SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Husnuzan artinya berbaik sangka, lawan katanya adalah suuzan yang artinya berburuk
sangka. Berbaik sangka dan berburuk sangka merupakan bisikan jiwa, yang dapat
diwujudkan melalui perilaku yakni ucapan dan perbuatan. Perilaku husnuzan termasuk
akhlak terpuji karena akan mendatangkan manfaat. Sedangkan perilaku suuzan termasuk
akhlak tercela karena akan mendatangkan kerugian.
Sungguh tepat jika Allah SWT dan rasul-Nya melarang perilaku buruk sangka. Sesuai
dengan firman-Nya padasurat Al-Hujurat ayat 49 yang artinya:
“Jauhkanlah dirimu dari berprasangka buruk, karena berprasangka buruk itu sedustadusta pembicaraan (yakni jaukan dirimu dari sesorang berdasarkan sangkaan saja).” (H.R
BUKHARI DAN MUSLIM)
B. CONTOH PERILAKU HUSNUZAN
I. Husnuzan tehadap Allah SWT
Husnuzan terhadap Allah SWT artinya berbaik sangka pada Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Esa, pencipta alam semesta dan segala isinya yang bersifat dengan segala sifat
kesempurnaan serta bersih dari segala sifat kekurangan.
Husnuzan terhadap Allah SWT merupakan sikap mental dan termasuk salah satu tanda
beriman kepada-Nya.
Di antara sikap perlaku terpuji, yang akan dilakukan oleh orang yang berbaik sangka
pada Allah SWT ialah syukur dan sabar.
1

Syukur

Menurut pengertian bahasa, kata syukur berasal bahasa Arab, yang artinya terima kasih.
Menurut istilah, syukur adalah berterima kasih kepada Allah SWTdan pengakuan yang
tulus atas nikmat dan karunia-Nya, melalui ucapan, sikap, dan perbuatan.
Nikmat karunia Allah SWT sangat banyak dan bermacam-macam. Ada nikmat yang
terdapat dalam diri manusia itu sendiri, dan ada pula yang berasal dai luar diri manusia,
ada nkmat yang besifat jasmani dan ada pula yang bersifat rohani.
o Nikmat karunia Allah yang bersifat jasmani dan terdapat dalam diri manusia, seperti
pancaindra, bentuk, dan susunan tubuh manusia yang lebih sempuna dari hewan sehingga
manusia bisa berlari cepat seperti kijang, memanjat seperti kera, dan berenang seperti
ikan. Sungguh tepat apa yang telah difirmankan Allah SWT dalam Al-Qur’an:
o Nikmat Allah yang bersifat rohani, sebagai anugerah Allah SWT yang tidak ternilai
harganya, antara lain roh, akal, kalbu, dan nafsu.
o Demikian juga nikmat-nikmat karunia Allah SWT yang terdapat di luar diri manusia
sungguh sangat banyak dan tidak ternilai harganya. Nikmat-nikmat misalnya air, api,
berbagai jenis makanan dan buah-buahan, aneka macam barang tambang, daratan, lautan,
dan angkasa raya. Itu semua memang disediakan Allah SWT untuk kepentingan dan
kesejahteraan umat manusia.
o Jika umat manusia menghitung-hitung nikmat karunia Allah SWT, tentu tidak akan
mampu menghitungnya (lihat dan pelajari Q.S Ibrahim, 14: 34 dan Q.S Al-Baqarah, 2:
152).
o Cara bersyukur kepada Allah SWT ialah dengan menggunakan segala nikmat karunia
Allah SWT untuk hal-hal yang diridai-Nya, yaitu:
o Bersyukur dengan hati ialah mengakui dan menyadar bahwa segala nikmat yang
diperoleh manusia, merupakan karuni Allah SWT semata dan tidak ada selain Allah SWT
yang dapat memberikan nikmat-nkmat itu.
o Bersyukur dengan lidah seperti membacaAlhamdulillah (segala puji bagi Allah),
mengucapkan lafal-lafal zkir lannya, membaca Al-Qur’an, dan melaksanakan akmar
makuf nahi mungkar.
o Bersyukur dengan amal perbuatan, misalnya mengerjakan salat, menunaikan ibadah
haji jika mampu, berbakti kepada kedua orang tua, dan berbuat baik pada sesama
manusia.
o Bersyukur dengan harta benda, misalnya dengan jalan membelanjakan harta benda itu
untuk hal-hal yang bemanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat.
2

Sabar

Manusia dalam hidupnya di dunia ini silih berganti berada dalam dua situasi, yaitu situasi
yang senang karena memperoleh nikmat dan situasi sedih atau susah karena mengalami
musibah. Apabila manusia itu berada dalam situasi senang hendaknya ia bersyukur, dan
bila berada dalam situasi susah hendaklah ia bersabar.
Setiap Muslim/Muslimah yang beprasangka baik pada Allah SWT, apabila dikenai suatu
musibah seperti sakit, bencana alam dan gagal dalam suatu usaha, tentu akan bersabar. Ia
tidak akan gelisah dan berkeluh kesah apalagi beputus asa, karena ia menyadari bahwa
musibah-musibah itu merupakan ujian dari Allah SWT. (Lihat dan pelajari Q.S. AlBaqarah, 2: 155-157 dan Q.S. Yusuf, 12: 871)
Seseorang dianggap suuzan terhadap Allah SWT, misalnya tatkala ia mengalami
kegagalan dalam suatu usaha, ia menduga Allahlah penyebab kegagalannya, Allah
mendengar doanya, Allah itu kikir, Allah tidak adil, dan lain-lain dugaan yang negatif
terhadap Allah SWT. Padahal Allah SWT itu Maha Mendengar, Mahadermawan,
Mahaadil. Allah SWT tidak menyuruh hamba-Nya untu gagal dalam suatu usaha. Oleh
karena itu, jika seseorang gagal dalam suatu usaha, ia tidak boleh menyalahkan Allah
SWT. Ia harus mengntrospeksi diri, mungkin kegagalan itu karena usahanya belum
dilakukan secara sungguh-sungguh. Kegagalan dalam suatu usaha, hendaknya dijadikan
pelajaran, agar pada masa mendatang tidak mengalami hal serupa.
II. Husnuzan terhadap Diri Sendiri
Perilaku terpuji terhadap diri sendiri yaitu percaya diri, gigih dan berinisiatif.
1. Percaya Diri
Percaya diri termasuk sikap dan perilaku terpuji yang harus dimiliki oleh setiap
Muslim/Muslimah karena seseorang yang percaya diri tentu akan yakin terhadap
kemampuan dirinya, sehingga ia berani mengeluarkan pendapat dan berani pula
melakukan suatu tindakan. Muslim/Muslimah yang berilmu pengetahuan tinggi dan
memiliki keterampilan yang bermanfaat apabila ia percaya diri, tentu ia akan memperoleh
keberhasilan dalam hidup.
Seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan apabila tidak percaya diri
tentu akan memperoleh kerugian dan mungkin bencana. Muslim/Muslimah yang percaya
diri akan melaksanakan kewajiban terhadap dirinya sendiri, misalnya menjaga kesehatan
jasmani dan rohani serta memelihara diri agar tidak dikenai suatu bencana.
2. Gigih
Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa katagigih bahasa Minangkabau yang
artinya berkeras hati, tabah, dan rajin. Gigih juga dapat diartikan bersungguh-sungguh
dalam meraih sesuatu. Sikap dan perilaku gigihdalam meraih yang positif termasuk sikap
mahmudah (sikap terpuji) dan akhlakul karimah. Setiap muslim dan muslimah wajib
memiliki sikap gigih. Sikap gigih hendaknya diterapkan dalam kehidupan antara lain
dalam hal berikut:
1) Ibadah
2) Menuntut ilmu
Ilmu pengetahuan dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu ilmu pengetahuan tentang
agama Islam (‘ilm hal) dan ilmu pengetahuan umum (‘ilm gairu hal). Ilmu pengetahuan
tentang agama Islam memberikan pedoman hidup kepada umat manusia.
Ilmu pengetahuan umum bertujuan agar umat manusia dapat memanfaatkan, menggali,
dan mengolah kekayaan alam, baik yang ada di darat dan di laut maupun yang ada di
angkasa raya.
Rasulullah SAW bersabda:
Artinya:“Kebaikan/kebahagiaan

di

dunia

dan

di

akhirat

beserta

ilmu

dan

keburukan/bencana di dunia dan di akhirat beserta kebodohan.” (H.R Bukhari)
3. Bekerja mencari rezeki yang halal
Bekerja mencari rezeki yang halal dapat dilakukan melalui berbagai bidang usaha,
misalnya pertanian, peternakan, dan perdagangan. Bekerja dalam bidang apa pun
hendaknya dilakukan dengan gigih dan sungguh-sungguh dengan dilandasi niat ikhlas
karena Allah SWT, untuk memperoleh rida dan rahmat-Nya. Dengan cara seperti itu
maka akan diperoleh hasil kerja yang optimal. Islam melarang umat-Nya bermalasmalasan dan menjadi beban orang lain.
Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: “Bekerja mencari rezeki yang halal itu wajib bagi setiap Muslim.” (H.R.
Tabrani)
4. Berinisiatif
Kata inisiatif berasal dari bahasa Belanda yang berarti prakarsa atau langkah pertama.
Inisiatif juga berarti berbuat yang sifatnya produktif ( memiliki etos kerja yang tinggi)
dan tidak tergantung kepada orang lain. Islam mengajarkan umatnya untuk memiliki etos
kerja yang tingi. Seseorang yang memiliki inisiatif disebut inisiator.
Inisiatif dalam hal positif merupakan sifat terpuji yang harus dimiliki oleh setiap orang
muslim dan muslimah. Muslim/Muslimah yang berprasangka baik terhadap dirinya, tentu
akan berkeyakinan bahwa dirinya mampu berinisiatif yang positif dalam bidang yang
ditekuninya dan sesuai dengan keahliannya.
Firman Allah swt:
Artinya: “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya.” (Q.S. An Najm[53]: 39
III. Husnuzan terhadap sesama Manusia
Husnuzan merupakan sikap mental terpuji, yang mendiring pemiliknya untuk bersikap,
bertutur kata, dan berbuat yang baik dan bermanfaat.
Perwujudan dari husnuzan itu hendaknya diterapkan dalam kehidupan berkeluarga,
bertetangga dan bermasyarakat.
3

Kehidupan berkeluarga

Untuk mewujudkan rumah tangga yang memperoleh rida dan rahmat Allah swt , bahagia
dan sejahtera, baik di dunia maupun di akhirat.
Ø Pasangan suami-istri hendaknya saling berprasangka baik dan tidak saling curiga,
saling memenuhi hak dan melaksanakan kewajiban masing-masing dengan sebaikbaiknya.
Ø Hubungan anak-anak dan orang tua dilandasi dengan prasangka baik dan saling
pengertian.
Ø Anak-anak berbakti dan menyenangkan hati orang tua.
Ø Orang tua memberi kepercayaan diri pada anak agar anak bisa mengembangkan diri
dan melakukan hal-hal yang bermanfaat.
4

Kehidupan bertetangga

Saling menghormati dan menghargai, baik secara sikap, ucapan lisan dan perbuatan.
Menghormati tetangga merupakan tanda-tanda dari manusia beriman:
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya menghormati
tetangganya.” (H.R. Muslim)
“Tidak akan masuk surga orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguangangguannya.”(H.R. Muslim)
Setiap Muslim/Muslimah, hendaknya membiasakn diri dengan berperilaku husnuzan
terhadap Allah SWT, terhadap diri sendiri maupun terhadap sesama manusia.
Seorang Muslim/Muslimah yang berperilaku husnuzan terhadap Allah SWT, tentu akan
senantiasa bertakwa kepadanya, di mana pun dan kapan pun dia berada.Ia akan selalu
bersyukur pada Allah SWT bila berada dalam situasi yang menyenangkan dan akan
senantiasa bersabar bila berada dalam keadaan yang menyusahkan.
Seorang Muslim/Muslimah yang berperilaku husnuzan terhadap dirinya sendiri, tentu
akan membiasakan diri dengan bersikap dan berperilaku terpuji yang bermanfaat bagi
dirinya, seperti percaya diri, gigih, dan banyak berinisiatif yang positif.
Demikian juga, setiap Muslim/Muslimah hendaknya membiasakan diri untuk berperilaku
husnuzan terhadap manusia,baik dalam kehidupan berkeluarga dan bertetangga, maupun
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Insya Allah, jika setiap Muslim/Muslimah dan setiap anggota masyarakat, telah
membiasakan diri untuk berperilaku husnuzan dalam kehidupan sehari-hari, mereka akan
memperoleh kebaikan-kebaikan yang banyak.
Ø Anak-anak berbakti dan menyenangkan hati orang tua.
Ø Orang tua memberi kepercayaan diri pada anak agar anak bisa mengembangkan diri
dan melakukan hal-hal yang bermanfaat.
4

Kehidupan bertetangga

Saling menghormati dan menghargai, baik secara sikap, ucapan lisan dan perbuatan.
Menghormati tetangga merupakan tanda-tanda dari manusia beriman:
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya menghormati
tetangganya.” (H.R. Muslim)
“Tidak akan masuk surga orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguangangguannya.”(H.R. Muslim)
Setiap Muslim/Muslimah, hendaknya membiasakn diri dengan berperilaku husnuzan
terhadap Allah SWT, terhadap diri sendiri maupun terhadap sesama manusia.
Seorang Muslim/Muslimah yang berperilaku husnuzan terhadap Allah SWT, tentu akan
senantiasa bertakwa kepadanya, di mana pun dan kapan pun dia berada.Ia akan selalu
bersyukur pada Allah SWT bila berada dalam situasi yang menyenangkan dan akan
senantiasa bersabar bila berada dalam keadaan yang menyusahkan.
Seorang Muslim/Muslimah yang berperilaku husnuzan terhadap dirinya sendiri, tentu
akan membiasakan diri dengan bersikap dan berperilaku terpuji yang bermanfaat bagi
dirinya, seperti percaya diri, gigih, dan banyak berinisiatif yang positif.
Demikian juga, setiap Muslim/Muslimah hendaknya membiasakan diri untuk berperilaku
husnuzan terhadap manusia,baik dalam kehidupan berkeluarga dan bertetangga, maupun
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Insya Allah, jika setiap Muslim/Muslimah dan setiap anggota masyarakat, telah
membiasakan diri untuk berperilaku husnuzan dalam kehidupan sehari-hari, mereka akan
memperoleh kebaikan-kebaikan yang banyak.

More Related Content

What's hot

Manusia dan hawa nafsu
Manusia dan hawa nafsu Manusia dan hawa nafsu
Manusia dan hawa nafsu Dinda Aprilia
 
Menggabungkan beberapa niat dalam membaca al qur'an
Menggabungkan beberapa niat dalam membaca al qur'anMenggabungkan beberapa niat dalam membaca al qur'an
Menggabungkan beberapa niat dalam membaca al qur'anDanang Yogisworo
 
Pertemuan 4 asmaul husna
Pertemuan 4 asmaul husnaPertemuan 4 asmaul husna
Pertemuan 4 asmaul husnayadilia
 
01.03082012 janji dan fasilitas akhirat bagi yg berpuasa di bulan ramadhan
01.03082012 janji dan fasilitas akhirat bagi yg berpuasa di bulan ramadhan01.03082012 janji dan fasilitas akhirat bagi yg berpuasa di bulan ramadhan
01.03082012 janji dan fasilitas akhirat bagi yg berpuasa di bulan ramadhanSuparno Parno
 
Akhlaqul Karimah (Mujahadah,Husnuzan,Ukhuwah)
Akhlaqul Karimah (Mujahadah,Husnuzan,Ukhuwah)Akhlaqul Karimah (Mujahadah,Husnuzan,Ukhuwah)
Akhlaqul Karimah (Mujahadah,Husnuzan,Ukhuwah)Tyo Maulana
 
Akhlaq terpuji dan akhlak tercela
Akhlaq terpuji dan akhlak tercelaAkhlaq terpuji dan akhlak tercela
Akhlaq terpuji dan akhlak tercelaNyimasfina
 
Bahaya Dosa dan Maksiat.
Bahaya Dosa dan Maksiat.Bahaya Dosa dan Maksiat.
Bahaya Dosa dan Maksiat.Idrus Abidin
 
Rpp bab-2 (iman kepada allah)
Rpp bab-2 (iman kepada allah)Rpp bab-2 (iman kepada allah)
Rpp bab-2 (iman kepada allah)Rizqi Abdillah
 
Hadits tentang hormat kepada orang tua dan guru
Hadits tentang hormat kepada orang tua dan guruHadits tentang hormat kepada orang tua dan guru
Hadits tentang hormat kepada orang tua dan guruMabsus Abu Fatih
 
Metode pengajaran agama islam
Metode pengajaran agama islamMetode pengajaran agama islam
Metode pengajaran agama islamPhujie FaHrani
 

What's hot (20)

Manusia dan hawa nafsu
Manusia dan hawa nafsu Manusia dan hawa nafsu
Manusia dan hawa nafsu
 
TUGAS FIDA.docx
TUGAS FIDA.docxTUGAS FIDA.docx
TUGAS FIDA.docx
 
Akhlak Madzmumah
Akhlak MadzmumahAkhlak Madzmumah
Akhlak Madzmumah
 
Menggabungkan beberapa niat dalam membaca al qur'an
Menggabungkan beberapa niat dalam membaca al qur'anMenggabungkan beberapa niat dalam membaca al qur'an
Menggabungkan beberapa niat dalam membaca al qur'an
 
Husnudzon
HusnudzonHusnudzon
Husnudzon
 
Pertemuan 4 asmaul husna
Pertemuan 4 asmaul husnaPertemuan 4 asmaul husna
Pertemuan 4 asmaul husna
 
Induk akhlak islami
Induk akhlak islamiInduk akhlak islami
Induk akhlak islami
 
01.03082012 janji dan fasilitas akhirat bagi yg berpuasa di bulan ramadhan
01.03082012 janji dan fasilitas akhirat bagi yg berpuasa di bulan ramadhan01.03082012 janji dan fasilitas akhirat bagi yg berpuasa di bulan ramadhan
01.03082012 janji dan fasilitas akhirat bagi yg berpuasa di bulan ramadhan
 
Konsep kebahagiaan
Konsep kebahagiaanKonsep kebahagiaan
Konsep kebahagiaan
 
Modul 14 kb 3
Modul 14 kb 3Modul 14 kb 3
Modul 14 kb 3
 
Akhlaqul Karimah (Mujahadah,Husnuzan,Ukhuwah)
Akhlaqul Karimah (Mujahadah,Husnuzan,Ukhuwah)Akhlaqul Karimah (Mujahadah,Husnuzan,Ukhuwah)
Akhlaqul Karimah (Mujahadah,Husnuzan,Ukhuwah)
 
Akhlaq terpuji dan akhlak tercela
Akhlaq terpuji dan akhlak tercelaAkhlaq terpuji dan akhlak tercela
Akhlaq terpuji dan akhlak tercela
 
Aqidah dan akhlak
Aqidah dan akhlakAqidah dan akhlak
Aqidah dan akhlak
 
Bahaya Dosa dan Maksiat.
Bahaya Dosa dan Maksiat.Bahaya Dosa dan Maksiat.
Bahaya Dosa dan Maksiat.
 
Konsep dzikir dan tafakkur
Konsep dzikir dan tafakkurKonsep dzikir dan tafakkur
Konsep dzikir dan tafakkur
 
Rpp bab-2 (iman kepada allah)
Rpp bab-2 (iman kepada allah)Rpp bab-2 (iman kepada allah)
Rpp bab-2 (iman kepada allah)
 
Kunci rezeki
Kunci rezekiKunci rezeki
Kunci rezeki
 
Hadits tentang hormat kepada orang tua dan guru
Hadits tentang hormat kepada orang tua dan guruHadits tentang hormat kepada orang tua dan guru
Hadits tentang hormat kepada orang tua dan guru
 
Metode pengajaran agama islam
Metode pengajaran agama islamMetode pengajaran agama islam
Metode pengajaran agama islam
 
Tugas makalah agama
Tugas makalah agamaTugas makalah agama
Tugas makalah agama
 

Viewers also liked

Viewers also liked (9)

Allbar
AllbarAllbar
Allbar
 
Treb housing market charts november 2015
Treb housing market charts november 2015Treb housing market charts november 2015
Treb housing market charts november 2015
 
Final year ieee Dot net project titles 2013 2014
Final year ieee Dot net project titles 2013 2014Final year ieee Dot net project titles 2013 2014
Final year ieee Dot net project titles 2013 2014
 
Climogrames socials
Climogrames socialsClimogrames socials
Climogrames socials
 
Approvazione bilancio 2013
Approvazione bilancio 2013Approvazione bilancio 2013
Approvazione bilancio 2013
 
Rido
RidoRido
Rido
 
Нововведения в Европейской патентной системе
Нововведения в Европейской патентной системеНововведения в Европейской патентной системе
Нововведения в Европейской патентной системе
 
CIPR PRide Awards - Home Counties South
CIPR PRide Awards - Home Counties SouthCIPR PRide Awards - Home Counties South
CIPR PRide Awards - Home Counties South
 
Treponema
TreponemaTreponema
Treponema
 

Similar to HUSNUZAN

Husnuzan (Perilaku Terpuji)
Husnuzan (Perilaku Terpuji)Husnuzan (Perilaku Terpuji)
Husnuzan (Perilaku Terpuji)Yanasta Pratama
 
Makalah Amal sholeh
Makalah Amal sholehMakalah Amal sholeh
Makalah Amal sholehZhul Izhul
 
PP RATNA dalam tugas mata kuliah bimbingan dan konseling
PP RATNA dalam tugas mata kuliah bimbingan dan konselingPP RATNA dalam tugas mata kuliah bimbingan dan konseling
PP RATNA dalam tugas mata kuliah bimbingan dan konselingYasinMuhammad19
 
membiasakan perilaku terpuji (akhlak terpuji) husnudzan
membiasakan perilaku terpuji (akhlak terpuji) husnudzanmembiasakan perilaku terpuji (akhlak terpuji) husnudzan
membiasakan perilaku terpuji (akhlak terpuji) husnudzanAn Nes Niwayatul
 
Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)
Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)
Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)nandasyifaf
 
berperilaku terpuji
berperilaku terpujiberperilaku terpuji
berperilaku terpujizakki mau
 
4.akhlaq terpuji husnu dhon
4.akhlaq terpuji husnu dhon4.akhlaq terpuji husnu dhon
4.akhlaq terpuji husnu dhonadulcharli
 
Mutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpujiMutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpujiAan Editing
 
agama-kiky-161210034230.pdf
agama-kiky-161210034230.pdfagama-kiky-161210034230.pdf
agama-kiky-161210034230.pdfIndraPermadi19
 
ppt perilaku terpuji huznuzon
ppt perilaku terpuji huznuzonppt perilaku terpuji huznuzon
ppt perilaku terpuji huznuzoncmata07
 
Perilaku terpuji husznudzon(akhlaq)
Perilaku terpuji husznudzon(akhlaq)Perilaku terpuji husznudzon(akhlaq)
Perilaku terpuji husznudzon(akhlaq)wahyudinia112
 
Perilaku terpuji husznudzon(akhlaq)
Perilaku terpuji husznudzon(akhlaq)Perilaku terpuji husznudzon(akhlaq)
Perilaku terpuji husznudzon(akhlaq)mifrokhatullaily
 
Perilaku terpuji husznudzon(akhlaq)
Perilaku terpuji husznudzon(akhlaq)Perilaku terpuji husznudzon(akhlaq)
Perilaku terpuji husznudzon(akhlaq)marisaphega
 
Akhlak terpuji bab 11
Akhlak terpuji bab 11Akhlak terpuji bab 11
Akhlak terpuji bab 11dwiurhan
 
Materi pai kelas xii semester genap 2020 2021
Materi pai kelas xii semester genap 2020 2021Materi pai kelas xii semester genap 2020 2021
Materi pai kelas xii semester genap 2020 2021Fathan Rosidi
 
Akhlak terpuji
Akhlak terpujiAkhlak terpuji
Akhlak terpujidwiurhan
 
92162272 soalan-latihan-peng-aqidah
92162272 soalan-latihan-peng-aqidah92162272 soalan-latihan-peng-aqidah
92162272 soalan-latihan-peng-aqidahUstajah ILa AzieLa
 
H viii akhlakul karimah
H viii akhlakul karimahH viii akhlakul karimah
H viii akhlakul karimahFajar Zain
 

Similar to HUSNUZAN (20)

Husnuzan (Perilaku Terpuji)
Husnuzan (Perilaku Terpuji)Husnuzan (Perilaku Terpuji)
Husnuzan (Perilaku Terpuji)
 
Makalah Amal sholeh
Makalah Amal sholehMakalah Amal sholeh
Makalah Amal sholeh
 
PP RATNA dalam tugas mata kuliah bimbingan dan konseling
PP RATNA dalam tugas mata kuliah bimbingan dan konselingPP RATNA dalam tugas mata kuliah bimbingan dan konseling
PP RATNA dalam tugas mata kuliah bimbingan dan konseling
 
Bahan ajar kd 4
Bahan ajar kd 4Bahan ajar kd 4
Bahan ajar kd 4
 
membiasakan perilaku terpuji (akhlak terpuji) husnudzan
membiasakan perilaku terpuji (akhlak terpuji) husnudzanmembiasakan perilaku terpuji (akhlak terpuji) husnudzan
membiasakan perilaku terpuji (akhlak terpuji) husnudzan
 
Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)
Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)
Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)
 
Agama kiky
Agama kikyAgama kiky
Agama kiky
 
berperilaku terpuji
berperilaku terpujiberperilaku terpuji
berperilaku terpuji
 
4.akhlaq terpuji husnu dhon
4.akhlaq terpuji husnu dhon4.akhlaq terpuji husnu dhon
4.akhlaq terpuji husnu dhon
 
Mutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpujiMutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpuji
 
agama-kiky-161210034230.pdf
agama-kiky-161210034230.pdfagama-kiky-161210034230.pdf
agama-kiky-161210034230.pdf
 
ppt perilaku terpuji huznuzon
ppt perilaku terpuji huznuzonppt perilaku terpuji huznuzon
ppt perilaku terpuji huznuzon
 
Perilaku terpuji husznudzon(akhlaq)
Perilaku terpuji husznudzon(akhlaq)Perilaku terpuji husznudzon(akhlaq)
Perilaku terpuji husznudzon(akhlaq)
 
Perilaku terpuji husznudzon(akhlaq)
Perilaku terpuji husznudzon(akhlaq)Perilaku terpuji husznudzon(akhlaq)
Perilaku terpuji husznudzon(akhlaq)
 
Perilaku terpuji husznudzon(akhlaq)
Perilaku terpuji husznudzon(akhlaq)Perilaku terpuji husznudzon(akhlaq)
Perilaku terpuji husznudzon(akhlaq)
 
Akhlak terpuji bab 11
Akhlak terpuji bab 11Akhlak terpuji bab 11
Akhlak terpuji bab 11
 
Materi pai kelas xii semester genap 2020 2021
Materi pai kelas xii semester genap 2020 2021Materi pai kelas xii semester genap 2020 2021
Materi pai kelas xii semester genap 2020 2021
 
Akhlak terpuji
Akhlak terpujiAkhlak terpuji
Akhlak terpuji
 
92162272 soalan-latihan-peng-aqidah
92162272 soalan-latihan-peng-aqidah92162272 soalan-latihan-peng-aqidah
92162272 soalan-latihan-peng-aqidah
 
H viii akhlakul karimah
H viii akhlakul karimahH viii akhlakul karimah
H viii akhlakul karimah
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

HUSNUZAN

  • 1. Husnuzan artinya berbaik sangka, lawan katanya adalah suuzan yang artinya berburuk sangka. Berbaik sangka dan berburuk sangka merupakan bisikan jiwa, yang dapat diwujudkan melalui perilaku yakni ucapan dan perbuatan. Perilaku husnuzan termasuk akhlak terpuji karena akan mendatangkan manfaat. Sedangkan perilaku suuzan termasuk akhlak tercela karena akan mendatangkan kerugian. Sungguh tepat jika Allah SWT dan rasul-Nya melarang perilaku buruk sangka. Sesuai dengan firman-Nya padasurat Al-Hujurat ayat 49 yang artinya: “Jauhkanlah dirimu dari berprasangka buruk, karena berprasangka buruk itu sedustadusta pembicaraan (yakni jaukan dirimu dari sesorang berdasarkan sangkaan saja).” (H.R BUKHARI DAN MUSLIM) B. CONTOH PERILAKU HUSNUZAN I. Husnuzan tehadap Allah SWT Husnuzan terhadap Allah SWT artinya berbaik sangka pada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, pencipta alam semesta dan segala isinya yang bersifat dengan segala sifat kesempurnaan serta bersih dari segala sifat kekurangan. Husnuzan terhadap Allah SWT merupakan sikap mental dan termasuk salah satu tanda beriman kepada-Nya. Di antara sikap perlaku terpuji, yang akan dilakukan oleh orang yang berbaik sangka pada Allah SWT ialah syukur dan sabar. 1 Syukur Menurut pengertian bahasa, kata syukur berasal bahasa Arab, yang artinya terima kasih. Menurut istilah, syukur adalah berterima kasih kepada Allah SWTdan pengakuan yang tulus atas nikmat dan karunia-Nya, melalui ucapan, sikap, dan perbuatan. Nikmat karunia Allah SWT sangat banyak dan bermacam-macam. Ada nikmat yang terdapat dalam diri manusia itu sendiri, dan ada pula yang berasal dai luar diri manusia, ada nkmat yang besifat jasmani dan ada pula yang bersifat rohani. o Nikmat karunia Allah yang bersifat jasmani dan terdapat dalam diri manusia, seperti
  • 2. pancaindra, bentuk, dan susunan tubuh manusia yang lebih sempuna dari hewan sehingga manusia bisa berlari cepat seperti kijang, memanjat seperti kera, dan berenang seperti ikan. Sungguh tepat apa yang telah difirmankan Allah SWT dalam Al-Qur’an: o Nikmat Allah yang bersifat rohani, sebagai anugerah Allah SWT yang tidak ternilai harganya, antara lain roh, akal, kalbu, dan nafsu. o Demikian juga nikmat-nikmat karunia Allah SWT yang terdapat di luar diri manusia sungguh sangat banyak dan tidak ternilai harganya. Nikmat-nikmat misalnya air, api, berbagai jenis makanan dan buah-buahan, aneka macam barang tambang, daratan, lautan, dan angkasa raya. Itu semua memang disediakan Allah SWT untuk kepentingan dan kesejahteraan umat manusia. o Jika umat manusia menghitung-hitung nikmat karunia Allah SWT, tentu tidak akan mampu menghitungnya (lihat dan pelajari Q.S Ibrahim, 14: 34 dan Q.S Al-Baqarah, 2: 152). o Cara bersyukur kepada Allah SWT ialah dengan menggunakan segala nikmat karunia Allah SWT untuk hal-hal yang diridai-Nya, yaitu: o Bersyukur dengan hati ialah mengakui dan menyadar bahwa segala nikmat yang diperoleh manusia, merupakan karuni Allah SWT semata dan tidak ada selain Allah SWT yang dapat memberikan nikmat-nkmat itu. o Bersyukur dengan lidah seperti membacaAlhamdulillah (segala puji bagi Allah), mengucapkan lafal-lafal zkir lannya, membaca Al-Qur’an, dan melaksanakan akmar makuf nahi mungkar. o Bersyukur dengan amal perbuatan, misalnya mengerjakan salat, menunaikan ibadah haji jika mampu, berbakti kepada kedua orang tua, dan berbuat baik pada sesama manusia. o Bersyukur dengan harta benda, misalnya dengan jalan membelanjakan harta benda itu untuk hal-hal yang bemanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat.
  • 3. 2 Sabar Manusia dalam hidupnya di dunia ini silih berganti berada dalam dua situasi, yaitu situasi yang senang karena memperoleh nikmat dan situasi sedih atau susah karena mengalami musibah. Apabila manusia itu berada dalam situasi senang hendaknya ia bersyukur, dan bila berada dalam situasi susah hendaklah ia bersabar. Setiap Muslim/Muslimah yang beprasangka baik pada Allah SWT, apabila dikenai suatu musibah seperti sakit, bencana alam dan gagal dalam suatu usaha, tentu akan bersabar. Ia tidak akan gelisah dan berkeluh kesah apalagi beputus asa, karena ia menyadari bahwa musibah-musibah itu merupakan ujian dari Allah SWT. (Lihat dan pelajari Q.S. AlBaqarah, 2: 155-157 dan Q.S. Yusuf, 12: 871) Seseorang dianggap suuzan terhadap Allah SWT, misalnya tatkala ia mengalami kegagalan dalam suatu usaha, ia menduga Allahlah penyebab kegagalannya, Allah mendengar doanya, Allah itu kikir, Allah tidak adil, dan lain-lain dugaan yang negatif terhadap Allah SWT. Padahal Allah SWT itu Maha Mendengar, Mahadermawan, Mahaadil. Allah SWT tidak menyuruh hamba-Nya untu gagal dalam suatu usaha. Oleh karena itu, jika seseorang gagal dalam suatu usaha, ia tidak boleh menyalahkan Allah SWT. Ia harus mengntrospeksi diri, mungkin kegagalan itu karena usahanya belum dilakukan secara sungguh-sungguh. Kegagalan dalam suatu usaha, hendaknya dijadikan pelajaran, agar pada masa mendatang tidak mengalami hal serupa. II. Husnuzan terhadap Diri Sendiri Perilaku terpuji terhadap diri sendiri yaitu percaya diri, gigih dan berinisiatif. 1. Percaya Diri Percaya diri termasuk sikap dan perilaku terpuji yang harus dimiliki oleh setiap Muslim/Muslimah karena seseorang yang percaya diri tentu akan yakin terhadap kemampuan dirinya, sehingga ia berani mengeluarkan pendapat dan berani pula melakukan suatu tindakan. Muslim/Muslimah yang berilmu pengetahuan tinggi dan memiliki keterampilan yang bermanfaat apabila ia percaya diri, tentu ia akan memperoleh keberhasilan dalam hidup. Seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan apabila tidak percaya diri tentu akan memperoleh kerugian dan mungkin bencana. Muslim/Muslimah yang percaya diri akan melaksanakan kewajiban terhadap dirinya sendiri, misalnya menjaga kesehatan jasmani dan rohani serta memelihara diri agar tidak dikenai suatu bencana.
  • 4. 2. Gigih Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa katagigih bahasa Minangkabau yang artinya berkeras hati, tabah, dan rajin. Gigih juga dapat diartikan bersungguh-sungguh dalam meraih sesuatu. Sikap dan perilaku gigihdalam meraih yang positif termasuk sikap mahmudah (sikap terpuji) dan akhlakul karimah. Setiap muslim dan muslimah wajib memiliki sikap gigih. Sikap gigih hendaknya diterapkan dalam kehidupan antara lain dalam hal berikut: 1) Ibadah 2) Menuntut ilmu Ilmu pengetahuan dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu ilmu pengetahuan tentang agama Islam (‘ilm hal) dan ilmu pengetahuan umum (‘ilm gairu hal). Ilmu pengetahuan tentang agama Islam memberikan pedoman hidup kepada umat manusia. Ilmu pengetahuan umum bertujuan agar umat manusia dapat memanfaatkan, menggali, dan mengolah kekayaan alam, baik yang ada di darat dan di laut maupun yang ada di angkasa raya. Rasulullah SAW bersabda: Artinya:“Kebaikan/kebahagiaan di dunia dan di akhirat beserta ilmu dan keburukan/bencana di dunia dan di akhirat beserta kebodohan.” (H.R Bukhari) 3. Bekerja mencari rezeki yang halal Bekerja mencari rezeki yang halal dapat dilakukan melalui berbagai bidang usaha, misalnya pertanian, peternakan, dan perdagangan. Bekerja dalam bidang apa pun hendaknya dilakukan dengan gigih dan sungguh-sungguh dengan dilandasi niat ikhlas karena Allah SWT, untuk memperoleh rida dan rahmat-Nya. Dengan cara seperti itu maka akan diperoleh hasil kerja yang optimal. Islam melarang umat-Nya bermalasmalasan dan menjadi beban orang lain. Rasulullah SAW bersabda: Artinya: “Bekerja mencari rezeki yang halal itu wajib bagi setiap Muslim.” (H.R.
  • 5. Tabrani) 4. Berinisiatif Kata inisiatif berasal dari bahasa Belanda yang berarti prakarsa atau langkah pertama. Inisiatif juga berarti berbuat yang sifatnya produktif ( memiliki etos kerja yang tinggi) dan tidak tergantung kepada orang lain. Islam mengajarkan umatnya untuk memiliki etos kerja yang tingi. Seseorang yang memiliki inisiatif disebut inisiator. Inisiatif dalam hal positif merupakan sifat terpuji yang harus dimiliki oleh setiap orang muslim dan muslimah. Muslim/Muslimah yang berprasangka baik terhadap dirinya, tentu akan berkeyakinan bahwa dirinya mampu berinisiatif yang positif dalam bidang yang ditekuninya dan sesuai dengan keahliannya. Firman Allah swt: Artinya: “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.” (Q.S. An Najm[53]: 39 III. Husnuzan terhadap sesama Manusia Husnuzan merupakan sikap mental terpuji, yang mendiring pemiliknya untuk bersikap, bertutur kata, dan berbuat yang baik dan bermanfaat. Perwujudan dari husnuzan itu hendaknya diterapkan dalam kehidupan berkeluarga, bertetangga dan bermasyarakat. 3 Kehidupan berkeluarga Untuk mewujudkan rumah tangga yang memperoleh rida dan rahmat Allah swt , bahagia dan sejahtera, baik di dunia maupun di akhirat. Ø Pasangan suami-istri hendaknya saling berprasangka baik dan tidak saling curiga, saling memenuhi hak dan melaksanakan kewajiban masing-masing dengan sebaikbaiknya. Ø Hubungan anak-anak dan orang tua dilandasi dengan prasangka baik dan saling pengertian.
  • 6. Ø Anak-anak berbakti dan menyenangkan hati orang tua. Ø Orang tua memberi kepercayaan diri pada anak agar anak bisa mengembangkan diri dan melakukan hal-hal yang bermanfaat. 4 Kehidupan bertetangga Saling menghormati dan menghargai, baik secara sikap, ucapan lisan dan perbuatan. Menghormati tetangga merupakan tanda-tanda dari manusia beriman: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya menghormati tetangganya.” (H.R. Muslim) “Tidak akan masuk surga orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguangangguannya.”(H.R. Muslim) Setiap Muslim/Muslimah, hendaknya membiasakn diri dengan berperilaku husnuzan terhadap Allah SWT, terhadap diri sendiri maupun terhadap sesama manusia. Seorang Muslim/Muslimah yang berperilaku husnuzan terhadap Allah SWT, tentu akan senantiasa bertakwa kepadanya, di mana pun dan kapan pun dia berada.Ia akan selalu bersyukur pada Allah SWT bila berada dalam situasi yang menyenangkan dan akan senantiasa bersabar bila berada dalam keadaan yang menyusahkan. Seorang Muslim/Muslimah yang berperilaku husnuzan terhadap dirinya sendiri, tentu akan membiasakan diri dengan bersikap dan berperilaku terpuji yang bermanfaat bagi dirinya, seperti percaya diri, gigih, dan banyak berinisiatif yang positif. Demikian juga, setiap Muslim/Muslimah hendaknya membiasakan diri untuk berperilaku husnuzan terhadap manusia,baik dalam kehidupan berkeluarga dan bertetangga, maupun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Insya Allah, jika setiap Muslim/Muslimah dan setiap anggota masyarakat, telah membiasakan diri untuk berperilaku husnuzan dalam kehidupan sehari-hari, mereka akan memperoleh kebaikan-kebaikan yang banyak.
  • 7. Ø Anak-anak berbakti dan menyenangkan hati orang tua. Ø Orang tua memberi kepercayaan diri pada anak agar anak bisa mengembangkan diri dan melakukan hal-hal yang bermanfaat. 4 Kehidupan bertetangga Saling menghormati dan menghargai, baik secara sikap, ucapan lisan dan perbuatan. Menghormati tetangga merupakan tanda-tanda dari manusia beriman: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya menghormati tetangganya.” (H.R. Muslim) “Tidak akan masuk surga orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguangangguannya.”(H.R. Muslim) Setiap Muslim/Muslimah, hendaknya membiasakn diri dengan berperilaku husnuzan terhadap Allah SWT, terhadap diri sendiri maupun terhadap sesama manusia. Seorang Muslim/Muslimah yang berperilaku husnuzan terhadap Allah SWT, tentu akan senantiasa bertakwa kepadanya, di mana pun dan kapan pun dia berada.Ia akan selalu bersyukur pada Allah SWT bila berada dalam situasi yang menyenangkan dan akan senantiasa bersabar bila berada dalam keadaan yang menyusahkan. Seorang Muslim/Muslimah yang berperilaku husnuzan terhadap dirinya sendiri, tentu akan membiasakan diri dengan bersikap dan berperilaku terpuji yang bermanfaat bagi dirinya, seperti percaya diri, gigih, dan banyak berinisiatif yang positif. Demikian juga, setiap Muslim/Muslimah hendaknya membiasakan diri untuk berperilaku husnuzan terhadap manusia,baik dalam kehidupan berkeluarga dan bertetangga, maupun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Insya Allah, jika setiap Muslim/Muslimah dan setiap anggota masyarakat, telah membiasakan diri untuk berperilaku husnuzan dalam kehidupan sehari-hari, mereka akan memperoleh kebaikan-kebaikan yang banyak.