SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
By:
INDRA
ASKEP MORBILI
I. KONSEP MEDIS
A. DEFINISI
 Morbili adalah penyakit virus akut, menular yang
ditandai dengan 3 stadium, yaitu stadium prodormal (
kataral ), stadium erupsi dan stadium konvalisensi, yang
dimanifestasikan dengan demam, konjungtivitis dan
bercak koplik ( Ilmu KesehatannAnak Edisi 2, th 1991.
FKUI ).
 Campak adalah demam eksantematosa akut oleh virus
yang menular ditandai oleh gejala prodromal yang khas,
ruam kulit dan bercak koplik. (Ovedoff, 1995:451)
 Campak adalah suatu penyakit akut menular yang
ditandai dengan tiga stadium : (1) stadium inkubasi (2)
stadium prodromal (3) stadium akhir. (Nelson, 1992 :
198).
B. Etiologi
 Penyebabnya adalah virus morbili yang terdapat
dalam sekret nasofaring dan darah sealma masa
prodormal sampai 24 jam setelah timbul bercak-
bercak. Virus ini berupa virus RNA yang termasuk
famili Paramiksoviridae, genus Morbilivirus.
 Cara penularan dengan droplet infeksi.

C. Epidemiologi
Biasanya penyakit ini timbul pada masa anak dan kemudian
menyebabkan kekebalan seumur hidup. Bayi yang dilahirkan
oleh ibu yang pernah menderita morbili akan mendapat
kekebalan secara pasif (melalui plasenta) sampai umur 4-6 bulan
dan setelah umur tersebut kekebalan akan mengurang sehingga
si bayi dapat menderita morbili. Bila seseorang wanita
menderita morbili ketika ia hamil 1 atau 2 bulan, maka 50%
kemungkinan akan mengalami abortus, bila ia menderita morbili
pada trimester I, II, atau III maka ia akan mungkin melahirkan
seorang anak dengan kelainan bawaan atau seorang anak
dengan BBLR, atau lahir mati atau anak yang kemudian
meninggal sebelum usia 1 tahun. Morbili dapat ditularkan
dengan 3 cara,antara lain :
1.percikan ludah yang mengandung virus
2.kontak langsung dengan penderita
3.penggunaan peralatan makan & minum bersama.
NEXT…….
Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah
vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan pasif pada
seorang bayi yang lahir ibu yang telah kebal
(berlangsung selama 1 tahun). Orang-orang yang
rentan terhadap campak adalah:
1. bayi berumur lebih dari 1 tahun
2. bayi yang tidak mendapatkan imunisasi
3. Daya tahan tubuh yang lemah
4. Belum pernah terkena campak
5. Belum pernah mendapat vaksinasi campak.
6. remaja dan dewasa muda yang belum
mendapatkan imunisasi kedua.
D. Patofisiologi
 Sebagai reaksi terhadap virus maka terjadi
eksudat yang serous dan poliferasi sel
mononukleus dan beberapa sel
polimorfonukleus di sekitar kapiler. Kelainan
ini terdapat pada kulit, selaput lendir
nasofaring, bronkus dan konjungtiva
E. Manifestasi klinis
Masa tunas/inkubasi penyakit berlangsung kurang lebih dari 10-20
hari dan kemudian timbul gejala-gejala yang dibagi dalam 3
stadium
1. Stadium kataral (prodormal
Stadium prodormal berlangsung selama 4-5 hari ditandai oleh
demam ringa hingga sedang, batuk kering ringan, coryza, fotofobia
dan konjungtivitis. Menjelang akhir stadium kataral dan 24 jam
sebelum timbul enantema, timbul bercak koplik yang
patognomonik bagi morbili, tetapi sangat jarang dijumpai
2. Stadium erupsi
Coryza dan batuk-batuk bertambah.Timbul enantema / titik merah
dipalatum durum dan palatum mole.Terjadinya eritema yang
berbentuk makula papula disertai dengan menaiknya suhu tubuh.
Eritema timbul dibelakang telinga dibagian atas lateral tengkuk,
sepanjang rambut dan bagian belakang bawah
Next…………
3. Stadium konvalesensi
Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna
lebih tua (hiperpigmentasi) yang bisa hilang
sendiri.Selain hiperpigmentasi pada anak Indonesia
sering ditemukan pula kulit yang
bersisik.Hiperpigmentasi ini merupakan gejala
patognomonik untuk morbili.Pada penyakit-penyakit
lain dengan eritema atau eksantema ruam kulit
menghilang tanpa hiperpigmentasi. Suhu menurun
sampai menjadi normal kecuali bila ada komplikasi
F. Komplikasi
- Otitis media akut
- Pneumonia / bronkopneumoni
- Encefalitis
- Bronkiolitis
- Laringitis obstruksi dan laringotrakkhetis
H. Pencegahan
1. Imunusasi aktif
2. Imunusasi pasif
I. Pengobatan
 Terdapat indikasi pemberian obat
sedatif, antipiretik untuk mengatasi
demam tinggi.Istirahat ditempat tidur
dan pemasukan cairan yang
adekuat.Mungkin diperlukan
humidikasi ruangan bagi penderita
laringitis atau batuk mengganggu dan
lebih baik mempertahanakan suhu
ruangan yang hangat
J. Pemeriksaan Diagnostik
1.Pemeriksaan Fisik
 Mata : terdapat konjungtivitis, fotophobia
 Kepala : sakit kepala
 Hidung : Banyak terdapat secret, influenza,
rhinitis/koriza, perdarahan hidung (pada stad eripsi ).
 Mulut &bibir : Mukosa bibir kering, stomatitis, batuk,
mulut terasa pahit.
 Kulit : Permukaan kulit ( kering ), turgor kulit, rasa gatal, ruam
makuler pada leher, muka, lengan dan kaki (pada stad.
Konvalensi), evitema, panas (demam).
 Pernafasan : Pola nafas, RR, batuk, sesak nafas, wheezing,
renchi, sputum
 Tumbuh Kembang : BB,TB, BB Lahir,Tumbuh kembang R/
imunisasi.
 Pola Defekasi : BAK, BAB, Diare
 Status Nutrisi : intake – output makanan, nafsu makanan
Next…………
ruam makuler pada leher, muka, lengan dan kaki
(pada stad. Konvalensi), evitema, panas (demam).
 Pernafasan : Pola nafas, RR, batuk, sesak nafas, wheezing,
renchi, sputum
 Tumbuh Kembang : BB,TB, BB Lahir,Tumbuh kembang R/
imunisasi.
 Pola Defekasi : BAK, BAB, Diare
 Status Nutrisi : intake – output makanan, nafsu makanan
2. Pemeriksaan Darah
 Gambaran darah tepi ialah limfositosis dan leukopenia.
K. Penetalaksanaan Teraupetik
 Pemberian vitamin A
 Istirahat baring selama suhu meningkat,
pemberian antipiretik
 Pemberian antibiotik pada anak-anak yang
beresiko tinggi
 Pemberian obat batuk dan sedativum
II. KONSEP KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN
A. Anamnesa
1.Identitas
Nama,umur, jenis kelamin.
2.Keluhan utama
3.Riwayat penyakit sekarang
4.Riwayat penyakit dahulu
5.Riwayat kehamilan dan persalinan
6.Riwayat nutrisi
7.Riwayat imunisasi
8.Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
9.Kebutuhan aktivitas sehari-hari
Klasifikasi Data
A. Data Subyektif
 Ibu klien mengeluh anaknya sesak
 Ibu klien mengeluh anaknya demam
 Ibu klien mengeluh anaknya nyeri menelan
 Ibu klien mengeluh kulit anaknya
kemerahan/adanya ruam
 Ibu klien mengeluh anaknya lemah
 Ibu klien mengeluh nafsu makan anaknya
menurun
 Orang tua khawatir keadaan anaknya
 Klien mengeluh dengan batuk yang dialaminya
Next………………
B. Data Obyektif
 Ibu klien Nampak cemas/gelisah
 Klien Nampak susah bernapas
 Nampak nyeri menelan
 Nampak kulit kemerahan/adanya rash
 Nafsu makan menurun
 Nampak batuk
 Kulit terasa panas
 Porsi makan ¼ sdm
 Terdapat bercak-bercak merah pada mukosa mulut
 Mukosa mulut kering
 Kebutuhan klien di bantu orang tua
next….
 TTV:
• Suhu : 390c
• Nadi : 120 x/meni
• Respirasi : 28 x/menit
• TD : 100/70 mmHg
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola napas tak efektif b.d peningkatan produksi
sekret
2. Hipertermi b.d adanya infeksi
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d nafsu
makan menurun adanya rasa sakit pada saat
mengunyah & menelan,
4. Gangguan Integritas Kulit b.d adanya rash/ruam
pada kuli
5. Intoleransi Aktivitas b.d kelemahan otot
6. Kecemasan b.d Stres psikologis bagi keluarga dan
klien
INTERVENSI
1.Pola napas tak efektif b.d peningkatan produksi
sekret
 Auskultasi bunyi napas
 Kaji/pantau frekwensi frekuensi pernapasan.
 Catat adanya atau derajat dispnea
 Observasi karakteristik batuk
 Dorong pengeluaran sputum, pengisapan (suction) bila
diindikasikan.
 Kolaborasi dengan tim medis pemberian O2 sesuai
dengan indikasi
 Kaji tanda vital – pernafasan, nadi, tekanan darah
next…….
2. Hipertermi b.d adanya infeksi
Kaji saat timbulnya demam
Observasi tanda-tanda vital tiap 3 jam.
anjurkan klien untuk minum banyak + 1500
perhari.
beri kompres hangat pada daerah dahi, axilla,
lipat paha.
Anjurkan untuk tidak memakai selimut dan
pakaian tebal.
Kolaborasi untuk anti peretik
next…
3. Gangguan pemenuhan keb.nutrisi kurang dari keb.tubuh
b.d nafsu makan
menurun adanya rasa sakit pada saat mengunyah &
menelan
 Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang disukai.
 Observasi dan catat masukan makanan pasien.
 Timbang berat badan tiap hari.
 Berikan makanan sedikit dari frekuensi sering dan atau
makan diantara waktu makan.
 Observasi dan catat kejadian mual atau muntah, flatus, dan
gejala lain yang berhubungan
 Berikan obat analgetik bila ada indikasi (kolaborasi)
Lanjut……..
4. Gangguan Integritas Kulit b.d adanya rash/ruam
pada kulIt
Jaga agar kuku tetap pendek dan bersih
Pakailah sarung tangan atau restrein siku
Berikan pakaian yang tipis, longgar, dan tidak
meng mengiritasi.
Tutup area yang sakit (lengan panjang, celana
panjang, pakaian satu lapis).
Berikan losion yang melembutkan (sedikit saja
pada ruam terbuka)
Hindari pemajanan panas atau sinar matahari.
Trusss………..
5. Intoleransi Aktivitas b.d kelemahan otot
 permainan yang sesuai dengan tingkat
perkembangannya
 Kaji hal-hal yang mampu /tidak mempu dilakukan
klien sehubungan dengan kelemahan fisiknya
 Bantu klien memenuhi kebutuhan aktivitasnya
sesuai dengan tingkat keterbatasan klien ( mandi,
makan, BAK )
 Jelaskan tentang hal-hal yang membantu kekuatan
fisiknya meningkat.
 Berikan aktivitas / permainan yang sesuai dengan
tingkat perkembangannya.
Laju……
6. Kecemasan b.d Stres psikologis bagi keluarga
dan klien.
Kaji tingkat kecwemasan ( Ringan, sedang,
berat, panik)
Jalin hubungan saling percaya dengan klien /
keluarga
Beri kesempatan pada keluarga/klien untuk
mengungkapkan rasa cemasnya
SEKIAN

More Related Content

What's hot

Edema paru
Edema paruEdema paru
Edema parusu darto
 
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR (P2M)
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR (P2M)PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR (P2M)
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR (P2M)Meironi Waimir
 
Pentingnya cuci tangan pakai sabun
Pentingnya cuci tangan pakai sabunPentingnya cuci tangan pakai sabun
Pentingnya cuci tangan pakai sabunBella Nur Andani
 
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttaAsuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttasaharwakumoro
 
Asuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumoniaAsuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumoniakristanto djuwahir
 
Infeksi Menular Seksual (IMS)
Infeksi Menular Seksual  (IMS)Infeksi Menular Seksual  (IMS)
Infeksi Menular Seksual (IMS)mbanarti
 
Asuhan keperawatan anak dengan MAS
Asuhan keperawatan anak dengan MASAsuhan keperawatan anak dengan MAS
Asuhan keperawatan anak dengan MASdian esvani
 
Power point hiv aids
Power point hiv aidsPower point hiv aids
Power point hiv aidsajibk
 
Penyakit Cacar ppt biologi
Penyakit Cacar ppt biologiPenyakit Cacar ppt biologi
Penyakit Cacar ppt biologiDitha Putri
 
Eff. sekunder (modul kulit dan jaringan penunjang)
Eff. sekunder (modul kulit dan jaringan penunjang)Eff. sekunder (modul kulit dan jaringan penunjang)
Eff. sekunder (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
 

What's hot (20)

Hipospadia
Hipospadia Hipospadia
Hipospadia
 
Edema paru
Edema paruEdema paru
Edema paru
 
Tuberculosis pada anak
Tuberculosis pada anakTuberculosis pada anak
Tuberculosis pada anak
 
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR (P2M)
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR (P2M)PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR (P2M)
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR (P2M)
 
Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi
Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke BayiPencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi
Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi
 
Pentingnya cuci tangan pakai sabun
Pentingnya cuci tangan pakai sabunPentingnya cuci tangan pakai sabun
Pentingnya cuci tangan pakai sabun
 
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttaAsuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
 
Pengkajian sistem integumen
Pengkajian sistem integumenPengkajian sistem integumen
Pengkajian sistem integumen
 
Asuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumoniaAsuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumonia
 
Infeksi Menular Seksual (IMS)
Infeksi Menular Seksual  (IMS)Infeksi Menular Seksual  (IMS)
Infeksi Menular Seksual (IMS)
 
Asuhan keperawatan anak dengan MAS
Asuhan keperawatan anak dengan MASAsuhan keperawatan anak dengan MAS
Asuhan keperawatan anak dengan MAS
 
Ppt pneumonia
Ppt pneumoniaPpt pneumonia
Ppt pneumonia
 
Tinea kruris
Tinea krurisTinea kruris
Tinea kruris
 
Askep tinea kapitis
Askep tinea kapitisAskep tinea kapitis
Askep tinea kapitis
 
Power point hiv aids
Power point hiv aidsPower point hiv aids
Power point hiv aids
 
seborrhea
seborrheaseborrhea
seborrhea
 
Penyuluhan HIV/AIDS
Penyuluhan HIV/AIDSPenyuluhan HIV/AIDS
Penyuluhan HIV/AIDS
 
Penyakit Cacar ppt biologi
Penyakit Cacar ppt biologiPenyakit Cacar ppt biologi
Penyakit Cacar ppt biologi
 
Askep malaria
Askep malariaAskep malaria
Askep malaria
 
Eff. sekunder (modul kulit dan jaringan penunjang)
Eff. sekunder (modul kulit dan jaringan penunjang)Eff. sekunder (modul kulit dan jaringan penunjang)
Eff. sekunder (modul kulit dan jaringan penunjang)
 

Viewers also liked (7)

Campak
CampakCampak
Campak
 
Lp campak
Lp campakLp campak
Lp campak
 
Penyakit dalam Keluarga: Morbili
Penyakit dalam Keluarga: MorbiliPenyakit dalam Keluarga: Morbili
Penyakit dalam Keluarga: Morbili
 
Campak
CampakCampak
Campak
 
Campak
CampakCampak
Campak
 
Campak
CampakCampak
Campak
 
Ppt campak
Ppt campakPpt campak
Ppt campak
 

Similar to Askep morbili AKPER PEMKAB MUNA

askep anak morbili.ppt
askep anak morbili.pptaskep anak morbili.ppt
askep anak morbili.pptMethaKemala
 
Campak
CampakCampak
Campaklidya8
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoidAsuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoidMarito Simanungkalit
 
1. askep thipoid
1. askep  thipoid1. askep  thipoid
1. askep thipoidEllyeUtami
 
Lp faringitis
Lp faringitisLp faringitis
Lp faringitismaelmery
 
Imunisasi campak pada anak
Imunisasi campak pada anakImunisasi campak pada anak
Imunisasi campak pada anakFitria Rizki
 
askep EFUSI PLEURA.docx
askep  EFUSI PLEURA.docxaskep  EFUSI PLEURA.docx
askep EFUSI PLEURA.docxSilvhanyAkuba
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
BronkopneumoniaAwi Ranara
 
Demam Typhoid, disentri, difteri
Demam Typhoid, disentri, difteriDemam Typhoid, disentri, difteri
Demam Typhoid, disentri, difteriAndiMardiyani
 
Asuhan keperawatan pada difteri
Asuhan keperawatan pada difteriAsuhan keperawatan pada difteri
Asuhan keperawatan pada difteriocto zulkarnain
 
Penyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawati
Penyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawatiPenyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawati
Penyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawatiNoveldy Pitna
 
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuAsuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuOperator Warnet Vast Raha
 
Difteri
DifteriDifteri
Difteriatokp
 
TI16_Demam-tifoid-Q.pdf
TI16_Demam-tifoid-Q.pdfTI16_Demam-tifoid-Q.pdf
TI16_Demam-tifoid-Q.pdfLukmanF2
 

Similar to Askep morbili AKPER PEMKAB MUNA (20)

askep anak morbili.ppt
askep anak morbili.pptaskep anak morbili.ppt
askep anak morbili.ppt
 
Campak
CampakCampak
Campak
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoidAsuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
 
1. askep thipoid
1. askep  thipoid1. askep  thipoid
1. askep thipoid
 
Askep thipoid
Askep  thipoidAskep  thipoid
Askep thipoid
 
IKA Penyakit yang lazim terjadi
IKA Penyakit yang lazim terjadiIKA Penyakit yang lazim terjadi
IKA Penyakit yang lazim terjadi
 
Lp faringitis
Lp faringitisLp faringitis
Lp faringitis
 
pertusis.pptx
pertusis.pptxpertusis.pptx
pertusis.pptx
 
Imunisasi campak pada anak
Imunisasi campak pada anakImunisasi campak pada anak
Imunisasi campak pada anak
 
askep EFUSI PLEURA.docx
askep  EFUSI PLEURA.docxaskep  EFUSI PLEURA.docx
askep EFUSI PLEURA.docx
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
Bronkopneumonia
 
Demam Typhoid, disentri, difteri
Demam Typhoid, disentri, difteriDemam Typhoid, disentri, difteri
Demam Typhoid, disentri, difteri
 
Campak
CampakCampak
Campak
 
Asuhan keperawatan pada difteri
Asuhan keperawatan pada difteriAsuhan keperawatan pada difteri
Asuhan keperawatan pada difteri
 
Penyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawati
Penyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawatiPenyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawati
Penyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawati
 
Ispa pada bayi dan aqnak
Ispa pada bayi dan aqnakIspa pada bayi dan aqnak
Ispa pada bayi dan aqnak
 
Makalah furunkel
Makalah furunkelMakalah furunkel
Makalah furunkel
 
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuAsuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
 
Difteri
DifteriDifteri
Difteri
 
TI16_Demam-tifoid-Q.pdf
TI16_Demam-tifoid-Q.pdfTI16_Demam-tifoid-Q.pdf
TI16_Demam-tifoid-Q.pdf
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 

Recently uploaded (16)

konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 

Askep morbili AKPER PEMKAB MUNA

  • 2. I. KONSEP MEDIS A. DEFINISI  Morbili adalah penyakit virus akut, menular yang ditandai dengan 3 stadium, yaitu stadium prodormal ( kataral ), stadium erupsi dan stadium konvalisensi, yang dimanifestasikan dengan demam, konjungtivitis dan bercak koplik ( Ilmu KesehatannAnak Edisi 2, th 1991. FKUI ).  Campak adalah demam eksantematosa akut oleh virus yang menular ditandai oleh gejala prodromal yang khas, ruam kulit dan bercak koplik. (Ovedoff, 1995:451)  Campak adalah suatu penyakit akut menular yang ditandai dengan tiga stadium : (1) stadium inkubasi (2) stadium prodromal (3) stadium akhir. (Nelson, 1992 : 198).
  • 3. B. Etiologi  Penyebabnya adalah virus morbili yang terdapat dalam sekret nasofaring dan darah sealma masa prodormal sampai 24 jam setelah timbul bercak- bercak. Virus ini berupa virus RNA yang termasuk famili Paramiksoviridae, genus Morbilivirus.  Cara penularan dengan droplet infeksi. 
  • 4. C. Epidemiologi Biasanya penyakit ini timbul pada masa anak dan kemudian menyebabkan kekebalan seumur hidup. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang pernah menderita morbili akan mendapat kekebalan secara pasif (melalui plasenta) sampai umur 4-6 bulan dan setelah umur tersebut kekebalan akan mengurang sehingga si bayi dapat menderita morbili. Bila seseorang wanita menderita morbili ketika ia hamil 1 atau 2 bulan, maka 50% kemungkinan akan mengalami abortus, bila ia menderita morbili pada trimester I, II, atau III maka ia akan mungkin melahirkan seorang anak dengan kelainan bawaan atau seorang anak dengan BBLR, atau lahir mati atau anak yang kemudian meninggal sebelum usia 1 tahun. Morbili dapat ditularkan dengan 3 cara,antara lain : 1.percikan ludah yang mengandung virus 2.kontak langsung dengan penderita 3.penggunaan peralatan makan & minum bersama.
  • 5. NEXT……. Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahir ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1 tahun). Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah: 1. bayi berumur lebih dari 1 tahun 2. bayi yang tidak mendapatkan imunisasi 3. Daya tahan tubuh yang lemah 4. Belum pernah terkena campak 5. Belum pernah mendapat vaksinasi campak. 6. remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua.
  • 6. D. Patofisiologi  Sebagai reaksi terhadap virus maka terjadi eksudat yang serous dan poliferasi sel mononukleus dan beberapa sel polimorfonukleus di sekitar kapiler. Kelainan ini terdapat pada kulit, selaput lendir nasofaring, bronkus dan konjungtiva
  • 7. E. Manifestasi klinis Masa tunas/inkubasi penyakit berlangsung kurang lebih dari 10-20 hari dan kemudian timbul gejala-gejala yang dibagi dalam 3 stadium 1. Stadium kataral (prodormal Stadium prodormal berlangsung selama 4-5 hari ditandai oleh demam ringa hingga sedang, batuk kering ringan, coryza, fotofobia dan konjungtivitis. Menjelang akhir stadium kataral dan 24 jam sebelum timbul enantema, timbul bercak koplik yang patognomonik bagi morbili, tetapi sangat jarang dijumpai 2. Stadium erupsi Coryza dan batuk-batuk bertambah.Timbul enantema / titik merah dipalatum durum dan palatum mole.Terjadinya eritema yang berbentuk makula papula disertai dengan menaiknya suhu tubuh. Eritema timbul dibelakang telinga dibagian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut dan bagian belakang bawah
  • 8. Next………… 3. Stadium konvalesensi Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna lebih tua (hiperpigmentasi) yang bisa hilang sendiri.Selain hiperpigmentasi pada anak Indonesia sering ditemukan pula kulit yang bersisik.Hiperpigmentasi ini merupakan gejala patognomonik untuk morbili.Pada penyakit-penyakit lain dengan eritema atau eksantema ruam kulit menghilang tanpa hiperpigmentasi. Suhu menurun sampai menjadi normal kecuali bila ada komplikasi
  • 9. F. Komplikasi - Otitis media akut - Pneumonia / bronkopneumoni - Encefalitis - Bronkiolitis - Laringitis obstruksi dan laringotrakkhetis
  • 10. H. Pencegahan 1. Imunusasi aktif 2. Imunusasi pasif
  • 11. I. Pengobatan  Terdapat indikasi pemberian obat sedatif, antipiretik untuk mengatasi demam tinggi.Istirahat ditempat tidur dan pemasukan cairan yang adekuat.Mungkin diperlukan humidikasi ruangan bagi penderita laringitis atau batuk mengganggu dan lebih baik mempertahanakan suhu ruangan yang hangat
  • 12. J. Pemeriksaan Diagnostik 1.Pemeriksaan Fisik  Mata : terdapat konjungtivitis, fotophobia  Kepala : sakit kepala  Hidung : Banyak terdapat secret, influenza, rhinitis/koriza, perdarahan hidung (pada stad eripsi ).  Mulut &bibir : Mukosa bibir kering, stomatitis, batuk, mulut terasa pahit.  Kulit : Permukaan kulit ( kering ), turgor kulit, rasa gatal, ruam makuler pada leher, muka, lengan dan kaki (pada stad. Konvalensi), evitema, panas (demam).  Pernafasan : Pola nafas, RR, batuk, sesak nafas, wheezing, renchi, sputum  Tumbuh Kembang : BB,TB, BB Lahir,Tumbuh kembang R/ imunisasi.  Pola Defekasi : BAK, BAB, Diare  Status Nutrisi : intake – output makanan, nafsu makanan
  • 13. Next………… ruam makuler pada leher, muka, lengan dan kaki (pada stad. Konvalensi), evitema, panas (demam).  Pernafasan : Pola nafas, RR, batuk, sesak nafas, wheezing, renchi, sputum  Tumbuh Kembang : BB,TB, BB Lahir,Tumbuh kembang R/ imunisasi.  Pola Defekasi : BAK, BAB, Diare  Status Nutrisi : intake – output makanan, nafsu makanan 2. Pemeriksaan Darah  Gambaran darah tepi ialah limfositosis dan leukopenia.
  • 14. K. Penetalaksanaan Teraupetik  Pemberian vitamin A  Istirahat baring selama suhu meningkat, pemberian antipiretik  Pemberian antibiotik pada anak-anak yang beresiko tinggi  Pemberian obat batuk dan sedativum
  • 15. II. KONSEP KEPERAWATAN I. PENGKAJIAN A. Anamnesa 1.Identitas Nama,umur, jenis kelamin. 2.Keluhan utama 3.Riwayat penyakit sekarang 4.Riwayat penyakit dahulu 5.Riwayat kehamilan dan persalinan 6.Riwayat nutrisi 7.Riwayat imunisasi 8.Riwayat pertumbuhan dan perkembangan 9.Kebutuhan aktivitas sehari-hari
  • 16. Klasifikasi Data A. Data Subyektif  Ibu klien mengeluh anaknya sesak  Ibu klien mengeluh anaknya demam  Ibu klien mengeluh anaknya nyeri menelan  Ibu klien mengeluh kulit anaknya kemerahan/adanya ruam  Ibu klien mengeluh anaknya lemah  Ibu klien mengeluh nafsu makan anaknya menurun  Orang tua khawatir keadaan anaknya  Klien mengeluh dengan batuk yang dialaminya
  • 17. Next……………… B. Data Obyektif  Ibu klien Nampak cemas/gelisah  Klien Nampak susah bernapas  Nampak nyeri menelan  Nampak kulit kemerahan/adanya rash  Nafsu makan menurun  Nampak batuk  Kulit terasa panas  Porsi makan ¼ sdm  Terdapat bercak-bercak merah pada mukosa mulut  Mukosa mulut kering  Kebutuhan klien di bantu orang tua
  • 18. next….  TTV: • Suhu : 390c • Nadi : 120 x/meni • Respirasi : 28 x/menit • TD : 100/70 mmHg
  • 19. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Pola napas tak efektif b.d peningkatan produksi sekret 2. Hipertermi b.d adanya infeksi 3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d nafsu makan menurun adanya rasa sakit pada saat mengunyah & menelan, 4. Gangguan Integritas Kulit b.d adanya rash/ruam pada kuli 5. Intoleransi Aktivitas b.d kelemahan otot 6. Kecemasan b.d Stres psikologis bagi keluarga dan klien
  • 20. INTERVENSI 1.Pola napas tak efektif b.d peningkatan produksi sekret  Auskultasi bunyi napas  Kaji/pantau frekwensi frekuensi pernapasan.  Catat adanya atau derajat dispnea  Observasi karakteristik batuk  Dorong pengeluaran sputum, pengisapan (suction) bila diindikasikan.  Kolaborasi dengan tim medis pemberian O2 sesuai dengan indikasi  Kaji tanda vital – pernafasan, nadi, tekanan darah
  • 21. next……. 2. Hipertermi b.d adanya infeksi Kaji saat timbulnya demam Observasi tanda-tanda vital tiap 3 jam. anjurkan klien untuk minum banyak + 1500 perhari. beri kompres hangat pada daerah dahi, axilla, lipat paha. Anjurkan untuk tidak memakai selimut dan pakaian tebal. Kolaborasi untuk anti peretik
  • 22. next… 3. Gangguan pemenuhan keb.nutrisi kurang dari keb.tubuh b.d nafsu makan menurun adanya rasa sakit pada saat mengunyah & menelan  Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang disukai.  Observasi dan catat masukan makanan pasien.  Timbang berat badan tiap hari.  Berikan makanan sedikit dari frekuensi sering dan atau makan diantara waktu makan.  Observasi dan catat kejadian mual atau muntah, flatus, dan gejala lain yang berhubungan  Berikan obat analgetik bila ada indikasi (kolaborasi)
  • 23. Lanjut…….. 4. Gangguan Integritas Kulit b.d adanya rash/ruam pada kulIt Jaga agar kuku tetap pendek dan bersih Pakailah sarung tangan atau restrein siku Berikan pakaian yang tipis, longgar, dan tidak meng mengiritasi. Tutup area yang sakit (lengan panjang, celana panjang, pakaian satu lapis). Berikan losion yang melembutkan (sedikit saja pada ruam terbuka) Hindari pemajanan panas atau sinar matahari.
  • 24. Trusss……….. 5. Intoleransi Aktivitas b.d kelemahan otot  permainan yang sesuai dengan tingkat perkembangannya  Kaji hal-hal yang mampu /tidak mempu dilakukan klien sehubungan dengan kelemahan fisiknya  Bantu klien memenuhi kebutuhan aktivitasnya sesuai dengan tingkat keterbatasan klien ( mandi, makan, BAK )  Jelaskan tentang hal-hal yang membantu kekuatan fisiknya meningkat.  Berikan aktivitas / permainan yang sesuai dengan tingkat perkembangannya.
  • 25. Laju…… 6. Kecemasan b.d Stres psikologis bagi keluarga dan klien. Kaji tingkat kecwemasan ( Ringan, sedang, berat, panik) Jalin hubungan saling percaya dengan klien / keluarga Beri kesempatan pada keluarga/klien untuk mengungkapkan rasa cemasnya