SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
AristotelesAristoteles 11
ARISTOTELESARISTOTELES
(384 SM - 322 SM)(384 SM - 322 SM)
Aristoteles 2
LATAR BELAKANG KEHIDUPANLATAR BELAKANG KEHIDUPAN
 Lahir di kota Stagira 384 SMLahir di kota Stagira 384 SM
 AyahnyaAyahnya Nichomacus seorang dokter istanaNichomacus seorang dokter istana
Anyntas II, ayah dari Philip AgungAnyntas II, ayah dari Philip Agung
 Usia 17 tahun belajar di Akademi PlatoUsia 17 tahun belajar di Akademi Plato
 12 tahun berikutnya menikah dan memiliki12 tahun berikutnya menikah dan memiliki
anakanak Phytias, dan mengabdi sebagai guruPhytias, dan mengabdi sebagai guru
putra mahkota Macedonia, Alexander.putra mahkota Macedonia, Alexander.
 Tahun 336 SM mendirikan sekolah “Lyceum”Tahun 336 SM mendirikan sekolah “Lyceum”
 Istri II : HerphylisIstri II : Herphylis
 Anak : NikomakhosAnak : Nikomakhos
 Meninggal : di Khalkis, 322 SMMeninggal : di Khalkis, 322 SM
AristotelesAristoteles 33
SITUASI POLITIKSITUASI POLITIK
Penaklukan Dunia oleh AlexanderPenaklukan Dunia oleh Alexander
Pro-Macedonia berkuasa dimana AristotelesPro-Macedonia berkuasa dimana Aristoteles
diangkat sebagai guru Alexanderdiangkat sebagai guru Alexander
Anti-Macedonia berkuasa dimana ia dicurigaiAnti-Macedonia berkuasa dimana ia dicurigai
karena kedekatannya dengan Alexander,karena kedekatannya dengan Alexander,
didakwa dan diancam hukuman mati. Karenadidakwa dan diancam hukuman mati. Karena
pembelaannya dia menyelamatkan diri daripembelaannya dia menyelamatkan diri dari
Athena untuk mencari perlindungan di Chacis,Athena untuk mencari perlindungan di Chacis,
sebuah kota di pulau Euboasebuah kota di pulau Euboa
Aristoteles 4
PERKEMBANGANPERKEMBANGAN
PEMIKIRAN ARISTOTELESPEMIKIRAN ARISTOTELES
 Masa studi di Akademia PlatoMasa studi di Akademia Plato
 Masa pengembaraan di pantai AsiaMasa pengembaraan di pantai Asia
kecil dan kembali ke Macedoniakecil dan kembali ke Macedonia
 Masa mengajar di LyceumMasa mengajar di Lyceum
Aristoteles 5
KARYA-KARYAKARYA-KARYA
 PoliticsPolitics :mendiskripsikan tentang:mendiskripsikan tentang
terbentuknya negara, menguji hubunganterbentuknya negara, menguji hubungan
otoritas.otoritas.
 Nichomachean EthicsNichomachean Ethics : tajuan alamiah: tajuan alamiah
manusia yang memenuhi wataknyamanusia yang memenuhi wataknya
adalah kebahagiaan. Kebahagiaan bisaadalah kebahagiaan. Kebahagiaan bisa
dicapai dengan mengupayakan kehidupandicapai dengan mengupayakan kehidupan
moral dan kebaikan intelektual.moral dan kebaikan intelektual.
 Rhetoric dan MetaphysicRhetoric dan Metaphysic
Aristoteles 6
FILSAFAT PENGETAHUANFILSAFAT PENGETAHUAN
 Esensi suatu obyek diketahui oleh nalarEsensi suatu obyek diketahui oleh nalar
manusia melalui abstraksi.manusia melalui abstraksi.
 Mencari prinsip-prinsip determinisme,Mencari prinsip-prinsip determinisme,
esensi, hakekat obyek dalam obyek ituesensi, hakekat obyek dalam obyek itu
sendiri. Memilikisendiri. Memiliki feelingfeeling tentang realitas.tentang realitas.
 Bermula pada hal partikular dan individu.Bermula pada hal partikular dan individu.
 Metode pengujian dengan investigasiMetode pengujian dengan investigasi
empiris dan kajian bermula dari bagian-empiris dan kajian bermula dari bagian-
bagian yang memperbaiki keseluruhanbagian yang memperbaiki keseluruhan
(induktif)(induktif)
Aristoteles 7
PREMIS ETISPREMIS ETIS
 Manusia adalah makhluk rasionalManusia adalah makhluk rasional
yang memiliki kehendak bebas.yang memiliki kehendak bebas.
 Politik adalah ilmu praktis (seniPolitik adalah ilmu praktis (seni
memerintah)memerintah)
 Ada hukum moral universal yangAda hukum moral universal yang
harus dipatuhi manusia.harus dipatuhi manusia.
 Negara adalah institusi alamiah.Negara adalah institusi alamiah.
Aristoteles 8
PREMIS TERBENTUKNYA NEGARAPREMIS TERBENTUKNYA NEGARA
 Mendefinisikan negara sebagai komunitasMendefinisikan negara sebagai komunitas
keluarga dan kumpulan keluarga yangkeluarga dan kumpulan keluarga yang
sejahtera demi kehidupan yang sempurnasejahtera demi kehidupan yang sempurna
(koinonia).(koinonia).
 Terbentuknya negara karena adanyaTerbentuknya negara karena adanya
keterhubungan yang bersifat organis antarketerhubungan yang bersifat organis antar
warganegara (organisme).warganegara (organisme).
 Persekutuan didasari oleh keakraban,Persekutuan didasari oleh keakraban,
kelestarian, kesatuan, keutuhan.kelestarian, kesatuan, keutuhan.
 Negara sebagai persekutuan hidup yangNegara sebagai persekutuan hidup yang
berbentuk polis (tidak terlalu besar danberbentuk polis (tidak terlalu besar dan
tidak terlalu kecil).tidak terlalu kecil).
Aristoteles 9
TELEOLOGI TERBENTUKNYA NEGARATELEOLOGI TERBENTUKNYA NEGARA
 KeluargaKeluarga : pemenuhan kebutuhan biologis: pemenuhan kebutuhan biologis
dimana manusia berpasang-pasangan.dimana manusia berpasang-pasangan.
 diasosiasikan dengan tubuh manusia yangdiasosiasikan dengan tubuh manusia yang
dipenuhi napsudipenuhi napsu
 DesaDesa : pemenuhan kebutuhan sosial: pemenuhan kebutuhan sosial
 diasosiasikan dengan jiwa manusiadiasosiasikan dengan jiwa manusia
 Polis (Negara Kota)Polis (Negara Kota) : pemenuhan kebutuhan: pemenuhan kebutuhan
seluruh aspek kehidupan manusia.seluruh aspek kehidupan manusia.
Diasosiasikan dengan nalarDiasosiasikan dengan nalar
Asosiasi yang paling lengkap danAsosiasi yang paling lengkap dan
sempurnasempurna
Aristoteles 10
TUJUAN NEGARATUJUAN NEGARA
 Kebaikan tertinggi (Kebaikan tertinggi (the highestthe highest
goodgood) bagi manusia.) bagi manusia.
 Mengupayakan dan menjaminMengupayakan dan menjamin
kesejahteraan bersama (kebaikankesejahteraan bersama (kebaikan
umum).umum).
 Kedaulatan negara lebihKedaulatan negara lebih
merupakan kedaulatan moralmerupakan kedaulatan moral
daripada kedaulatan legal.daripada kedaulatan legal.
 Negara memanusiakan manusiaNegara memanusiakan manusia
(manusia mencapai kesempurnaan)(manusia mencapai kesempurnaan)
Aristoteles 11
ACUAN RELASI KEKUASAANACUAN RELASI KEKUASAAN
 Mengacu pada tubuh yang memilikiMengacu pada tubuh yang memiliki
kehendak bebas, jiwa sebagai pengaturkehendak bebas, jiwa sebagai pengatur
(aturan despotik) dan nalar adalah(aturan despotik) dan nalar adalah
pengatur napsu (aturan konstitusional)pengatur napsu (aturan konstitusional)
 Ada 3 hubungan dalam melihat relasiAda 3 hubungan dalam melihat relasi
kekuasaan ;kekuasaan ;
1.1. Majikan dan budakMajikan dan budak, hubungan yang tidak, hubungan yang tidak
setara (despotik)setara (despotik)
2.2. Suami dan IsteriSuami dan Isteri, hubungan setara, hubungan setara
(konstitusional)(konstitusional)
3.3. Ayah dan anakAyah dan anak, hubungan setara (loyalitas), hubungan setara (loyalitas)
Aristoteles 12
BENTUK PEMERINTAHANBENTUK PEMERINTAHAN
 Dasar klasifikasi bentuk pemerintahan: jumlahDasar klasifikasi bentuk pemerintahan: jumlah
orang yang memerintah dan tujuan memerintah.orang yang memerintah dan tujuan memerintah.
 Atas dasar tersebut ada 3 bentuk pemerintah baikAtas dasar tersebut ada 3 bentuk pemerintah baik
adalah:adalah:
1.1. MonarkiMonarki : satu orang untuk kebaikan bersama: satu orang untuk kebaikan bersama
2.2. AristokrasiAristokrasi : beberapa orang untuk kebaikan: beberapa orang untuk kebaikan
kelompok)kelompok)
3.3. Politeia/Demokrasi KonstitusionalPoliteia/Demokrasi Konstitusional: banyak orang: banyak orang
untuk tujuan bersama.untuk tujuan bersama.
Pemerintah yang buruk adalah :Pemerintah yang buruk adalah :
 TiraniTirani : Satu orang untuk kepentingan diri.: Satu orang untuk kepentingan diri.
 OligarkiOligarki : beberapa orang untuk kebaikan kelompok.: beberapa orang untuk kebaikan kelompok.
 Demokrasi ekstrimDemokrasi ekstrim : banyak orang untuk kebebasan: banyak orang untuk kebebasan
yang ekstrim.yang ekstrim.
Aristoteles 13
PERBUDAKANPERBUDAKAN
 Perbudakan alamiahPerbudakan alamiah
orang yang secara alamiah bukan milikorang yang secara alamiah bukan milik
dirinya melainkan milik orang lain.dirinya melainkan milik orang lain.
Dia adalah yang inferior secara intelektual,Dia adalah yang inferior secara intelektual,
dan tidak bisa bertindak rasional.dan tidak bisa bertindak rasional.
 Perbudakan konvensionalPerbudakan konvensional
 didasarkan atas kekuatan sendiri,didasarkan atas kekuatan sendiri,
 memiliki keputusan rasional,memiliki keputusan rasional,
superior dalam intelektualitas dibandingkansuperior dalam intelektualitas dibandingkan
majikan.majikan.
Aturan majikan bukan aturan konstitusional.Aturan majikan bukan aturan konstitusional.
Aristoteles 14
WARGANEGARAWARGANEGARA
 Tidak mencakup semua anggotaTidak mencakup semua anggota
masyarakat.masyarakat.
 Secara alamiah budak, kelas produsen,Secara alamiah budak, kelas produsen,
petani tidak masuk kategoripetani tidak masuk kategori
warganegara dengan alasan:warganegara dengan alasan:
mereka yang tidak memiliki waktumereka yang tidak memiliki waktu
untuk memperluas pengatahuanuntuk memperluas pengatahuan
tentangtentang urusan publik danurusan publik dan
mengupayakan kebajikan.mengupayakan kebajikan.
Aristoteles 15
BUKU REFERENSIBUKU REFERENSI
 Arnhart, Larry.1997.Arnhart, Larry.1997.Political Questions: PoliticalPolitical Questions: Political
PhilosophyPhilosophy. London. Macmillan Company.. London. Macmillan Company.
 Donald, Lee Cameron Mc.1968,Donald, Lee Cameron Mc.1968, Western Political TheoryWestern Political Theory
(Part I ). NewYork . Harcourt Brace Jovanovich.(Part I ). NewYork . Harcourt Brace Jovanovich.
 Hadiwiyono, Harun.1980,Hadiwiyono, Harun.1980, Sari Sejarah Filsafat Barat IISari Sejarah Filsafat Barat II..
Yogyakarta. Kanisius.Yogyakarta. Kanisius.
 Losco, Joseph dan Williams Leonard. 2005Losco, Joseph dan Williams Leonard. 2005. Political Theory:. Political Theory:
Kajian Klasik dan KontemporerKajian Klasik dan Kontemporer. Jakarta: Radjawali Press.. Jakarta: Radjawali Press.
 Rapar, J.H. 1988.Rapar, J.H. 1988. Filsafat Politik Aristoteles.Filsafat Politik Aristoteles. Jakarta.Jakarta.
CV.Radjawali.CV.Radjawali.
 Schmandt, Henry J. 2002.Schmandt, Henry J. 2002. Filsafat Politik : Kajian HistorisFilsafat Politik : Kajian Historis
Dari Zaman Yunani Kuno Sampai Zaman Modern.Dari Zaman Yunani Kuno Sampai Zaman Modern.
Yogyakarta . Pustaka Pelajar.Yogyakarta . Pustaka Pelajar.
 Suhelmi, Ahmad. 2001.Suhelmi, Ahmad. 2001. Pemikiran Politik Barat.Pemikiran Politik Barat. Jakarta.Jakarta.
Gramedia.Gramedia.
 Sutrisno, FX. Mudji. 1992.Sutrisno, FX. Mudji. 1992. Para Filsuf Penentu GerakPara Filsuf Penentu Gerak
ZamanZaman, Yogyakarta. Kanisius., Yogyakarta. Kanisius.

More Related Content

What's hot

Mata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmu
Mas Yono
 
Filsafat agama ilmu jadi.pptx
Filsafat agama ilmu jadi.pptxFilsafat agama ilmu jadi.pptx
Filsafat agama ilmu jadi.pptx
rara wibowo
 
Pengertian filsafat
Pengertian filsafatPengertian filsafat
Pengertian filsafat
Adrian Hulu
 
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiproblematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
Ltfltf
 
POWERPOINT ALIRAN FILSAFAT IDEALISME “Pengaruh Idealisme di Ruang Kelas”
POWERPOINT ALIRAN FILSAFAT IDEALISME “Pengaruh Idealisme di Ruang Kelas”POWERPOINT ALIRAN FILSAFAT IDEALISME “Pengaruh Idealisme di Ruang Kelas”
POWERPOINT ALIRAN FILSAFAT IDEALISME “Pengaruh Idealisme di Ruang Kelas”
isyaheni nurmaya
 
Cabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasiCabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasi
Intelektual Aceh
 
Pemikiran plato
Pemikiran platoPemikiran plato
Pemikiran plato
12345Nha
 

What's hot (20)

Mata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmu
 
FILSAFAT PRA-SOCRATES
FILSAFAT PRA-SOCRATESFILSAFAT PRA-SOCRATES
FILSAFAT PRA-SOCRATES
 
Ppt filsafat yunanii kuno
Ppt filsafat yunanii kunoPpt filsafat yunanii kuno
Ppt filsafat yunanii kuno
 
Power Point Pancasila sebagai Sistem Etika
Power Point Pancasila sebagai Sistem EtikaPower Point Pancasila sebagai Sistem Etika
Power Point Pancasila sebagai Sistem Etika
 
Plato
PlatoPlato
Plato
 
Filsafat agama ilmu jadi.pptx
Filsafat agama ilmu jadi.pptxFilsafat agama ilmu jadi.pptx
Filsafat agama ilmu jadi.pptx
 
Pra socrates
Pra socratesPra socrates
Pra socrates
 
Pengertian filsafat
Pengertian filsafatPengertian filsafat
Pengertian filsafat
 
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiproblematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
 
Pancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai IdeologiPancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai Ideologi
 
POWERPOINT ALIRAN FILSAFAT IDEALISME “Pengaruh Idealisme di Ruang Kelas”
POWERPOINT ALIRAN FILSAFAT IDEALISME “Pengaruh Idealisme di Ruang Kelas”POWERPOINT ALIRAN FILSAFAT IDEALISME “Pengaruh Idealisme di Ruang Kelas”
POWERPOINT ALIRAN FILSAFAT IDEALISME “Pengaruh Idealisme di Ruang Kelas”
 
Mata kuliah-filsafat-ilmu1
Mata kuliah-filsafat-ilmu1Mata kuliah-filsafat-ilmu1
Mata kuliah-filsafat-ilmu1
 
Cabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasiCabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasi
 
11. geostrategi
11. geostrategi11. geostrategi
11. geostrategi
 
Manusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia Sebagai Makhluk BudayaManusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia Sebagai Makhluk Budaya
 
Pemikiran plato
Pemikiran platoPemikiran plato
Pemikiran plato
 
ARISTOTELES
ARISTOTELESARISTOTELES
ARISTOTELES
 
SOCRATES
SOCRATESSOCRATES
SOCRATES
 
Hakikat Ilmu Pengetahuan
Hakikat Ilmu PengetahuanHakikat Ilmu Pengetahuan
Hakikat Ilmu Pengetahuan
 
Filsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuanFilsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuan
 

Similar to 2 aristoteles

56940113 pengantar-ilmu-hukum
56940113 pengantar-ilmu-hukum56940113 pengantar-ilmu-hukum
56940113 pengantar-ilmu-hukum
ocoysan
 
Perkembangan teori hukum revisi
Perkembangan teori hukum revisiPerkembangan teori hukum revisi
Perkembangan teori hukum revisi
juniska efendi
 
Pb.1 filsafat dan fil. hukum
Pb.1 filsafat dan fil. hukumPb.1 filsafat dan fil. hukum
Pb.1 filsafat dan fil. hukum
agusjepara
 

Similar to 2 aristoteles (20)

56940113 pengantar-ilmu-hukum
56940113 pengantar-ilmu-hukum56940113 pengantar-ilmu-hukum
56940113 pengantar-ilmu-hukum
 
1B_YUNANI KUNO.pdf
1B_YUNANI KUNO.pdf1B_YUNANI KUNO.pdf
1B_YUNANI KUNO.pdf
 
jahjfhkldshf;khdslgkhsl
jahjfhkldshf;khdslgkhsljahjfhkldshf;khdslgkhsl
jahjfhkldshf;khdslgkhsl
 
FILSAFAT HUKUM PERTEMUAN KE 2 2020.ppt
FILSAFAT HUKUM PERTEMUAN KE 2 2020.pptFILSAFAT HUKUM PERTEMUAN KE 2 2020.ppt
FILSAFAT HUKUM PERTEMUAN KE 2 2020.ppt
 
Pengantar Ilmu Hukum
Pengantar Ilmu HukumPengantar Ilmu Hukum
Pengantar Ilmu Hukum
 
Perbandingan idea moraliti di antara aristotle dan nietzsche
Perbandingan idea moraliti di antara aristotle dan nietzschePerbandingan idea moraliti di antara aristotle dan nietzsche
Perbandingan idea moraliti di antara aristotle dan nietzsche
 
Pendidikan pancasila
Pendidikan pancasilaPendidikan pancasila
Pendidikan pancasila
 
Ilmu negaraku
Ilmu negarakuIlmu negaraku
Ilmu negaraku
 
makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdf
makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdfmakalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdf
makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdf
 
Filsafat hukum
Filsafat hukumFilsafat hukum
Filsafat hukum
 
Filsafat pancasila
Filsafat pancasilaFilsafat pancasila
Filsafat pancasila
 
Filsafat Pancasila
Filsafat PancasilaFilsafat Pancasila
Filsafat Pancasila
 
FILSAFAT YUNANI
FILSAFAT YUNANIFILSAFAT YUNANI
FILSAFAT YUNANI
 
Perkembangan teori hukum revisi
Perkembangan teori hukum revisiPerkembangan teori hukum revisi
Perkembangan teori hukum revisi
 
Ilmu negara
Ilmu negaraIlmu negara
Ilmu negara
 
Ilmu negara
Ilmu negaraIlmu negara
Ilmu negara
 
PPT PKN.pptx
PPT PKN.pptxPPT PKN.pptx
PPT PKN.pptx
 
Pb.1 filsafat dan fil. hukum
Pb.1 filsafat dan fil. hukumPb.1 filsafat dan fil. hukum
Pb.1 filsafat dan fil. hukum
 
Spe Bab1
Spe Bab1Spe Bab1
Spe Bab1
 
5313 11601-1-sm
5313 11601-1-sm5313 11601-1-sm
5313 11601-1-sm
 

More from Bagus Aji

More from Bagus Aji (20)

Organizing
OrganizingOrganizing
Organizing
 
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baruTm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
 
Tm 18 hubungan agama dan politik
Tm 18 hubungan agama dan politikTm 18 hubungan agama dan politik
Tm 18 hubungan agama dan politik
 
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesia
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesiaTm 17 militer dalam sistem politik indonesia
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesia
 
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baruTm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
 
Tm 13 birokrasi dan politik
Tm 13 birokrasi dan politikTm 13 birokrasi dan politik
Tm 13 birokrasi dan politik
 
Tm 11 perdebatan pemikiran politik
Tm 11 perdebatan pemikiran politikTm 11 perdebatan pemikiran politik
Tm 11 perdebatan pemikiran politik
 
Tm 10 otonomi daerah
Tm 10 otonomi daerahTm 10 otonomi daerah
Tm 10 otonomi daerah
 
Tm 09 sistem perwakilan politik
Tm 09 sistem perwakilan politikTm 09 sistem perwakilan politik
Tm 09 sistem perwakilan politik
 
Tm 08 budaya politik
Tm 08 budaya politikTm 08 budaya politik
Tm 08 budaya politik
 
Tm 03 arah sistem politik indonesia
Tm 03 arah sistem politik indonesiaTm 03 arah sistem politik indonesia
Tm 03 arah sistem politik indonesia
 
Tm 02 sistem politik indonesia
Tm 02 sistem politik indonesiaTm 02 sistem politik indonesia
Tm 02 sistem politik indonesia
 
Pertemuan xvi, ekonomi politik internasional
Pertemuan xvi, ekonomi politik internasionalPertemuan xvi, ekonomi politik internasional
Pertemuan xvi, ekonomi politik internasional
 
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasional
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasionalPertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasional
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasional
 
Pertemuan vi, ekonomi politik klasik
Pertemuan vi, ekonomi politik klasikPertemuan vi, ekonomi politik klasik
Pertemuan vi, ekonomi politik klasik
 
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomiPertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
 
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
 
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberal
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberalPertemuan xii, sistem ekonomi liberal
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberal
 
7 john locke
7 john locke7 john locke
7 john locke
 
6 thomas hobbes
6 thomas hobbes6 thomas hobbes
6 thomas hobbes
 

Recently uploaded

materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
karamitha
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
SyabilAfandi
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
ANTARASATU
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
magfira271100
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
laila16682
 

Recently uploaded (9)

materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 

2 aristoteles

  • 2. Aristoteles 2 LATAR BELAKANG KEHIDUPANLATAR BELAKANG KEHIDUPAN  Lahir di kota Stagira 384 SMLahir di kota Stagira 384 SM  AyahnyaAyahnya Nichomacus seorang dokter istanaNichomacus seorang dokter istana Anyntas II, ayah dari Philip AgungAnyntas II, ayah dari Philip Agung  Usia 17 tahun belajar di Akademi PlatoUsia 17 tahun belajar di Akademi Plato  12 tahun berikutnya menikah dan memiliki12 tahun berikutnya menikah dan memiliki anakanak Phytias, dan mengabdi sebagai guruPhytias, dan mengabdi sebagai guru putra mahkota Macedonia, Alexander.putra mahkota Macedonia, Alexander.  Tahun 336 SM mendirikan sekolah “Lyceum”Tahun 336 SM mendirikan sekolah “Lyceum”  Istri II : HerphylisIstri II : Herphylis  Anak : NikomakhosAnak : Nikomakhos  Meninggal : di Khalkis, 322 SMMeninggal : di Khalkis, 322 SM
  • 3. AristotelesAristoteles 33 SITUASI POLITIKSITUASI POLITIK Penaklukan Dunia oleh AlexanderPenaklukan Dunia oleh Alexander Pro-Macedonia berkuasa dimana AristotelesPro-Macedonia berkuasa dimana Aristoteles diangkat sebagai guru Alexanderdiangkat sebagai guru Alexander Anti-Macedonia berkuasa dimana ia dicurigaiAnti-Macedonia berkuasa dimana ia dicurigai karena kedekatannya dengan Alexander,karena kedekatannya dengan Alexander, didakwa dan diancam hukuman mati. Karenadidakwa dan diancam hukuman mati. Karena pembelaannya dia menyelamatkan diri daripembelaannya dia menyelamatkan diri dari Athena untuk mencari perlindungan di Chacis,Athena untuk mencari perlindungan di Chacis, sebuah kota di pulau Euboasebuah kota di pulau Euboa
  • 4. Aristoteles 4 PERKEMBANGANPERKEMBANGAN PEMIKIRAN ARISTOTELESPEMIKIRAN ARISTOTELES  Masa studi di Akademia PlatoMasa studi di Akademia Plato  Masa pengembaraan di pantai AsiaMasa pengembaraan di pantai Asia kecil dan kembali ke Macedoniakecil dan kembali ke Macedonia  Masa mengajar di LyceumMasa mengajar di Lyceum
  • 5. Aristoteles 5 KARYA-KARYAKARYA-KARYA  PoliticsPolitics :mendiskripsikan tentang:mendiskripsikan tentang terbentuknya negara, menguji hubunganterbentuknya negara, menguji hubungan otoritas.otoritas.  Nichomachean EthicsNichomachean Ethics : tajuan alamiah: tajuan alamiah manusia yang memenuhi wataknyamanusia yang memenuhi wataknya adalah kebahagiaan. Kebahagiaan bisaadalah kebahagiaan. Kebahagiaan bisa dicapai dengan mengupayakan kehidupandicapai dengan mengupayakan kehidupan moral dan kebaikan intelektual.moral dan kebaikan intelektual.  Rhetoric dan MetaphysicRhetoric dan Metaphysic
  • 6. Aristoteles 6 FILSAFAT PENGETAHUANFILSAFAT PENGETAHUAN  Esensi suatu obyek diketahui oleh nalarEsensi suatu obyek diketahui oleh nalar manusia melalui abstraksi.manusia melalui abstraksi.  Mencari prinsip-prinsip determinisme,Mencari prinsip-prinsip determinisme, esensi, hakekat obyek dalam obyek ituesensi, hakekat obyek dalam obyek itu sendiri. Memilikisendiri. Memiliki feelingfeeling tentang realitas.tentang realitas.  Bermula pada hal partikular dan individu.Bermula pada hal partikular dan individu.  Metode pengujian dengan investigasiMetode pengujian dengan investigasi empiris dan kajian bermula dari bagian-empiris dan kajian bermula dari bagian- bagian yang memperbaiki keseluruhanbagian yang memperbaiki keseluruhan (induktif)(induktif)
  • 7. Aristoteles 7 PREMIS ETISPREMIS ETIS  Manusia adalah makhluk rasionalManusia adalah makhluk rasional yang memiliki kehendak bebas.yang memiliki kehendak bebas.  Politik adalah ilmu praktis (seniPolitik adalah ilmu praktis (seni memerintah)memerintah)  Ada hukum moral universal yangAda hukum moral universal yang harus dipatuhi manusia.harus dipatuhi manusia.  Negara adalah institusi alamiah.Negara adalah institusi alamiah.
  • 8. Aristoteles 8 PREMIS TERBENTUKNYA NEGARAPREMIS TERBENTUKNYA NEGARA  Mendefinisikan negara sebagai komunitasMendefinisikan negara sebagai komunitas keluarga dan kumpulan keluarga yangkeluarga dan kumpulan keluarga yang sejahtera demi kehidupan yang sempurnasejahtera demi kehidupan yang sempurna (koinonia).(koinonia).  Terbentuknya negara karena adanyaTerbentuknya negara karena adanya keterhubungan yang bersifat organis antarketerhubungan yang bersifat organis antar warganegara (organisme).warganegara (organisme).  Persekutuan didasari oleh keakraban,Persekutuan didasari oleh keakraban, kelestarian, kesatuan, keutuhan.kelestarian, kesatuan, keutuhan.  Negara sebagai persekutuan hidup yangNegara sebagai persekutuan hidup yang berbentuk polis (tidak terlalu besar danberbentuk polis (tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil).tidak terlalu kecil).
  • 9. Aristoteles 9 TELEOLOGI TERBENTUKNYA NEGARATELEOLOGI TERBENTUKNYA NEGARA  KeluargaKeluarga : pemenuhan kebutuhan biologis: pemenuhan kebutuhan biologis dimana manusia berpasang-pasangan.dimana manusia berpasang-pasangan.  diasosiasikan dengan tubuh manusia yangdiasosiasikan dengan tubuh manusia yang dipenuhi napsudipenuhi napsu  DesaDesa : pemenuhan kebutuhan sosial: pemenuhan kebutuhan sosial  diasosiasikan dengan jiwa manusiadiasosiasikan dengan jiwa manusia  Polis (Negara Kota)Polis (Negara Kota) : pemenuhan kebutuhan: pemenuhan kebutuhan seluruh aspek kehidupan manusia.seluruh aspek kehidupan manusia. Diasosiasikan dengan nalarDiasosiasikan dengan nalar Asosiasi yang paling lengkap danAsosiasi yang paling lengkap dan sempurnasempurna
  • 10. Aristoteles 10 TUJUAN NEGARATUJUAN NEGARA  Kebaikan tertinggi (Kebaikan tertinggi (the highestthe highest goodgood) bagi manusia.) bagi manusia.  Mengupayakan dan menjaminMengupayakan dan menjamin kesejahteraan bersama (kebaikankesejahteraan bersama (kebaikan umum).umum).  Kedaulatan negara lebihKedaulatan negara lebih merupakan kedaulatan moralmerupakan kedaulatan moral daripada kedaulatan legal.daripada kedaulatan legal.  Negara memanusiakan manusiaNegara memanusiakan manusia (manusia mencapai kesempurnaan)(manusia mencapai kesempurnaan)
  • 11. Aristoteles 11 ACUAN RELASI KEKUASAANACUAN RELASI KEKUASAAN  Mengacu pada tubuh yang memilikiMengacu pada tubuh yang memiliki kehendak bebas, jiwa sebagai pengaturkehendak bebas, jiwa sebagai pengatur (aturan despotik) dan nalar adalah(aturan despotik) dan nalar adalah pengatur napsu (aturan konstitusional)pengatur napsu (aturan konstitusional)  Ada 3 hubungan dalam melihat relasiAda 3 hubungan dalam melihat relasi kekuasaan ;kekuasaan ; 1.1. Majikan dan budakMajikan dan budak, hubungan yang tidak, hubungan yang tidak setara (despotik)setara (despotik) 2.2. Suami dan IsteriSuami dan Isteri, hubungan setara, hubungan setara (konstitusional)(konstitusional) 3.3. Ayah dan anakAyah dan anak, hubungan setara (loyalitas), hubungan setara (loyalitas)
  • 12. Aristoteles 12 BENTUK PEMERINTAHANBENTUK PEMERINTAHAN  Dasar klasifikasi bentuk pemerintahan: jumlahDasar klasifikasi bentuk pemerintahan: jumlah orang yang memerintah dan tujuan memerintah.orang yang memerintah dan tujuan memerintah.  Atas dasar tersebut ada 3 bentuk pemerintah baikAtas dasar tersebut ada 3 bentuk pemerintah baik adalah:adalah: 1.1. MonarkiMonarki : satu orang untuk kebaikan bersama: satu orang untuk kebaikan bersama 2.2. AristokrasiAristokrasi : beberapa orang untuk kebaikan: beberapa orang untuk kebaikan kelompok)kelompok) 3.3. Politeia/Demokrasi KonstitusionalPoliteia/Demokrasi Konstitusional: banyak orang: banyak orang untuk tujuan bersama.untuk tujuan bersama. Pemerintah yang buruk adalah :Pemerintah yang buruk adalah :  TiraniTirani : Satu orang untuk kepentingan diri.: Satu orang untuk kepentingan diri.  OligarkiOligarki : beberapa orang untuk kebaikan kelompok.: beberapa orang untuk kebaikan kelompok.  Demokrasi ekstrimDemokrasi ekstrim : banyak orang untuk kebebasan: banyak orang untuk kebebasan yang ekstrim.yang ekstrim.
  • 13. Aristoteles 13 PERBUDAKANPERBUDAKAN  Perbudakan alamiahPerbudakan alamiah orang yang secara alamiah bukan milikorang yang secara alamiah bukan milik dirinya melainkan milik orang lain.dirinya melainkan milik orang lain. Dia adalah yang inferior secara intelektual,Dia adalah yang inferior secara intelektual, dan tidak bisa bertindak rasional.dan tidak bisa bertindak rasional.  Perbudakan konvensionalPerbudakan konvensional  didasarkan atas kekuatan sendiri,didasarkan atas kekuatan sendiri,  memiliki keputusan rasional,memiliki keputusan rasional, superior dalam intelektualitas dibandingkansuperior dalam intelektualitas dibandingkan majikan.majikan. Aturan majikan bukan aturan konstitusional.Aturan majikan bukan aturan konstitusional.
  • 14. Aristoteles 14 WARGANEGARAWARGANEGARA  Tidak mencakup semua anggotaTidak mencakup semua anggota masyarakat.masyarakat.  Secara alamiah budak, kelas produsen,Secara alamiah budak, kelas produsen, petani tidak masuk kategoripetani tidak masuk kategori warganegara dengan alasan:warganegara dengan alasan: mereka yang tidak memiliki waktumereka yang tidak memiliki waktu untuk memperluas pengatahuanuntuk memperluas pengatahuan tentangtentang urusan publik danurusan publik dan mengupayakan kebajikan.mengupayakan kebajikan.
  • 15. Aristoteles 15 BUKU REFERENSIBUKU REFERENSI  Arnhart, Larry.1997.Arnhart, Larry.1997.Political Questions: PoliticalPolitical Questions: Political PhilosophyPhilosophy. London. Macmillan Company.. London. Macmillan Company.  Donald, Lee Cameron Mc.1968,Donald, Lee Cameron Mc.1968, Western Political TheoryWestern Political Theory (Part I ). NewYork . Harcourt Brace Jovanovich.(Part I ). NewYork . Harcourt Brace Jovanovich.  Hadiwiyono, Harun.1980,Hadiwiyono, Harun.1980, Sari Sejarah Filsafat Barat IISari Sejarah Filsafat Barat II.. Yogyakarta. Kanisius.Yogyakarta. Kanisius.  Losco, Joseph dan Williams Leonard. 2005Losco, Joseph dan Williams Leonard. 2005. Political Theory:. Political Theory: Kajian Klasik dan KontemporerKajian Klasik dan Kontemporer. Jakarta: Radjawali Press.. Jakarta: Radjawali Press.  Rapar, J.H. 1988.Rapar, J.H. 1988. Filsafat Politik Aristoteles.Filsafat Politik Aristoteles. Jakarta.Jakarta. CV.Radjawali.CV.Radjawali.  Schmandt, Henry J. 2002.Schmandt, Henry J. 2002. Filsafat Politik : Kajian HistorisFilsafat Politik : Kajian Historis Dari Zaman Yunani Kuno Sampai Zaman Modern.Dari Zaman Yunani Kuno Sampai Zaman Modern. Yogyakarta . Pustaka Pelajar.Yogyakarta . Pustaka Pelajar.  Suhelmi, Ahmad. 2001.Suhelmi, Ahmad. 2001. Pemikiran Politik Barat.Pemikiran Politik Barat. Jakarta.Jakarta. Gramedia.Gramedia.  Sutrisno, FX. Mudji. 1992.Sutrisno, FX. Mudji. 1992. Para Filsuf Penentu GerakPara Filsuf Penentu Gerak ZamanZaman, Yogyakarta. Kanisius., Yogyakarta. Kanisius.