AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
Prinsip pengendalian Pijal dan Tikus
1. MAKALAH MORFOLOGI SERANGGA
“Tentang prinsip pengendalian pijal dan tikus serta pengendalian kepadatan pinjal
dan tikus secara fisik, mekanik, biologi dan kimia”
KELOMPOK 7
NURUL AISA PIRI
LIONSIUS A.K SOPI
OKTOVIANUS M.D KASENG
FRANSISKA CINDRIANI O. RATO
POLTEKES KEMENKES KUPANG
TAHUN
2020/2021
2. PENGENDALIAN PINJAL DAN TIKUS
Penyakit tular vektor dan binatang pembawa penyakit masi menjadi masalah kesehatan
masyarakat. untuk melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat (1) dan Pasal 51 Peraturan Pemerintah Nomor 66
Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan, perlu mengatur ketentuan mengenai standar baku mutu
kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan untuk vektor dan binatang pembawa penyakit serta
pengendaliannya. Penyakit yang ditularkan melalui vektor dan binatang pengganggu masih menjadi
penyakit endemis di Indonesia bahkan dibeberapa bagian belahan dunia lainnya.
3. TIKUS
Tikus adalah satwa liar yang seringkali berasosiasi dengan kehidupan
manusia. Asoosiasi tikus dengan manusia sering kali bersifat
parasitisme, tikus mendapatkan keuntungan sedangkan manusia
sebaliknya, tikus sering menimbulkan gangguan bagi manusia
dibidang kesehatan, pertanian, perternakan maupun rumah
tangga.
01
4. Dunia : Animalia Filum : Chordata
Sub Filum : Vertebrata
Kelas : Mammalia
Subklas : Theria
Ordo : Rodentia
Sub ordo : Myomorpha
Famili : Muridae
Sub famili : Murinae
Genus : Bandicota, Rattus, dan Mus, Rattus norvegicus Rattus
exulans, Rattus tiomanicus, Rattus
argentiventer, Rattus niniventer, Bandicota, Mus
musculus.
Taksonomi
6. Pengendalian non kimiawi :
Upaya Pengendalian Tikus
Sanitasi dan hygiene lingkungan, Tikus akan berkembang biak dan hidup dengan
baik pada situasi dimana mereka dengan mudah mendapatkan
makanan,air,tempat perlindungan dan tempat tinggal yang tidak terganggu
01
02 Pencegahan secara fisik dan mekanis
Secara fisik: dilakukan dengan ekslusi atau struktur kedap tikus untuk menjegah
masuknya tikus
Dilakukan secara mekanik: dilakukan dengan membuat perlindungan ( proofing ) sehingga
tikus tidak dapat masuk kedalam rumah
7. Upaya Pengendalian Pinjal
PINJAL
Pinjal merupakan ektoparasit yang hidup di permukaan tubuh inang (Sucipto, 2011).
Menurut Soviana, dkk. (2006) pinjal bersifat semi obligat karena sebagian
hidupnya berada di tubuh inang.Pinjal termasuk ke dalam filum Arthropoda, kelas
Insecta, dan ordo Siphonaptera.Pinjal termasuk dalam bangsa Siphonaptera.
02
Klasifikasi dari beberapa spesies pinjal adalah sebagai berikut:
Xenopsylla cheopis
A
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Siphoneptera
Familia : Pulicidae
Genus : Xenopsylla
Spesies : Xenopsylla cheopis
8. B
C
Pulex irritans
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Siphoneptera
Familia : Pulicidae
Genus : Pulex
Spesies : Pulex irritans
Nosopsyllus fasciatus
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Siphoneptera
Familia : Ceratophyllidae
Genus : Nosopsyllus
Spesies : Nosopsyllus fasciatus
9. D Ctenophalides canis
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Siphoneptera
Familia : Pulicidae
Genus : Ctenophalides
Spesies : Ctenophalides canis
E Ctenophalides felis
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Siphoneptera
Familia : Pulicidae
Genus : Ctenophalides
Spesies : Ctenophalides felis
10. Pengendalian pinjal
Mekanik atau Fisik
Pengendalian pinjal secara mekanik dilakukan dengan cara membersihkan karpet, alas kandang,
daerah di dalam rumah yang biasa disinggahi tikus atauhewan lain dengan menggunakan vaccum
cleaner berkekuatan penuh, yang bertujuan untuk membersihkan telur, larva dan pupa pinjal yang
ada
01
Kimiawi
02
Pengendalian pinjal secara kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakaninsektisida.Repelen seperti
dietil toluamide (deet) atau benzilbenzoat bisa melindungi orang dari gigitan pinjal.Secara umum,
untuk mengatasi adanya pinjal, formulasi insektisida serbuk (dust) dapat diaplikasikan dalam
lantairumah, jalan tikus/lubang tikus. Selain dalam bentuk serbuk, dapat juga berupafogs/aerosol
(biasanya malathion) untuk fumigasi ruangan
11. 03 Biologi
Pengendalian biologi dapat dilakukan dengan mengendalikan
populasitikus di daerah pedesaan dan perkotaan melalui sanitasi
lingkungan, pengelolaan sampah yang baik, dan memperbaiki sanitasi
lingkungan yangrusak yang dapat dijadikan sebagai sarang tikus. Tidak
memiliki binatang peliharaan seperti kucing atau anjing, akan tetapi jika
memang memelihara kucing atau anjing harus terjaga sanitasi
lingkungannya dengan baik