SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
AKAFARMA SUNAN GIRI
PONOROGO
Bangunan dan fasilitas untuk pembuatan obat
harus memiliki desain, konstruksi dan letak yang
memadai, serta disesuaikan kondisinya dan
dirawat dengan baik untuk memudahkan
pelaksanaan operasi yang benar. Tata letak dan
desain ruangan harus dibuat sedemikian rupa
untuk memperkecil risiko terjadi kekeliruan,
pencemaran silang dan kesalahan lain, serta
memudahkan pembersihan, sanitasi dan
perawatan yang efektif untuk menghindarkan
pencemaran silang, penumpukan debu atau
kotoran, dan dampak lain yang dapat menurunkan
mutu obat.
1. Letak bangunan hendaklah sedemikian rupa untuk menghindarkan pencemaran dari
lingkungan sekelilingnya, seperti pencemaran dari udara, tanah dan air serta dari
kegiatan industri lain yang berdekatan. Apabila letak bangunan tidak sesuai, hendaklah
diambil tindakan pencegahan yang efektif terhadap pencemaran tersebut.
2. Bangunan dan fasilitas hendaklah didesain, dikonstruksi, dilengkapi dan dirawat
sedemikian agar memperoleh perlindungan maksimal terhadap pengaruh cuaca, banjir,
rembesan dari tanah serta masuk dan bersarang serangga, burung, binatang pengerat,
kutu atau hewan lain. Hendaklah tersedia prosedur untuk pengendalian binatang
pengerat dan hama.
3. Bangunan dan fasilitas hendaklah dirawat dengan cermat, dibersihkan dan, bila perlu,
didisinfeksi sesuai prosedur tertulis rinci. Catatan pembersihan dan disinfeksi hendaklah
disimpan.
4. Seluruh bangunan dan fasilitas termasuk area produksi, laboratorium, area
penyimpanan, koridor dan lingkungan sekeliling bangunan hendaklah dirawat dalam
kondisi bersih dan rapi. Kondisi bangunan hendaklah ditinjau secara teratur dan
diperbaiki di mana perlu. Perbaikan serta perawatan bangunan dan fasilitas hendaklah
dilakukan hati-hati agar kegiatan tersebut tidak memengaruhi mutu obat.
5. Tenaga listrik, lampu penerangan, suhu, kelembaban dan
ventilasi hendaklah tepat agar tidak mengakibatkan dampak
yang merugikan baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap produk selama proses pembuatan danpenyimpanan,
atau terhadap ketepatan / ketelitian fungsi dari peralatan.
6. Desain dan tata letak ruang hendaklah memastikan :
– kompatibilitas dengan kegiatan produksi lain yang mungkin
dilakukan di dalam sarana yang sama atau sarana yang
berdampingan.
– pencegahan area produksi dimanfaatkan sebagai jalur lalu
lintas umum bagi personil dan bahan atau produk, atau
sebagai tempat penyimpanan bahan atau produk selain
yang sedang diproses.
7. Tindakan pencegahan hendaklah diambil untuk mencegah personil yang
tidak berkepentingan masuk. Area produksi, area penyimpanan dan area
pengawasan mutu tidak boleh digunakan sebagai jalur lalu lintas bagi
personil yang tidak bekerja di area tersebut.
8. Kegiatan di bawah ini hendaklah dilakukan di area yang ditentukan:
– penerimaan bahan;
– karantina barang masuk;
– penyimpanan bahan awal dan bahan pengemas;
– penimbangan dan penyerahan bahan atau produk;
– pengolahan;
– pencucian peralatan;
– penyimpanan peralatan;
– penyimpanan produk ruahan;
– pengemasan;
– karantina produk jadi sebelum memperoleh pelulusan akhir;
– pengiriman produk; dan
– laboratorium pengawasan mutu.
Penimbangan bahan awal dan
perkiraan hasil nyata produk dengan
cara penimbangan hendaklah
dilakukan di area penimbangan
terpisah yang didesain khusus untuk
kegiatan tersebut. Area ini dapat
menjadi bagian dari area
penyimpanan atau area produksi.
1. Untuk memperkecil risiko bahaya medis yang serius akibat terjadi
pencemaran silang, suatu sarana khusus dan self-contained harus
disediakan untuk produksi obat tertentu seperti produk yang dapat
menimbulkan sensitisasi tinggi (misal golongan penisilin) atau preparat
biologis (misal mikroorganisme hidup). Produk lain seperti antibiotika
tertentu, hormon tertentu (misal hormon seks), sitotoksika tertentu,
produk mengandung bahan aktif tertentu berpotensi tinggi, dan produk
nonobat hendaklah diproduksi di bangunan terpisah. Dalam kasus
pengecualian, bagi produk tersebut di atas, prinsip memproduksi bets
produk secara ‘campaign’ di dalam fasilitas yang sama dapat dibenarkan
asal telah mengambil tindakan pencegahan yang spesifik dan validasi
yang diperlukan telah dilakukan.
2. Pembuatan produk yang diklasifikasikan sebagai racun seperti pestisida
dan herbisida tidak boleh dibuat di fasilitas pembuatan produk obat
4. Tata letak ruang produksi sebaiknya dirancang sedemikian rupa untuk:
a) memungkinkan kegiatan produksi dilakukan di area yang saling berhubungan
antara satu ruangan dengan ruangan lain mengikuti urutan tahap
produksi dan menurut kelas kebersihan yang dipersyaratkan;
b) mencegah kesesakan dan ketidak-teraturan; dan
c) memungkinkan komunikasi dan pengawasan yang efektif terlaksana.
5. Luas area kerja dan area penyimpanan bahan atau produk yang sedang dalam proses
hendaklah memadai untuk memungkinkan penempatan peralatan dan bahan secara teratur
dan sesuai dengan alur proses, sehingga dapat memperkecil risiko terjadi kekeliruan antara
produk obat atau komponen obat yang berbeda, mencegah pencemaran silang dan
memperkecil risiko terlewat atau salah melaksanakan tahapan proses produksi atau
pengawasan.
6. Permukaan dinding, lantai dan langit-langit bagian dalam ruangan di mana terdapat bahan
baku dan bahan pengemas primer, produk antara atau produk ruahan yang terpapar ke
lingkungan hendaklah halus, bebas retak dan sambungan terbuka, tidak melepaskan
partikulat, serta memungkinkan pelaksanaan pembersihan (bila perlu disinfeksi) yang mudah
dan efektif.
7. Konstruksi lantai di area pengolahan hendaklah dibuat dari bahan kedap air, permukaannya
rata dan memungkinkan pembersihan yang cepat dan efisien apabila terjadi tumpahan
bahan. Sudut antara dinding dan lantai di area pengolahan hendaklah berbentuk lengkungan.
8. Pipa, fiting lampu, titik ventilasi dan instalasi sarana penunjang lain hendaklah didesain dan
dipasang sedemikian rupa untuk menghindarkan pembentukan ceruk yang sulit dibersihkan.
Untuk kepentingan perawatan, sedapat mungkin instalasi sarana penunjang seperti ini
hendaklah dapat diakses dari luar area pengolahan.
9. Pipa yang terpasang di dalam ruangan tidak boleh menempel pada dinding tetapi digantungkan
dengan menggunakan siku-siku pada jarak cukup untuk memudahkan pembersihan
menyeluruh.
10. Pemasangan rangka atap, pipa dan saluran udara di dalam ruangan hendaklah dihindarkan.
Apabila tidak terhindarkan, maka prosedur dan jadwal pembersihan instalasi tersebut
hendaklah dibuat dan diikuti.
11. Lubang udara masuk dan keluar serta pipa-pipa dan salurannya hendaklah dipasang
sedemikian rupa untuk mencegah pencemaran terhadap produk.
12. Saluran pembuangan air hendaklah cukup besar, didesain dan dilengkapi bak kontrol untuk
mencegah alir balik. Sedapat mungkin saluran terbuka dicegah tetapi bila perlu hendaklah
dangkal untuk memudahkan pembersihan dan disinfeksi.
13. Area produksi hendaklah diventilasi secara efektif dengan menggunakan sistem pengendali
udara termasuk filter udara dengan tingkat efisiensi yang dapat mencegah pencemaran dan
pencemaran silang, pengendali suhu dan, bila perlu, pengendali kelembaban udara sesuai
kebutuhan produk yang diproses dan kegiatan yang dilakukan di dalam ruangan dan
dampaknya terhadap lingkungan luar pabrik. Area produksi hendaklah dipantau secara teratur
baik selama ada maupun tidak ada kegiatan produksi untuk memastikan pemenuhan terhadap
spesifikasi yang dirancang sebelumnya.
1. Tingkat kebersihan ruang/area untuk pembuatan obat hendaklah diklasifikasikan sesuai
dengan jumlah maksimum partikulat udara yang diperbolehkan untuk tiap kelas kebersihan
2. Ruangan lain yang tidak diklasifikasikan sesuai Butir 3.22 di atas,hendaklah dilindungi sesuai
tingkat perlindungan yang diperlukan.
3. Area di mana dilakukan kegiatan yang menimbulkan debu (misalnyapada saat pengambilan
sampel, penimbangan bahan atau produk, pencampuran dan pengolahan bahan atau produk,
pengemasan produk kering) memerlukan sarana penunjang khusus untuk mencegah
pencemaran silang dan memudahkan pembersihan.
4. Fasilitas pengemasan produk obat hendaklah didesain spesifik dan ditata sedemikian rupa
untuk mencegah kecampurbauran atau pencemaran silang.
5. Area produksi hendaklah mendapat penerangan yang memadai, terutama di mana
pengawasan visual dilakukan pada saat proses berjalan.
6. Pengawasan selama-proses dapat dilakukan di dalam area produksi sepanjang kegiatan
tersebut tidak menimbulkan risiko terhadap produksi obat.
7. Pintu area produksi yang berhubungan langsung ke lingkungan luar, seperti pintu bahaya
kebakaran, hendaklah ditutup rapat. Pintu tersebut hendaklah diamankan sedemikian rupa
sehingga hanya dapat digunakan dalam keadaan darurat sebagai pintu ke luar. Pintu di dalam
area produksi yang berfungsi sebagai barier terhadap pencemaran silang hendaklah selalu
ditutup apabila sedang tidak digunakan.
1. Area penyimpanan hendaklah memiliki kapasitas yang memadai untuk menyimpan dengan rapi
dan teratur berbagai macam bahan dan produk seperti bahan awal dan bahan pengemas,
produk antara, produk ruahan dan produk jadi, produk dalam status karantina, produk yang
telah diluluskan, produk yang ditolak, produk yang dikembalikan atau produk yang ditarik dari
peredaran.
2. Area penyimpanan hendaklah didesain atau disesuaikan untuk menjamin kondisi penyimpanan
yang baik; terutama area tersebut hendaklah bersih, kering dan mendapat penerangan yang
cukup serta dipelihara dalam batas suhu yang ditetapkan.
3. Apabila kondisi penyimpanan khusus (misal suhu, kelembaban) dibutuhkan, kondisi tersebut
hendaklah disiapkan, dikendalikan, dipantau dan dicatat di mana diperlukan.
4. Area penerimaan dan pengiriman barang hendaklah dapat memberikan perlindungan bahan
dan produk terhadap cuaca. Area penerimaan hendaklah didesain dan dilengkapi dengan
peralatan yang sesuai untuk kebutuhan pembersihan wadah barang bila perlu sebelum
dipindahkan ke tempat penyimpanan.
5. Apabila status karantina dipastikan dengan cara penyimpanan di area terpisah, maka area
tersebut hendaklah diberi penandaan yang jelas dan akses ke area tersebut terbatas bagi
personil yang berwenang. Sistem lain untuk menggantikan sistem karantina barang secara fisik
hendaklah memberi pengamanan yang setara.
6. Hendaklah disediakan area terpisah dengan lingkungan yang terkendali untuk
pengambilan sampel bahan awal. Apabila kegiatan tersebut dilakukan di area
penyimpanan, maka pengambilan sampel hendaklah dilakukan sedemikian rupa
untuk mencegah pencemaran atau pencemaran silang. Prosedur pembersihan yang
memadai bagi ruang pengambilan sampel hendaklah tersedia.
7. Area terpisah dan terkunci hendaklah disediakan untuk penyimpanan bahan dan
produk yang ditolak, atau yang ditarik kembali atau yang dikembalikan.
8. Bahan aktif berpotensi tinggi dan bahan radioaktif, narkotik, obat berbahaya lain,
dan zat atau bahan yang mengandung risiko tinggi terhadap penyalahgunaan,
kebakaran atau ledakan hendaklah disimpan di area yang terjamin keamanannya.
Obat narkotik dan obat berbahaya lain hendaklah disimpan di tempat terkunci.
9. Bahan pengemas cetakan merupakan bahan yang kritis karena menyatakan
kebenaran produk menurut penandaannya. Perhatian khusus hendaklah diberikan
dalam penyimpanan bahan ini agar terjamin keamanannya. Bahan label hendaklah
disimpan di tempat terkunci.
1. Laboratorium pengawasan mutu hendaklah terpisah dari area produksi.
Area pengujian biologi, mikrobiologi dan radioisotop hendaklah
dipisahkan satu dengan yang lain.
2. Laboratorium pengawasan mutu hendaklah didesain sesuai dengan
kegiatan yang dilakukan. Luas ruang hendaklah memadai untuk mencegah
pencampurbauran dan pencemaran silang. Hendaklah disediakan tempat
penyimpanan dengan luas yang memadai untuk sampel, baku
pembanding (bila perlu dengan kondisi suhu terkendali), pelarut, pereaksi
dan catatan.
3. Suatu ruangan yang terpisah mungkin diperlukan untuk memberi
perlindungan instrumen terhadap gangguan listrik, getaran, kelembaban
yang berlebihan dan gangguan lain, atau bila perlu untuk mengisolasi
instrumen.
4. Desain laboratorium hendaklah memerhatikan kesesuaian bahan
konstruksi yang dipakai, ventilasi dan pencegahan terhadap asap. Pasokan
udara ke laboratorium hendaklah dipisahkan dari pasokan ke
1. Ruang istirahat dan kantin hendak-lah dipisahkan dari area produksi dan
laboratorium pengawasan mutu.
2. Sarana untuk mengganti pakaian kerja, membersihkan diri dan toilet
hendaklah disediakan dalam jumlah yang cukup dan mudah diakses. Toilet
tidak boleh berhubungan langsung dengan area produksi atau area
penyimpanan. Ruang ganti pakaian hendaklah berhubungan langsung
dengan area produksi namun letaknya terpisah.
3. Sedapat mungkin letak bengkel perbaikan dan perawatan peralatan
terpisah dari area produksi. Apabila suku cadang, asesori mesin dan
perkakas bengkel disimpan di area produksi, hendaklah disediakan
ruangan atau lemari khusus untuk penyimpanan alat tersebut.
4. Sarana pemeliharaan hewan hendaklah diisolasi dengan baik terhadap
area lain dan dilengkapi pintu masuk terpisah (akses hewan) serta unit
pengendali udara yang terpisah.
OPTIMASI DESAIN DAN TATA LETAK FASILITAS PEMBUATAN OBAT
OPTIMASI DESAIN DAN TATA LETAK FASILITAS PEMBUATAN OBAT

More Related Content

What's hot

Pengelolaan limbah industri farmasi
Pengelolaan limbah industri farmasiPengelolaan limbah industri farmasi
Pengelolaan limbah industri farmasihusnul khotimah
 
Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiNur Fadillah
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solidDokter Tekno
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamolYudia Susilowati
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2marwahhh
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANsrinova uli
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CNovi Fachrunnisa
 
Laporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamLaporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamSiti Zulaikhah
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSapan Nada
 
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gulaLaporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gulaHani Ani
 

What's hot (20)

Pengelolaan limbah industri farmasi
Pengelolaan limbah industri farmasiPengelolaan limbah industri farmasi
Pengelolaan limbah industri farmasi
 
Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasi
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
 
Ppt bu anggun
Ppt bu anggunPpt bu anggun
Ppt bu anggun
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamol
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
 
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
 
TABLET
TABLETTABLET
TABLET
 
Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi
 
PPT Ekstraksi Cara Panas
PPT Ekstraksi Cara PanasPPT Ekstraksi Cara Panas
PPT Ekstraksi Cara Panas
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
 
Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2
 
Laporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamLaporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikam
 
PP flavonoid
PP flavonoidPP flavonoid
PP flavonoid
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat Kapsul
 
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gulaLaporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula
 
SIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTU
SIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTUSIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTU
SIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTU
 

Similar to OPTIMASI DESAIN DAN TATA LETAK FASILITAS PEMBUATAN OBAT

BAB 3 BANGUNAN DAN FASILITAS INDUSTRI FARMASI (CPOB).pdf
BAB 3 BANGUNAN DAN FASILITAS INDUSTRI FARMASI (CPOB).pdfBAB 3 BANGUNAN DAN FASILITAS INDUSTRI FARMASI (CPOB).pdf
BAB 3 BANGUNAN DAN FASILITAS INDUSTRI FARMASI (CPOB).pdfSinta Lestari
 
DOC-20230319-WA0020..pptx
DOC-20230319-WA0020..pptxDOC-20230319-WA0020..pptx
DOC-20230319-WA0020..pptxKartiniNNani
 
Bab 4 Peralatan Industri Farmasi (CPOB) PerBPOM No 34 2018.pdf
Bab 4 Peralatan Industri Farmasi (CPOB) PerBPOM No 34 2018.pdfBab 4 Peralatan Industri Farmasi (CPOB) PerBPOM No 34 2018.pdf
Bab 4 Peralatan Industri Farmasi (CPOB) PerBPOM No 34 2018.pdfSinta Lestari
 
Environmental Engineering.pptx
Environmental Engineering.pptxEnvironmental Engineering.pptx
Environmental Engineering.pptxssuser4b5b18
 
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK.pptx
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK.pptxPEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK.pptx
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK.pptxMelimarlina3
 
Prinsip rekaan premis makanan
Prinsip rekaan premis makananPrinsip rekaan premis makanan
Prinsip rekaan premis makananAsif Yahya
 
CPOB sanitasi dan hygiene.pptx
CPOB sanitasi dan hygiene.pptxCPOB sanitasi dan hygiene.pptx
CPOB sanitasi dan hygiene.pptxFauziahNurHutauruk
 
Bangunan dan Fasilitas.pptx
Bangunan dan Fasilitas.pptxBangunan dan Fasilitas.pptx
Bangunan dan Fasilitas.pptxRosmayanti13
 
PROSEDUR PRAKTEK BERPRODUKSI YANG BAIK.pptx
PROSEDUR PRAKTEK BERPRODUKSI YANG BAIK.pptxPROSEDUR PRAKTEK BERPRODUKSI YANG BAIK.pptx
PROSEDUR PRAKTEK BERPRODUKSI YANG BAIK.pptxanniangkat1
 
gmp-good-manufacturing-practices.pptx
gmp-good-manufacturing-practices.pptxgmp-good-manufacturing-practices.pptx
gmp-good-manufacturing-practices.pptxssuser2c8e5b1
 
strategi mengelola laboratorium kimia
strategi mengelola laboratorium kimiastrategi mengelola laboratorium kimia
strategi mengelola laboratorium kimiaQaiffa Greenpinkk
 
410052137-materi-pelatihan-CPPOB-2019-pptx.pptx
410052137-materi-pelatihan-CPPOB-2019-pptx.pptx410052137-materi-pelatihan-CPPOB-2019-pptx.pptx
410052137-materi-pelatihan-CPPOB-2019-pptx.pptxssuser32f882
 

Similar to OPTIMASI DESAIN DAN TATA LETAK FASILITAS PEMBUATAN OBAT (20)

BAB 3 BANGUNAN DAN FASILITAS INDUSTRI FARMASI (CPOB).pdf
BAB 3 BANGUNAN DAN FASILITAS INDUSTRI FARMASI (CPOB).pdfBAB 3 BANGUNAN DAN FASILITAS INDUSTRI FARMASI (CPOB).pdf
BAB 3 BANGUNAN DAN FASILITAS INDUSTRI FARMASI (CPOB).pdf
 
DOC-20230319-WA0020..pptx
DOC-20230319-WA0020..pptxDOC-20230319-WA0020..pptx
DOC-20230319-WA0020..pptx
 
Premisies : GMP MODUL
Premisies : GMP MODULPremisies : GMP MODUL
Premisies : GMP MODUL
 
Bab 4 Peralatan Industri Farmasi (CPOB) PerBPOM No 34 2018.pdf
Bab 4 Peralatan Industri Farmasi (CPOB) PerBPOM No 34 2018.pdfBab 4 Peralatan Industri Farmasi (CPOB) PerBPOM No 34 2018.pdf
Bab 4 Peralatan Industri Farmasi (CPOB) PerBPOM No 34 2018.pdf
 
Environmental Engineering.pptx
Environmental Engineering.pptxEnvironmental Engineering.pptx
Environmental Engineering.pptx
 
Prinsip-Prinsip GMP
Prinsip-Prinsip GMPPrinsip-Prinsip GMP
Prinsip-Prinsip GMP
 
Premisies
PremisiesPremisies
Premisies
 
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK.pptx
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK.pptxPEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK.pptx
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK.pptx
 
Prinsip rekaan premis makanan
Prinsip rekaan premis makananPrinsip rekaan premis makanan
Prinsip rekaan premis makanan
 
CPOB
CPOBCPOB
CPOB
 
CPOB sanitasi dan hygiene.pptx
CPOB sanitasi dan hygiene.pptxCPOB sanitasi dan hygiene.pptx
CPOB sanitasi dan hygiene.pptx
 
Sanitasi dan keamanan pangan
Sanitasi dan keamanan panganSanitasi dan keamanan pangan
Sanitasi dan keamanan pangan
 
Bangunan dan Fasilitas.pptx
Bangunan dan Fasilitas.pptxBangunan dan Fasilitas.pptx
Bangunan dan Fasilitas.pptx
 
PROSEDUR PRAKTEK BERPRODUKSI YANG BAIK.pptx
PROSEDUR PRAKTEK BERPRODUKSI YANG BAIK.pptxPROSEDUR PRAKTEK BERPRODUKSI YANG BAIK.pptx
PROSEDUR PRAKTEK BERPRODUKSI YANG BAIK.pptx
 
Gmp bakso
Gmp baksoGmp bakso
Gmp bakso
 
Pertemuan 2 cpob (tek.solid)
Pertemuan 2 cpob (tek.solid)Pertemuan 2 cpob (tek.solid)
Pertemuan 2 cpob (tek.solid)
 
gmp-good-manufacturing-practices.pptx
gmp-good-manufacturing-practices.pptxgmp-good-manufacturing-practices.pptx
gmp-good-manufacturing-practices.pptx
 
strategi mengelola laboratorium kimia
strategi mengelola laboratorium kimiastrategi mengelola laboratorium kimia
strategi mengelola laboratorium kimia
 
modul rs
modul rsmodul rs
modul rs
 
410052137-materi-pelatihan-CPPOB-2019-pptx.pptx
410052137-materi-pelatihan-CPPOB-2019-pptx.pptx410052137-materi-pelatihan-CPPOB-2019-pptx.pptx
410052137-materi-pelatihan-CPPOB-2019-pptx.pptx
 

OPTIMASI DESAIN DAN TATA LETAK FASILITAS PEMBUATAN OBAT

  • 2.
  • 3. Bangunan dan fasilitas untuk pembuatan obat harus memiliki desain, konstruksi dan letak yang memadai, serta disesuaikan kondisinya dan dirawat dengan baik untuk memudahkan pelaksanaan operasi yang benar. Tata letak dan desain ruangan harus dibuat sedemikian rupa untuk memperkecil risiko terjadi kekeliruan, pencemaran silang dan kesalahan lain, serta memudahkan pembersihan, sanitasi dan perawatan yang efektif untuk menghindarkan pencemaran silang, penumpukan debu atau kotoran, dan dampak lain yang dapat menurunkan mutu obat.
  • 4. 1. Letak bangunan hendaklah sedemikian rupa untuk menghindarkan pencemaran dari lingkungan sekelilingnya, seperti pencemaran dari udara, tanah dan air serta dari kegiatan industri lain yang berdekatan. Apabila letak bangunan tidak sesuai, hendaklah diambil tindakan pencegahan yang efektif terhadap pencemaran tersebut. 2. Bangunan dan fasilitas hendaklah didesain, dikonstruksi, dilengkapi dan dirawat sedemikian agar memperoleh perlindungan maksimal terhadap pengaruh cuaca, banjir, rembesan dari tanah serta masuk dan bersarang serangga, burung, binatang pengerat, kutu atau hewan lain. Hendaklah tersedia prosedur untuk pengendalian binatang pengerat dan hama. 3. Bangunan dan fasilitas hendaklah dirawat dengan cermat, dibersihkan dan, bila perlu, didisinfeksi sesuai prosedur tertulis rinci. Catatan pembersihan dan disinfeksi hendaklah disimpan. 4. Seluruh bangunan dan fasilitas termasuk area produksi, laboratorium, area penyimpanan, koridor dan lingkungan sekeliling bangunan hendaklah dirawat dalam kondisi bersih dan rapi. Kondisi bangunan hendaklah ditinjau secara teratur dan diperbaiki di mana perlu. Perbaikan serta perawatan bangunan dan fasilitas hendaklah dilakukan hati-hati agar kegiatan tersebut tidak memengaruhi mutu obat.
  • 5. 5. Tenaga listrik, lampu penerangan, suhu, kelembaban dan ventilasi hendaklah tepat agar tidak mengakibatkan dampak yang merugikan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap produk selama proses pembuatan danpenyimpanan, atau terhadap ketepatan / ketelitian fungsi dari peralatan. 6. Desain dan tata letak ruang hendaklah memastikan : – kompatibilitas dengan kegiatan produksi lain yang mungkin dilakukan di dalam sarana yang sama atau sarana yang berdampingan. – pencegahan area produksi dimanfaatkan sebagai jalur lalu lintas umum bagi personil dan bahan atau produk, atau sebagai tempat penyimpanan bahan atau produk selain yang sedang diproses.
  • 6. 7. Tindakan pencegahan hendaklah diambil untuk mencegah personil yang tidak berkepentingan masuk. Area produksi, area penyimpanan dan area pengawasan mutu tidak boleh digunakan sebagai jalur lalu lintas bagi personil yang tidak bekerja di area tersebut. 8. Kegiatan di bawah ini hendaklah dilakukan di area yang ditentukan: – penerimaan bahan; – karantina barang masuk; – penyimpanan bahan awal dan bahan pengemas; – penimbangan dan penyerahan bahan atau produk; – pengolahan; – pencucian peralatan; – penyimpanan peralatan; – penyimpanan produk ruahan; – pengemasan; – karantina produk jadi sebelum memperoleh pelulusan akhir; – pengiriman produk; dan – laboratorium pengawasan mutu.
  • 7. Penimbangan bahan awal dan perkiraan hasil nyata produk dengan cara penimbangan hendaklah dilakukan di area penimbangan terpisah yang didesain khusus untuk kegiatan tersebut. Area ini dapat menjadi bagian dari area penyimpanan atau area produksi.
  • 8. 1. Untuk memperkecil risiko bahaya medis yang serius akibat terjadi pencemaran silang, suatu sarana khusus dan self-contained harus disediakan untuk produksi obat tertentu seperti produk yang dapat menimbulkan sensitisasi tinggi (misal golongan penisilin) atau preparat biologis (misal mikroorganisme hidup). Produk lain seperti antibiotika tertentu, hormon tertentu (misal hormon seks), sitotoksika tertentu, produk mengandung bahan aktif tertentu berpotensi tinggi, dan produk nonobat hendaklah diproduksi di bangunan terpisah. Dalam kasus pengecualian, bagi produk tersebut di atas, prinsip memproduksi bets produk secara ‘campaign’ di dalam fasilitas yang sama dapat dibenarkan asal telah mengambil tindakan pencegahan yang spesifik dan validasi yang diperlukan telah dilakukan. 2. Pembuatan produk yang diklasifikasikan sebagai racun seperti pestisida dan herbisida tidak boleh dibuat di fasilitas pembuatan produk obat
  • 9. 4. Tata letak ruang produksi sebaiknya dirancang sedemikian rupa untuk: a) memungkinkan kegiatan produksi dilakukan di area yang saling berhubungan antara satu ruangan dengan ruangan lain mengikuti urutan tahap produksi dan menurut kelas kebersihan yang dipersyaratkan; b) mencegah kesesakan dan ketidak-teraturan; dan c) memungkinkan komunikasi dan pengawasan yang efektif terlaksana. 5. Luas area kerja dan area penyimpanan bahan atau produk yang sedang dalam proses hendaklah memadai untuk memungkinkan penempatan peralatan dan bahan secara teratur dan sesuai dengan alur proses, sehingga dapat memperkecil risiko terjadi kekeliruan antara produk obat atau komponen obat yang berbeda, mencegah pencemaran silang dan memperkecil risiko terlewat atau salah melaksanakan tahapan proses produksi atau pengawasan. 6. Permukaan dinding, lantai dan langit-langit bagian dalam ruangan di mana terdapat bahan baku dan bahan pengemas primer, produk antara atau produk ruahan yang terpapar ke lingkungan hendaklah halus, bebas retak dan sambungan terbuka, tidak melepaskan partikulat, serta memungkinkan pelaksanaan pembersihan (bila perlu disinfeksi) yang mudah dan efektif. 7. Konstruksi lantai di area pengolahan hendaklah dibuat dari bahan kedap air, permukaannya rata dan memungkinkan pembersihan yang cepat dan efisien apabila terjadi tumpahan bahan. Sudut antara dinding dan lantai di area pengolahan hendaklah berbentuk lengkungan.
  • 10. 8. Pipa, fiting lampu, titik ventilasi dan instalasi sarana penunjang lain hendaklah didesain dan dipasang sedemikian rupa untuk menghindarkan pembentukan ceruk yang sulit dibersihkan. Untuk kepentingan perawatan, sedapat mungkin instalasi sarana penunjang seperti ini hendaklah dapat diakses dari luar area pengolahan. 9. Pipa yang terpasang di dalam ruangan tidak boleh menempel pada dinding tetapi digantungkan dengan menggunakan siku-siku pada jarak cukup untuk memudahkan pembersihan menyeluruh. 10. Pemasangan rangka atap, pipa dan saluran udara di dalam ruangan hendaklah dihindarkan. Apabila tidak terhindarkan, maka prosedur dan jadwal pembersihan instalasi tersebut hendaklah dibuat dan diikuti. 11. Lubang udara masuk dan keluar serta pipa-pipa dan salurannya hendaklah dipasang sedemikian rupa untuk mencegah pencemaran terhadap produk. 12. Saluran pembuangan air hendaklah cukup besar, didesain dan dilengkapi bak kontrol untuk mencegah alir balik. Sedapat mungkin saluran terbuka dicegah tetapi bila perlu hendaklah dangkal untuk memudahkan pembersihan dan disinfeksi. 13. Area produksi hendaklah diventilasi secara efektif dengan menggunakan sistem pengendali udara termasuk filter udara dengan tingkat efisiensi yang dapat mencegah pencemaran dan pencemaran silang, pengendali suhu dan, bila perlu, pengendali kelembaban udara sesuai kebutuhan produk yang diproses dan kegiatan yang dilakukan di dalam ruangan dan dampaknya terhadap lingkungan luar pabrik. Area produksi hendaklah dipantau secara teratur baik selama ada maupun tidak ada kegiatan produksi untuk memastikan pemenuhan terhadap spesifikasi yang dirancang sebelumnya.
  • 11. 1. Tingkat kebersihan ruang/area untuk pembuatan obat hendaklah diklasifikasikan sesuai dengan jumlah maksimum partikulat udara yang diperbolehkan untuk tiap kelas kebersihan 2. Ruangan lain yang tidak diklasifikasikan sesuai Butir 3.22 di atas,hendaklah dilindungi sesuai tingkat perlindungan yang diperlukan. 3. Area di mana dilakukan kegiatan yang menimbulkan debu (misalnyapada saat pengambilan sampel, penimbangan bahan atau produk, pencampuran dan pengolahan bahan atau produk, pengemasan produk kering) memerlukan sarana penunjang khusus untuk mencegah pencemaran silang dan memudahkan pembersihan. 4. Fasilitas pengemasan produk obat hendaklah didesain spesifik dan ditata sedemikian rupa untuk mencegah kecampurbauran atau pencemaran silang. 5. Area produksi hendaklah mendapat penerangan yang memadai, terutama di mana pengawasan visual dilakukan pada saat proses berjalan. 6. Pengawasan selama-proses dapat dilakukan di dalam area produksi sepanjang kegiatan tersebut tidak menimbulkan risiko terhadap produksi obat. 7. Pintu area produksi yang berhubungan langsung ke lingkungan luar, seperti pintu bahaya kebakaran, hendaklah ditutup rapat. Pintu tersebut hendaklah diamankan sedemikian rupa sehingga hanya dapat digunakan dalam keadaan darurat sebagai pintu ke luar. Pintu di dalam area produksi yang berfungsi sebagai barier terhadap pencemaran silang hendaklah selalu ditutup apabila sedang tidak digunakan.
  • 12. 1. Area penyimpanan hendaklah memiliki kapasitas yang memadai untuk menyimpan dengan rapi dan teratur berbagai macam bahan dan produk seperti bahan awal dan bahan pengemas, produk antara, produk ruahan dan produk jadi, produk dalam status karantina, produk yang telah diluluskan, produk yang ditolak, produk yang dikembalikan atau produk yang ditarik dari peredaran. 2. Area penyimpanan hendaklah didesain atau disesuaikan untuk menjamin kondisi penyimpanan yang baik; terutama area tersebut hendaklah bersih, kering dan mendapat penerangan yang cukup serta dipelihara dalam batas suhu yang ditetapkan. 3. Apabila kondisi penyimpanan khusus (misal suhu, kelembaban) dibutuhkan, kondisi tersebut hendaklah disiapkan, dikendalikan, dipantau dan dicatat di mana diperlukan. 4. Area penerimaan dan pengiriman barang hendaklah dapat memberikan perlindungan bahan dan produk terhadap cuaca. Area penerimaan hendaklah didesain dan dilengkapi dengan peralatan yang sesuai untuk kebutuhan pembersihan wadah barang bila perlu sebelum dipindahkan ke tempat penyimpanan. 5. Apabila status karantina dipastikan dengan cara penyimpanan di area terpisah, maka area tersebut hendaklah diberi penandaan yang jelas dan akses ke area tersebut terbatas bagi personil yang berwenang. Sistem lain untuk menggantikan sistem karantina barang secara fisik hendaklah memberi pengamanan yang setara.
  • 13. 6. Hendaklah disediakan area terpisah dengan lingkungan yang terkendali untuk pengambilan sampel bahan awal. Apabila kegiatan tersebut dilakukan di area penyimpanan, maka pengambilan sampel hendaklah dilakukan sedemikian rupa untuk mencegah pencemaran atau pencemaran silang. Prosedur pembersihan yang memadai bagi ruang pengambilan sampel hendaklah tersedia. 7. Area terpisah dan terkunci hendaklah disediakan untuk penyimpanan bahan dan produk yang ditolak, atau yang ditarik kembali atau yang dikembalikan. 8. Bahan aktif berpotensi tinggi dan bahan radioaktif, narkotik, obat berbahaya lain, dan zat atau bahan yang mengandung risiko tinggi terhadap penyalahgunaan, kebakaran atau ledakan hendaklah disimpan di area yang terjamin keamanannya. Obat narkotik dan obat berbahaya lain hendaklah disimpan di tempat terkunci. 9. Bahan pengemas cetakan merupakan bahan yang kritis karena menyatakan kebenaran produk menurut penandaannya. Perhatian khusus hendaklah diberikan dalam penyimpanan bahan ini agar terjamin keamanannya. Bahan label hendaklah disimpan di tempat terkunci.
  • 14. 1. Laboratorium pengawasan mutu hendaklah terpisah dari area produksi. Area pengujian biologi, mikrobiologi dan radioisotop hendaklah dipisahkan satu dengan yang lain. 2. Laboratorium pengawasan mutu hendaklah didesain sesuai dengan kegiatan yang dilakukan. Luas ruang hendaklah memadai untuk mencegah pencampurbauran dan pencemaran silang. Hendaklah disediakan tempat penyimpanan dengan luas yang memadai untuk sampel, baku pembanding (bila perlu dengan kondisi suhu terkendali), pelarut, pereaksi dan catatan. 3. Suatu ruangan yang terpisah mungkin diperlukan untuk memberi perlindungan instrumen terhadap gangguan listrik, getaran, kelembaban yang berlebihan dan gangguan lain, atau bila perlu untuk mengisolasi instrumen. 4. Desain laboratorium hendaklah memerhatikan kesesuaian bahan konstruksi yang dipakai, ventilasi dan pencegahan terhadap asap. Pasokan udara ke laboratorium hendaklah dipisahkan dari pasokan ke
  • 15. 1. Ruang istirahat dan kantin hendak-lah dipisahkan dari area produksi dan laboratorium pengawasan mutu. 2. Sarana untuk mengganti pakaian kerja, membersihkan diri dan toilet hendaklah disediakan dalam jumlah yang cukup dan mudah diakses. Toilet tidak boleh berhubungan langsung dengan area produksi atau area penyimpanan. Ruang ganti pakaian hendaklah berhubungan langsung dengan area produksi namun letaknya terpisah. 3. Sedapat mungkin letak bengkel perbaikan dan perawatan peralatan terpisah dari area produksi. Apabila suku cadang, asesori mesin dan perkakas bengkel disimpan di area produksi, hendaklah disediakan ruangan atau lemari khusus untuk penyimpanan alat tersebut. 4. Sarana pemeliharaan hewan hendaklah diisolasi dengan baik terhadap area lain dan dilengkapi pintu masuk terpisah (akses hewan) serta unit pengendali udara yang terpisah.