2. LATAR BELAKANG & POLA PEMIKIRAN
Penerapan Program 5 / R
(Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin),
Sebagai landasan utama Penerapan Program
Budaya Kerja
di Perusahaan.
SE Gubernur Jawa Timur Nomor :
065/213/041/2010, tgl. 6 Januari 2010
3. “FOLOSOFI SISTEM MUTU”
TULIS APA YG KAMU KERJAKAN
(Write what you do)
KERJAKAN APA YG KAMU TULIS
(Do it what you write)
LAKUKAN PERBAIKAN TERUS
MENERUS
(Continue Improvement )
5. TEKNIK
IMPLEMENTASI
Ringkasan
Shitsuke =
Rajin =
Pembiasaan
Ringkasan
Shitsuke =
Rajin =
Pembiasaan
I. Maksud
1. Mengerjakan sgl sesuatu dgn benar sbg suatu
kebiasaan
II. Tujuan
1. Partisipasi penuh dlm mengembangkan
kebiasaan baik dan ruang kerja yg mengikuti
peraturan
2. Komunikasi dan umpan balik sbg kebiasaan se-
hari2
III. Aktivitas
1. 5R satu menit
2. Komunikasi umpan balik
3. Tanggungjawab perorangan
4. Melakukan kebiasaan baik
IV. Prinsip
1. Membentuk kebiasaan disiplin di tempat kerja
I. Maksud
1. Mengerjakan sgl sesuatu dgn benar sbg suatu
kebiasaan
II. Tujuan
1. Partisipasi penuh dlm mengembangkan
kebiasaan baik dan ruang kerja yg mengikuti
peraturan
2. Komunikasi dan umpan balik sbg kebiasaan se-
hari2
III. Aktivitas
1. 5R satu menit
2. Komunikasi umpan balik
3. Tanggungjawab perorangan
4. Melakukan kebiasaan baik
IV. Prinsip
1. Membentuk kebiasaan disiplin di tempat kerja
9. PRINSIP
IMPLEMENTASI
Mengembang
kan
Kebiasaan
Positif
Di
Tempat Kerja
(1 )
Mengembang
kan
Kebiasaan
Positif
Di
Tempat Kerja
(1 )
1. Pembiasaan adalah melakukan pekerjaan ber-
ulang2 shg scr alami dpt melakukan
pekerjaan tsb dgn benar
2. Pembiasaan merupakan sikap terakhir pd
sikap kerja 5R yg berisi ttg pembiasaan diri
bahwa kegiatan 5R bersifat kontinyu dan
saling berhubungan.
3. Tdk ideal jika melakukan pemilahan tetapi tdk
melakukan penataan, pembersihan, dan
perawatan.
4. Pembiasaan berarti sikap konsisten bahwa
apa yg dikerjakan, aturan yg terbentuk,
tatanan yg tlh dibuat saat penerapan Seiri,
Seiton, Seiso, Seiketsu disepakati dan
dilakukan bersama.
5. Prinsip rajin di Tempat Kerja adalah
*Lakukan apa yg hrs dilakukan & jangan
melakukan apa yg tdk boleh dilakukan*
1. Pembiasaan adalah melakukan pekerjaan ber-
ulang2 shg scr alami dpt melakukan
pekerjaan tsb dgn benar
2. Pembiasaan merupakan sikap terakhir pd
sikap kerja 5R yg berisi ttg pembiasaan diri
bahwa kegiatan 5R bersifat kontinyu dan
saling berhubungan.
3. Tdk ideal jika melakukan pemilahan tetapi tdk
melakukan penataan, pembersihan, dan
perawatan.
4. Pembiasaan berarti sikap konsisten bahwa
apa yg dikerjakan, aturan yg terbentuk,
tatanan yg tlh dibuat saat penerapan Seiri,
Seiton, Seiso, Seiketsu disepakati dan
dilakukan bersama.
5. Prinsip rajin di Tempat Kerja adalah
*Lakukan apa yg hrs dilakukan & jangan
melakukan apa yg tdk boleh dilakukan*
10. PRINSIP
IMPLEMENTASI
Dalam
Penerapan
Rajin/
Shitsuke
Di
Tempat Kerja
Lanjutan
(1 )
Dalam
Penerapan
Rajin/
Shitsuke
Di
Tempat Kerja
Lanjutan
(1 )
1. Semua karyawan sdh mulai terbiasa :
Merawat Ringkas, Rapi, Resik, dan
melaksanakan prosedur & standar
kerja, peka serta kreatif
2. Semua karyawan terbiasa
mengembangkan sikap positif di
Tempat Kerja seperti :
*Budaya antri, Budaya bersih,
Budaya tepat waktu, tepat janji,
selalu memakai atribut kerja,
bersikap ramah, mamatuhi sistem &
prosedur, penetapan target bersama,
keteladanan, kesempatan belajar,
dsb*
1. Semua karyawan sdh mulai terbiasa :
Merawat Ringkas, Rapi, Resik, dan
melaksanakan prosedur & standar
kerja, peka serta kreatif
2. Semua karyawan terbiasa
mengembangkan sikap positif di
Tempat Kerja seperti :
*Budaya antri, Budaya bersih,
Budaya tepat waktu, tepat janji,
selalu memakai atribut kerja,
bersikap ramah, mamatuhi sistem &
prosedur, penetapan target bersama,
keteladanan, kesempatan belajar,
dsb*
11. PRINSIP
IMPLEMENTASI
Forum
Karyawan
Untuk
membicarakan
masalah
Bersama
(2)
Forum
Karyawan
Untuk
membicarakan
masalah
Bersama
(2)
1. Sikap Rajin hanya dpt dibentuk melalui suatu
proses pendidikan, penyuluhan, hubungan
antar karyawan dan komunikasi yg intensif.
( Proses ini membangun sikap mental yg tdk
kelihatan )
2. Berbagai usaha nyata yg hrs rajin dilakukan :
• Forum pertemuan karyawan yg
membicarakan masalah bersama
• Forum pertemuan pagi ( morning meeting )
atau 5 menit pertemuan dpt digunakan
untuk maksud tsb.
Melalui pertemuan dpt terungkap berbagai
masalah serta pola pikir mereka. Diskusi dpt
dikembangkan guna menemukan berbagai
norma kerja positif bagi situasi kerja yg lebih
baik.
1. Sikap Rajin hanya dpt dibentuk melalui suatu
proses pendidikan, penyuluhan, hubungan
antar karyawan dan komunikasi yg intensif.
( Proses ini membangun sikap mental yg tdk
kelihatan )
2. Berbagai usaha nyata yg hrs rajin dilakukan :
• Forum pertemuan karyawan yg
membicarakan masalah bersama
• Forum pertemuan pagi ( morning meeting )
atau 5 menit pertemuan dpt digunakan
untuk maksud tsb.
Melalui pertemuan dpt terungkap berbagai
masalah serta pola pikir mereka. Diskusi dpt
dikembangkan guna menemukan berbagai
norma kerja positif bagi situasi kerja yg lebih
baik.
12. PRINSIP
IMPLEMENTASI
Pembinaan
Hubungan
Karyawan
(3)
Pembinaan
Hubungan
Karyawan
(3)
1. Acara kekeluargaan antar karyawan : arisan
karyawan, olah raga pagi bersama, makan
bersama, piknik bersama, dll
( Proses ini dpt dimanfaatkan untuk membina/
membangun sikap rajin di tempat kerja )
2. Melalui pembinaan rasa kebersamaan :
• Terbentuk kehidupan sosial karyawan shg
lebih mudah diarahkan agar mematuhi
norma kerja.
• Pembahasan aturan umum seperti :
mengenakan seragam kerja yg baik,
penggunaan APD atau membuang sampah
pd tempatnya.
• Kesepakatan thd aturan bersama makin
tumbuh, kebiasaan lain yg meningkatkan
kondisi tempat kerja dpt dikembangkan
1. Acara kekeluargaan antar karyawan : arisan
karyawan, olah raga pagi bersama, makan
bersama, piknik bersama, dll
( Proses ini dpt dimanfaatkan untuk membina/
membangun sikap rajin di tempat kerja )
2. Melalui pembinaan rasa kebersamaan :
• Terbentuk kehidupan sosial karyawan shg
lebih mudah diarahkan agar mematuhi
norma kerja.
• Pembahasan aturan umum seperti :
mengenakan seragam kerja yg baik,
penggunaan APD atau membuang sampah
pd tempatnya.
• Kesepakatan thd aturan bersama makin
tumbuh, kebiasaan lain yg meningkatkan
kondisi tempat kerja dpt dikembangkan
13. PRINSIP
IMPLEMENTASI
Sarana
untuk
Rajin
(4)
Sarana
untuk
Rajin
(4)
1. Rajin: tercipta bila ada sarana fisik
yg mengarahkan karyawan untuk
bersikap rajin:
• Kalender dan jam dinding yg
mengingatkan tepat waktu.
• Tempat sampah, locker pekerja,
APD, dll
( Agar sikap rajin semakin menguat )
2. Arahan positif yg bersifat
memberikan arahan lebih
diutamakan dari pada berbagai
larangan/ punishmen kpd
karyawan
1. Rajin: tercipta bila ada sarana fisik
yg mengarahkan karyawan untuk
bersikap rajin:
• Kalender dan jam dinding yg
mengingatkan tepat waktu.
• Tempat sampah, locker pekerja,
APD, dll
( Agar sikap rajin semakin menguat )
2. Arahan positif yg bersifat
memberikan arahan lebih
diutamakan dari pada berbagai
larangan/ punishmen kpd
karyawan
14. II. LANGKAH IMPLEMENTASI SHITSUKE/ RAJIN:
Langkah
( 1 )
Penetapan
Target
Bersama
Langkah
( 1 )
Penetapan
Target
Bersama
1. Usahakan pertemuan berkala para karyawan di
tempat kerja
2. Bahas praktek perilaku positif dpt dikembangkan
di antara karyawan
3. Ajak karyawan ikut memikirkan kebiasaan positif
yg perlu dikembangkan
4. Tentukan bersama berbagai target kebiasaan yg
perlu diperbaiki
5. Suatu ikrar bersama untuk mematuhinya
kemudian dpt dilakukan
6. Berikan kesempatan yg leluasa bagi karyawan
mengemukakan pendapatnya dan bersedialah
mendengarkan mereka.
1. Usahakan pertemuan berkala para karyawan di
tempat kerja
2. Bahas praktek perilaku positif dpt dikembangkan
di antara karyawan
3. Ajak karyawan ikut memikirkan kebiasaan positif
yg perlu dikembangkan
4. Tentukan bersama berbagai target kebiasaan yg
perlu diperbaiki
5. Suatu ikrar bersama untuk mematuhinya
kemudian dpt dilakukan
6. Berikan kesempatan yg leluasa bagi karyawan
mengemukakan pendapatnya dan bersedialah
mendengarkan mereka.
15. II. LANGKAH IMPLEMENTASI SHITSUKE/ RAJIN:
Langkah
( 2 )
Teladan
Atasan Perlu
Dikembangkan
Langkah
( 2 )
Teladan
Atasan Perlu
Dikembangkan
1. Atasan merupakan panutan bagi
karyawannya, karena itu hrs
konsekuen dlm mematuhi dan
menghormati semua aturan
2. Baik yg dibuat oleh perusahaan
maupun aturan setempat yg di
buat oleh karyawan atas
persetujuan Pimpinan
Perusahaan
3. Teladan atasan merupakan hal yg
tak dpt ditawar bagi pembinaan
karyawan.
1. Atasan merupakan panutan bagi
karyawannya, karena itu hrs
konsekuen dlm mematuhi dan
menghormati semua aturan
2. Baik yg dibuat oleh perusahaan
maupun aturan setempat yg di
buat oleh karyawan atas
persetujuan Pimpinan
Perusahaan
3. Teladan atasan merupakan hal yg
tak dpt ditawar bagi pembinaan
karyawan.
16. II. LANGKAH IMPLEMENTASI SHITSUKE/ RAJIN:
Langkah
( 3 )
Pembinaan
Hubungan
Karyawan
Langkah
( 3 )
Pembinaan
Hubungan
Karyawan
1. Karyawan tdk saling menyapa di tempat kerja
adalah gejala buruk, karena sopan santun
dan keramahan antar sesama tdk ada
Sekadar ucapan “Selamat pagi“, “Sampai
Ketemu“, “Terima Kasih” atau “maaf”
merupakan cermin dan sikap saling
menghargai.
2. Kebiasaan ini menjadi pelumas dlm
hubungan kerja disamping memberikan rasa
aman dan rasa diterima bagi karyawan.
3. Kenali karyawan satu demi satu : Namanya,
umur, latar belakang, keluarga, kebiasaan-2 ,
dsb
“Binalah hubungan baik dgn sesama
karyawan melalui perhatian yg tulus”
1. Karyawan tdk saling menyapa di tempat kerja
adalah gejala buruk, karena sopan santun
dan keramahan antar sesama tdk ada
Sekadar ucapan “Selamat pagi“, “Sampai
Ketemu“, “Terima Kasih” atau “maaf”
merupakan cermin dan sikap saling
menghargai.
2. Kebiasaan ini menjadi pelumas dlm
hubungan kerja disamping memberikan rasa
aman dan rasa diterima bagi karyawan.
3. Kenali karyawan satu demi satu : Namanya,
umur, latar belakang, keluarga, kebiasaan-2 ,
dsb
“Binalah hubungan baik dgn sesama
karyawan melalui perhatian yg tulus”
17. II. LANGKAH IMPLEMENTASI SHITSUKE/ RAJIN:
Langkah
( 4 )
Kesempatan
Belajar
Bagi
Karyawan
Langkah
( 4 )
Kesempatan
Belajar
Bagi
Karyawan
1. Seringkali Karyawan hanya diwajibkan bekerja
rutin sesuai dgn perintah dari atasannya
( Karyawan tdk diberi petunjuk apa makna dari
pekerjaannya )
hanya tahu hrs memasang ini atau itu, tdk tahu apa
kegunaan dan peran kerjanya bagi konsumen,
keadaan ini sering menimbulkan kebosanan kerja.
2. Karyawan membutuhkan wawasan pengalaman
baru guna memperkaya makna kehidupan
pribadinya dan menumbuhkan kebanggaan profesi
dlm dirinya.
Kuncinya : “Kesempatan Belajar” dpt berupa :
penyediaan buku dan sarana belajar, alat peraga
praktek, pelatihan sambil bekerja, kesempatan
untuk menguasai pekerjaan lain, penerapan sistem
bagi karyawan, gugus kendali mutu, bimtek yg
terkait, dll”
1. Seringkali Karyawan hanya diwajibkan bekerja
rutin sesuai dgn perintah dari atasannya
( Karyawan tdk diberi petunjuk apa makna dari
pekerjaannya )
hanya tahu hrs memasang ini atau itu, tdk tahu apa
kegunaan dan peran kerjanya bagi konsumen,
keadaan ini sering menimbulkan kebosanan kerja.
2. Karyawan membutuhkan wawasan pengalaman
baru guna memperkaya makna kehidupan
pribadinya dan menumbuhkan kebanggaan profesi
dlm dirinya.
Kuncinya : “Kesempatan Belajar” dpt berupa :
penyediaan buku dan sarana belajar, alat peraga
praktek, pelatihan sambil bekerja, kesempatan
untuk menguasai pekerjaan lain, penerapan sistem
bagi karyawan, gugus kendali mutu, bimtek yg
terkait, dll”
18. Diagram Shitsuke/Rajin
Disiplin/sikap
kerja/kebiasa
an positif
Budaya malu
Atribut kerja
Tepat waktu
Tepat janji
Keteladanan
Kesempatan
belajar
dll.
Aktif dan
kreatif
Saran-saran
Kaizen
Continous
improvement
dll.
Target /
sasaran
PDCA
Integrasi
sistem 5S/ 5R
ISO
GKM
TQM
Job Desc
dll.
Audit/lomba
5S/ 5R
Antar area /
departemen /
perusahaan
reward &
punishment
SHITSUKE/RAJINSHITSUKE/RAJIN
19. HAL-2 APA YG PERLU
DIPERHATIKAN DAN
DILAKSANAKAN UNTUK
MENJAGA
KESINAMBUNGAN
KEGIATAN 5S
Yg perlu
diperhatikan
Yg perlu
diperhatikan
1. Adanya rencana induk pelaksanaan
5S
2. Adanya susunan organisasi
pelaksana 5S
3. Adanya kotak alat atau sudut 5S
( 5SToolbox)
4. Adanya kompetisi 5S antar
departemen
5. Adanya kegiatan 5S mengenai
visible for Evefyone.
1. Adanya rencana induk pelaksanaan
5S
2. Adanya susunan organisasi
pelaksana 5S
3. Adanya kotak alat atau sudut 5S
( 5SToolbox)
4. Adanya kompetisi 5S antar
departemen
5. Adanya kegiatan 5S mengenai
visible for Evefyone.
RAJIN