SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
FILSAFAT HUKUM
PERTEMUAN KE ii
OLEH :
AFRINALD RIZHAN, SH., MH
FILSAFAT HUKUM
FILSAFAT
HUKUM
FILSAFAT HUKUM
HAKEKAT SESUATU
HAK & KEWAJIBAN
NORMA DAN SANKSI
HAKEKAT HUKUM
PENGERTIAN FILSAFAT
 Filsafat : Asal kata filo (cinta, ingin), sofia (kebijaksanaan)
 Plato : ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli.
 Aristoteles : ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang terkandung
didalamnya ilmu matematika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan
estetika.
 Descrates : kumpulan segala pengetahuan dimana tuhan, alam, dan manusia
menjadi pokok persoalan.
 Inti Filsafat : karya manusia tentang hakikat sesuatu. Hakikat ialah inti atau
dasar sedalam-dalamnya sesuatu, sedangkan sesuatu itu dapat berupa apa
saja, mis: manusia, budaya, hukum, dll
Pengetahuan tidak sama dengan Ilmu
– Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui oleh manusia.
– Ilmu adalah pengetahuan yang memiliki objek, metode, dan
sistematika tertentu, dan bersifat Universal.
– Pengetahuan yang diperoleh melalui perenungan yang
sedalam-dalamnya sampai kepada hakikatnya, maka
muncullah pengetahuan filsafat.
HUKUM
Imanuel Kant : “Noch suchen die Juristen eine Definition zu ihrem Begriffe von
Recht”. (Sampai saat ini para ahli hukum masih mencari suatu definisi dari
pengertian hukum).
Rudolf Von Hering : hukum adalah keseluruhan kaidah-kaidah yang memaksa
yang berlaku dalam suatu negara.
Dr. Wirjono Prodjodikoro, SH : hukum adalah rangkaian peraturan-peraturan
mengenai tingkah laku orang sebagai anggota suatu masyarakat dan bertujuan
mengadakan tata tertib di antara anggota-anggota masyarakat itu.
Disimpulkan bahwa di dalam pengertian hukum terdapat unsur-unsur:
1. Kaidah-kaidah atau norma-norma
2. Berlaku dalam masyarakat
3. Mempunyai sifat memaksa
PENGERTIAN FILSAFAT HUKUM
• Soetiksno (1976:10)
Filsafat hukum mencari hakikat daripada hukum yang menyelidiki
kaidah hukum sebagai pertimbangan nilai-nilai.
• Purnadi Purbacaraka dan Soerjono Soekanto (1979:11)
Filsafat hukum adalah perenungan dan perumusan nilai-nilai,
kecuali itu filsafat hukum juga mencakup penyerasian nilai-nilai.
Misalnya: penyerasian antara ketertiban dengan ketentraman,
antara kebendaan dengan keakhlakan dan antara kelanggengan
atau konservatisme dengan pembaharuan.
• Mahadi (1989:10)
Filsafat hukum adalah falsafah tentang hukum, falsafah
segala sesuatu dibidang hukum secara mendalam sampai
keakar-akarnya secara sistematis.
• Soerjono Dirdjosisworo (1984:48)
Filsafat hukum adalah pendirian atau penghayatan
kefilsafatan yang dianut oleh orang/ masyarakat/ negara
tentang hakikat ciri-ciri serta landasan berlakunya hukum.
• Van Apeldoorn (1975)
Filsafat hukum menghendaki jawaban atas pertanyaan:
Apakah hukum? Ia menghendaki agar kita berfikir masak-
masak tentang tanggapan kita dan bertanya pada diri
sendiri, Apa yang sebenarnya kita tanggap tentang hukum.
RUMUSAN PERTANYAAN DARI BEBERAPA TOKOH
TENTANG FILSAFAT HUKUM
• E. Utrecht (1966)
Filsafat hukum memberi jawaban atas pertanyaan pertanyaan
seperti:
Apakah hukum itu sebenarnya? (persoalan: adanya dan tujuan
hukum)
Apakah keadilan yang menjadi ukuran untuk baik buruknya hukum
itu? (persoalan: keadilan hukum)
Inilah pertanyaan-pertanyaan yang sebetulnya
dijawab oleh ilmu hukum. Akan tetapi, bagi orang
banyak jawaban ilmu hukum tidak memuaskan.
Ilmu hukum sebagai suatu ilmu empiris hanya
melihat hukum sebagai suatu gejala saja.
• Kusumadi Pudjosewojo
Dan sekali mempersoalkan hal-hal dari ilmu hukum,
dekatlah orang kepada pertanyaan-pertanyaan seperti:
Apakah tujuan hukum itu?
Apakah semua syarat keadilan?
Apakah keadilan itu?
Bagaimana hubungan antara hukum dengan keadilan?
Dengan pertanyaan-pertanyaan demikian, orang sudah
melewati batas-batas ilmu pengetahuan hukum
sebagaimana arti lazimnya dan mengajak lapangan
“filsafat hukum sebagai ilmu pengetahuan filsafat”
• Satjipto Rahardjo(1982:321)
Filsafat hukum mempersoalkan pertanyaan-pertanyaan yang
bersifat dasar dari hukum tentang hakekat hukum tentang dasar-
dasar bagi kekuatan mengikat dari hukum.
OBYEK FILSAFAT HUKUM
• Obyek adalah sesuatu yang menjadi bahan atau lapangan
penyelidikan dari suatu penelitian atau pembentukan
pengetahuan.
• Obyek fisafat ada 2 macam yaitu:
1. Obyek Material
adalah suatu bahan atau lapangan penyelidikan yang
menjadi tinjauan penelitian atau pembentukan
pengetahuan.
2. Obyek Formal
Adalah sudut pandang yang ditujukan pada bahan atau
lapangan penyelidikan dari suatu penelitian atau
pembentukan pengetahuan.
OBYEK
MATERIIL FORMIL
HUKUM
FILSAFAT
NORMA
FAKTA
FILSAFAT HUKUM
ILMU HUKUM
SOSIOLOGI HUKUM
Menurut Bender O.P (1948:11) tentang Obyek filsafat
• Menjelaskan filsafat hukum dengan filsafat (moral/etik) filsafat
itu terdiri dari beberapa bagian, salah satu bagian utamanya ini
adalah filsafat moral, yang disebut juga etika. Obyek dan bagian
utama ini adalah tingkah laku manusia, yaitu baik/ buruk
menurut kesusilaan. Menurutnya filsafat hukum adalah bagian
dari filsafat moral/ etika.Intinya:
filsafat hukum merupakan cabang dari filsafat yaitu filsafat
moral/ etika yang menjadi obyek pembahasannya adalah
tentang hakikat atau inti yang sedalam-dalamnya daripada
hukum merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari lebih
lanjut setiap hal yang tidak dijawab oleh cabang ilmu hukum
RUANG LINGKUP FILSAFAT HUKUM
• Obyek pembahasan filsafat hukum tidak hanya masalah tujuan
hukum saja, tetapi setiap permasalahan pemecahan. Misalnya
masalah-masalah hukum seperti:
1. Hubungan hukum dengan kekuasaan
2. Hubungan hukum dengan nilai-nilai sosial budaya
3. Apa sebabnya negara berhak menghukum seseorang
4. Apa sebabnya orang mentaati hukum
5. Masalah pertanggung jawaban
6. Masalah hak milik
7. Masalah kontrak
8. Masalah peranan hukum sebagai sarana pembaharuan
masyarakat.
TUGAS FILSAFAT HUKUM
1. Memformulirkan dasar-dasar pokok dan kemudian
menerangkan pokok-pokok tadi dalam lembaga hukum.
Mula-mula ditentukan prinsip-prinsip hukum yang dicita-
citakan, kemudian dasar-dasar tadi dituangkan dalam lembaga-
lembaga hukum. Misalnya: ditentukan prinsip-prinsip hukum
sebagai:
– Hak-hak manusia yang tidak dapat diganggu gugat
– Keunggulan (supremasi) kehendak rakyat, atau supremasi
kehendak sang pemimpin
– Kewajiban bekerja untuk kepentingan masyarakat
– Kesatuan dari semua buruh diseluruh dunia.
Cita-cita hukum sebagai tersebut kemudian diterjemahkan dalam
dasar-dasar yang lebih konkrit. Misalnya:
– Pemisahan kekuasaan
– Kebebasan untuk membuat suatu perjanjian
– Sosialisasi alat-alat produksi
– Pengawasan oleh alat politik terhadap pengadilan-pengadilan
2. Bantuan functional Approach
Suatu cita-cita hukum saja (tanpa bantuan alat-alat yang dapat
dilaksanakan) adalah suatu hal yang mempunyai arti teoritis dan
juga satu hal yang membahayakan, karena dapat dipergunakan
untuk tujuan politik tertentu oleh kaum politisi yang tidak kenal
moral.
METODE FILSAFAT
• Metode Kritis
Tokoh: Socrates, Plato
Bersifat analisa istilah pendapat yang menjelaskan keyakinan dan
memperlihatkan pertentangan. Dengan jalan bertanya
(berdialog), membedakan, membersihkan dan menolak akhirnya
ditemukan hakekat.
• Metode Intuitif
Tokoh: Plotinus, Agustinus
Dengan jalan instrupeksi intuitif dan dengan pemakaian sistem
intelektual (bersama dengan pencucian moril) sehingga tercapai
pemahaman langsung mengenai kenyataan.
• Metode Scolastik
Tokoh: Aristoteles
Bersifat sintetis deduktif. Dengan bertitik tolak dari definisi-definisi
atau prinsip-prinsip yang jelas dengan sendirinya, ditarik suatu
kesimpulan-kesimpulan.
• Metode Matematis
Tokoh: Rene Descartes dan pengikutnya
Melalui analisa dan hal-hal konkrit, dicapai intuisi akan hakekat
abstrak, dari hakekat-hakekat itu dideduksikan secara sistematis
segala pengertian lainnya.
• Metode Empiris
Tokoh: Thomas Hobbes, Jhon Locke, Barkeley, Hume
Hanya pengalamanlah yang menyajikan pengertian benar, maka
suatu pengertian atau ide-ide dalam instrupeksi dibandingkan
dengan cerapan-cerapan atau impresi dan kemudian disusun
dengan bersama secara geometris.
• Metode Trancendental
Tokoh: Kant, Neo Scolastik
Bertitik tolak dari tepatnya pengertian tertentu dengan jalan
analisa, diselidiki syarat-syarat apriori dari pengertian tersebut.
• Metode Dialektis
Tokoh: Hegel, Marz
Dengan jalan mengikuti dinamika pikiran atau alam sendiri,
menurut triade: Thesis, Antithesis dan Sinthetis dapat dicapai
hakekat kenyataan.
• Metode Fenomenologis
Tokoh: Hussrel, Eksistensialisme
Dengan jalan beberapa pemotongan sistematis (reduction),
refleksi atas fenomena dalam kesadaran, mencapai penglihatan
hakekat-hakekat murni.
• Metode Neo Positivistis
Kenyataan dipahami menurut hakekatnya dengan jalan
mempergunakan aturan-aturan seperti berlaku pada ilmu positif
(eksakta).
• Metode Analitika Bahasa
Tokoh: Witgenstein
Dengan jalan analisa pemakaian bahasa sehari-hari ditentukan
sah atau tidaknya ucapan-ucapan filosofis.
FUNGSI FILSAFAT
• Menyajikan pertanyaan yang tidak diajukan dalam ilmu empirik.
• Mengadakan revolusi di dalam empirik.
• Mencegah pemikiran rutin dan mengembalikannya kepada
pemikiran refleksif.
• Mencegah pemikiran mekanistik dan mengembalikannya ke
pemikiran aktif dan kreatif. (Rangkuman diskusi penelitian filsafat
Yayasan Filsafat Indonesia, Jakarta, 15 Februari 1985).
SIFAT FILSAFAT HUKUM
1. Sifat Holistik (Menyeluruh).
Supaya orang mempunyai pandangan yang luas mengenai
hukum.
2. Sifat Spekulatif.
Supaya orang itu berani mengambil resiko apabila jika yang
dia lakukan itu benar dan agar supaya adanya inovasi.

More Related Content

Similar to FILSAFAT HUKUM PERTEMUAN KE 2 2020.ppt

BAHAN-1-PENGANTAR-ILMU-HUKUM-1.ppt
BAHAN-1-PENGANTAR-ILMU-HUKUM-1.pptBAHAN-1-PENGANTAR-ILMU-HUKUM-1.ppt
BAHAN-1-PENGANTAR-ILMU-HUKUM-1.pptasifsardari
 
PRESENTASI ARTI ILMU DAN FILSAFAT ILMU GABUNGAN.pptx
PRESENTASI ARTI ILMU DAN FILSAFAT ILMU GABUNGAN.pptxPRESENTASI ARTI ILMU DAN FILSAFAT ILMU GABUNGAN.pptx
PRESENTASI ARTI ILMU DAN FILSAFAT ILMU GABUNGAN.pptxWindaAnnishaBertiliy
 
FILSAFAT LOGIKA.ppt
FILSAFAT LOGIKA.pptFILSAFAT LOGIKA.ppt
FILSAFAT LOGIKA.pptAhmadDhaifi1
 
pemaparan materi kuliah Teori Hukum 2024
pemaparan materi kuliah Teori Hukum 2024pemaparan materi kuliah Teori Hukum 2024
pemaparan materi kuliah Teori Hukum 2024muhammadrezza14
 
Makalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian FilsafatMakalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian Filsafatsayid bukhari
 
5 (lima) dalil filsafat hukum
5 (lima) dalil filsafat hukum5 (lima) dalil filsafat hukum
5 (lima) dalil filsafat hukumKau Hatiku
 
56940113 pengantar-ilmu-hukum
56940113 pengantar-ilmu-hukum56940113 pengantar-ilmu-hukum
56940113 pengantar-ilmu-hukumocoysan
 
02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk
02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk 02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk
02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk mudanp.com
 
materi terkait mata kuliah Manajemen Sumber Daya
materi terkait mata kuliah Manajemen Sumber Dayamateri terkait mata kuliah Manajemen Sumber Daya
materi terkait mata kuliah Manajemen Sumber DayaImamMuhammadRizal
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Alfis Khisoli
 
ppt FILSAFAT HUKUM KEL 2.pptx
ppt FILSAFAT HUKUM KEL 2.pptxppt FILSAFAT HUKUM KEL 2.pptx
ppt FILSAFAT HUKUM KEL 2.pptxDonnyNazar
 
Filsafat hukum
Filsafat hukumFilsafat hukum
Filsafat hukumKau Hatiku
 
Filsafat
FilsafatFilsafat
Filsafatajibk
 

Similar to FILSAFAT HUKUM PERTEMUAN KE 2 2020.ppt (20)

Isi filsafat hukum
Isi filsafat hukumIsi filsafat hukum
Isi filsafat hukum
 
Pengantar Ilmu Hukum
Pengantar Ilmu HukumPengantar Ilmu Hukum
Pengantar Ilmu Hukum
 
BAHAN-1-PENGANTAR-ILMU-HUKUM-1.ppt
BAHAN-1-PENGANTAR-ILMU-HUKUM-1.pptBAHAN-1-PENGANTAR-ILMU-HUKUM-1.ppt
BAHAN-1-PENGANTAR-ILMU-HUKUM-1.ppt
 
PRESENTASI ARTI ILMU DAN FILSAFAT ILMU GABUNGAN.pptx
PRESENTASI ARTI ILMU DAN FILSAFAT ILMU GABUNGAN.pptxPRESENTASI ARTI ILMU DAN FILSAFAT ILMU GABUNGAN.pptx
PRESENTASI ARTI ILMU DAN FILSAFAT ILMU GABUNGAN.pptx
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
FILSAFAT LOGIKA.ppt
FILSAFAT LOGIKA.pptFILSAFAT LOGIKA.ppt
FILSAFAT LOGIKA.ppt
 
pemaparan materi kuliah Teori Hukum 2024
pemaparan materi kuliah Teori Hukum 2024pemaparan materi kuliah Teori Hukum 2024
pemaparan materi kuliah Teori Hukum 2024
 
Peranan filsafat pancasila dalam pembangunan
Peranan filsafat pancasila dalam pembangunanPeranan filsafat pancasila dalam pembangunan
Peranan filsafat pancasila dalam pembangunan
 
Makalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian FilsafatMakalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian Filsafat
 
Filsafat pancasila
Filsafat pancasilaFilsafat pancasila
Filsafat pancasila
 
5 (lima) dalil filsafat hukum
5 (lima) dalil filsafat hukum5 (lima) dalil filsafat hukum
5 (lima) dalil filsafat hukum
 
56940113 pengantar-ilmu-hukum
56940113 pengantar-ilmu-hukum56940113 pengantar-ilmu-hukum
56940113 pengantar-ilmu-hukum
 
Filsafat
FilsafatFilsafat
Filsafat
 
02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk
02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk 02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk
02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk
 
materi terkait mata kuliah Manajemen Sumber Daya
materi terkait mata kuliah Manajemen Sumber Dayamateri terkait mata kuliah Manajemen Sumber Daya
materi terkait mata kuliah Manajemen Sumber Daya
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
 
Filsafat
Filsafat Filsafat
Filsafat
 
ppt FILSAFAT HUKUM KEL 2.pptx
ppt FILSAFAT HUKUM KEL 2.pptxppt FILSAFAT HUKUM KEL 2.pptx
ppt FILSAFAT HUKUM KEL 2.pptx
 
Filsafat hukum
Filsafat hukumFilsafat hukum
Filsafat hukum
 
Filsafat
FilsafatFilsafat
Filsafat
 

Recently uploaded

Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxadesofyanelabqory
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desamateri penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desassuser274be0
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 

Recently uploaded (10)

Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desamateri penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 

FILSAFAT HUKUM PERTEMUAN KE 2 2020.ppt

  • 1. FILSAFAT HUKUM PERTEMUAN KE ii OLEH : AFRINALD RIZHAN, SH., MH
  • 2. FILSAFAT HUKUM FILSAFAT HUKUM FILSAFAT HUKUM HAKEKAT SESUATU HAK & KEWAJIBAN NORMA DAN SANKSI HAKEKAT HUKUM
  • 3. PENGERTIAN FILSAFAT  Filsafat : Asal kata filo (cinta, ingin), sofia (kebijaksanaan)  Plato : ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli.  Aristoteles : ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang terkandung didalamnya ilmu matematika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.  Descrates : kumpulan segala pengetahuan dimana tuhan, alam, dan manusia menjadi pokok persoalan.  Inti Filsafat : karya manusia tentang hakikat sesuatu. Hakikat ialah inti atau dasar sedalam-dalamnya sesuatu, sedangkan sesuatu itu dapat berupa apa saja, mis: manusia, budaya, hukum, dll
  • 4. Pengetahuan tidak sama dengan Ilmu – Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui oleh manusia. – Ilmu adalah pengetahuan yang memiliki objek, metode, dan sistematika tertentu, dan bersifat Universal. – Pengetahuan yang diperoleh melalui perenungan yang sedalam-dalamnya sampai kepada hakikatnya, maka muncullah pengetahuan filsafat.
  • 5. HUKUM Imanuel Kant : “Noch suchen die Juristen eine Definition zu ihrem Begriffe von Recht”. (Sampai saat ini para ahli hukum masih mencari suatu definisi dari pengertian hukum). Rudolf Von Hering : hukum adalah keseluruhan kaidah-kaidah yang memaksa yang berlaku dalam suatu negara. Dr. Wirjono Prodjodikoro, SH : hukum adalah rangkaian peraturan-peraturan mengenai tingkah laku orang sebagai anggota suatu masyarakat dan bertujuan mengadakan tata tertib di antara anggota-anggota masyarakat itu. Disimpulkan bahwa di dalam pengertian hukum terdapat unsur-unsur: 1. Kaidah-kaidah atau norma-norma 2. Berlaku dalam masyarakat 3. Mempunyai sifat memaksa
  • 6. PENGERTIAN FILSAFAT HUKUM • Soetiksno (1976:10) Filsafat hukum mencari hakikat daripada hukum yang menyelidiki kaidah hukum sebagai pertimbangan nilai-nilai. • Purnadi Purbacaraka dan Soerjono Soekanto (1979:11) Filsafat hukum adalah perenungan dan perumusan nilai-nilai, kecuali itu filsafat hukum juga mencakup penyerasian nilai-nilai. Misalnya: penyerasian antara ketertiban dengan ketentraman, antara kebendaan dengan keakhlakan dan antara kelanggengan atau konservatisme dengan pembaharuan.
  • 7. • Mahadi (1989:10) Filsafat hukum adalah falsafah tentang hukum, falsafah segala sesuatu dibidang hukum secara mendalam sampai keakar-akarnya secara sistematis. • Soerjono Dirdjosisworo (1984:48) Filsafat hukum adalah pendirian atau penghayatan kefilsafatan yang dianut oleh orang/ masyarakat/ negara tentang hakikat ciri-ciri serta landasan berlakunya hukum.
  • 8. • Van Apeldoorn (1975) Filsafat hukum menghendaki jawaban atas pertanyaan: Apakah hukum? Ia menghendaki agar kita berfikir masak- masak tentang tanggapan kita dan bertanya pada diri sendiri, Apa yang sebenarnya kita tanggap tentang hukum.
  • 9. RUMUSAN PERTANYAAN DARI BEBERAPA TOKOH TENTANG FILSAFAT HUKUM • E. Utrecht (1966) Filsafat hukum memberi jawaban atas pertanyaan pertanyaan seperti: Apakah hukum itu sebenarnya? (persoalan: adanya dan tujuan hukum) Apakah keadilan yang menjadi ukuran untuk baik buruknya hukum itu? (persoalan: keadilan hukum)
  • 10. Inilah pertanyaan-pertanyaan yang sebetulnya dijawab oleh ilmu hukum. Akan tetapi, bagi orang banyak jawaban ilmu hukum tidak memuaskan. Ilmu hukum sebagai suatu ilmu empiris hanya melihat hukum sebagai suatu gejala saja.
  • 11. • Kusumadi Pudjosewojo Dan sekali mempersoalkan hal-hal dari ilmu hukum, dekatlah orang kepada pertanyaan-pertanyaan seperti: Apakah tujuan hukum itu? Apakah semua syarat keadilan? Apakah keadilan itu? Bagaimana hubungan antara hukum dengan keadilan? Dengan pertanyaan-pertanyaan demikian, orang sudah melewati batas-batas ilmu pengetahuan hukum sebagaimana arti lazimnya dan mengajak lapangan “filsafat hukum sebagai ilmu pengetahuan filsafat”
  • 12. • Satjipto Rahardjo(1982:321) Filsafat hukum mempersoalkan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat dasar dari hukum tentang hakekat hukum tentang dasar- dasar bagi kekuatan mengikat dari hukum.
  • 13. OBYEK FILSAFAT HUKUM • Obyek adalah sesuatu yang menjadi bahan atau lapangan penyelidikan dari suatu penelitian atau pembentukan pengetahuan. • Obyek fisafat ada 2 macam yaitu: 1. Obyek Material adalah suatu bahan atau lapangan penyelidikan yang menjadi tinjauan penelitian atau pembentukan pengetahuan. 2. Obyek Formal Adalah sudut pandang yang ditujukan pada bahan atau lapangan penyelidikan dari suatu penelitian atau pembentukan pengetahuan.
  • 15. Menurut Bender O.P (1948:11) tentang Obyek filsafat • Menjelaskan filsafat hukum dengan filsafat (moral/etik) filsafat itu terdiri dari beberapa bagian, salah satu bagian utamanya ini adalah filsafat moral, yang disebut juga etika. Obyek dan bagian utama ini adalah tingkah laku manusia, yaitu baik/ buruk menurut kesusilaan. Menurutnya filsafat hukum adalah bagian dari filsafat moral/ etika.Intinya: filsafat hukum merupakan cabang dari filsafat yaitu filsafat moral/ etika yang menjadi obyek pembahasannya adalah tentang hakikat atau inti yang sedalam-dalamnya daripada hukum merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari lebih lanjut setiap hal yang tidak dijawab oleh cabang ilmu hukum
  • 16. RUANG LINGKUP FILSAFAT HUKUM • Obyek pembahasan filsafat hukum tidak hanya masalah tujuan hukum saja, tetapi setiap permasalahan pemecahan. Misalnya masalah-masalah hukum seperti: 1. Hubungan hukum dengan kekuasaan 2. Hubungan hukum dengan nilai-nilai sosial budaya 3. Apa sebabnya negara berhak menghukum seseorang 4. Apa sebabnya orang mentaati hukum 5. Masalah pertanggung jawaban 6. Masalah hak milik 7. Masalah kontrak 8. Masalah peranan hukum sebagai sarana pembaharuan masyarakat.
  • 17. TUGAS FILSAFAT HUKUM 1. Memformulirkan dasar-dasar pokok dan kemudian menerangkan pokok-pokok tadi dalam lembaga hukum. Mula-mula ditentukan prinsip-prinsip hukum yang dicita- citakan, kemudian dasar-dasar tadi dituangkan dalam lembaga- lembaga hukum. Misalnya: ditentukan prinsip-prinsip hukum sebagai: – Hak-hak manusia yang tidak dapat diganggu gugat – Keunggulan (supremasi) kehendak rakyat, atau supremasi kehendak sang pemimpin – Kewajiban bekerja untuk kepentingan masyarakat – Kesatuan dari semua buruh diseluruh dunia.
  • 18. Cita-cita hukum sebagai tersebut kemudian diterjemahkan dalam dasar-dasar yang lebih konkrit. Misalnya: – Pemisahan kekuasaan – Kebebasan untuk membuat suatu perjanjian – Sosialisasi alat-alat produksi – Pengawasan oleh alat politik terhadap pengadilan-pengadilan
  • 19. 2. Bantuan functional Approach Suatu cita-cita hukum saja (tanpa bantuan alat-alat yang dapat dilaksanakan) adalah suatu hal yang mempunyai arti teoritis dan juga satu hal yang membahayakan, karena dapat dipergunakan untuk tujuan politik tertentu oleh kaum politisi yang tidak kenal moral.
  • 20. METODE FILSAFAT • Metode Kritis Tokoh: Socrates, Plato Bersifat analisa istilah pendapat yang menjelaskan keyakinan dan memperlihatkan pertentangan. Dengan jalan bertanya (berdialog), membedakan, membersihkan dan menolak akhirnya ditemukan hakekat. • Metode Intuitif Tokoh: Plotinus, Agustinus Dengan jalan instrupeksi intuitif dan dengan pemakaian sistem intelektual (bersama dengan pencucian moril) sehingga tercapai pemahaman langsung mengenai kenyataan.
  • 21. • Metode Scolastik Tokoh: Aristoteles Bersifat sintetis deduktif. Dengan bertitik tolak dari definisi-definisi atau prinsip-prinsip yang jelas dengan sendirinya, ditarik suatu kesimpulan-kesimpulan. • Metode Matematis Tokoh: Rene Descartes dan pengikutnya Melalui analisa dan hal-hal konkrit, dicapai intuisi akan hakekat abstrak, dari hakekat-hakekat itu dideduksikan secara sistematis segala pengertian lainnya.
  • 22. • Metode Empiris Tokoh: Thomas Hobbes, Jhon Locke, Barkeley, Hume Hanya pengalamanlah yang menyajikan pengertian benar, maka suatu pengertian atau ide-ide dalam instrupeksi dibandingkan dengan cerapan-cerapan atau impresi dan kemudian disusun dengan bersama secara geometris. • Metode Trancendental Tokoh: Kant, Neo Scolastik Bertitik tolak dari tepatnya pengertian tertentu dengan jalan analisa, diselidiki syarat-syarat apriori dari pengertian tersebut.
  • 23. • Metode Dialektis Tokoh: Hegel, Marz Dengan jalan mengikuti dinamika pikiran atau alam sendiri, menurut triade: Thesis, Antithesis dan Sinthetis dapat dicapai hakekat kenyataan. • Metode Fenomenologis Tokoh: Hussrel, Eksistensialisme Dengan jalan beberapa pemotongan sistematis (reduction), refleksi atas fenomena dalam kesadaran, mencapai penglihatan hakekat-hakekat murni.
  • 24. • Metode Neo Positivistis Kenyataan dipahami menurut hakekatnya dengan jalan mempergunakan aturan-aturan seperti berlaku pada ilmu positif (eksakta). • Metode Analitika Bahasa Tokoh: Witgenstein Dengan jalan analisa pemakaian bahasa sehari-hari ditentukan sah atau tidaknya ucapan-ucapan filosofis.
  • 25. FUNGSI FILSAFAT • Menyajikan pertanyaan yang tidak diajukan dalam ilmu empirik. • Mengadakan revolusi di dalam empirik. • Mencegah pemikiran rutin dan mengembalikannya kepada pemikiran refleksif. • Mencegah pemikiran mekanistik dan mengembalikannya ke pemikiran aktif dan kreatif. (Rangkuman diskusi penelitian filsafat Yayasan Filsafat Indonesia, Jakarta, 15 Februari 1985).
  • 26. SIFAT FILSAFAT HUKUM 1. Sifat Holistik (Menyeluruh). Supaya orang mempunyai pandangan yang luas mengenai hukum. 2. Sifat Spekulatif. Supaya orang itu berani mengambil resiko apabila jika yang dia lakukan itu benar dan agar supaya adanya inovasi.