Dokumen tersebut merangkum pemikiran filosofis Aristoteles mengenai berbagai bidang seperti logika, metafisika, etika, negara ideal, dan filsafat ilmu. Aristoteles menekankan pentingnya berpikir secara mendasar, menyeluruh dan spekulatif dalam memahami realitas. Ia meyakini bahwa manusia dapat menggapai kebenaran melalui pengalaman indra dan akal.
3. Manusia memulai berfilsafat ketika manusia itu
sendiri mulai menyadari keberadaannya di dunia. Saat
itulah ia dihadapkan pada berbagai kenyataan yang
tidak dapat dipahami. Hal ini memberikan suatu
tanda tanya dalam diri manusia, seperti kapan
kehidupan di dunia ini dimulai? Adakah yang
menciptakanya? Siapakah manusia? Bagaimana
manusia dapat hidup?
Melalui filsafat manusia disuruh untuk berfikir
mendalam, menyeluruh dan kritis.
4. Dalam rentang sejarah tidak sedikit manusia-manusia
jenius mencoba menjelaskan persoalan-persoalan
tersebut, pikiran-pikiran mereka sering kali
bertentangan, radikal, bahkan tidak masuk akal.
Seperti filsafat Aristoteles yang akan kita bahas dalam
makalah ini.
5. Aristoteles dilahirkan di Stageira di Thrace,
kurang lebih tahun 384 SM. Ayahnya mewarisi
kedudukan sebagai dokter pribadi raja Makadonia. Ia
adalah seorang dokter yang dihormati, sekaligus
seorang ilmuwan.
Latar belakang ini yang menjadikan pemikiran-
pemikiran filsafat Aristoteles sangat tertarik pada
telaah alam. Dia bukan hanya filosof Yunani besar
yang terakhir, tetapi juga ahli biologi besar Eropa yang
pertama.
6. Aristoteles adalah seorang teman sekaligus murid dari
Plato. Ia belajar di Akademi Plato selama hampir dua
puluh tahun. Kemudian Ia melancong selama sekian
waktu, dan menikah dengan saudari atau mungkin
kemenakan seorang tiran bernama Hermias.
Aristoteles mendirikan sekolah di Assos (Asia Kecil).
Dan pada tahun 343 SM ia kembali ke Makadonia
karena diundang untuk menjadi guru Aleksander
(putra Raja Makedonia).
7. Aristoteles mengemukakan bahwa tidak ada
sesuatupun di dalam kesadaran yang belum pernah
dialami oleh indra. Seluruh pemikiran dan gagasan
kita masuk kedalam kesadaran kita melalui apa yang
pernah kita dengar, lihat dan rasakan.
Tetapi ia tidak menyangkal bahwa manusia
mempunyai akal bawaan. Sebaliknya justru akal
itulah, menurut Aristoteles yang merupakan ciri khas
yang membedakan manusia dengan makhluk-
makhluk lainnya. Tapi akal kita sama sekali kosong
sampai kita menemukan atau mengalami sesuatu. Jadi
manusia tidak mempunyai ide-ide bawaan.
8. Menyeluruh,
artinya pemikiran
yang luas
Mendasar, artinya
pemikiran
mendalam sampai
kepada hasil yang
fundamental
Spekulatif,
artinya hasil
pemikiran yang
diperoleh
dijadikan dasar
bagi pemikiran
selanjutnya
9. Filsafat Ilmu
Menurut Aristoteles filsafat ilmu adalah sebab dan
asas segala benda. Oleh karena itu dia menamakan
filsafat sebagai teologi. Filsafat sebagai refleksi dari
pemikiran sistematis manusia atas realitas dan
sekitarnya, tentunya tidak berdiri sendiri, tidak
tumbuh diruang dan tempat yang kosong.
filsafat adalah ilmu yang meliputi kebenaran yang
terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika,
etika, ekonomi, politik, dan estetika.
10. Menurut Aristoteles, logika sebagai ajaran
tentang berpikir yang secara ilmiah, yang
membicarakan tentang hal bentuk-bentuk pikiran
itu sendiri (pengertian, pertimbangan dan
penalaran) dan hukum-hukum yang menguasai
pikiran itu.
Seluruh logika tradisional Aristoteles itu
mempunyai keistimewaan ganda. Di satu pihak,
berasal dari pengamatan yag teliti tentang susunan
bahasa (Yunani). Dan di lain pihak sekaligus
mengangkat unsur-unsur keniscayaan (necessity)
dalam uraian bahasa itu.
Logika
11. Metafisika secara umum ialah suatu pembahasan
filsafati yang komprehensif mengenai seluruh realitas
atau tentang sesuatu yang ada.
Bila orang-orang sofis banyak yang menganggap
manusia tidak akan mampu memperoleh kebenaran,
Aristoteles dalam Metaphysics menyatakan bahwa
manusia dapat mencapai kebenaran
Metafisika
12. Etika adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik
dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya
dilakukan oleh manusia kepada manusia lainnya.
Aristoteles berpandangan tentang etika bahwa tujuan
etika adalah sarana untuk mencapai kebahagiaan dan
merupakan barang yang tertinggi dalam kehidupan.
Tugas etika adalah mendidik manusia supaya memiliki
sikap yang pantas dalam segala perbuatan.
Etika
13. Manusia adalah zoon politikon, makhluk sosial,
makhluk hidup yang membentuk masyarakat. Demi
keberadaannya dan demi penyempurnaann dirinya
diperlukan persekutuan dengan orang lain. Untuk
keperluan itu dibutuhkan negara. Negara
bertujuan untuk memungkinkan hidup dengan baik,
seperti halnya dengan segala lembaga yang lain
Negara Ideal