SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
MENGHADAPI MASALAH ETIK MORAL DAN DILEMA DALAM PRAKTIK
KEBIDANAN
A. Masalah Etik Moral dan Dilema dalam Praktik Kebidanan
Untuk dapat menjalankan praktik kebidanan dengan baik tidak hanya
dibutuhkan pengetahuan klinik yang baik, serta pengetahuan yang up to date,
tetapi bidan juga harus mempunyai pemahaman isu etik dalam pelayanan
kebidanan . menurut Daryl Koehn dalam The Ground of professional ethics,
1994 bahwa bidan dikatakan professional , bila menerapkan etika dalam
menjalankan praktik kebidanan. Dengan memahami peran sebagai bidan,
akan mendapatkan tanggung jawab profesionalisnya kepada pasien atau
klien. Bidan berada pada posisi yang baik, yaitu menfasilitasi pilihan klien dan
membutuhkan peningkatan pengetahuan tentang etik untuk menerapkan
dalam strategi praktik kebidanan.
B. INFORMED CHOICE
Informed choice adalah membuat pilihan setelah menjelaskan pendapat
setelah mendapatkan penjelasan tentang alternative asuhan yang akan
dialaminya. Informasi dalam konteks ini : informasi yang lengkap sudah
diberikan dan dipahami ibu, tentang pemahaman risiko, manfaat,
keuntungan, kemungkinan hasil dari tiap pilihannya.
Perbedaan pilihan (choice) dengan persetujuan (consent) :
1. Pilihan atau choice penting dari sudut pandang klien sebagai
penerima jasa asuhan kebidanan, yang memberikan gambaran
pemahaman masalah yang sesungguhnya dan merupakan aspek
otonomi pribadi menentukkan pilihannya sendiri. Choice berarti ada
alternative lain, ada lebih dari satu pilihan dan klien mengerti
perbedaannya sehingga dia dapat menentukkan mana yang disukai
atau sesuai dengan kebutuhannya.
2. Persetujuan (consent) penting dari sudut pandang bidan, karena
berkaitan dengan aspek hukum yang memberikan otoritas untuk
semua prosedur yang akan dilakukan bidan.
Jenis-jenis Pelayanan yang dapat dipilih oleh pasien antara lain :
1. Bentuk pemeriksaan ANC dan screening laboratorium ANC.
2. Tempat melahirkan.
3. Masuk kamar bersalin pada tahap awal persalinan.
4. didampingi waktu melahirkan.
5. Metoda monitor DJJ.
6. Argumentasi, stimulasi, induksi.
7. Mobilisasi atau posisi saat persalinan.
8. Pemakaian analgesia.
9. Episiotomi.
10. Pemecahan ketuban.
11. Penolong persalinan.
12. Keterlibatan suami pada waktu melahirkan.
13. Tekhnik pemberian minuman pada bayi.
14. Metode kontrasepsi.
C. INFORMED CONSENT
Menurut Culver and Gert, ada empat komponen yang harus dipahami pada
suatu consent atau persetujuan :
1. Suka rela (voluntariness)
suka rela mengandung makna bahwa pilihan yang dibuat adalah atas
dasar sukarela tanpa ada unsur paksaan didasari informasi dan
kompetensi. Sehingga pelaksanaan sukarela harus memenuhi unsur
informasi yang diberikan sejelas-jelasnya.
2. Informasi (information)
Jika pasien tidak tahu, sulit untuk dapat mendeskripsikan keputusan.
Dalam berbagai kode etik pelayanan kesehatan bahwa informasi yang
lengkap dibutuhkan agar mampu membuat keputusan yang tepat.
Kurangnya informasi atau diskusi tentang risiko, efek samping tindakan,
akan membuat pasien sulit mengambil keputusan, bahkan ada rasa
cemas dan bingung.
3. Kompetensi (competence)
Dalam

konteks

kompetensi

bermakna

suatu

pemahaman

bahwa

seseorang membutuhkan sesuatu hal untuk mampu membuat keputusan
dengan tepat, juga membutuhkan banyak informasi.
4. Keputusan (Decision)
Pengambilan keputusan merupakan suatu proses, dimana merupakan
persetujuan tanpa refleksi. Pembuatan keputusan merupakan tahap
terakhir proses pemberian persetujuan. Keputusan penolakan pasien
terhadap suatu tindakan harus divalidasi lagi apakah karena pasien
kurang kompetensi. Jika pasien menerima suatu tindakan, beritahulah
juga prosedur tindakan dan buatlah senyaman mungkin.
Apakah Informed Consent?
1. Persetujuan yang diberikan pasien atau wilayahnya yang berhak terhadap
bidan, untuk melakukan suatu tindakan kebidanan kepada pasien setelah
memperoleh informasi lengkap dan dipahami mengenai tindakan yang
akan dilakukan.
2. Informed consent merupakan suatu proses.
3. Secara hukum informed consent berlaku sejak tahun 1981, PP No. 8
Tahun 1981.
4. Informed consent bukan hanya suatu formulir atau selembar kertas, tetapi
bukti jaminan informed consent telah terjadi.
5. Merupakan dialog antara bidan dengan pasien didasari keterbukaan akal
pikiran, dengan bentuk birokratisasi penandatanganan formulir.
6. Informed

consent

berarti

pernyataan

kesediaan

atau

pernyataan

penolakan setelah mendapat informasi secukupnya sehingga yang diberi
informasi sudah cukup mengerti akan segala akibat dari tindakan yang
akan dilakukan terhadapnya sebelum ia mengambil keputusan.
7. Berperan dalam mencegah konflik etik tetapi tidak mengatasi masalah
etik, tuntutan, pada intinya adalah bidan harus berbuat yang terbaik bagi
pasien atau klien.
Informed consent mempunyai dua dimensi, yaitu sebagai berikut :
1. Dimensi hukum ,merupakan perlindungan pasien terhadap bidan yang
berprilaku memaksakan kehendak, memuat:
a. Keterbukaan informasi antara bidan dan pasien
b. Informasi yang diberikan harus dimengerti pasien
c. Memberi kesempatan pasien untuk memperoleh yang terbaik
2. Dimensi etik, mengandung nilai-nilai:
a. Menghargai otonomi pasien
b. Tidak melakukan interfensi melainkan membantu pasien bila diminta
atau dibutuhkan
c. Bidan menggali keinginan pasien baik secara subjektif atau hasil
pemikiran rasional.
Menurut KUHP pasal 1320 tentang syarat syahnya perjanjian atau
consent adalah :
1. adanya kata sepakat, sepakat dari pihak tanpa paksaan,
tipuaan maupun kekeliruan.
2. kecakapan yaitu seseorang memiliki kecakapan memberikan
persetujuan, jika orang itu mampu melakukan tindakan hukum ,
dewasa dan tidak gila.
3. suatu hal tertentu, yaitu objek dalam persetujuan antara bidan
dan pasien harus disebutkan dengan jelas dan terinci.
4. suatu sebab yang halal , maksudnya adalah isi persetujuan
tidak boleh bertentangan dengan undang-undang, tata tertb,
kesusilaan norma dan hukum.
Skema informed consent

PASIEN

BIDAN

INFORMASI
KEPUTUSAN

CONSENT

MENOLAK

TTD FORM
PERSETUJUAN

MENOLAK TTD
FORM
PERSETUJUAN
Skema informed consent

PASIEN

BIDAN

INFORMASI
KEPUTUSAN

CONSENT

MENOLAK

TTD FORM
PERSETUJUAN

MENOLAK TTD
FORM
PERSETUJUAN

More Related Content

What's hot

Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatanTanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatanmilanurmilayanti
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidananshona2493
 
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananDokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananIrfa Kartini
 
Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent pjj_kemenkes
 
24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidananSiti Maimun
 
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shinta
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shintaEvidence based practice dalam asuhan persalinan dr shinta
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shintaAnnisa Rabbani
 
Jenjang Karir Bidan
Jenjang Karir BidanJenjang Karir Bidan
Jenjang Karir Bidanyantiyanti45
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikAl-Ikhlas14
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMAffiZakiyya
 
Contoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiContoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiWarnet Raha
 
Macam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidananMacam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidananVia Dewi Syahara
 
etika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamil
etika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamiletika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamil
etika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamilLudse Intan
 
Evidence based dalam praktik kebidanan
 Evidence based dalam praktik kebidanan Evidence based dalam praktik kebidanan
Evidence based dalam praktik kebidanannitadhiamonita
 
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukanKokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukanwidya lestari
 
Manajemen Pelayanan Kebidanan Bu Lulu.pptx
Manajemen Pelayanan Kebidanan Bu Lulu.pptxManajemen Pelayanan Kebidanan Bu Lulu.pptx
Manajemen Pelayanan Kebidanan Bu Lulu.pptxFujiElisa
 
Kie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tuaKie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tuaMonica Fermanda
 

What's hot (20)

Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatanTanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan
 
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananDokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidanan
 
Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent
 
24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan
 
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shinta
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shintaEvidence based practice dalam asuhan persalinan dr shinta
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shinta
 
Ppt nifas
Ppt nifasPpt nifas
Ppt nifas
 
Jenjang Karir Bidan
Jenjang Karir BidanJenjang Karir Bidan
Jenjang Karir Bidan
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etik
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
 
Contoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiContoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iii
 
Makalah manajemen kebidanan
Makalah manajemen kebidananMakalah manajemen kebidanan
Makalah manajemen kebidanan
 
MUTU PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIDANAN
MUTU PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIDANANMUTU PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIDANAN
MUTU PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIDANAN
 
Macam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidananMacam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidanan
 
etika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamil
etika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamiletika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamil
etika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamil
 
Evidence based dalam praktik kebidanan
 Evidence based dalam praktik kebidanan Evidence based dalam praktik kebidanan
Evidence based dalam praktik kebidanan
 
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukanKokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
 
informed choice
informed choiceinformed choice
informed choice
 
Manajemen Pelayanan Kebidanan Bu Lulu.pptx
Manajemen Pelayanan Kebidanan Bu Lulu.pptxManajemen Pelayanan Kebidanan Bu Lulu.pptx
Manajemen Pelayanan Kebidanan Bu Lulu.pptx
 
Kie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tuaKie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tua
 

Viewers also liked

Peraturan dan perundang1 (2)
Peraturan dan perundang1 (2)Peraturan dan perundang1 (2)
Peraturan dan perundang1 (2)asep nababan
 
prinsip etika dalam pelayanan kebidanan
prinsip etika dalam pelayanan kebidananprinsip etika dalam pelayanan kebidanan
prinsip etika dalam pelayanan kebidananDian Arifah
 
Perdarahan postpartum paper
Perdarahan postpartum paperPerdarahan postpartum paper
Perdarahan postpartum paperfegrianafia
 
Juknis HIV: Pedoman PTRM
Juknis HIV: Pedoman PTRMJuknis HIV: Pedoman PTRM
Juknis HIV: Pedoman PTRMIrene Susilo
 
PENEGAKAN DISIPLIN KEDOKTERAN OLEH MKDKI & CONTOH KASUS
PENEGAKAN DISIPLIN KEDOKTERAN OLEH MKDKI & CONTOH KASUSPENEGAKAN DISIPLIN KEDOKTERAN OLEH MKDKI & CONTOH KASUS
PENEGAKAN DISIPLIN KEDOKTERAN OLEH MKDKI & CONTOH KASUSmataharitimoer MT
 
Standar pelayanan kebidanan
Standar pelayanan kebidananStandar pelayanan kebidanan
Standar pelayanan kebidananNova Ci Necis
 
Standar Praktek Kebidanan
Standar Praktek KebidananStandar Praktek Kebidanan
Standar Praktek Kebidananpjj_kemenkes
 
Model pengambilan keputusan dilema etik dan masalah
Model pengambilan keputusan dilema etik dan masalahModel pengambilan keputusan dilema etik dan masalah
Model pengambilan keputusan dilema etik dan masalahFuzzam Madridistas
 
Hukum Kesehatan dalam Kebidanan
Hukum Kesehatan dalam Kebidanan Hukum Kesehatan dalam Kebidanan
Hukum Kesehatan dalam Kebidanan pjj_kemenkes
 
Materi perkuliahan etika dan hukum kesehatan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Materi perkuliahan etika dan hukum kesehatan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Materi perkuliahan etika dan hukum kesehatan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Materi perkuliahan etika dan hukum kesehatan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananIsu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananAl-Ikhlas14
 
Disiplin dan standar pelayanan kebidanan
Disiplin dan standar pelayanan kebidananDisiplin dan standar pelayanan kebidanan
Disiplin dan standar pelayanan kebidananBayu Fijrie
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananLatifah Safriana
 

Viewers also liked (20)

Contoh informed choise
Contoh informed choiseContoh informed choise
Contoh informed choise
 
Pengkayaan etikolegal
Pengkayaan etikolegalPengkayaan etikolegal
Pengkayaan etikolegal
 
Peraturan dan perundang1 (2)
Peraturan dan perundang1 (2)Peraturan dan perundang1 (2)
Peraturan dan perundang1 (2)
 
prinsip etika dalam pelayanan kebidanan
prinsip etika dalam pelayanan kebidananprinsip etika dalam pelayanan kebidanan
prinsip etika dalam pelayanan kebidanan
 
Informed consent
Informed consentInformed consent
Informed consent
 
Perdarahan postpartum paper
Perdarahan postpartum paperPerdarahan postpartum paper
Perdarahan postpartum paper
 
Juknis HIV: Pedoman PTRM
Juknis HIV: Pedoman PTRMJuknis HIV: Pedoman PTRM
Juknis HIV: Pedoman PTRM
 
PENEGAKAN DISIPLIN KEDOKTERAN OLEH MKDKI & CONTOH KASUS
PENEGAKAN DISIPLIN KEDOKTERAN OLEH MKDKI & CONTOH KASUSPENEGAKAN DISIPLIN KEDOKTERAN OLEH MKDKI & CONTOH KASUS
PENEGAKAN DISIPLIN KEDOKTERAN OLEH MKDKI & CONTOH KASUS
 
Standar praktik kebidanan
Standar praktik kebidananStandar praktik kebidanan
Standar praktik kebidanan
 
Surat persetujuan
Surat persetujuanSurat persetujuan
Surat persetujuan
 
Standar pelayanan kebidanan
Standar pelayanan kebidananStandar pelayanan kebidanan
Standar pelayanan kebidanan
 
Etika fvia
Etika fviaEtika fvia
Etika fvia
 
Aspek hukum dalam praktek kebidanan
Aspek hukum dalam praktek kebidananAspek hukum dalam praktek kebidanan
Aspek hukum dalam praktek kebidanan
 
Standar Praktek Kebidanan
Standar Praktek KebidananStandar Praktek Kebidanan
Standar Praktek Kebidanan
 
Model pengambilan keputusan dilema etik dan masalah
Model pengambilan keputusan dilema etik dan masalahModel pengambilan keputusan dilema etik dan masalah
Model pengambilan keputusan dilema etik dan masalah
 
Hukum Kesehatan dalam Kebidanan
Hukum Kesehatan dalam Kebidanan Hukum Kesehatan dalam Kebidanan
Hukum Kesehatan dalam Kebidanan
 
Materi perkuliahan etika dan hukum kesehatan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Materi perkuliahan etika dan hukum kesehatan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Materi perkuliahan etika dan hukum kesehatan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Materi perkuliahan etika dan hukum kesehatan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananIsu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
 
Disiplin dan standar pelayanan kebidanan
Disiplin dan standar pelayanan kebidananDisiplin dan standar pelayanan kebidanan
Disiplin dan standar pelayanan kebidanan
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
 

Similar to Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA

Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan KebidananPengambilan Keputusan Dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan KebidananUFDK
 
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan ProfesionalIssue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesionalpjj_kemenkes
 
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan ProfesionalIssue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesionalpjj_kemenkes
 
Informed choice & informed consent
Informed choice & informed consentInformed choice & informed consent
Informed choice & informed consentTriana Septianti
 
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
pelayanan kontrsepsi bagi dokter dan bidan
pelayanan kontrsepsi bagi dokter dan bidanpelayanan kontrsepsi bagi dokter dan bidan
pelayanan kontrsepsi bagi dokter dan bidanNellyYuana1
 
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Operator Warnet Vast Raha
 
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA (20)

Etica AKPER PEMKAB MUNA
Etica AKPER PEMKAB MUNA Etica AKPER PEMKAB MUNA
Etica AKPER PEMKAB MUNA
 
Modul 3 kb 4
Modul 3 kb 4Modul 3 kb 4
Modul 3 kb 4
 
Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan KebidananPengambilan Keputusan Dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan Kebidanan
 
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan ProfesionalIssue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
 
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan ProfesionalIssue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
 
Konseling dan penapisan kb
Konseling dan penapisan kbKonseling dan penapisan kb
Konseling dan penapisan kb
 
Konseling dan penapisan kb
Konseling dan penapisan kbKonseling dan penapisan kb
Konseling dan penapisan kb
 
PENGAMBILAN KEPUTUSAN.pdf
PENGAMBILAN KEPUTUSAN.pdfPENGAMBILAN KEPUTUSAN.pdf
PENGAMBILAN KEPUTUSAN.pdf
 
PENGAMBILAN KEPUTUSAN.pdf
PENGAMBILAN KEPUTUSAN.pdfPENGAMBILAN KEPUTUSAN.pdf
PENGAMBILAN KEPUTUSAN.pdf
 
Informed consent
Informed consentInformed consent
Informed consent
 
Konseling dan penapisan kb
Konseling dan penapisan kbKonseling dan penapisan kb
Konseling dan penapisan kb
 
Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA
Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA
Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah etika dan hukum kesehatan
Makalah etika dan hukum kesehatanMakalah etika dan hukum kesehatan
Makalah etika dan hukum kesehatan
 
Lpt informed consent
Lpt informed consentLpt informed consent
Lpt informed consent
 
Informed choice & informed consent
Informed choice & informed consentInformed choice & informed consent
Informed choice & informed consent
 
Dilema etik
Dilema etikDilema etik
Dilema etik
 
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA
 
pelayanan kontrsepsi bagi dokter dan bidan
pelayanan kontrsepsi bagi dokter dan bidanpelayanan kontrsepsi bagi dokter dan bidan
pelayanan kontrsepsi bagi dokter dan bidan
 
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
 
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA

  • 1. MENGHADAPI MASALAH ETIK MORAL DAN DILEMA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN A. Masalah Etik Moral dan Dilema dalam Praktik Kebidanan Untuk dapat menjalankan praktik kebidanan dengan baik tidak hanya dibutuhkan pengetahuan klinik yang baik, serta pengetahuan yang up to date, tetapi bidan juga harus mempunyai pemahaman isu etik dalam pelayanan kebidanan . menurut Daryl Koehn dalam The Ground of professional ethics, 1994 bahwa bidan dikatakan professional , bila menerapkan etika dalam menjalankan praktik kebidanan. Dengan memahami peran sebagai bidan, akan mendapatkan tanggung jawab profesionalisnya kepada pasien atau klien. Bidan berada pada posisi yang baik, yaitu menfasilitasi pilihan klien dan membutuhkan peningkatan pengetahuan tentang etik untuk menerapkan dalam strategi praktik kebidanan. B. INFORMED CHOICE Informed choice adalah membuat pilihan setelah menjelaskan pendapat setelah mendapatkan penjelasan tentang alternative asuhan yang akan dialaminya. Informasi dalam konteks ini : informasi yang lengkap sudah diberikan dan dipahami ibu, tentang pemahaman risiko, manfaat, keuntungan, kemungkinan hasil dari tiap pilihannya. Perbedaan pilihan (choice) dengan persetujuan (consent) : 1. Pilihan atau choice penting dari sudut pandang klien sebagai penerima jasa asuhan kebidanan, yang memberikan gambaran pemahaman masalah yang sesungguhnya dan merupakan aspek otonomi pribadi menentukkan pilihannya sendiri. Choice berarti ada alternative lain, ada lebih dari satu pilihan dan klien mengerti perbedaannya sehingga dia dapat menentukkan mana yang disukai atau sesuai dengan kebutuhannya.
  • 2. 2. Persetujuan (consent) penting dari sudut pandang bidan, karena berkaitan dengan aspek hukum yang memberikan otoritas untuk semua prosedur yang akan dilakukan bidan. Jenis-jenis Pelayanan yang dapat dipilih oleh pasien antara lain : 1. Bentuk pemeriksaan ANC dan screening laboratorium ANC. 2. Tempat melahirkan. 3. Masuk kamar bersalin pada tahap awal persalinan. 4. didampingi waktu melahirkan. 5. Metoda monitor DJJ. 6. Argumentasi, stimulasi, induksi. 7. Mobilisasi atau posisi saat persalinan. 8. Pemakaian analgesia. 9. Episiotomi. 10. Pemecahan ketuban. 11. Penolong persalinan. 12. Keterlibatan suami pada waktu melahirkan. 13. Tekhnik pemberian minuman pada bayi. 14. Metode kontrasepsi. C. INFORMED CONSENT Menurut Culver and Gert, ada empat komponen yang harus dipahami pada suatu consent atau persetujuan : 1. Suka rela (voluntariness) suka rela mengandung makna bahwa pilihan yang dibuat adalah atas dasar sukarela tanpa ada unsur paksaan didasari informasi dan kompetensi. Sehingga pelaksanaan sukarela harus memenuhi unsur informasi yang diberikan sejelas-jelasnya. 2. Informasi (information) Jika pasien tidak tahu, sulit untuk dapat mendeskripsikan keputusan. Dalam berbagai kode etik pelayanan kesehatan bahwa informasi yang
  • 3. lengkap dibutuhkan agar mampu membuat keputusan yang tepat. Kurangnya informasi atau diskusi tentang risiko, efek samping tindakan, akan membuat pasien sulit mengambil keputusan, bahkan ada rasa cemas dan bingung. 3. Kompetensi (competence) Dalam konteks kompetensi bermakna suatu pemahaman bahwa seseorang membutuhkan sesuatu hal untuk mampu membuat keputusan dengan tepat, juga membutuhkan banyak informasi. 4. Keputusan (Decision) Pengambilan keputusan merupakan suatu proses, dimana merupakan persetujuan tanpa refleksi. Pembuatan keputusan merupakan tahap terakhir proses pemberian persetujuan. Keputusan penolakan pasien terhadap suatu tindakan harus divalidasi lagi apakah karena pasien kurang kompetensi. Jika pasien menerima suatu tindakan, beritahulah juga prosedur tindakan dan buatlah senyaman mungkin. Apakah Informed Consent? 1. Persetujuan yang diberikan pasien atau wilayahnya yang berhak terhadap bidan, untuk melakukan suatu tindakan kebidanan kepada pasien setelah memperoleh informasi lengkap dan dipahami mengenai tindakan yang akan dilakukan. 2. Informed consent merupakan suatu proses. 3. Secara hukum informed consent berlaku sejak tahun 1981, PP No. 8 Tahun 1981. 4. Informed consent bukan hanya suatu formulir atau selembar kertas, tetapi bukti jaminan informed consent telah terjadi. 5. Merupakan dialog antara bidan dengan pasien didasari keterbukaan akal pikiran, dengan bentuk birokratisasi penandatanganan formulir. 6. Informed consent berarti pernyataan kesediaan atau pernyataan penolakan setelah mendapat informasi secukupnya sehingga yang diberi
  • 4. informasi sudah cukup mengerti akan segala akibat dari tindakan yang akan dilakukan terhadapnya sebelum ia mengambil keputusan. 7. Berperan dalam mencegah konflik etik tetapi tidak mengatasi masalah etik, tuntutan, pada intinya adalah bidan harus berbuat yang terbaik bagi pasien atau klien. Informed consent mempunyai dua dimensi, yaitu sebagai berikut : 1. Dimensi hukum ,merupakan perlindungan pasien terhadap bidan yang berprilaku memaksakan kehendak, memuat: a. Keterbukaan informasi antara bidan dan pasien b. Informasi yang diberikan harus dimengerti pasien c. Memberi kesempatan pasien untuk memperoleh yang terbaik 2. Dimensi etik, mengandung nilai-nilai: a. Menghargai otonomi pasien b. Tidak melakukan interfensi melainkan membantu pasien bila diminta atau dibutuhkan c. Bidan menggali keinginan pasien baik secara subjektif atau hasil pemikiran rasional. Menurut KUHP pasal 1320 tentang syarat syahnya perjanjian atau consent adalah : 1. adanya kata sepakat, sepakat dari pihak tanpa paksaan, tipuaan maupun kekeliruan. 2. kecakapan yaitu seseorang memiliki kecakapan memberikan persetujuan, jika orang itu mampu melakukan tindakan hukum , dewasa dan tidak gila. 3. suatu hal tertentu, yaitu objek dalam persetujuan antara bidan dan pasien harus disebutkan dengan jelas dan terinci. 4. suatu sebab yang halal , maksudnya adalah isi persetujuan tidak boleh bertentangan dengan undang-undang, tata tertb, kesusilaan norma dan hukum.