SlideShare a Scribd company logo
1
Relasi
RELASI
Relasi
Hubungan antara elemen himpunan
dengan elemen himpunan lain disebut
relasi.
RELASI 2
3
Notasi Relasi
• Relasi biner R antara himpunan A dan B adalah himpunan
bagian dari A × B.
• Notasi: R ⊆ (A × B).
• a R b adalah notasi untuk (a, b) ∈ R, yang artinya a
dihubungankan dengan b oleh R
• a R b adalah notasi untuk (a, b) ∉ R, yang artinya a tidak
dihubungkan oleh b oleh relasi R.
• Himpunan A disebut daerah asal (domain) dari R, dan
himpunan B disebut daerah hasil (range) dari R.
RELASI
4
Contoh Misalkan
A = {Amir, Budi, Cecep}, B = {Mat, Fis, Bio}
A × B = {(Amir, Mat), (Amir, Fis), (Amir, Bio),
(Budi, Mat), (Budi, Fis),(Budi, Bio),
(Cecep, Mat), (Cecep, Fis), (Cecep, Bio) }
Misalkan R adalah relasi yang menyatakan mata kuliah yang
diambil oleh mahasiswa pada Semester Ganjil, yaitu
R = {(Amir, Mat), (Amir, Fis), (Budi, Bio),
(Budi, Fis), (Cecep, Mat) }
- Dapat dilihat bahwa R ⊆ (A × B),
- A adalah daerah asal R, dan B adalah daerah hasil R.
- (Amir, Mat) ∈ R atau Amir R Mat
- (Amir, Bio) ∉ R atau Amir R Bio.
RELASI
5
Contoh Misalkan P = {2, 3, 4} dan Q = {2, 4, 8, 9, 15}. Jika kita
definisikan relasi R dari P ke Q dengan
(p, q) ∈ R jika p habis membagi q
maka kita peroleh
R = {(2, 2), (2, 4), (4, 4), (2, 8), (4, 8), (3, 9), (3, 15) }
• Relasi pada sebuah himpunan adalah relasi yang khusus
• Relasi pada himpunan A adalah relasi dari A × A.
• Relasi pada himpunan A adalah himpunan bagian dari A × A.
RELASI
6
Contoh
Misalkan R adalah relasi pada A = {2, 3, 4, 8, 9} yang
didefinisikan oleh (x, y) ∈ R jika x adalah faktor
prima dari y. Maka
R = {(2, 2), (2, 4), (2, 8), (3, 3), (3, 9)}
RELASI
7
Representasi Relasi
1. Representasi Relasi dengan Diagram Panah
RELASI
8
. Representasi Relasi dengan Tabel
• Kolom pertama tabel menyatakan daerah asal, sedangkan
kolom kedua menyatakan daerah hasil.
Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3
A B P Q A A
Amir Mat 2 2 2 2
Amir Fis 2 4 2 4
Budi Bio 4 4 2 8
Budi Fis 2 8 3 3
Cecep Mat 4 8 3 3
3 9
3 15
RELASI
9
3. Representasi Relasi dengan Matriks
•Misalkan R adalah relasi dari A = {a1, a2, …, am} dan B =
{b1, b2, …, bn}.
•Relasi R dapat disajikan dengan matriks M = [mij],
b1 b2 …bn
M =












mnmm
n
n
m
mmm
mmm
mmm
a
a
a





21
22221
11211
2
1
yang dalam hal ini



∉
∈
=
Rba
Rba
m
ji
ji
ij
),(,0
),(,1
RELASI
RELASI 10
Sifat-sifat Relasi
• Relasi biner yang didefinisikan pada sebuah himpunan
mempunyai beberapa sifat.
1.Refleksif (reflexive)
• Relasi R pada himpunan A disebut refleksif jika (a, a) ∈ R
untuk setiap a ∈ A.
• Relasi R pada himpunan A tidak refleksif jika ada a ∈ A
sedemikian sehingga (a, a) ∉ R.
11
Contoh: Misalkan A = {1, 2, 3, 4}, dan relasi R di bawah ini
didefinisikan pada himpunan A, maka
(a) Relasi R = {(1, 1), (1, 3), (2, 1), (2, 2), (3, 3), (4, 2), (4, 3),
(4, 4) } bersifat refleksif karena terdapat elemen relasi yang
berbentuk (a, a), yaitu (1, 1), (2, 2), (3, 3), dan (4, 4).
(b) Relasi R = {(1, 1), (2, 2), (2, 3), (4, 2), (4, 3), (4, 4) } tidak
bersifat refleksif karena (3, 3) ∉ R.

RELASI
12
2. Menghantar (transitive)
• Relasi R pada himpunan A disebut menghantar jika (a, b) ∈
R dan (b, c) ∈ R, maka (a, c) ∈ R, untuk a, b, c ∈ A.
RELASI
13
Contoh: Misalkan A = {1, 2, 3, 4}, dan relasi R di bawah ini
didefinisikan pada himpunan A, maka
(a) R = {(2, 1), (3, 1), (3, 2), (4, 1), (4, 2), (4, 3) } bersifat menghantar.
Lihat tabel berikut:
Pasangan berbentuk
(a, b) (b, c)(a, c)
(3, 2) (2, 1)(3, 1)
(4, 2) (2, 1)(4, 1)
(4, 3) (3, 1)(4, 1)
(4, 3) (3, 2)(4, 2)
(b) R = {(1, 1), (2, 3), (2, 4), (4, 2) } tidak menghantar karena
(2, 4) dan (4, 2) ∈ R, tetapi (2, 2) ∉ R,
begitu juga (4, 2) dan (2, 3) ∈ R, tetapi (4, 3) ∉ R.
(c) Relasi R = {(1, 1), (2, 2), (3, 3), (4, 4) } jelas menghantar
(d) Relasi R = {(1, 2), (3, 4)} menghantar karena tidak ada
(a, b) ∈ R dan (b, c) ∈ R sedemikian sehingga (a, c) ∈ R.
Relasi yang hanya berisi satu elemen seperti R = {(4, 5)} selalu menghantar.RELASI
14
3. symmetric dan antisymmetric
• Relasi R pada himpunan A disebut symmetric jika (a, b) ∈ R,
maka (b, a) ∈ R untuk a, b ∈ A.
• Relasi R pada himpunan A sedemikian sehingga (a, b) ∈ R
dan (b, a) ∈ R hanya jika a = b untuk a, b ∈ A disebut
antisymmetric
RELASI
15
Contoh . Misalkan A = {1, 2, 3, 4}, dan relasi R di bawah ini
didefinisikan pada himpunan A, maka
(a)Relasi R = {(1, 1), (1, 2), (2, 1), (2, 2), (4, 2), (4, 4) }
bersifat tidak simetris karena jika (a, b) ∈ R maka (b, a) juga ∈ R.
Di sini (1, 2) dan (2, 1) ∈ R, begitu juga (2, 4) dan (4, 2) ∈ R.
(b)Relasi R = {(1, 1), (2, 2), (3, 3) } antisimetri
karena 1 = 1 dan (1, 1) ∈ R, 2 = 2 dan (2, 2) ∈ R, dan 3 = 3
dan (3, 3) ∈ R. Perhatikan bahwa R juga setangkup.
(c)Relasi R = {(1, 1), (1, 2), (2, 2), (2, 3) } antisimetri
karena (1, 1) ∈ R dan 1 = 1 dan, (2, 2) ∈ R dan 2 = 2 dan.
Perhatikan bahwa R tidak simetri.
RELASI
Contoh
Bila diketahui
A = {0,1, 2, 3}
R = { (0,0), (0,1), (0,3), (1,0), (1,1), (2,2),
(3,0), (3,3) },
Tentukan jenis-jenis Relasi R tersebut.
16RELASI
Jawab
RELASI 17
RELASI 18
Relasi Inversi
• Misalkan R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B.
Invers dari relasi R, dilambangkan dengan R–1
, adalah relasi
dari B ke A yang didefinisikan oleh
R–1
= {(b, a) | (a, b) ∈ R }
19
Contoh. Misalkan P = {2, 3, 4} dan Q = {2, 4, 8, 9, 15}. Jika kita
definisikan relasi R dari P ke Q dengan
(p, q) ∈ R jika p habis membagi q
maka kita peroleh
R = {(2, 2), (2, 4), (4, 4), (2, 8), (4, 8), (3, 9), (3, 15) }
R–1
adalah invers dari relasi R, yaitu relasi dari Q ke P dengan
(q, p) ∈ R–1
jika q adalah kelipatan dari p
maka kita peroleh
RELASI
20
Jika M adalah matriks yang merepresentasikan relasi R,
M =










00110
11000
00111
maka matriks yang merepresentasikan relasi R–1
, misalkan N,
diperoleh dengan melakukan transpose terhadap matriks M,
N = MT
=
















010
010
101
101
001
RELASI
RELASI 21
Mengkombinasikan Relasi
• Karena relasi biner merupakan himpunan pasangan terurut,
maka operasi himpunan seperti irisan, gabungan, selisih, dan
beda setangkup antara dua relasi atau lebih juga berlaku.
• Jika R1 dan R2 masing-masing adalah relasi dari himpuna A
ke himpunan B, maka R1 ∩ R2, R1 ∪ R2, R1 – R2, dan R1 ⊕ R2
juga adalah relasi dari A ke B.
RELASI 22
Contoh. Misalkan A = {a, b, c} dan B = {a, b, c, d}.
Relasi R1 = {(a, a), (b, b), (c, c)}
Relasi R2 = {(a, a), (a, b), (a, c), (a, d)}
R1 ∩ R2 = {(a, a)}
R1 ∪ R2 = {(a, a), (b, b), (c, c), (a, b), (a, c), (a, d)}
R1 − R2 = {(b, b), (c, c)}
R2 − R1 = {(a, b), (a, c), (a, d)}
R1 ⊕ R2 = {(b, b), (c, c), (a, b), (a, c), (a, d)}
RELASI 23
• Jika relasi R1 dan R2 masing-masing dinyatakan dengan
matriks MR1 dan MR2, maka matriks yang menyatakan
gabungan dan irisan dari kedua relasi tersebut adalah
MR1 ∪ R2 = MR1 ∨ MR2 dan MR1 ∩ R2 = MR1 ∧ MR2
RELASI 24
Contoh. Misalkan bahwa relasi R1 dan R2 pada himpunan A
dinyatakan oleh matriks
R1 = dan R2 =
maka
MR1 ∪ R2 = MR1 ∨ MR2 =
MR1 ∩ R2 = MR1 ∧ MR2 =
RELASI 25
Komposisi Relasi
• Misalkan R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B,
dan S adalah relasi dari himpunan B ke himpunan C.
Komposisi R dan S, dinotasikan dengan S ο R, adalah relasi
dari A ke C yang didefinisikan oleh
S ο R = {(a, c)  a ∈ A, c ∈ C, dan untuk beberapa b ∈ B,
(a, b) ∈ R dan (b, c) ∈ S }
RELASI 26
Contoh. Misalkan
R = {(1, 2), (1, 6), (2, 4), (3, 4), (3, 6), (3, 8)}
adalah relasi dari himpunan {1, 2, 3} ke himpunan {2, 4, 6, 8} dan
S = {(2, u), (4, s), (4, t), (6, t), (8, u)}
adalah relasi dari himpunan {2, 4, 6, 8} ke himpunan {s, t, u}.
Maka komposisi relasi R dan S adalah
S ο R = {(1, u), (1, t), (2, s), (2, t), (3, s), (3, t), (3, u) }
RELASI 27
Komposisi relasi R dan S lebih jelas jika diperagakan dengan
diagram panah:
1
2
3
2
4
6
8
s
t
u
RELASI 28
• Jika relasi R1 dan R2 masing-masing dinyatakan dengan
matriks MR1 dan MR2, maka matriks yang menyatakan
komposisi dari kedua relasi tersebut adalah
MR2 ο R1 = MR1 ⋅ MR2
yang dalam hal ini operator “.” sama seperti pada perkalian
matriks biasa, tetapi dengan mengganti tanda kali dengan “∧”
dan tanda tambah dengan “∨”.
RELASI 29
Contoh. Misalkan bahwa relasi R1 dan R2 pada himpunan A
dinyatakan oleh matriks
R1 = dan R2 =
maka matriks yang menyatakan R2 ο R1 adalah
MR2 ο R1 = MR1 . MR2
=
=

More Related Content

What's hot

Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
Nia Matus
 
integral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksintegral fungsi kompleks
integral fungsi kompleks
marihot TP
 
Relasi dan Hasil Kali Cartesius
Relasi dan Hasil Kali CartesiusRelasi dan Hasil Kali Cartesius
Relasi dan Hasil Kali Cartesius
Eman Mendrofa
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Arvina Frida Karela
 
Ring Polonomial
Ring PolonomialRing Polonomial
Ring Polonomial
Nailul Hasibuan
 
Rangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutanRangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutan
Nia Matus
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
 
Analisis Real
Analisis RealAnalisis Real
Analisis Real
Citzy Fujiezchy
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiaansyahrial
 
Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
St. Risma Ayu Nirwana
 
Analisis Real
Analisis RealAnalisis Real
Analisis Real
Muhammad Isfendiyar
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
Ujang Kbm
 
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
reno sutriono
 
soal latihan prinsip inklusi eksklusi (1).ppt
soal latihan prinsip inklusi eksklusi (1).pptsoal latihan prinsip inklusi eksklusi (1).ppt
soal latihan prinsip inklusi eksklusi (1).ppt
AmirahChiCwexNezz
 
Ring(gelanggang)
Ring(gelanggang)Ring(gelanggang)
Ring(gelanggang)
Andesva dansi
 
Bab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarahBab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarah
Nia Matus
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
KuliahKita
 
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri TransformasiSetengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Jujun Muhamad Jubaerudin
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
Nia Matus
 

What's hot (20)

Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
 
integral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksintegral fungsi kompleks
integral fungsi kompleks
 
Relasi dan Hasil Kali Cartesius
Relasi dan Hasil Kali CartesiusRelasi dan Hasil Kali Cartesius
Relasi dan Hasil Kali Cartesius
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
Ring Polonomial
Ring PolonomialRing Polonomial
Ring Polonomial
 
Handout analisis real
Handout analisis realHandout analisis real
Handout analisis real
 
Rangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutanRangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutan
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Analisis Real
Analisis RealAnalisis Real
Analisis Real
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsi
 
Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
 
Analisis Real
Analisis RealAnalisis Real
Analisis Real
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
 
soal latihan prinsip inklusi eksklusi (1).ppt
soal latihan prinsip inklusi eksklusi (1).pptsoal latihan prinsip inklusi eksklusi (1).ppt
soal latihan prinsip inklusi eksklusi (1).ppt
 
Ring(gelanggang)
Ring(gelanggang)Ring(gelanggang)
Ring(gelanggang)
 
Bab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarahBab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarah
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
 
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri TransformasiSetengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 

Similar to Relasi

4.relasidan fungsi 222
4.relasidan fungsi 2224.relasidan fungsi 222
4.relasidan fungsi 222
Mailes Wunungga9910307
 
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsiMatematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
Siti Khotijah
 
4.matriks dan relasi
4.matriks dan relasi4.matriks dan relasi
4.matriks dan relasi
Nada Try Pasha Julian
 
Relasi.pdf
Relasi.pdfRelasi.pdf
Relasi.pdf
DjihadWungguli
 
Matriks, relasi dan fungsi
Matriks, relasi dan fungsi Matriks, relasi dan fungsi
Matriks, relasi dan fungsi
nellylawar
 
Relasi.ppt
Relasi.pptRelasi.ppt
Relasi.ppt
Bernad Bear
 
4 matriks dan relasi
4 matriks dan relasi4 matriks dan relasi
4 matriks dan relasi
ahmadmuzaqqi
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
KuliahKita
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
KuliahKita
 
4.RelasidanFungsi_.ppt
4.RelasidanFungsi_.ppt4.RelasidanFungsi_.ppt
4.RelasidanFungsi_.ppt
WilliamWendyAry1
 
Pertemuan5 6 relasi_fungsi_mtkdiskrit_saripudin
Pertemuan5 6 relasi_fungsi_mtkdiskrit_saripudinPertemuan5 6 relasi_fungsi_mtkdiskrit_saripudin
Pertemuan5 6 relasi_fungsi_mtkdiskrit_saripudin
Haris Supriyanto
 
Materi Relasi dan Fungsi
 Materi Relasi dan Fungsi Materi Relasi dan Fungsi
Materi Relasi dan Fungsi
siska sri asali
 
RELASI
RELASIRELASI
RELASI
sinta14
 
matriks, relasi, fungsi
matriks, relasi, fungsimatriks, relasi, fungsi
matriks, relasi, fungsi
yudha saputra
 
Ppt matriks, relasi, fungsi
Ppt matriks, relasi, fungsiPpt matriks, relasi, fungsi
Ppt matriks, relasi, fungsi
yudha saputra
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 04
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 04Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 04
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 04
KuliahKita
 
8. Relasi.pptx
8. Relasi.pptx  8. Relasi.pptx
8. Relasi.pptx
CharismaAyuSTIEMDP
 
Tugas pengantar dasar matematika
Tugas pengantar dasar matematikaTugas pengantar dasar matematika
Tugas pengantar dasar matematika
Suryaningsih Matredjo
 

Similar to Relasi (20)

4.relasidan fungsi 222
4.relasidan fungsi 2224.relasidan fungsi 222
4.relasidan fungsi 222
 
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsiMatematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
 
4.matriks dan relasi
4.matriks dan relasi4.matriks dan relasi
4.matriks dan relasi
 
Relasi.pdf
Relasi.pdfRelasi.pdf
Relasi.pdf
 
Pertemuan 5.pptx
Pertemuan 5.pptxPertemuan 5.pptx
Pertemuan 5.pptx
 
Matriks, relasi dan fungsi
Matriks, relasi dan fungsi Matriks, relasi dan fungsi
Matriks, relasi dan fungsi
 
Relasi.ppt
Relasi.pptRelasi.ppt
Relasi.ppt
 
4 matriks dan relasi
4 matriks dan relasi4 matriks dan relasi
4 matriks dan relasi
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
 
4.RelasidanFungsi_.ppt
4.RelasidanFungsi_.ppt4.RelasidanFungsi_.ppt
4.RelasidanFungsi_.ppt
 
Pertemuan5 6 relasi_fungsi_mtkdiskrit_saripudin
Pertemuan5 6 relasi_fungsi_mtkdiskrit_saripudinPertemuan5 6 relasi_fungsi_mtkdiskrit_saripudin
Pertemuan5 6 relasi_fungsi_mtkdiskrit_saripudin
 
Materi Relasi dan Fungsi
 Materi Relasi dan Fungsi Materi Relasi dan Fungsi
Materi Relasi dan Fungsi
 
RELASI
RELASIRELASI
RELASI
 
Bab 6 relasi
Bab 6 relasiBab 6 relasi
Bab 6 relasi
 
matriks, relasi, fungsi
matriks, relasi, fungsimatriks, relasi, fungsi
matriks, relasi, fungsi
 
Ppt matriks, relasi, fungsi
Ppt matriks, relasi, fungsiPpt matriks, relasi, fungsi
Ppt matriks, relasi, fungsi
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 04
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 04Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 04
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 04
 
8. Relasi.pptx
8. Relasi.pptx  8. Relasi.pptx
8. Relasi.pptx
 
Tugas pengantar dasar matematika
Tugas pengantar dasar matematikaTugas pengantar dasar matematika
Tugas pengantar dasar matematika
 

More from Sriwijaya University

Desain pembelajaran kombinasi menggunakan
Desain pembelajaran kombinasi menggunakanDesain pembelajaran kombinasi menggunakan
Desain pembelajaran kombinasi menggunakan
Sriwijaya University
 
Bangun Ruang Sisi Lengkung - Bola
Bangun Ruang Sisi Lengkung - BolaBangun Ruang Sisi Lengkung - Bola
Bangun Ruang Sisi Lengkung - Bola
Sriwijaya University
 
Laporan Gaji Pegawai
Laporan Gaji PegawaiLaporan Gaji Pegawai
Laporan Gaji Pegawai
Sriwijaya University
 
Profil SIngkat
Profil SIngkatProfil SIngkat
Profil SIngkat
Sriwijaya University
 
Analisis Skripsi
Analisis SkripsiAnalisis Skripsi
Analisis Skripsi
Sriwijaya University
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Integral
IntegralIntegral
Media Pembelajaran
Media PembelajaranMedia Pembelajaran
Media Pembelajaran
Sriwijaya University
 
FKIP_UNSRI_GItaCahyaningtyas_TTSDeretAritmetika
FKIP_UNSRI_GItaCahyaningtyas_TTSDeretAritmetikaFKIP_UNSRI_GItaCahyaningtyas_TTSDeretAritmetika
FKIP_UNSRI_GItaCahyaningtyas_TTSDeretAritmetika
Sriwijaya University
 

More from Sriwijaya University (9)

Desain pembelajaran kombinasi menggunakan
Desain pembelajaran kombinasi menggunakanDesain pembelajaran kombinasi menggunakan
Desain pembelajaran kombinasi menggunakan
 
Bangun Ruang Sisi Lengkung - Bola
Bangun Ruang Sisi Lengkung - BolaBangun Ruang Sisi Lengkung - Bola
Bangun Ruang Sisi Lengkung - Bola
 
Laporan Gaji Pegawai
Laporan Gaji PegawaiLaporan Gaji Pegawai
Laporan Gaji Pegawai
 
Profil SIngkat
Profil SIngkatProfil SIngkat
Profil SIngkat
 
Analisis Skripsi
Analisis SkripsiAnalisis Skripsi
Analisis Skripsi
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
Integral
IntegralIntegral
Integral
 
Media Pembelajaran
Media PembelajaranMedia Pembelajaran
Media Pembelajaran
 
FKIP_UNSRI_GItaCahyaningtyas_TTSDeretAritmetika
FKIP_UNSRI_GItaCahyaningtyas_TTSDeretAritmetikaFKIP_UNSRI_GItaCahyaningtyas_TTSDeretAritmetika
FKIP_UNSRI_GItaCahyaningtyas_TTSDeretAritmetika
 

Recently uploaded

Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 

Recently uploaded (20)

Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 

Relasi

  • 2. Relasi Hubungan antara elemen himpunan dengan elemen himpunan lain disebut relasi. RELASI 2
  • 3. 3 Notasi Relasi • Relasi biner R antara himpunan A dan B adalah himpunan bagian dari A × B. • Notasi: R ⊆ (A × B). • a R b adalah notasi untuk (a, b) ∈ R, yang artinya a dihubungankan dengan b oleh R • a R b adalah notasi untuk (a, b) ∉ R, yang artinya a tidak dihubungkan oleh b oleh relasi R. • Himpunan A disebut daerah asal (domain) dari R, dan himpunan B disebut daerah hasil (range) dari R. RELASI
  • 4. 4 Contoh Misalkan A = {Amir, Budi, Cecep}, B = {Mat, Fis, Bio} A × B = {(Amir, Mat), (Amir, Fis), (Amir, Bio), (Budi, Mat), (Budi, Fis),(Budi, Bio), (Cecep, Mat), (Cecep, Fis), (Cecep, Bio) } Misalkan R adalah relasi yang menyatakan mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa pada Semester Ganjil, yaitu R = {(Amir, Mat), (Amir, Fis), (Budi, Bio), (Budi, Fis), (Cecep, Mat) } - Dapat dilihat bahwa R ⊆ (A × B), - A adalah daerah asal R, dan B adalah daerah hasil R. - (Amir, Mat) ∈ R atau Amir R Mat - (Amir, Bio) ∉ R atau Amir R Bio. RELASI
  • 5. 5 Contoh Misalkan P = {2, 3, 4} dan Q = {2, 4, 8, 9, 15}. Jika kita definisikan relasi R dari P ke Q dengan (p, q) ∈ R jika p habis membagi q maka kita peroleh R = {(2, 2), (2, 4), (4, 4), (2, 8), (4, 8), (3, 9), (3, 15) } • Relasi pada sebuah himpunan adalah relasi yang khusus • Relasi pada himpunan A adalah relasi dari A × A. • Relasi pada himpunan A adalah himpunan bagian dari A × A. RELASI
  • 6. 6 Contoh Misalkan R adalah relasi pada A = {2, 3, 4, 8, 9} yang didefinisikan oleh (x, y) ∈ R jika x adalah faktor prima dari y. Maka R = {(2, 2), (2, 4), (2, 8), (3, 3), (3, 9)} RELASI
  • 7. 7 Representasi Relasi 1. Representasi Relasi dengan Diagram Panah RELASI
  • 8. 8 . Representasi Relasi dengan Tabel • Kolom pertama tabel menyatakan daerah asal, sedangkan kolom kedua menyatakan daerah hasil. Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 A B P Q A A Amir Mat 2 2 2 2 Amir Fis 2 4 2 4 Budi Bio 4 4 2 8 Budi Fis 2 8 3 3 Cecep Mat 4 8 3 3 3 9 3 15 RELASI
  • 9. 9 3. Representasi Relasi dengan Matriks •Misalkan R adalah relasi dari A = {a1, a2, …, am} dan B = {b1, b2, …, bn}. •Relasi R dapat disajikan dengan matriks M = [mij], b1 b2 …bn M =             mnmm n n m mmm mmm mmm a a a      21 22221 11211 2 1 yang dalam hal ini    ∉ ∈ = Rba Rba m ji ji ij ),(,0 ),(,1 RELASI
  • 10. RELASI 10 Sifat-sifat Relasi • Relasi biner yang didefinisikan pada sebuah himpunan mempunyai beberapa sifat. 1.Refleksif (reflexive) • Relasi R pada himpunan A disebut refleksif jika (a, a) ∈ R untuk setiap a ∈ A. • Relasi R pada himpunan A tidak refleksif jika ada a ∈ A sedemikian sehingga (a, a) ∉ R.
  • 11. 11 Contoh: Misalkan A = {1, 2, 3, 4}, dan relasi R di bawah ini didefinisikan pada himpunan A, maka (a) Relasi R = {(1, 1), (1, 3), (2, 1), (2, 2), (3, 3), (4, 2), (4, 3), (4, 4) } bersifat refleksif karena terdapat elemen relasi yang berbentuk (a, a), yaitu (1, 1), (2, 2), (3, 3), dan (4, 4). (b) Relasi R = {(1, 1), (2, 2), (2, 3), (4, 2), (4, 3), (4, 4) } tidak bersifat refleksif karena (3, 3) ∉ R.  RELASI
  • 12. 12 2. Menghantar (transitive) • Relasi R pada himpunan A disebut menghantar jika (a, b) ∈ R dan (b, c) ∈ R, maka (a, c) ∈ R, untuk a, b, c ∈ A. RELASI
  • 13. 13 Contoh: Misalkan A = {1, 2, 3, 4}, dan relasi R di bawah ini didefinisikan pada himpunan A, maka (a) R = {(2, 1), (3, 1), (3, 2), (4, 1), (4, 2), (4, 3) } bersifat menghantar. Lihat tabel berikut: Pasangan berbentuk (a, b) (b, c)(a, c) (3, 2) (2, 1)(3, 1) (4, 2) (2, 1)(4, 1) (4, 3) (3, 1)(4, 1) (4, 3) (3, 2)(4, 2) (b) R = {(1, 1), (2, 3), (2, 4), (4, 2) } tidak menghantar karena (2, 4) dan (4, 2) ∈ R, tetapi (2, 2) ∉ R, begitu juga (4, 2) dan (2, 3) ∈ R, tetapi (4, 3) ∉ R. (c) Relasi R = {(1, 1), (2, 2), (3, 3), (4, 4) } jelas menghantar (d) Relasi R = {(1, 2), (3, 4)} menghantar karena tidak ada (a, b) ∈ R dan (b, c) ∈ R sedemikian sehingga (a, c) ∈ R. Relasi yang hanya berisi satu elemen seperti R = {(4, 5)} selalu menghantar.RELASI
  • 14. 14 3. symmetric dan antisymmetric • Relasi R pada himpunan A disebut symmetric jika (a, b) ∈ R, maka (b, a) ∈ R untuk a, b ∈ A. • Relasi R pada himpunan A sedemikian sehingga (a, b) ∈ R dan (b, a) ∈ R hanya jika a = b untuk a, b ∈ A disebut antisymmetric RELASI
  • 15. 15 Contoh . Misalkan A = {1, 2, 3, 4}, dan relasi R di bawah ini didefinisikan pada himpunan A, maka (a)Relasi R = {(1, 1), (1, 2), (2, 1), (2, 2), (4, 2), (4, 4) } bersifat tidak simetris karena jika (a, b) ∈ R maka (b, a) juga ∈ R. Di sini (1, 2) dan (2, 1) ∈ R, begitu juga (2, 4) dan (4, 2) ∈ R. (b)Relasi R = {(1, 1), (2, 2), (3, 3) } antisimetri karena 1 = 1 dan (1, 1) ∈ R, 2 = 2 dan (2, 2) ∈ R, dan 3 = 3 dan (3, 3) ∈ R. Perhatikan bahwa R juga setangkup. (c)Relasi R = {(1, 1), (1, 2), (2, 2), (2, 3) } antisimetri karena (1, 1) ∈ R dan 1 = 1 dan, (2, 2) ∈ R dan 2 = 2 dan. Perhatikan bahwa R tidak simetri. RELASI
  • 16. Contoh Bila diketahui A = {0,1, 2, 3} R = { (0,0), (0,1), (0,3), (1,0), (1,1), (2,2), (3,0), (3,3) }, Tentukan jenis-jenis Relasi R tersebut. 16RELASI
  • 18. RELASI 18 Relasi Inversi • Misalkan R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B. Invers dari relasi R, dilambangkan dengan R–1 , adalah relasi dari B ke A yang didefinisikan oleh R–1 = {(b, a) | (a, b) ∈ R }
  • 19. 19 Contoh. Misalkan P = {2, 3, 4} dan Q = {2, 4, 8, 9, 15}. Jika kita definisikan relasi R dari P ke Q dengan (p, q) ∈ R jika p habis membagi q maka kita peroleh R = {(2, 2), (2, 4), (4, 4), (2, 8), (4, 8), (3, 9), (3, 15) } R–1 adalah invers dari relasi R, yaitu relasi dari Q ke P dengan (q, p) ∈ R–1 jika q adalah kelipatan dari p maka kita peroleh RELASI
  • 20. 20 Jika M adalah matriks yang merepresentasikan relasi R, M =           00110 11000 00111 maka matriks yang merepresentasikan relasi R–1 , misalkan N, diperoleh dengan melakukan transpose terhadap matriks M, N = MT =                 010 010 101 101 001 RELASI
  • 21. RELASI 21 Mengkombinasikan Relasi • Karena relasi biner merupakan himpunan pasangan terurut, maka operasi himpunan seperti irisan, gabungan, selisih, dan beda setangkup antara dua relasi atau lebih juga berlaku. • Jika R1 dan R2 masing-masing adalah relasi dari himpuna A ke himpunan B, maka R1 ∩ R2, R1 ∪ R2, R1 – R2, dan R1 ⊕ R2 juga adalah relasi dari A ke B.
  • 22. RELASI 22 Contoh. Misalkan A = {a, b, c} dan B = {a, b, c, d}. Relasi R1 = {(a, a), (b, b), (c, c)} Relasi R2 = {(a, a), (a, b), (a, c), (a, d)} R1 ∩ R2 = {(a, a)} R1 ∪ R2 = {(a, a), (b, b), (c, c), (a, b), (a, c), (a, d)} R1 − R2 = {(b, b), (c, c)} R2 − R1 = {(a, b), (a, c), (a, d)} R1 ⊕ R2 = {(b, b), (c, c), (a, b), (a, c), (a, d)}
  • 23. RELASI 23 • Jika relasi R1 dan R2 masing-masing dinyatakan dengan matriks MR1 dan MR2, maka matriks yang menyatakan gabungan dan irisan dari kedua relasi tersebut adalah MR1 ∪ R2 = MR1 ∨ MR2 dan MR1 ∩ R2 = MR1 ∧ MR2
  • 24. RELASI 24 Contoh. Misalkan bahwa relasi R1 dan R2 pada himpunan A dinyatakan oleh matriks R1 = dan R2 = maka MR1 ∪ R2 = MR1 ∨ MR2 = MR1 ∩ R2 = MR1 ∧ MR2 =
  • 25. RELASI 25 Komposisi Relasi • Misalkan R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B, dan S adalah relasi dari himpunan B ke himpunan C. Komposisi R dan S, dinotasikan dengan S ο R, adalah relasi dari A ke C yang didefinisikan oleh S ο R = {(a, c)  a ∈ A, c ∈ C, dan untuk beberapa b ∈ B, (a, b) ∈ R dan (b, c) ∈ S }
  • 26. RELASI 26 Contoh. Misalkan R = {(1, 2), (1, 6), (2, 4), (3, 4), (3, 6), (3, 8)} adalah relasi dari himpunan {1, 2, 3} ke himpunan {2, 4, 6, 8} dan S = {(2, u), (4, s), (4, t), (6, t), (8, u)} adalah relasi dari himpunan {2, 4, 6, 8} ke himpunan {s, t, u}. Maka komposisi relasi R dan S adalah S ο R = {(1, u), (1, t), (2, s), (2, t), (3, s), (3, t), (3, u) }
  • 27. RELASI 27 Komposisi relasi R dan S lebih jelas jika diperagakan dengan diagram panah: 1 2 3 2 4 6 8 s t u
  • 28. RELASI 28 • Jika relasi R1 dan R2 masing-masing dinyatakan dengan matriks MR1 dan MR2, maka matriks yang menyatakan komposisi dari kedua relasi tersebut adalah MR2 ο R1 = MR1 ⋅ MR2 yang dalam hal ini operator “.” sama seperti pada perkalian matriks biasa, tetapi dengan mengganti tanda kali dengan “∧” dan tanda tambah dengan “∨”.
  • 29. RELASI 29 Contoh. Misalkan bahwa relasi R1 dan R2 pada himpunan A dinyatakan oleh matriks R1 = dan R2 = maka matriks yang menyatakan R2 ο R1 adalah MR2 ο R1 = MR1 . MR2 = =