Dokumen tersebut membahas tentang pengorganisasian organisasi, meliputi pengertian organisasi dan proses pengorganisasian, proses pengorganisasian menurut Ernest Dale, unsur-unsur struktur organisasi seperti spesialisasi kegiatan, standarisasi kegiatan, dan koordinasi kegiatan. Dokumen ini juga membahas tentang bagan organisasi dan klasifikasi bagan organisasi.
2. Pengertian
1. “organisasi” : lembaga (Perguruan Tinggi,
Rumah sakit, organisasi politik, dsb)
2. “proses pengorganisasian” : Pengaturan
pekerjaan dan pengalokasian pekerjaan diantara
para anggota organisasi guna mencapai tujuan
dengan efisien
Pengorganisasian berarti manajer tsb
mengkoordinir sumberdaya manusia dan sbdy
lainnya yang dimiliki organisasi. Semakin
terpadu dan terarah pekerjaan semakin efektif
suatu organisasi.
3. Proses Pengorganisasian (Ernest Dale)
1. Pemerincian Pekerjaan
2. Pembagian kerja
3. Pengadaan dan pengembangan mekanisme
untuk mengkoordinasikan pekerjaan.
4. Proses pengorganisasian tercermin pd struktur
organisasi yang mencakup :
1.Pembagian kerja
2.Departementalisasi
3.Bagan organisasi formal
4.Rantai perintah dan kesatua perintah
5.Tingkat-tingkat hirarki manajemen
6.Saluran komunikasi
7.Penggunaan komite
8.Rentang manajemen dan kelompok2 informal
yang tidak dapat dihindarkan
5. Struktur / Disain Organisasi
Adalah : mekanisme formal dimana organisasi
dikelola. Menunjukkan kerangka dan susunan
yang mewujudkan pola hubungan antara
fungsi, bagian/posisi maupun orang-orang
yang menunjukkan kedudukan, tugas,
wewenang dan tanggungjawab yang berbeda
dalam suatu organisasi.
6. 4 faktor utama dalam perancangan
struktur organisasi:
1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi
2. Teknologi yang digunakan untuk
melaksanakan strategi
3. Anggota organisasi dan orang-orang yang
terlibat dalam organisasi
4. Ukuran organisasi secara keseluruhan
7. Unsur-Unsur Struktur Organisasi
(Henry Mintzberg):
1. Spesialisasi kegiatan: berkenaan dg pembagian
kerja dan penyatuan tugas menjadi satuan kerja
(departementalisasi)
2. Standarisasi kegiatan: prosedur yang digunakan
org.untuk menjamin terlaksananya pekerjaan
3. Koordinasi kegiatan: prosedur yang
mengintegrasikan fungsi satuan kerja dalam org
4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan
keputusan: menunjukkan letak kekuasaan
5. Ukuran satuan kerja: menunjukkan jumlah
orang dlm kelompok kerja
8. Bagan Organisasi: menggambarkan 5
aspek utama organisasi
1. Pembagian Kerja (devision of labor): Merupakan
tiang dasar organisasi
2. Rantai perintah (manajer dan bawahan):
menunjukkan hubungan wewenang dan
tanggungjawab yang menghubungkan atasan
dan bawahan
3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4. Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan
(departementalisasi)
5. Tingkatan manajemen: Secara keseluruhan
menunjukkan hirarki manajemen.
9. Klasifikasi Bagan Organisasi:
1. Menurut macam wewenang para pejabat
organisasi :
• Bagan Organisasi Garis
• Bagan Organisasi Fungsi
• Bagan Organisasi Garis dan Staf
• Bagan Organisasi Komite
• Bagan Organisasi Matriks
10. 2. Menurut bentuk/cara menggambarkan
bagan organisasi :
• Bagan Organisasi Piramid
• Bagan Organisasi Vertical
• Bagan Organisasi Horizontal
• Bagan Organisasi Lingkaran
11. Pembagian Pekerjaan (division of
work): Tiang Dasar organisasi
• Merupakan penjabaran tugas pekerjaan, sehingga
setiap orang dalam organisasi bertanggungjawab dan
melaksanakan aktivitas tertentu, bukan keseluruhan
tugas. spesialisasi
• Manfaat spesialisasi pekerjaan : Produktivitas yang
lebih besar. Pemilahan seluruh pekerjaan menjadi
pekerjaan kecil, sederhana dan terpisah sehingga
karyawan dapat mengkhususkan diri.
• Tidak seorangpun yang mampu melaksanakan seluruh
aktivitas sendiri, tidak seorangpun memiliki seluruh
ketrampilan untuk melaksanakan berbagai pekerjaan.
12. Alasan perlunya prinsip pembagian
kerja:
1. Macam dan jumlah pekerjaan yang harus
diselesaikan
2. Banyaknya orang yang terlibat kerjasama
dalam suatu organisasi
3. Setiap orang memiliki bakat, minat dan
kemampuan yang berbeda dalam setiap
pekerjaan.
13. Aspek-aspek Pembagian Pekerjaan
(Spesialisasi Pekerjaan)
1. Kedalaman Pekerjaan (Job Depth): Kadar
sejauhmana seseorang dapat mengendalikan
pekerjaannya. Jika ditetapkan dg standar
yang kaku dan sangat rinci, maka kedalaman
pekerjaan akan rendah. Jika disusun tujuan
dan aturan secara umum sesuai dgn
keleluasaan dan pandangan pegawai, maka
kedalaman pekerjaan akan tinggi.
14. 2. Cakupan Pekerjaan (Job Scope): Pelaksanaan
yang berbeda yang diperlukan oleh suatu
pekerjaan tertentu dan frekuensi
pengulangan daur pekerjaan.
• Makin rendah jumlah operasi makin besar
frekuensi pengulangan, makin rendah
cakupannya.
• Pekerjaan dengan cakupan yang luas
menghendaki variasi ketrampilan yang lebih
besar, identitas tugas dan umpan balik.
15. Sisi Negatif Pembagian Kerja:
-> Hasil riset Cris Argyris, F. Herzberg dan Dauglas
McGregor: Adanya penyederhanaan kerja
dengan mengurangi kedalaman pekerjaan dan
cakupan pekerjaan yang ekstrem
menyebabkan karyawan merasakan tugas yang
monoton, tidak menyenangkan dan tidak
memuaskan. Karyawan kehilangan otonomi,
tantangan dan tidak mandiri. Hasil penelitian
menunjukkan orang dengan spesialisasi tinggi
mempunyai kepuasan kerja rendah.
16. Upaya membuat pekerjaan rutin lebih
menyenangkan:
1. Pemekaran pekerjaan (Job Enlargement):
Menanggulangi ketidakpuasan dengan
meningkatkan cakupan pekerjaan (job scope).
Dapat dimulai dengan sistim rotasi pekerjaan.
2. Pemerkayaan Pekerjaan (Job encichment):
Menanggulangi ketidakpuasan dengan
meningkatkan kedalaman pekerjaan (job depth).
Tiap pegawai diberi tanggungjawab untuk
mengatur kecepatan kecepatan kerja sendiri,
memperbaiki kesalahan sendiri dan
memutuskan cara terbaik melaksanakan kerja.
17. Departementasi
Adalah: Upaya pengelompokan aktivitas pekerjaan
sebagai aktivitas dan hubungan yang serupa dan logis
dapat diselenggarakan secara serempak.
Bentuk Departementasi:
1. Atas dasar fungsi : Mengelompokkan bagian
disesuaikan dengan fungsi pimpinan (mis.
Bag.produksi, pemasaran, personalia dsb). Kebaikan:
Adanya spesialisasi, keahlian mendalam, training lebih
sederhana dan pengawasan lebih ketat. Kelemahan:
timbul persoalan batas wewenang, koordinasi agak
sukar.
18. 2. Atas dasar Produk: Berhubungan langsung
dengan hasil produksi digolongkan menjadi satu
bagian yang diawasi seorang atasan. Kebaikan:
perhatian terhadap product line besar,
tanggungjawab laba pada departemen.
Kelemahan: perlu banyak orang dengan
kemampuan manajer puncak, memperbanyak
masalah pengawasan.
3. Atas dasar wilayah: Membagi kegiatan
berdasarkan daerah geografis berdasarkan
teritorial. Kebaikan: meningkatkan koordinasi,
komunikasi langsung, dan terciptanya manajer
puncak. Kelemahan: memerlukan banyak orang
dengan kemampuan menajer puncak dan
menambah masalah pengawasan tingkat atas.
19. 4. Atas dasar langganan/konsumen yang
dilayani. Kebaikan: pemberian layanan
(service) yang baik kepada para
langganannya. Kelemahan: bila langganan
menghilang, karyawan akan mengganggur.
5. Atas dasar Proses: menggolongkan aktivitas
berdasarkan urutan proses produksi.
Kebaikan: Adanya spesialisasi, masing-masing
bidang makin ahli. Kelemahan: kurangnya
manajer berkemampuan puncak.