REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
Satpel hipertermi
1. SATUAN PENYULUHAN
Topik : HIPERTERMI
Sasaran : An. L dan keluarga
Waktu : 15 menit
Tempat : RSUD KAB. MUNA
Ruang : Anggrek
A. Tujuan instruksional
TIU : Setelah diberikan penyuluhan keluarga dapat
mengenal masalah Hipertermi
TIK : Setelah diberi penyuluhan keluarga
diharapkan mampu :
- Menyebutkan kembali tentang pengetian
Hipertermi secara lengkap
- Menyebutkan kembali tentang penyebab
Hipertermi dengan benar
- Menyebutkan kembali tentang tanda dan
gejala Hipertermi benar
- Menyebutkan kembali tentang perawatan
Hipertermi
- Menyebutkan kembali tentang
pencegahan serangan Hipertermi kedua
- Perlindungan terhadap terjadinya
kecelakaan
B. Materi : Terlampir
C. Metode : Demonstrasi
D. Media : Lembar balik
E. Evaluasi : Keluarga dapat mempraktekkannya di depan
petugas.
2. F. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Keluarga Metode Waktu
Pembukaan 1. Memberi salam
2. Memperkenalkan diri
3. Bina hubungan saling
percaya.
4. Menyampaikan tujuan
pokok materi
1. Menjawab salam
2. Mendengar kan
Ceramah 3 menit
Pelaksanaan Menjelaskan materi
tentang:
1. Pengertian penyakit
Hipertermi
2. Faktor resiko
Hipertermi
3. Gejala dan tanda
Hipertermi
4. Cara pencegahan
Hipertermi
5. Makanan sehat bagi
penderita Hipertermi
1. Mendengar kan
2. Menanyakan
materi yang belum
dimengerti
Ceramah 9 menit
Penutup 1. Memberikan pertanyaan
2. Menarik kesimpulan
3. Menyampaikan hasil
Evaluasi
4. Menutup penyuluhan
(salam)
1. Menjawab
pertanyaan
2. Menjawab salam
Tanya
jawab
3 menit
3. MATERI HIPERTERMI
1. Pengertian Hipertermi
Hipertermi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami atau berisiko
untuk mengalami kenaikan suhu tubuh secara terus-menerus lebih tinggi dari
370
C (peroral) atau 38.80
C (perrektal) karena peningkatan kerentanan terhadap
faktor-faktor eksternal (Linda Juall Corpenito)
2. Penyebab Hipertermi
1. Perubahan mekanisme pengaturan panas sentral yang berhubungan
dengan trauma lahir dan obat-obatan
2. Infeksi oleh bacteria, virus atau protozoa.
3. Peradangan
4. Ketidak efektifan suhu sekunder pada usia lanjut
5. Kerusakan jaringan misalnya demam rematik pada pireksia, terdapat
peningkatan produksi panas dan penurunan kehilangan panas pada suhu
febris.
3. Tanda dan gejala Hipertermi
pertama yang terjadi setelah virus masuk kedalam tubuh penderita adalah
viremia yang mengakibatkan penderita mengalami demam, sakit kepala, mual,
nyeri otot, pegal – pegal seluruh tubuh dan hal lain yang dapat terjadi adalah
pembesaran hati (hepatomegali).
4. Pencegahan Hipertermi
Pencegahan untuk mengatasi hipertermia adalah pendinginan. Hal ini dimulai
segera di lapangan dan suhu tubuh inti harus diturunkan mencapai 39 derajat
Celsius dalam jam pertama. Lamanya hipertermia adalah yang paling menentukan
hasil akhir. Berendam dalam es lebih baik dari pada menggunakan alkohol
maupun kipas angin. Komplikasi membutuhkan perawtan di ruang intensif.
4. 5. Manifestasi Klinik
Manifestasi klinis yang mincul bervariasi berdasarkan derajat DHF dengan
masa inkubasi antara 13 – 15 hari. Penderita biasanya mengalami demam akut
sering disertai tubuh menggigil.
Gejala klinis lain yang timbul dan sangat menonjol adalah terjadinya perdarahan,
perdarahan yang terjadi dapat berupa perdarahan pada kulit, perdarahan
lainseperti melena. Selain demam dan perdarahan yang merupakan ciri khas DHF
gambaran klinis lain yang tidak khas dan biasa dijumpai pada penderita DHF
adalah
1. Keluhan pada pernafasan seperti batuk, pilek dan sakit waktu menelan.
2. Keluhan pada saluran pencernaan seperti mual, muntah, tidak nafsu makan,
diare dan konstipasi.
3. Keluhan sistem tubuh yang lain diantaranya sakit kepala, nyeri pada otot dan
sendi, nyeri ulu hati, pegal – pegal di seluruh tubuh.
Pengobatan Hipertermi :
1. Pindahkan orang ke daerah maupun luar ruangan yang dingin dan buka
pakaian ketat;
2. Dinginkan orang tersebut dengan cepat menggunakan metode apa pun
yang Anda bisa. Misalnya membenamkan orang dalam bak air dingin atau
menempatkan mereka dalam mandi air dingin. Anda juga dapat semprot
dengan air segar dan meniup udara dingin dari penggemar terhadap
mereka;
3. Pantau suhu tubuh, dan melanjutkan upaya pendinginan sampai suhu tubuh
turun menjadi sekitar 102 F atau lebih rendah (38,8 C);
4. Jika individu yang terkena masih sadar, berikan cairan dingin untuk
minum. Jangan memberi mereka minum alkohol;