4.
A. KONTROL DIRI, PRASANGKA BAIK, PERSAUDARAAN
1. Kontrol diri
Pengendalian diri atau penguasa diri merupakan sikap, tindakan, atau
Perilaku seseorang secara sadar baik direncanakan atau tidak untuk
mematuhi nilai dan norma sosial yang berlaku di masyakat.
2. Prasangka baik (Husnuzan ) danPersaudaraan
Menurut etimologi husnuzan berasal dari dua kata yaitu husnu dan zhan .
Husnu berarti baik dan zhan berarti sangka, husnuzan berarti berbaik sangka.
Menurut terminologi dapat diartikan sebagai suatu perasaan hati yang selalu
berbaik sangka dan tidak menaruh curiga atau sakwa sangka.
a.) Husnuzan terhadap Allah SWT.
Husnuzan kepada Allah SWT. Adalah suatu sikap meyakini bahwa
Allah SWT. Akan memberikan kesejahteraan dan kenyamanan bagi
manusia.
5.
Kita harus selalu husnuzan kepada Allah SWT. Karena bisa jadi yang
Kita anggap tidak baik, baik buat kita atau sebaliknya.
Firman-Nya dalan al-qur’an surat Al-Baqarah ayat 216 :
Artinya :
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh
jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu ;Allah
mengetahui, Sedang kamu tidak mengetahui. (QS.Al-BAQARAH AYAT 216 )
6.
Sabda Rasulullah saw. Dalam sebuah hadis Qudsi:
بي عبدي ّظن عند ناَا,اًسر ّظن ْوان فله اًخير ّظن ْانفله
Artinya:
“aku mengikuti perasangka hambaKu terhadapKu, apabila dia baik sangka
kepadaKu maka balasanya baik pula, namun bila dia buruk sangka kepadaKu
maka Balasannya buruk pula “.(H.R.Tarbani dan Ibnu Hibban)
Dari ayat diatas dan sabda Rasulullah saw.
Dapat dipahami bahwa betapa sayangnya Allah SWT. Kepada manusia,
Allah SWT. Tidak akan memberikan sesuatu yang berakibat buruk untuk
kehidupan mereka, Melainka Allah SWT. Hanya akan memberikan semua
yang baik.
7.
Husnuzan terhadap Allah SWT. Adalah salah satu akhlak terpuji yang akan
Senantiasa dapat menghiasi kehidupan seseorang. Jika dengan bersunguh-
sunguh Melatih diri agar selalu bersih hati dan berpikir jernih kepada
Allah SWT. Maka Dapat menumbuhkan sikap sebagai berikut:
1. Selalu berharap atas karunia dan kasih sayang Allah SWT. Dengan
meyakini bahwa Allah SWT. Maha pengasih dan maha penyayang. Sebuah
riwayat Ibnu Husain, yang berisikan firman Allah swt.
“siapakah yang pernah mengharapkan Aku untuk menghalau kesulitannya
lalu Aku kecewakan? Siapakah yang pernah mengharapkan Aku karena
dosa dosanya yang besar, lalu Aku putuskan harapannya? Siapakah pula
yang pernah mengetuk pintuKu, lalu tidak Aku bukakan?.”
2. Tidak pernah merasa jenuh dalam berupaya, bekerja dengan perasaan
senang serta meyakini bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak
menyimpang dari aturan Allah swt. Firman Allah swt. Dalam Al-Qur’an
Surat Al-Zalzalah ayat 7 yang artinya:
“barang siapa yang melakukan kebaikan walau sebesar atom, niscaya akan
ia peroleh balasanya.”
8. 3. Optimis. Firman Allah swt. Dalam Al-Qur’an Surat Al Baqarah ayat 186
yang artinya:
“dan apabila hamba hambaKu bertaya padamu tentang Aku, maka
jawablah bahwasanya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang
orang yang berdoa padaKu...”
4. Tidak mudah putus asa. Firman Allah swt. Dalam AlQur’an Surat
Al Insyirah ayat 5-6 yang artinya:
“maka sesungguhnya dibalik kesulitan pasti ada kemudahan.
Sesungguhnya dibalik kesulitan pasti ada kemudahan. “
5. Tenang dan tawakal. Ada dalam surat Ath Thalaq ayat 2-3 yang artinya:
“barang siapa yang bertaqwa kepada Allah akan diberi jalan keluar setiap
ada persoalan, dan Allah akan memberinya rezeki dari arah yang tidak
disangka-sangka. Dan barang siapa yang bertawakal hanya kepada Allah
niscaya akan di cukupi segala kebutuhannya.”
9.
b.) Husnuzan terhadap diri sendiri
Husnuzan terhadap diri sendiri yaitu mengakui hakekat dan keberadaan
diri sebagai hamba Allah swt. Yang mempunyai kelebihan/potensi dan
juga memiliki kekurangan.Allah Azza wajalla menebar janji bagi
hambanya yang gemar bersungguh sungguh dalam bekerja atau beramal
didalam Al Qur’an surat Al Ankabut ayat 69:
Artinya :
“dan orang orang yang bersungguh sungguh untuk mencari keridhaan Kami
benar benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan jalan Kami. Dan
sesungguhnya Allah benar benar beserta orang orang yang berbuat baik.”
(Q.S.al Ankabut ayat 69)
10.
Manusia memiliki 3 potensi; yaitu berupa jasad, akal dan hati. Dengan potensi
Yang dimiliki manusia dapat:
1. Mengenal kelebihan dan kekurangan diri, mengembangkan kemampuan diri
dan terus menerus memperbaikinya.
2. Melakukan segala pekerjaan dengan sebaik mungkin secara optimal tidak
asal-asalan, selalu berusaha menghasilkan sesuatu yang berkualitas.
sebagaimana sabda rasulullah saw. Yang artinya sebagai berikut.
“sesungguhnya Allah menyukai apabila seseorang diantara kamu mengerja-
kan pekerjaanya dengan rapi dan berkualitas.” (H.R.Baihaqi)
3. Gemar bekerja keras untuk mencapai sesuatu. Sejalan dengan firman Allah
dalam surat Al Ankabut ayat 69 yang artinya:
“dan orang orang yang berjihad (bersungguh sungguh) untuk mencari
keridhaan Kami, benar benar akan Kami tunjukan Kepada mereka jalan
jalan Kami, dan sesungguhnya Allah benar benar beserta orang orang yang
berbuat baik “(Q.S.Al Ankabut ayat 69)
11.
4. Tidak akan menyia-nyiakan setiap kesempatan untuk melakukan sesuatu
yang mendatangkan kebaikan baik untuk dirinya maupun orang lain.
sesuai dengan firman Allah swt. Dalam QS. Al qashash:77
“dan carilah pada apa yang telah dianugrahkan Allah kepadamu negri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari duniawi, dan
berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik
kepadamu ...”
5. Selalu ingin maju.
6. Memiliki kepribadian yang kuat dan percaya diri yang tinggi. Rasulullah
bersabda yang artinya:
“Allah lebih menyukai dan mencintai orang mukmin yang kuat daripada
orang mukmin yang lemah.”(Al hadis)
7. Tidak pernah merasa rendah diri (minder). Seperti hadis Rasulullah saw.
Artinya:
“sebaik baiknya manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang
lain.”(H.R.Bukhari)
12. 1. Hendaklah ia meyakini jika ada kekurangan pada dirinya dapat ditutupi
dengan hal yang lain(kompensasi diri).
2. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan , galilah kelebihan pada
diri sendiri dengan jalan mencari apa yang mungkin dapat dilakukan walau
sekecil apapun.
3. Bersihkanlah hati. Sabda Rasulullah saw. :
“ bahwa didalam dir manusia itu terdapat segumal daging, apabila ia baik
maka baiklah diri orang itu secara keseluruhannya, apabila buruk maka
akan buruklah diri orang itu secara keseluruhannya, apakah itu? Dia
adalah hati.”
4. Menanamkan pandangan bahwa tidak ada manusia yang sempurna
didunia ini.
Selalu merasa cukup dengan pemberiaan Allah swt. Sabda Rasulullah saw.
“ bukanlah yang dikatakan kaya itu karena banyak harta benda, akan
tetapi kaya itu adalah kaya jiwa.”
Bagaimana cara menghindari suuzan kepada diri sendiri:
13.
c.) Husnuzan terhadap sesama manusia
Orang yang memiliki sifat husnuzan terhadap orang lain akan mempunyai
Pemikiran luas dan selalu berpikir alternatif.
Sifat husnuzan terhadap orang lain akan memperoleh akibat positif bagi
pelakunya, diantaranya:
1. Mengenali banyak orang dengan berbagai karakternya
2. Tidak mudah tersinggung
3. Menjadi pemaaf
4. Terbiasa berfikir alternatif
5. Selalu menjaga diri dari penyakit hati
6. Senang membantu orang lain. Firman Allah:
artinya:
“bertolong tolonglah kamun dalam kebaikan dan taqwa dan jangan kamu
bertolong tolongan dalam dosa dan permusuhan.”(QS.Al Maidah)
14.
8. Percaya bahwa setiap perbuatan akan mendapat balasan dari Allah swt.
yang maha memberi balasan.
9. Jika dalam suatu kelompok tertentu dan merasa sangat dekat dan
menyatu, tidak terlalu berlebihan
10. Bersikap positif dalam menerima kritik dan saran dari orang lain,
siapapun orang itu.
11. Tidak membiasakan diri terlibat ataupun mendengarkan informasi yang
belum jelas kebenarannya.
Dapat disimpulkan dari gambaran perilaku orang orang yang terbiasa
Husnuzan bahwa kehidupan yang dijalani penuh dengan kenikmatan dan
Keberkahan, hidup rukun dan damai, saling pengertian dan kasih sayang.
15.
Allah swt. Dalam QS. Al Hujurat ayat 12, melarang manusia untuk
berperilaku suuzan, karena akan merugikan diri sendiri dan orang lain.
Firman Allah swt. :
Artinya :
Hai orang orang yang beriman jauhilah kebanyakkan dari prasangka,
sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu
Mencari cari kesalahan orang, dan jaganlah sebagian kamu menggunjing
sebagian yang lain, sukakah kamu memakan daging saudaramu yang
sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik terhadapnya. Dan bertaqwalah
kepaga Allah swt. Sesungguhnya Allah maha manerima taubat lagi
maha penyayang . (Q.S.Al Hujurat ayat 12)
19. 1. Mengartikan QS. An Anfal8:72
Arti mufradat (kosa katakalimat)
D.Mengartikan ayat
اَم ۟وا ُر ِاجَهُي ْمَل َو ۟واُنَامَء َِينذَّال َو
Tidak ada Mereka
berhijrah
Dan tidak/belum Beriman Dan orang-orang
ٍءَْىش نِِّم مِهِتَي ٰل َو نِِّم مُكَل
Sesuatu Dari Memberi
pertolongan
mereka
Dari Bagi kalian
ىِف ْمُكو ُرَصَنتْسا ِنِإ َو ُر ِاجَهُي ٰىَّتَح
Dalam Mereka minta
pertolongan
padamu
Dan jika Mereka
berhijrah
Sehingga
ٰىَلَع ََّّلِإ ُرْصَّنال ُمُكْيَلَعَف ِِّينِدل
20.
ُ۟وادَه ٰج َو ۟واُرَجَاه َو ۟واُنَما َِينذَّلا َّنِإ
Dan mereka
berjihad
Dan mereka
berhijrah
Mereka yang
beriman
Orang-orang
yang
Sesungguhnya
ِهـّٰالل ِليِبَس ىِف ْمِهِسُفنَأ َو ْمِهِل ٰوْمَأِب
Allah Jalan Di/pada Dan jiwa mereka Dengan harta
mereka
ْمُهُضْعَب َكِئٰٰٓل ۟وُأ ۟ا ٰٓوُرَصَن َّو ۟وا َاوَء َِينذَّال َو
Sebagian mereka Mereka itulah Dan mereka
memberi
pertolong
Memberikan
perlindungan
Dan orang-orang
yang
21.
Atas Kecuali Memberi
pertolongan
Maka wajib
atasmu
Agama
ُهـّٰاللَو ٌقٰيثِِّم مُهَنْيَبَو ْمُكَنْيَب ٍٍۭمْوَق
Dan Allah Perjanjian Dan antara
mereka
Antara kamu Kaum
ٌير ِص َنوُلَمْعَت اَمِب
Maha Melihat kamu kerjakan Dengan/kepada
apa yang
22.
Arti ayat
“sesungguhnya orang orang yang beriman dan berhijrah serta
berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang
orang yang memberikan tempat kediaman dan pertolongan
(kepada orang orang muhajirin), mereka itu satu sama lainnya
saling melindungi. Dan (terhadap) orang orang yang beriman,
tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atas
mu melindingi mereka, sebelum mereka berhijrah. (akan tetapi)
jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan
pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan
keculi terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu
dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan. “(QS.Al Anfal8:72)
24.
Arti ayat
“orang orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab
itu damaikanlah (perbaiki hubungan) antara kedua
saudaramu itu dan takutlah kepada Allah, supaya kamu
mendapat rahmat. “(QS.Al Hujurat49:10)
26.
Arti ayat
“ hai orang orang yang beriman, jauhilah kebanyakan
prasangka buruk (kecirigaan). Karena sebagian dari prasangka
buruk itu dosa. Dan janganlah mencari cari keburukan orang
dan janganlah menggunjing satu sama lain. Adakah seorang
diantaramu yang suka memakan daging saudaranya yang
sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan
bertaqwalah kepada Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang. “
27.
1. Kandungan QS.Al Anfal8:72
Al qur’an QS.Al Anfal8:72 menjelaskan adanya orang orang yang
kan mendapatkan kemuliaan disisi Allah swt. Yaitu:
a. Kaum muhajirin, yaitu umat Islam yang hijrah kemadinah baik
bersama nabi Muhammad saw. Maupun yang menyusul berhijrah.
Mereka tetap bertahan dan berjuang membela agama.
b. Kaum Ansor, yaitu orang orang Madinah yang memeluk agama
islam, beriman kepada Nabi saw. Dan mereka berjanji akan
bersama sama berjuang di jalan Allah, bersedia menanggung segala
resiko dan akibat yang terjadi dari perjuangan.
e. Kandungan ayat
28. c. Kaum muslimin yang berhijrah ke Madinah. Orang orang
mukmin yang tertawan oleh kaum musrikin maka harus
di bebaskan oleh kaum mikmin dengan segala daya upaya
karena diamnya mereka di kaum musyrikin bukanlah atas
kehendak mereka, tetapi dalam keadaan terpaksa dan
dapat melarikan diri dari sana
2. Kandungan QS. Al Hujurat ayat 10
QS. Al Hujurat ayat 10 menjelaskan bahwa sesungguhnya
orang orang mukmin itu bersaudara seperti hubungan
persaudaraan antara orang orang seketurunan karena sama
sama menganut unsur keimanan yang sama dan kekal.
29.
Rasulullah bersabda :
3. Kandungan QS. Al Hujurat49 :12
QS. Al Hujurat49 :12 menjelaskan bahwa Allah melarang
hamba hamba Nya yang beriman dari banyak prasangka,
Yaitu Melakukan tuduhan dan pengkhianatan terhadap
keluarga dan kaum kerabat.
ُنِمْؤُمْلا ِنِمْؤُمْلِل ِناَيْنُبْلاَكُّدُشَيُهُضْعَباًضْعَب
“Orangmukmindenganorangmukminyanglainsepertisebuahbangunan,sebagianmenguatkan
sebagianyanglain.”