IMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
RENCANA KEPERAWATAN
1. 3. Rencana Tindakan Keperawatan
Nama : Ny. F Tanggal Masuk RS : 6 Mei 2014
Umur : 21 Tahun Tanggal Pengkajian : 8 Mei 2014
Jenis kelamin : Perempuan No. Register : 265002
Alamat : Desa lakopodo Diagnosa : Post Op Sectio Caesarea
POD 1 a/i
Panggul Sempit
Tabel 6
Rencana tindakan keperawatan
NO Diagnosa Keperawatan Rencana tindakan keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya
kontinuitas jaringan yang ditandai
dengan :
DS :
- Klien mengatakan nyeri pada luka
bekas operasi
- Klien mengatakan nyerinya seperti
diiris-iris
- Klien mengatakan nyerinya hilang
timbul
- Klien mengatakan nyeri bertambah
bila beraktivitas
DO:
Setelah diberikan tindakan
keperawatan selama 4 hari nyeri
hilang dengan kriteria :
- Wajah nampak tenang
- Nyeri berkurang dari 3 menjadi 1
(0-10)
1. Kaji nyeri, catat lokasi,
karakteristik dan beratnya.
2. Observasi tanda-tanda vital
3. Ajarkan teknik relaksasi dan
anjurkan untuk teknik nafas dalam
bila nyeri muncul.
1.Membantu membedakan penyebab
nyeri dan memberikan informasi
tentang kemajuan.perbaikan
penyakit, terjadinya komplikasi dan
keefektifan intervensi
2.Tanda-tanda vital dapat berubah
akibat nyeri dan merupakan
indikator untuk menilai
perkembangan penyakit.
3.Teknik nafas dalam dapat
mengurangi ketegangan otot,
mengalihkan perhatian klien dari
rasa nyeri dan mengurangi nyeri
2. - Nyeri tekan pada sekitar area luka
operasi
- Skala nyeri 8(0-10)
Ekspresi wajah nampak meringis
4. Pertahankan istirahat dengan posisi
yang nyaman bagi klien.
5. Berikan analgesik sesuai indikasi
4.Menghilangkan keteganagn
abdomen dengan posisi terlentang
5.Analgetik mengambat pengiriman
impuls nyeri ke korteks serebri
sehingga dapat mengurangi nyeri.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan
dengan nyeri akibat bekas operasi
sehingga terjadi keterbatasan aktivitas
ditandai dengan :
DS :
- klien mengatakan berhati-hati saat
bergerak karena nyeri pada area
operasi.
DO :
- Klien berhati-hati dalam bergerak
- Klien nampak dibantu dalam
beraktivitas
- Terpasang infud RL 28 tts/menit
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 4 hari gangguan
mobilitas fisik teratasi dengan kriteria
:
- Klien dapat beraktivitas dengan
bantuan minimal.
- Klien dapat menggerakkan
anggotaa tubuhnya.
1.Observasi tingkat kemampuan
mobilitas klien
2.Bantun klien dalam memenuhi
kebutuhan aktivitas sehari-hari
3.Bantu klien melakukan gerakan-
gerakkan sendi secara aktif
4.Anjurkan keluarga klien untuk
turut membantu melatih dan
memberikan motivasi pada klien
1.Untuk menentukan tingkat aktivitas
dan baantuan yang diberikan.
2.Bantuan yang diberikan mampu
memenuhi kebutuhan aktivitasnya
3.Mempertahankan funsi sendi dan
mencegah penurunan tonus dan
kekuatan otot serta mencegah
kontraktur
4.Keterlibatan kelurga sangat dalam
memberikan dukungan moril klien
sehingga klien akan optimis dalam
keterbatasannya.
3. Gangguan pemenuhan ADL : personal
hygiene berhubungan pergerakkan
tidak maksimum yang ditandai dengan
:
DS :
- Klien mengatakan selam di rumah
sakit klien malas memperhatikan
kebersihan kuku dan rambut
- Klien mengeluh tidak nyaman pada
daerah genetalia
DO :
- Rambut tampak kusam
Kuku tampak panjang dan kotor
Setelah diberikan tindakan
keperawatan selam 4 hari gangguan
pemenuhanADL : personal hygiene
teratasidengan kriteria :
- Dapat melakukan perwatan diri
dengan bantuan
- Rambut tampak bersih dan rapi
- Kuku tampak bersih
1.Kaji kemampuan klien dalam
perawatan diri dengan cara
menanyakan kepada klien apakah
klien sudah dapat merawat diri atau
belum.
2.Berikan penjelasan pada klien dan
keluarga akan pentingnya
perawatan diri.
3.Bantu klien melakukan perawatan
diri seperti merapikan rambut,
memotong kuku bla panjang.
4.Bantu klien dalam melakukan
1.Mengetahui sejauh mana klien
dapat melakukan perawatan
dirisehingga perawat dapat
membuat intervensi yang dapat
membantu dalam penentuan
selanjutnya.
2.Membantu menambah pengetahuan
klien akan pentingnya perawatan
diri selama proses penyembuhan
klien
3.Membantu memenuhi kebutuhan
akan perawatan diri selama proses
penyembuhan klien.
4.Memberikan rasa aman kepada
3. perawatan vulva hygiene.
5.Anjurkan keluarga untuk
membantu aktivitas perawatn diri
klien
5.Keterlibatan keluarga merupakkan
support bagi klien sehingga klien
mau untuk ikut serta dalam
perawan diri sampai klien bisa
melakukan secara mandiri.
4. Resiko tinggi infeksi berhubungan
dengan adanya luka operasi yang
ditandai dengan :
DS :-
DO :
- Nampak luka operasi didaerah
abdomen yang ditutup verban
- Ukuran luka 10 cm dengan 10 jahitan
- Luka masih basah
Setelah dilakukan tindakan
keperawatn selama 4 hari tidak ada
tanda-tanda resiko infeksi dengan
kriteria :
- Luka jahitan tampak bersih
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
seperti tumor, rubor, dolor, kolor,
fungsiolaesa.
1.Observasi keadaan luka klien
2.Lakukan perawatan luka dengan
memperhatikan teknik aseptik dan
septik
3.Ganti baalutan setiap hari
4.Kolaborasi dalam pemberian
antibiotik
1.Untuk menentukan intervensi
selanjutya
2.Menurunkan resiko terjadinya
infeksi
3.Untuk mencegah terjadinya
perkembagan mikroorganisme
4.Mempercepat proses penyembuhan