SlideShare a Scribd company logo
Meningkatkan
Komunikasi
Efektif
I Putu Cahya Legawa
cahya@legawa.com
Puskesmas Imogiri I,
Bantul, Yogyakarta
Pendahuluan
Komunikasi efektif di layanan kesehatan – secara
luas – dapat melibatkan komunikasi antara seluruh
unsur elemen individu yang terlibat dalam
pelayanan kesehatan, baik itu pemberi layanan
kesehatan (dokter, perawat, bidan, psikolog,
analisis, dsb) maupun penerima layanan (pasien,
keluarga pasien).
Secara sempit, komunikasi efektif dinilai pada
proses pemberian pelayanan kesehatan di mana
Komunikasi efektif
antar Tenaga medis
dan tenaga kesehatan
Maksud dan tujuan
Komunikasi efektif yang tepat waktu, akurat,
lengkap, jelas, dan dipahami oleh penerima, akan
mengurangi kesalahan, dan mendorong
keselamatan pasien yang lebih baik.
Komunikasi dapat dilakukan secara lisan, tertulis,
dan keduanya dapat terjadi secara langsung
maupun tidak langsung melalui teknologi
elektronik atau digital.
Komunikasi yang dilakukan secara lisan melalui
...
Sebagai contoh, hal ini dapat terjadi pada
pelaporan nilai kritis pemeriksaan laboratorium
per telepon, di mana laboratorium menelepon unit
perawatan pasien guna melaporkan permintaan
pemeriksaan laboratorium klinis yang bersifat
CITO.
Fasilitas layanan kesehatan membangun regulasi
bersama yang seragam untuk penyampaian
perintah/informasi lisan per telepon:
...
Regulasi alternatif apabila:
• Melibatkan medikasi NORUM (nama obat rupa ucapan
mirip) / LASA (look alike sound alike) yang mewajibkan
pengejaan nama obat.
• Melibatkan situasi yang tidak memungkinkan untuk
membaca ulang apa yang dicatat, misal konsultasi
pengobatan/tindakan pada situasi kegawatdaruratan.
Kegiatan
1. Perintah lisan dan yang melalui telepon ataupun
hasil pemeriksaan dituliskan secara lengkap
oleh penerima perintah/informasi.
2. Hasil pencatatan tersebut kemudian dibacakan
kembali, dan
3. Kemudian dikonfirmasi dengan pemberi
perintah/informasi.
4. Regulasi (kebijakan/prosedur) yang mendukung
konsistensi praktik verifikasi terhadap
SBAR
Metode
Komunikasi
Apa itu SBAR?
Teknik SBAR (Situation-Background-Assessment-
Recommendation) menyediakan kerangka kerja
untuk komunikasi antara anggota tim perawatan
kesehatan tentang kondisi pasien.
SBAR adalah mekanisme konkret yang mudah
diingat yang berguna untuk membingkai
percakapan apa pun, terutama yang kritis, yang
membutuhkan perhatian dan tindakan segera dari
dokter.
Aturan 1
Gunakan modalitas berikut sesuai dengan preferensi dokter, jika
diketahui. Tunggu tidak lebih dari lima menit di antara upaya.
• Panggilan langsung/pagger (jika diketahui)
• Layanan Panggilan Dokter
• Selama hari kerja, konsultasi ke dokter langsung
• Pada akhir pekan dan setelah jam kerja selama seminggu, telepon
rumah dokter
• Ponsel
Sebelum berasumsi bahwa dokter yang Anda coba hubungi
tidak merespons, gunakan semua modalitas. Untuk situasi
darurat, gunakan layanan residen yang sesuai kebutuhan untuk
memastikan perawatan pasien yang aman. Mulailah dengan
menentukan langkah pertama dan terakhir dalam proses —
sehingga setiap orang memiliki pemahaman yang sama tentang
Aturan 2
Sebelum memanggil dokter, ikuti langkah-langkah berikut:
• Sudahkah saya melihat dan menilai pasien sendiri sebelum menelepon?
• Apakah situasi sudah didiskusikan dengan perawat atau pembimbing
(preseptor)?
• Tinjau grafik untuk memanggil dokter yang tepat.
• Mengetahui diagnosis masuk dan tanggal masuk.
• Apakah saya sudah membaca catatan kemajuan MD terbaru dan catatan dari
perawat yang bekerja pada shift sebelumnya?
• Sediakan hal-hal berikut saat berbicara dengan dokter:
- Bagan pasien
- Daftar obat saat ini, alergi, cairan IV, dan laboratorium
- Tanda vital terbaru
- Melaporkan hasil lab: berikan tanggal dan waktu tes dilakukan dan hasil tes sebelumnya
untuk perbandingan
- Status kode
Aturan 3
(S) Situasi: Apa situasi yang Anda
hendak sampaikan?
• Identifikasi diri, unit, pasien, nomor
kamar.
• Nyatakan secara singkat
masalahnya, apa itu, kapan itu
terjadi atau dimulai, dan seberapa
parah.
(B) Latar Belakang: Informasi latar
belakang terkait yang terkait
dengan situasi dapat mencakup
hal-hal berikut:
• Diagnosis masuk dan tanggal
masuk
• Daftar obat saat ini, alergi, cairan
IV, dan laboratorium
• Tanda-tanda vital terbaru
(A) Asesmen: Apa asesmen
perawat terhadap situasi tersebut?
(R) Rekomendasi: Apa
rekomendasi perawat atau apa
yang dia inginkan? Contoh:
• Pemberitahuan bahwa pasien telah
dirawat
• Pasien perlu dilihat sekarang
• Perubahan pesanan
Aturan 4
Dokumentasikan perubahan kondisi pasien
dan notifikasi dokter.
Komunikasi efektif
dengan pasien
Apa pentingnya?
Komunikasi yang terampil sangat penting untuk perawatan
kesehatan. Komunikasi yang jelas dan jujur antara pasien dan
penyedia membuka jalan bagi diagnosis dan keputusan
pengobatan yang akurat. Demikian pula, komunikasi rahasia
yang jelas antara anggota tim perawatan (yang sering mencakup
pasien dan beberapa penyedia) menghasilkan perawatan yang
disampaikan dengan cepat dan etis tanpa melanggar
kerahasiaan.
Penyedia dapat membantu pasien merasa didengar, meredakan
ketakutan mereka, dan mendorong mereka untuk
mengungkapkan informasi yang relevan. Misalnya, seorang
pasien yang merasa malu tentang ruam kemaluan kemungkinan
akan merasa lebih aman menyebutkan hal ini kepada penyedia
yang mereka tahu akan memperlakukan mereka dengan belas
kasih dan sikap profesional.
Apa pentingnya?
Komunikasi yang efektif dalam pelayanan
kesehatan dapat membuat perbedaan hidup atau
mati. Administrator kesehatan dan profesional
kesehatan lainnya dapat memperoleh manfaat dari
belajar lebih banyak tentang jenis komunikasi
dalam perawatan kesehatan, hambatan
komunikasi dalam perawatan kesehatan, dan
strategi berbasis bukti untuk komunikasi yang
efektif dalam perawatan kesehatan saat ini.
Hambatan: Ketidakpercayaan dan
Ketidaknyamanan Pasien
Pada tingkat penyedia-pasien, pasien mungkin tidak
merasa nyaman mengungkapkan informasi sensitif,
seperti penyalahgunaan zat atau disfungsi seksual,
kepada penyedia layanan mereka.
Pasien menahan informasi medis karena berbagai
alasan:
• Mereka merasa terintimidasi oleh penyedia jasa kesehatan
mereka.
• Mereka yakin penyedia mereka tidak akan mendengarkan
mereka.
• Mereka merasa tidak dihargai dengan permintaan untuk
Hambatan: Bahasa Percakapan
Pasien sering mengalami kesulitan
mengkomunikasikan kebutuhan atau gejala ketika
penyedia mereka tidak berbicara bahasa mereka
atau ketika organisasi kesehatan belum
menyediakan penerjemah.
Organisasi kesehatan yang tidak memprioritaskan
perawatan yang kompeten secara budaya
(termasuk penggunaan penerjemah untuk
menjembatani kesenjangan komunikasi antara
Hambatan: Teknik Komunikasi
Komunikasi yang terampil memungkinkan penyedia
layanan kesehatan untuk menjalin hubungan dengan
pasien mereka, meminta informasi kesehatan penting, dan
bekerja secara efektif dengan semua anggota tim
perawatan dan masyarakat. Namun, hari kerja klinis yang
padat sering mengharuskan penyedia untuk bergegas dari
janji temu ke janji temu – mengakibatkan kondisi di mana
komunikasi dapat dengan mudah hilang dalam “keriuhan”.
Dokter, perawat, dan petugas kesehatan lainnya yang
tampil dingin atau menyendiri merusak hubungan penyedia
pasien. Penyedia yang memberi sinyal ketidaktertarikan
atau gangguan ketika berbicara dengan pasien mungkin
kehilangan niat baik dan kepercayaan dari orang-orang
yang mereka cari untuk membantu.
Hambatan: Kekeliruan
Pengelolaan Berkas rahasia
Dengan meningkatnya jumlah data pelayanan
kesehatan, tim pelayanan telah berkembang dalam
jumlah dan jangkauan. Puluhan dokter, perawat,
administrator, dan profesional medis lainnya di rumah
sakit mungkin semua perlu membaca satu berkas
pasien - membuka pintu untuk potensi miskomunikasi
yang dapat mempengaruhi pengobatan.
Penyedia dan administrator perlu bekerja keras untuk
memastikan bahwa informasi perawatan kesehatan
tetap rahasia, hanya dapat diakses oleh pihak yang
diperlukan dari tim perawatan. Mengontrol berapa
Strategi: Duduk dan menghargai
Studi menunjukkan bahwa ketika seorang pasien
dan penyedia mereka duduk selama kunjungan
poliklinik dan rawat inap, kedua belah pihak dapat
membangun kepercayaan dengan lebih mudah.
Ketika penyedia duduk untuk berbicara dengan
pasien, pasien menganggap kunjungan itu lebih
lama dan lebih intim. Hal ini dapat memadamkan
kecemasan pasien tentang komunikasi.
Strategi: Buat pertanyaan
terbuka
Pasien sering merasa tidak nyaman menyuarakan keprihatinan mereka, bahkan
setelah beberapa menit percakapan empati. Dokter dan penyedia layanan lainnya
harus bertanya apakah pasien memiliki lebih banyak untuk dikatakan.
Tanyakan kepada pasien beberapa variasi "Apakah ada hal lain yang ingin Anda
bicarakan hari ini?" Melakukan hal itu dapat menciptakan ruang bagi pasien untuk
merefleksikan dan menyuarakan kekhawatiran yang mungkin tidak mereka
sebutkan sebaliknya.
Teknik "BATHE" memandu penyedia untuk mengajukan pertanyaan kepada pasien
yang meminta lebih banyak informasi dan mengembangkan hubungan baik.
• Backgroud (Latar Belakang): Tanyakan kepada pasien tentang situasi mereka saat ini. "Apa yang
terjadi dalam hidupmu?"
• Affect (Afek): Tanyakan kepada pasien Anda bagaimana mereka berhubungan secara emosional
dengan masalah kesehatan mereka. "Bagaimana itu mempengaruhimu?"
• Trouble (Masalah): Tanyakan kepada pasien Anda tentang apa yang mereka khawatirkan atau apa
yang mereka ramalkan sebagai hambatan. "Apa yang paling mengganggumu tentang situasinya?"
• Handling (Penanganan): Tanyakan kepada pasien Anda tentang bagaimana mereka menghadapi
situasi mereka. "Bagaimana kamu menangani ini sejauh ini?"
Strategi: Berbicara dengan
bahasa sederhana
Penyedia harus menghindari jargon medis, jika
memungkinkan, dan sebaliknya mengandalkan
bahasa sederhana untuk berkomunikasi dengan
pasien.
Di mana jargon sesuai, penyedia harus selalu
mendefinisikan bahasa medis dengan jelas
(misalnya, "Stetoskop ini adalah alat untuk
mengukur detak jantung").
Berbicara dalam bahasa sederhana berkomunikasi
Strategi: Jaga kerahasiaan
Seluruh sayap rumah sakit mungkin dapat
mengakses berkas pasien, tetapi itu tidak berarti
mereka harus melakukannya.
Batasi akses ke berkas kasus individual hanya
untuk anggota tim perawatan pasien.
Menahan diri dari diskusi santai tentang masalah
pasien dengan siapa pun di luar tim.
Strategi: Penerjemah
Pengaturan pelayanan kesehatan harus menjadi
ruang yang aman bagi orang-orang yang
membutuhkan perawatan - bukan lingkungan yang
mentolerir rasisme, xenophobia, classisme,
homofobia, transfobia, seksisme, atau bentuk
diskriminasi lainnya.
Organisasi kesehatan harus mempekerjakan
penerjemah sesuai kebutuhan untuk memastikan
bahwa semua pasien dapat berkomunikasi secara
efektif.
Untuk setiap pasien, mendengar dan didengar oleh
Terima kasih

More Related Content

What's hot

Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasManajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
I Putu Cahya Legawa
 
Konsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatanKonsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatanom_wiez
 
Pedoman Tata Kelola Mutu.pptx
Pedoman Tata Kelola Mutu.pptxPedoman Tata Kelola Mutu.pptx
Pedoman Tata Kelola Mutu.pptx
ErniChan1
 
Presentasi pokja ukp sukamulya
Presentasi pokja ukp sukamulyaPresentasi pokja ukp sukamulya
Presentasi pokja ukp sukamulya
EmanSutaman2
 
Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan NasionalSistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional
Candra Wiguna
 
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik  pratama, te...Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik  pratama, te...
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...
Adelina Hutauruk
 
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptxPDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
ProdukHerbalDXN
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
ADam Raeyoo
 
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Yabniel Lit Jingga
 
Keselamatan Pasien di Puskesmas
Keselamatan Pasien di PuskesmasKeselamatan Pasien di Puskesmas
Keselamatan Pasien di Puskesmas
I Putu Cahya Legawa
 
Manajemen mutu dalam pelayanan kesehatan
Manajemen mutu dalam pelayanan kesehatanManajemen mutu dalam pelayanan kesehatan
Manajemen mutu dalam pelayanan kesehatan
Andy Rahman
 
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)Yabniel Lit Jingga
 
Instrumen Akreditasi Klinik BAB 1.pdf
Instrumen Akreditasi Klinik BAB 1.pdfInstrumen Akreditasi Klinik BAB 1.pdf
Instrumen Akreditasi Klinik BAB 1.pdf
BidangYANKESDinkesLu
 
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseoranganPedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
titisdwina
 
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Muhammad Muqouwis. AT
 
Usaha kesehatan sekolah
Usaha kesehatan sekolahUsaha kesehatan sekolah
Usaha kesehatan sekolah
Kagawa Mayumi
 
Panduan penandaan-lokasi-operasi-dan-surgery-safety-checklist
Panduan penandaan-lokasi-operasi-dan-surgery-safety-checklistPanduan penandaan-lokasi-operasi-dan-surgery-safety-checklist
Panduan penandaan-lokasi-operasi-dan-surgery-safety-checklist
Rizky Ferdiansyah
 
Portofolio perawat gigi 2019
Portofolio perawat gigi 2019Portofolio perawat gigi 2019
Portofolio perawat gigi 2019
miming80
 
Contoh indikator ukm
Contoh indikator ukmContoh indikator ukm
Contoh indikator ukm
KlinikSubanmedika
 

What's hot (20)

Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasManajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
 
Konsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatanKonsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatan
 
Pedoman Tata Kelola Mutu.pptx
Pedoman Tata Kelola Mutu.pptxPedoman Tata Kelola Mutu.pptx
Pedoman Tata Kelola Mutu.pptx
 
Presentasi pokja ukp sukamulya
Presentasi pokja ukp sukamulyaPresentasi pokja ukp sukamulya
Presentasi pokja ukp sukamulya
 
Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan NasionalSistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional
 
rekam medik puskesmas
rekam medik puskesmasrekam medik puskesmas
rekam medik puskesmas
 
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik  pratama, te...Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik  pratama, te...
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...
 
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptxPDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
 
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
 
Keselamatan Pasien di Puskesmas
Keselamatan Pasien di PuskesmasKeselamatan Pasien di Puskesmas
Keselamatan Pasien di Puskesmas
 
Manajemen mutu dalam pelayanan kesehatan
Manajemen mutu dalam pelayanan kesehatanManajemen mutu dalam pelayanan kesehatan
Manajemen mutu dalam pelayanan kesehatan
 
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
 
Instrumen Akreditasi Klinik BAB 1.pdf
Instrumen Akreditasi Klinik BAB 1.pdfInstrumen Akreditasi Klinik BAB 1.pdf
Instrumen Akreditasi Klinik BAB 1.pdf
 
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseoranganPedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
 
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
 
Usaha kesehatan sekolah
Usaha kesehatan sekolahUsaha kesehatan sekolah
Usaha kesehatan sekolah
 
Panduan penandaan-lokasi-operasi-dan-surgery-safety-checklist
Panduan penandaan-lokasi-operasi-dan-surgery-safety-checklistPanduan penandaan-lokasi-operasi-dan-surgery-safety-checklist
Panduan penandaan-lokasi-operasi-dan-surgery-safety-checklist
 
Portofolio perawat gigi 2019
Portofolio perawat gigi 2019Portofolio perawat gigi 2019
Portofolio perawat gigi 2019
 
Contoh indikator ukm
Contoh indikator ukmContoh indikator ukm
Contoh indikator ukm
 

Similar to Meningkatkan Komunikasi Efektif

488960551 komunikasi-profesional-dalam-pelayanan-kesehatan-ppt
488960551 komunikasi-profesional-dalam-pelayanan-kesehatan-ppt488960551 komunikasi-profesional-dalam-pelayanan-kesehatan-ppt
488960551 komunikasi-profesional-dalam-pelayanan-kesehatan-ppt
YeniRimadeni
 
KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER GIGI DAN PASIEN
KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER GIGI DAN PASIENKOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER GIGI DAN PASIEN
KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER GIGI DAN PASIENasih gahayu
 
KONSELING (1).pptx
KONSELING (1).pptxKONSELING (1).pptx
KONSELING (1).pptx
ArjunKahut
 
KONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arah
KONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arahKONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arah
KONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arah
yerna2193
 
Komunikasi efektif drg pasien
Komunikasi efektif drg pasienKomunikasi efektif drg pasien
Komunikasi efektif drg pasienasih gahayu
 
Komunikasi Efektif & Edukasi.pptx
Komunikasi Efektif & Edukasi.pptxKomunikasi Efektif & Edukasi.pptx
Komunikasi Efektif & Edukasi.pptx
chairulanam38
 
Komunikasi Efektif dan Penyampaian Berita Buruk dalam Pelayanan Anestesi dan ...
Komunikasi Efektif dan Penyampaian Berita Buruk dalam Pelayanan Anestesi dan ...Komunikasi Efektif dan Penyampaian Berita Buruk dalam Pelayanan Anestesi dan ...
Komunikasi Efektif dan Penyampaian Berita Buruk dalam Pelayanan Anestesi dan ...
TezarAndrean1
 
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan ProfesionalIssue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
pjj_kemenkes
 
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan ProfesionalIssue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
pjj_kemenkes
 
Alo auto anamnesa
Alo auto anamnesaAlo auto anamnesa
Alo auto anamnesawoolan
 
KOMUNIKASI INTERPROFESI
KOMUNIKASI  INTERPROFESIKOMUNIKASI  INTERPROFESI
KOMUNIKASI INTERPROFESI
SofiaNofianti
 
Komunitas ske 2
Komunitas ske 2Komunitas ske 2
Komunitas ske 2
Hanugroho Hanugroho
 
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptxkomunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
anditia3
 
KOMUNIKASI EFEKTIF.pptx
KOMUNIKASI EFEKTIF.pptxKOMUNIKASI EFEKTIF.pptx
KOMUNIKASI EFEKTIF.pptx
IrmaEndangprastiwi
 
Urutan penulisan laporan pendahuluan
Urutan penulisan laporan pendahuluanUrutan penulisan laporan pendahuluan
Urutan penulisan laporan pendahuluan
oenkimmy
 

Similar to Meningkatkan Komunikasi Efektif (20)

488960551 komunikasi-profesional-dalam-pelayanan-kesehatan-ppt
488960551 komunikasi-profesional-dalam-pelayanan-kesehatan-ppt488960551 komunikasi-profesional-dalam-pelayanan-kesehatan-ppt
488960551 komunikasi-profesional-dalam-pelayanan-kesehatan-ppt
 
KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER GIGI DAN PASIEN
KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER GIGI DAN PASIENKOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER GIGI DAN PASIEN
KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER GIGI DAN PASIEN
 
KONSELING (1).pptx
KONSELING (1).pptxKONSELING (1).pptx
KONSELING (1).pptx
 
KONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arah
KONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arahKONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arah
KONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arah
 
Komunikasi efektif drg pasien
Komunikasi efektif drg pasienKomunikasi efektif drg pasien
Komunikasi efektif drg pasien
 
Bab i kelompok
Bab i kelompokBab i kelompok
Bab i kelompok
 
Komunikasi Efektif & Edukasi.pptx
Komunikasi Efektif & Edukasi.pptxKomunikasi Efektif & Edukasi.pptx
Komunikasi Efektif & Edukasi.pptx
 
Komunikasi Efektif dan Penyampaian Berita Buruk dalam Pelayanan Anestesi dan ...
Komunikasi Efektif dan Penyampaian Berita Buruk dalam Pelayanan Anestesi dan ...Komunikasi Efektif dan Penyampaian Berita Buruk dalam Pelayanan Anestesi dan ...
Komunikasi Efektif dan Penyampaian Berita Buruk dalam Pelayanan Anestesi dan ...
 
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan ProfesionalIssue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
 
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan ProfesionalIssue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
 
Alo auto anamnesa
Alo auto anamnesaAlo auto anamnesa
Alo auto anamnesa
 
Konseling dan penapisan kb
Konseling dan penapisan kbKonseling dan penapisan kb
Konseling dan penapisan kb
 
KOMUNIKASI INTERPROFESI
KOMUNIKASI  INTERPROFESIKOMUNIKASI  INTERPROFESI
KOMUNIKASI INTERPROFESI
 
Konseling dan penapisan kb
Konseling dan penapisan kbKonseling dan penapisan kb
Konseling dan penapisan kb
 
Komunitas ske 2
Komunitas ske 2Komunitas ske 2
Komunitas ske 2
 
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptxkomunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
 
KOMUNIKASI EFEKTIF.pptx
KOMUNIKASI EFEKTIF.pptxKOMUNIKASI EFEKTIF.pptx
KOMUNIKASI EFEKTIF.pptx
 
Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA
Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA
Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA
 
Urutan penulisan laporan pendahuluan
Urutan penulisan laporan pendahuluanUrutan penulisan laporan pendahuluan
Urutan penulisan laporan pendahuluan
 
Konseling dan penapisan kb
Konseling dan penapisan kbKonseling dan penapisan kb
Konseling dan penapisan kb
 

More from I Putu Cahya Legawa

Proses Penuaan dan Perawatan Lansia
Proses Penuaan dan Perawatan LansiaProses Penuaan dan Perawatan Lansia
Proses Penuaan dan Perawatan Lansia
I Putu Cahya Legawa
 
Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Remaja
Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi RemajaKesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Remaja
Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Remaja
I Putu Cahya Legawa
 
Pengantar PPI untuk Puskesmas
Pengantar PPI untuk PuskesmasPengantar PPI untuk Puskesmas
Pengantar PPI untuk Puskesmas
I Putu Cahya Legawa
 
Penyakit Tidak Menular
Penyakit Tidak MenularPenyakit Tidak Menular
Penyakit Tidak Menular
I Putu Cahya Legawa
 
Posbindu – PTM
Posbindu – PTMPosbindu – PTM
Posbindu – PTM
I Putu Cahya Legawa
 
Bedah yang Aman
Bedah yang AmanBedah yang Aman
Bedah yang Aman
I Putu Cahya Legawa
 
Mengurangi Risiko Cedera Akibat Terjatuh
Mengurangi Risiko Cedera Akibat TerjatuhMengurangi Risiko Cedera Akibat Terjatuh
Mengurangi Risiko Cedera Akibat Terjatuh
I Putu Cahya Legawa
 
Meningkatkan Keamanan Obat-obat yang Harus Diwaspadai
Meningkatkan Keamanan Obat-obat yang Harus DiwaspadaiMeningkatkan Keamanan Obat-obat yang Harus Diwaspadai
Meningkatkan Keamanan Obat-obat yang Harus Diwaspadai
I Putu Cahya Legawa
 
Sasaran Keselamatan Pasien - Identifikasi Pasien
Sasaran Keselamatan Pasien - Identifikasi PasienSasaran Keselamatan Pasien - Identifikasi Pasien
Sasaran Keselamatan Pasien - Identifikasi Pasien
I Putu Cahya Legawa
 
Persetujuan Tindakan Medis
Persetujuan Tindakan MedisPersetujuan Tindakan Medis
Persetujuan Tindakan Medis
I Putu Cahya Legawa
 
FMEA di Puskesmas
FMEA di PuskesmasFMEA di Puskesmas
FMEA di Puskesmas
I Putu Cahya Legawa
 
Analisis Akar Masalah - Peningkatan Mutu di Puskesmas
Analisis Akar Masalah - Peningkatan Mutu di PuskesmasAnalisis Akar Masalah - Peningkatan Mutu di Puskesmas
Analisis Akar Masalah - Peningkatan Mutu di Puskesmas
I Putu Cahya Legawa
 
PDSA
PDSAPDSA
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmas
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmasSurveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmas
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmas
I Putu Cahya Legawa
 
Sinergi vaksinasi covid 19
Sinergi vaksinasi covid 19Sinergi vaksinasi covid 19
Sinergi vaksinasi covid 19
I Putu Cahya Legawa
 
Pengantar vaksin covid 19 moderna
Pengantar vaksin covid 19 modernaPengantar vaksin covid 19 moderna
Pengantar vaksin covid 19 moderna
I Putu Cahya Legawa
 
Pedoman covid 19 - Persiapan Persalinan dengan COVID-19 di Puskesmas
Pedoman covid 19 - Persiapan Persalinan dengan COVID-19 di PuskesmasPedoman covid 19 - Persiapan Persalinan dengan COVID-19 di Puskesmas
Pedoman covid 19 - Persiapan Persalinan dengan COVID-19 di Puskesmas
I Putu Cahya Legawa
 
Pengantar vaksinasi covid 19 astra zeneca
Pengantar vaksinasi covid 19 astra zenecaPengantar vaksinasi covid 19 astra zeneca
Pengantar vaksinasi covid 19 astra zeneca
I Putu Cahya Legawa
 
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga Kesehatan
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga KesehatanPengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga Kesehatan
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga Kesehatan
I Putu Cahya Legawa
 
Awalan Akreditasi Program Khusus KARS
Awalan Akreditasi Program Khusus KARSAwalan Akreditasi Program Khusus KARS
Awalan Akreditasi Program Khusus KARS
I Putu Cahya Legawa
 

More from I Putu Cahya Legawa (20)

Proses Penuaan dan Perawatan Lansia
Proses Penuaan dan Perawatan LansiaProses Penuaan dan Perawatan Lansia
Proses Penuaan dan Perawatan Lansia
 
Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Remaja
Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi RemajaKesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Remaja
Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Remaja
 
Pengantar PPI untuk Puskesmas
Pengantar PPI untuk PuskesmasPengantar PPI untuk Puskesmas
Pengantar PPI untuk Puskesmas
 
Penyakit Tidak Menular
Penyakit Tidak MenularPenyakit Tidak Menular
Penyakit Tidak Menular
 
Posbindu – PTM
Posbindu – PTMPosbindu – PTM
Posbindu – PTM
 
Bedah yang Aman
Bedah yang AmanBedah yang Aman
Bedah yang Aman
 
Mengurangi Risiko Cedera Akibat Terjatuh
Mengurangi Risiko Cedera Akibat TerjatuhMengurangi Risiko Cedera Akibat Terjatuh
Mengurangi Risiko Cedera Akibat Terjatuh
 
Meningkatkan Keamanan Obat-obat yang Harus Diwaspadai
Meningkatkan Keamanan Obat-obat yang Harus DiwaspadaiMeningkatkan Keamanan Obat-obat yang Harus Diwaspadai
Meningkatkan Keamanan Obat-obat yang Harus Diwaspadai
 
Sasaran Keselamatan Pasien - Identifikasi Pasien
Sasaran Keselamatan Pasien - Identifikasi PasienSasaran Keselamatan Pasien - Identifikasi Pasien
Sasaran Keselamatan Pasien - Identifikasi Pasien
 
Persetujuan Tindakan Medis
Persetujuan Tindakan MedisPersetujuan Tindakan Medis
Persetujuan Tindakan Medis
 
FMEA di Puskesmas
FMEA di PuskesmasFMEA di Puskesmas
FMEA di Puskesmas
 
Analisis Akar Masalah - Peningkatan Mutu di Puskesmas
Analisis Akar Masalah - Peningkatan Mutu di PuskesmasAnalisis Akar Masalah - Peningkatan Mutu di Puskesmas
Analisis Akar Masalah - Peningkatan Mutu di Puskesmas
 
PDSA
PDSAPDSA
PDSA
 
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmas
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmasSurveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmas
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmas
 
Sinergi vaksinasi covid 19
Sinergi vaksinasi covid 19Sinergi vaksinasi covid 19
Sinergi vaksinasi covid 19
 
Pengantar vaksin covid 19 moderna
Pengantar vaksin covid 19 modernaPengantar vaksin covid 19 moderna
Pengantar vaksin covid 19 moderna
 
Pedoman covid 19 - Persiapan Persalinan dengan COVID-19 di Puskesmas
Pedoman covid 19 - Persiapan Persalinan dengan COVID-19 di PuskesmasPedoman covid 19 - Persiapan Persalinan dengan COVID-19 di Puskesmas
Pedoman covid 19 - Persiapan Persalinan dengan COVID-19 di Puskesmas
 
Pengantar vaksinasi covid 19 astra zeneca
Pengantar vaksinasi covid 19 astra zenecaPengantar vaksinasi covid 19 astra zeneca
Pengantar vaksinasi covid 19 astra zeneca
 
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga Kesehatan
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga KesehatanPengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga Kesehatan
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga Kesehatan
 
Awalan Akreditasi Program Khusus KARS
Awalan Akreditasi Program Khusus KARSAwalan Akreditasi Program Khusus KARS
Awalan Akreditasi Program Khusus KARS
 

Recently uploaded

(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptxKebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
royalbalidigitalprin
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
LinaJuwairiyah1
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
zirmajulianda1
 
Gerakan Sayang Ibu dan Bayi WOMEN_CENTERED_CARE
Gerakan Sayang Ibu dan Bayi WOMEN_CENTERED_CAREGerakan Sayang Ibu dan Bayi WOMEN_CENTERED_CARE
Gerakan Sayang Ibu dan Bayi WOMEN_CENTERED_CARE
liamasliha1
 
PENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptx
PENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptxPENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptx
PENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptx
SRIWIDOWATI5
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
roomahmentari
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
nirmalaamir3
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
serdangahmad
 

Recently uploaded (9)

(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
 
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptxKebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
 
Gerakan Sayang Ibu dan Bayi WOMEN_CENTERED_CARE
Gerakan Sayang Ibu dan Bayi WOMEN_CENTERED_CAREGerakan Sayang Ibu dan Bayi WOMEN_CENTERED_CARE
Gerakan Sayang Ibu dan Bayi WOMEN_CENTERED_CARE
 
PENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptx
PENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptxPENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptx
PENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptx
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
 

Meningkatkan Komunikasi Efektif

  • 1. Meningkatkan Komunikasi Efektif I Putu Cahya Legawa cahya@legawa.com Puskesmas Imogiri I, Bantul, Yogyakarta
  • 2. Pendahuluan Komunikasi efektif di layanan kesehatan – secara luas – dapat melibatkan komunikasi antara seluruh unsur elemen individu yang terlibat dalam pelayanan kesehatan, baik itu pemberi layanan kesehatan (dokter, perawat, bidan, psikolog, analisis, dsb) maupun penerima layanan (pasien, keluarga pasien). Secara sempit, komunikasi efektif dinilai pada proses pemberian pelayanan kesehatan di mana
  • 3. Komunikasi efektif antar Tenaga medis dan tenaga kesehatan
  • 4. Maksud dan tujuan Komunikasi efektif yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan dipahami oleh penerima, akan mengurangi kesalahan, dan mendorong keselamatan pasien yang lebih baik. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan, tertulis, dan keduanya dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung melalui teknologi elektronik atau digital. Komunikasi yang dilakukan secara lisan melalui
  • 5. ... Sebagai contoh, hal ini dapat terjadi pada pelaporan nilai kritis pemeriksaan laboratorium per telepon, di mana laboratorium menelepon unit perawatan pasien guna melaporkan permintaan pemeriksaan laboratorium klinis yang bersifat CITO. Fasilitas layanan kesehatan membangun regulasi bersama yang seragam untuk penyampaian perintah/informasi lisan per telepon:
  • 6. ... Regulasi alternatif apabila: • Melibatkan medikasi NORUM (nama obat rupa ucapan mirip) / LASA (look alike sound alike) yang mewajibkan pengejaan nama obat. • Melibatkan situasi yang tidak memungkinkan untuk membaca ulang apa yang dicatat, misal konsultasi pengobatan/tindakan pada situasi kegawatdaruratan.
  • 7. Kegiatan 1. Perintah lisan dan yang melalui telepon ataupun hasil pemeriksaan dituliskan secara lengkap oleh penerima perintah/informasi. 2. Hasil pencatatan tersebut kemudian dibacakan kembali, dan 3. Kemudian dikonfirmasi dengan pemberi perintah/informasi. 4. Regulasi (kebijakan/prosedur) yang mendukung konsistensi praktik verifikasi terhadap
  • 9. Apa itu SBAR? Teknik SBAR (Situation-Background-Assessment- Recommendation) menyediakan kerangka kerja untuk komunikasi antara anggota tim perawatan kesehatan tentang kondisi pasien. SBAR adalah mekanisme konkret yang mudah diingat yang berguna untuk membingkai percakapan apa pun, terutama yang kritis, yang membutuhkan perhatian dan tindakan segera dari dokter.
  • 10. Aturan 1 Gunakan modalitas berikut sesuai dengan preferensi dokter, jika diketahui. Tunggu tidak lebih dari lima menit di antara upaya. • Panggilan langsung/pagger (jika diketahui) • Layanan Panggilan Dokter • Selama hari kerja, konsultasi ke dokter langsung • Pada akhir pekan dan setelah jam kerja selama seminggu, telepon rumah dokter • Ponsel Sebelum berasumsi bahwa dokter yang Anda coba hubungi tidak merespons, gunakan semua modalitas. Untuk situasi darurat, gunakan layanan residen yang sesuai kebutuhan untuk memastikan perawatan pasien yang aman. Mulailah dengan menentukan langkah pertama dan terakhir dalam proses — sehingga setiap orang memiliki pemahaman yang sama tentang
  • 11. Aturan 2 Sebelum memanggil dokter, ikuti langkah-langkah berikut: • Sudahkah saya melihat dan menilai pasien sendiri sebelum menelepon? • Apakah situasi sudah didiskusikan dengan perawat atau pembimbing (preseptor)? • Tinjau grafik untuk memanggil dokter yang tepat. • Mengetahui diagnosis masuk dan tanggal masuk. • Apakah saya sudah membaca catatan kemajuan MD terbaru dan catatan dari perawat yang bekerja pada shift sebelumnya? • Sediakan hal-hal berikut saat berbicara dengan dokter: - Bagan pasien - Daftar obat saat ini, alergi, cairan IV, dan laboratorium - Tanda vital terbaru - Melaporkan hasil lab: berikan tanggal dan waktu tes dilakukan dan hasil tes sebelumnya untuk perbandingan - Status kode
  • 12. Aturan 3 (S) Situasi: Apa situasi yang Anda hendak sampaikan? • Identifikasi diri, unit, pasien, nomor kamar. • Nyatakan secara singkat masalahnya, apa itu, kapan itu terjadi atau dimulai, dan seberapa parah. (B) Latar Belakang: Informasi latar belakang terkait yang terkait dengan situasi dapat mencakup hal-hal berikut: • Diagnosis masuk dan tanggal masuk • Daftar obat saat ini, alergi, cairan IV, dan laboratorium • Tanda-tanda vital terbaru (A) Asesmen: Apa asesmen perawat terhadap situasi tersebut? (R) Rekomendasi: Apa rekomendasi perawat atau apa yang dia inginkan? Contoh: • Pemberitahuan bahwa pasien telah dirawat • Pasien perlu dilihat sekarang • Perubahan pesanan
  • 13. Aturan 4 Dokumentasikan perubahan kondisi pasien dan notifikasi dokter.
  • 14.
  • 16. Apa pentingnya? Komunikasi yang terampil sangat penting untuk perawatan kesehatan. Komunikasi yang jelas dan jujur antara pasien dan penyedia membuka jalan bagi diagnosis dan keputusan pengobatan yang akurat. Demikian pula, komunikasi rahasia yang jelas antara anggota tim perawatan (yang sering mencakup pasien dan beberapa penyedia) menghasilkan perawatan yang disampaikan dengan cepat dan etis tanpa melanggar kerahasiaan. Penyedia dapat membantu pasien merasa didengar, meredakan ketakutan mereka, dan mendorong mereka untuk mengungkapkan informasi yang relevan. Misalnya, seorang pasien yang merasa malu tentang ruam kemaluan kemungkinan akan merasa lebih aman menyebutkan hal ini kepada penyedia yang mereka tahu akan memperlakukan mereka dengan belas kasih dan sikap profesional.
  • 17. Apa pentingnya? Komunikasi yang efektif dalam pelayanan kesehatan dapat membuat perbedaan hidup atau mati. Administrator kesehatan dan profesional kesehatan lainnya dapat memperoleh manfaat dari belajar lebih banyak tentang jenis komunikasi dalam perawatan kesehatan, hambatan komunikasi dalam perawatan kesehatan, dan strategi berbasis bukti untuk komunikasi yang efektif dalam perawatan kesehatan saat ini.
  • 18. Hambatan: Ketidakpercayaan dan Ketidaknyamanan Pasien Pada tingkat penyedia-pasien, pasien mungkin tidak merasa nyaman mengungkapkan informasi sensitif, seperti penyalahgunaan zat atau disfungsi seksual, kepada penyedia layanan mereka. Pasien menahan informasi medis karena berbagai alasan: • Mereka merasa terintimidasi oleh penyedia jasa kesehatan mereka. • Mereka yakin penyedia mereka tidak akan mendengarkan mereka. • Mereka merasa tidak dihargai dengan permintaan untuk
  • 19. Hambatan: Bahasa Percakapan Pasien sering mengalami kesulitan mengkomunikasikan kebutuhan atau gejala ketika penyedia mereka tidak berbicara bahasa mereka atau ketika organisasi kesehatan belum menyediakan penerjemah. Organisasi kesehatan yang tidak memprioritaskan perawatan yang kompeten secara budaya (termasuk penggunaan penerjemah untuk menjembatani kesenjangan komunikasi antara
  • 20. Hambatan: Teknik Komunikasi Komunikasi yang terampil memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk menjalin hubungan dengan pasien mereka, meminta informasi kesehatan penting, dan bekerja secara efektif dengan semua anggota tim perawatan dan masyarakat. Namun, hari kerja klinis yang padat sering mengharuskan penyedia untuk bergegas dari janji temu ke janji temu – mengakibatkan kondisi di mana komunikasi dapat dengan mudah hilang dalam “keriuhan”. Dokter, perawat, dan petugas kesehatan lainnya yang tampil dingin atau menyendiri merusak hubungan penyedia pasien. Penyedia yang memberi sinyal ketidaktertarikan atau gangguan ketika berbicara dengan pasien mungkin kehilangan niat baik dan kepercayaan dari orang-orang yang mereka cari untuk membantu.
  • 21. Hambatan: Kekeliruan Pengelolaan Berkas rahasia Dengan meningkatnya jumlah data pelayanan kesehatan, tim pelayanan telah berkembang dalam jumlah dan jangkauan. Puluhan dokter, perawat, administrator, dan profesional medis lainnya di rumah sakit mungkin semua perlu membaca satu berkas pasien - membuka pintu untuk potensi miskomunikasi yang dapat mempengaruhi pengobatan. Penyedia dan administrator perlu bekerja keras untuk memastikan bahwa informasi perawatan kesehatan tetap rahasia, hanya dapat diakses oleh pihak yang diperlukan dari tim perawatan. Mengontrol berapa
  • 22. Strategi: Duduk dan menghargai Studi menunjukkan bahwa ketika seorang pasien dan penyedia mereka duduk selama kunjungan poliklinik dan rawat inap, kedua belah pihak dapat membangun kepercayaan dengan lebih mudah. Ketika penyedia duduk untuk berbicara dengan pasien, pasien menganggap kunjungan itu lebih lama dan lebih intim. Hal ini dapat memadamkan kecemasan pasien tentang komunikasi.
  • 23. Strategi: Buat pertanyaan terbuka Pasien sering merasa tidak nyaman menyuarakan keprihatinan mereka, bahkan setelah beberapa menit percakapan empati. Dokter dan penyedia layanan lainnya harus bertanya apakah pasien memiliki lebih banyak untuk dikatakan. Tanyakan kepada pasien beberapa variasi "Apakah ada hal lain yang ingin Anda bicarakan hari ini?" Melakukan hal itu dapat menciptakan ruang bagi pasien untuk merefleksikan dan menyuarakan kekhawatiran yang mungkin tidak mereka sebutkan sebaliknya. Teknik "BATHE" memandu penyedia untuk mengajukan pertanyaan kepada pasien yang meminta lebih banyak informasi dan mengembangkan hubungan baik. • Backgroud (Latar Belakang): Tanyakan kepada pasien tentang situasi mereka saat ini. "Apa yang terjadi dalam hidupmu?" • Affect (Afek): Tanyakan kepada pasien Anda bagaimana mereka berhubungan secara emosional dengan masalah kesehatan mereka. "Bagaimana itu mempengaruhimu?" • Trouble (Masalah): Tanyakan kepada pasien Anda tentang apa yang mereka khawatirkan atau apa yang mereka ramalkan sebagai hambatan. "Apa yang paling mengganggumu tentang situasinya?" • Handling (Penanganan): Tanyakan kepada pasien Anda tentang bagaimana mereka menghadapi situasi mereka. "Bagaimana kamu menangani ini sejauh ini?"
  • 24. Strategi: Berbicara dengan bahasa sederhana Penyedia harus menghindari jargon medis, jika memungkinkan, dan sebaliknya mengandalkan bahasa sederhana untuk berkomunikasi dengan pasien. Di mana jargon sesuai, penyedia harus selalu mendefinisikan bahasa medis dengan jelas (misalnya, "Stetoskop ini adalah alat untuk mengukur detak jantung"). Berbicara dalam bahasa sederhana berkomunikasi
  • 25. Strategi: Jaga kerahasiaan Seluruh sayap rumah sakit mungkin dapat mengakses berkas pasien, tetapi itu tidak berarti mereka harus melakukannya. Batasi akses ke berkas kasus individual hanya untuk anggota tim perawatan pasien. Menahan diri dari diskusi santai tentang masalah pasien dengan siapa pun di luar tim.
  • 26. Strategi: Penerjemah Pengaturan pelayanan kesehatan harus menjadi ruang yang aman bagi orang-orang yang membutuhkan perawatan - bukan lingkungan yang mentolerir rasisme, xenophobia, classisme, homofobia, transfobia, seksisme, atau bentuk diskriminasi lainnya. Organisasi kesehatan harus mempekerjakan penerjemah sesuai kebutuhan untuk memastikan bahwa semua pasien dapat berkomunikasi secara efektif. Untuk setiap pasien, mendengar dan didengar oleh