SlideShare a Scribd company logo
MANAJEMEN KASUS BIDAN PRAKTIK MANDIRI
YANG TIDAK SESUAI DENGAN STANDAR
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Manajemen Kasus dan Survailance Kebidanan
DOSEN PEMBIMBING:
Dr. Hj. Alma Lucyati, M.Kes., M.Si., MH.Kes
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
DAINI ZULMI
RINDI ARABELLA MARGARETA
SHANTI HEKMAWATI
SRI HERYANI
SUNDARI FATIMAH
SUNDARININGSIH
SUSI IRIANTI
TRIA DESTIANI SOLIHAH
VIRNA GHASYIYAH
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TERAPAN KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
DHARMA HUSADA BANDUNG
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas kasih dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Kasus dan
Survailance Kebidanan tentang “Manajemen Kasus Bidan Praktik Mandiri Yang
Tidak Sesuai Dengan Standar”.
Dalam penyusunan tugas atau makalah ini tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr. Hj. Alma Lucyati, M.Kes., M.Si., MH.Kes selaku dosen mata kuliah
Manajemen Kasus dan Survailance Kebidanan yang telah memberikan tugas serta
petunjuk kepada penulis sehingga penulis termotivasi untuk menyelesaikan
makalah ini .
2. Semua pihak yang telah membantu mengatasi berbagai kesulitan sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun pada isi atau materi,
mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan penyusunan makalah ini.
Besar harapan penulis semoga makalah ini dapat membantu menambah
pengetahuan, wawasan, serta pengalaman bagi pembaca, sehingga penulis dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini agar ke depannya dapat lebih baik.
Bandung, 24 November 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Permasalahan......................................................................... 2
C. Tujuan.................................................................................................... 2
BAB II: STANDAR – STANDAR PADA BIDAN PRAKTIK MANDIRI
BAB III: GAMBARAN KONDISI BIDAN PRAKTIK MANDIRI
BAB IV: PERMASALAHAN YANG DITEMUI
BAB V: PRIORITAS MASALAH YANG DI INTERVENSI
BAB VI: PENDEKATAN MANAJEMEN KASUS
REFERENSI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sejarah profesi maupun tenaga kesehatan, telah di ketahui bahwa
bidan adalah salah satu profesi tertua di dunia sejak adanya peradaban umat
manusia. Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan
menolong ibu yang melahirkan. Peran dan posisi bidan dimasyarakat sangat
dihargai dan dihormati karena tugasnya yang sangat mulia, memberi
semangat, membesarkan hati, mendampingi, serta menolong ibu yang
melahirkan sampai ibu dapat merawat bayinya dengan baik.
Bidan sebagai pekerja profesional dalam menjalankan tugas dan
prakteknya, bekerja berdasarkan pandangan filosofis yang dianut, keilmuan,
metode kerja, standar praktik pelayanan serta kode etik yang dimilikinya
Keberadaan bidan di Indonesia sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan ibu dan janinnya, salah satu upaya yang dilakukan oleh
pemerintah adalah mendekatkan pelayanan kebidanan kepada setiap ibu yang
membutuhkannya. Pada tahun 1993 WHO merekomendasikan agar bidan di
bekali pengetahuan dan ketrampilan penanganan kegawatdaruratan kebidanan
yang relevan. Untuk itu pada tahun 1996 Depkes telah menerbitkan
Permenkes No.572/PER/Menkes/VI/96 yang memberikan wewenang dan
perlindungan bagi bidan dalam melaksanakan tindakan penyelamatan jiwa
ibu dan bayi baru lahir.
Pada pertemuan pengelola program Safe Mother Hood dari negara-
negara di wilayah Asia Tenggara pada tahun 1995, disepakati bahwa kualitas
pelayanan kebidanan diupayakan agar dapat memenuhi standar tertentu agar
aman dan efektif. Sebagai tindak lanjutnya WHO mengembangkan Standar
Pelayanan Kebidanan. Standar ini kemudian diadaptasikan untuk pemakaian
di Indonesia, khususnya untuk tingkat pelayanan dasar, sebagai acuan
pelayanan di tingkat masyarakat.
Selain standar pelayanan, profesi bidan pun memiliki standar
kompetensi dan standar praktek yang telah di sepakati dan berlaku hingga
saat ini. Dengan adanya standar-standar yang berlaku, maka dalam
menjalankan tugasnya seorang bidan di tuntut untuk selalu mengikuti dan
menerapkan standar-standar tersebut dalam prakteknya.
Makalah ini, akan membahas mengenai standar praktek bidan bersama
salah satu contoh kasus mengenai standar praktek bidan yang bila di abaikan
maka akan membuat kerugian pada bidan tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah:
1. Apa saja standar – standar yang harus dipenuhi pada bidan praktik
mandiri
2. Bagaimana gambaran kondisi di Bidan Praktik Mandiri
3. Apa saja permasalahannya
4. Bagaimana prioritas masalah yang diintervensi
5. Bagaimana pendekatan manajemen kasus yang digunakan
C. Tujuan
Untuk mengetahui apa saja standar – standar yang harus dipenuhi pada
bidan praktik mandiri dan permasalahannya, serta gambaran kondisi di bidan
praktik mandiri dan prioritas masalah yang di intervensi serta bagaimana cara
pendekatan manajemen kasus yang digunakan.
BAB II
STANDAR – STANDAR PADA BIDAN PRAKTIK MANDIRI
Bidan praktek mandiri merupakan bentuk pelayanan kesehatan dibidang
kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan
yang diberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan masyarakat)
sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya.
Bidan yang menjalankan praktek harus memiliki SIPB sehingga dapat
menjalankan praktek pada saran kesehatan atau program.
A. Standar – Standar Yang Harus Dipenuhi Bidan Praktik Mandiri
Menurut KEPMENKES RI NO. 900/MENKES/SK/VII/2002 tentang
registrasi dan praktek bidan, BPS diselenggarakan oleh perorangan dengan
persyaratan sebagai berikut:
1. Bidan dalam menjalankan prakteknya harus:
a. Memiliki tempat dan ruangan praktek yang memenuhi persyaratan
kesehatan
b. Menyediakan tempat tidur untuk persalinan, minimal 1 dan maksimal
5 tempat tidur
c. Memilki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan
melaksanakan prosedur tetap (protap) yang berlaku
d. Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peralatan yang
berlaku
2. Bidan yang menjalankan praktek harus mencantumkan izin praktek
bidannya atau fotocopy izin prakteknya di ruang praktek, atau tempat yang
mudah dilihat
3. Bidan dalam prakteknya menyediakan lebih dari 5 tempat tidur, harus
memperkerjakan tenaga bidan yang lain, yang memiliki SIPB untuk
membantu tugas pelayanannya
4. Bidan yang menjalankan praktek harus mempunyai peralatan minimal
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan harus tersedia di tempat
prakteknya
5. Peralatan yang wajib dimiliki dalam menjalankan praktek bidan sesuai
dengan jenis pelayanan yang diberikan
6. Dalam menjalankan tugas bidan harus senantiasa mempertahankan dan
meningkatkan keterampilan profesinya antara lain dengan:
a. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan atau saling tukar
informasi dengan sesama bidan
b. Mengikuti kegiatan-kegiatan akademis dan pelatihan sesuai dengan
bidang tugasnya, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun
oleh organisasi profesi
c. Memelihara dan merawat peralatan yang digunakan untuk praktek
agar tetap siap dan berfungsi dengan baik
Selain itu jugan harus memenuhi persyaratan bangunan yang meliputi:
a. Papan nama
1) Untuk membedakan identitas maka setiap bentuk pelayanan medik
dasar swasta harus mempunyai nama tertentu, yang dapat diambil
dari nama yang berjasa di bidang kesehatan, atau yang telah
meninggal atau nama lain yang sesuai dengan fungsinya
2) Ukuran papan nama seluas maksimal 1 x 1,5 meter
3) Tulisan balok warna hitam, dan dasarnya berwarna putih
4) Pemasangan papan nama pada tempat yang mudah dan jelas
terbaca oleh masyarakat
b. Tata Ruang
1) Setiap ruang periksa mempunyai luas minimal 2 x 3 meter
2) Setiap bangunan pelayanan, minimal mempunyai ruang periksa,
ruang administrasi / kegiatan lain sesuai kebutuhan, ruang tunggu,
dan kamar mandi / WC masing-masing 1 buah
3) Semua ruangan mempunyai ventilasi dan penerangan /
pencahayaan
c. Lokasi
1) Mempunyai lokasi tersendiri yang telah disetujui oleh Pemerintah
Daerah setempat (tata kota), tidak berbaur dengan kegiatan umum
lainnya seperti pusat perbelanjaan, tempat hiburan dan sejenisnya
2) Tidak berdekatan dengan lokasi bentuk pelayanan yang sejenisnya
dan juga agar sesuai dengan fungsi sosialnya yang salah satu
fungsinya adalah mendekatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat
d. Hak Guna Pakai
1) Mempunyai surat kepemilikan bangunan (surat hak milik / surat
hak guna pakai)
2) Mempunyai surat hak guna pakai (surat kontrak bangunan)
minimal 2 tahun
B. Perizinan
SIPB dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang
seterusnya akan disampaikan laporannya kepada Kepala Dinas Kesehatan
Propinsi setempat dengan tembusan kepada organisasi profesi setempat.
C. Kelengkapan Administrasi, Peralatan, Sarana, Dan Prasarana Bidan
Praktek Swasta
1. Kelengkapan Administrasi:
a. Memiliki papan nama bidan praktek swasta
b. Mempunyai SIPB dan masih berlaku
c. Ada visi dan misi
d. Ada falsafah
e. Memiliki buku standar pelayanan kebidanan
f. Ada buku pelayanan KB
g. Ada buku standar pelayanan kebidanan neonatal
h. Ada buku register pasien
i. Ada format catatan medic:
1) Antenatal
2) Persalinan
3) Nifas
4) Bayi Baru Lahir
5) Keluarga Berencana
6) Bayi Sehat
7) Rujukan
8) Laporan
9) Surat Kelahiran
10) Surat Kematian
11) Partograf
12) Informed Consent
13) Formulir Permintaan Darah
2. Kelengkapan Peralatan Dan Obat-Obatan:
a. Peralatan Tidak Steril
1) Tensimeter
2) Stetoskop biokuler
3) Stetoskop monokuler
4) Timbangan dewasa
5) Timbangan bayi
6) Pengukuran panjang bayi
7) Thermometer
8) Oksigen dalam regulator
9) Ambu bag dengan masker resusitasi (ibu+bayi)
10) Penghisap lendir
11) Lampu sorot
12) Penghitung nadi
13) Sterilisator
14) Bak instrument dengan tutup
15) Reflek Hammer
16) Alat pemeriksaan Hb (Sahli)
17) Set pemeriksaan urine (protein + reduksi)
18) Pita pengukur
19) Plastik penutup instrument steril
20) Sarung tangan karet untuk mencuci alat
21) Apron / celemek
22) Masker
23) Pengaman mata
24) Sarung kaki plastik
25) Infus set
26) Standar infuse
27) Semprit disposable
28) Tempat kotoran / sampah
29) Tempat kain kotor
30) Tempat plasenta
31) Pot
32) Piala ginjal / bengkok
33) Sikat, sabun dan tempatnya
34) Kertas lakmus
35) Semprit glyserin
36) Gunting verband
37) Spateln lidah
38) IUD kit
39) Implant kit
40) Covis
41) Suction
42) Gergaji implant
b. Peralatan Steril
1) Klem pean
2) Klem ½ kocher
3) Korentang
4) Gunting tali pusat
5) Gunting benang
6) Gunting episiotomy
7) Kateter karet / metal
8) Pinset anatomis
9) Pinset chirurgic
10) Speculum vagina
11) Mangkok metal kecil
12) Pengikat tali pusat
13) Pengisap lendir
14) Tampon tang dan tampon vagina
15) Pemegang Jarum
16) Jarum kulit dan otot
17) Sarung tangan
18) Benang suter + catgut
19) Doek steril
c. Bahan Habis Pakai
1) Kapas
2) Kain kasa
3) Plester
4) Handuk
5) Pembalut wanita
d. Formulir Yang Disediakan
1) Formulir Informed Consent
2) Formulir ANC
3) Partograf
4) Formulir persalinan / nifas dan KB
5) Formulir rujukan
6) Formulir surat kelahiran
7) Formulir permintaan darah
8) Formulir kematian
e. Obat-Obatan
1) Roborantia
2) Vaksin
3) Syok anafilak
4) – Adrenalin 1:1000
5) – Anti histamine
6) – Hidrokortison
7) – Aminophilin 230 mg / 10ml
8) – Dopamine
9) Sedatife
10) Antibiotik
11) Uterotonika
12) Antipiretika
13) Koagulantika
14) Anti kejang
15) Glyserin
16) Cairan infuse
17) Obat luka
18) Cairan desinfektan
19) Obat penanganan asphiksia pada BBL
3. Asuhan Bayi Rooming-In / Rawat Gabung
4. Media Penyuluhan Kesehatan
a. Ada poster di dinding
1) Pesan-pesan ASI Ekslusif
2) Pesan Immunisasi
3) esan Vitamin A
4) Persalinan
5) Tanda Bahaya
b. Ada leaflet
c. Ada booklet
d. Ada majalah bidan
e. dan lainnya
5. Sarana
a. Rumah terbuat dari tembok
b. Lantai keramik
c. Ruang tempat periksa
d. Ruang perawatan
e. Dapur
f. Kamar mandi
g. Ruang cuci pakaian/alat
h. Ruang tunggu
i. Wastafel
j. Tempat sampah
k. Tempat parker
D. Aspek Pendidikan, Pengalaman, Peran, Dan Fungsi Bidan Di BPM
1. Pendidikan Tambahan
Seorang bidan harus dapat meningkatkan dan mengembangkan
pengetahuannya serta keterampilan profesinya dengan mengikuti
kegiatan akademis sesuai dengan bidang tugasnya baik yang
diselenggarakan pemerintah maupun oleh organisasi profesi, antara lain:
a. Diploma III Kebidanan
b. Diploma III Keperawatan
c. Diploma IV Kebidanan
d. Diploma IV Keperawatan
e. S 1 Kebidanan
f. S 1 Keperawatan
g. S 1 Kesehatan Masyarakat
h. dll
2. Pelatihan Yang Diikuti
Selain dari jenjang formal yang juga seharusnya diikuti oleh bidan adalah
berbagai macam pelatihan atau pendidikan informal dalam rangka
meningkatkan pengetahuan baik tekhnis maupun non tekhnis, anatara
lain :
a. Asuhan persalinan normal
b. LSS
c. Diklat jarak jauh bidan
d. keluarga berencana
e. insersi IUD
f. pemasangan AKBK
g. pelatihan penanganan HIV AIDS
h. pelatihan isu gender
i. pelatian kesehatan reproduksi
j. dan lainnya
3. Keikutsertaan Dalam Organisasi
Dalam organisasi IBI, seorang bidan hendaknya dapat menjalankan peran
dan fungsinya sebgai :
a. anggota IBI dan atau
b. sebagai pengurus aktif IBI
4. Fungsi BPS
BPS selain berfungsi tempat pelayanan masyarakat terutama ibu dan
anak, hendaknya dapat pula berfungsi sebagai tempat pemberdayaan
masyarakat yang juga berperan ikut serta dalam kegiatan peran serta
masyarakat, misalnya :
a. kegiatan posyandu
b. membina posyandu
c. membina kader
d. membina dukun
e. menjadi ibu asuh
f. membina dasa wisma
g. menjadi anggota organisasi kemasyarakatan
5. Penghargaan
Seorang bidan juga dituntut mempunyai kualitas yang baik dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki
kompetitif yang tinggi dan sehat, berkaitan dengan hal itu ada beberapa
penghargaan yang diterima oleh bidan baik dari pemerintah, organisasi
profesi maupun pihak swata/LSM berupa:
a. Bidan teladan
b. RB/Klinik teladan
c. Penghargaan lainnya yang berkaitan dengan bidan dalam
menjalankan peran dan fungsinya.
6. Kegiatan Yang Dilaksanakan Di BPM
Adapun kegiatan – kegiatan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh
seoang bidan di BPS adalah sebgai berikut :
a. Penyuluhan kesehatan
b. Konseling KB
c. ANC
d. Asuhan Persalinan
e. Perawatan Nifas
f. Perawatan Bayi
g. Pelayanan KB (IUD, AKBK, Suntik, Pil)
h. Imunisasi (ibu dan bayi)
i. Kesehatan Reproduksi Remaja
j. Perawatan Pasca Keguguran, dll
7. Pelaksanaan Manajemen Laktasi
Dalam pelaksanaan menggalakkan program pemberian ASI Ekslusif,
bidan dalam hal ini hendaknya memiliki serta melaksanakan manajemen
laktasi, antara lain:
a. Penyuluhan tentang
1) Perawatan buah dada
2) Memberikan ASI Ekslusif
3) Cara mendeteksi yang baik dan benar
4) Cara mengatasi masalah menyusui
b. Melaksanakan bonding
1) Melatih bayi untuk menetek segera setelah bayi lahir
2) Melakukan program ASI Ekslusif
E. Wewenang Bidan
Bidan dalam menjalankan prakteknya berwenang untuk memberikan
pelayanan, meliputi:
1. Pelayanan kebidanan
2. Pelayanan keluarga berencana
3. Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kebidanan ditujukan kepada ibu dan anak. Pelayanan kepada
ibu diberikan masa pra nikah, masa kehamilan, masa persalinan, masa nifas
dan masa antara (periode interval). Pelayanan kebidanan kepada anak diberikan
pada masa bayi baru lahir, masa bayi, masa anak balita dan masa pra sekolah.
Pelayanan kepada ibu meliputi :
1. Penyuluhan dan konseling
2. Pemeriksaan fisik
3. Pelayanan antenatal pada kehamilan normal
4. Pertolongan pada kehamilan abnormal yang mencakup ibu hamil dengan
abortus iminens, hyperemesis gravidarum tingkat I, pre eklampsi ringan
dan anemi ringan
5. Pertolongan persalinan normal
6. Pertolongan persalinan abnormal yang mencakup letak sunsang, partus
macet, kepala didasar panggul , tanpa infeksi, perdarahan post partum,
laserasi jalan lahir, distosia karena inersia uteri primer, post term dan pre
term
7. Pelayanan pada ibu nifas normal yang mencakup retensio plasenta,
renjatan dan infeksi ringan.
8. Pelayanan dan pengobatan pada kelainan ginekologi yang meliputi
keputihan, perdarahan yang tidk teratur dan perdarahan haid.
Pelayanan kebidanan pada anak meliputi :
1. pemeriksaan bayi baru lahir
2. perawatan tali pusat
3. perawatan bayi
4. resusitasi pada BBL
5. pemantauan tumbang anak
6. pemberian imunisasi
7. pemberian penyuluhan
Bidan dalam memberikan pelayanan keluarga berencana berwenang untuk :
1. Memberikan obat dan kontrasepsi oral, suntikan dan AKDR, AKBK dan
kondom
2. Memberikan penyuluhan atau konseling pemakaian kontrasepsi
3. Melakukan pencabutan ala kontrasepsi bawah kulit tanpa penyulit
4. Melakukan pencabutan alat kontrsepsi dalam rahim
5. Memberikan konseling untuk pelayanan kebidanan, keluarga berencana
dan kesehatan masyarakat
Bidan dalam memberikan penyuluhan kesmas berwenang untuk :
1. Membina peran serta masyarakat dibidang kesehatan ibu dan anak
2. Memantau tumbuh kembang
3. Melaksanakan pelayanan kebidanan komuniti
4. Melaksanakan deteksi dini, melaksanakan pertolongan pertama, merujuk
dan memberikan penyuluhan infeksi menular seksual (PMS), penyalah
gunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif (NAPZA) serta penyakit
lainnya.
BAB III
GAMBARAN KONDISI BIDAN PRAKTIK MANDIRI
Dalam profesi kebidanan, praktik kebidanan merupakan suatu acuan atau
pedoman bagi seorang bidan dalam melakukan sebuah tindakan. Namun,
seringkali kita temukan bidan yang tidak memberikan pelayanan yang sesuai
dengan standar praktik kebidanan yang telah ditetapkan. Hal ini menimbulkan
penurunan kualitas suatu pelayanan yang diberikan oleh bidan. Oleh sebab itu tim
penulis membahas mengenai standar praktik kebidanan, sehingga calon-calon
tenaga bidan yang akan datang dapat bekerja sesuai dengan standar praktik
kebidanan yang telah ditetapkan.
Menurut Clinical Practice Guideline (1990) Standar adalah keadaan ideal
atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna yang dipergunakan sebagai batas
penerimaan minimal.Menurut Donabedian (1980) Standar adalah rumusan tentang
penampilan atau nilai diinginkan yang mampu dicapai, berkaitan dengan
parameter yang telah ditetapkan.Menurut Rowland and Rowland (1983) Standar
adalah spesifikasi dari fungsi atau tujuan yang harus dipenuhi oleh suatu sarana
pelayanan kesehatan agar pemakai jasa pelayanan dapat memperoleh keuntungan
yang maksimal dari pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
Standar Pelayanan Kebidanan (SPK) adalah rumusan tentang penampilan
atau nilai diinginkan yang mampu dicapai, berkaitan dengan parameter yang telah
ditetapkan yaitu standar pelayanan kebidanan yang menjadi tanggung jawab
profesi bidan dalam sistem pelayanan yang bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan
masyarakat (Depkes RI, 2001)
Sehingga gambaran secara umumnya bidan praktik mandiri masih banyak
memiliki berbagai persyaratan khusus untuk menjalankan prakteknya, seperti
tempat atau ruangan praktek, peralatan, obat – obatan. Namun pada kenyataannya
BPM sekarang kurang memperhatikan dan memenuhi kelengkapan praktek serta
kebutuhan kliennya. Praktek pelayanan bidan mandiri merupakan penyedia
layanan kesehatan, yang memiliki kontribusi cukup besar dalam memberikan
pelayanan, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak.Supaya
masyarakat pengguna jasa layanan bidan memperoleh akses pelayanan yang
bermutu, perlu adanya regulasi pelayanan praktek bidan secara jelas persiapan
sebelum bidan melaksanakan pelayanan praktek seperti perizinan, tempat,
ruangan, peralatan praktek, dan kelengkapan administrasi semuanya harus sesuai
dengan standar.
BAB IV
PERMASALAHAN YANG DITEMUI
Tingkat
Kesulitan
PERMASALAHAN
4 (sangat sulit)
Dalam menjalankan tugasnya, bidan praktik mandiri tidak
senantiasa mempertahankan dan meningkatkan keterampilan
profesinya antara lain dengan:
a. Bidan praktik mandiri tidak mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan tidak saling tukar informasi dengan dengan
pelayanan kesehatan yang lebih tinggi. Contohnya: Rumah
Sakit, Puskesmas, atau sesama bidan lainnya.
b. Bidan praktik mandiri tidak mengikuti kegiatan-kegiatan
akademis dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya, yang
diselenggarakan oleh pemerintah.
c. Bidan praktik mandiri tidak memelihara dan merawat
peralatan yang digunakan untuk praktek agar tetap siap dan
berfungsi dengan baik
3 (sulit)
Bidan dalam prakteknya tidak menyediakan lebih dari 5 tempat
tidur, dan memperkerjakan tenaga bidan yang lain yang tidak
memiliki SIPB untuk membantu tugas pelayanannya
2 (sedang) Bidan yang menjalankan praktek tidak mempunyai peralatan
minimal sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan harus tersedia
di tempat prakteknya.
1 (mudah)
Tata Ruang di BPM tidak memenuhi salah satu persyaratan
dibawah ini:
a. Setiap ruang periksa mempunyai luas minimal 2 x 3 meter
b. Setiap bangunan pelayanan, minimal mempunyai ruang
periksa, ruang administrasi / kegiatan lain sesuai kebutuhan,
ruang tunggu, dan kamar mandi / WC masing-masing 1 buah
c. Semua ruangan mempunyai ventilasi dan penerangan /
pencahayaan
BAB V
PRIORITAS MASALAH YANG DI INTERVENSI
Prioritas Masalah yang mudah tatalaksananya adalah pada Tata Ruang di
BPM tidak memenuhi salah satu persyaratan dibawah ini:
a. Setiap ruang periksa mempunyai luas minimal 2 x 3 meter
b. Setiap bangunan pelayanan, minimal mempunyai ruang periksa, ruang
administrasi / kegiatan lain sesuai kebutuhan, ruang tunggu, dan kamar mandi
/ WC masing-masing 1 buah
c. Semua ruangan mempunyai ventilasi dan penerangan / pencahayaan.
Beberapa Intervensi Masalah yang dilakukan oleh Puskesmas, Organisasi
IBI, Pemerintah, dan Personal (bidan):
1. Intervensi masalah yang dilakukan oleh Puskesmas:
a. Survey tempat bidan yang ingin membuka praktik mandiri
b. Monitoring secara berkala
c. Evaluasi fasilitas/tata ruang di Bidan Praktik Mandiri
2. Intervensi masalah yang dilakukan oleh Organisasi IBI:
a. Melakukan rancangan instrument penilaian kualitas bagi BPM
b. Monitoring lapangan yang dilakukan secara konsisten untuk meningkatkan
kualitas pelayanan BPM
c. Melihat pelaporan bulanan pada BPM
3. Intervensi masalah yang dilakukan oleh Pemerintah:
a. Mendukung untuk penyelenggaraan monitoring yang dilakukan oleh
organisasi IBI dan Puskesmas
b. Mendukung dengan menyediakan anggaran pemerintah untuk program –
program pemerintah seperti kegiatan seminar, pelatihan, workshop, dll.
c. Mengembangkan jaringan layanan yang dirancang secara sistematis sesuai
dengan standar kualitas.
d. Memberikan penghargaan/reward kepada BPM yang memiliki fasilitas
yang sesuai dengan standar.
4. Intervensi masalah yang dilakukan secara personal/oleh bidan:
a. Bidan sendiri harus mengikuti kegiatan Bidan Delima
b. Bidan harus mengikuti seminar – seminar, workshop, atau pelatihan –
pelatihan
c. Bidan harus memenuhi standar pelayanan kebidanan.
BAB VI
PENDEKATAN MANAJEMEN KASUS
Beberapa Pendekatan Manajemen Kasus:
1. Intervensi masalah yang dilakukan oleh Puskesmas:
a. Melakukan survey tempat bidan yang ingin membuka praktik mandiri
b. Memonitoring secara berkala
c. Melakukan evaluasi fasilitas/tata ruang di Bidan Praktik Mandiri
2. Intervensi masalah yang dilakukan oleh Organisasi IBI:
a. Melakukan rancangan instrument penilaian kualitas bagi BPM
b. Memonitoring lapangan yang dilakukan secara konsisten untuk
meningkatkan kualitas pelayanan BPM
c. Melihat pelaporan bulanan pada BPM
3. Intervensi masalah yang dilakukan oleh Pemerintah:
a. Mendukung untuk penyelenggaraan monitoring yang dilakukan oleh
organisasi IBI dan Puskesmas
b. Mendukung dengan menyediakan anggaran pemerintah untuk program –
program pemerintah seperti kegiatan seminar, pelatihan, workshop, dll.
c. Mengembangkan jaringan layanan yang dirancang secara sistematis
sesuai dengan standar kualitas.
d. Memberikan penghargaan/reward kepada BPM yang memiliki fasilitas
yang sesuai dengan standar.
4. Intervensi masalah yang dilakukan secara personal/oleh bidan:
a. Bidan harus mengikuti kegiatan Bidan Delima
b. Bidan harus mengikuti seminar – seminar, workshop, atau pelatihan –
pelatihan
c. Bidan harus memenuhi standar pelayanan kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
Jein Asmar Yetty.2005.Etika Profesi Kebidanan.YOGYAKARTA: Fitri Maya.
Etika profesi dan hukum kebidanan.2009.
https://chellious.wordpress.com/2011/02/20/standar-pelayanan-minimal-bidan-
praktek-swasta/ diakses tanggal 24 november 2016, 21.50
http://kesehatanputri.blogspot.co.id/2014/06/standar-praktik-kebidanan.html.
diakses tanggal 24 november 2016, 21.50
https://bidandelima.wordpress.com/program-bidan-delima/ diakses tanggal 24
november 2016, 21.50

More Related Content

What's hot

ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBINASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
 
Standar praktik kebidanan
Standar praktik kebidananStandar praktik kebidanan
Standar praktik kebidanan
juniandrianirangkuti
 
Dilema etik kebidanan
Dilema etik kebidananDilema etik kebidanan
Dilema etik kebidanan
bayu agustina
 
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananLegislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
febriok
 
Kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kebutuhan dasar ibu masa nifasKebutuhan dasar ibu masa nifas
Kebutuhan dasar ibu masa nifas
hesti kusdianingrum
 
Soal etikolegal
Soal etikolegalSoal etikolegal
Soal etikolegal
mutianelvison
 
Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan KebidananPengambilan Keputusan Dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan Kebidanan
UFDK
 
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalPembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
AffiZakiyya
 
Contoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiContoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iii
Warnet Raha
 
Ppt nifas
Ppt nifasPpt nifas
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Al-Ikhlas14
 
ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
Sejarah pendidikan kebidanan dan profesi bidan di luar negeri AKBID PARAMATA ...
Sejarah pendidikan kebidanan dan profesi bidan di luar negeri AKBID PARAMATA ...Sejarah pendidikan kebidanan dan profesi bidan di luar negeri AKBID PARAMATA ...
Sejarah pendidikan kebidanan dan profesi bidan di luar negeri AKBID PARAMATA ...Operator Warnet Vast Raha
 
Dukungan Bidan dalam Pemberisn ASI
Dukungan Bidan dalam Pemberisn ASIDukungan Bidan dalam Pemberisn ASI
Dukungan Bidan dalam Pemberisn ASI
bintang anggun
 
Kie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tuaKie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tua
Monica Fermanda
 
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHKEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
sri wahyuni
 
24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan
Siti Maimun
 
Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan KebidananPengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidanan
pjj_kemenkes
 
7 langkah varney
7 langkah varney7 langkah varney
7 langkah varney
sicua050896
 

What's hot (20)

ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBINASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
 
Standar praktik kebidanan
Standar praktik kebidananStandar praktik kebidanan
Standar praktik kebidanan
 
Dilema etik kebidanan
Dilema etik kebidananDilema etik kebidanan
Dilema etik kebidanan
 
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananLegislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
 
Kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kebutuhan dasar ibu masa nifasKebutuhan dasar ibu masa nifas
Kebutuhan dasar ibu masa nifas
 
Soal etikolegal
Soal etikolegalSoal etikolegal
Soal etikolegal
 
Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal
 
Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan KebidananPengambilan Keputusan Dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan Kebidanan
 
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalPembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
 
Contoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiContoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iii
 
Ppt nifas
Ppt nifasPpt nifas
Ppt nifas
 
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
 
ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMAL
 
Sejarah pendidikan kebidanan dan profesi bidan di luar negeri AKBID PARAMATA ...
Sejarah pendidikan kebidanan dan profesi bidan di luar negeri AKBID PARAMATA ...Sejarah pendidikan kebidanan dan profesi bidan di luar negeri AKBID PARAMATA ...
Sejarah pendidikan kebidanan dan profesi bidan di luar negeri AKBID PARAMATA ...
 
Dukungan Bidan dalam Pemberisn ASI
Dukungan Bidan dalam Pemberisn ASIDukungan Bidan dalam Pemberisn ASI
Dukungan Bidan dalam Pemberisn ASI
 
Kie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tuaKie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tua
 
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHKEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
 
24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan
 
Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan KebidananPengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidanan
 
7 langkah varney
7 langkah varney7 langkah varney
7 langkah varney
 

Similar to Manajemen kasus dan survailance kebidanan di bpm

ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
pjj_kemenkes
 
Hormon
HormonHormon
Hormon
pjj_kemenkes
 
Tugas dan Tanggung Jawab Bidan Di Komunitas.pptx
Tugas dan Tanggung Jawab Bidan Di Komunitas.pptxTugas dan Tanggung Jawab Bidan Di Komunitas.pptx
Tugas dan Tanggung Jawab Bidan Di Komunitas.pptx
lailatulhusni1
 
MAKALAH STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN
 MAKALAH STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN MAKALAH STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN
MAKALAH STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN
Rekha Zahari
 
Praktek provesi bidan
Praktek provesi bidanPraktek provesi bidan
Praktek provesi bidan
Warnet Raha
 
tugas bidan di komunitas dan bpm
tugas bidan di komunitas dan bpmtugas bidan di komunitas dan bpm
tugas bidan di komunitas dan bpm
yusria izza
 
93981535 keperawatan-maternitas
93981535 keperawatan-maternitas93981535 keperawatan-maternitas
93981535 keperawatan-maternitas
Operator Warnet Vast Raha
 
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN KOMUNITAS.pptx
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN KOMUNITAS.pptxTUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN KOMUNITAS.pptx
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN KOMUNITAS.pptx
AyRahayu1
 
BIDAN DI KOMUNITAS
BIDAN DI KOMUNITASBIDAN DI KOMUNITAS
BIDAN DI KOMUNITAS
Diandr
 
Makalah praktik keperawatan profesional.
Makalah praktik keperawatan profesional.Makalah praktik keperawatan profesional.
Makalah praktik keperawatan profesional.
Viliansyah Viliansyah
 
Tugas konsep kebidanan ibu fitri
Tugas konsep kebidanan ibu fitriTugas konsep kebidanan ibu fitri
Tugas konsep kebidanan ibu fitri
Operator Warnet Vast Raha
 
Standar Pelayanan Kebidanan
Standar Pelayanan Kebidanan Standar Pelayanan Kebidanan
Standar Pelayanan Kebidanan
pjj_kemenkes
 
Modul 1 kb 2
Modul 1 kb 2Modul 1 kb 2
Modul 1 kb 2
Uwes Chaeruman
 
OBSERVASI PRAKTIK BIDAN MANDIRI DI PUSKESMAS PEGAMBIRAN.pptx
OBSERVASI PRAKTIK BIDAN MANDIRI DI PUSKESMAS PEGAMBIRAN.pptxOBSERVASI PRAKTIK BIDAN MANDIRI DI PUSKESMAS PEGAMBIRAN.pptx
OBSERVASI PRAKTIK BIDAN MANDIRI DI PUSKESMAS PEGAMBIRAN.pptx
EchaaAlvheerans1
 
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATANLAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
Widyasari Izmi Haida
 
3. keperawatan sebagai profesi
3. keperawatan sebagai profesi3. keperawatan sebagai profesi
3. keperawatan sebagai profesi
AgusDwiPranata
 
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatanTanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
milanurmilayanti
 
KODE ETIK KEPERAWATAN
 KODE ETIK KEPERAWATAN KODE ETIK KEPERAWATAN
KODE ETIK KEPERAWATAN
pjj_kemenkes
 
KODE ETIK KEPERAWATAN
 KODE ETIK KEPERAWATAN KODE ETIK KEPERAWATAN
KODE ETIK KEPERAWATAN
pjj_kemenkes
 

Similar to Manajemen kasus dan survailance kebidanan di bpm (20)

ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
 
Hormon
HormonHormon
Hormon
 
Tugas dan Tanggung Jawab Bidan Di Komunitas.pptx
Tugas dan Tanggung Jawab Bidan Di Komunitas.pptxTugas dan Tanggung Jawab Bidan Di Komunitas.pptx
Tugas dan Tanggung Jawab Bidan Di Komunitas.pptx
 
MAKALAH STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN
 MAKALAH STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN MAKALAH STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN
MAKALAH STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN
 
Praktek provesi bidan
Praktek provesi bidanPraktek provesi bidan
Praktek provesi bidan
 
tugas bidan di komunitas dan bpm
tugas bidan di komunitas dan bpmtugas bidan di komunitas dan bpm
tugas bidan di komunitas dan bpm
 
93981535 keperawatan-maternitas
93981535 keperawatan-maternitas93981535 keperawatan-maternitas
93981535 keperawatan-maternitas
 
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN KOMUNITAS.pptx
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN KOMUNITAS.pptxTUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN KOMUNITAS.pptx
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN KOMUNITAS.pptx
 
BIDAN DI KOMUNITAS
BIDAN DI KOMUNITASBIDAN DI KOMUNITAS
BIDAN DI KOMUNITAS
 
Makalah praktik keperawatan profesional.
Makalah praktik keperawatan profesional.Makalah praktik keperawatan profesional.
Makalah praktik keperawatan profesional.
 
Tugas konsep kebidanan ibu fitri
Tugas konsep kebidanan ibu fitriTugas konsep kebidanan ibu fitri
Tugas konsep kebidanan ibu fitri
 
Standar Pelayanan Kebidanan
Standar Pelayanan Kebidanan Standar Pelayanan Kebidanan
Standar Pelayanan Kebidanan
 
Modul 1 kb 2
Modul 1 kb 2Modul 1 kb 2
Modul 1 kb 2
 
OBSERVASI PRAKTIK BIDAN MANDIRI DI PUSKESMAS PEGAMBIRAN.pptx
OBSERVASI PRAKTIK BIDAN MANDIRI DI PUSKESMAS PEGAMBIRAN.pptxOBSERVASI PRAKTIK BIDAN MANDIRI DI PUSKESMAS PEGAMBIRAN.pptx
OBSERVASI PRAKTIK BIDAN MANDIRI DI PUSKESMAS PEGAMBIRAN.pptx
 
7. bidan dlm sispelkeb AKBID PARAMATA
7. bidan dlm sispelkeb AKBID PARAMATA 7. bidan dlm sispelkeb AKBID PARAMATA
7. bidan dlm sispelkeb AKBID PARAMATA
 
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATANLAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
 
3. keperawatan sebagai profesi
3. keperawatan sebagai profesi3. keperawatan sebagai profesi
3. keperawatan sebagai profesi
 
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatanTanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
 
KODE ETIK KEPERAWATAN
 KODE ETIK KEPERAWATAN KODE ETIK KEPERAWATAN
KODE ETIK KEPERAWATAN
 
KODE ETIK KEPERAWATAN
 KODE ETIK KEPERAWATAN KODE ETIK KEPERAWATAN
KODE ETIK KEPERAWATAN
 

Recently uploaded

Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
ImanChimonxNurjaman
 
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
hendityas
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
PramitaHertasning
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
FredyMaringga1
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
zalfazulfa174
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
BayuEkaKurniawan1
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
pkmcinagara
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Hamzi Hadi
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
hosnuinayati1
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
haniekusuma
 

Recently uploaded (17)

Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
 
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
 

Manajemen kasus dan survailance kebidanan di bpm

  • 1. MANAJEMEN KASUS BIDAN PRAKTIK MANDIRI YANG TIDAK SESUAI DENGAN STANDAR Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Manajemen Kasus dan Survailance Kebidanan DOSEN PEMBIMBING: Dr. Hj. Alma Lucyati, M.Kes., M.Si., MH.Kes DI SUSUN OLEH: KELOMPOK 3 DAINI ZULMI RINDI ARABELLA MARGARETA SHANTI HEKMAWATI SRI HERYANI SUNDARI FATIMAH SUNDARININGSIH SUSI IRIANTI TRIA DESTIANI SOLIHAH VIRNA GHASYIYAH PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TERAPAN KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA BANDUNG 2016
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas kasih dan karunia- Nya penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Kasus dan Survailance Kebidanan tentang “Manajemen Kasus Bidan Praktik Mandiri Yang Tidak Sesuai Dengan Standar”. Dalam penyusunan tugas atau makalah ini tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. dr. Hj. Alma Lucyati, M.Kes., M.Si., MH.Kes selaku dosen mata kuliah Manajemen Kasus dan Survailance Kebidanan yang telah memberikan tugas serta petunjuk kepada penulis sehingga penulis termotivasi untuk menyelesaikan makalah ini . 2. Semua pihak yang telah membantu mengatasi berbagai kesulitan sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun pada isi atau materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan penyusunan makalah ini. Besar harapan penulis semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan, wawasan, serta pengalaman bagi pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini agar ke depannya dapat lebih baik. Bandung, 24 November 2016 Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.................................................................................... i DAFTAR ISI................................................................................................... ii BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang...................................................................................... 1 B. Rumusan Permasalahan......................................................................... 2 C. Tujuan.................................................................................................... 2 BAB II: STANDAR – STANDAR PADA BIDAN PRAKTIK MANDIRI BAB III: GAMBARAN KONDISI BIDAN PRAKTIK MANDIRI BAB IV: PERMASALAHAN YANG DITEMUI BAB V: PRIORITAS MASALAH YANG DI INTERVENSI BAB VI: PENDEKATAN MANAJEMEN KASUS REFERENSI
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sejarah profesi maupun tenaga kesehatan, telah di ketahui bahwa bidan adalah salah satu profesi tertua di dunia sejak adanya peradaban umat manusia. Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu yang melahirkan. Peran dan posisi bidan dimasyarakat sangat dihargai dan dihormati karena tugasnya yang sangat mulia, memberi semangat, membesarkan hati, mendampingi, serta menolong ibu yang melahirkan sampai ibu dapat merawat bayinya dengan baik. Bidan sebagai pekerja profesional dalam menjalankan tugas dan prakteknya, bekerja berdasarkan pandangan filosofis yang dianut, keilmuan, metode kerja, standar praktik pelayanan serta kode etik yang dimilikinya Keberadaan bidan di Indonesia sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ibu dan janinnya, salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah mendekatkan pelayanan kebidanan kepada setiap ibu yang membutuhkannya. Pada tahun 1993 WHO merekomendasikan agar bidan di bekali pengetahuan dan ketrampilan penanganan kegawatdaruratan kebidanan yang relevan. Untuk itu pada tahun 1996 Depkes telah menerbitkan Permenkes No.572/PER/Menkes/VI/96 yang memberikan wewenang dan perlindungan bagi bidan dalam melaksanakan tindakan penyelamatan jiwa ibu dan bayi baru lahir. Pada pertemuan pengelola program Safe Mother Hood dari negara- negara di wilayah Asia Tenggara pada tahun 1995, disepakati bahwa kualitas pelayanan kebidanan diupayakan agar dapat memenuhi standar tertentu agar aman dan efektif. Sebagai tindak lanjutnya WHO mengembangkan Standar Pelayanan Kebidanan. Standar ini kemudian diadaptasikan untuk pemakaian di Indonesia, khususnya untuk tingkat pelayanan dasar, sebagai acuan pelayanan di tingkat masyarakat.
  • 5. Selain standar pelayanan, profesi bidan pun memiliki standar kompetensi dan standar praktek yang telah di sepakati dan berlaku hingga saat ini. Dengan adanya standar-standar yang berlaku, maka dalam menjalankan tugasnya seorang bidan di tuntut untuk selalu mengikuti dan menerapkan standar-standar tersebut dalam prakteknya. Makalah ini, akan membahas mengenai standar praktek bidan bersama salah satu contoh kasus mengenai standar praktek bidan yang bila di abaikan maka akan membuat kerugian pada bidan tersebut. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah: 1. Apa saja standar – standar yang harus dipenuhi pada bidan praktik mandiri 2. Bagaimana gambaran kondisi di Bidan Praktik Mandiri 3. Apa saja permasalahannya 4. Bagaimana prioritas masalah yang diintervensi 5. Bagaimana pendekatan manajemen kasus yang digunakan C. Tujuan Untuk mengetahui apa saja standar – standar yang harus dipenuhi pada bidan praktik mandiri dan permasalahannya, serta gambaran kondisi di bidan praktik mandiri dan prioritas masalah yang di intervensi serta bagaimana cara pendekatan manajemen kasus yang digunakan.
  • 6. BAB II STANDAR – STANDAR PADA BIDAN PRAKTIK MANDIRI Bidan praktek mandiri merupakan bentuk pelayanan kesehatan dibidang kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya. Bidan yang menjalankan praktek harus memiliki SIPB sehingga dapat menjalankan praktek pada saran kesehatan atau program. A. Standar – Standar Yang Harus Dipenuhi Bidan Praktik Mandiri Menurut KEPMENKES RI NO. 900/MENKES/SK/VII/2002 tentang registrasi dan praktek bidan, BPS diselenggarakan oleh perorangan dengan persyaratan sebagai berikut: 1. Bidan dalam menjalankan prakteknya harus: a. Memiliki tempat dan ruangan praktek yang memenuhi persyaratan kesehatan b. Menyediakan tempat tidur untuk persalinan, minimal 1 dan maksimal 5 tempat tidur c. Memilki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan melaksanakan prosedur tetap (protap) yang berlaku d. Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peralatan yang berlaku 2. Bidan yang menjalankan praktek harus mencantumkan izin praktek bidannya atau fotocopy izin prakteknya di ruang praktek, atau tempat yang mudah dilihat
  • 7. 3. Bidan dalam prakteknya menyediakan lebih dari 5 tempat tidur, harus memperkerjakan tenaga bidan yang lain, yang memiliki SIPB untuk membantu tugas pelayanannya 4. Bidan yang menjalankan praktek harus mempunyai peralatan minimal sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan harus tersedia di tempat prakteknya 5. Peralatan yang wajib dimiliki dalam menjalankan praktek bidan sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan 6. Dalam menjalankan tugas bidan harus senantiasa mempertahankan dan meningkatkan keterampilan profesinya antara lain dengan: a. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan atau saling tukar informasi dengan sesama bidan b. Mengikuti kegiatan-kegiatan akademis dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh organisasi profesi c. Memelihara dan merawat peralatan yang digunakan untuk praktek agar tetap siap dan berfungsi dengan baik Selain itu jugan harus memenuhi persyaratan bangunan yang meliputi: a. Papan nama 1) Untuk membedakan identitas maka setiap bentuk pelayanan medik dasar swasta harus mempunyai nama tertentu, yang dapat diambil dari nama yang berjasa di bidang kesehatan, atau yang telah meninggal atau nama lain yang sesuai dengan fungsinya 2) Ukuran papan nama seluas maksimal 1 x 1,5 meter 3) Tulisan balok warna hitam, dan dasarnya berwarna putih 4) Pemasangan papan nama pada tempat yang mudah dan jelas terbaca oleh masyarakat b. Tata Ruang 1) Setiap ruang periksa mempunyai luas minimal 2 x 3 meter
  • 8. 2) Setiap bangunan pelayanan, minimal mempunyai ruang periksa, ruang administrasi / kegiatan lain sesuai kebutuhan, ruang tunggu, dan kamar mandi / WC masing-masing 1 buah 3) Semua ruangan mempunyai ventilasi dan penerangan / pencahayaan c. Lokasi 1) Mempunyai lokasi tersendiri yang telah disetujui oleh Pemerintah Daerah setempat (tata kota), tidak berbaur dengan kegiatan umum lainnya seperti pusat perbelanjaan, tempat hiburan dan sejenisnya 2) Tidak berdekatan dengan lokasi bentuk pelayanan yang sejenisnya dan juga agar sesuai dengan fungsi sosialnya yang salah satu fungsinya adalah mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat d. Hak Guna Pakai 1) Mempunyai surat kepemilikan bangunan (surat hak milik / surat hak guna pakai) 2) Mempunyai surat hak guna pakai (surat kontrak bangunan) minimal 2 tahun B. Perizinan SIPB dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang seterusnya akan disampaikan laporannya kepada Kepala Dinas Kesehatan Propinsi setempat dengan tembusan kepada organisasi profesi setempat. C. Kelengkapan Administrasi, Peralatan, Sarana, Dan Prasarana Bidan Praktek Swasta 1. Kelengkapan Administrasi: a. Memiliki papan nama bidan praktek swasta
  • 9. b. Mempunyai SIPB dan masih berlaku c. Ada visi dan misi d. Ada falsafah e. Memiliki buku standar pelayanan kebidanan f. Ada buku pelayanan KB g. Ada buku standar pelayanan kebidanan neonatal h. Ada buku register pasien i. Ada format catatan medic: 1) Antenatal 2) Persalinan 3) Nifas 4) Bayi Baru Lahir 5) Keluarga Berencana 6) Bayi Sehat 7) Rujukan 8) Laporan 9) Surat Kelahiran 10) Surat Kematian 11) Partograf 12) Informed Consent 13) Formulir Permintaan Darah 2. Kelengkapan Peralatan Dan Obat-Obatan: a. Peralatan Tidak Steril 1) Tensimeter 2) Stetoskop biokuler 3) Stetoskop monokuler 4) Timbangan dewasa 5) Timbangan bayi 6) Pengukuran panjang bayi 7) Thermometer 8) Oksigen dalam regulator 9) Ambu bag dengan masker resusitasi (ibu+bayi)
  • 10. 10) Penghisap lendir 11) Lampu sorot 12) Penghitung nadi 13) Sterilisator 14) Bak instrument dengan tutup 15) Reflek Hammer 16) Alat pemeriksaan Hb (Sahli) 17) Set pemeriksaan urine (protein + reduksi) 18) Pita pengukur 19) Plastik penutup instrument steril 20) Sarung tangan karet untuk mencuci alat 21) Apron / celemek 22) Masker 23) Pengaman mata 24) Sarung kaki plastik 25) Infus set 26) Standar infuse 27) Semprit disposable 28) Tempat kotoran / sampah 29) Tempat kain kotor 30) Tempat plasenta 31) Pot 32) Piala ginjal / bengkok 33) Sikat, sabun dan tempatnya 34) Kertas lakmus 35) Semprit glyserin 36) Gunting verband 37) Spateln lidah 38) IUD kit 39) Implant kit 40) Covis 41) Suction
  • 11. 42) Gergaji implant b. Peralatan Steril 1) Klem pean 2) Klem ½ kocher 3) Korentang 4) Gunting tali pusat 5) Gunting benang 6) Gunting episiotomy 7) Kateter karet / metal 8) Pinset anatomis 9) Pinset chirurgic 10) Speculum vagina 11) Mangkok metal kecil 12) Pengikat tali pusat 13) Pengisap lendir 14) Tampon tang dan tampon vagina 15) Pemegang Jarum 16) Jarum kulit dan otot 17) Sarung tangan 18) Benang suter + catgut 19) Doek steril c. Bahan Habis Pakai 1) Kapas 2) Kain kasa 3) Plester 4) Handuk 5) Pembalut wanita d. Formulir Yang Disediakan 1) Formulir Informed Consent 2) Formulir ANC 3) Partograf 4) Formulir persalinan / nifas dan KB
  • 12. 5) Formulir rujukan 6) Formulir surat kelahiran 7) Formulir permintaan darah 8) Formulir kematian e. Obat-Obatan 1) Roborantia 2) Vaksin 3) Syok anafilak 4) – Adrenalin 1:1000 5) – Anti histamine 6) – Hidrokortison 7) – Aminophilin 230 mg / 10ml 8) – Dopamine 9) Sedatife 10) Antibiotik 11) Uterotonika 12) Antipiretika 13) Koagulantika 14) Anti kejang 15) Glyserin 16) Cairan infuse 17) Obat luka 18) Cairan desinfektan 19) Obat penanganan asphiksia pada BBL 3. Asuhan Bayi Rooming-In / Rawat Gabung 4. Media Penyuluhan Kesehatan a. Ada poster di dinding 1) Pesan-pesan ASI Ekslusif 2) Pesan Immunisasi 3) esan Vitamin A 4) Persalinan 5) Tanda Bahaya
  • 13. b. Ada leaflet c. Ada booklet d. Ada majalah bidan e. dan lainnya 5. Sarana a. Rumah terbuat dari tembok b. Lantai keramik c. Ruang tempat periksa d. Ruang perawatan e. Dapur f. Kamar mandi g. Ruang cuci pakaian/alat h. Ruang tunggu i. Wastafel j. Tempat sampah k. Tempat parker D. Aspek Pendidikan, Pengalaman, Peran, Dan Fungsi Bidan Di BPM 1. Pendidikan Tambahan Seorang bidan harus dapat meningkatkan dan mengembangkan pengetahuannya serta keterampilan profesinya dengan mengikuti kegiatan akademis sesuai dengan bidang tugasnya baik yang diselenggarakan pemerintah maupun oleh organisasi profesi, antara lain: a. Diploma III Kebidanan b. Diploma III Keperawatan c. Diploma IV Kebidanan d. Diploma IV Keperawatan e. S 1 Kebidanan f. S 1 Keperawatan g. S 1 Kesehatan Masyarakat h. dll 2. Pelatihan Yang Diikuti
  • 14. Selain dari jenjang formal yang juga seharusnya diikuti oleh bidan adalah berbagai macam pelatihan atau pendidikan informal dalam rangka meningkatkan pengetahuan baik tekhnis maupun non tekhnis, anatara lain : a. Asuhan persalinan normal b. LSS c. Diklat jarak jauh bidan d. keluarga berencana e. insersi IUD f. pemasangan AKBK g. pelatihan penanganan HIV AIDS h. pelatihan isu gender i. pelatian kesehatan reproduksi j. dan lainnya 3. Keikutsertaan Dalam Organisasi Dalam organisasi IBI, seorang bidan hendaknya dapat menjalankan peran dan fungsinya sebgai : a. anggota IBI dan atau b. sebagai pengurus aktif IBI 4. Fungsi BPS BPS selain berfungsi tempat pelayanan masyarakat terutama ibu dan anak, hendaknya dapat pula berfungsi sebagai tempat pemberdayaan masyarakat yang juga berperan ikut serta dalam kegiatan peran serta masyarakat, misalnya : a. kegiatan posyandu b. membina posyandu c. membina kader d. membina dukun e. menjadi ibu asuh f. membina dasa wisma g. menjadi anggota organisasi kemasyarakatan 5. Penghargaan
  • 15. Seorang bidan juga dituntut mempunyai kualitas yang baik dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki kompetitif yang tinggi dan sehat, berkaitan dengan hal itu ada beberapa penghargaan yang diterima oleh bidan baik dari pemerintah, organisasi profesi maupun pihak swata/LSM berupa: a. Bidan teladan b. RB/Klinik teladan c. Penghargaan lainnya yang berkaitan dengan bidan dalam menjalankan peran dan fungsinya. 6. Kegiatan Yang Dilaksanakan Di BPM Adapun kegiatan – kegiatan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh seoang bidan di BPS adalah sebgai berikut : a. Penyuluhan kesehatan b. Konseling KB c. ANC d. Asuhan Persalinan e. Perawatan Nifas f. Perawatan Bayi g. Pelayanan KB (IUD, AKBK, Suntik, Pil) h. Imunisasi (ibu dan bayi) i. Kesehatan Reproduksi Remaja j. Perawatan Pasca Keguguran, dll 7. Pelaksanaan Manajemen Laktasi Dalam pelaksanaan menggalakkan program pemberian ASI Ekslusif, bidan dalam hal ini hendaknya memiliki serta melaksanakan manajemen laktasi, antara lain: a. Penyuluhan tentang 1) Perawatan buah dada 2) Memberikan ASI Ekslusif 3) Cara mendeteksi yang baik dan benar 4) Cara mengatasi masalah menyusui
  • 16. b. Melaksanakan bonding 1) Melatih bayi untuk menetek segera setelah bayi lahir 2) Melakukan program ASI Ekslusif E. Wewenang Bidan Bidan dalam menjalankan prakteknya berwenang untuk memberikan pelayanan, meliputi: 1. Pelayanan kebidanan 2. Pelayanan keluarga berencana 3. Pelayanan kesehatan masyarakat Pelayanan kebidanan ditujukan kepada ibu dan anak. Pelayanan kepada ibu diberikan masa pra nikah, masa kehamilan, masa persalinan, masa nifas dan masa antara (periode interval). Pelayanan kebidanan kepada anak diberikan pada masa bayi baru lahir, masa bayi, masa anak balita dan masa pra sekolah. Pelayanan kepada ibu meliputi : 1. Penyuluhan dan konseling 2. Pemeriksaan fisik 3. Pelayanan antenatal pada kehamilan normal 4. Pertolongan pada kehamilan abnormal yang mencakup ibu hamil dengan abortus iminens, hyperemesis gravidarum tingkat I, pre eklampsi ringan dan anemi ringan 5. Pertolongan persalinan normal 6. Pertolongan persalinan abnormal yang mencakup letak sunsang, partus macet, kepala didasar panggul , tanpa infeksi, perdarahan post partum, laserasi jalan lahir, distosia karena inersia uteri primer, post term dan pre term
  • 17. 7. Pelayanan pada ibu nifas normal yang mencakup retensio plasenta, renjatan dan infeksi ringan. 8. Pelayanan dan pengobatan pada kelainan ginekologi yang meliputi keputihan, perdarahan yang tidk teratur dan perdarahan haid. Pelayanan kebidanan pada anak meliputi : 1. pemeriksaan bayi baru lahir 2. perawatan tali pusat 3. perawatan bayi 4. resusitasi pada BBL 5. pemantauan tumbang anak 6. pemberian imunisasi 7. pemberian penyuluhan Bidan dalam memberikan pelayanan keluarga berencana berwenang untuk : 1. Memberikan obat dan kontrasepsi oral, suntikan dan AKDR, AKBK dan kondom 2. Memberikan penyuluhan atau konseling pemakaian kontrasepsi 3. Melakukan pencabutan ala kontrasepsi bawah kulit tanpa penyulit 4. Melakukan pencabutan alat kontrsepsi dalam rahim 5. Memberikan konseling untuk pelayanan kebidanan, keluarga berencana dan kesehatan masyarakat Bidan dalam memberikan penyuluhan kesmas berwenang untuk : 1. Membina peran serta masyarakat dibidang kesehatan ibu dan anak 2. Memantau tumbuh kembang 3. Melaksanakan pelayanan kebidanan komuniti 4. Melaksanakan deteksi dini, melaksanakan pertolongan pertama, merujuk dan memberikan penyuluhan infeksi menular seksual (PMS), penyalah gunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif (NAPZA) serta penyakit lainnya.
  • 18. BAB III GAMBARAN KONDISI BIDAN PRAKTIK MANDIRI Dalam profesi kebidanan, praktik kebidanan merupakan suatu acuan atau pedoman bagi seorang bidan dalam melakukan sebuah tindakan. Namun, seringkali kita temukan bidan yang tidak memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar praktik kebidanan yang telah ditetapkan. Hal ini menimbulkan penurunan kualitas suatu pelayanan yang diberikan oleh bidan. Oleh sebab itu tim penulis membahas mengenai standar praktik kebidanan, sehingga calon-calon tenaga bidan yang akan datang dapat bekerja sesuai dengan standar praktik kebidanan yang telah ditetapkan. Menurut Clinical Practice Guideline (1990) Standar adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna yang dipergunakan sebagai batas penerimaan minimal.Menurut Donabedian (1980) Standar adalah rumusan tentang penampilan atau nilai diinginkan yang mampu dicapai, berkaitan dengan parameter yang telah ditetapkan.Menurut Rowland and Rowland (1983) Standar adalah spesifikasi dari fungsi atau tujuan yang harus dipenuhi oleh suatu sarana pelayanan kesehatan agar pemakai jasa pelayanan dapat memperoleh keuntungan yang maksimal dari pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. Standar Pelayanan Kebidanan (SPK) adalah rumusan tentang penampilan atau nilai diinginkan yang mampu dicapai, berkaitan dengan parameter yang telah
  • 19. ditetapkan yaitu standar pelayanan kebidanan yang menjadi tanggung jawab profesi bidan dalam sistem pelayanan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat (Depkes RI, 2001) Sehingga gambaran secara umumnya bidan praktik mandiri masih banyak memiliki berbagai persyaratan khusus untuk menjalankan prakteknya, seperti tempat atau ruangan praktek, peralatan, obat – obatan. Namun pada kenyataannya BPM sekarang kurang memperhatikan dan memenuhi kelengkapan praktek serta kebutuhan kliennya. Praktek pelayanan bidan mandiri merupakan penyedia layanan kesehatan, yang memiliki kontribusi cukup besar dalam memberikan pelayanan, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak.Supaya masyarakat pengguna jasa layanan bidan memperoleh akses pelayanan yang bermutu, perlu adanya regulasi pelayanan praktek bidan secara jelas persiapan sebelum bidan melaksanakan pelayanan praktek seperti perizinan, tempat, ruangan, peralatan praktek, dan kelengkapan administrasi semuanya harus sesuai dengan standar.
  • 20. BAB IV PERMASALAHAN YANG DITEMUI Tingkat Kesulitan PERMASALAHAN 4 (sangat sulit) Dalam menjalankan tugasnya, bidan praktik mandiri tidak senantiasa mempertahankan dan meningkatkan keterampilan profesinya antara lain dengan: a. Bidan praktik mandiri tidak mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tidak saling tukar informasi dengan dengan pelayanan kesehatan yang lebih tinggi. Contohnya: Rumah Sakit, Puskesmas, atau sesama bidan lainnya. b. Bidan praktik mandiri tidak mengikuti kegiatan-kegiatan akademis dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya, yang diselenggarakan oleh pemerintah. c. Bidan praktik mandiri tidak memelihara dan merawat peralatan yang digunakan untuk praktek agar tetap siap dan berfungsi dengan baik 3 (sulit) Bidan dalam prakteknya tidak menyediakan lebih dari 5 tempat tidur, dan memperkerjakan tenaga bidan yang lain yang tidak
  • 21. memiliki SIPB untuk membantu tugas pelayanannya 2 (sedang) Bidan yang menjalankan praktek tidak mempunyai peralatan minimal sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan harus tersedia di tempat prakteknya. 1 (mudah) Tata Ruang di BPM tidak memenuhi salah satu persyaratan dibawah ini: a. Setiap ruang periksa mempunyai luas minimal 2 x 3 meter b. Setiap bangunan pelayanan, minimal mempunyai ruang periksa, ruang administrasi / kegiatan lain sesuai kebutuhan, ruang tunggu, dan kamar mandi / WC masing-masing 1 buah c. Semua ruangan mempunyai ventilasi dan penerangan / pencahayaan
  • 22. BAB V PRIORITAS MASALAH YANG DI INTERVENSI Prioritas Masalah yang mudah tatalaksananya adalah pada Tata Ruang di BPM tidak memenuhi salah satu persyaratan dibawah ini: a. Setiap ruang periksa mempunyai luas minimal 2 x 3 meter b. Setiap bangunan pelayanan, minimal mempunyai ruang periksa, ruang administrasi / kegiatan lain sesuai kebutuhan, ruang tunggu, dan kamar mandi / WC masing-masing 1 buah c. Semua ruangan mempunyai ventilasi dan penerangan / pencahayaan.
  • 23. Beberapa Intervensi Masalah yang dilakukan oleh Puskesmas, Organisasi IBI, Pemerintah, dan Personal (bidan): 1. Intervensi masalah yang dilakukan oleh Puskesmas: a. Survey tempat bidan yang ingin membuka praktik mandiri b. Monitoring secara berkala c. Evaluasi fasilitas/tata ruang di Bidan Praktik Mandiri 2. Intervensi masalah yang dilakukan oleh Organisasi IBI: a. Melakukan rancangan instrument penilaian kualitas bagi BPM b. Monitoring lapangan yang dilakukan secara konsisten untuk meningkatkan kualitas pelayanan BPM c. Melihat pelaporan bulanan pada BPM 3. Intervensi masalah yang dilakukan oleh Pemerintah: a. Mendukung untuk penyelenggaraan monitoring yang dilakukan oleh organisasi IBI dan Puskesmas b. Mendukung dengan menyediakan anggaran pemerintah untuk program – program pemerintah seperti kegiatan seminar, pelatihan, workshop, dll. c. Mengembangkan jaringan layanan yang dirancang secara sistematis sesuai dengan standar kualitas. d. Memberikan penghargaan/reward kepada BPM yang memiliki fasilitas yang sesuai dengan standar. 4. Intervensi masalah yang dilakukan secara personal/oleh bidan: a. Bidan sendiri harus mengikuti kegiatan Bidan Delima b. Bidan harus mengikuti seminar – seminar, workshop, atau pelatihan – pelatihan
  • 24. c. Bidan harus memenuhi standar pelayanan kebidanan. BAB VI PENDEKATAN MANAJEMEN KASUS
  • 25. Beberapa Pendekatan Manajemen Kasus: 1. Intervensi masalah yang dilakukan oleh Puskesmas: a. Melakukan survey tempat bidan yang ingin membuka praktik mandiri b. Memonitoring secara berkala c. Melakukan evaluasi fasilitas/tata ruang di Bidan Praktik Mandiri 2. Intervensi masalah yang dilakukan oleh Organisasi IBI: a. Melakukan rancangan instrument penilaian kualitas bagi BPM b. Memonitoring lapangan yang dilakukan secara konsisten untuk meningkatkan kualitas pelayanan BPM c. Melihat pelaporan bulanan pada BPM 3. Intervensi masalah yang dilakukan oleh Pemerintah: a. Mendukung untuk penyelenggaraan monitoring yang dilakukan oleh organisasi IBI dan Puskesmas b. Mendukung dengan menyediakan anggaran pemerintah untuk program – program pemerintah seperti kegiatan seminar, pelatihan, workshop, dll. c. Mengembangkan jaringan layanan yang dirancang secara sistematis sesuai dengan standar kualitas. d. Memberikan penghargaan/reward kepada BPM yang memiliki fasilitas yang sesuai dengan standar. 4. Intervensi masalah yang dilakukan secara personal/oleh bidan: a. Bidan harus mengikuti kegiatan Bidan Delima b. Bidan harus mengikuti seminar – seminar, workshop, atau pelatihan – pelatihan c. Bidan harus memenuhi standar pelayanan kebidanan.
  • 26. DAFTAR PUSTAKA Jein Asmar Yetty.2005.Etika Profesi Kebidanan.YOGYAKARTA: Fitri Maya. Etika profesi dan hukum kebidanan.2009. https://chellious.wordpress.com/2011/02/20/standar-pelayanan-minimal-bidan- praktek-swasta/ diakses tanggal 24 november 2016, 21.50 http://kesehatanputri.blogspot.co.id/2014/06/standar-praktik-kebidanan.html. diakses tanggal 24 november 2016, 21.50 https://bidandelima.wordpress.com/program-bidan-delima/ diakses tanggal 24 november 2016, 21.50