Teks tersebut membahas tentang peran agama dalam kebidanan. Agama memberikan pedoman
bagi bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan, seperti menjaga kesehatan pasien,
mencegah penyakit, dan mengobati penyakit sesuai ajaran agama. Teks tersebut juga
membahas pandangan agama terhadap berbagai aspek kebidanan seperti keluarga berencana
dan larangan terhadap aborsi.
Modul ini membahas tentang masalah etik moral dan dilema dalam praktik kebidanan, informed choice, dan informed consent. Beberapa poin penting yang diuraikan meliputi pengertian dan prinsip-prinsip informed choice dan informed consent beserta tujuan, bentuk, dan unsur yang harus dipenuhi agar persetujuan tindakan medis dapat dianggap sah. Modul ini juga menjelaskan berbagai contoh dilema etik yang sering dihadapi bidan dalam praktiknya.
Dokumen tersebut membahas tentang tanggung jawab dan tanggung gugat bidan. Ia menjelaskan definisi tanggung jawab dan tanggung gugat bidan, konsep tanggung jawab bidan yang mencakup 6 aspek, dan jenis-jenis tanggung gugat termasuk contractual liability, liability in tort, strict liability, dan vicarious liability.
Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan KebidananUFDK
Dokumen tersebut membahas tentang pengambilan keputusan oleh bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Dokumen menjelaskan bahwa pengambilan keputusan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti fisik, emosional, rasional, dan lingkungan sosial. Dokumen juga membahas pentingnya informed choice dan informed consent dalam memberikan pilihan kepada pasien secara etis.
Sistem pendidikan kebidanan di Indonesia telah berkembang sejak zaman kolonial hingga saat ini. Pada awalnya dilakukan pelatihan singkat bagi dukun bayi, kemudian dibukanya sekolah-sekolah bidan hingga saat ini terdapat program sarjana dan pascasarjana kebidanan. Perkembangan ini bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Makalah ini membahas tentang pengambilan keputusan dalam menghadapi dilema etik dan moral dalam pelayanan kebidanan. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain tentang pengertian isu etik, moral, dan dilema; teori-teori pengambilan keputusan; serta studi kasus untuk mengilustrasikan kondisi dilematis yang dihadapi bidan.
Teks tersebut membahas tentang peran agama dalam kebidanan. Agama memberikan pedoman
bagi bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan, seperti menjaga kesehatan pasien,
mencegah penyakit, dan mengobati penyakit sesuai ajaran agama. Teks tersebut juga
membahas pandangan agama terhadap berbagai aspek kebidanan seperti keluarga berencana
dan larangan terhadap aborsi.
Modul ini membahas tentang masalah etik moral dan dilema dalam praktik kebidanan, informed choice, dan informed consent. Beberapa poin penting yang diuraikan meliputi pengertian dan prinsip-prinsip informed choice dan informed consent beserta tujuan, bentuk, dan unsur yang harus dipenuhi agar persetujuan tindakan medis dapat dianggap sah. Modul ini juga menjelaskan berbagai contoh dilema etik yang sering dihadapi bidan dalam praktiknya.
Dokumen tersebut membahas tentang tanggung jawab dan tanggung gugat bidan. Ia menjelaskan definisi tanggung jawab dan tanggung gugat bidan, konsep tanggung jawab bidan yang mencakup 6 aspek, dan jenis-jenis tanggung gugat termasuk contractual liability, liability in tort, strict liability, dan vicarious liability.
Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan KebidananUFDK
Dokumen tersebut membahas tentang pengambilan keputusan oleh bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Dokumen menjelaskan bahwa pengambilan keputusan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti fisik, emosional, rasional, dan lingkungan sosial. Dokumen juga membahas pentingnya informed choice dan informed consent dalam memberikan pilihan kepada pasien secara etis.
Sistem pendidikan kebidanan di Indonesia telah berkembang sejak zaman kolonial hingga saat ini. Pada awalnya dilakukan pelatihan singkat bagi dukun bayi, kemudian dibukanya sekolah-sekolah bidan hingga saat ini terdapat program sarjana dan pascasarjana kebidanan. Perkembangan ini bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Makalah ini membahas tentang pengambilan keputusan dalam menghadapi dilema etik dan moral dalam pelayanan kebidanan. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain tentang pengertian isu etik, moral, dan dilema; teori-teori pengambilan keputusan; serta studi kasus untuk mengilustrasikan kondisi dilematis yang dihadapi bidan.
Dokumen ini membahas tentang dilema etik dalam kebidanan. Faktor-faktor yang mempengaruhi dilema etik kebidanan antara lain perbedaan agama, hubungan bidan dengan klien dan dokter, serta prinsip-prinsip moral seperti otonomi, keadilan, kejujuran dan kerahasiaan. Pemecahan dilema etik kebidanan dapat dilakukan dengan mengembangkan data dasar, mengidentifikasi konflik, mengusulkan alternatif, menentuk
Dokumen tersebut membahas beberapa kasus etik yang dihadapi oleh organisasi profesi bidan (IBI). Kasus-kasus tersebut meliputi kesalahan diagnosis bidan, pelanggaran wewenang dalam menangani persalinan, dan pelanggaran etik seperti melakukan aborsi. Dokumen ini juga menjelaskan isu etik, dilema, dan penyelesaian yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi kasus-kasus tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada berbagai kelompok pasien mulai dari remaja putri, wanita pranikah, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, balita, wanita menopause, wanita dengan gangguan reproduksi, dan pelayanan KB serta efek samping berbagai metode KB.
Dokumen ini membahas tentang pengertian dan prinsip midwifery care yang memberikan kerangka kerja bagi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan yang dipengaruhi oleh filosofi asuhan dan unsur-unsur paradigma kesehatan serta mendukung persalinan alami, pendekatan berbasis ilmu dan seni, kekuasaan wanita atas keputusan kesehatannya, dan asuhan berfokus pada kepentingan wanita.
Dokumen ini membahas persiapan menjadi orang tua, termasuk persiapan fisik, psikologis, dan finansial. Persiapan fisik meliputi kesehatan calon ibu dan ayah, sedangkan persiapan psikologis melibatkan penerimaan dan persiapan menjadi orang tua. Persiapan finansial membutuhkan perencanaan keuangan untuk memenuhi kebutuhan anak.
Alat-alat kebidanan meliputi termometer, stetoskop, tensimeter, funduscope, gunting episiotomi, klem, gunting tali pusar, dan berbagai peralatan untuk menolong persalinan dan merawat ibu dan bayi.
Isu etik dalam pelayanan kebidanan merupakan topik penting yang berkaitan dengan nilai-nilai dalam menghargai tindakan kebidanan yang berhubungan dengan aspek kesehatan dan keselamatan pasien. Dokumen ini menjelaskan contoh-contoh isu etik yang dapat muncul antara bidan dengan pasien, rekan sejawat, dan organisasi profesi serta menjelaskan dilema-dilema yang dihadapi bidan.
Percakapan antara bidan dengan pasien wanita hamil 9 bulan yang merasakan sakit perut dan keluar lendir darah. Bidan memeriksa tekanan darah dan keadaan janin yang dinyatakan baik. Bidan menjelaskan tahapan persalinan dan cara mengurangi rasa sakit kepada pasien dan suaminya.
Soal ujian tengah semester mata kuliah Etikolegal dalam praktek kebidanan terdiri dari 38 pertanyaan pilihan ganda yang mencakup berbagai aspek etika, hukum, dan kewajiban bidan dalam pelayanan kesehatan.
Lingkup praktik kebidanan meliputi pelayanan kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, dan kesehatan masyarakat, yang dirinci lebih lanjut meliputi asuhan kehamilan, persalinan, nifas, keluarga berencana, dan kesehatan anak dan komunitas."
Dokumen tersebut membahas tentang pandangan Islam dan kesehatan terhadap aborsi. Secara ringkas, aborsi dilarang dalam pandangan Islam kecuali dalam kondisi darurat untuk menyelamatkan nyawa ibu atau janin. Dari perspektif kesehatan, aborsi dapat dilakukan atas indikasi medis tetapi memiliki risiko kesehatan fisik dan mental. Aborsi kriminal diatur dalam hukum Indonesia dan dapat dikenai sanksi pidana berat.
Dokumen tersebut membahas tentang aborsi di Indonesia, termasuk data kasus aborsi, pengertian aborsi secara medis dan hukum, klasifikasi, cara pelaksanaan, serta akibat aborsi dari sudut pandang kesehatan dan hukum Islam. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa kasus aborsi di Indonesia sangat tinggi dan dilakukan terutama oleh remaja, serta mendefinisikan aborsi sebagai pengakhiran keham
Dokumen ini membahas tentang dilema etik dalam kebidanan. Faktor-faktor yang mempengaruhi dilema etik kebidanan antara lain perbedaan agama, hubungan bidan dengan klien dan dokter, serta prinsip-prinsip moral seperti otonomi, keadilan, kejujuran dan kerahasiaan. Pemecahan dilema etik kebidanan dapat dilakukan dengan mengembangkan data dasar, mengidentifikasi konflik, mengusulkan alternatif, menentuk
Dokumen tersebut membahas beberapa kasus etik yang dihadapi oleh organisasi profesi bidan (IBI). Kasus-kasus tersebut meliputi kesalahan diagnosis bidan, pelanggaran wewenang dalam menangani persalinan, dan pelanggaran etik seperti melakukan aborsi. Dokumen ini juga menjelaskan isu etik, dilema, dan penyelesaian yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi kasus-kasus tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada berbagai kelompok pasien mulai dari remaja putri, wanita pranikah, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, balita, wanita menopause, wanita dengan gangguan reproduksi, dan pelayanan KB serta efek samping berbagai metode KB.
Dokumen ini membahas tentang pengertian dan prinsip midwifery care yang memberikan kerangka kerja bagi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan yang dipengaruhi oleh filosofi asuhan dan unsur-unsur paradigma kesehatan serta mendukung persalinan alami, pendekatan berbasis ilmu dan seni, kekuasaan wanita atas keputusan kesehatannya, dan asuhan berfokus pada kepentingan wanita.
Dokumen ini membahas persiapan menjadi orang tua, termasuk persiapan fisik, psikologis, dan finansial. Persiapan fisik meliputi kesehatan calon ibu dan ayah, sedangkan persiapan psikologis melibatkan penerimaan dan persiapan menjadi orang tua. Persiapan finansial membutuhkan perencanaan keuangan untuk memenuhi kebutuhan anak.
Alat-alat kebidanan meliputi termometer, stetoskop, tensimeter, funduscope, gunting episiotomi, klem, gunting tali pusar, dan berbagai peralatan untuk menolong persalinan dan merawat ibu dan bayi.
Isu etik dalam pelayanan kebidanan merupakan topik penting yang berkaitan dengan nilai-nilai dalam menghargai tindakan kebidanan yang berhubungan dengan aspek kesehatan dan keselamatan pasien. Dokumen ini menjelaskan contoh-contoh isu etik yang dapat muncul antara bidan dengan pasien, rekan sejawat, dan organisasi profesi serta menjelaskan dilema-dilema yang dihadapi bidan.
Percakapan antara bidan dengan pasien wanita hamil 9 bulan yang merasakan sakit perut dan keluar lendir darah. Bidan memeriksa tekanan darah dan keadaan janin yang dinyatakan baik. Bidan menjelaskan tahapan persalinan dan cara mengurangi rasa sakit kepada pasien dan suaminya.
Soal ujian tengah semester mata kuliah Etikolegal dalam praktek kebidanan terdiri dari 38 pertanyaan pilihan ganda yang mencakup berbagai aspek etika, hukum, dan kewajiban bidan dalam pelayanan kesehatan.
Lingkup praktik kebidanan meliputi pelayanan kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, dan kesehatan masyarakat, yang dirinci lebih lanjut meliputi asuhan kehamilan, persalinan, nifas, keluarga berencana, dan kesehatan anak dan komunitas."
Dokumen tersebut membahas tentang pandangan Islam dan kesehatan terhadap aborsi. Secara ringkas, aborsi dilarang dalam pandangan Islam kecuali dalam kondisi darurat untuk menyelamatkan nyawa ibu atau janin. Dari perspektif kesehatan, aborsi dapat dilakukan atas indikasi medis tetapi memiliki risiko kesehatan fisik dan mental. Aborsi kriminal diatur dalam hukum Indonesia dan dapat dikenai sanksi pidana berat.
Dokumen tersebut membahas tentang aborsi di Indonesia, termasuk data kasus aborsi, pengertian aborsi secara medis dan hukum, klasifikasi, cara pelaksanaan, serta akibat aborsi dari sudut pandang kesehatan dan hukum Islam. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa kasus aborsi di Indonesia sangat tinggi dan dilakukan terutama oleh remaja, serta mendefinisikan aborsi sebagai pengakhiran keham
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian aborsi menurut berbagai sumber hukum dan agama. Secara ringkas, aborsi didefinisikan sebagai pengeluaran janin sebelum usia kehamilan yang matang, dan dibedakan menjadi tiga jenis yaitu spontan, buatan, dan terapeutik. Dokumen juga membahas pandangan-pandangan etika mengenai aborsi.
Dokumen tersebut membahas tentang isu etika dalam pelayanan keperawatan khususnya mengenai aborsi. Aborsi didefinisikan sebagai penghentian kehamilan sebelum janin mampu hidup di luar rahim, yang dibedakan menjadi aborsi spontan dan aborsi buatan. Dalam pandangan Islam, aborsi dianggap sebagai dosa besar dan dapat dikenai sanksi hukum.
Aborsi dalam pandangan Islam dijelaskan sebagai dosa besar dan tindakan kriminal apabila dilakukan dengan sengaja untuk membunuh janin (imlash). Pelakunya dapat dihukum dengan diyat yang sama dengan membunuh manusia sempurna."
Aborsi merupakan pengakhiran kehamilan sebelum usia 20 minggu atau janin belum mampu hidup di luar rahim. Aborsi dibolehkan untuk alasan medis jika kehamilan membahayakan ibu, namun secara umum dilarang karena dianggap membunuh. Aborsi memiliki risiko kesehatan dan dampak psikologis bagi ibu.
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus AborsiWarung Bidan
Makalah ini membahas pandangan agama terhadap kasus aborsi, termasuk definisi aborsi dari perspektif kedokteran, statistik aborsi di Indonesia dan dunia, alasan-alasan dilakukannya aborsi, serta pandangan Islam dan Kristen terhadap aborsi."
Dokumen tersebut membahas tentang aborsi dari perspektif agama Buddha. Aborsi dianggap sebagai pembunuhan karena memenuhi lima syarat kehidupan, yaitu adanya makhluk hidup, mengetahui keberadaannya, kehendak membunuh, usaha membunuh, dan kematian akibat tindakan tersebut. Oleh karena itu, aborsi dilarang dalam ajaran Buddha.
Dokumen tersebut membahas tentang bioetika khususnya topik aborsi. Ringkasannya adalah:
1. Aborsi adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin mampu hidup diluar rahim, biasanya karena intervensi medis.
2. Ada sekitar 2 juta kasus aborsi ilegal setiap tahun di Indonesia, yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janin.
3. Aborsi hanya boleh dilakukan dalam kondisi tertentu se
MAKALAH PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP ABRSI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hubungan seksual berlainan jenis tidak dapat dihindarkan, karena ini merupakan tuntutan biologis untuk mengembangkan keturunannya dan juga merupakan rahmat Allah yang tidak ternilai. Bagi makhluk selain manusia dalam melakukan hubungan seks, akibatnya kurang dan tidak diperhitungkan. Akan tetapi bagi manusia hal ini akan berakibat fatal apabila tidak melalui saluran yang semestinya dan tidak memikirkan akibat sampingnya.
Hubungan seks sangat erat kaitannya dengan aborsi, karena dengan hubungan inilah awal terjadinya perubahan antara sel-sel dari kedua jenis makhluk itu, baik yang dikehendaki atau tidak. Bagi yang menghendaki terjadinya pembuahan tersebut menilainya sebagai anugerah Allah, tetapi bagi yang tidak menghendakinya ada yang menganggapnya sebagai malapetaka yang harus dihindari walaupun bertentangan dengan hukum dan moral. Cara menghindari setelah terjadinya pembuahan inilah yang disebut aborsi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi aborsi?
2. Bagaimana tinjauan hukum aborsi menurut Islam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi aborsi
2. Untuk memahami tinjauan hukum aborsi menurut Islam
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
3. PENGERTIAN ABORSI
Dalam dunia kedokteran, dikenal istilah abortus, yaitu
menggugurkan kandungan, yang berarti pengeluaran hasil konsepsi
(pertemuan sel telur dan sel sperma) sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan. Menurut WHO, aborsi adalah terhentinya kehidupan
buah kehamilan di bawah 28 minggu atau berat janin kurang dari 1000
gram.
4. JENIS – JENIS ABORSI
1. Aborsi Spontan ( Abortus Spontaneus )
=> aborsi secara tidak sengaja dan berlangsung alami
tanpa ada kehendak dari pihak-pihak tertentu.
2. Aborsi Buatan ( Aborsi Provocatus )
=> aborsi yang dilakukan secara sengaja dengan tujuan
tertentu. Aborsi Provocatus ini dibagi menjadi dua :
a. Abortus Profocatus Therapeuticum, bertujuan untuk
kepentingan medis dan terapi serta pengobatan.
b. Abortus Profocatus Criminalis, dilakukan karena alasan
yang bukan medis dan melanggar hukum yang berlaku.
5. Tatacara Aborsi
Eckholm melihat ada 4 hal yang sering dilakukan dalam
melakukan aborsi, yaitu:
• Menggunakan jasa medis di rumah sakit atau tempat-tempat
praktek
• Menggunakan jasa dukun pijat
• Menggugurkan sendiri kandunganya dengan alat-alat kasar
dan
• Menggunakan obat-obatan tertentu.
6. Alasan dan Motivasi Aborsi
• Alasan Aborsi
1. Alasan sosial ekonomi, dikarenakan tidak mampu membiayai atau membesarkan
anak.
2. Wanita tersebut ingin membatasi atau menangguhkan perawatan anak karena
ingin melanjutkan pendidikan atau ingin mencapai suatu karir tertentu.
3. Alasan usia terlalu muda atau terlalu tua untuk mempunyai bayi.
4. Akibat adanya hubungan yang bermasalah (hamil diluar nikah) atau kehamilan
karena perkosaan.
5. Alasan bahwa kehamilan akan dapat mempengaruhi kesehatan baik bagi si ibu
maupun bayinya. Mungkin untuk alasan ini aborsi dapat dibenarkan.
7. • Motivasi Aborsi
1. Dorongan ekonomi/ dorongan individual: Dorongan ini timbul karena kekhawatiran
terhadap kemiskinan, tidak ingin mempunyai keluarga besar.
2. Dorongan fisik: Dorongan ini seperti memelihara kecantikan dan mempertahankan status
sebagai perempuan karir.
3. Indikasi psikologis: Jika kehamilan diteruskan akan memberatkan penyakit jiwa yang
dibawa ibu, seperti : perempuan yang hamil akibat perkosaan.
4. Indikasi eugenetik: Dorongan ini timbul jika khawatir akan penyakit bawaan pada
keturunan seperti adanya kelainan dari buah kehamilan.
5. Dorongan kecantikan: Dorongan ini timbul biasanya bila ada kekhawatiran bahwa janin
dalam kandungan akan lahir dalam keadaan cacat, akibat radiasi, obat-obatan, dll.
6. Dorongan Sanksi moral: Dorongan ini muncul biasanya karena perempuan yang hamil
tidak sanggup menerima sanksi sosial masyarakat.
7. Dorongan lingkungan: Faktor lingkungan juga mempengaruhi insiden pengguguran
kehamilan muda, misalnya kemudahan fasilitas.
8. Menurut Dadang Hawari, statistik membuktikan resiko bagi
perempuan jika melakukan Aborsi adalah :
• Kematian Perempuan karena aborsi jauh lebih besar dari kematian ibu
karena melahirkan (bersalin) secara normal.
• Perempuan yang melakukan aborsi berlatar belakang criminal biasanya
hamil diluar nikah . Karena malu menanggung aib
• Perempuan yang melakukan aborsi akan mengalami gangguan
kejiwaan seperti stres pasca trauma aborsi
Resiko Aborsi
9. a.Pasal 346
• “Seorang wanita yang dengan sengaja menggugurkan kandungan atau
mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam
dengan pidana paling lama empat tahun
b.Pasal 347
• 1) Barangsiapa dengan sengaja mengggugurkankandungan atau
mematikan kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam
dengan penjara pidana paling lama dua belas tahun.
• 2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, diancam
dengan pidana paling lama lima belas tahun.
Hukum Aborsi di Indonesia
10. c. Pasal 348
1) Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan ataumematikan
kandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam
dengan pidana penjarapaling lama lima tahun enam bulan.
2)Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut,
diancam dengan pidana penjara paling lama 13 tahun
d.Pasal 349
“Jika seorang tabib, dukun beranak atau tukangobat membantu
melakukan salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal
347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat
ditambah dengan sepertiga dan ia dapat dipecat dari jabatan
yang digunakan untuk melakukan kejahatan”
11. Pandangan Agama tentang Aborsi
A. Islam
Majelis Ulama Indonesia memfatwakan bahwa :
1. Aborsi haram hukumnya sejak terjadinya implantasi blastosis pada dinding rahim
ibu (nidasi).
2. Aborsi dibolehkan karena adanya uzur, baik yang bersifat darurat ataupun hajat.
3. Keadaan darurat yang berkaitan dengan kehamilah yang membolehkan aborsi
adalah: Perempuan hamil menderita sakit fisik berat seperti kanker stadium
lanjut, TBC dengan caverna dan penyakit-penyakit fisik berat lainnya yang harus
ditetapkan oleh Tim Dokter.
4. Dalam keadaan di mana kehamilan mengancam nyawa si ibu.
5. Aborsi haram hukumnya dilakukan pada kehamilan yang terjadi akibat zina.
12. B. Kristen
Secara singkat di dalam Al Kitab dapat disimpulkan bahwa aborsi dalam bentuk
dan alasan apapun dilarang karena :
1. Apabila ada sperma dan ovum telah bertwmu maka unsure kehidupan telah ada.
2. Abortus pada janin yang cacat tidak diperbolehkan karena Tuhan mempunyai
rencana lain pada hidup seorang manusia
3. Anak adalah pemberian Tuhan.
4. Bila terjadi kasus pemerkosaan, diharapkan keluarga serta orang-orang terdekat
dapat memberi semangat.
5. Aborsi untuk menyembunyikan aib tidak dibenarkan.
13. C. Katolik
Hampir sama dengan pernyataan agama Kristen, dalam agama katolik aborsi juga
dilarang.
D. Hindu
Aborsi dalam Teologi Hinduisme tergolong pada perbuatan yang disebut "Himsa
karma" yakni salah satu perbuatan dosa yang disejajarkan dengan membunuh,
meyakiti, dan menyiksa. Oleh karena itulah perbuatan aborsi disetarakan dengan
menghilangkan nyawa, maka aborsi dalam Agama Hindu tidak dikenal dan tidak
dibenarkan.
E. Budha
Dalam agama budha perlakuan aborsi tidak dibenarkan karena suatu karma harus
diselesaikan dengan cara yang baik, jika tidak maka akan timbul karma yang lebih
buruk lagi.
14. Dampak Aborsi
• Timbul luka-luka dan infeksi-infeksi pada dinding alat kelamin dan merusak organ-
organ di dekatnya.
• Robek mulut rahim sebelah dalam (satu otot lingkar). Hal ini dapat terjadi karena
mulut rahim sebelah dalam bukan saja sempit dan perasa sifatnya, tetapi juga kalau
tersentuh, maka ia menguncup kuat-kuat. Kalau dicoba untuk memasukinya
dengan kekerasan maka otot tersebut akan menjadi robek.
• Dinding rahim bisa tembus, karena alat-alat yang dimasukkan ke dalam rahim.
• Terjadi pendarahan. Biasanya pendarahan itu berhenti sebentar, tetapi beberapa
hari kemudian/ beberapa minggu timbul kembali. Menstruasi tidak normal lagi
selama sisa produk kehamilan belum dikeluarkan dan bahkan sisa itu dapat berubah
15. Contoh Kasus
Seorang siswi kelas I SMP berumur 13 tahun, hamil 1 bulan akibat
perkosaan. Akibatnya korban mengalami depresi. Orangtua ingin agar
janin diaborsi, kemudian berkonsultasi ke dokter. Dokter setelah
mengadakan pertimbangan dengan tim ahli (dokter, ahli agama dan
psikiater) memutuskan setuju untuk melakukan aborsi. Namun,
walaupun tim ahli telah setuju, orang tua masih bingung karena
menurutnya agama dan hukum melarang aborsi.
16.
17.
18. KESIMPULAN
Aborsi merupakan tindakan yang melanggar hukum dalam kondisi apapun
kecuali kesehatan si ibu. Aborsi memiliki dampak berbahaya bagi seseorang yang
melakukannya baik dari segi kesehatan maupun sosial. Aborsi yang tidak
memenuhi syarat dan tidak dilakukan oleh ahlinya mengakibatkan komplikasi
yang sangat berbahaya bahkan menyebabkan kematian. Hal ini juga sudah diatur
dalam hukum negara. Untuk karena itu keperawatan harus punya standar profesi
guna memberi perlindungan kepada masyarakat. Bagaimanapun aborsi
merupakan tindakan yang tidak dapat ditoleransi baik dari segi medis ataupun
hukum.
19. SARAN
Seorang tenaga medis harus lebih sering memberikan pendidikan kesehatan
terutama tentang aborsi dan dampaknya terhadap kesehatan. Sehingga masyarakat
dapat memiliki persepsi yang benar dan diharapkan dapat menurunkan angka
kejadian aborsi baik secara legal maupun ilegal. Saran penulis, seorang perawat
yang sedang merawat klien yang akan melakukan aborsi, hendaknya ciptakan
suasana yang membuat klien dapat berdiskusi secara terbuka tentang aborsi, agar
tidak terjadi pelanggaran terhadap asas-asas yang ada.