Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan contoh sikap husnuzan khususnya terhadap Allah. Husnuzan secara bahasa berarti berbaik sangka. Sikap husnuzan kepada Allah ditunjukkan dengan selalu berbaik sangka atas segala kehendak Allah walaupun terjadi musibah, dan yakin bahwa apa yang ditakdirkan Allah pasti bermanfaat.
2. A. Pengertian Hushuzan
Hushuzan secara bahasa berarti “berbaik sangka” lawan katanya
adalah
su’uzon yang berarti berburuk sangka atau apriori dan sebagainya. Husnuzan adalah
cara pandang seseorang yang membuatnya melihat segala sesuatu secara positif,
seorang yang memiliki sikap Husnuzan akan mempertimbangkan segala sesuatu
dengan pikiran jernih, pikiran dan hatinya bersih dari prasangka yang belum tentu
kebenarannya.
sebagaimana orang yang pikirannya senantiasa dikuasai oleh sikap su’uzon
selalu akan memandanga segala sesuatu jelek, seolah – olah tidak ada sedikit pun
kebaikan dalam pandangannya, pikirannya telah dikungkun oleh sikap yang
menganggap orang lain lebih rendah dari pada dirinya. Sikap buruk sangka identik
dengan rasa curiga, cemas, amarah,
dan bena padahal kecurigaan kecemasan,
kemarahan, dan kebencian itu hanyalah perasaan semata yang tidak jelas
penyebabnya, terkadang apa yang dilakukan bakal terjadi pada dirinya atau orang lain
sama sekali tak terbukti.
1. Hunuzan kepada Allah
Salah satu sifat terpuji yang harus tertanam pada diri adalah sifat husnuzan kepada
Allah, sikap ini ditunjukan dengan selalu berbaik sangka atas segala kehendak
Allah terhadap hambanya. Karena banyak hal yang terjadi pada kita seperti
musibah membuat kita secara tidak lansung menganggap Allah kelak tidak adil,
padahal sebagai seorang mukmin
sejati semestinya kita harus senantiasa
menganggap apa yang ditakdirkan Allah kepada kita adalah yang terbaik.
Seseorang boleh saja sedih, cemas dan gunduh bila terkena musibah akan
tetapi jangan sampai berlarut – larut sehingga membuat dirinya menyalahkan
Allah sebagai penguasa takdir. Sikap terbaik yang dapat dilakukan dengan cara
segera menata hati dan perasaan kemudian meneguhkan sikap bahwa setiap yang
ditakdirkan Allah kepada hambanya mengadung hikmah.
Inilah yang disebut dengan sikap Husnuzan kepada Allah. Sebagai seorang
mukmin yang meyakini bahwa Allah maha tahu atas apa yang terjadi pada
hambanya, karena itu senantiasa berpikir optimis, yakin bahwa rahmat dan
karunia yang diberikan Allah kepada manusia tidak akan pernah putus.