Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Resensi jurnal pai_rojatullisa[1]
1. RESENSI ARTIKEL JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Untuk memenuhi tugas mata kuliah “METODOLOGI PENELITIAN”
Dosen Pengampu: Nurul Faqih Isro’i M.Pd
Disususn Oleh:
Rojatullisa (1811179)
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK
TAHUN 2019
2. RESENSI ARTIKEL JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Judul : Model Perkuliahan Pendidikan Agama Islam yang Damai, Moderat, dan Toleran
Penulis : Munawar Rahmat
Keywords : Pendidikan Agama Islam; damai; moderat; toleran; metode dialog argumentatif
Sinopsis :
Perkuliahan PAI di perguruan tinggi memiliki fungsi selain memperkokoh keislaman
mahasiswa, juga membangun keberagaman yang damai, moderat, dan toleran. Penelitian ini
bertujuan untuk memahami model perkuliahan PAI yang damai, moderat, dan toleran.
Berdasarkan teori psikologi agama, manusia yang matang beragama adalah penganut agama
yang damai, moderat, dan toleran. Orang yang beragama matang mencapai perasaan tentram dan
damai, dimana cinta mendasari seluruh hubungan interpersonalnya. Oleh karena itu, orang
beragama matang bebas dari rasa benci, prejudice, permusuhan, dan lain-lain, tetapi cinta dan
harmoni merupakan dasar bagi kehidupan sosial atau interpersonalnya. Tipe ideal manusia yang
matang beragama menurut James adalah Rahib dan Bikkhu, atau menurut Ismail adalah Sufi,
dengan ciri-ciri taat beragama, damai, moderat, dan toleran.
Metode perkuliahan PAI yang diimplementasikan oleh ketiga responden berbeda-beda.
Tapi tujuannya sama, yakni membangun sikap dan perilaku Islami damai, moderat, dan toleran.
Ketiga macam metode yang diembangkan oleh responden sebagai berikut. Responden pertama,
juga dilakukan oleh responden kedua dan ketiga (tapi kedua responden ini lebih mengembangkan
metode lainnya), selain menggunakan metode kuliah konvensional (ceramah dan tanya jawab)
juga mengembangkan metode ‘riset sosial-keagamaan’ sederhana kemudian dikupas dengan
metode ‘studi ushul’ dan ‘lintas mazhab’. Responden kedua, selain menggunakan metode yang
diimplementasikan oleh responden pertama, juga mengimplementasikan metode ‘studi agama-
agama’ (bukan perbandingan agama). Responden ketiga, selain menggunakan metode yang
diimplementasikan oleh responden pertama, juga mengimplementasikan metode ‘tipologi
mazhab’ (bukan perbandingan mazhab).
3. Model perkuliahan PAI yang damai dan moderat menggunakan model materi PAI yang
substantif dan metode perkuliahan dengan metode ‘studi ushul’, ‘tipologi mazhab’, tipologi
agama’ yang dialogis argumentatif para mahasiswa dapat memahami ajaran utama agama-agama
dan mazhab-mazhab secara lebih luas dan mendalam. Model perkuliahan yang memadukan
pemilihan substansi materi PAI yang inklusif dan metode perkuliahan yang dialogis-argumentatif
ternyata dapat meningkatkan pemahaman dan toleransi mahasiswa terhadap agama-agama dan
mazhab-mazhab seagama yang berbeda.
Keunggulan/kelebihan:
Kelebihan jurnal ini telah mampu memberikan suatu informasi mengenai Model
Perkuliahan Pendidikan Agama Islam yang Damai, Moderat, dan Toleran. Dalam pengajaran
model ini terbukti berpengaruh terhadap metode perkuliahan PAI. Metode yang diberikan
kepada mahasiswa dituangkan dalam pembelajaran, sehingga dapat membantu mahasiswa
berkembang dan mengetahu model pembelajarannya.
Kekurangan:
Dengan jurnal ini mampu memberikan informasi tentang model perkuliahan PAI, namun
metodenya susah untuk dimengerti bagi saya. Terlalu banyak metode yang digunakan sehingga
membuat mahasiswa mungkin akan kewalahan. Dan dalam jurnal ini terlalu banyak kata-kata
yang asing tanpa ada maknanya, sehingga membuat pembaca bingung akan arti makna tersebut.
Saran:
Pada peneliti selanjutnya, diharapkan untuk memberikan metode perkuliahan yang
mudah untuk dilakukan oleh mahasiswa. dan untuk kata yang asing seharusnya diberi arti agar
tidak kesulitan atau bingung dalam membacanya.