SlideShare a Scribd company logo
1 of 99
Download to read offline
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap
PENEMPATAN ALAT PENANGKAPAN IKAN DAN
ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN
DI WPP-NRI DAN LAUT LEPAS SERTA
PENATAAN ANDON PENANGKAPAN IKAN
Dr. Ir. Muhammad Zaini Hanafi, M.Si.
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP
2
TINDAK LANJUT PP 27 TAHUN 2021
PP 27 Tahun 2021 :
Pasal 117 ayat (2)
Ketentuan mengenai
jenis alat penangkapan
Ikan, sifat alat
penangkapan Ikan,
selektivitas alat
penangkapan Ikan,
kapasitas alat
penangkapan Ikan, alat
bantu penangkapan
Ikan, jalur penangkapan
Ikan, dan daerah
penangkapan Ikan
diatur dengan peraturan
Menteri.
PP 27 Tahun 2021 :
Pasal 116 ayat (2)
Kapal Penangkap Ikan
terdiri atas:
a. kapal jaring lingkar;
b. kapal jaring tarik;
c. kapal jaring hela;
d. kapal penggaruk;
e. kapal jaring angkat;
f. kapal yang
menggunakan alat
yang dijatuhkan atau
ditebarkan;
g. kapal jaring insang;
h. kapal perangkap;
i. kapal pancing; dan
kapal yang
menggunakan alat
penangkapan lkan
lainnya.
Permen KP Nomor 18 Tahun 2021
tentang Penempatan API dan ABPI
di WPPNRI dan Laut Lepas serta
Penataan Andon Penangkapan Ikan
Substansi Utama :
1. Jenis dan Sifat API
2. Jenis ABPI
3. API dan ABPI yang diperbolehkan
4. API yang dilarang
5. Pengaturan Selektifitas API
6. Pengaturan Kapasitas API
7. Pengaturan ABPI
8. Pengaturan Jalur Penangkapan
Ikan
9. Pengaturan Daerah Penangkapan
Ikan
10. Andon
Lampiran:
1. Definisi, Kode, Gambar dan Tata
Cara Pengoperasian API
2. Matrik Penempatan API dan ABPI
di WPPNRI dan Laut Lepas
Pengaturan dan pengelolaan API beserta ABPI-nya dimaksudkan untuk menjaga keteraturan kegiatan
penangkapan ikan di Indonesia demi tercapainya manfaat optimal serta memberikan perlindungan
terhadap sumberdaya ikan beserta habitatnya
Tujuan
Prinsip-Prinsip
Pengelolaan
1. Menjamin kesetaraan akses (skala kecil VS skala industri) melalui pembagian jalur dan
pembatasan kapasitas penangkapan;
2. Perlindungan terhadap keanekaragaman hayati (biodiversity) melalui penerapan selektivitas
API serta pengembangan eco-friendly fishing gear, untuk:
• Menjaga kelestarian stok yang menjadi target penangkapan;
• Mengurangi tertangkapnya by-catch (reduction by-catch);
• Mengurangi kerusakan dasar perairan (reduction seabed destruction).
TUJUAN & PRINSIP PENGELOLAAN API
4
1. ALAT PENANGKAPAN
IKAN
di WPPNRI di PERAIRAN LAUT DAN LAUT LEPAS
CATATAN UMUM PERUBAHAN
• Perubahan Pengaturan API :
• Memperbolehkan kapal beroperasi di Jalur yang lebih tinggi setelah
mendapatkan izin sesuai dengan kewenangan
• Kapal berukuran >5 GT beroperasi mulai dari Jalur Penangkapan Ikan II
• Perubahan pengaturan selektifitas API, kapasitas API, ukuran kapal,
maupun Daerah Penangkapan Ikan (DPI)
• Pelarangan API yang sebelumnya diperbolehkan
• Ketentuan Penangkapan Ikan yang dilarang
• Pengaturan API Baru
5
JALUR PENANGKAPAN IKAN
• Jalur Penangkapan Ikan terdiri atas:
• WPPNRI; dan
• Laut Lepas.
• WPPNRI terdiri atas:
• WPPNRI di Perairan Laut; dan
• WPPNRI PD.
• Jalur Penangkapan Ikan di WPPNRI di
Perairan Laut terdiri atas:
• Jalur Penangkapan Ikan I;
• Jalur Penangkapan Ikan II; dan
• Jalur Penangkapan Ikan III.
• Jalur Penangkapan Ikan I terdiri atas:
• Jalur Penangkapan Ikan IA meliputi perairan sampai
dengan 2 (dua) mil laut diukur dari garis pantai ke
arah luar ke Laut Lepas dan/atau ke arah perairan
kepulauan; dan
• Jalur Penangkapan Ikan IB meliputi perairan di luar
Jalur Penangkapan Ikan IA sampai dengan 4 (empat)
mil laut.
• Jalur Penangkapan Ikan II meliputi perairan di
luar Jalur Penangkapan Ikan I sampai dengan
12 (dua belas) mil laut.
• Jalur Penangkapan Ikan III meliputi perairan
di luar Jalur Penangkapan Ikan I dan Jalur
Penangkapan Ikan II, termasuk zona ekonomi
eksklusif Indonesia.
6
* Pasal 2 * Pasal 3
JENIS DAN SIFAT API
JENIS API
• Jaring Lingkar;
• Jaring Tarik;
• Jaring Hela;
• Penggaruk;
• Jaring Angkat;
• Alat yang Dijatuhkan atau Ditebarkan;
• Jaring Insang;
• Perangkap;
• Pancing; dan
• API lainnya.
SIFAT API
• Statis, merupakan API yang memiliki
bangunan yang dipasang menetap dan tidak
dipindahkan untuk jangka waktu paling sedikit
1 (satu) tahun;
• Pasif, merupakan API yang dioperasikan
menetap dalam jangka waktu tertentu; dan
• Aktif, merupakan API yang dioperasikan
dengan cara digerakkan.
7
* Pasal 5 * Pasal 22 ayat 2
SELEKTIFITAS DAN KAPASITAS API
SELEKTIFITAS
• ukuran mata jaring;
• bentuk mata jaring;
• nomor mata pancing; dan
• alat mitigasi tangkapan
sampingan.
KAPASITAS API
• panjang Tali Ris Atas;
• bukaan mulut;
• panjang penaju;
• jumlah unit API;
• jumlah mata pancing; dan
• panjang tali selambar.
8
* Pasal 22 ayat 4 * Pasal 22 ayat 3
API YANG DIPERBOLEHKAN
• Kelompok API Jaring Lingkar terdiri
atas:
• Pukat Cincin Pelagis Kecil dengan Satu
Kapal;
• Pukat Cincin Pelagis Besar dengan Satu
Kapal;
• Pukat Cincin Teri dengan Satu Kapal;
• Pukat Cincin Pelagis Kecil dengan Dua
Kapal; dan
• Jaring Lingkar Tanpa Tali Kerut.
• Kelompok API Jaring Tarik terdiri atas:
• Jaring Tarik Pantai;
• Jaring Tarik Sempadan;
• Payang; dan
• Jaring Tarik Berkantong.
• Kelompok API Jaring Hela terdiri atas:
• Jaring Hela Udang Berkantong; dan
• Jaring Hela Ikan Berkantong.
9
* Pasal 6 ayat 1 huruf a
* Pasal 6 ayat 1 huruf c
* Pasal 6 ayat 1 huruf b
API YANG DIPERBOLEHKAN
• Kelompok API Penggaruk terdiri atas:
• Penggaruk Berkapal; dan
• Penggaruk Tanpa Kapal.
• Kelompok API Jaring Angkat terdiri
atas:
• Anco;
• Bagan Berperahu atau Bagan Apung;
• Bouke Ami; dan
• Bagan Tancap.
• Kelompok API Alat Yang Dijatuhkan
Atau Ditebarkan terdiri atas:
• Jala Jatuh Berkapal; dan
• Jala Tebar.
• Kelompok API Jaring Insang terdiri
atas:
• Jaring Insang Tetap;
• Jaring Insang Hanyut;
• Jaring Insang Lingkar;
• Jaring Insang Berpancang;
• Jaring Insang Berlapis; dan
• Jaring Insang Kombinasi.
10
* Pasal 6 ayat 1 huruf d
* Pasal 6 ayat 1 huruf. e
* Pasal 6 ayat 1 huruf f
* Pasal 6 ayat 1 huruf g
API YANG DIPERBOLEHKAN
• Kelompok API Perangkap terdiri atas:
• Set Net;
• Bubu;
• Bubu Bersayap;
• Pukat Labuh;
• Togo;
• Ambai;
• Jermal;
• Pengerih; dan
• Sero.
• Kelompok API Pancing terdiri atas:
• Pancing Ulur;
• Pancing Ulur Tuna;
• Pancing Berjoran;
• Pancing Cumi;
• Pancing Cumi Mekanis;
• Pancing Layang-layang;
• Huhate;
• Huhate Mekanis;
• Rawai Dasar;
• Rawai Tuna; dan
• Tonda.
11
* Pasal 6 ayat 1 huruf h
* Pasal 6 ayat 1 huruf i
API YANG DIPERBOLEHKAN
• Kelompok API Lainnya terdiri
atas:
• Tombak;
• Ladung;
• Panah;
• Pukat Dorong;
• Seser; dan
• Pocongan.
12
* Pasal 6 ayat 1 huruf j
“Penangkapan ikan dengan menggunakan jenis
API yang diperbolehkan dengan (tetap)
mempertimbangkan alokasi sumber daya ikan”
13
* Pasal 6 ayat. 2
API YANG DILARANG
• Kelompok API Jaring Tarik terdiri atas:
• dogol;
• pair seine;
• cantrang; dan
• lampara dasar.
• Kelompok API Perangkap terdiri atas
perangkap ikan peloncat; dan
• Kelompok API lainnya terdiri atas
muro ami.
• Kelompok API Jaring Hela terdiri atas:
• pukat hela dasar berpalang;
• pukat hela dasar udang;
• pukat hela kembar berpapan;
• pukat hela dasar dua kapal;
• pukat hela pertengahan dua kapal; dan
• pukat ikan.
14
* Pasal 7 ayat 3
API YANG MENGGANGGU DAN MERUSAK
KEBERLANJUTAN SUMBER DAYA IKAN
merupakan API yang dapat:
• mengancam kepunahan biota;
• mengakibatkan kehancuran habitat;
dan/atau
• membahayakan keselamatan pengguna
15
* Pasal 7 ayat 2
KEGIATAN PENANGKAPAN IKAN YANG DILARANG
• Penangkapan Ikan dilarang dilakukan dengan cara merusak
keberlanjutan sumber daya ikan yang menggunakan bahan peledak,
racun, listrik, dan/atau alat atau bahan berbahaya lainnya
• Penangkapan Ikan dilarang dilakukan pada:
• wilayah sebagai tempat berpijah dan daerah asuhan;
• alur pelayaran;
• zona inti kawasan konservasi perairan;
• alur migrasi biota laut; dan
• daerah Penangkapan Ikan lainnya yang ditetapkan oleh Menteri.
• Alur migrasi biota laut terdiri atas:
• alur migrasi penyu; dan
• alur migrasi cetacea.
16
* Pasal 8
MUSIM PENANGKAPAN IKAN TERI
• Penempatan API untuk menangkap jenis ikan teri di Jalur
Penangkapan Ikan I dan Jalur Penangkapan Ikan II, selain
mempertimbangkan ketentuan, juga mempertimbangkan musim
Penangkapan Ikan teri.
• Musim Penangkapan Ikan teri ditetapkan oleh gubernur sesuai
dengan kewenangannya.
17
* Pasal 23
18
2. ALAT PENANGKAPAN
IKAN
di WPPNRI di PERAIRAN DARAT
19
PEMBAGIAN API DI WPPNRI PERAIRAN DARAT
NO KELOMPOK/JENIS API
03121 03122 03123 03124 03125 03126 03129
PISCESS CRUSTACEA MOLLUSCA TUMBUHAN AIR INDUK/BENIH IKAN HIAS LAINNYA
A ALAT YANG DIJATUHKAN DAN DITEBARKAN
1 Jala tebar √ √ √
B JARING TARIK
1 Jaring tarik sempadan √ √ √ √ √
C JARING ANGKAT
1 Anco √ √
2 Bagan apung √ √
3 Bagan tancap √ √
D PANCING
1 Pancing ulur √ √ √
2 Pancing berjoran √ √ √
3 Rawai dasar √ √ √
E PERANGKAP
1 Bubu √ √ √ √ √ √
2 Sero √ √ √ √ √
3 Jermal √ √ √ √ √
4 Togo √ √ √ √ √
F JARING INSANG
1 Jaring insang tetap √ √
G ALAT PENANGKAPAN IKAN LAINNYA
1 Pukat dorong √ √ √ √
2 Seser √ √ √ √ √ √
20
PENEMPATAN API DI PERAIRAN DARAT
NO
ALAT PENANGKAPAN IKAN KAPAL JALUR
KETERANGAN
Pengelompokan Sifat
Ukuran
Selektifitas dan kapasitas
ABPI
TM
sd.
5
GT
Sungai
Danau
Rawa
Waduk
GAL
A. JARING TARIK
1
Jaring tarik
sempadan
Aktif ukuran mata jaring kantong ≥1,5 inci dengan panjang Tali Ris Atas ≤300 m - √ √ √ √ √ √ √
B. JARING ANGKAT
1. Anco Pasif ukuran mata jaring ≥5 mm panjang ≤3 m dan lebar ≤3 m - DL DL √ √ √ √ √ Dioperasikan tanpa menggunakan kapal
2. Bagan Apung Pasif ukuran mata jaring ≥¾ inci, panjang ≤10 m dan lebar ≤10 m
Lampu, total
daya ≤300 watt
DL DL DL √ √ √ √
Dapat menggunakan kapal berukuran s.d
5 GT sebagai sarana transportasi
3. Bagan Tancap Statis ukuran mata jaring ≥5 mm, panjang ≤ 5 m dan lebar ≤5 m
Lampu, total
daya ≤500 watt
DL DL DL √ √ √ √
Dapat menggunakan kapal berukuran
s.d 5 GT sebagai sarana transportasi
C. ALAT YANG DIJATUHKAN ATAU DITEBARKAN
1. Jala Tebar Pasif - - √ √ √ √ √ √ √ -
D. JARING INSANG
1. Jaring Insang Tetap Pasif ukuran mata jaring ≥2 inci, panjang Tali Ris Atas ≤150 m - √ √ √ √ √ √ √ -
2. Jaring insang hanyut Pasif ukuran mata jaring ≥2 inci, panjang Tali Ris Atas ≤300 m - √ √ DL √ DL √ √ -
3. Jaring insang lingkar Aktif ukuran mata jaring ≥2 inci, panjang Tali Ris Atas ≤200 m - √ √ DL √ DL √ √ -
4. Jaring insang berlapis Pasif ukuran mata jaring bagian dalam ≥2 inci, panjang Tali Ris Atas ≤150 m - √ √ √ √ DL √ √ -
E. PERANGKAP
1. Bubu Pasif
Bubu ikan jumlah per trip ≤30 buah, Bubu udang dan sejenisnya jumlah per
trip ≤150 buah
- √ √ √ √ √ √ √
Setiap bubu dilengkapi dengan jendela
pelolosan
2. Togo Statis
Jaring berbentuk kerucut, ukuran mata jaring bagian kantong ≥1 inci
dengan panjang Tali Ris Atas ≤10 m
- DL DL √ DL √ DL DL
Dapat menggunakan kapal berukuran s.d
5 GT sebagai sarana transportasi
3. Sero Statis Panjang penaju ≤50 m - √ √ √ DL √ DL DL -
F. PANCING
1. Pancing Ulur Pasif - - √ √ √ √ √ √ √ -
2. Pancing Berjoran Pasif - - √ √ √ √ √ √ √ -
3. Rawai dasar Pasif jumlah mata pancing ≤300 buah - √ √ √ √ √ √ √ -
G. ALAT PENANGKAPAN IKAN LAINNYA
1. Tombak Aktif - - √ √ √ √ √ √ √ -
2. Panah Aktif - - √ √ √ √ √ √ √ -
3. Pukat Dorong Aktif ukuran mata jaring kantong ≥1 mm
Lampu, total
daya ≤10 watt
DL DL √ √ √ √ √
Dioperasikan tanpa menggunakan kapal
4. Seser Aktif ukuran mata jaring kantong ≥3 mm - DL DL √ √ √ √ √ Dioperasikan tanpa menggunakan kapal
20
Keterangan Tambahan: Semua jenis API dapat dioperasikan di seluruh WPPNRI di Perairan Darat
21
3. ALAT BANTU
PENANGKAPAN IKAN
22
ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN
• Rumpon adalah ABPI yang menjadi satu kesatuan
dengan kapal penangkap ikan, menggunakan
berbagai bentuk dan jenis pemikat/atraktor dari
benda padat, berfungsi untuk memikat ikan agar
berkumpul, yang dimanfaatkan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas
penangkapan ikan.
• Lampu sebagai ABPI merupakan alat bantu untuk
mengumpulkan ikan dengan menggunakan
pemikat berupa lampu atau cahaya yang berfungsi
untuk memikat ikan agar berkumpul. Lampu terdiri
atas:
• lampu listrik; dan
• lampu nonlistrik.
• Alat Bantu Penangkapan Ikan yang
selanjutnya disingkat ABPI adalah alat yang
digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam
kegiatan Penangkapan Ikan.
* Pasal 11 * Pasal 21
* Pasal 1
ABPI terdiri atas:
• Rumpon; dan
• lampu.
* Pasal 1
CATATAN PERUBAHAN PENGATURAN
23
PENGATURAN PERMEN KP NO. 26/2014 PERMEN KP. 18/2021
Rumpon Hanyut Tidak diatur ketentuan pemasangan rumpon
hanyut lebih lanjut
Rumpon hanyut ditempatkan di Laut Lepas dan hanya
dapat digunakan oleh purse seine pelagis besar satu
kapal
Rumpon Menetap
Dasar
Tidak diatur ketentuan pemasangan rumpon
menetap dasar lebih lanjut
• Rumpon menetap dasar dapat difungsikan sebagai
tempat perlindungan sumber daya ikan dan
ditempatkan di Jalur Penangkapan Ikan I.
• Penempatan Rumpon menetap dasar dilakukan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah
Alat Penangkap Ikan Rumpon hanya dapat digunakan oleh kapal
penangkap ikan yang menggunakan alat
penangkapan ikan berupa:
1. pukat cincin pelagis kecil dengan satu kapal;
2. pukat cincin pelagis besar dengan satu kapal;
3. pukat cincin grup pelagis besar;
4. pancing ulur; dan
5. pancing berjoran.
1. Pukat cincin pelagis kecil dengan satu kapal
2. Pukat cincin pelagis besar dengan satu kapal
3. Pancing ulur
4. Pancing ulur tuna
5. Pancing Berjoran
6. Huhate
7. Huhate mekanis
CATATAN PERUBAHAN PENGATURAN
24
PENGATURAN PERMEN KP NO. 26/2014 PERMEN KP. 18/2021
Jumlah Rumpon Setiap kapal penangkap ikan hanya diizinkan
memasang rumpon paling banyak 3 (tiga) unit.
1. Setiap Kapal Penangkap Ikan memiliki:
a. paling banyak 3 (tiga) unit Rumpon menetap, untuk
yang beroperasi di WPPNRI di Perairan Laut;
b. paling banyak 15 (lima belas) unit Rumpon
menetap, untuk yang beroperasi di Laut Lepas; dan
c. unit Rumpon hanyut sesuai ketentuan RFMO, untuk
yang beroperasi di Laut Lepas.
2. Kapal Penangkap Ikan yang dimiliki Nelayan Kecil yang
tergabung dalam kelompok usaha bersama atau koperasi
memiliki paling banyak 5 (lima) unit Rumpon untuk paling
sedikit 10 (sepuluh) unit Kapal Penangkap Ikan.
Pembatasan Dapat dilakukan pembatasan pemanfaatan
rumpon berdasarkan:
1. waktu penangkapan ikan; dan/atau
2. wilayah penangkapan ikan.
1. Pembatasan pemanfaatan Rumpon dalam operasi
Penangkapan Ikan dilakukan berdasarkan waktu dan/atau
daerah Penangkapan Ikan.
2. Ditetapkan dengan Keputusan Menteri.
25
PENGATURAN ABPI RUMPON
DPI
JENIS
JENIS
ABPI
Rumpon
Menetap
Permukaan
WPPNRI
Laut Lepas
Dasar WPPNRI
Hanyut Permukaan Laut Lepas
Komponen
Rumpon
Menetap
Pelampung
Atraktor
tali Tambat
Pemberat
Hanyut
Pelampung
Atraktor
API dgn Rumpon di WPPNRI:
• Purse Seine Pelagis Kecil Satu Kapal
• Purse Seine Pelagis Besar Satu Kapal
• Pancing Ulur
• Pancing Ulur Tuna
• Pancing Berjoran
• Huhate
• Huhate Mekanis
API dgn Rumpon di Laut Lepas:
• Purse Seine Pelagis Kecil Satu Kapal
• Pancing Ulur Tuna
26
RUMPON
JUMLAH
RUMPON
JENIS
RUMPON
DPI
PEMILIK
SIPR
KAPAL
Kapal
Non Nelayan
Kecil
WPPNRI Menetap
1 kapal – maks 3
unit rumpon
Laut Lepas
Menetap
1 kapal – maks
15 unit rumpon
Hanyut
Sesuai ketentuan
RFMO
Nelayan Kecil WPPNRI Menetap
10 unit kapal –
maks 5 unit
rumpon
27
Komponen
Tanda
Pengenal
dan
Radar
Reflektor
mempunyai daya tenggelam yang dapat menahan rangkaian Rumpon pada
posisinya
28
4. PENATAAN ANDON
PENANGKAPAN IKAN
29
PENATAAN ANDON PENANGKAPAN IKAN
Andon Penangkapan Ikan adalah kegiatan Penangkapan Ikan di laut yang dilakukan oleh Nelayan dan Nelayan
Kecil, dengan menggunakan kapal penangkap ikan berukuran sampai dengan 30 (tiga puluh) gross tonnage
dengan daerah Penangkapan Ikan sesuai tanda daftar kapal perikanan andon atau surat tanda penangkapan
ikan andon.
• Mencari fishing ground yang masih potensial
• Menghindari musim paceklik
• Menghindari cuaca buruk
• Mengikuti ruaya ikan
• Efisiensi biaya penangkapan dengan mencari lokasi yang terdekat dengan fishing ground
• Overexploited di daerah asal
Definisi
Tujuan
Andon
• Mendapatkan manfaat dari kegiatan andon penangkapan ikan
• Mengurangi Konflik antar nelayan andon dengan nelayan lokal
• Perbedaan Teknologi Penangkapan nelayan andon dengan nelayan lokal
• Mengurangi double counting jumlah kapal berizin
• Meningkatkan pembinaan nelayan andon oleh kedua belah pihak
• Pengelolaan perikanan yang berkelanjutan dan lestari
• Membuat pendataan nelayan andon.
• Mekanisme pelaporan andon penangkapan ikan
Tantangan
Perlu Penataan Andon Penangkapan Ikan
30
PERIZINAN PADA ANDON PENANGKAPAN IKAN
1. Surat Tanda Penangkapan Ikan Andon untuk Nelayan adalah izin tertulis yang harus dimiliki
setiap kapal perikanan berukuran sampai dengan 30 (tiga puluh) gross tonnage untuk melakukan
Andon Penangkapan Ikan di luar wilayah domisili administrasinya.
2. Surat Tanda Keterangan Andon, yang selanjutnya disingkat STKA adalah surat keterangan yang
diterbitkan oleh dinas provinsi tempat domisili Nelayan atau Nelayan Kecil yang menyatakan bahwa
Nelayan atau Nelayan Kecil akan melakukan Andon Penangkapan Ikan.
3. Tanda Daftar Penangkapan Ikan Andon untuk Nelayan Kecil yang selanjutnya disebut TDPI
Andon adalah bukti tertulis yang menyatakan bahwa kapal penangkap ikan tersebut dimiliki oleh
Nelayan Kecil untuk melakukan penangkapan ikan di luar wilayah domisili administrasinya.
31
MEKANISME ANDON PENANGKAPAN IKAN
DKP Provinsi Asal
Andon menyetujui dan
menerbitkan STKA
DKP Provinsi Tujuan
Andon Menerbitkan
TDPI Andon
PROVINSI TUJUAN
ANDON
PROVINSI ASAL
ANDON
Perjanjian Kerja Sama Penangkapan Ikan
oleh Kepala Dinas/Pejabat yang ditunjuk
NELAYAN KECIL
DKP Provinsi Domisili
menyetujui dan
menerbitkan STKA
BUKAN NELAYAN
KECIL
Disampaikan kepada
Provinsi Asal Andon
DKP Provinsi Tujuan
Andon menerbitkan Surat
Tanda Penangkapan Ikan
Andon
Mengajukan Permohonan
Penangkapan Ikan Andon di
Provinsi domisili
KESEPAKATAN BERSAMA
ANTAR GUBERNUR
Isi Perjanjian Kerja Sama
• pihak yang terikat
• API, ukuran Kapal, dan jumlah Kapal;
• jumlah awak kapal/Nelayan dan/atau
Nelayan Kecil;
• pelabuhan pangkalan;
• persentase ikan;
• tanggung jawab para pihak;
• jangka waktu perjanjian kerja sama;
• musim/target ikan; dan
• evaluasi.
Mengajukan Permohonan
Penangkapan Ikan Andon di
Provinsi domisili
Pelaporan :
1. Logbook setiap trip penangkapan dan;
2. Laporan Hasil Tangkapan yang di
daratkan di Pelabuhan setiap trip.
Penangkapan Ikan
(Andon)
32
4. KETENTUAN PERALIHAN
KETENTUAN PERALIHAN
• SIPI yang telah diterbitkan sebelum Peraturan Menteri ini berlaku, tetap berlaku sampai
dengan habis masa berlakunya SIPI;
• Penempatan API dan ABPI yang terdapat dalam permohonan SIUP, BKP, dan SIPI yang
telah disampaikan dan dinyatakan lengkap sebelum Peraturan Menteri ini mulai berlaku,
dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 59/PERMEN-
KP/2020 tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan API di WPPNRI dan Laut
Lepas; dan
• SIPI Andon, TDKP Andon, dan STKA yang telah diterbitkan sebelum Peraturan Menteri ini
berlaku, tetap berlaku sampai dengan habis masa berlakunya.
33
* Pasal 55
KETENTUAN PERALIHAN (lanjutan)
Orang perseorangan atau korporasi yang telah memiliki surat izin
Penangkapan Ikan dengan menggunakan API berupa:
• Pukat Cincin Pelagis Besar dengan Satu Kapal, dengan menggunakan
ukuran mata jaring kantong ≥ 2 (lebih dari atau sama dengan dua) inci;
• Payang, untuk kapal motor berukuran > 5 (lebih dari lima) gross tonnage
sampai dengan 10 (sepuluh) gross tonnage dengan menggunakan ukuran
mata jaring kantong ≥ 1 (lebih dari atau sama dengan satu) inci, termasuk
payang teri dengan menggunakan ukuran mata jaring ≥1 (lebih dari atau
sama dengan satu) milimeter; atau
• Jaring Insang Tetap, termasuk jaring liong bun dengan menggunakan
ukuran mata jaring ≥ 8 (lebih dari atau sama dengan delapan) inci,
sebelum Peraturan Menteri ini mulai berlaku, masih dapat menggunakan API
tersebut sampai dengan tanggal 1 Mei 2022.
34
* Pasal 56
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
Jakarta, 2021
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia 36
PENEMPATAN ALAT PENANGKAPAN
IKAN DAN ALAT BANTU
PENANGKAPAN IKAN DI WPPNRI DI
PERAIRAN LAUT DAN LAUT LEPAS
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia 37
1. KELOMPOK JARING LINGKAR
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
X
PUKAT CINCIN PELAGIS KECIL DENGAN SATU KAPAL, PS1-K, 01.1.1.1
KELOMPOK JARING LINGKAR
38
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM) Dilarang - - -
sd. 5 GT
ukuran mata jaring kantong ≥1 inci dan
panjang Tali Ris Atas ≤300 m
Rumpon dan/atau lampu ≤4.000 watt Jalur 1B, II dan III di semua WPPNRI Penambahan Jalur III
>5 – 10 GT
ukuran mata jaring kantong ≥1 inci dan
panjang Tali Ris Atas ≤400 m
Rumpon dan/atau lampu ≤8.000 watt
Jalur II dan III di WPPNRI 571, 572, 573, 711, 712,
713, 715, 716, 717, 718 dan Jalur II di WPPNRI 714
Perubahan Selektivitas
Dilarang dioperasikan di Jalur I
Penambahan Jalur III, kecuali WPP 714
>10 – 30 GT
ukuran mata jaring kantong ≥1 inci dan
panjang Tali Ris Atas ≤400 m
Rumpon dan/atau lampu ≤8.000 watt
Jalur II dan III di WPPNRI 571, 572, 573, 711, 712,
713, 715, 716, 717, 718 dan Jalur II di WPPNRI 714 Penambahan Jalur III, kecuali WPP 714
> 30 GT
ukuran mata jaring kantong ≥1 inci dan
panjang Tali Ris Atas ≤600 m
Rumpon dan/atau lampu ≤16.000 watt
Jalur III di WPPNRI 571, 572, 573, 711, 712, 713, 715,
716, 717, dan 718 Dilarang di WPP 714
X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
PUKAT CINCIN PELAGIS BESAR DENGAN SATU KAPAL, PS1-B, 01.1.1.2
KELOMPOK JARING LINGKAR
39
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM) Dilarang - - -
sd. 5 GT Dilarang - - -
>5 – 10 GT Dilarang - - -
>10 – 30 GT
ukuran mata jaring kantong ≥ 3 inci
dan panjang Tali Ris Atas ≤700 m
Rumpon dan/atau lampu ≤16.000 watt
Jalur II dan III di WPPNRI 571, 572, 573, 713, 714,
715, 716, dan 717
Penambahan Jalur III
Penambahan WPP 571, 713, 715
> 30 GT
ukuran mata jaring kantong ≥ 3 inci
dan panjang Tali Ris Atas ≤1.500 m
Rumpon dan/atau lampu ≤16.000 watt
Jalur III dan Laut Lepas di WPPNRI 571, 572, 573,
713, 714, 715, 716, dan 717
Penambahan WPP 571, 713, 715
X
X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
X
PUKAT CINCIN TERI DENGAN SATU KAPAL, PS1-T, 01.1.1.3
KELOMPOK JARING LINGKAR
40
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM) Dilarang - - -
sd. 5 GT
ukuran mata jaring kantong ≥4 mm dan
panjang Tali Ris Atas ≤300 m
-
Jalur 1B dan II di semua WPPNRI
Dioperasikan pada musim penangkapan ikan teri
-
>5 – 10 GT
ukuran mata jaring kantong ≥4 mm dan
panjang Tali Ris Atas ≤300 m
-
Jalur II di semua WPPNRI
Dioperasikan pada musim penangkapan ikan teri
Dilarang dioperasikan di Jalur I
>10 – 30 GT Dilarang - - -
> 30 GT Dilarang - - -
X
X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
X
PUKAT CINCIN PELAGIS KECIL DENGAN DUA KAPAL, PS2-K, 01.1.2.1
KELOMPOK JARING LINGKAR
41
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM) Dilarang - - -
sd. 5 GT Dilarang - - -
>5 – 10 GT Dilarang - - -
>10 – 30 GT
ukuran mata jaring kantong ≥1 inci dan
panjang Tali Ris Atas ≤400 m
- Jalur II dan III di WPPNRI 573
Penambahan Jalur III
Hanya diperbolehkan di WPP 573
> 30 GT
ukuran mata jaring kantong ≥1 inci dan
panjang Tali Ris Atas ≤600 m
- Jalur III di WPPNRI 573 Hanya diperbolehkan di WPP 573
X X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
X
JARING LINGKAR TANPA TALI KERUT, LA, 01.2
KELOMPOK JARING LINGKAR
42
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM) Dilarang - - -
sd. 5 GT
Dilarang
- - -
>5 – 10 GT
ukuran mata jaring kantong ≥1 inci dan
panjang Tali Ris Atas ≤150 m
- Jalur II di semua WPPNRI
Dilarang dioperasikan di Jalur I
Diperbolehkan di semua WPP NRI
>10 – 30 GT Dilarang - - -
> 30 GT Dilarang - - -
X X X
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia 43
2. KELOMPOK JARING TARIK
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
X
JARING TARIK PANTAI, SB, 02.1.1
KELOMPOK JARING TARIK
44
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal
ukuran mata jaring kantong ≥1 inci dan
panjang Tali Ris Atas ≤300 m
- Jalur 1A di semua WPPNRI -
Tanpa Motor (TM)
ukuran mata jaring kantong ≥1 inci dan
panjang Tali Ris Atas ≤300 m
- Jalur 1A di semua WPPNRI -
sd. 5 GT
ukuran mata jaring kantong ≥1 inci dan
panjang Tali Ris Atas ≤300 m
- Jalur 1A di semua WPPNRI -
>5 – 10 GT Dilarang - - -
>10 – 30 GT Dilarang - - -
> 30 GT Dilarang - - -
X X X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
X
DOGOL, SV-SDN, 02.2.1
KELOMPOK JARING TARIK
45
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - Dilarang
Tanpa Motor (TM) Dilarang - - Dilarang
sd. 5 GT Dilarang - - Dilarang
>5 – 10 GT Dilarang - - Dilarang
>10 – 30 GT Dilarang - - Dilarang
> 30 GT Dilarang - - Dilarang
X
X
X
X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
X
PAYANG, SV-PYG, 02.2.3
KELOMPOK JARING TARIK
46
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM) Dilarang - - -
sd. 5 GT
ukuran mata jaring kantong ≥2 inci dan
panjang Tali Ris Atas ≤120 m, kecuali
ukuran mata jaring payang teri ≥4 mm
-
Jalur IB, II dan III di semua WPPNRI
payang teri dioperasikan sesuai musim penangkapan
ikan teri
Penambahan Jalur III
>5 – 10 GT
ukuran mata jaring kantong ≥2 inci dan
panjang Tali Ris Atas ≤150 m, kecuali
ukuran mata jaring payang teri ≥4 mm
-
Jalur II dan III di WPPNRI 572, 573, dan 712
payang teri dioperasikan sesuai musim penangkapan
ikan teri
Dilarang dioperasikan di Jalur I
>10 – 30 GT
ukuran mata jaring kantong ≥2 inci dan
panjang Tali Ris Atas ≤150 m
- Jalur II dan III di WPPNRI 572, 573, dan 712 -
> 30 GT
ukuran mata jaring kantong ≥2 inci dan
panjang Tali Ris Atas ≤200 m
- Jalur III di WPPNRI 572, 573, dan 712 -
X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
X
CANTRANG, SV-CTG, 02.2.4
KELOMPOK JARING TARIK
47
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - Dilarang
Tanpa Motor (TM) Dilarang - - Dilarang
sd. 5 GT Dilarang - - Dilarang
>5 – 10 GT Dilarang - - Dilarang
>10 – 30 GT Dilarang - - Dilarang
> 30 GT Dilarang - - Dilarang
X
X
X
X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
X
JARING TARIK BERKANTONG, SV-JTK, 02.2.6
KELOMPOK JARING TARIK
48
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI KETERANGAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM) Dilarang - - -
sd. 5 GT Dilarang - - -
>5 – 10 GT
ukuran mata jaring kantong ≥2 inci menggunakan mata jaring
berbentuk persegi (square mesh), panjang Tali Ris Atas ≤40
m, dan panjang tali selambar ≤300 m untuk setiap sisi
- Jalur II di WPPNRI 712 Pengaturan API Baru
>10 – 30 GT
ukuran mata jaring kantong ≥2 inci menggunakan mata jaring
berbentuk persegi (square mesh), panjang Tali Ris Atas ≤60
m, dan panjang tali selambar ≤900 m untuk setiap sisi
- Jalur II dan III di WPPNRI 712 Pengaturan API Baru
> 30 GT
ukuran mata jaring kantong ≥2 inci menggunakan mata jaring
berbentuk persegi (square mesh), panjang Tali Ris Atas ≤90
m, dan panjang tali selambar ≤900 m untuk setiap sisi
-
Jalur III di WPPNRI 711* dan 712
(* DPI di WPPNRI 711 di atas 30 mil)
Pengaturan API Baru
X X
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia 49
3. KELOMPOK JARING HELA
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang Dilarang - -
Tanpa Motor (TM) Dilarang Dilarang - -
sd. 5 GT Dilarang Dilarang - -
>5 – 10 GT Dilarang Dilarang - -
>10 – 30 GT Dilarang Dilarang - -
> 30 GT
mesh size kantong ≥ 2 inci dan
panjang Tali Ris Atas ≤ 30 m
-
Jalur II dan III WPPNRI 718, dengan catatan
- Dilengkapi alat pemisah penyu (turtle excluder device)
- Dioperasikan pada isobat minimal 10 meter
Pengatiuran API Baru
X
JARING HELA UDANG BERKANTONG, OTB-JHUB, 03.12.2
KELOMPOK JARING HELA
50
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
X X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang Dilarang - -
Tanpa Motor (TM) Dilarang Dilarang - -
sd. 5 GT Dilarang Dilarang - -
>5 – 10 GT Dilarang Dilarang - -
>10 – 30 GT Dilarang Dilarang - -
> 30 GT
ukuran mata jaring kantong ≥2 inci
menggunakan mata berbentuk
persegi (square mesh) dan Tali Ris
Atas ≤60 m
-
Jalur III sebagai berikut :
- DPI di ZEE Indonesia (lebih dari 20 mil) di WPPNRI 571;
- DPI di ZEE Indonesia di WPPNRI 572 dan WPPNRI 573;
- DPI di ZEE Indonesia (lebih dari 30 mil) di WPPNRI 711.
dilarang dioperasikan dengan:
- menggunakan alat-alat tambahan berupa bola gelinding dan/atau rantai pengejut;
- bagian atas kantong rangkap; dan/atau
- menggunakan gawang dan palang rentang
Pengaturan API Baru
X
JARING HELA IKAN BERKANTONG, OTM-JHIB, 03.21.2
KELOMPOK JARING HELA
51
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
X X X
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia 52
4. KELOMPOK PENGGARUK
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang Dilarang - -
Tanpa Motor (TM) Dilarang Dilarang - -
sd. 5 GT
Bukaan mulut panjang ≤2,5 m dan
tinggi ≤0,5 m
- Jalur IB dan II Semua WPPNRI -
>5 – 10 GT Dilarang Dilarang - -
>10 – 30 GT Dilarang Dilarang - -
> 30 GT Dilarang Dilarang - -
X
PENGGARUK BERKAPAL, DRB, 04.1
KELOMPOK PENGGARUK
53
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
X X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal
bukaan mulut panjang ≤2,5 m dan
tinggi ≤0,5 m
-
Dioperasikan tanpa menggunakan kapal pada jalur IA
di semua WPPNRI
-
Tanpa Motor (TM) Dilarang - - -
sd. 5 GT Dilarang - - -
>5 – 10 GT Dilarang - - -
>10 – 30 GT Dilarang - - -
> 30 GT Dilarang - - -
X
54
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
PENGGARUK TANPA KAPAL, DRH, 04.2
KELOMPOK PENGGARUK
X
X
X
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia 55
5. KELOMPOK JARING ANGKAT
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal panjang ≤10 m, dan lebar ≤10 m -
dioperasikan tanpa menggunakan kapal pada jalur IA di semua
WPPNRI
-
Tanpa Motor (TM) Dilarang Dilarang - -
sd. 5 GT Dilarang Dilarang - -
>5 – 10 GT Dilarang Dilarang - -
>10 – 30 GT Dilarang Dilarang - -
> 30 GT Dilarang Dilarang - -
X
ANCO, LNP, 05.1
KELOMPOK JARING ANGKAT
56
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
X X X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang Dilarang - -
Tanpa Motor (TM)
Ukuran mata jaring ≥1 inci, panjang ≤12 m dan lebar ≤12 m,
kecuali bagan berperahu teri ukuran mata jaring >4 mm
lampu
≤2.000 watt
• Dioperasikan pada jalur IB dan II
• Termasuk bagan apung tanpa kapal
• Bagan perahu teri dioperasikan pada musim penangkapan ikan teri
Di Semua WPPNRI
Perubahan MS menjadi >1 inci
dan >4 mm
sd. 5 GT
>5 – 10 GT
Ukuran mata jaring ≥1 inci, panjang ≤20 m dan lebar ≤20 m,
kecuali bagan berperahu teri ukuran mata jaring >4 mm
lampu
≤2.000 watt
• Dioperasikan pada jalur II
• Bagan perahu teri dioperasikan pada musim penangkapan ikan teri
Di Semua WPPNRI
• Perubahan MS menjadi >1 inci
dan >4 mm
• Dilarang dioperasikan di Jalur I
>10 – 30 GT
Ukuran mata jaring ≥1 inci, panjang ≤30 m dan lebar ≤30 m,
kecuali bagan berperahu teri ukuran mata jaring >4 mm
lampu
≤2.000 watt
• Dioperasikan pada jalur II
• Bagan perahu teri dioperasikan pada musim penangkapan ikan teri
Di Semua WPPNRI
Perubahan MS menjadi >1 inci dan
>4 mm
> 30 GT ukuran mata jaring ≥1 inci, panjang ≤30 m dan lebar ≤30 m
lampu
≤16.000 watt
Dioperasikan pada jalur III di Semua WPPNRI Perubahan MS menjadi >1 inci
X
BAGAN BERPERAHU atau BAGAN APUNG, LNB-BP, 05.2.1
KELOMPOK JARING ANGKAT
57
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
X
BOUKE AMI, LNB-BA, 05.2.2
KELOMPOK JARING ANGKAT
58
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang Dilarang - -
Tanpa Motor (TM) Dilarang Dilarang - -
sd. 5 GT Dilarang Dilarang - -
>5 – 10 GT Dilarang Dilarang - -
>10 – 30 GT
ukuran mata jaring ≥1 inci, panjang
≤20 m, dan lebar ≤20 m
lampu ≤8.000 watt
Dioperasikan pada jalur II dan III
Di Semua WPPNRI
Penambahan jalur III
> 30 GT
ukuran mata jaring ≥1 inci, panjang
≤30 m, dan lebar ≤30 m
lampu ≤16.000 watt
Dioperasikan pada jalur III
Di Semua WPPNRI
-
X X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal
ukuran mata jaring ≥1 mm, panjang
≤10 m, dan lebar ≤10 m
lampu ≤2.000 watt
dioperasikan tanpa menggunakan kapal pada jalur IA dan IB
Di Semua WPPNRI
-
Tanpa Motor (TM) Dilarang Dilarang - -
sd. 5 GT Dilarang Dilarang - -
>5 – 10 GT Dilarang Dilarang - -
>10 – 30 GT Dilarang Dilarang - -
> 30 GT Dilarang Dilarang - -
X
BAGAN TANCAP, LNS, 05.3
KELOMPOK JARING ANGKAT
59
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
X X
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia 60
6. KELOMPOK ALAT YANG
DIJATUHKAN ATAU DITEBARKAN
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang Dilarang - -
Tanpa Motor (TM) Dilarang Dilarang - -
sd. 5 GT Dilarang Dilarang - -
>5 – 10 GT Dilarang Dilarang - -
>10 – 30 GT
ukuran mata jaring ≥1 inci, panjang
≤20 m, dan lebar ≤20 m
lampu ≤8.000 watt
Dioperasikan pada jalur II dan jalur III
Di Semua WPPNRI
Pengaturan baru untuk kapal >10-30 GT
> 30 GT
jaring ≥1 inci, panjang ≤20 m, dan
lebar ≤20 m
lampu ≤16.000 watt
Dioperasikan pada jalur III
Di Semua WPPNRI
-
X
JALA JATUH BERKAPAL, FCN, 06.1
KELOMPOK ALAT YANG DIJATUHKAN ATAU DITEBARKAN
61
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
X X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal - - Dioperasikan pada jalur IA di Semua WPPNRI -
Tanpa Motor (TM) - - Dioperasikan pada jalur IA di Semua WPPNRI -
sd. 5 GT - - Dioperasikan pada jalur IA di Semua WPPNRI
>5 – 10 GT Dilarang Dilarang - -
>10 – 30 GT Dilarang Dilarang - -
> 30 GT Dilarang Dilarang - -
X
62
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
JALA TEBAR, FG, 06.9
KELOMPOK ALAT YANG DIJATUHKAN ATAU DITEBARKAN
X
X
X
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia 63
7. KELOMPOK JARING INSANG
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM) Dilarang - - -
sd. 5 GT
MS ≥2 Inci, Panjang Tali Ris Atas ≤500
meter
- Jalur IB, Jalur II, dan Jalur III di Semua WPPNRI Penambahan Jalur III
>5 – 10 GT
MS ≥2 Inci, Panjang Tali Ris Atas
≤1000 meter
- Jalur II, dan Jalur III di Semua WPPNRI
Dilarang dioperasikan di Jalur I
Penambahan Jalur III
>10 – 30 GT
MS ≥2 Inci, Panjang Tali Ris Atas
≤1000 meter
- Jalur II, dan Jalur III di Semua WPPNRI Penambahan Jalur III
> 30 GT
MS ≥13 Inci, Panjang Tali Ris Atas
≤2.500 meter
- Jalur III di Semua WPPNRI -
X
JARING INSANG TETAP, GNS 07.1
KELOMPOK JARING INSANG
64
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM) Dilarang - - -
sd. 5 GT
MS ≥1,5 Inci, Panjang Tali Ris Atas
≤500 meter
- Jalur IB, Jalur II, dan Jalur III di Semua WPPNRI Penambahan Jalur III
>5 – 10 GT
MS ≥1,5 Inci, Panjang Tali Ris Atas
≤1000 meter
- Jalur II, dan Jalur III di Semua WPPNRI
Dilarang dioperasikan di Jalur I
Penambahan Jalur III
>10 – 30 GT
MS ≥1,5 Inci, Panjang Tali Ris Atas
≤2.500 meter
- Jalur II, dan Jalur III di Semua WPPNRI Penambahan Jalur III
> 30 GT
MS ≥4 Inci, Panjang Tali Ris Atas
≤2.500 meter
-
Dioperasikan di Jalur III di Semua WPPNRI, dengan ketentuan :
- Paling banyak 4 set dengan panjang untuk setiap set maksimal 2.500 meter
- setiap set dioperasikan terpisah (tidak boleh disambung) dan
- setiap set dilengkapi radio buoy
-
X
JARING INSANG HANYUT, GND 07.2
KELOMPOK JARING INSANG
65
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM) Dilarang - - -
sd. 5 GT Dilarang - - -
>5 – 10 GT
MS ≥1,5 Inci, Panjang Tali Ris Atas
≤600 meter
- Jalur II di Semua WPPNRI Dilarang dioperasikan di Jalur I
>10 – 30 GT Dilarang - - -
> 30 GT Dilarang - - -
X
JARING INSANG LINGKAR, GNC 07.3
KELOMPOK JARING INSANG
66
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
X X X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM) Dilarang - - -
sd. 5 GT
MS ≥1,5 Inci, Panjang Tali Ris Atas
≤300 meter
- Jalur IA di Semua WPPNRI -
>5 – 10 GT Dilarang - - -
>10 – 30 GT Dilarang - - -
> 30 GT Dilarang - - -
X
JARING INSANG BERPANCANG, GNF 07.4
KELOMPOK JARING INSANG
67
JALUR PENANGKAPAN IKAN
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
X X
X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM)
MS ≥1,5 Inci, Panjang Tali Ris Atas
≤500 meter
- Jalur IA, IB, dan Jalur II di Semua WPPNRI Penambahan Jalur II
sd. 5 GT
MS ≥1,5 Inci, Panjang Tali Ris Atas
≤500 meter
- Jalur IA, IB, dan Jalur II di Semua WPPNRI Penambahan Jalur II
>5 – 10 GT
MS ≥1,5 Inci, Panjang Tali Ris Atas
≤500 meter
- Jalur II di Semua WPPNRI
Dilarang dioperasikan di Jalur I
Penambahan Jalur II
>10 – 30 GT Dilarang - - -
> 30 GT Dilarang - - -
X
JARING INSANG BERLAPIS, GTR 07.5
KELOMPOK JARING INSANG
68
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM)
MS ≥1 Inci, Panjang Tali Ris Atas
≤1000 meter
- Jalur IA, IB, dan Jalur II di Semua WPPNRI -
sd. 5 GT
MS ≥1 Inci, Panjang Tali Ris Atas
≤1000 meter
- Jalur IA, IB, dan Jalur II di Semua WPPNRI -
>5 – 10 GT
MS ≥1 Inci, Panjang Tali Ris Atas
≤1000 meter
- Jalur II di Semua WPPNRI Dilarang dioperasikan di Jalur I
>10 – 30 GT
MS ≥1 Inci, Panjang Tali Ris Atas
≤1000 meter
- Jalur II di Semua WPPNRI -
> 30 GT Dilarang - - -
JARING INSANG KOMBINASI, GTN 07.6
KELOMPOK JARING INSANG
69
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
X
X
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia 70
8. KELOMPOK PERANGKAP
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM)
Panjang Penaju ≤400 meter, Ukuran
Mata Jaring Penaju ≥8 meter
- Jalur IA, IB, dan Jalur II di Semua WPPNRI Penambahan Jalur II
sd. 5 GT
Panjang Penaju ≤400 meter, Ukuran
Mata Jaring Penaju ≥8 meter
- Jalur IA, IB, dan Jalur II di Semua WPPNRI Penambahan Jalur II
>5 – 10 GT
Panjang Penaju ≤600 meter, Ukuran
Mata Jaring Penaju ≥8 meter
- Jalur II di Semua WPPNRI Dilarang dioperasikan di Jalur I
>10 – 30 GT
Panjang Penaju ≤1.500 meter, Ukuran
Mata Jaring Penaju ≥8 meter
- Jalur II di Semua WPPNRI -
> 30 GT Dilarang - - -
SET NET, FPN-SN 08.1
KELOMPOK PERANGKAP
71
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
X
X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM) Jumlah Bubu ≤300 Buah - Jalur IA, IB, Jalur II, dan Jalur III di Semua WPPNRI -
sd. 5 GT Jumlah Bubu ≤300 Buah - Jalur IA, IB, Jalur II, dan Jalur III di Semua WPPNRI -
>5 – 10 GT Jumlah Bubu ≤300 Buah - Jalur II dan Jalur III di Semua WPPNRI Dilarang dioperasikan di Jalur I
>10 – 30 GT Jumlah Bubu ≤300 Buah - Jalur II dan Jalur III di Semua WPPNRI -
> 30 GT Jumlah Bubu ≤300 Buah - Jalur III di Semua WPPNRI -
BUBU, FPO 08.2
KELOMPOK PERANGKAP
72
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM)
Ukuran Mata Jaring ≥1 Inci dan
Panjang Tali Ris Atas ≤50 meter
- Jalur IA, IB, dan Jalur II di Semua WPPNRI Penambahan Jalur II
sd. 5 GT
Ukuran Mata Jaring ≥1 Inci dan
Panjang Tali Ris Atas ≤50 meter
- Jalur IA, IB, dan Jalur II di Semua WPPNRI Penambahan Jalur II
>5 – 10 GT
Ukuran Mata Jaring ≥1 Inci dan
Panjang Tali Ris Atas ≤50 meter
- Jalur II di Semua WPPNRI
Penambahan Jalur II
Dilarang dioperasikan di Jalur I
>10 – 30 GT Dilarang - - -
> 30 GT Dilarang - - -
BUBU BERSAYAP, FYK 08.3
KELOMPOK PERANGKAP
73
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
X
X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM) Dilarang - - -
sd. 5 GT Dilarang - - -
>5 – 10 GT
Ukuran Mata Jaring ≥1 Inci dan Panjang
Tali Ris Atas ≤30 meter, Kecuali Pukat
Labuh Teri Ukuran Mata Jaring ≥1 mm
-
Jalur II dan Jalur III di Semua WPPNRI
(Pukat labuh teri dioperasikan pada musim
penangkapan teri)
Penambahan Jalur III
>10 – 30 GT
Ukuran Mata Jaring ≥1 Inci dan Panjang
Tali Ris Atas ≤60 meter, Kecuali Pukat
Labuh Teri Ukuran Mata Jaring ≥1 mm
-
Jalur II dan Jalur III di Semua WPPNRI
(Pukat labuh teri dioperasikan pada musim
penangkapan teri)
Penambahan Jalur III
> 30 GT
Ukuran Mata Jaring ≥2 Inci dan Panjang
Tali Ris Atas ≤90 meter
-
Jalur III di WPPNRI 718
(Dioperasikan paling banyak 4 unit)
Pengaturan baru untuk kapal > 30 GT
PUKAT LABUH, FSN-PL 08.4.1
KELOMPOK PERANGKAP
74
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
X
X X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM)
Ukuran Mata Jaring ≥1 Inci dan Panjang
Tali Ris Atas ≤20 meter
- Jalur IA di Semua WPPNRI -
sd. 5 GT
Ukuran Mata Jaring ≥1 Inci dan Panjang
Tali Ris Atas ≤20 meter
- Jalur IA di Semua WPPNRI -
>5 – 10 GT Dilarang - - -
>10 – 30 GT Dilarang - - -
> 30 GT Dilarang - - -
TOGO, FSN-TG 08.4.2
KELOMPOK PERANGKAP
75
JALUR PENANGKAPAN IKAN
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
X
X
X
X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM)
Ukuran Mata Jaring ≥1 Inci dan Panjang
Tali Ris Atas ≤20 meter
- Jalur IA di Semua WPPNRI -
sd. 5 GT
Ukuran Mata Jaring ≥1 Inci dan Panjang
Tali Ris Atas ≤20 meter
- Jalur IA di Semua WPPNRI -
>5 – 10 GT Dilarang - - -
>10 – 30 GT Dilarang - - -
> 30 GT Dilarang - - -
AMBAI, FSN-AB 08.4.3
KELOMPOK PERANGKAP
76
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
X
X
X
X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM)
Ukuran Mata Jaring ≥1 Inci, Panjang ≤10
meter dan Lebar ≤10 meter
Lampu ≤2000 watt Jalur IA di Semua WPPNRI -
sd. 5 GT
Ukuran Mata Jaring ≥1 Inci, Panjang ≤10
meter dan Lebar ≤10 meter
Lampu ≤2000 watt Jalur IA di Semua WPPNRI -
>5 – 10 GT Dilarang - - -
>10 – 30 GT Dilarang - - -
> 30 GT Dilarang - - -
JERMAL, FSN-JM 08.4.4
KELOMPOK PERANGKAP
77
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
X
X
X
X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM)
Ukuran Mata Jaring ≥1 Inci dan Panjang
Tali Ris Atas ≤50 meter
- Jalur IA di Semua WPPNRI -
sd. 5 GT
Ukuran Mata Jaring ≥1 Inci dan Panjang
Tali Ris Atas ≤50 meter
- Jalur IA di Semua WPPNRI -
>5 – 10 GT Dilarang - - -
>10 – 30 GT Dilarang - - -
> 30 GT Dilarang - - -
PENGERIH, FSN-PG 08.4.5
KELOMPOK PERANGKAP
78
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
X
X
X
X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI KETERANGAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM) Panjang Penaju ≤100 meter - Jalur IA di Semua WPPNRI -
sd. 5 GT Panjang Penaju ≤100 meter - Jalur IA di Semua WPPNRI -
>5 – 10 GT Dilarang - - -
>10 – 30 GT Dilarang - - -
> 30 GT Dilarang - - -
SERO, FWR-SR 08.5.1
KELOMPOK PERANGKAP
79
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
X
X
X
X
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia 80
9. KELOMPOK PANCING
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM) - Rumpon Jalur IA, IB, II, dan III di Semua WPP NRI -
sd. 5 GT - Rumpon Jalur IA, IB, II, dan III di Semua WPP NRI -
>5 – 10 GT - Rumpon Jalur II dan III di Semua WPP NRI Dilarang dioperasikan di Jalur I
>10 – 30 GT - Rumpon Jalur II dan III di Semua WPP NRI -
> 30 GT - Rumpon Jalur III di Semua WPP NRI -
X
PANCING ULUR, LHP-PU, KODE 09.1.1
KELOMPOK PANCING
81
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM) Dilarang - - -
sd. 5 GT
Ukuran mata pancing :
- Tipe J (J-hook) Tuna min. nomor 4
- Tipe G (Circle-hook) min. nomor 8
- Tipe teracima min. Nomor 28
(Penomoran berdasarkan SNI nomor
8794:2019 tentang Alat Penangkapan
Ikan – Penomoran Mata Pancing )
Rumpon Jalur IA, IB, II, dan III di Semua WPPNRI
Penambahan Jalur III
Pengaturan Jenis dan Ukuran Mata Pancing
>5 – 10 GT Rumpon Jalur II dan III di Semua WPPNRI
Penambahan Jalur III
Dilarang dioperasikan di Jalur I
Pengaturan Jenis dan Ukuran Mata Pancing
>10 – 30 GT Rumpon Jalur II dan III di Semua WPPNRI
Penambahan Jalur III
Pengaturan Jenis dan Ukuran Mata Pancing
> 30 GT Rumpon Jalur III di Semua WPPNRI Pengaturan Jenis dan Ukuran Mata Pancing
PANCING ULUR TUNA, LHP-PUT, KODE 09.1.2
KELOMPOK PANCING
82
JALUR PENANGKAPAN IKAN
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM) - Rumpon Jalur IA, IB, II, dan III di Semua WPPNRI Penambahan Jalur III
sd. 5 GT - Rumpon Jalur IA, IB, II, dan III di Semua WPPNRI Penambahan Jalur III
>5 – 10 GT - Rumpon Jalur II dan III di Semua WPPNRI
Dilarang dioperasikan di Jalur I
Penambahan Jalur III
>10 – 30 GT - Rumpon Jalur II dan III di Semua WPPNRI Penambahan Jalur III
> 30 GT - Rumpon Jalur III di Semua WPPNRI -
X
PANCING BERJORAN, LHP-PJ, KODE 09.1.3
KELOMPOK PANCING
83
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM) Dilarang - - -
sd. 5 GT - Lampu ≤ 8.000 watt Jalur IB, II, dan III di Semua WPPNRI Penambahan Jalur III
>5 – 10 GT - Lampu ≤ 8.000 watt Jalur II dan III di Semua WPPNRI
Dilarang dioperasikan di Jalur I
Penambahan Jalur III
>10 – 30 GT - Lampu ≤ 8.000 watt Jalur II dan III di Semua WPPNRI Penambahan Jalur III
> 30 GT - Lampu ≤ 16.000 watt Jalur III di Semua WPPNRI -
X
PANCING CUMI, LHP-SA, KODE 09.1.5
KELOMPOK PANCING
84
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM) Dilarang - - -
sd. 5 GT Dilarang - - -
>5 – 10 GT Dilarang - - -
>10 – 30 GT - Lampu ≤ 8.000 watt Jalur II dan III di Semua WPPNRI -
> 30 GT - Lampu ≤ 16.000 watt Jalur III di Semua WPPNRI -
X
PANCING CUMI MEKANIS, LHM-PC, KODE 09.2.1
KELOMPOK PANCING
85
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
X
X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM) - - Jalur IA dan IB di Semua WPPNRI -
sd. 5 GT - - Jalur IA dan IB di Semua WPPNRI -
>5 – 10 GT Dilarang - - -
>10 – 30 GT Dilarang - - -
> 30 GT Dilarang - - -
X
PANCING LAYANG-LAYANG, LX-LY, KODE 09.9.1
KELOMPOK PANCING
86
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
X
X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM) Dilarang - - -
sd. 5 GT Dilarang - - -
>5 – 10 GT - Rumpon Jalur II dan III di Semua WPPNRI Dilarang dioperasikan di Jalur I
>10 – 30 GT - Rumpon Jalur II dan III di Semua WPPNRI -
> 30 GT - Rumpon Jalur III di Semua WPPNRI -
X
HUHATE, LHP-PH, KODE 09.1.4
KELOMPOK PANCING
87
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
X
X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM) Dilarang - - -
sd. 5 GT Dilarang - - -
>5 – 10 GT Dilarang - - -
>10 – 30 GT - Rumpon Jalur II dan III di Semua WPPNRI -
> 30 GT - Rumpon Jalur III di Semua WPPNRI -
X
HUHATE MEKANIS, LHM-HM, KODE 09.2.2
KELOMPOK PANCING
88
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
X
X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM)
Jumlah mata pancing ≤ 10.000 mata
pancing
(Komponen cadangan siap pakai di
atas kapal paling banyak 25% )
- Jalur IB, II dan III di Semua WPPNRI Penambahan Jalur III
sd. 5 GT - Jalur IB, II dan III di Semua WPPNRI Penambahan Jalur III
>5 – 10 GT - Jalur II dan III di Semua WPPNRI
Penambahan Jalur III
Dilarang dioperasikan di Jalur I
>10 – 30 GT - Jalur II dan III di Semua WPPNRI Penambahan Jalur III
> 30 GT - Jalur III di Semua WPPNRI -
X
RAWAI DASAR, LLS, KODE 09.3.1
KELOMPOK PANCING
89
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM) Dilarang - - -
sd. 5 GT Dilarang - - -
>5 – 10 GT Dilarang - - -
>10 – 30 GT
Ukuran mata pancing :
- Tipe J (J-hook) Tuna min. nomor 4
- Tipe G (Circle-hook) min. nomor 8
- Tipe teracima min. Nomor 28
(Penomoran berdasarkan SNI nomor 8794:2019 tentang Alat Penangkapan
Ikan – Penomoran Mata Pancing)
Dengan ketentuan :
- Dilengkapi radio buoy
- Komponen cadangan siap pakai di atas kapal paling banyak 25%
- Jalur II di semua WPPNRI
- Pengaturan Jenis dan Ukuran Mata
Pancing
> 30 GT - Jalur III di semua WPPNRI dan Laut Lepas
- Pengaturan Jenis dan Ukuran Mata
Pancing
X
RAWAI TUNA, LLD-RT, KODE 09.32.1
KELOMPOK PANCING
90
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM) Dilarang - - -
sd. 5 GT Jumlah Tonda ≤ 10 buah - Jalur IB dan II di semua WPPNRI -
>5 – 10 GT Jumlah Tonda ≤ 10 buah - Jalur II di semua WPPNRI Dilarang dioperasikan di Jalur I
>10 – 30 GT Jumlah Tonda ≤ 10 buah - Jalur II di semua WPPNRI -
> 30 GT Dilarang - - -
X
TONDA, LTL, KODE 09.5
KELOMPOK PANCING
91
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
X
X
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia 92
10 . KELOMPOK API LAIN
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM) (Tombak ikan paus hanya untuk
nelayan di wilayah Lamalera dan
Lamakera provinsi Nusa Tenggara
Timur)
- Jalur IA, IB dan II di semua WPPNRI -
sd. 5 GT - Jalur IA, IB dan II di semua WPPNRI -
>5 – 10 GT - II di semua WPPNRI Dilarang dioperasikan di Jalur I
>10 – 30 GT Dilarang - - -
> 30 GT Dilarang - - -
X
TOMBAK, HAR, KODE 10.1
KELOMPOK ALAT PENANGKAPAN IKAN LAIN
93
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM) - - Jalur IA dan IB di Semua WPPNRI -
sd. 5 GT - - Jalur IA dan IB di Semua WPPNRI
>5 – 10 GT Dilarang - - -
>10 – 30 GT Dilarang - - -
> 30 GT Dilarang - - -
X
94
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
LADUNG, MHI-LD, KODE 10.2.1
KELOMPOK ALAT PENANGKAPAN IKAN LAIN
X
X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM) - - Jalur IA dan IB di Semua WPPNRI -
sd. 5 GT - - Jalur IA dan IB di Semua WPPNRI -
>5 – 10 GT Dilarang - - -
>10 – 30 GT Dilarang - - -
> 30 GT Dilarang - - -
X
95
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
PANAH, MHI-PN, KODE 10.2.2
KELOMPOK ALAT PENANGKAPAN IKAN LAIN
X
X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal
Mesh kantong ≥ 1 mm
(Dioperasikan tanpa kapal)
- Jalur IA di Semua WPPNRI -
Tanpa Motor (TM) Dilarang - - -
sd. 5 GT Dilarang - - -
>5 – 10 GT Dilarang - - -
>10 – 30 GT Dilarang - - -
> 30 GT Dilarang - - -
X
96
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
PUKAT DORONG, MPN, KODE 10.5
KELOMPOK ALAT PENANGKAPAN IKAN LAIN
X
X
X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal
Mesh kantong ≥ 1 mm
(Dioperasikan tanpa kapal)
- Jalur IA di Semua WPPNRI Perubahan MS menjadi >1 mm
Tanpa Motor (TM) Dilarang - - -
sd. 5 GT Dilarang - - -
>5 – 10 GT Dilarang - - -
>10 – 30 GT Dilarang - - -
> 30 GT Dilarang - - -
X
97
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
SESER, MSP, KODE 10.6
KELOMPOK ALAT PENANGKAPAN IKAN LAIN
X
X
X
C : Kapal >10-30 GT
B : Kapal >5-10 GT
A : Kapal sd. 5 GT
D : Kapal >30 GT
UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN
Tanpa Kapal Dilarang - - -
Tanpa Motor (TM) - Lampu ≤ 1.000 watt Jalur IA, IB, dan II di semua WPPNRI Pengaturan API Baru
sd. 5 GT -
Lampu ≤ 1.000 watt
Jalur IA, IB, dan II di semua WPPNRI Pengaturan API Baru
>5 – 10 GT Dilarang - - -
>10 – 30 GT Dilarang - - -
> 30 GT Dilarang - - -
X
98
TM : Kapal Tanpa Motor
TK : Tanpa Kapal
POCONGAN, PCG, KODE 10.8
KELOMPOK ALAT PENANGKAPAN IKAN LAIN
X
Terima kasih

More Related Content

What's hot

Aturan, Regulasi: Perlindungan dan Pemanfaatan Hiu di Indonesia
Aturan, Regulasi: Perlindungan  dan Pemanfaatan Hiu di IndonesiaAturan, Regulasi: Perlindungan  dan Pemanfaatan Hiu di Indonesia
Aturan, Regulasi: Perlindungan dan Pemanfaatan Hiu di IndonesiaDidi Sadili
 
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkunganPim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkunganPT. SASA
 
Budidaya ikan di pen culture (fish pen)
Budidaya ikan di pen culture (fish pen)Budidaya ikan di pen culture (fish pen)
Budidaya ikan di pen culture (fish pen)Amriana Ana
 
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...Muh Saleh
 
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanKebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanPepen Mahale
 
1. PermenLHK 18 Tahun 2021 tentang Sertifikasi Kompetensi Amdal, LPJP Amdal, ...
1. PermenLHK 18 Tahun 2021 tentang Sertifikasi Kompetensi Amdal, LPJP Amdal, ...1. PermenLHK 18 Tahun 2021 tentang Sertifikasi Kompetensi Amdal, LPJP Amdal, ...
1. PermenLHK 18 Tahun 2021 tentang Sertifikasi Kompetensi Amdal, LPJP Amdal, ...rizkyanjana
 
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...Andes Asmuni
 
Program Pengelolaan Penyu di Indonesia
Program Pengelolaan Penyu di IndonesiaProgram Pengelolaan Penyu di Indonesia
Program Pengelolaan Penyu di IndonesiaDidi Sadili
 
Kebijakan Konservasi Hiu dan Pari serta Aspek Regulasinya
Kebijakan Konservasi Hiu dan Pari serta Aspek RegulasinyaKebijakan Konservasi Hiu dan Pari serta Aspek Regulasinya
Kebijakan Konservasi Hiu dan Pari serta Aspek RegulasinyaDidi Sadili
 
Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan Terancam Punah (penyu, hiu, pari, dan...
Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan Terancam Punah (penyu, hiu, pari, dan...Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan Terancam Punah (penyu, hiu, pari, dan...
Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan Terancam Punah (penyu, hiu, pari, dan...Didi Sadili
 
Permukiman kumuh (Slum Area)
Permukiman kumuh (Slum Area)Permukiman kumuh (Slum Area)
Permukiman kumuh (Slum Area)Inoy Trisnaini
 
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...Penataan Ruang
 
Hubungan Suhu dan pelagis besar
Hubungan Suhu dan pelagis besarHubungan Suhu dan pelagis besar
Hubungan Suhu dan pelagis besarRachmatHidayat82
 
Alat Tangkap Trawl.pptx
Alat Tangkap Trawl.pptxAlat Tangkap Trawl.pptx
Alat Tangkap Trawl.pptxYusep Sugianto
 
Budidaya ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus) metode KJA
Budidaya ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus) metode KJABudidaya ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus) metode KJA
Budidaya ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus) metode KJAAri Panggih Nugroho
 

What's hot (20)

Aturan, Regulasi: Perlindungan dan Pemanfaatan Hiu di Indonesia
Aturan, Regulasi: Perlindungan  dan Pemanfaatan Hiu di IndonesiaAturan, Regulasi: Perlindungan  dan Pemanfaatan Hiu di Indonesia
Aturan, Regulasi: Perlindungan dan Pemanfaatan Hiu di Indonesia
 
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkunganPim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
 
DAERAH PENANGKAPAN IKAN..pptx
DAERAH PENANGKAPAN IKAN..pptxDAERAH PENANGKAPAN IKAN..pptx
DAERAH PENANGKAPAN IKAN..pptx
 
Budidaya ikan di pen culture (fish pen)
Budidaya ikan di pen culture (fish pen)Budidaya ikan di pen culture (fish pen)
Budidaya ikan di pen culture (fish pen)
 
Alat Tangkap Gill Net
Alat Tangkap Gill NetAlat Tangkap Gill Net
Alat Tangkap Gill Net
 
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
 
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanKebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
 
1. PermenLHK 18 Tahun 2021 tentang Sertifikasi Kompetensi Amdal, LPJP Amdal, ...
1. PermenLHK 18 Tahun 2021 tentang Sertifikasi Kompetensi Amdal, LPJP Amdal, ...1. PermenLHK 18 Tahun 2021 tentang Sertifikasi Kompetensi Amdal, LPJP Amdal, ...
1. PermenLHK 18 Tahun 2021 tentang Sertifikasi Kompetensi Amdal, LPJP Amdal, ...
 
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
 
Kartu kusuka 2
Kartu kusuka 2Kartu kusuka 2
Kartu kusuka 2
 
Materi POKMASWAS.pptx
Materi POKMASWAS.pptxMateri POKMASWAS.pptx
Materi POKMASWAS.pptx
 
Program Pengelolaan Penyu di Indonesia
Program Pengelolaan Penyu di IndonesiaProgram Pengelolaan Penyu di Indonesia
Program Pengelolaan Penyu di Indonesia
 
Kebijakan Konservasi Hiu dan Pari serta Aspek Regulasinya
Kebijakan Konservasi Hiu dan Pari serta Aspek RegulasinyaKebijakan Konservasi Hiu dan Pari serta Aspek Regulasinya
Kebijakan Konservasi Hiu dan Pari serta Aspek Regulasinya
 
Lokasi desain-tambak
Lokasi desain-tambakLokasi desain-tambak
Lokasi desain-tambak
 
Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan Terancam Punah (penyu, hiu, pari, dan...
Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan Terancam Punah (penyu, hiu, pari, dan...Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan Terancam Punah (penyu, hiu, pari, dan...
Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan Terancam Punah (penyu, hiu, pari, dan...
 
Permukiman kumuh (Slum Area)
Permukiman kumuh (Slum Area)Permukiman kumuh (Slum Area)
Permukiman kumuh (Slum Area)
 
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
 
Hubungan Suhu dan pelagis besar
Hubungan Suhu dan pelagis besarHubungan Suhu dan pelagis besar
Hubungan Suhu dan pelagis besar
 
Alat Tangkap Trawl.pptx
Alat Tangkap Trawl.pptxAlat Tangkap Trawl.pptx
Alat Tangkap Trawl.pptx
 
Budidaya ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus) metode KJA
Budidaya ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus) metode KJABudidaya ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus) metode KJA
Budidaya ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus) metode KJA
 

Similar to MATERI PAPARAN DIRJEN DJPT - M Zaini.pdf

Materi - Jaring Tarik Berkantong untuk nelayan
Materi - Jaring Tarik Berkantong untuk nelayanMateri - Jaring Tarik Berkantong untuk nelayan
Materi - Jaring Tarik Berkantong untuk nelayanMohamadFaisal25
 
04. Tugas dan Tanggungjawab Observer_Ed.pdf
04. Tugas dan Tanggungjawab Observer_Ed.pdf04. Tugas dan Tanggungjawab Observer_Ed.pdf
04. Tugas dan Tanggungjawab Observer_Ed.pdfCahyanMuhammadZaini1
 
Makalah alat tangkap gill net
Makalah alat tangkap gill netMakalah alat tangkap gill net
Makalah alat tangkap gill netPT. SASA
 
Pim1221 10 menangkap ikan dengan pancing rawe
Pim1221 10 menangkap ikan dengan pancing rawePim1221 10 menangkap ikan dengan pancing rawe
Pim1221 10 menangkap ikan dengan pancing rawePT. SASA
 
Kebutuhan litbang untuk mendukung program konservasi dan arah kebijakan konse...
Kebutuhan litbang untuk mendukung program konservasi dan arah kebijakan konse...Kebutuhan litbang untuk mendukung program konservasi dan arah kebijakan konse...
Kebutuhan litbang untuk mendukung program konservasi dan arah kebijakan konse...Didi Sadili
 
Teknologi penangkapan ikan
Teknologi penangkapan ikanTeknologi penangkapan ikan
Teknologi penangkapan ikanshihatin
 
Pesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Kelompok-13-Kapal-Penumpang-Dan-Kapal-Pesiar-1.pptx
Kelompok-13-Kapal-Penumpang-Dan-Kapal-Pesiar-1.pptxKelompok-13-Kapal-Penumpang-Dan-Kapal-Pesiar-1.pptx
Kelompok-13-Kapal-Penumpang-Dan-Kapal-Pesiar-1.pptxBowo65
 
Hasil |Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten Pacit...
Hasil |Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten Pacit...Hasil |Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten Pacit...
Hasil |Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten Pacit...Andi Mahardika
 
rumpon/payous
rumpon/payousrumpon/payous
rumpon/payousbachrisb
 
Alat bantu rumpon untuk meningkatkan hasil tangkapan
Alat bantu rumpon untuk meningkatkan hasil tangkapanAlat bantu rumpon untuk meningkatkan hasil tangkapan
Alat bantu rumpon untuk meningkatkan hasil tangkapanJaya Nugraha
 
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATISALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATISnautika
 
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkap
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkapPim1221 3 klasifikasi alat tangkap
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkapPT. SASA
 
Alat tangkap-jenis-ikan-dan-obat
Alat tangkap-jenis-ikan-dan-obatAlat tangkap-jenis-ikan-dan-obat
Alat tangkap-jenis-ikan-dan-obatPT. SASA
 
PPT PKL di kenjeran jaring jermal
PPT PKL di kenjeran jaring jermalPPT PKL di kenjeran jaring jermal
PPT PKL di kenjeran jaring jermalwawan568791
 

Similar to MATERI PAPARAN DIRJEN DJPT - M Zaini.pdf (20)

Materi - Jaring Tarik Berkantong untuk nelayan
Materi - Jaring Tarik Berkantong untuk nelayanMateri - Jaring Tarik Berkantong untuk nelayan
Materi - Jaring Tarik Berkantong untuk nelayan
 
Per 02 men 2011
Per 02 men 2011Per 02 men 2011
Per 02 men 2011
 
71 PERMEN-KP 2016.pdf
71 PERMEN-KP 2016.pdf71 PERMEN-KP 2016.pdf
71 PERMEN-KP 2016.pdf
 
04. Tugas dan Tanggungjawab Observer_Ed.pdf
04. Tugas dan Tanggungjawab Observer_Ed.pdf04. Tugas dan Tanggungjawab Observer_Ed.pdf
04. Tugas dan Tanggungjawab Observer_Ed.pdf
 
Makalah alat tangkap gill net
Makalah alat tangkap gill netMakalah alat tangkap gill net
Makalah alat tangkap gill net
 
Pim1221 10 menangkap ikan dengan pancing rawe
Pim1221 10 menangkap ikan dengan pancing rawePim1221 10 menangkap ikan dengan pancing rawe
Pim1221 10 menangkap ikan dengan pancing rawe
 
Kebutuhan litbang untuk mendukung program konservasi dan arah kebijakan konse...
Kebutuhan litbang untuk mendukung program konservasi dan arah kebijakan konse...Kebutuhan litbang untuk mendukung program konservasi dan arah kebijakan konse...
Kebutuhan litbang untuk mendukung program konservasi dan arah kebijakan konse...
 
Okeee.pptx
Okeee.pptxOkeee.pptx
Okeee.pptx
 
Teknologi penangkapan ikan
Teknologi penangkapan ikanTeknologi penangkapan ikan
Teknologi penangkapan ikan
 
Pesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Kelompok-13-Kapal-Penumpang-Dan-Kapal-Pesiar-1.pptx
Kelompok-13-Kapal-Penumpang-Dan-Kapal-Pesiar-1.pptxKelompok-13-Kapal-Penumpang-Dan-Kapal-Pesiar-1.pptx
Kelompok-13-Kapal-Penumpang-Dan-Kapal-Pesiar-1.pptx
 
Hasil |Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten Pacit...
Hasil |Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten Pacit...Hasil |Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten Pacit...
Hasil |Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten Pacit...
 
Mmpi5203 m1
Mmpi5203 m1Mmpi5203 m1
Mmpi5203 m1
 
rumpon/payous
rumpon/payousrumpon/payous
rumpon/payous
 
Alat bantu rumpon untuk meningkatkan hasil tangkapan
Alat bantu rumpon untuk meningkatkan hasil tangkapanAlat bantu rumpon untuk meningkatkan hasil tangkapan
Alat bantu rumpon untuk meningkatkan hasil tangkapan
 
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATISALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
 
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkap
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkapPim1221 3 klasifikasi alat tangkap
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkap
 
Alat tangkap-jenis-ikan-dan-obat
Alat tangkap-jenis-ikan-dan-obatAlat tangkap-jenis-ikan-dan-obat
Alat tangkap-jenis-ikan-dan-obat
 
Gillnet(jaring insang)
Gillnet(jaring insang)Gillnet(jaring insang)
Gillnet(jaring insang)
 
PPT PKL di kenjeran jaring jermal
PPT PKL di kenjeran jaring jermalPPT PKL di kenjeran jaring jermal
PPT PKL di kenjeran jaring jermal
 

Recently uploaded

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 

MATERI PAPARAN DIRJEN DJPT - M Zaini.pdf

  • 1. Kementerian Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap PENEMPATAN ALAT PENANGKAPAN IKAN DAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN DI WPP-NRI DAN LAUT LEPAS SERTA PENATAAN ANDON PENANGKAPAN IKAN Dr. Ir. Muhammad Zaini Hanafi, M.Si. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP
  • 2. 2 TINDAK LANJUT PP 27 TAHUN 2021 PP 27 Tahun 2021 : Pasal 117 ayat (2) Ketentuan mengenai jenis alat penangkapan Ikan, sifat alat penangkapan Ikan, selektivitas alat penangkapan Ikan, kapasitas alat penangkapan Ikan, alat bantu penangkapan Ikan, jalur penangkapan Ikan, dan daerah penangkapan Ikan diatur dengan peraturan Menteri. PP 27 Tahun 2021 : Pasal 116 ayat (2) Kapal Penangkap Ikan terdiri atas: a. kapal jaring lingkar; b. kapal jaring tarik; c. kapal jaring hela; d. kapal penggaruk; e. kapal jaring angkat; f. kapal yang menggunakan alat yang dijatuhkan atau ditebarkan; g. kapal jaring insang; h. kapal perangkap; i. kapal pancing; dan kapal yang menggunakan alat penangkapan lkan lainnya. Permen KP Nomor 18 Tahun 2021 tentang Penempatan API dan ABPI di WPPNRI dan Laut Lepas serta Penataan Andon Penangkapan Ikan Substansi Utama : 1. Jenis dan Sifat API 2. Jenis ABPI 3. API dan ABPI yang diperbolehkan 4. API yang dilarang 5. Pengaturan Selektifitas API 6. Pengaturan Kapasitas API 7. Pengaturan ABPI 8. Pengaturan Jalur Penangkapan Ikan 9. Pengaturan Daerah Penangkapan Ikan 10. Andon Lampiran: 1. Definisi, Kode, Gambar dan Tata Cara Pengoperasian API 2. Matrik Penempatan API dan ABPI di WPPNRI dan Laut Lepas
  • 3. Pengaturan dan pengelolaan API beserta ABPI-nya dimaksudkan untuk menjaga keteraturan kegiatan penangkapan ikan di Indonesia demi tercapainya manfaat optimal serta memberikan perlindungan terhadap sumberdaya ikan beserta habitatnya Tujuan Prinsip-Prinsip Pengelolaan 1. Menjamin kesetaraan akses (skala kecil VS skala industri) melalui pembagian jalur dan pembatasan kapasitas penangkapan; 2. Perlindungan terhadap keanekaragaman hayati (biodiversity) melalui penerapan selektivitas API serta pengembangan eco-friendly fishing gear, untuk: • Menjaga kelestarian stok yang menjadi target penangkapan; • Mengurangi tertangkapnya by-catch (reduction by-catch); • Mengurangi kerusakan dasar perairan (reduction seabed destruction). TUJUAN & PRINSIP PENGELOLAAN API
  • 4. 4 1. ALAT PENANGKAPAN IKAN di WPPNRI di PERAIRAN LAUT DAN LAUT LEPAS
  • 5. CATATAN UMUM PERUBAHAN • Perubahan Pengaturan API : • Memperbolehkan kapal beroperasi di Jalur yang lebih tinggi setelah mendapatkan izin sesuai dengan kewenangan • Kapal berukuran >5 GT beroperasi mulai dari Jalur Penangkapan Ikan II • Perubahan pengaturan selektifitas API, kapasitas API, ukuran kapal, maupun Daerah Penangkapan Ikan (DPI) • Pelarangan API yang sebelumnya diperbolehkan • Ketentuan Penangkapan Ikan yang dilarang • Pengaturan API Baru 5
  • 6. JALUR PENANGKAPAN IKAN • Jalur Penangkapan Ikan terdiri atas: • WPPNRI; dan • Laut Lepas. • WPPNRI terdiri atas: • WPPNRI di Perairan Laut; dan • WPPNRI PD. • Jalur Penangkapan Ikan di WPPNRI di Perairan Laut terdiri atas: • Jalur Penangkapan Ikan I; • Jalur Penangkapan Ikan II; dan • Jalur Penangkapan Ikan III. • Jalur Penangkapan Ikan I terdiri atas: • Jalur Penangkapan Ikan IA meliputi perairan sampai dengan 2 (dua) mil laut diukur dari garis pantai ke arah luar ke Laut Lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan; dan • Jalur Penangkapan Ikan IB meliputi perairan di luar Jalur Penangkapan Ikan IA sampai dengan 4 (empat) mil laut. • Jalur Penangkapan Ikan II meliputi perairan di luar Jalur Penangkapan Ikan I sampai dengan 12 (dua belas) mil laut. • Jalur Penangkapan Ikan III meliputi perairan di luar Jalur Penangkapan Ikan I dan Jalur Penangkapan Ikan II, termasuk zona ekonomi eksklusif Indonesia. 6 * Pasal 2 * Pasal 3
  • 7. JENIS DAN SIFAT API JENIS API • Jaring Lingkar; • Jaring Tarik; • Jaring Hela; • Penggaruk; • Jaring Angkat; • Alat yang Dijatuhkan atau Ditebarkan; • Jaring Insang; • Perangkap; • Pancing; dan • API lainnya. SIFAT API • Statis, merupakan API yang memiliki bangunan yang dipasang menetap dan tidak dipindahkan untuk jangka waktu paling sedikit 1 (satu) tahun; • Pasif, merupakan API yang dioperasikan menetap dalam jangka waktu tertentu; dan • Aktif, merupakan API yang dioperasikan dengan cara digerakkan. 7 * Pasal 5 * Pasal 22 ayat 2
  • 8. SELEKTIFITAS DAN KAPASITAS API SELEKTIFITAS • ukuran mata jaring; • bentuk mata jaring; • nomor mata pancing; dan • alat mitigasi tangkapan sampingan. KAPASITAS API • panjang Tali Ris Atas; • bukaan mulut; • panjang penaju; • jumlah unit API; • jumlah mata pancing; dan • panjang tali selambar. 8 * Pasal 22 ayat 4 * Pasal 22 ayat 3
  • 9. API YANG DIPERBOLEHKAN • Kelompok API Jaring Lingkar terdiri atas: • Pukat Cincin Pelagis Kecil dengan Satu Kapal; • Pukat Cincin Pelagis Besar dengan Satu Kapal; • Pukat Cincin Teri dengan Satu Kapal; • Pukat Cincin Pelagis Kecil dengan Dua Kapal; dan • Jaring Lingkar Tanpa Tali Kerut. • Kelompok API Jaring Tarik terdiri atas: • Jaring Tarik Pantai; • Jaring Tarik Sempadan; • Payang; dan • Jaring Tarik Berkantong. • Kelompok API Jaring Hela terdiri atas: • Jaring Hela Udang Berkantong; dan • Jaring Hela Ikan Berkantong. 9 * Pasal 6 ayat 1 huruf a * Pasal 6 ayat 1 huruf c * Pasal 6 ayat 1 huruf b
  • 10. API YANG DIPERBOLEHKAN • Kelompok API Penggaruk terdiri atas: • Penggaruk Berkapal; dan • Penggaruk Tanpa Kapal. • Kelompok API Jaring Angkat terdiri atas: • Anco; • Bagan Berperahu atau Bagan Apung; • Bouke Ami; dan • Bagan Tancap. • Kelompok API Alat Yang Dijatuhkan Atau Ditebarkan terdiri atas: • Jala Jatuh Berkapal; dan • Jala Tebar. • Kelompok API Jaring Insang terdiri atas: • Jaring Insang Tetap; • Jaring Insang Hanyut; • Jaring Insang Lingkar; • Jaring Insang Berpancang; • Jaring Insang Berlapis; dan • Jaring Insang Kombinasi. 10 * Pasal 6 ayat 1 huruf d * Pasal 6 ayat 1 huruf. e * Pasal 6 ayat 1 huruf f * Pasal 6 ayat 1 huruf g
  • 11. API YANG DIPERBOLEHKAN • Kelompok API Perangkap terdiri atas: • Set Net; • Bubu; • Bubu Bersayap; • Pukat Labuh; • Togo; • Ambai; • Jermal; • Pengerih; dan • Sero. • Kelompok API Pancing terdiri atas: • Pancing Ulur; • Pancing Ulur Tuna; • Pancing Berjoran; • Pancing Cumi; • Pancing Cumi Mekanis; • Pancing Layang-layang; • Huhate; • Huhate Mekanis; • Rawai Dasar; • Rawai Tuna; dan • Tonda. 11 * Pasal 6 ayat 1 huruf h * Pasal 6 ayat 1 huruf i
  • 12. API YANG DIPERBOLEHKAN • Kelompok API Lainnya terdiri atas: • Tombak; • Ladung; • Panah; • Pukat Dorong; • Seser; dan • Pocongan. 12 * Pasal 6 ayat 1 huruf j
  • 13. “Penangkapan ikan dengan menggunakan jenis API yang diperbolehkan dengan (tetap) mempertimbangkan alokasi sumber daya ikan” 13 * Pasal 6 ayat. 2
  • 14. API YANG DILARANG • Kelompok API Jaring Tarik terdiri atas: • dogol; • pair seine; • cantrang; dan • lampara dasar. • Kelompok API Perangkap terdiri atas perangkap ikan peloncat; dan • Kelompok API lainnya terdiri atas muro ami. • Kelompok API Jaring Hela terdiri atas: • pukat hela dasar berpalang; • pukat hela dasar udang; • pukat hela kembar berpapan; • pukat hela dasar dua kapal; • pukat hela pertengahan dua kapal; dan • pukat ikan. 14 * Pasal 7 ayat 3
  • 15. API YANG MENGGANGGU DAN MERUSAK KEBERLANJUTAN SUMBER DAYA IKAN merupakan API yang dapat: • mengancam kepunahan biota; • mengakibatkan kehancuran habitat; dan/atau • membahayakan keselamatan pengguna 15 * Pasal 7 ayat 2
  • 16. KEGIATAN PENANGKAPAN IKAN YANG DILARANG • Penangkapan Ikan dilarang dilakukan dengan cara merusak keberlanjutan sumber daya ikan yang menggunakan bahan peledak, racun, listrik, dan/atau alat atau bahan berbahaya lainnya • Penangkapan Ikan dilarang dilakukan pada: • wilayah sebagai tempat berpijah dan daerah asuhan; • alur pelayaran; • zona inti kawasan konservasi perairan; • alur migrasi biota laut; dan • daerah Penangkapan Ikan lainnya yang ditetapkan oleh Menteri. • Alur migrasi biota laut terdiri atas: • alur migrasi penyu; dan • alur migrasi cetacea. 16 * Pasal 8
  • 17. MUSIM PENANGKAPAN IKAN TERI • Penempatan API untuk menangkap jenis ikan teri di Jalur Penangkapan Ikan I dan Jalur Penangkapan Ikan II, selain mempertimbangkan ketentuan, juga mempertimbangkan musim Penangkapan Ikan teri. • Musim Penangkapan Ikan teri ditetapkan oleh gubernur sesuai dengan kewenangannya. 17 * Pasal 23
  • 18. 18 2. ALAT PENANGKAPAN IKAN di WPPNRI di PERAIRAN DARAT
  • 19. 19 PEMBAGIAN API DI WPPNRI PERAIRAN DARAT NO KELOMPOK/JENIS API 03121 03122 03123 03124 03125 03126 03129 PISCESS CRUSTACEA MOLLUSCA TUMBUHAN AIR INDUK/BENIH IKAN HIAS LAINNYA A ALAT YANG DIJATUHKAN DAN DITEBARKAN 1 Jala tebar √ √ √ B JARING TARIK 1 Jaring tarik sempadan √ √ √ √ √ C JARING ANGKAT 1 Anco √ √ 2 Bagan apung √ √ 3 Bagan tancap √ √ D PANCING 1 Pancing ulur √ √ √ 2 Pancing berjoran √ √ √ 3 Rawai dasar √ √ √ E PERANGKAP 1 Bubu √ √ √ √ √ √ 2 Sero √ √ √ √ √ 3 Jermal √ √ √ √ √ 4 Togo √ √ √ √ √ F JARING INSANG 1 Jaring insang tetap √ √ G ALAT PENANGKAPAN IKAN LAINNYA 1 Pukat dorong √ √ √ √ 2 Seser √ √ √ √ √ √
  • 20. 20 PENEMPATAN API DI PERAIRAN DARAT NO ALAT PENANGKAPAN IKAN KAPAL JALUR KETERANGAN Pengelompokan Sifat Ukuran Selektifitas dan kapasitas ABPI TM sd. 5 GT Sungai Danau Rawa Waduk GAL A. JARING TARIK 1 Jaring tarik sempadan Aktif ukuran mata jaring kantong ≥1,5 inci dengan panjang Tali Ris Atas ≤300 m - √ √ √ √ √ √ √ B. JARING ANGKAT 1. Anco Pasif ukuran mata jaring ≥5 mm panjang ≤3 m dan lebar ≤3 m - DL DL √ √ √ √ √ Dioperasikan tanpa menggunakan kapal 2. Bagan Apung Pasif ukuran mata jaring ≥¾ inci, panjang ≤10 m dan lebar ≤10 m Lampu, total daya ≤300 watt DL DL DL √ √ √ √ Dapat menggunakan kapal berukuran s.d 5 GT sebagai sarana transportasi 3. Bagan Tancap Statis ukuran mata jaring ≥5 mm, panjang ≤ 5 m dan lebar ≤5 m Lampu, total daya ≤500 watt DL DL DL √ √ √ √ Dapat menggunakan kapal berukuran s.d 5 GT sebagai sarana transportasi C. ALAT YANG DIJATUHKAN ATAU DITEBARKAN 1. Jala Tebar Pasif - - √ √ √ √ √ √ √ - D. JARING INSANG 1. Jaring Insang Tetap Pasif ukuran mata jaring ≥2 inci, panjang Tali Ris Atas ≤150 m - √ √ √ √ √ √ √ - 2. Jaring insang hanyut Pasif ukuran mata jaring ≥2 inci, panjang Tali Ris Atas ≤300 m - √ √ DL √ DL √ √ - 3. Jaring insang lingkar Aktif ukuran mata jaring ≥2 inci, panjang Tali Ris Atas ≤200 m - √ √ DL √ DL √ √ - 4. Jaring insang berlapis Pasif ukuran mata jaring bagian dalam ≥2 inci, panjang Tali Ris Atas ≤150 m - √ √ √ √ DL √ √ - E. PERANGKAP 1. Bubu Pasif Bubu ikan jumlah per trip ≤30 buah, Bubu udang dan sejenisnya jumlah per trip ≤150 buah - √ √ √ √ √ √ √ Setiap bubu dilengkapi dengan jendela pelolosan 2. Togo Statis Jaring berbentuk kerucut, ukuran mata jaring bagian kantong ≥1 inci dengan panjang Tali Ris Atas ≤10 m - DL DL √ DL √ DL DL Dapat menggunakan kapal berukuran s.d 5 GT sebagai sarana transportasi 3. Sero Statis Panjang penaju ≤50 m - √ √ √ DL √ DL DL - F. PANCING 1. Pancing Ulur Pasif - - √ √ √ √ √ √ √ - 2. Pancing Berjoran Pasif - - √ √ √ √ √ √ √ - 3. Rawai dasar Pasif jumlah mata pancing ≤300 buah - √ √ √ √ √ √ √ - G. ALAT PENANGKAPAN IKAN LAINNYA 1. Tombak Aktif - - √ √ √ √ √ √ √ - 2. Panah Aktif - - √ √ √ √ √ √ √ - 3. Pukat Dorong Aktif ukuran mata jaring kantong ≥1 mm Lampu, total daya ≤10 watt DL DL √ √ √ √ √ Dioperasikan tanpa menggunakan kapal 4. Seser Aktif ukuran mata jaring kantong ≥3 mm - DL DL √ √ √ √ √ Dioperasikan tanpa menggunakan kapal 20 Keterangan Tambahan: Semua jenis API dapat dioperasikan di seluruh WPPNRI di Perairan Darat
  • 22. 22 ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN • Rumpon adalah ABPI yang menjadi satu kesatuan dengan kapal penangkap ikan, menggunakan berbagai bentuk dan jenis pemikat/atraktor dari benda padat, berfungsi untuk memikat ikan agar berkumpul, yang dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penangkapan ikan. • Lampu sebagai ABPI merupakan alat bantu untuk mengumpulkan ikan dengan menggunakan pemikat berupa lampu atau cahaya yang berfungsi untuk memikat ikan agar berkumpul. Lampu terdiri atas: • lampu listrik; dan • lampu nonlistrik. • Alat Bantu Penangkapan Ikan yang selanjutnya disingkat ABPI adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan Penangkapan Ikan. * Pasal 11 * Pasal 21 * Pasal 1 ABPI terdiri atas: • Rumpon; dan • lampu. * Pasal 1
  • 23. CATATAN PERUBAHAN PENGATURAN 23 PENGATURAN PERMEN KP NO. 26/2014 PERMEN KP. 18/2021 Rumpon Hanyut Tidak diatur ketentuan pemasangan rumpon hanyut lebih lanjut Rumpon hanyut ditempatkan di Laut Lepas dan hanya dapat digunakan oleh purse seine pelagis besar satu kapal Rumpon Menetap Dasar Tidak diatur ketentuan pemasangan rumpon menetap dasar lebih lanjut • Rumpon menetap dasar dapat difungsikan sebagai tempat perlindungan sumber daya ikan dan ditempatkan di Jalur Penangkapan Ikan I. • Penempatan Rumpon menetap dasar dilakukan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah Alat Penangkap Ikan Rumpon hanya dapat digunakan oleh kapal penangkap ikan yang menggunakan alat penangkapan ikan berupa: 1. pukat cincin pelagis kecil dengan satu kapal; 2. pukat cincin pelagis besar dengan satu kapal; 3. pukat cincin grup pelagis besar; 4. pancing ulur; dan 5. pancing berjoran. 1. Pukat cincin pelagis kecil dengan satu kapal 2. Pukat cincin pelagis besar dengan satu kapal 3. Pancing ulur 4. Pancing ulur tuna 5. Pancing Berjoran 6. Huhate 7. Huhate mekanis
  • 24. CATATAN PERUBAHAN PENGATURAN 24 PENGATURAN PERMEN KP NO. 26/2014 PERMEN KP. 18/2021 Jumlah Rumpon Setiap kapal penangkap ikan hanya diizinkan memasang rumpon paling banyak 3 (tiga) unit. 1. Setiap Kapal Penangkap Ikan memiliki: a. paling banyak 3 (tiga) unit Rumpon menetap, untuk yang beroperasi di WPPNRI di Perairan Laut; b. paling banyak 15 (lima belas) unit Rumpon menetap, untuk yang beroperasi di Laut Lepas; dan c. unit Rumpon hanyut sesuai ketentuan RFMO, untuk yang beroperasi di Laut Lepas. 2. Kapal Penangkap Ikan yang dimiliki Nelayan Kecil yang tergabung dalam kelompok usaha bersama atau koperasi memiliki paling banyak 5 (lima) unit Rumpon untuk paling sedikit 10 (sepuluh) unit Kapal Penangkap Ikan. Pembatasan Dapat dilakukan pembatasan pemanfaatan rumpon berdasarkan: 1. waktu penangkapan ikan; dan/atau 2. wilayah penangkapan ikan. 1. Pembatasan pemanfaatan Rumpon dalam operasi Penangkapan Ikan dilakukan berdasarkan waktu dan/atau daerah Penangkapan Ikan. 2. Ditetapkan dengan Keputusan Menteri.
  • 25. 25 PENGATURAN ABPI RUMPON DPI JENIS JENIS ABPI Rumpon Menetap Permukaan WPPNRI Laut Lepas Dasar WPPNRI Hanyut Permukaan Laut Lepas Komponen Rumpon Menetap Pelampung Atraktor tali Tambat Pemberat Hanyut Pelampung Atraktor API dgn Rumpon di WPPNRI: • Purse Seine Pelagis Kecil Satu Kapal • Purse Seine Pelagis Besar Satu Kapal • Pancing Ulur • Pancing Ulur Tuna • Pancing Berjoran • Huhate • Huhate Mekanis API dgn Rumpon di Laut Lepas: • Purse Seine Pelagis Kecil Satu Kapal • Pancing Ulur Tuna
  • 26. 26 RUMPON JUMLAH RUMPON JENIS RUMPON DPI PEMILIK SIPR KAPAL Kapal Non Nelayan Kecil WPPNRI Menetap 1 kapal – maks 3 unit rumpon Laut Lepas Menetap 1 kapal – maks 15 unit rumpon Hanyut Sesuai ketentuan RFMO Nelayan Kecil WPPNRI Menetap 10 unit kapal – maks 5 unit rumpon
  • 27. 27 Komponen Tanda Pengenal dan Radar Reflektor mempunyai daya tenggelam yang dapat menahan rangkaian Rumpon pada posisinya
  • 29. 29 PENATAAN ANDON PENANGKAPAN IKAN Andon Penangkapan Ikan adalah kegiatan Penangkapan Ikan di laut yang dilakukan oleh Nelayan dan Nelayan Kecil, dengan menggunakan kapal penangkap ikan berukuran sampai dengan 30 (tiga puluh) gross tonnage dengan daerah Penangkapan Ikan sesuai tanda daftar kapal perikanan andon atau surat tanda penangkapan ikan andon. • Mencari fishing ground yang masih potensial • Menghindari musim paceklik • Menghindari cuaca buruk • Mengikuti ruaya ikan • Efisiensi biaya penangkapan dengan mencari lokasi yang terdekat dengan fishing ground • Overexploited di daerah asal Definisi Tujuan Andon • Mendapatkan manfaat dari kegiatan andon penangkapan ikan • Mengurangi Konflik antar nelayan andon dengan nelayan lokal • Perbedaan Teknologi Penangkapan nelayan andon dengan nelayan lokal • Mengurangi double counting jumlah kapal berizin • Meningkatkan pembinaan nelayan andon oleh kedua belah pihak • Pengelolaan perikanan yang berkelanjutan dan lestari • Membuat pendataan nelayan andon. • Mekanisme pelaporan andon penangkapan ikan Tantangan Perlu Penataan Andon Penangkapan Ikan
  • 30. 30 PERIZINAN PADA ANDON PENANGKAPAN IKAN 1. Surat Tanda Penangkapan Ikan Andon untuk Nelayan adalah izin tertulis yang harus dimiliki setiap kapal perikanan berukuran sampai dengan 30 (tiga puluh) gross tonnage untuk melakukan Andon Penangkapan Ikan di luar wilayah domisili administrasinya. 2. Surat Tanda Keterangan Andon, yang selanjutnya disingkat STKA adalah surat keterangan yang diterbitkan oleh dinas provinsi tempat domisili Nelayan atau Nelayan Kecil yang menyatakan bahwa Nelayan atau Nelayan Kecil akan melakukan Andon Penangkapan Ikan. 3. Tanda Daftar Penangkapan Ikan Andon untuk Nelayan Kecil yang selanjutnya disebut TDPI Andon adalah bukti tertulis yang menyatakan bahwa kapal penangkap ikan tersebut dimiliki oleh Nelayan Kecil untuk melakukan penangkapan ikan di luar wilayah domisili administrasinya.
  • 31. 31 MEKANISME ANDON PENANGKAPAN IKAN DKP Provinsi Asal Andon menyetujui dan menerbitkan STKA DKP Provinsi Tujuan Andon Menerbitkan TDPI Andon PROVINSI TUJUAN ANDON PROVINSI ASAL ANDON Perjanjian Kerja Sama Penangkapan Ikan oleh Kepala Dinas/Pejabat yang ditunjuk NELAYAN KECIL DKP Provinsi Domisili menyetujui dan menerbitkan STKA BUKAN NELAYAN KECIL Disampaikan kepada Provinsi Asal Andon DKP Provinsi Tujuan Andon menerbitkan Surat Tanda Penangkapan Ikan Andon Mengajukan Permohonan Penangkapan Ikan Andon di Provinsi domisili KESEPAKATAN BERSAMA ANTAR GUBERNUR Isi Perjanjian Kerja Sama • pihak yang terikat • API, ukuran Kapal, dan jumlah Kapal; • jumlah awak kapal/Nelayan dan/atau Nelayan Kecil; • pelabuhan pangkalan; • persentase ikan; • tanggung jawab para pihak; • jangka waktu perjanjian kerja sama; • musim/target ikan; dan • evaluasi. Mengajukan Permohonan Penangkapan Ikan Andon di Provinsi domisili Pelaporan : 1. Logbook setiap trip penangkapan dan; 2. Laporan Hasil Tangkapan yang di daratkan di Pelabuhan setiap trip. Penangkapan Ikan (Andon)
  • 33. KETENTUAN PERALIHAN • SIPI yang telah diterbitkan sebelum Peraturan Menteri ini berlaku, tetap berlaku sampai dengan habis masa berlakunya SIPI; • Penempatan API dan ABPI yang terdapat dalam permohonan SIUP, BKP, dan SIPI yang telah disampaikan dan dinyatakan lengkap sebelum Peraturan Menteri ini mulai berlaku, dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 59/PERMEN- KP/2020 tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan API di WPPNRI dan Laut Lepas; dan • SIPI Andon, TDKP Andon, dan STKA yang telah diterbitkan sebelum Peraturan Menteri ini berlaku, tetap berlaku sampai dengan habis masa berlakunya. 33 * Pasal 55
  • 34. KETENTUAN PERALIHAN (lanjutan) Orang perseorangan atau korporasi yang telah memiliki surat izin Penangkapan Ikan dengan menggunakan API berupa: • Pukat Cincin Pelagis Besar dengan Satu Kapal, dengan menggunakan ukuran mata jaring kantong ≥ 2 (lebih dari atau sama dengan dua) inci; • Payang, untuk kapal motor berukuran > 5 (lebih dari lima) gross tonnage sampai dengan 10 (sepuluh) gross tonnage dengan menggunakan ukuran mata jaring kantong ≥ 1 (lebih dari atau sama dengan satu) inci, termasuk payang teri dengan menggunakan ukuran mata jaring ≥1 (lebih dari atau sama dengan satu) milimeter; atau • Jaring Insang Tetap, termasuk jaring liong bun dengan menggunakan ukuran mata jaring ≥ 8 (lebih dari atau sama dengan delapan) inci, sebelum Peraturan Menteri ini mulai berlaku, masih dapat menggunakan API tersebut sampai dengan tanggal 1 Mei 2022. 34 * Pasal 56
  • 35. DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP Jakarta, 2021
  • 36. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 36 PENEMPATAN ALAT PENANGKAPAN IKAN DAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN DI WPPNRI DI PERAIRAN LAUT DAN LAUT LEPAS
  • 37. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 37 1. KELOMPOK JARING LINGKAR
  • 38. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT X PUKAT CINCIN PELAGIS KECIL DENGAN SATU KAPAL, PS1-K, 01.1.1.1 KELOMPOK JARING LINGKAR 38 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) Dilarang - - - sd. 5 GT ukuran mata jaring kantong ≥1 inci dan panjang Tali Ris Atas ≤300 m Rumpon dan/atau lampu ≤4.000 watt Jalur 1B, II dan III di semua WPPNRI Penambahan Jalur III >5 – 10 GT ukuran mata jaring kantong ≥1 inci dan panjang Tali Ris Atas ≤400 m Rumpon dan/atau lampu ≤8.000 watt Jalur II dan III di WPPNRI 571, 572, 573, 711, 712, 713, 715, 716, 717, 718 dan Jalur II di WPPNRI 714 Perubahan Selektivitas Dilarang dioperasikan di Jalur I Penambahan Jalur III, kecuali WPP 714 >10 – 30 GT ukuran mata jaring kantong ≥1 inci dan panjang Tali Ris Atas ≤400 m Rumpon dan/atau lampu ≤8.000 watt Jalur II dan III di WPPNRI 571, 572, 573, 711, 712, 713, 715, 716, 717, 718 dan Jalur II di WPPNRI 714 Penambahan Jalur III, kecuali WPP 714 > 30 GT ukuran mata jaring kantong ≥1 inci dan panjang Tali Ris Atas ≤600 m Rumpon dan/atau lampu ≤16.000 watt Jalur III di WPPNRI 571, 572, 573, 711, 712, 713, 715, 716, 717, dan 718 Dilarang di WPP 714 X
  • 39. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT PUKAT CINCIN PELAGIS BESAR DENGAN SATU KAPAL, PS1-B, 01.1.1.2 KELOMPOK JARING LINGKAR 39 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) Dilarang - - - sd. 5 GT Dilarang - - - >5 – 10 GT Dilarang - - - >10 – 30 GT ukuran mata jaring kantong ≥ 3 inci dan panjang Tali Ris Atas ≤700 m Rumpon dan/atau lampu ≤16.000 watt Jalur II dan III di WPPNRI 571, 572, 573, 713, 714, 715, 716, dan 717 Penambahan Jalur III Penambahan WPP 571, 713, 715 > 30 GT ukuran mata jaring kantong ≥ 3 inci dan panjang Tali Ris Atas ≤1.500 m Rumpon dan/atau lampu ≤16.000 watt Jalur III dan Laut Lepas di WPPNRI 571, 572, 573, 713, 714, 715, 716, dan 717 Penambahan WPP 571, 713, 715 X X
  • 40. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT X PUKAT CINCIN TERI DENGAN SATU KAPAL, PS1-T, 01.1.1.3 KELOMPOK JARING LINGKAR 40 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) Dilarang - - - sd. 5 GT ukuran mata jaring kantong ≥4 mm dan panjang Tali Ris Atas ≤300 m - Jalur 1B dan II di semua WPPNRI Dioperasikan pada musim penangkapan ikan teri - >5 – 10 GT ukuran mata jaring kantong ≥4 mm dan panjang Tali Ris Atas ≤300 m - Jalur II di semua WPPNRI Dioperasikan pada musim penangkapan ikan teri Dilarang dioperasikan di Jalur I >10 – 30 GT Dilarang - - - > 30 GT Dilarang - - - X X
  • 41. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT X PUKAT CINCIN PELAGIS KECIL DENGAN DUA KAPAL, PS2-K, 01.1.2.1 KELOMPOK JARING LINGKAR 41 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) Dilarang - - - sd. 5 GT Dilarang - - - >5 – 10 GT Dilarang - - - >10 – 30 GT ukuran mata jaring kantong ≥1 inci dan panjang Tali Ris Atas ≤400 m - Jalur II dan III di WPPNRI 573 Penambahan Jalur III Hanya diperbolehkan di WPP 573 > 30 GT ukuran mata jaring kantong ≥1 inci dan panjang Tali Ris Atas ≤600 m - Jalur III di WPPNRI 573 Hanya diperbolehkan di WPP 573 X X
  • 42. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT X JARING LINGKAR TANPA TALI KERUT, LA, 01.2 KELOMPOK JARING LINGKAR 42 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) Dilarang - - - sd. 5 GT Dilarang - - - >5 – 10 GT ukuran mata jaring kantong ≥1 inci dan panjang Tali Ris Atas ≤150 m - Jalur II di semua WPPNRI Dilarang dioperasikan di Jalur I Diperbolehkan di semua WPP NRI >10 – 30 GT Dilarang - - - > 30 GT Dilarang - - - X X X
  • 43. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 43 2. KELOMPOK JARING TARIK
  • 44. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT X JARING TARIK PANTAI, SB, 02.1.1 KELOMPOK JARING TARIK 44 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal ukuran mata jaring kantong ≥1 inci dan panjang Tali Ris Atas ≤300 m - Jalur 1A di semua WPPNRI - Tanpa Motor (TM) ukuran mata jaring kantong ≥1 inci dan panjang Tali Ris Atas ≤300 m - Jalur 1A di semua WPPNRI - sd. 5 GT ukuran mata jaring kantong ≥1 inci dan panjang Tali Ris Atas ≤300 m - Jalur 1A di semua WPPNRI - >5 – 10 GT Dilarang - - - >10 – 30 GT Dilarang - - - > 30 GT Dilarang - - - X X X
  • 45. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT X DOGOL, SV-SDN, 02.2.1 KELOMPOK JARING TARIK 45 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - Dilarang Tanpa Motor (TM) Dilarang - - Dilarang sd. 5 GT Dilarang - - Dilarang >5 – 10 GT Dilarang - - Dilarang >10 – 30 GT Dilarang - - Dilarang > 30 GT Dilarang - - Dilarang X X X X
  • 46. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT X PAYANG, SV-PYG, 02.2.3 KELOMPOK JARING TARIK 46 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) Dilarang - - - sd. 5 GT ukuran mata jaring kantong ≥2 inci dan panjang Tali Ris Atas ≤120 m, kecuali ukuran mata jaring payang teri ≥4 mm - Jalur IB, II dan III di semua WPPNRI payang teri dioperasikan sesuai musim penangkapan ikan teri Penambahan Jalur III >5 – 10 GT ukuran mata jaring kantong ≥2 inci dan panjang Tali Ris Atas ≤150 m, kecuali ukuran mata jaring payang teri ≥4 mm - Jalur II dan III di WPPNRI 572, 573, dan 712 payang teri dioperasikan sesuai musim penangkapan ikan teri Dilarang dioperasikan di Jalur I >10 – 30 GT ukuran mata jaring kantong ≥2 inci dan panjang Tali Ris Atas ≤150 m - Jalur II dan III di WPPNRI 572, 573, dan 712 - > 30 GT ukuran mata jaring kantong ≥2 inci dan panjang Tali Ris Atas ≤200 m - Jalur III di WPPNRI 572, 573, dan 712 - X
  • 47. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT X CANTRANG, SV-CTG, 02.2.4 KELOMPOK JARING TARIK 47 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - Dilarang Tanpa Motor (TM) Dilarang - - Dilarang sd. 5 GT Dilarang - - Dilarang >5 – 10 GT Dilarang - - Dilarang >10 – 30 GT Dilarang - - Dilarang > 30 GT Dilarang - - Dilarang X X X X
  • 48. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT X JARING TARIK BERKANTONG, SV-JTK, 02.2.6 KELOMPOK JARING TARIK 48 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI KETERANGAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) Dilarang - - - sd. 5 GT Dilarang - - - >5 – 10 GT ukuran mata jaring kantong ≥2 inci menggunakan mata jaring berbentuk persegi (square mesh), panjang Tali Ris Atas ≤40 m, dan panjang tali selambar ≤300 m untuk setiap sisi - Jalur II di WPPNRI 712 Pengaturan API Baru >10 – 30 GT ukuran mata jaring kantong ≥2 inci menggunakan mata jaring berbentuk persegi (square mesh), panjang Tali Ris Atas ≤60 m, dan panjang tali selambar ≤900 m untuk setiap sisi - Jalur II dan III di WPPNRI 712 Pengaturan API Baru > 30 GT ukuran mata jaring kantong ≥2 inci menggunakan mata jaring berbentuk persegi (square mesh), panjang Tali Ris Atas ≤90 m, dan panjang tali selambar ≤900 m untuk setiap sisi - Jalur III di WPPNRI 711* dan 712 (* DPI di WPPNRI 711 di atas 30 mil) Pengaturan API Baru X X
  • 49. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 49 3. KELOMPOK JARING HELA
  • 50. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang Dilarang - - Tanpa Motor (TM) Dilarang Dilarang - - sd. 5 GT Dilarang Dilarang - - >5 – 10 GT Dilarang Dilarang - - >10 – 30 GT Dilarang Dilarang - - > 30 GT mesh size kantong ≥ 2 inci dan panjang Tali Ris Atas ≤ 30 m - Jalur II dan III WPPNRI 718, dengan catatan - Dilengkapi alat pemisah penyu (turtle excluder device) - Dioperasikan pada isobat minimal 10 meter Pengatiuran API Baru X JARING HELA UDANG BERKANTONG, OTB-JHUB, 03.12.2 KELOMPOK JARING HELA 50 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal X X
  • 51. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang Dilarang - - Tanpa Motor (TM) Dilarang Dilarang - - sd. 5 GT Dilarang Dilarang - - >5 – 10 GT Dilarang Dilarang - - >10 – 30 GT Dilarang Dilarang - - > 30 GT ukuran mata jaring kantong ≥2 inci menggunakan mata berbentuk persegi (square mesh) dan Tali Ris Atas ≤60 m - Jalur III sebagai berikut : - DPI di ZEE Indonesia (lebih dari 20 mil) di WPPNRI 571; - DPI di ZEE Indonesia di WPPNRI 572 dan WPPNRI 573; - DPI di ZEE Indonesia (lebih dari 30 mil) di WPPNRI 711. dilarang dioperasikan dengan: - menggunakan alat-alat tambahan berupa bola gelinding dan/atau rantai pengejut; - bagian atas kantong rangkap; dan/atau - menggunakan gawang dan palang rentang Pengaturan API Baru X JARING HELA IKAN BERKANTONG, OTM-JHIB, 03.21.2 KELOMPOK JARING HELA 51 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal X X X
  • 52. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 52 4. KELOMPOK PENGGARUK
  • 53. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang Dilarang - - Tanpa Motor (TM) Dilarang Dilarang - - sd. 5 GT Bukaan mulut panjang ≤2,5 m dan tinggi ≤0,5 m - Jalur IB dan II Semua WPPNRI - >5 – 10 GT Dilarang Dilarang - - >10 – 30 GT Dilarang Dilarang - - > 30 GT Dilarang Dilarang - - X PENGGARUK BERKAPAL, DRB, 04.1 KELOMPOK PENGGARUK 53 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal X X
  • 54. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal bukaan mulut panjang ≤2,5 m dan tinggi ≤0,5 m - Dioperasikan tanpa menggunakan kapal pada jalur IA di semua WPPNRI - Tanpa Motor (TM) Dilarang - - - sd. 5 GT Dilarang - - - >5 – 10 GT Dilarang - - - >10 – 30 GT Dilarang - - - > 30 GT Dilarang - - - X 54 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal PENGGARUK TANPA KAPAL, DRH, 04.2 KELOMPOK PENGGARUK X X X
  • 55. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 55 5. KELOMPOK JARING ANGKAT
  • 56. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal panjang ≤10 m, dan lebar ≤10 m - dioperasikan tanpa menggunakan kapal pada jalur IA di semua WPPNRI - Tanpa Motor (TM) Dilarang Dilarang - - sd. 5 GT Dilarang Dilarang - - >5 – 10 GT Dilarang Dilarang - - >10 – 30 GT Dilarang Dilarang - - > 30 GT Dilarang Dilarang - - X ANCO, LNP, 05.1 KELOMPOK JARING ANGKAT 56 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal X X X
  • 57. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang Dilarang - - Tanpa Motor (TM) Ukuran mata jaring ≥1 inci, panjang ≤12 m dan lebar ≤12 m, kecuali bagan berperahu teri ukuran mata jaring >4 mm lampu ≤2.000 watt • Dioperasikan pada jalur IB dan II • Termasuk bagan apung tanpa kapal • Bagan perahu teri dioperasikan pada musim penangkapan ikan teri Di Semua WPPNRI Perubahan MS menjadi >1 inci dan >4 mm sd. 5 GT >5 – 10 GT Ukuran mata jaring ≥1 inci, panjang ≤20 m dan lebar ≤20 m, kecuali bagan berperahu teri ukuran mata jaring >4 mm lampu ≤2.000 watt • Dioperasikan pada jalur II • Bagan perahu teri dioperasikan pada musim penangkapan ikan teri Di Semua WPPNRI • Perubahan MS menjadi >1 inci dan >4 mm • Dilarang dioperasikan di Jalur I >10 – 30 GT Ukuran mata jaring ≥1 inci, panjang ≤30 m dan lebar ≤30 m, kecuali bagan berperahu teri ukuran mata jaring >4 mm lampu ≤2.000 watt • Dioperasikan pada jalur II • Bagan perahu teri dioperasikan pada musim penangkapan ikan teri Di Semua WPPNRI Perubahan MS menjadi >1 inci dan >4 mm > 30 GT ukuran mata jaring ≥1 inci, panjang ≤30 m dan lebar ≤30 m lampu ≤16.000 watt Dioperasikan pada jalur III di Semua WPPNRI Perubahan MS menjadi >1 inci X BAGAN BERPERAHU atau BAGAN APUNG, LNB-BP, 05.2.1 KELOMPOK JARING ANGKAT 57 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal X
  • 58. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT X BOUKE AMI, LNB-BA, 05.2.2 KELOMPOK JARING ANGKAT 58 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang Dilarang - - Tanpa Motor (TM) Dilarang Dilarang - - sd. 5 GT Dilarang Dilarang - - >5 – 10 GT Dilarang Dilarang - - >10 – 30 GT ukuran mata jaring ≥1 inci, panjang ≤20 m, dan lebar ≤20 m lampu ≤8.000 watt Dioperasikan pada jalur II dan III Di Semua WPPNRI Penambahan jalur III > 30 GT ukuran mata jaring ≥1 inci, panjang ≤30 m, dan lebar ≤30 m lampu ≤16.000 watt Dioperasikan pada jalur III Di Semua WPPNRI - X X
  • 59. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal ukuran mata jaring ≥1 mm, panjang ≤10 m, dan lebar ≤10 m lampu ≤2.000 watt dioperasikan tanpa menggunakan kapal pada jalur IA dan IB Di Semua WPPNRI - Tanpa Motor (TM) Dilarang Dilarang - - sd. 5 GT Dilarang Dilarang - - >5 – 10 GT Dilarang Dilarang - - >10 – 30 GT Dilarang Dilarang - - > 30 GT Dilarang Dilarang - - X BAGAN TANCAP, LNS, 05.3 KELOMPOK JARING ANGKAT 59 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal X X
  • 60. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 60 6. KELOMPOK ALAT YANG DIJATUHKAN ATAU DITEBARKAN
  • 61. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang Dilarang - - Tanpa Motor (TM) Dilarang Dilarang - - sd. 5 GT Dilarang Dilarang - - >5 – 10 GT Dilarang Dilarang - - >10 – 30 GT ukuran mata jaring ≥1 inci, panjang ≤20 m, dan lebar ≤20 m lampu ≤8.000 watt Dioperasikan pada jalur II dan jalur III Di Semua WPPNRI Pengaturan baru untuk kapal >10-30 GT > 30 GT jaring ≥1 inci, panjang ≤20 m, dan lebar ≤20 m lampu ≤16.000 watt Dioperasikan pada jalur III Di Semua WPPNRI - X JALA JATUH BERKAPAL, FCN, 06.1 KELOMPOK ALAT YANG DIJATUHKAN ATAU DITEBARKAN 61 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal X X
  • 62. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal - - Dioperasikan pada jalur IA di Semua WPPNRI - Tanpa Motor (TM) - - Dioperasikan pada jalur IA di Semua WPPNRI - sd. 5 GT - - Dioperasikan pada jalur IA di Semua WPPNRI >5 – 10 GT Dilarang Dilarang - - >10 – 30 GT Dilarang Dilarang - - > 30 GT Dilarang Dilarang - - X 62 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal JALA TEBAR, FG, 06.9 KELOMPOK ALAT YANG DIJATUHKAN ATAU DITEBARKAN X X X
  • 63. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 63 7. KELOMPOK JARING INSANG
  • 64. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) Dilarang - - - sd. 5 GT MS ≥2 Inci, Panjang Tali Ris Atas ≤500 meter - Jalur IB, Jalur II, dan Jalur III di Semua WPPNRI Penambahan Jalur III >5 – 10 GT MS ≥2 Inci, Panjang Tali Ris Atas ≤1000 meter - Jalur II, dan Jalur III di Semua WPPNRI Dilarang dioperasikan di Jalur I Penambahan Jalur III >10 – 30 GT MS ≥2 Inci, Panjang Tali Ris Atas ≤1000 meter - Jalur II, dan Jalur III di Semua WPPNRI Penambahan Jalur III > 30 GT MS ≥13 Inci, Panjang Tali Ris Atas ≤2.500 meter - Jalur III di Semua WPPNRI - X JARING INSANG TETAP, GNS 07.1 KELOMPOK JARING INSANG 64 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal X
  • 65. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) Dilarang - - - sd. 5 GT MS ≥1,5 Inci, Panjang Tali Ris Atas ≤500 meter - Jalur IB, Jalur II, dan Jalur III di Semua WPPNRI Penambahan Jalur III >5 – 10 GT MS ≥1,5 Inci, Panjang Tali Ris Atas ≤1000 meter - Jalur II, dan Jalur III di Semua WPPNRI Dilarang dioperasikan di Jalur I Penambahan Jalur III >10 – 30 GT MS ≥1,5 Inci, Panjang Tali Ris Atas ≤2.500 meter - Jalur II, dan Jalur III di Semua WPPNRI Penambahan Jalur III > 30 GT MS ≥4 Inci, Panjang Tali Ris Atas ≤2.500 meter - Dioperasikan di Jalur III di Semua WPPNRI, dengan ketentuan : - Paling banyak 4 set dengan panjang untuk setiap set maksimal 2.500 meter - setiap set dioperasikan terpisah (tidak boleh disambung) dan - setiap set dilengkapi radio buoy - X JARING INSANG HANYUT, GND 07.2 KELOMPOK JARING INSANG 65 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal X
  • 66. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) Dilarang - - - sd. 5 GT Dilarang - - - >5 – 10 GT MS ≥1,5 Inci, Panjang Tali Ris Atas ≤600 meter - Jalur II di Semua WPPNRI Dilarang dioperasikan di Jalur I >10 – 30 GT Dilarang - - - > 30 GT Dilarang - - - X JARING INSANG LINGKAR, GNC 07.3 KELOMPOK JARING INSANG 66 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal X X X
  • 67. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) Dilarang - - - sd. 5 GT MS ≥1,5 Inci, Panjang Tali Ris Atas ≤300 meter - Jalur IA di Semua WPPNRI - >5 – 10 GT Dilarang - - - >10 – 30 GT Dilarang - - - > 30 GT Dilarang - - - X JARING INSANG BERPANCANG, GNF 07.4 KELOMPOK JARING INSANG 67 JALUR PENANGKAPAN IKAN TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal X X X
  • 68. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) MS ≥1,5 Inci, Panjang Tali Ris Atas ≤500 meter - Jalur IA, IB, dan Jalur II di Semua WPPNRI Penambahan Jalur II sd. 5 GT MS ≥1,5 Inci, Panjang Tali Ris Atas ≤500 meter - Jalur IA, IB, dan Jalur II di Semua WPPNRI Penambahan Jalur II >5 – 10 GT MS ≥1,5 Inci, Panjang Tali Ris Atas ≤500 meter - Jalur II di Semua WPPNRI Dilarang dioperasikan di Jalur I Penambahan Jalur II >10 – 30 GT Dilarang - - - > 30 GT Dilarang - - - X JARING INSANG BERLAPIS, GTR 07.5 KELOMPOK JARING INSANG 68 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal X
  • 69. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) MS ≥1 Inci, Panjang Tali Ris Atas ≤1000 meter - Jalur IA, IB, dan Jalur II di Semua WPPNRI - sd. 5 GT MS ≥1 Inci, Panjang Tali Ris Atas ≤1000 meter - Jalur IA, IB, dan Jalur II di Semua WPPNRI - >5 – 10 GT MS ≥1 Inci, Panjang Tali Ris Atas ≤1000 meter - Jalur II di Semua WPPNRI Dilarang dioperasikan di Jalur I >10 – 30 GT MS ≥1 Inci, Panjang Tali Ris Atas ≤1000 meter - Jalur II di Semua WPPNRI - > 30 GT Dilarang - - - JARING INSANG KOMBINASI, GTN 07.6 KELOMPOK JARING INSANG 69 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal X X
  • 70. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 70 8. KELOMPOK PERANGKAP
  • 71. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) Panjang Penaju ≤400 meter, Ukuran Mata Jaring Penaju ≥8 meter - Jalur IA, IB, dan Jalur II di Semua WPPNRI Penambahan Jalur II sd. 5 GT Panjang Penaju ≤400 meter, Ukuran Mata Jaring Penaju ≥8 meter - Jalur IA, IB, dan Jalur II di Semua WPPNRI Penambahan Jalur II >5 – 10 GT Panjang Penaju ≤600 meter, Ukuran Mata Jaring Penaju ≥8 meter - Jalur II di Semua WPPNRI Dilarang dioperasikan di Jalur I >10 – 30 GT Panjang Penaju ≤1.500 meter, Ukuran Mata Jaring Penaju ≥8 meter - Jalur II di Semua WPPNRI - > 30 GT Dilarang - - - SET NET, FPN-SN 08.1 KELOMPOK PERANGKAP 71 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal X X
  • 72. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) Jumlah Bubu ≤300 Buah - Jalur IA, IB, Jalur II, dan Jalur III di Semua WPPNRI - sd. 5 GT Jumlah Bubu ≤300 Buah - Jalur IA, IB, Jalur II, dan Jalur III di Semua WPPNRI - >5 – 10 GT Jumlah Bubu ≤300 Buah - Jalur II dan Jalur III di Semua WPPNRI Dilarang dioperasikan di Jalur I >10 – 30 GT Jumlah Bubu ≤300 Buah - Jalur II dan Jalur III di Semua WPPNRI - > 30 GT Jumlah Bubu ≤300 Buah - Jalur III di Semua WPPNRI - BUBU, FPO 08.2 KELOMPOK PERANGKAP 72 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal X
  • 73. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) Ukuran Mata Jaring ≥1 Inci dan Panjang Tali Ris Atas ≤50 meter - Jalur IA, IB, dan Jalur II di Semua WPPNRI Penambahan Jalur II sd. 5 GT Ukuran Mata Jaring ≥1 Inci dan Panjang Tali Ris Atas ≤50 meter - Jalur IA, IB, dan Jalur II di Semua WPPNRI Penambahan Jalur II >5 – 10 GT Ukuran Mata Jaring ≥1 Inci dan Panjang Tali Ris Atas ≤50 meter - Jalur II di Semua WPPNRI Penambahan Jalur II Dilarang dioperasikan di Jalur I >10 – 30 GT Dilarang - - - > 30 GT Dilarang - - - BUBU BERSAYAP, FYK 08.3 KELOMPOK PERANGKAP 73 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal X X
  • 74. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) Dilarang - - - sd. 5 GT Dilarang - - - >5 – 10 GT Ukuran Mata Jaring ≥1 Inci dan Panjang Tali Ris Atas ≤30 meter, Kecuali Pukat Labuh Teri Ukuran Mata Jaring ≥1 mm - Jalur II dan Jalur III di Semua WPPNRI (Pukat labuh teri dioperasikan pada musim penangkapan teri) Penambahan Jalur III >10 – 30 GT Ukuran Mata Jaring ≥1 Inci dan Panjang Tali Ris Atas ≤60 meter, Kecuali Pukat Labuh Teri Ukuran Mata Jaring ≥1 mm - Jalur II dan Jalur III di Semua WPPNRI (Pukat labuh teri dioperasikan pada musim penangkapan teri) Penambahan Jalur III > 30 GT Ukuran Mata Jaring ≥2 Inci dan Panjang Tali Ris Atas ≤90 meter - Jalur III di WPPNRI 718 (Dioperasikan paling banyak 4 unit) Pengaturan baru untuk kapal > 30 GT PUKAT LABUH, FSN-PL 08.4.1 KELOMPOK PERANGKAP 74 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal X X X
  • 75. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) Ukuran Mata Jaring ≥1 Inci dan Panjang Tali Ris Atas ≤20 meter - Jalur IA di Semua WPPNRI - sd. 5 GT Ukuran Mata Jaring ≥1 Inci dan Panjang Tali Ris Atas ≤20 meter - Jalur IA di Semua WPPNRI - >5 – 10 GT Dilarang - - - >10 – 30 GT Dilarang - - - > 30 GT Dilarang - - - TOGO, FSN-TG 08.4.2 KELOMPOK PERANGKAP 75 JALUR PENANGKAPAN IKAN TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal X X X X
  • 76. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) Ukuran Mata Jaring ≥1 Inci dan Panjang Tali Ris Atas ≤20 meter - Jalur IA di Semua WPPNRI - sd. 5 GT Ukuran Mata Jaring ≥1 Inci dan Panjang Tali Ris Atas ≤20 meter - Jalur IA di Semua WPPNRI - >5 – 10 GT Dilarang - - - >10 – 30 GT Dilarang - - - > 30 GT Dilarang - - - AMBAI, FSN-AB 08.4.3 KELOMPOK PERANGKAP 76 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal X X X X
  • 77. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) Ukuran Mata Jaring ≥1 Inci, Panjang ≤10 meter dan Lebar ≤10 meter Lampu ≤2000 watt Jalur IA di Semua WPPNRI - sd. 5 GT Ukuran Mata Jaring ≥1 Inci, Panjang ≤10 meter dan Lebar ≤10 meter Lampu ≤2000 watt Jalur IA di Semua WPPNRI - >5 – 10 GT Dilarang - - - >10 – 30 GT Dilarang - - - > 30 GT Dilarang - - - JERMAL, FSN-JM 08.4.4 KELOMPOK PERANGKAP 77 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal X X X X
  • 78. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) Ukuran Mata Jaring ≥1 Inci dan Panjang Tali Ris Atas ≤50 meter - Jalur IA di Semua WPPNRI - sd. 5 GT Ukuran Mata Jaring ≥1 Inci dan Panjang Tali Ris Atas ≤50 meter - Jalur IA di Semua WPPNRI - >5 – 10 GT Dilarang - - - >10 – 30 GT Dilarang - - - > 30 GT Dilarang - - - PENGERIH, FSN-PG 08.4.5 KELOMPOK PERANGKAP 78 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal X X X X
  • 79. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI KETERANGAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) Panjang Penaju ≤100 meter - Jalur IA di Semua WPPNRI - sd. 5 GT Panjang Penaju ≤100 meter - Jalur IA di Semua WPPNRI - >5 – 10 GT Dilarang - - - >10 – 30 GT Dilarang - - - > 30 GT Dilarang - - - SERO, FWR-SR 08.5.1 KELOMPOK PERANGKAP 79 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal X X X X
  • 80. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 80 9. KELOMPOK PANCING
  • 81. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) - Rumpon Jalur IA, IB, II, dan III di Semua WPP NRI - sd. 5 GT - Rumpon Jalur IA, IB, II, dan III di Semua WPP NRI - >5 – 10 GT - Rumpon Jalur II dan III di Semua WPP NRI Dilarang dioperasikan di Jalur I >10 – 30 GT - Rumpon Jalur II dan III di Semua WPP NRI - > 30 GT - Rumpon Jalur III di Semua WPP NRI - X PANCING ULUR, LHP-PU, KODE 09.1.1 KELOMPOK PANCING 81 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal
  • 82. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) Dilarang - - - sd. 5 GT Ukuran mata pancing : - Tipe J (J-hook) Tuna min. nomor 4 - Tipe G (Circle-hook) min. nomor 8 - Tipe teracima min. Nomor 28 (Penomoran berdasarkan SNI nomor 8794:2019 tentang Alat Penangkapan Ikan – Penomoran Mata Pancing ) Rumpon Jalur IA, IB, II, dan III di Semua WPPNRI Penambahan Jalur III Pengaturan Jenis dan Ukuran Mata Pancing >5 – 10 GT Rumpon Jalur II dan III di Semua WPPNRI Penambahan Jalur III Dilarang dioperasikan di Jalur I Pengaturan Jenis dan Ukuran Mata Pancing >10 – 30 GT Rumpon Jalur II dan III di Semua WPPNRI Penambahan Jalur III Pengaturan Jenis dan Ukuran Mata Pancing > 30 GT Rumpon Jalur III di Semua WPPNRI Pengaturan Jenis dan Ukuran Mata Pancing PANCING ULUR TUNA, LHP-PUT, KODE 09.1.2 KELOMPOK PANCING 82 JALUR PENANGKAPAN IKAN TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal
  • 83. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) - Rumpon Jalur IA, IB, II, dan III di Semua WPPNRI Penambahan Jalur III sd. 5 GT - Rumpon Jalur IA, IB, II, dan III di Semua WPPNRI Penambahan Jalur III >5 – 10 GT - Rumpon Jalur II dan III di Semua WPPNRI Dilarang dioperasikan di Jalur I Penambahan Jalur III >10 – 30 GT - Rumpon Jalur II dan III di Semua WPPNRI Penambahan Jalur III > 30 GT - Rumpon Jalur III di Semua WPPNRI - X PANCING BERJORAN, LHP-PJ, KODE 09.1.3 KELOMPOK PANCING 83 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal
  • 84. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) Dilarang - - - sd. 5 GT - Lampu ≤ 8.000 watt Jalur IB, II, dan III di Semua WPPNRI Penambahan Jalur III >5 – 10 GT - Lampu ≤ 8.000 watt Jalur II dan III di Semua WPPNRI Dilarang dioperasikan di Jalur I Penambahan Jalur III >10 – 30 GT - Lampu ≤ 8.000 watt Jalur II dan III di Semua WPPNRI Penambahan Jalur III > 30 GT - Lampu ≤ 16.000 watt Jalur III di Semua WPPNRI - X PANCING CUMI, LHP-SA, KODE 09.1.5 KELOMPOK PANCING 84 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal X
  • 85. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) Dilarang - - - sd. 5 GT Dilarang - - - >5 – 10 GT Dilarang - - - >10 – 30 GT - Lampu ≤ 8.000 watt Jalur II dan III di Semua WPPNRI - > 30 GT - Lampu ≤ 16.000 watt Jalur III di Semua WPPNRI - X PANCING CUMI MEKANIS, LHM-PC, KODE 09.2.1 KELOMPOK PANCING 85 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal X X
  • 86. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) - - Jalur IA dan IB di Semua WPPNRI - sd. 5 GT - - Jalur IA dan IB di Semua WPPNRI - >5 – 10 GT Dilarang - - - >10 – 30 GT Dilarang - - - > 30 GT Dilarang - - - X PANCING LAYANG-LAYANG, LX-LY, KODE 09.9.1 KELOMPOK PANCING 86 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal X X
  • 87. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) Dilarang - - - sd. 5 GT Dilarang - - - >5 – 10 GT - Rumpon Jalur II dan III di Semua WPPNRI Dilarang dioperasikan di Jalur I >10 – 30 GT - Rumpon Jalur II dan III di Semua WPPNRI - > 30 GT - Rumpon Jalur III di Semua WPPNRI - X HUHATE, LHP-PH, KODE 09.1.4 KELOMPOK PANCING 87 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal X X
  • 88. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) Dilarang - - - sd. 5 GT Dilarang - - - >5 – 10 GT Dilarang - - - >10 – 30 GT - Rumpon Jalur II dan III di Semua WPPNRI - > 30 GT - Rumpon Jalur III di Semua WPPNRI - X HUHATE MEKANIS, LHM-HM, KODE 09.2.2 KELOMPOK PANCING 88 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal X X
  • 89. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) Jumlah mata pancing ≤ 10.000 mata pancing (Komponen cadangan siap pakai di atas kapal paling banyak 25% ) - Jalur IB, II dan III di Semua WPPNRI Penambahan Jalur III sd. 5 GT - Jalur IB, II dan III di Semua WPPNRI Penambahan Jalur III >5 – 10 GT - Jalur II dan III di Semua WPPNRI Penambahan Jalur III Dilarang dioperasikan di Jalur I >10 – 30 GT - Jalur II dan III di Semua WPPNRI Penambahan Jalur III > 30 GT - Jalur III di Semua WPPNRI - X RAWAI DASAR, LLS, KODE 09.3.1 KELOMPOK PANCING 89 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal X
  • 90. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) Dilarang - - - sd. 5 GT Dilarang - - - >5 – 10 GT Dilarang - - - >10 – 30 GT Ukuran mata pancing : - Tipe J (J-hook) Tuna min. nomor 4 - Tipe G (Circle-hook) min. nomor 8 - Tipe teracima min. Nomor 28 (Penomoran berdasarkan SNI nomor 8794:2019 tentang Alat Penangkapan Ikan – Penomoran Mata Pancing) Dengan ketentuan : - Dilengkapi radio buoy - Komponen cadangan siap pakai di atas kapal paling banyak 25% - Jalur II di semua WPPNRI - Pengaturan Jenis dan Ukuran Mata Pancing > 30 GT - Jalur III di semua WPPNRI dan Laut Lepas - Pengaturan Jenis dan Ukuran Mata Pancing X RAWAI TUNA, LLD-RT, KODE 09.32.1 KELOMPOK PANCING 90 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal X
  • 91. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) Dilarang - - - sd. 5 GT Jumlah Tonda ≤ 10 buah - Jalur IB dan II di semua WPPNRI - >5 – 10 GT Jumlah Tonda ≤ 10 buah - Jalur II di semua WPPNRI Dilarang dioperasikan di Jalur I >10 – 30 GT Jumlah Tonda ≤ 10 buah - Jalur II di semua WPPNRI - > 30 GT Dilarang - - - X TONDA, LTL, KODE 09.5 KELOMPOK PANCING 91 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal X X
  • 92. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 92 10 . KELOMPOK API LAIN
  • 93. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) (Tombak ikan paus hanya untuk nelayan di wilayah Lamalera dan Lamakera provinsi Nusa Tenggara Timur) - Jalur IA, IB dan II di semua WPPNRI - sd. 5 GT - Jalur IA, IB dan II di semua WPPNRI - >5 – 10 GT - II di semua WPPNRI Dilarang dioperasikan di Jalur I >10 – 30 GT Dilarang - - - > 30 GT Dilarang - - - X TOMBAK, HAR, KODE 10.1 KELOMPOK ALAT PENANGKAPAN IKAN LAIN 93 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal X
  • 94. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) - - Jalur IA dan IB di Semua WPPNRI - sd. 5 GT - - Jalur IA dan IB di Semua WPPNRI >5 – 10 GT Dilarang - - - >10 – 30 GT Dilarang - - - > 30 GT Dilarang - - - X 94 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal LADUNG, MHI-LD, KODE 10.2.1 KELOMPOK ALAT PENANGKAPAN IKAN LAIN X X
  • 95. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) - - Jalur IA dan IB di Semua WPPNRI - sd. 5 GT - - Jalur IA dan IB di Semua WPPNRI - >5 – 10 GT Dilarang - - - >10 – 30 GT Dilarang - - - > 30 GT Dilarang - - - X 95 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal PANAH, MHI-PN, KODE 10.2.2 KELOMPOK ALAT PENANGKAPAN IKAN LAIN X X
  • 96. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Mesh kantong ≥ 1 mm (Dioperasikan tanpa kapal) - Jalur IA di Semua WPPNRI - Tanpa Motor (TM) Dilarang - - - sd. 5 GT Dilarang - - - >5 – 10 GT Dilarang - - - >10 – 30 GT Dilarang - - - > 30 GT Dilarang - - - X 96 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal PUKAT DORONG, MPN, KODE 10.5 KELOMPOK ALAT PENANGKAPAN IKAN LAIN X X X
  • 97. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Mesh kantong ≥ 1 mm (Dioperasikan tanpa kapal) - Jalur IA di Semua WPPNRI Perubahan MS menjadi >1 mm Tanpa Motor (TM) Dilarang - - - sd. 5 GT Dilarang - - - >5 – 10 GT Dilarang - - - >10 – 30 GT Dilarang - - - > 30 GT Dilarang - - - X 97 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal SESER, MSP, KODE 10.6 KELOMPOK ALAT PENANGKAPAN IKAN LAIN X X X
  • 98. C : Kapal >10-30 GT B : Kapal >5-10 GT A : Kapal sd. 5 GT D : Kapal >30 GT UKURAN KAPAL SELEKTIVITAS DAN KAPASITAS ABPI DPI CATATAN PERUBAHAN Tanpa Kapal Dilarang - - - Tanpa Motor (TM) - Lampu ≤ 1.000 watt Jalur IA, IB, dan II di semua WPPNRI Pengaturan API Baru sd. 5 GT - Lampu ≤ 1.000 watt Jalur IA, IB, dan II di semua WPPNRI Pengaturan API Baru >5 – 10 GT Dilarang - - - >10 – 30 GT Dilarang - - - > 30 GT Dilarang - - - X 98 TM : Kapal Tanpa Motor TK : Tanpa Kapal POCONGAN, PCG, KODE 10.8 KELOMPOK ALAT PENANGKAPAN IKAN LAIN X