Dokumen ini membahas tentang Kesultanan Samudra Pasai, mulai dari berdirinya kerajaan tersebut pada abad ke-13 di Selat Melaka, sumber-sumber sejarah yang menyebutkan keberadaannya, sultan-sultan yang memimpin, sistem pemerintahannya, perekonomian dan agama yang dianut masyarakatnya, hingga akhir pemerintahannya setelah ditaklukkan Portugal pada 1521. Warisan sejarah berupa penemuan makam Sultan Malik
2. Kesultanan samodra pasai
KELAS X IPA 6 SEMESTER II
KELOMPOK 1
NAMA ANGGOTA :
1.ARKAHA MIFTHAQUL JANNAH
2.DWI ARTINIGSIH
3.FITROTUL AINI
4.NUR WAHYU NINGSIH
5.NURROHMAH ARIYATI
MADRASAH ALIYAH NEGERI KLATEN
TAHUN 2016
3. Berdirinya Kesultanan Samodra Pasai
Menurut berita-berita luar yang juga diceritakan dalam Hikayat Raja-raja
Pasai kerajaan ini letaknya di kawasan Selat Melaka pada jalur hubungan
laut yang ramai antara dunia Arab, India dan Cina. Disebutkan pula bahwa
kerajaan ini pada abad ke XIII sudah terkenal sebagai pusat perdagangan di
kawasan itu.
Nama Samudera dan Pasai sudah populer disebut-sebut baik oleh sumber-
sumber Cina, Arab dan Barat maupun oleh sumber-sumber dalam negeri
seperti Negara Kertagama (karya Mpu Prapanca, 1365) pada abad ke XIII
dan ke XIV M. Dan tentang asal usul nama kerajaan ini ada berbagai
pendapat. Menurut J.L. Moens, kata Pasai berasal dari istilah Parsi yang
diucapkan menurut logat setempat sebagai Pa’Se. Dengan catatan bahwa
sudah semenjak abad ke VII M, saudagar-saudagar bangsa Arab dan Parsi
sudah datang berdagang dan berkediaman di daerah yang kemudian
terkenal sebagai Kerajaan Islam Samudera Pasai .
4. Sumber Sejarah yang Menyebut
Tentang Keberadaaan Kesultanan
Samodra Pasai.
a. Berita Marcopolo
b. Berita Ibnu Battutah Musafir dari Maroko
c. Berita Tome Pires
d. Hikayat Raja-Raja Pasai
e. Tulisan Pada Nisan Makam Sultan Malik as
Saleh
5. Sultan-Sultan yang Memerintah
Kesultanan SAMODRA PASAI
• Sultan Malik as-saleh (696H/1297M)
• Sultan Muhammad Malik Zahir (1297-1326)
• Sultan Muhammad Malik Zahir (1346-1383)
• Sultan Zainal Abidin Malik Zahir (1383-1405)
• Sultanah Nahrisyah (1405-1412)
• Abu Zain Malik Zahir (1412-1513)
• Mahmud Malik Zahir (1513-1524)
6. Sistem Pemerintahan Samodra Pasai
• Dalam struktur pemerintahan terdapat istilah menteri, syahbandar
dan kadi. Sementara anak-anak sultan baik lelaki maupun
perempuan digelari dengan Tun, begitu juga beberapa petinggi
kerajaan. Kesultanan Pasai memiliki beberapa kerajaan bawahan,
dan penguasanya juga bergelar sultan.
• Pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Malik az-Zahir,
Kerajaan Perlak telah menjadi bagian dari kedaulatan Pasai,
kemudian ia juga menempatkan salah seorang anaknya yaitu Sultan
Mansur di Samudera. Namun pada masa Sultan Ahmad Malik az-
Zahir, kawasan Samudera sudah menjadi satu kesatuan dengan
nama Samudera Pasai yang tetap berpusat di Pasai. Pada masa
pemerintahan Sultan Zain al-Abidin Malik az-Zahir, Lide (Kerajaan
Pedir) disebutkan menjadi kerajaan bawahan dari Pasai. Sementara
itu Pasai juga disebutkan memiliki hubungan yang buruk dengan
Nakur, puncaknya kerajaan ini menyerang Pasai dan mengakibatkan
Sultan Pasai terbunuh.
7. Perekonomian Samodra Pasai
• Pasai merupakan kota dagang, mengandalkan lada sebagai komoditi
andalannya, dalam catatan Ma Huan disebutkan 100 kati lada dijual
dengan harga perak tahil. Dalam perdagangan Kesultanan Pasai
mengeluarkan koin emas sebagai alat transaksi pada
masyarakatnya, mata uang ini disebut Deureuham (dirham) yang
dibuat 70% emas murni dengan berat 0.60 gram, diameter 10 mm,
mutu 17 karat.
• Sementara masyarakat Pasai umumnya telah menanam padi di
ladang, yang dipanen 2 kali setahun, serta memilki sapi perah untuk
menghasilkan keju. Sedangkan rumah penduduknya memiliki tinggi
rata-rata 2.5 meter yang disekat menjadi beberapa bilik, dengan
lantai terbuat dari bilah-bilah kayu kelapa atau kayu pinang yang
disusun dengan rotan, dan di atasnya dihamparkan tikar rotan atau
pandan.
8. Agama dan Kebudayaannya
• Islam merupakan agama yang dianut oleh masyarakat
Pasai, walau pengaruh Hindu dan Buddha juga turut
mewarnai masyarakat ini. Dari catatan Ma Huan dan
Tomé Pires,telah membandingkan dan menyebutkan
bahwa sosial budaya masyarakat Pasai mirip dengan
Malaka, seperti bahasa, maupun tradisi pada upacara
kelahiran, perkawinan dan kematian. Kemungkinan
kesamaan ini memudahkan penerimaan Islam di
Malaka dan hubungan yang akrab ini dipererat oleh
adanya pernikahan antara putri Pasai dengan raja
Malaka sebagaimana diceritakan dalam Sulalatus
Salatin.
9. Akhir Pemerintahannya
• Menjelang masa-masa akhir pemerintahan Kesultanan
Pasai, terjadi beberapa pertikaian di Pasai yang
mengakibatkan perang saudara. Sulalatus
Salatinmenceritakan Sultan Pasai meminta bantuan
kepada Sultan Melaka untuk meredam pemberontakan
tersebut. Namun Kesultanan Pasai sendiri akhirnya
runtuh setelah ditaklukkan oleh Portugal tahun 1521
yang sebelumnya telah menaklukan Melaka tahun
1511, dan kemudian tahun 1524 wilayah Pasai sudah
menjadi bagian dari kedaulatan Kesultanan Aceh.
10. Warisan Sejarah Kesultanan SAMODRA
PASAI
• Penemuan makam Sultan Malik as-Saleh yang bertarikh
696 H atau 1297 M, dirujuk oleh sejarahwan sebagai
tanda telah masuknya agama Islam di Nusantara
sekitar abad ke-13. Walau ada pendapat bahwa
kemungkinan Islam telah datang lebih awal dari itu.
Hikayat Raja-raja Pasai memang penuh dengan mitos
dan legenda namun deskripsi ceritanya telah
membantu dalam mengungkap sisi gelap sejarah akan
keberadaan kerajaan ini. Kejayaan masa lalu kerajaan
ini telah menginspirasikan masyarakatnya untuk
kembali menggunakan nama pendiri kerajaan ini untuk
Universitas Malikussaleh di Lhokseumawe