SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
QHSE Meeting Mei
PT DUTA INSTRUMENT ALFA SAKTI
Pembahasan
• Pengertian Kebisingan
• Jenis Kebisingan
• Sumber Kebisingan
• Dampak Kebisingan
• Nab ( Nilai Ambang Batas
Kebisingan)
• Pengendalian Kebisingan
Pengertian Kebisingan
• Kebisingan adalah semua suara yang tidak
dikehendaki yang bersumber dari alat-alat
proses produksi dan/atau alat-alat kerja yang
pada tingkat tertentu dapat menimbulkan
gangguan pendengaran.( permenaker no 5
tahun 2018 Tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja)
• Menurut WHO, tidak ada perbedaan antara
“suara” dan “kebisingan”. “Suara” adalah
sebuah persepsi sensorik dan “kebisingan”
merupakan suara yang tidak dikehendaki.
Lebih jauh lagi, kebisingan merupakan
gangguan yang tidak ada alasannya dalam
sebuah pita frekuensi yang dipakai
(NIOSH,1991).
Jenis Kebisingan
1. Kebisingan Tetap
• Kebisingan dengan frekuensi terputus (discrete frequency noise),
yaitu kebisingan berupa nada-nada murni pada frekuensi yang
beragam, contohnya suara rnesin, suara kipas dan sebagainya.
• Board band noise, yaitu kebisingan dengan frekuensi terputus
dan digolongkan sebagai kebisingan tetap (steady noise).
Perbedaannya adalah board band noise terjadi pada frekuensi
yang lebih bervariasi (bukan “nada” murni).
2. Kebisingan Tidak tetap
• Fluctuating noise (kebisingan fluktuatif), yaitu
kebisingan yang selalu berubah-ubah selama rentang
waktu tertentu.
• Intermitten noise (Kebisingan yang terputus-putus dan
berubah-ubah), yaitu kebisingan yang besaran dan
bentuknya berubah-ubah, contohnya kebisingan lalu
lintas.
• Impulsive noise (Kebisingan impulsive), yaitu
kebisingan yang dihasilkan oleh suara-suara
berintensitas tinggi (memekakkan telinga) dalam
waku relatif singkat, misalnya suara ledakan senjata
api dan alat-alat sejenisnya
Sumber Kebisingan
• Di tempat kerja disadari maupun tidak, cukup banyak fakta yang menunjukkan
bahwa perusahaan beserta aktivitas-aktivitasnya ikut menciptakan dan menambah
keparahan tingkat bising di tempat kerja, misalnya :
1. mengoperasikan mesin-mesin produksi “ribut” yang sudah cukup tua;
2. terlalu sering mengoperasikan mesin-mesin kerja pada kapasitas kerja cukup tinggi dalam
periode operasi cukup panjang;
3. sistem perawatan dan perbaikan mesin-mesin produksi ala kadarnya misalnya mesin
diperbaiki hanya pada saat mesin mengalami kerusakan parah;
4. melakukan modifikasi/ perubahan/penggantian secara parsial pada komponen-komponen
mesin produksi tanpa mengindahkan kaidah-kaidah yang benar,
Dampak Kebisingan
• Dampak Auditorial
• Dampak Non-Auditorial
Dampak Auditorial
• Dampak auditorial cukup banyak jenisnya dengan tingkat keparahan yang
beragam, mulai bersifat sementara dan dapat disembuhkan/sembuh dengan
sendirinya, hingga Permanen, berikut untuk jenis jenis dari dampak auditorial :
1. Conductive hearing loss
Jenis gangguan ini diklasifikasikan sebagai masalah mekanis (mechanical hearing loss) karena menyerang bagian luar
dan tengah telinga pekerja, tepatnya selaput gending telinga dan ketiga tulang utama menjadi sulit atau tidak
bisa bergetar. Akibatnya, pekerja menjadi agak sulit mendengar
2. Sensorineural hearing loss
Sesuai dengan namanya, sensorineural hearing Ioss diklasifikasikan sebagai masalah padi sistem sensor, dan bukan
masalah mekinis, sensorineural hearing loss disebabkan ketidakberesan pada bagian dalam telinga, khususnya cochiea.
Tingkat keparahan sensorineural hearing loss cukup beragam, mulai ringan hingga serius, namun umumnya bersifat
permanen.
Dampak non-auditorial
• Selain menimbulkan dampak negatif (permanen atau sementara) terhadap sistem
pendengaran, kebisingan juga dapat mengganggu :
1. Sistem keseimbangan Cardiovasculer
Tekanan darah menjadi naik, denyut jantung meningkat
2. Kualitas tidur
Tingkat gangguan tidur sangat bervariasi pada setiap orang, mulai dari ringan
hingga berat, misalnya sering terbangun tanpa sebab yang jelas, tidak
tenang/sering berpindah posisi tidur/frekuensi gerakan tubuh cukup tinggi,
perubahan pada gerakan mata, Kondisi kejiwaan pekerja
Nab Kebisingan
• Nilai ambang batas adalah standar factor bahaya di tempat kerja sebagai
kadar/intensitas rata-rata tertimbang waktu (time weighted average) yang dapat diterima
tenaga kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan, daam
pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam
seminggu.sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. ( permenaker no 5 tahun 2018
Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja)
Pengendalian Kebisingan
• Mengurangi sumber bising adalah cara yang paling efektif untuk mencegah risiko ke pekerja, dan harus selalu
nrerrjadi pertimbangan ketika alat-alat perlengkapan pekeriaan yang baru atau merencanakan ternpat kerja
yang baru.
• Pengendalian kebisingan dapat menggunakan prinsip hierarki pengendalian risiko :
1. Eliminasi : Menghilangkan sumber suara sama sekali
2. Substitusi : Mengganti alat yang bising dengan alat yang lebih tidak bising
3. Engineering control : melakukan cleaning, lubrication, inspection and tightening untuk memastikan gesekan antar bagian alat bisa lebih
berkurang; penempatan pekerja di kabin kedap bunyi, melapisi tembok dengan lapisan penyerap bising.
4. Administrative control : memasang rambu-rambu peringatan, membuat prosedur untuk pengendalian bising, mengurangi waktu kerja di
area bising, memberlakukan work rotation untuk menghindari pekerja terpapar terus menerus, melakukan pemeriksaan rutin terkait
dengan kebisingan
5. Alat pelindung diri : Menggunakan ear plug atau ear muff.
Terima Kasih

More Related Content

Similar to MEMBAHAS KEBOISINGAN

Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda Ainur
 
Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGAN
Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGANHiperkes Faktor Fisik-KEBISINGAN
Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGANHerry Prakoso
 
Presentasi fis ling kebisingan
Presentasi fis ling   kebisinganPresentasi fis ling   kebisingan
Presentasi fis ling kebisinganMuh Akbar Triana
 
BAHAN PEREDAM SUARA RUANGAN.ppt
BAHAN PEREDAM SUARA RUANGAN.pptBAHAN PEREDAM SUARA RUANGAN.ppt
BAHAN PEREDAM SUARA RUANGAN.pptREKO HANDOYO
 
Bising dan kesan kepada kesihatan
Bising dan kesan kepada kesihatanBising dan kesan kepada kesihatan
Bising dan kesan kepada kesihatanHamidi Saidin
 
Laporan Praktikum Kesehatan Kerja Audiometri.pdf
Laporan Praktikum Kesehatan Kerja Audiometri.pdfLaporan Praktikum Kesehatan Kerja Audiometri.pdf
Laporan Praktikum Kesehatan Kerja Audiometri.pdf2440018015FIRMANSYAH
 
Workshop tuli akibat bising
Workshop tuli akibat bisingWorkshop tuli akibat bising
Workshop tuli akibat bisingAnna Suraya
 
permenaker 05 tahun 2018 tentang k3 lingkungan kerja
permenaker 05 tahun 2018 tentang k3 lingkungan kerjapermenaker 05 tahun 2018 tentang k3 lingkungan kerja
permenaker 05 tahun 2018 tentang k3 lingkungan kerjaSantiYuliandari
 
pptx_20221108_081851_0000.pptx
pptx_20221108_081851_0000.pptxpptx_20221108_081851_0000.pptx
pptx_20221108_081851_0000.pptxmeilayamanaka
 
Modul Gangguan Pendengaran
Modul Gangguan Pendengaran Modul Gangguan Pendengaran
Modul Gangguan Pendengaran anggiih
 
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdfPIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdfAnastasyaDiva1
 
PIO Kelompok 4 Bab 4 kondisi kerja dan psikologi kerekayasaan.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4 kondisi kerja dan psikologi kerekayasaan.pdfPIO Kelompok 4 Bab 4 kondisi kerja dan psikologi kerekayasaan.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4 kondisi kerja dan psikologi kerekayasaan.pdfathirahsyahna
 
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdfPIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdflinkannrfrnt
 
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdfPIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdfFarahKhalda
 

Similar to MEMBAHAS KEBOISINGAN (20)

Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
 
Modul praktikum
Modul praktikumModul praktikum
Modul praktikum
 
Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGAN
Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGANHiperkes Faktor Fisik-KEBISINGAN
Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGAN
 
Bising noising
Bising noisingBising noising
Bising noising
 
Lingkungan kerja
Lingkungan kerjaLingkungan kerja
Lingkungan kerja
 
Audiometri praktek
Audiometri praktekAudiometri praktek
Audiometri praktek
 
Presentasi fis ling kebisingan
Presentasi fis ling   kebisinganPresentasi fis ling   kebisingan
Presentasi fis ling kebisingan
 
BAHAN PEREDAM SUARA RUANGAN.ppt
BAHAN PEREDAM SUARA RUANGAN.pptBAHAN PEREDAM SUARA RUANGAN.ppt
BAHAN PEREDAM SUARA RUANGAN.ppt
 
Tugas kebisingan
Tugas kebisinganTugas kebisingan
Tugas kebisingan
 
Bising dan kesan kepada kesihatan
Bising dan kesan kepada kesihatanBising dan kesan kepada kesihatan
Bising dan kesan kepada kesihatan
 
Laporan Praktikum Kesehatan Kerja Audiometri.pdf
Laporan Praktikum Kesehatan Kerja Audiometri.pdfLaporan Praktikum Kesehatan Kerja Audiometri.pdf
Laporan Praktikum Kesehatan Kerja Audiometri.pdf
 
Workshop tuli akibat bising
Workshop tuli akibat bisingWorkshop tuli akibat bising
Workshop tuli akibat bising
 
permenaker 05 tahun 2018 tentang k3 lingkungan kerja
permenaker 05 tahun 2018 tentang k3 lingkungan kerjapermenaker 05 tahun 2018 tentang k3 lingkungan kerja
permenaker 05 tahun 2018 tentang k3 lingkungan kerja
 
pptx_20221108_081851_0000.pptx
pptx_20221108_081851_0000.pptxpptx_20221108_081851_0000.pptx
pptx_20221108_081851_0000.pptx
 
Modul Gangguan Pendengaran
Modul Gangguan Pendengaran Modul Gangguan Pendengaran
Modul Gangguan Pendengaran
 
kebisingan
kebisingankebisingan
kebisingan
 
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdfPIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
 
PIO Kelompok 4 Bab 4 kondisi kerja dan psikologi kerekayasaan.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4 kondisi kerja dan psikologi kerekayasaan.pdfPIO Kelompok 4 Bab 4 kondisi kerja dan psikologi kerekayasaan.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4 kondisi kerja dan psikologi kerekayasaan.pdf
 
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdfPIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
 
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdfPIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
 

Recently uploaded

penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 

Recently uploaded (18)

penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 

MEMBAHAS KEBOISINGAN

  • 1. QHSE Meeting Mei PT DUTA INSTRUMENT ALFA SAKTI
  • 2. Pembahasan • Pengertian Kebisingan • Jenis Kebisingan • Sumber Kebisingan • Dampak Kebisingan • Nab ( Nilai Ambang Batas Kebisingan) • Pengendalian Kebisingan
  • 3. Pengertian Kebisingan • Kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan/atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran.( permenaker no 5 tahun 2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja) • Menurut WHO, tidak ada perbedaan antara “suara” dan “kebisingan”. “Suara” adalah sebuah persepsi sensorik dan “kebisingan” merupakan suara yang tidak dikehendaki. Lebih jauh lagi, kebisingan merupakan gangguan yang tidak ada alasannya dalam sebuah pita frekuensi yang dipakai (NIOSH,1991).
  • 4. Jenis Kebisingan 1. Kebisingan Tetap • Kebisingan dengan frekuensi terputus (discrete frequency noise), yaitu kebisingan berupa nada-nada murni pada frekuensi yang beragam, contohnya suara rnesin, suara kipas dan sebagainya. • Board band noise, yaitu kebisingan dengan frekuensi terputus dan digolongkan sebagai kebisingan tetap (steady noise). Perbedaannya adalah board band noise terjadi pada frekuensi yang lebih bervariasi (bukan “nada” murni). 2. Kebisingan Tidak tetap • Fluctuating noise (kebisingan fluktuatif), yaitu kebisingan yang selalu berubah-ubah selama rentang waktu tertentu. • Intermitten noise (Kebisingan yang terputus-putus dan berubah-ubah), yaitu kebisingan yang besaran dan bentuknya berubah-ubah, contohnya kebisingan lalu lintas. • Impulsive noise (Kebisingan impulsive), yaitu kebisingan yang dihasilkan oleh suara-suara berintensitas tinggi (memekakkan telinga) dalam waku relatif singkat, misalnya suara ledakan senjata api dan alat-alat sejenisnya
  • 5. Sumber Kebisingan • Di tempat kerja disadari maupun tidak, cukup banyak fakta yang menunjukkan bahwa perusahaan beserta aktivitas-aktivitasnya ikut menciptakan dan menambah keparahan tingkat bising di tempat kerja, misalnya : 1. mengoperasikan mesin-mesin produksi “ribut” yang sudah cukup tua; 2. terlalu sering mengoperasikan mesin-mesin kerja pada kapasitas kerja cukup tinggi dalam periode operasi cukup panjang; 3. sistem perawatan dan perbaikan mesin-mesin produksi ala kadarnya misalnya mesin diperbaiki hanya pada saat mesin mengalami kerusakan parah; 4. melakukan modifikasi/ perubahan/penggantian secara parsial pada komponen-komponen mesin produksi tanpa mengindahkan kaidah-kaidah yang benar,
  • 6. Dampak Kebisingan • Dampak Auditorial • Dampak Non-Auditorial
  • 7. Dampak Auditorial • Dampak auditorial cukup banyak jenisnya dengan tingkat keparahan yang beragam, mulai bersifat sementara dan dapat disembuhkan/sembuh dengan sendirinya, hingga Permanen, berikut untuk jenis jenis dari dampak auditorial : 1. Conductive hearing loss Jenis gangguan ini diklasifikasikan sebagai masalah mekanis (mechanical hearing loss) karena menyerang bagian luar dan tengah telinga pekerja, tepatnya selaput gending telinga dan ketiga tulang utama menjadi sulit atau tidak bisa bergetar. Akibatnya, pekerja menjadi agak sulit mendengar 2. Sensorineural hearing loss Sesuai dengan namanya, sensorineural hearing Ioss diklasifikasikan sebagai masalah padi sistem sensor, dan bukan masalah mekinis, sensorineural hearing loss disebabkan ketidakberesan pada bagian dalam telinga, khususnya cochiea. Tingkat keparahan sensorineural hearing loss cukup beragam, mulai ringan hingga serius, namun umumnya bersifat permanen.
  • 8. Dampak non-auditorial • Selain menimbulkan dampak negatif (permanen atau sementara) terhadap sistem pendengaran, kebisingan juga dapat mengganggu : 1. Sistem keseimbangan Cardiovasculer Tekanan darah menjadi naik, denyut jantung meningkat 2. Kualitas tidur Tingkat gangguan tidur sangat bervariasi pada setiap orang, mulai dari ringan hingga berat, misalnya sering terbangun tanpa sebab yang jelas, tidak tenang/sering berpindah posisi tidur/frekuensi gerakan tubuh cukup tinggi, perubahan pada gerakan mata, Kondisi kejiwaan pekerja
  • 9. Nab Kebisingan • Nilai ambang batas adalah standar factor bahaya di tempat kerja sebagai kadar/intensitas rata-rata tertimbang waktu (time weighted average) yang dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan, daam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu.sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. ( permenaker no 5 tahun 2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja)
  • 10. Pengendalian Kebisingan • Mengurangi sumber bising adalah cara yang paling efektif untuk mencegah risiko ke pekerja, dan harus selalu nrerrjadi pertimbangan ketika alat-alat perlengkapan pekeriaan yang baru atau merencanakan ternpat kerja yang baru. • Pengendalian kebisingan dapat menggunakan prinsip hierarki pengendalian risiko : 1. Eliminasi : Menghilangkan sumber suara sama sekali 2. Substitusi : Mengganti alat yang bising dengan alat yang lebih tidak bising 3. Engineering control : melakukan cleaning, lubrication, inspection and tightening untuk memastikan gesekan antar bagian alat bisa lebih berkurang; penempatan pekerja di kabin kedap bunyi, melapisi tembok dengan lapisan penyerap bising. 4. Administrative control : memasang rambu-rambu peringatan, membuat prosedur untuk pengendalian bising, mengurangi waktu kerja di area bising, memberlakukan work rotation untuk menghindari pekerja terpapar terus menerus, melakukan pemeriksaan rutin terkait dengan kebisingan 5. Alat pelindung diri : Menggunakan ear plug atau ear muff.