SlideShare a Scribd company logo
1. Andaikan φ : R → S adalah suatu homomorfisma gelanggang yang sur-
jektif dari suatu gelanggang R dengan unsur kesatuan ke gelanggang S.
Misalkan u adalah suatu unsur satuan di R. Perlihatkanlah bahwa (u)φ
adalah suatu unsur satuan jika dan hanya jika u tidak berada di Inti(φ).
Jawab :
Karena φ : R → S adalah suatu homomorfisma gelanggang yang srjektif,
maka untuk setiap s ∈ S terdapat r ∈ R sehingga S = (r)φ. Diberikan
u ∈ R adalah unsur satuan, artinya untuk u = 0 terdapat u−1
∈ R
sehingga u · u−1
= u−1
· u = 1 ∈ R.
⇒ Jika (u)φ adalah unsur satuan di R maka u tidak berada di Inti(φ).
Yakni karena u ∈ R maka u−1
∈ R sehingga
(u · u−1
)φ = (u)φ · (u−1
)φ = (1)φ
karena 1 ∈ R tidak berada di Inti(φ), maka (1)φ = 0. Hal ini
berakibat u tidak berada di Inti(φ).
⇐ Jika u tidak berada di Inti(φ) maka (u)φ adalah unsur satuan di
R. Karena u /∈ Inti(φ) mengakibatkan (u)φ = 0 sehingga (u)φ = 1
dan u merupakan unsur satuan di R.
2. Perlihatkanlah suatu homomorfisma surjektif dari suatu lapangan ke su-
atu gelanggang yang memiliki lebih dari satu unsur adalah suatu isomor-
fisma.
Jawab :
Andaikan φ : F → R adalah suatu pemetaan homomorfisma surjektif
dari suatu lapangan ke suatu gelanggang, untuk membuktikan φ adalah
suatu isomorfisma maka ditunjukkan bahwa φ memenuhi pemetaan in-
jektif. Yaitu untuk setiap r ∈ F memiliki unsur kebalikan r−1
∈ R
1
sehingga
(r)φ = (r−1
)φ
r−1
= (r−1
)−1
r−1
= r
sehingga φ merupakan pemetaan injektif. Sehingga karena φ homomor-
fisma srjektif dan injektif maka φ adalah suatu isomorfisma.
3. Perlihatkanlah bahwa bayangan homomorfik dari suatu gelanggang prin-
sipal ideal adalah gelanggang prinsipal ideal.
4. Andaikan R dan S adalah gelanggang.
a. Perlihatkan bahwa pemetaan surjektif φ dari R x S ke R yang
diberikan oleh (a, b)φ = a adalah suatu homomorfisma gelanggang.
b. Perlihatkan bahwa pemetaan φ dari R ke R x S yang didefinisikan
oleh (a)φ = (a, 0) adalah homomorfisma gelanggang dan injektif.
c. Perlihatkanlah bahwa R x S ∼= S x R.
Jawab :
a. Untuk memperlihatkan pemetaan surjektif φ dari R x S ke R yang
diberikan oleh (a, b)φ = a adalah suatu homomorfisma gelanggang
jika φ mempertahankan operasi pada gelaggang, yakni untuk setiap
(a1, b1), (a2, b2) ∈ R x S dan a1, a2 ∈ R dipenuhi
((a1, b1) + (a2, b2)) φ = (a1 + a2)
= (a1, b1)φ + (a2, b2)φ
selanjutnya,
((a1, b1) · (a2, b2)) φ = a1 · a2
= (a1, b1)φ · (a2, b2)φ
karena φ dari R x S ke R memenuhi operasi homomorfisma, maka
pemetaan surjektif φ adalah suatu homomorfisma gelangang.
2
b. Untuk memperihatkan φ adalah homomorfisma gelanggang, maka
akan ditunjukkan untuk setiap a, b ∈ R dan (a, 0), (b, 0) ∈ R x S
memenuhi
(a + b)φ = (a, 0) + (b, 0)
= (a)φ + (b)φ
selanjutnya,
(a · b)φ = (a, 0) · (b, 0)
= (a)φ · (b)φ
maka φ adalah homomorfisma gelanggang, selanjutnya untuk mem-
perlihatkan bahwa pemetaan φ adalah injektif. Maka, bila
(a)φ = (b)φ, maka
(a, 0) = (b, 0), hal ini berakibat a = b
diperoleh bahwa φ adalah pemetaan injektif.
c. Kita akan mendefinisikan suatu pemetaan φ : R x S → S x R
demikian sehingga φ adaah suatu isomorfisma. Pemetaan φ dapat
didefinisikan sebagai (a, b)φ = (b, a) untuk a ∈ R dan b ∈ S. Selan-
jutnya akan ditunjukkan φ adalah suatu homomorfisma gelanggang
dan bijektif.
Untuk setiap (a1, b1), (a2, b2) ∈ R x S dan (b1, a1), (b2, a2) ∈ S x R
memenuhi
((a1, b1) + (a2, b2)) φ = (b1, a1) + (b2, a2)
= (a1, b1)φ + (a2, b2)φ
dan untuk
((a1, b1) · (a2, b2)) φ = (b1, a1) · (b2, a2)
= (a1, b1)φ · (a2, b2)φ
dan φ adalah pemetaan yang surjektif jika φ memiliki banyangan
di R x S. Yaitu untuk setiap (b, a) ∈ S x R terdapat (a, b) ∈ R x
S sehingga (b, a)φ = (b, a). Dan φ adalah homomorfisma surjektif.
Selanjutnya, bila (a1, b1)φ = (a2, b2)φ, maka
(b1, a1) = (b2, a2).
3
Hal ini berakibat (a1, b1) = (a2, b2) dan φ adalah pemetaan injektif.
Karena φ adalah homomorfisma surjektif dan injektif, φ adalah su-
atu isomorfisma dan R x S ∼= S x R.
5. Andaikan n adalah bilangan bulat yang membagi m. Misalkan a ∈ Zn
adalah suatu unsur idempotent, yakni a2
= a. Perlihatkan pemetaan
φ : Zm → Znyang didefinisikan oleh (x)φ = ax adalah suatu homomor-
fisma gelanggang.
Jawab :
Untuk sebarang unsur x, y ∈ Zm memenuhi
(x + y)φ = a(x + y)
= ax + ay
= (x)φ + (y)φ
Selanjtnya,
(x · y)φ = a(x · y) = a2
(xy)
= ax · ay
= (x)φ · (y)φ
Karena φ dapat mempertahankan operasi gelanggng maka φ adalah su-
atu homomorfisma gelanggang.
4

More Related Content

What's hot

Isomorfisma ring baru
Isomorfisma ring baruIsomorfisma ring baru
Isomorfisma ring baru
Merri Dehh
 
1001 soal pembahasan kalkulus
1001 soal pembahasan kalkulus1001 soal pembahasan kalkulus
1001 soal pembahasan kalkulus
Sukoco Hyuga Chela Chelsea
 
Presentasi matematika-kelas-xii-turunan
Presentasi matematika-kelas-xii-turunanPresentasi matematika-kelas-xii-turunan
Presentasi matematika-kelas-xii-turunan
Programmer and Design
 
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIERFAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
Rarasenggar
 
Analisis real
Analisis realAnalisis real
Analisis real
Gigyh Ardians
 
Differensial analisis 1
Differensial   analisis 1Differensial   analisis 1
Differensial analisis 1
Iwan Umri
 
Ring faktor dan homomorfisma
Ring faktor dan homomorfismaRing faktor dan homomorfisma
Ring faktor dan homomorfisma
fitri mhey
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
Yadi Pura
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IFerry Angriawan
 
Modul sa-07-homomorfisma
Modul sa-07-homomorfismaModul sa-07-homomorfisma
Modul sa-07-homomorfisma
Yadi Pura
 
Cours dérivabilité
Cours dérivabilitéCours dérivabilité
Cours dérivabilité
Yessin Abdelhedi
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
Dia Cahyawati
 
VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan GrupVD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan Grup
Sholiha Nurwulan
 
Turunan Parsial
Turunan Parsial Turunan Parsial
Turunan Parsial
OnkyPranata
 
turunan (kalkulus)
turunan (kalkulus)turunan (kalkulus)
turunan (kalkulus)
Riza Ristiani
 
Matdis-rekursif
Matdis-rekursif Matdis-rekursif
Matdis-rekursif
Ceria Agnantria
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiaansyahrial
 

What's hot (20)

Isomorfisma ring baru
Isomorfisma ring baruIsomorfisma ring baru
Isomorfisma ring baru
 
1001 soal pembahasan kalkulus
1001 soal pembahasan kalkulus1001 soal pembahasan kalkulus
1001 soal pembahasan kalkulus
 
Presentasi matematika-kelas-xii-turunan
Presentasi matematika-kelas-xii-turunanPresentasi matematika-kelas-xii-turunan
Presentasi matematika-kelas-xii-turunan
 
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIERFAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
 
Analisis real
Analisis realAnalisis real
Analisis real
 
Differensial analisis 1
Differensial   analisis 1Differensial   analisis 1
Differensial analisis 1
 
Ring faktor dan homomorfisma
Ring faktor dan homomorfismaRing faktor dan homomorfisma
Ring faktor dan homomorfisma
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_I
 
Modul sa-07-homomorfisma
Modul sa-07-homomorfismaModul sa-07-homomorfisma
Modul sa-07-homomorfisma
 
Ring
RingRing
Ring
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Cours dérivabilité
Cours dérivabilitéCours dérivabilité
Cours dérivabilité
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan GrupVD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan Grup
 
Turunan
TurunanTurunan
Turunan
 
Turunan Parsial
Turunan Parsial Turunan Parsial
Turunan Parsial
 
turunan (kalkulus)
turunan (kalkulus)turunan (kalkulus)
turunan (kalkulus)
 
Matdis-rekursif
Matdis-rekursif Matdis-rekursif
Matdis-rekursif
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsi
 

Similar to 15023 pr05

Relasi dan fungsi
Relasi dan fungsiRelasi dan fungsi
Relasi dan fungsi
Suci Ramdani
 
kel 2 homomorfisma.pptx
kel 2 homomorfisma.pptxkel 2 homomorfisma.pptx
kel 2 homomorfisma.pptx
SantiKartini
 
Ppt mtk
Ppt mtkPpt mtk
Ppt mtk
Ppt mtkPpt mtk
Matdis 4-relasi-dan-fungsi
Matdis 4-relasi-dan-fungsiMatdis 4-relasi-dan-fungsi
Matdis 4-relasi-dan-fungsi
Sari Fauziah
 
Relasi dan fungsi - matematika diskrit
Relasi dan fungsi - matematika diskritRelasi dan fungsi - matematika diskrit
Relasi dan fungsi - matematika diskrit
haqiemisme
 
Relasi dan Fungsi
Relasi dan FungsiRelasi dan Fungsi
Relasi dan Fungsi
aufa24
 
Relasi & Fungsi
Relasi & FungsiRelasi & Fungsi
Relasi & Fungsi
aufa24
 
Relasi.pdf
Relasi.pdfRelasi.pdf
Relasi.pdf
DjihadWungguli
 
Makalah fismat iii poisson
Makalah fismat iii poissonMakalah fismat iii poisson
Makalah fismat iii poissonGilang Anindita
 
15023 pr03
15023 pr0315023 pr03
15023 pr03
Mutia Sari
 
Ppt singkat fungsi dan relasi
Ppt singkat fungsi dan relasiPpt singkat fungsi dan relasi
Ppt singkat fungsi dan relasi
ShandaAnggelika
 
PPT Relasi dan Fungsi
PPT Relasi dan FungsiPPT Relasi dan Fungsi
PPT Relasi dan Fungsi
NoraCantika
 
Relasi.ppt
Relasi.pptRelasi.ppt
Relasi.ppt
Bernad Bear
 
RELASI
RELASIRELASI
RELASI
sinta14
 
Materi Relasi dan Fungsi
 Materi Relasi dan Fungsi Materi Relasi dan Fungsi
Materi Relasi dan Fungsi
siska sri asali
 
Relasi
RelasiRelasi

Similar to 15023 pr05 (20)

Relasi dan fungsi
Relasi dan fungsiRelasi dan fungsi
Relasi dan fungsi
 
kel 2 homomorfisma.pptx
kel 2 homomorfisma.pptxkel 2 homomorfisma.pptx
kel 2 homomorfisma.pptx
 
Ppt mtk
Ppt mtkPpt mtk
Ppt mtk
 
Ppt mtk
Ppt mtkPpt mtk
Ppt mtk
 
Relasi & fungsi
Relasi & fungsiRelasi & fungsi
Relasi & fungsi
 
Teori bahasa dan otomata 3
Teori bahasa dan otomata 3Teori bahasa dan otomata 3
Teori bahasa dan otomata 3
 
Matdis 4-relasi-dan-fungsi
Matdis 4-relasi-dan-fungsiMatdis 4-relasi-dan-fungsi
Matdis 4-relasi-dan-fungsi
 
Relasi dan fungsi - matematika diskrit
Relasi dan fungsi - matematika diskritRelasi dan fungsi - matematika diskrit
Relasi dan fungsi - matematika diskrit
 
Relasi dan Fungsi
Relasi dan FungsiRelasi dan Fungsi
Relasi dan Fungsi
 
Relasi & Fungsi
Relasi & FungsiRelasi & Fungsi
Relasi & Fungsi
 
Relasi.pdf
Relasi.pdfRelasi.pdf
Relasi.pdf
 
Makalah fismat iii poisson
Makalah fismat iii poissonMakalah fismat iii poisson
Makalah fismat iii poisson
 
15023 pr03
15023 pr0315023 pr03
15023 pr03
 
Ppt singkat fungsi dan relasi
Ppt singkat fungsi dan relasiPpt singkat fungsi dan relasi
Ppt singkat fungsi dan relasi
 
PPT Relasi dan Fungsi
PPT Relasi dan FungsiPPT Relasi dan Fungsi
PPT Relasi dan Fungsi
 
Pertemuan 5.pptx
Pertemuan 5.pptxPertemuan 5.pptx
Pertemuan 5.pptx
 
Relasi.ppt
Relasi.pptRelasi.ppt
Relasi.ppt
 
RELASI
RELASIRELASI
RELASI
 
Materi Relasi dan Fungsi
 Materi Relasi dan Fungsi Materi Relasi dan Fungsi
Materi Relasi dan Fungsi
 
Relasi
RelasiRelasi
Relasi
 

Recently uploaded

MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
niswati10
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptxmodul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
IrfanAudah1
 

Recently uploaded (20)

MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptxmodul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
 

15023 pr05

  • 1. 1. Andaikan φ : R → S adalah suatu homomorfisma gelanggang yang sur- jektif dari suatu gelanggang R dengan unsur kesatuan ke gelanggang S. Misalkan u adalah suatu unsur satuan di R. Perlihatkanlah bahwa (u)φ adalah suatu unsur satuan jika dan hanya jika u tidak berada di Inti(φ). Jawab : Karena φ : R → S adalah suatu homomorfisma gelanggang yang srjektif, maka untuk setiap s ∈ S terdapat r ∈ R sehingga S = (r)φ. Diberikan u ∈ R adalah unsur satuan, artinya untuk u = 0 terdapat u−1 ∈ R sehingga u · u−1 = u−1 · u = 1 ∈ R. ⇒ Jika (u)φ adalah unsur satuan di R maka u tidak berada di Inti(φ). Yakni karena u ∈ R maka u−1 ∈ R sehingga (u · u−1 )φ = (u)φ · (u−1 )φ = (1)φ karena 1 ∈ R tidak berada di Inti(φ), maka (1)φ = 0. Hal ini berakibat u tidak berada di Inti(φ). ⇐ Jika u tidak berada di Inti(φ) maka (u)φ adalah unsur satuan di R. Karena u /∈ Inti(φ) mengakibatkan (u)φ = 0 sehingga (u)φ = 1 dan u merupakan unsur satuan di R. 2. Perlihatkanlah suatu homomorfisma surjektif dari suatu lapangan ke su- atu gelanggang yang memiliki lebih dari satu unsur adalah suatu isomor- fisma. Jawab : Andaikan φ : F → R adalah suatu pemetaan homomorfisma surjektif dari suatu lapangan ke suatu gelanggang, untuk membuktikan φ adalah suatu isomorfisma maka ditunjukkan bahwa φ memenuhi pemetaan in- jektif. Yaitu untuk setiap r ∈ F memiliki unsur kebalikan r−1 ∈ R 1
  • 2. sehingga (r)φ = (r−1 )φ r−1 = (r−1 )−1 r−1 = r sehingga φ merupakan pemetaan injektif. Sehingga karena φ homomor- fisma srjektif dan injektif maka φ adalah suatu isomorfisma. 3. Perlihatkanlah bahwa bayangan homomorfik dari suatu gelanggang prin- sipal ideal adalah gelanggang prinsipal ideal. 4. Andaikan R dan S adalah gelanggang. a. Perlihatkan bahwa pemetaan surjektif φ dari R x S ke R yang diberikan oleh (a, b)φ = a adalah suatu homomorfisma gelanggang. b. Perlihatkan bahwa pemetaan φ dari R ke R x S yang didefinisikan oleh (a)φ = (a, 0) adalah homomorfisma gelanggang dan injektif. c. Perlihatkanlah bahwa R x S ∼= S x R. Jawab : a. Untuk memperlihatkan pemetaan surjektif φ dari R x S ke R yang diberikan oleh (a, b)φ = a adalah suatu homomorfisma gelanggang jika φ mempertahankan operasi pada gelaggang, yakni untuk setiap (a1, b1), (a2, b2) ∈ R x S dan a1, a2 ∈ R dipenuhi ((a1, b1) + (a2, b2)) φ = (a1 + a2) = (a1, b1)φ + (a2, b2)φ selanjutnya, ((a1, b1) · (a2, b2)) φ = a1 · a2 = (a1, b1)φ · (a2, b2)φ karena φ dari R x S ke R memenuhi operasi homomorfisma, maka pemetaan surjektif φ adalah suatu homomorfisma gelangang. 2
  • 3. b. Untuk memperihatkan φ adalah homomorfisma gelanggang, maka akan ditunjukkan untuk setiap a, b ∈ R dan (a, 0), (b, 0) ∈ R x S memenuhi (a + b)φ = (a, 0) + (b, 0) = (a)φ + (b)φ selanjutnya, (a · b)φ = (a, 0) · (b, 0) = (a)φ · (b)φ maka φ adalah homomorfisma gelanggang, selanjutnya untuk mem- perlihatkan bahwa pemetaan φ adalah injektif. Maka, bila (a)φ = (b)φ, maka (a, 0) = (b, 0), hal ini berakibat a = b diperoleh bahwa φ adalah pemetaan injektif. c. Kita akan mendefinisikan suatu pemetaan φ : R x S → S x R demikian sehingga φ adaah suatu isomorfisma. Pemetaan φ dapat didefinisikan sebagai (a, b)φ = (b, a) untuk a ∈ R dan b ∈ S. Selan- jutnya akan ditunjukkan φ adalah suatu homomorfisma gelanggang dan bijektif. Untuk setiap (a1, b1), (a2, b2) ∈ R x S dan (b1, a1), (b2, a2) ∈ S x R memenuhi ((a1, b1) + (a2, b2)) φ = (b1, a1) + (b2, a2) = (a1, b1)φ + (a2, b2)φ dan untuk ((a1, b1) · (a2, b2)) φ = (b1, a1) · (b2, a2) = (a1, b1)φ · (a2, b2)φ dan φ adalah pemetaan yang surjektif jika φ memiliki banyangan di R x S. Yaitu untuk setiap (b, a) ∈ S x R terdapat (a, b) ∈ R x S sehingga (b, a)φ = (b, a). Dan φ adalah homomorfisma surjektif. Selanjutnya, bila (a1, b1)φ = (a2, b2)φ, maka (b1, a1) = (b2, a2). 3
  • 4. Hal ini berakibat (a1, b1) = (a2, b2) dan φ adalah pemetaan injektif. Karena φ adalah homomorfisma surjektif dan injektif, φ adalah su- atu isomorfisma dan R x S ∼= S x R. 5. Andaikan n adalah bilangan bulat yang membagi m. Misalkan a ∈ Zn adalah suatu unsur idempotent, yakni a2 = a. Perlihatkan pemetaan φ : Zm → Znyang didefinisikan oleh (x)φ = ax adalah suatu homomor- fisma gelanggang. Jawab : Untuk sebarang unsur x, y ∈ Zm memenuhi (x + y)φ = a(x + y) = ax + ay = (x)φ + (y)φ Selanjtnya, (x · y)φ = a(x · y) = a2 (xy) = ax · ay = (x)φ · (y)φ Karena φ dapat mempertahankan operasi gelanggng maka φ adalah su- atu homomorfisma gelanggang. 4