SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
II. PERENCANAAN
Nama : Ny. M Diagnosa Medis : Post op Seksio sesarea
Umur : 40 th No. Medrec : 00543199
No Tgl Diagnosa Keperawatan
PERENCANAAN
Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5 6
1 8-8-05 Gangguan rasa nyaman: nyeri
berhubungan terputusnya
kontinuitas jaringan akibat
adanya luka operasi ditandai
dengan:
DS:
• Klien mengeluh nyeri pada
daerah luka jika bergerak
• Klien mengatakan nyeri
bertambah jika melakukan
aktivitas pergerakan seperti
berubah posisi.
• Klien mengatakan nyeri tidak
berkurang dengan apapun
• Klien mengatakan nyerinya
seperti disayat-sayat.
DO:
Tupan:
Nyeri klien hilang setelah
dilakukan perawatan
selama lima hari.
Tupen:
Setelah dilakukan
perawatan selama dua kali
24 jam, nyeri berangsur-
angsur berkurang atau
hilang dengan kriteria:
• Nyeri klien berkurang
dari empat menjadi
dua.
• Klien tidak tampak
meringis saat bergerak.
• Tanda-tanda vital
dalam batas normal:
(TD 120/90 mmHg,
Respirasi 16-20 kali
permenit, Suhu 37ºC
1. Observasi skala dan
intensitas nyeri, tanda-tanda
vital setiap empat jam
sekali.
2. Berikan penjelasan pada
klien bahwa nyeri tersebut
adalah fisiologis terjadi
pada ibu post SC
3. Berikan atau bimbing klien
pada posisi yang senyaman
mungkin.
1. Untuk dapat mengetahui
sejauh mana tingkat nyeri
dapat mengganggu
aktivitas klien, dan
sebagai indikasi untuk
mengetahui peningkatan
dan penurunan rasa nyeri.
2. Dengan adanya penjelasan
dapat menambah
wawasan klien sehingga
klien dapat menerima
keadaannya dan dapat
beradaptasi atau
mengambil tindakan bila
terasa nyeri.
3. posisi yang nyaman dapat
mengurangi tekanan pada
luka operasi sehingga rasa
nyaman terpenuhi
75
1 2 3 4 5 6
• Klien post partum
spontan hari kedua.
• Terdapat luka jahitan di
abdomen yang terbungkus
verban ± 10 cm
• Klien meringis saat bergerak
dan berubah posisi
• Klien post op dengan anastesi
umum.
• Skala nyeri empat (skala
nyeri satu sampai lima)
• Tanda-tanda vital:
TD: 110/70 mmHg
N: 92 kali permenit
R: 24 kali permenit
sampai 38ºC, Nadi 70
sampai 80 kali
permenit).
4. Bimbing dan ajarkan
pentingnya mobilisasi bagi
klien post partum.
5. Ajarkan klien untuk
melakukan teknik distraksi
apabila nyeri terasa.
6. berikan obat analgetik asam
mefenamat 3 x 500 mg PO
jam 09–17–01 WIB.
7. Kaji ulang tingkat nyeri
4. Pengetahuan yang
diberikan dapat merubah
prilaku ibu sehingga klien
mau melakukannya
5. Distraksi mengalihkan
perhatian klien terhadap
nyeri.
6. dengan memberikan
analgetik dapat
mengurangi rasa nyeri.
7. mengetahui sejauh mana
nyeri berkurang dan untuk
menentukan intervensi
selanjutnya.
2 8-8-05 Resiko tinggi terjadinya infeksi
berhubungan dengan kerusakan
integritas kulit akibat prosedur
infeksi, ditandai dengan:
DS:
• Klien mengatakan nyeri bila
bergerak.
• Klien mengatakan tidak
mengetahui cara perawatan
luka dengan benar.
Tupan:
Infeksi tidak terjadi setelah
dilakukan perawatan
selama 5 hari.
Tupen:
Setelah dilakukan
perawatan selama tiga kali
24 jam infeksi tidak terjadi
dengan kriteria:
• Luka bersih dan kering.
• Tidak terdapat tanda-
1. Observasi suhu setiap
delapan jam.
2. Ganti alat tenun setiap hari.
3. Observasi tanda-tanda
infeksi seperti: tumor, dolor
dan rubor pada saat ganti
balutan.
1. Peningkatan suhu
mengidentufikasi adanya
infeksi.
2. Alat tenun yang kotor
menjadi sumber infeksi
dan penyakit.
3. Untuk mendeteksi secara
dini sehingga
memudahkan intervensi
selanjutnya
76
1 2 3 4 5 6
DO:
• Klien post partum SC hari
kedua.
• Terdapat luka jahitan di
abdomen sebesar ± 10 cm
yang terbungkus verban.
• Suhu tubuh 37 ºC.
• Terdapat nyeri tekan pada
daerah luka.
• Therapi amoxicillin 500 mg
3x1 tablet.
tanda infeksi seperti
kalor, rubor, dolor dan
fungsiolaesa.
• Suhu dalam batas normal
36º C sampai 37º C.
4. Lakukan perawatan luka
dengan memperhatikan
kesterilan.
5. Memberikan obat antibiotik
topcillin 3x500 mg PO jam
09 – 17 – 01 WIB.
4. Mencegah masuknya
molekul patogen.
5. Antibiotik menghambat
pertumbuhan
mikroorganisme.
3 8-8-05 Resiko tinggi terjadinya
gangguan laktasi: pengeluaran
ASI tidak efektif berhubungan
dengan kurangnya stimulus
pada hipofise akibat bayi
dirawat terpisah ditandai
dengan:
DS:
• Klien mengatakan belum
menyusui bayinya sampai
saat ini.
• Klien mengatakan tidak
tahu cara perawatan
payudara.
DO:
• Pada saat dilakukan
pengkajian pada daerah
areola dan putting susu
Tupan:
Setelah dilakukan
perawatan selama dua hari,
proses laktasi lancar.
Tupen:
Setelah dilakukan
perawatan selama satu hari
tidak terjadi gangguan
dengan kriteria:
• Ibu dan anak dirawat
gabung.
• Ibu mengetahui cara
perawatan payudara
dan fungsinya.
• Klien mau menyusui
bayinya.
1. Berikan penjelasan tentang
tujuan dan teknik perawatan
payudara yang benar.
2. Lakukan demonstrasi secara
langsung kapada klien tentang
teknik perawatan payudara.
3. Motivasi klien agar mau
menyusui anaknya.
4. Kolaborasi dengan perawat
ruangan untuk dilakukan rawat
1. klien akan mengerti dan
termotivasi untuk melakukan
perawatan payudara.
2. Dengan melihat cara
perawatan payudara secara
langsung, dapat
memudahkan klien untuk
mengingatnya sehingga klien
mau melakukannya dirumah
sendiri secara rutin.
3. Dapat meningkatkan
hubungan antara ibu dan
anak.
4. Rawat gabung dapat
memudahkan ibu dalam
77
1 2 3 4 5 6
tampak tidak keluar ASI
• Klien hari kedua post op.
• Reflek hisap bayi kurang.
• Klien tampak tidak
menggendong bayinya.
gabung jika kondisi ibu dan
bayi sehat.
5. Obsevasi payudara setiap hari
sekresi ASI
memberikan ASI.
5. Memantau perkembangan
payudara ibu setiap hari.
4 8-8-
2005
Gangguan pemenuhan
kebutuhan ADL: personal
hygiene berhubungan dengan
keterbatasan gerak akibat
nyeri, ditandai dengan:
DS:
• Klien mengatakan nyeri
bila bergerak.
• Klien mengatakan belum
keramas semenjak dirumah
sakit.
DO:
• Aktifitas dibantu
keluarga dan perawat.
• Kulit kepala klien tampak
kotor
• Klien mandi lap satu
sampai dua kali sehari.
Tupan:
Personal hygiene baik.
Tupen:
Dalam jangka waktu dua
hari pasien mampu
merawat kebersihan diri
sendiri tanpa bantuan orang
lain dengan kriteria :
- Klien dapat duduk
- Aktifitas sehari-hari
dilakukan sendiri
- Klien dapat mandi
sendiri satu sampai dua
kali sehari menggunakan
sabun
- Klien dapat keramas
1. Bantu klien dan fasilitasi
dalam melakukan
personal.hygiene:
- Mandi
- Keramas
2. Motivasi klien untuk
mencoba melakukan
personal hygiene sendiri
bila nyeri berkurang dan
dukung klien bila mampu
untuk melakukannya.
3. Latih klien untuk mobilisasi
bertahap:
duduk dan jalan
1. Memberikan kemudahan
klien untuk melakukan
personal hygiene:
- Dapat melancarkan
peredaran darah dan
membersihkan kulit
- Dapat melancarkan
peredaran darah dan
membersihkan rambut
dari ketombe dan
kotoran.
2. Latihan kegiatan minimal
yang berhasil dapat
meningkatkan motivasi
untuk sering berlatih.
3. Dengan mobilisasi jalan
peredaran darah menjadi
lancar dan membantu
78
1 2 3 4 5 6
mempercepat proses
penyembuhan luka.
5 8-8-05 Ketidakmampuan klien
memilih jenis kontrasepsi yang
sesuai berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan tentang
alat-alat kontrasepsi, ditandai
dengan:
DS:
• Klien mengatakan tidak
tahu semua tentang alat
kontrasepsi.
• Klien mengatakan
berencana menggunakan
alat kontrasepsi kodom lagi.
• Klien dan suami berencana
tidak akan mempunyai anak
lagi.
Tupan:
Setelah dilakukan
perawatan selama dua hari
klien mampu memilih alat
kontrasepsi yang tepat
Tupen:
Setelah diberikan
perawatan selama satu hari,
klien mampu memahami
dan mengetahui kontrasepsi
yang belum diketahuinya
dengan kriteria:
• Klien mengetahui alat
kontrasepsi selain
kondom
• Klien mengetahui
tentang alat kontrasepsi
yang tepat untuknya.
• Klien dapat memilih
alat kontrasepsi yang
tepat untuk dirinya
1. Berikan penjelasan pada
klien tentang :
• Macam-macam
alat kontrasepsi selain
kondom
• Alat kontrasepsi
yang tepat untuk seusia
klien.
• Motivasi klien
untuk memilih alat
kontrasepsi yang sesuai
untuk dirinya.
1. Informasi yang jelas dapat
menambah pengetahuan
klien sehingga diharapkan
klien mampu mengerti dan
memahaminya.
79
1 2 3 4 5 6
mempercepat proses
penyembuhan luka.
5 8-8-05 Ketidakmampuan klien
memilih jenis kontrasepsi yang
sesuai berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan tentang
alat-alat kontrasepsi, ditandai
dengan:
DS:
• Klien mengatakan tidak
tahu semua tentang alat
kontrasepsi.
• Klien mengatakan
berencana menggunakan
alat kontrasepsi kodom lagi.
• Klien dan suami berencana
tidak akan mempunyai anak
lagi.
Tupan:
Setelah dilakukan
perawatan selama dua hari
klien mampu memilih alat
kontrasepsi yang tepat
Tupen:
Setelah diberikan
perawatan selama satu hari,
klien mampu memahami
dan mengetahui kontrasepsi
yang belum diketahuinya
dengan kriteria:
• Klien mengetahui alat
kontrasepsi selain
kondom
• Klien mengetahui
tentang alat kontrasepsi
yang tepat untuknya.
• Klien dapat memilih
alat kontrasepsi yang
tepat untuk dirinya
1. Berikan penjelasan pada
klien tentang :
• Macam-macam
alat kontrasepsi selain
kondom
• Alat kontrasepsi
yang tepat untuk seusia
klien.
• Motivasi klien
untuk memilih alat
kontrasepsi yang sesuai
untuk dirinya.
1. Informasi yang jelas dapat
menambah pengetahuan
klien sehingga diharapkan
klien mampu mengerti dan
memahaminya.
79

More Related Content

What's hot

Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Wulan clinical decision ngerangkum
Wulan clinical decision ngerangkumWulan clinical decision ngerangkum
Wulan clinical decision ngerangkum
WulanAnisa1
 
(Kel 1) [3 c]naskah roleplayer gg psikososial
(Kel 1) [3 c]naskah roleplayer gg psikososial(Kel 1) [3 c]naskah roleplayer gg psikososial
(Kel 1) [3 c]naskah roleplayer gg psikososial
TatiNurhayati4
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
zulindarisma
 

What's hot (20)

Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Wulan clinical decision ngerangkum
Wulan clinical decision ngerangkumWulan clinical decision ngerangkum
Wulan clinical decision ngerangkum
 
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananIsu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
 
Askep ca mamae
Askep ca mamaeAskep ca mamae
Askep ca mamae
 
Soal etikolegal
Soal etikolegalSoal etikolegal
Soal etikolegal
 
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
 
Bab 3 rencana askep
Bab 3 rencana askepBab 3 rencana askep
Bab 3 rencana askep
 
Askep fam
Askep famAskep fam
Askep fam
 
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
 
Bab 3 lanjutan
Bab 3 lanjutanBab 3 lanjutan
Bab 3 lanjutan
 
Dilema etik kebidanan
Dilema etik kebidananDilema etik kebidanan
Dilema etik kebidanan
 
(Kel 1) [3 c]naskah roleplayer gg psikososial
(Kel 1) [3 c]naskah roleplayer gg psikososial(Kel 1) [3 c]naskah roleplayer gg psikososial
(Kel 1) [3 c]naskah roleplayer gg psikososial
 
pemaparan hasil perawatran homecare versi kasus semu
pemaparan hasil perawatran homecare versi kasus semu pemaparan hasil perawatran homecare versi kasus semu
pemaparan hasil perawatran homecare versi kasus semu
 
Timbang terima dalam keperawatan
Timbang terima dalam keperawatanTimbang terima dalam keperawatan
Timbang terima dalam keperawatan
 
Copy of pembahasan
Copy of pembahasanCopy of pembahasan
Copy of pembahasan
 
Penerapan Nilai Moral
Penerapan Nilai MoralPenerapan Nilai Moral
Penerapan Nilai Moral
 
Isu etik (aborsi)
Isu etik (aborsi)Isu etik (aborsi)
Isu etik (aborsi)
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Timbang terima ppt b3
Timbang terima ppt b3Timbang terima ppt b3
Timbang terima ppt b3
 
Bab iii ncp crf
Bab iii ncp crfBab iii ncp crf
Bab iii ncp crf
 

Similar to Perencanaan

Pelayanan Kontrasepsi dan KB di Masyarakat Poltekkes Surakarta
Pelayanan Kontrasepsi dan KB di Masyarakat Poltekkes SurakartaPelayanan Kontrasepsi dan KB di Masyarakat Poltekkes Surakarta
Pelayanan Kontrasepsi dan KB di Masyarakat Poltekkes Surakarta
shashamarta
 
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Yabniel Lit Jingga
 
Ca mamme rsdm
Ca mamme rsdmCa mamme rsdm
Ca mamme rsdm
mamasaugi
 
Askep leukemia barudocx
Askep leukemia barudocxAskep leukemia barudocx
Askep leukemia barudocx
Fandy Neta
 

Similar to Perencanaan (20)

Implementasi dan evaluasi
Implementasi dan evaluasiImplementasi dan evaluasi
Implementasi dan evaluasi
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
SN III kasus fraktur.pptx
SN III kasus fraktur.pptxSN III kasus fraktur.pptx
SN III kasus fraktur.pptx
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
Nfertile 2
Nfertile 2Nfertile 2
Nfertile 2
 
Copy of pembahasan
Copy of pembahasanCopy of pembahasan
Copy of pembahasan
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
Pelayanan Kontrasepsi dan KB di Masyarakat Poltekkes Surakarta
Pelayanan Kontrasepsi dan KB di Masyarakat Poltekkes SurakartaPelayanan Kontrasepsi dan KB di Masyarakat Poltekkes Surakarta
Pelayanan Kontrasepsi dan KB di Masyarakat Poltekkes Surakarta
 
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
 
04. nursing intervention
04. nursing intervention04. nursing intervention
04. nursing intervention
 
Ca mamme rsdm
Ca mamme rsdmCa mamme rsdm
Ca mamme rsdm
 
Pembahasan cod.scr--
Pembahasan cod.scr--Pembahasan cod.scr--
Pembahasan cod.scr--
 
Askep leukimia
Askep leukimiaAskep leukimia
Askep leukimia
 
Apendesitis kelompok AKPER PEMKAB MUNA
Apendesitis kelompok    AKPER PEMKAB MUNA Apendesitis kelompok    AKPER PEMKAB MUNA
Apendesitis kelompok AKPER PEMKAB MUNA
 
Proses kep new
Proses kep newProses kep new
Proses kep new
 
Apendesitis kelompok AKPER PEMKAB MUNA
Apendesitis kelompok AKPER PEMKAB MUNA Apendesitis kelompok AKPER PEMKAB MUNA
Apendesitis kelompok AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep leukemia barudocx
Askep leukemia barudocxAskep leukemia barudocx
Askep leukemia barudocx
 
Meningkatkan Komunikasi Efektif
Meningkatkan Komunikasi EfektifMeningkatkan Komunikasi Efektif
Meningkatkan Komunikasi Efektif
 
Pengkajian keperawatan lanjut
Pengkajian keperawatan lanjutPengkajian keperawatan lanjut
Pengkajian keperawatan lanjut
 
PPT HZ_Putri.pptx
PPT HZ_Putri.pptxPPT HZ_Putri.pptx
PPT HZ_Putri.pptx
 

More from Operator Warnet Vast Raha

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Perencanaan

  • 1. II. PERENCANAAN Nama : Ny. M Diagnosa Medis : Post op Seksio sesarea Umur : 40 th No. Medrec : 00543199 No Tgl Diagnosa Keperawatan PERENCANAAN Tujuan Intervensi Rasional 1 2 3 4 5 6 1 8-8-05 Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan terputusnya kontinuitas jaringan akibat adanya luka operasi ditandai dengan: DS: • Klien mengeluh nyeri pada daerah luka jika bergerak • Klien mengatakan nyeri bertambah jika melakukan aktivitas pergerakan seperti berubah posisi. • Klien mengatakan nyeri tidak berkurang dengan apapun • Klien mengatakan nyerinya seperti disayat-sayat. DO: Tupan: Nyeri klien hilang setelah dilakukan perawatan selama lima hari. Tupen: Setelah dilakukan perawatan selama dua kali 24 jam, nyeri berangsur- angsur berkurang atau hilang dengan kriteria: • Nyeri klien berkurang dari empat menjadi dua. • Klien tidak tampak meringis saat bergerak. • Tanda-tanda vital dalam batas normal: (TD 120/90 mmHg, Respirasi 16-20 kali permenit, Suhu 37ºC 1. Observasi skala dan intensitas nyeri, tanda-tanda vital setiap empat jam sekali. 2. Berikan penjelasan pada klien bahwa nyeri tersebut adalah fisiologis terjadi pada ibu post SC 3. Berikan atau bimbing klien pada posisi yang senyaman mungkin. 1. Untuk dapat mengetahui sejauh mana tingkat nyeri dapat mengganggu aktivitas klien, dan sebagai indikasi untuk mengetahui peningkatan dan penurunan rasa nyeri. 2. Dengan adanya penjelasan dapat menambah wawasan klien sehingga klien dapat menerima keadaannya dan dapat beradaptasi atau mengambil tindakan bila terasa nyeri. 3. posisi yang nyaman dapat mengurangi tekanan pada luka operasi sehingga rasa nyaman terpenuhi 75
  • 2. 1 2 3 4 5 6 • Klien post partum spontan hari kedua. • Terdapat luka jahitan di abdomen yang terbungkus verban ± 10 cm • Klien meringis saat bergerak dan berubah posisi • Klien post op dengan anastesi umum. • Skala nyeri empat (skala nyeri satu sampai lima) • Tanda-tanda vital: TD: 110/70 mmHg N: 92 kali permenit R: 24 kali permenit sampai 38ºC, Nadi 70 sampai 80 kali permenit). 4. Bimbing dan ajarkan pentingnya mobilisasi bagi klien post partum. 5. Ajarkan klien untuk melakukan teknik distraksi apabila nyeri terasa. 6. berikan obat analgetik asam mefenamat 3 x 500 mg PO jam 09–17–01 WIB. 7. Kaji ulang tingkat nyeri 4. Pengetahuan yang diberikan dapat merubah prilaku ibu sehingga klien mau melakukannya 5. Distraksi mengalihkan perhatian klien terhadap nyeri. 6. dengan memberikan analgetik dapat mengurangi rasa nyeri. 7. mengetahui sejauh mana nyeri berkurang dan untuk menentukan intervensi selanjutnya. 2 8-8-05 Resiko tinggi terjadinya infeksi berhubungan dengan kerusakan integritas kulit akibat prosedur infeksi, ditandai dengan: DS: • Klien mengatakan nyeri bila bergerak. • Klien mengatakan tidak mengetahui cara perawatan luka dengan benar. Tupan: Infeksi tidak terjadi setelah dilakukan perawatan selama 5 hari. Tupen: Setelah dilakukan perawatan selama tiga kali 24 jam infeksi tidak terjadi dengan kriteria: • Luka bersih dan kering. • Tidak terdapat tanda- 1. Observasi suhu setiap delapan jam. 2. Ganti alat tenun setiap hari. 3. Observasi tanda-tanda infeksi seperti: tumor, dolor dan rubor pada saat ganti balutan. 1. Peningkatan suhu mengidentufikasi adanya infeksi. 2. Alat tenun yang kotor menjadi sumber infeksi dan penyakit. 3. Untuk mendeteksi secara dini sehingga memudahkan intervensi selanjutnya 76
  • 3. 1 2 3 4 5 6 DO: • Klien post partum SC hari kedua. • Terdapat luka jahitan di abdomen sebesar ± 10 cm yang terbungkus verban. • Suhu tubuh 37 ºC. • Terdapat nyeri tekan pada daerah luka. • Therapi amoxicillin 500 mg 3x1 tablet. tanda infeksi seperti kalor, rubor, dolor dan fungsiolaesa. • Suhu dalam batas normal 36º C sampai 37º C. 4. Lakukan perawatan luka dengan memperhatikan kesterilan. 5. Memberikan obat antibiotik topcillin 3x500 mg PO jam 09 – 17 – 01 WIB. 4. Mencegah masuknya molekul patogen. 5. Antibiotik menghambat pertumbuhan mikroorganisme. 3 8-8-05 Resiko tinggi terjadinya gangguan laktasi: pengeluaran ASI tidak efektif berhubungan dengan kurangnya stimulus pada hipofise akibat bayi dirawat terpisah ditandai dengan: DS: • Klien mengatakan belum menyusui bayinya sampai saat ini. • Klien mengatakan tidak tahu cara perawatan payudara. DO: • Pada saat dilakukan pengkajian pada daerah areola dan putting susu Tupan: Setelah dilakukan perawatan selama dua hari, proses laktasi lancar. Tupen: Setelah dilakukan perawatan selama satu hari tidak terjadi gangguan dengan kriteria: • Ibu dan anak dirawat gabung. • Ibu mengetahui cara perawatan payudara dan fungsinya. • Klien mau menyusui bayinya. 1. Berikan penjelasan tentang tujuan dan teknik perawatan payudara yang benar. 2. Lakukan demonstrasi secara langsung kapada klien tentang teknik perawatan payudara. 3. Motivasi klien agar mau menyusui anaknya. 4. Kolaborasi dengan perawat ruangan untuk dilakukan rawat 1. klien akan mengerti dan termotivasi untuk melakukan perawatan payudara. 2. Dengan melihat cara perawatan payudara secara langsung, dapat memudahkan klien untuk mengingatnya sehingga klien mau melakukannya dirumah sendiri secara rutin. 3. Dapat meningkatkan hubungan antara ibu dan anak. 4. Rawat gabung dapat memudahkan ibu dalam 77
  • 4. 1 2 3 4 5 6 tampak tidak keluar ASI • Klien hari kedua post op. • Reflek hisap bayi kurang. • Klien tampak tidak menggendong bayinya. gabung jika kondisi ibu dan bayi sehat. 5. Obsevasi payudara setiap hari sekresi ASI memberikan ASI. 5. Memantau perkembangan payudara ibu setiap hari. 4 8-8- 2005 Gangguan pemenuhan kebutuhan ADL: personal hygiene berhubungan dengan keterbatasan gerak akibat nyeri, ditandai dengan: DS: • Klien mengatakan nyeri bila bergerak. • Klien mengatakan belum keramas semenjak dirumah sakit. DO: • Aktifitas dibantu keluarga dan perawat. • Kulit kepala klien tampak kotor • Klien mandi lap satu sampai dua kali sehari. Tupan: Personal hygiene baik. Tupen: Dalam jangka waktu dua hari pasien mampu merawat kebersihan diri sendiri tanpa bantuan orang lain dengan kriteria : - Klien dapat duduk - Aktifitas sehari-hari dilakukan sendiri - Klien dapat mandi sendiri satu sampai dua kali sehari menggunakan sabun - Klien dapat keramas 1. Bantu klien dan fasilitasi dalam melakukan personal.hygiene: - Mandi - Keramas 2. Motivasi klien untuk mencoba melakukan personal hygiene sendiri bila nyeri berkurang dan dukung klien bila mampu untuk melakukannya. 3. Latih klien untuk mobilisasi bertahap: duduk dan jalan 1. Memberikan kemudahan klien untuk melakukan personal hygiene: - Dapat melancarkan peredaran darah dan membersihkan kulit - Dapat melancarkan peredaran darah dan membersihkan rambut dari ketombe dan kotoran. 2. Latihan kegiatan minimal yang berhasil dapat meningkatkan motivasi untuk sering berlatih. 3. Dengan mobilisasi jalan peredaran darah menjadi lancar dan membantu 78
  • 5. 1 2 3 4 5 6 mempercepat proses penyembuhan luka. 5 8-8-05 Ketidakmampuan klien memilih jenis kontrasepsi yang sesuai berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang alat-alat kontrasepsi, ditandai dengan: DS: • Klien mengatakan tidak tahu semua tentang alat kontrasepsi. • Klien mengatakan berencana menggunakan alat kontrasepsi kodom lagi. • Klien dan suami berencana tidak akan mempunyai anak lagi. Tupan: Setelah dilakukan perawatan selama dua hari klien mampu memilih alat kontrasepsi yang tepat Tupen: Setelah diberikan perawatan selama satu hari, klien mampu memahami dan mengetahui kontrasepsi yang belum diketahuinya dengan kriteria: • Klien mengetahui alat kontrasepsi selain kondom • Klien mengetahui tentang alat kontrasepsi yang tepat untuknya. • Klien dapat memilih alat kontrasepsi yang tepat untuk dirinya 1. Berikan penjelasan pada klien tentang : • Macam-macam alat kontrasepsi selain kondom • Alat kontrasepsi yang tepat untuk seusia klien. • Motivasi klien untuk memilih alat kontrasepsi yang sesuai untuk dirinya. 1. Informasi yang jelas dapat menambah pengetahuan klien sehingga diharapkan klien mampu mengerti dan memahaminya. 79
  • 6. 1 2 3 4 5 6 mempercepat proses penyembuhan luka. 5 8-8-05 Ketidakmampuan klien memilih jenis kontrasepsi yang sesuai berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang alat-alat kontrasepsi, ditandai dengan: DS: • Klien mengatakan tidak tahu semua tentang alat kontrasepsi. • Klien mengatakan berencana menggunakan alat kontrasepsi kodom lagi. • Klien dan suami berencana tidak akan mempunyai anak lagi. Tupan: Setelah dilakukan perawatan selama dua hari klien mampu memilih alat kontrasepsi yang tepat Tupen: Setelah diberikan perawatan selama satu hari, klien mampu memahami dan mengetahui kontrasepsi yang belum diketahuinya dengan kriteria: • Klien mengetahui alat kontrasepsi selain kondom • Klien mengetahui tentang alat kontrasepsi yang tepat untuknya. • Klien dapat memilih alat kontrasepsi yang tepat untuk dirinya 1. Berikan penjelasan pada klien tentang : • Macam-macam alat kontrasepsi selain kondom • Alat kontrasepsi yang tepat untuk seusia klien. • Motivasi klien untuk memilih alat kontrasepsi yang sesuai untuk dirinya. 1. Informasi yang jelas dapat menambah pengetahuan klien sehingga diharapkan klien mampu mengerti dan memahaminya. 79