1. RESENSIARTIKELJURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
ARTIKEL INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS
DARI MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN
Disusun Oleh
Siti Rosyidah ( 1811204 )
Dosen Pengampu:
Nurul Faqih Isro’I M,Pd
INSTITUT AGAMA ISLAM SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIQ BABEL
FAKULTAS TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2019/2020
2. Nama : Siti Rosidah
Nim :1811204
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian
Resensi Jurnal
Judul : Aplikasi Integrasi Keilmuan di Lembaga Pendidikan Tinggi
Penulis : Eka Safitri, Ihsan Sa’dudin
Keywords : Aplication, Integration-Interconnection, Higher Education
Sinopsis
Integrasi-interkoneksi dicetuskan oleh salah satu profesor di UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta yaitu Prof. Dr. M. Amin Abdullah. Paradigma integrasi-
interkoneksi berasumsi bahwa fenomena kehidupan yang dihadapi dan dijalani
manusia sangat kompleks. Setiap bangunan keilmuan apapun baik keilmuan
agama (termasuk agama Islam dan agama yang lain), keilmuan sosial, humaniora
maupun kealaman tidak dapat berdiri sendiri. Secara epistemologis, paradigma
integrasi-interkoneksi merupakan jawaban atau respon terhadap kesulitan-
kesulitan yang dirasakan selama ini. Kesulitan yang diwariskan selama berabad-
abad dalam peradaban Islam tentang dikotomi pendidikan umum dan pendidikan
agama.
Ilmu dan agama menjadi obyek yang diintegrasi-interkoneksikan. Adapun
landasan filosofisnya yaitu dari segi ontologi, epistemologi dan aksiologi. Ilmu
dan agama perlu diintegrasikan karena keduanya saling terkait dan melengkapi.
Adapun salah satu adanya integrasi yaitu hilangnya religiusitas dalam ilmu
sehingga perlu adanya dialog antar keduanya, pendekatan yang digunakan dalam
integrasi ilmu dan agama yaitu pendekatan konflik, kontras, kontak dan
3. konfirmasi. Pendekatan integrasi-interkoneksi banyak digunakan untuk
memandang suatu bidang keilmuan islam maupun umum.
Adapun aplikasi pendekatan integrasi-interkoneksi yaitu UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta. Sebelum menjadi UIN, yaitu IAIN masih menggunakan
pendekatan dikotomis–atomistik, kemudian menuju UIN berganti kepada
pendekatan integrative interkonektif.
Adapun konsep integrasi interkoneksi tergambar dalam “Jaring Laba-Laba
Keilmuan Teoantroposentrik-Integralistik dalam Universitas Negeri” yang sering
disebut spiderweb. Maksud dari spiderweb tesebut pada intinya yaitu antar ilmu
satu dengan yang lainnya saling tembus (integrasi-intrekoneksi). Etos dan nafas
reintegrasi epistemologi keilmuan era UIN yang dikembangkan ada tiga hal,
antara lain Hadarah al-Nash (penyangga budaya teks bayani), Hadarah al-‘Ilm
(teknik, komunikasi) dan Hadarah al-Falsafah (etik). Ketiga nafas itulah yang
dijadikan sebagai acuan bidang keilmuan UIN dan pijakan dalam
mengembangkannya.
Keunggulan
jurnal ini bisa dan mampu memberikan suatu informasi mengenai
pengaplikasian dari pendekatan integrasi-interkoneksi dan memberikan
pemaparan mengenai definisi dari integrasi-interkoneksi itu sendiri, serta
memaparkan penyebab dari adanya integrasi yaitu karena hilangnya religiusitas
atau pemahaman dalam ilmu sehingga adanya dialog antar ilmu dan agama yang
merupakan obyek dari integrasi-interkoneksi tersebut. jurnal ini mengaplikasikan
integrasi-interkoneksi yaitu UIN Sunan KalijagaYogyakarta yang sebelum
menjadi UIN, yaitu IAIN masih menggunakan pendekatan dikotomis-atomistik,
kemudian menuju UIN berganti kepada pendekatan integratif interkonektif
dengan konsep yang tergambar dalam integrasi-interkoneksi yaitu “jaring laba-
laba”. acuan bidang keilmuan dalam UIN dengan mengembangkan etos dan napas
reintegrasi epistemology yaitu ada tiga hal, antara lain hadarah al naas, hadarah al
‘ilm dan hadarah al falsafah.
4. Kekurangan
Jurnal ini memang memberikan informasi mengenai bagaimana
mengaplikasikan pendekatan integrasi-interkoneksi sekaligus alasan yang menjadi
penyebab munculnya integrasi-interkoneksi, tetapi mengenai definisi dari
integrasi-interkoneksi dalam jurnal ini belum bisa memberikan penjelasan yang
lebih rinci dan lebih jelas. Dalam jurnal ini juga banyak menggunakan kata-kata
dan kalimat yang susah untuk dipahami dengan cepat.
Saran
Jurnal ini akan menjadi lebih menarik jika menjelaskan secara rinci dan
detail mengenai definisi dari pendekatan integrasi-interkoneksi tersebut dan
apabila kata kata atau kalimat yang digunakan dalam jurnal ini menggunakan
kata kata yang mudah dipahami maka jurnal ini akan terlihat lebih baik.
Rekomendasi
- Spiderweb
memperkokoh paradigma integrasi-interkoneksi keilmuan yang tergambar
dalam jaring laba laba keilmuan dan kemampuan imajinasi kreatif dari amin
Abdullah dalam menyederhanakan sesuatu yang rumit dan men-simplekan sesuatu
yang susah.
- Master learning
mengembangkan semangat dalam pembelajaran untuk mencapai
kompetensi yang optimal