang ekstrim.
13. Aristoteles 13
PERBUDAKANPERBUDAKAN
Perbudakan alamiahPerbudakan alamiah
orang yang secara alamiah bukan milikorang yang secara alamiah bukan milik
dirinya melainkan milik orang lain.dirinya melainkan milik orang lain.
Dia adalah yang inferior secara intelektual,Dia adalah yang inferior secara intelektual,
dan tidak bisa bertindak rasional.dan tidak bisa bertindak rasional.
Perbudakan konvensionalPerbudakan konvensional
didasarkan atas kekuatan sendiri,didasarkan atas kekuatan sendiri,
memiliki keputusan rasional,memiliki keputusan rasional,
superior dalam intelektualitas dibandingkansuperior dalam intelektualitas dibandingkan
majikan.majikan.
Aturan majikan bukan aturan konstitusional.Aturan majikan bukan aturan konstitusional.
14. Aristoteles 14
WARGANEGARAWARGANEGARA
Tidak mencakup semua anggotaTidak mencakup semua anggota
masyarakat.masyarakat.
Secara alamiah budak, kelas produsen,Secara alamiah budak, kelas produsen,
petani tidak masuk kategoripetani tidak masuk kategori
warganegara dengan alasan:warganegara dengan alasan:
mereka yang tidak memiliki waktumereka yang tidak memiliki waktu
untuk memperluas pengatahuanuntuk memperluas pengatahuan
tentangtentang urusan publik danurusan publik dan
mengupayakan kebajikan.mengupayakan kebajikan.
15. Aristoteles 15
BUKU REFERENSIBUKU REFERENSI
Arnhart, Larry.1997.Arnhart, Larry.1997.Political Questions: PoliticalPolitical Questions: Political
PhilosophyPhilosophy. London. Macmillan Company.. London. Macmillan Company.
Donald, Lee Cameron Mc.1968,Donald, Lee Cameron Mc.1968, Western Political TheoryWestern Political Theory
(Part I ). NewYork . Harcourt Brace Jovanovich.(Part I ). NewYork . Harcourt Brace Jovanovich.
Hadiwiyono, Harun.1980,Hadiwiyono, Harun.1980, Sari Sejarah Filsafat Barat IISari Sejarah Filsafat Barat II..
Yogyakarta. Kanisius.Yogyakarta. Kanisius.
Losco, Joseph dan Williams Leonard. 2005Losco, Joseph dan Williams Leonard. 2005. Political Theory:. Political Theory:
Kajian Klasik dan KontemporerKajian Klasik dan Kontemporer. Jakarta: Radjawali Press.. Jakarta: Radjawali Press.
Rapar, J.H. 1988.Rapar, J.H. 1988. Filsafat Politik Aristoteles.Filsafat Politik Aristoteles. Jakarta.Jakarta.
CV.Radjawali.CV.Radjawali.
Schmandt, Henry J. 2002.Schmandt, Henry J. 2002. Filsafat Politik : Kajian HistorisFilsafat Politik : Kajian Historis
Dari Zaman Yunani Kuno Sampai Zaman Modern.Dari Zaman Yunani Kuno Sampai Zaman Modern.
Yogyakarta . Pustaka Pelajar.Yogyakarta . Pustaka Pelajar.
Suhelmi, Ahmad. 2001.Suhelmi, Ahmad. 2001. Pemikiran Politik Barat.Pemikiran Politik Barat. Jakarta.Jakarta.
Gramedia.Gramedia.
Sutrisno, FX. Mudji. 1992.Sutrisno, FX. Mudji. 1992. Para Filsuf Penentu GerakPara Filsuf Penentu Gerak
ZamanZaman, Yogyakarta. Kanisius., Yogyakarta. Kanisius.