2. Pendahuluan
Keppres No.39/1980, cantrang
menjadi primadona nelayan,
khususnya di Laut Utara Jawa.
KepDirjen Perikanan No.
IK.340/DJ.10106/97, cantrang,
arad, otok, dan garuk kerang,
dikecualikan sebagai jaring trawls,
dan diperbolehkan kapal maksimal
5 Gross Ton (GT), mesin maksimal
15 PK
Cantrang juga dikategorikan
sebagai salah satu dari jenis alat
tangkap Pukat Tarik Kepmen KP
No.6/2010.
3. 2015 cantrang di Jawa Tengah
10.578, meningkat lebih dari
100% dari 5.100 unit pada 2007.
Permen KP No. 2 tahun 2015
Pukat tarik dan Pukat Hela DILARANG!!
1. Merusak ekosistem dengan menjaring ikan-
ikan kecil, yang harusnya belum layak
ditangkap.
2. Cantrang juga sudah tidak sesuai dengan
kaidah cantrang yang dahulu (ukuran kapal
maksimal 5 GT).
3. Cantrang ditarik oleh gardan dengan kapal
lebih 100 GT
4. Permen KP 59 / 2020
Cantrang merupakan API yang bersifat aktif, dioperasikan dengan
menggunakan:
1. kapal > 10 GT sampai dengan 30 GT
• mesh size kantong ≥ 2 inci
• panjang Tali Ris Atas ≤ 60 m)
• tali selambar ≤ 1.000 m untuk setiap sisi
• kantong bagian atas menggunakan jendela bermata jaring persegi
• Jalur Penangkapan Ikan II di WPPNRI 712;
2. kapal > 30 GT
• mesh size kantong ≥ 2 inci
• Tali Ris Atas ≤ 90 m
• tali selambar ≤ 1.800 m untuk setiap sisi
• kantong bagian atas menggunakan jendela bermata jaring persegi
• Jalur Penangkapan Ikan III di WPPNRI 712 dan pada zona ekonomi
eksklusif Indonesia di WPPNRI 711.
5. PERATURANPEMERINTAHREPUBLIKINDONESIA
NOMOR27TAHUN2O2ITENTANG
PENYELENGGARAANBIDANGKELAUTANDANPERIKANAN
• Pasal 116 ayat 2, Kapal penangkap ikan
terdiri dari:
a. Kapal jaring lingkar
b. Kapal jaring tarik
c. Kapal jaring hela
d. Kapal penggaruk
e. Kapal jaring angkat
f. Kapal yang menggunakan alat
yang dijatuhkan atau ditebarkan
g. Kapal jaring insang
h. Kapal perangkap
i. Kapal pancing
j. kapal yang menggunakan alat
penangkapan lkan lainnya.
Pasal 1 17 ayat 1, Pengoperasian Kapal
penangkap Ikan menggunakan alat
penangkapan Ikan berdasarkan:
a. Jenis alat penangkapan lkan;
b. Sifat alat penangkapan lkan;
c. Selektivitas alat penangkapan lkan;
d. Kapasitas alat penangkapan ikan;
e. Alat bantu penangkapan ikan;
f. Jalur penangkapan ikan; dan
g. Daerah penangkapan ikan.
6. PERMENKPNOMOR18TAHUN2021
TENTANGPENEMPATANAPIDANABPIDIWPPNRIDANLAUTLEPASSERTAPENATAAN
ANDONPENANGKAPANIKAN
Jalur Penangkapan
a. Jalur Penangkapan I
I A : < 2 mill laut
I B : 2 s/d 4 mill
b. Jalur Penangkapan II
4 s/d 12 mill laut
c. Jalur Penangkapan III
12 s/d 200 mill
1 mill laut = 1.852 km
WPPNRI
a. Perairan dangkal (< 200 m)
• 571, Selat Malaka dan Laut Andaman
• 711, Selat Karimata, Laut Natuna, dan Laut Cina Selatan
• 712, Laut Jawa
• 713, Selat Makassar, Teluk Bone, Laut Flores, dan Laut Bali
• 718, Laut Aru, Laut Arafuru, dan Laut Timor Bagian Timur
b. Perairan dalam (>200 m)
• 572, Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera dan Selat
Sunda
• 573, Samudera Hindia selatan Jawa hingga Nusa Tenggara,
Laut Sawu, dan Laut Timor Bagian Barat
• 714, Teluk Tolo dan Laut Banda
• 715, Teluk Tomini, Laut Maluku, Laut Halmahera,
Laut Seram, dan Teluk Berau
• 716, Laut Sulawesi dan sebelah utara Pulau Halmahera
• 717, Teluk Cendrawasih dan Samudera Pasifik
8. Jaring Tarik Berkantong
Jaring tarik berkantong adalah jaring tarik yang menggunakan square mesh
pada seluruh bagian kantongnya dan pengoperasiannya menggunakan tali
selambar di dasar perairan dengan melingkari ikan demersal, kemudian
menarik dan diangkat ke kapal yang sedang berhenti/berlabuh.
9. Pengaturan
No Nama API Pengaturan ABPI Kapal Jalur WPP
1. Jaring tarik
pantai
MS > 1 in
Ris atas < 300 m
< 5 GT IA Semua WPP
2. Payang MS > 2 in
MS > 4 mm (teri)
Ris atas < 120 m
< 5 GT IB, II&III Semua WPP
MS > 2 in
MS > 4 mm (teri)
Ris atas < 150 m
> 5 GT s/d
10 GT
II &III 572, 573, 712
MS > 2 in
Ris atas < 150 m
> 10 GT
s/d 30 GT
II &III 572, 573, 712
MS > 2 in
Ris atas < 200 m
> 30 GT III 572, 573, 712
3. Jaring tarik
berkantong
MS ≥ 2 in (persegi)
Ris atas < 40 m
Tali selambar < 300 m
> 5 GT s/d
10 GT
II 712
MS ≥ 2 in (persegi)
Ris atas < 60 m
Tali selambar < 900 m
> 10 GT
s/d 30 GT
II&III 712
MS ≥ 2 in (persegi)
Ris atas < 90 m
Tali selambar < 900 m
> 30 GT III
(> 30 mill)
712, 711
10. Apa Beda Jaring Tarik Berkantong
dengan Cantrang?
Jaring Tarik Berkantong
• MS kantong > 2 in
• Jaring Persegi pada kantong
• Tali ris >40 s/d < 90 meter
• Tali selambar > 300 s/d <
900 m
• WPP 712 & 711
• Kapal > 5 GT
Cantrang
• MS kantong < 1 in
• Jaring diamond pada
kantong
• Tali ris >40 s/d < 90 meter
• Tali selambar > 1000 m
• Kapal > 10 GT
11. Mengapa harus menggunakan
jaring persegi
• Meloloskan ikan kecil
• Perikanan Berkelanjutan
• Tahanan lebih ringan
• SDI terjaga
Kendala
• Belum ada di pabrikan
• Biaya lebih mahal
14. Bagaimana Merubah Cantrang
Menjadi Jaring Tarik Berkantong?
• Memotong badan
cantrang yang memiliki
MS < 2 inchi.
• Mengukur panjang badan
cantrang yang terpotong
• Menentukan panjang
kantong sesuai dengan
panjang kantong
cantrang
• Menambah sisa badan
dengan panjang dengan
cara panjang badan yang
terpotong dikurangi
panjang kantong
15. Menentukan panjang Kantong
• Misal, Kantong cantrang 1 inchi 300 mata dengan panjang 7
meter
• Maka kantong persegi yang setara yaitu 2 inchi 150 mata,
panjang 300 mata
• Untuk membuat jaring persegi dengan ukuran tersebut,
dibutuhkan jaring diamond dengan ukuran 75 mata x 300
mata atau 150 mata x 150 mata