[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang kerajaan-kerajaan Islam di Sumatra, yaitu Kerajaan Perlak, Kerajaan Samudera Pasai, Kerajaan Malaka, dan Kerajaan Aceh. Kerajaan-kerajaan tersebut berdiri antara abad ke-13 hingga ke-16 Masehi dan menjadi pusat perdagangan internasional di kawasan tersebut.
8. Perlak berasal dari kata Peureulak adalah
suatu daerah di wilayah Aceh Timur
yang banyak ditumbuhi Kayu Peureulak.
Sehingga wilayah ini banyak didatangi
oleh orang luar untuk membeli kayu
tersebut. Mereka menyebut daerah
tempat pembelian dengan nama kayu
yang dihasilkannya sehingga terkenal
dengan nama sebutan negeri Perlak.
10. Kerajaan Perlak terletak di pesisir timur daerah
Aceh (daerah utara pulau Sumatra).
Pendiri dan rakyat penduduk Perlak adalah
keturunan Pho He La Syahrir Nuwi (Meurah
Perlak Syahir Nuwi) dan keturunan dari pasukan
pengikutnya.
12. “Sultan Sayid Abdul Aziz sebagai sultan
pertama kerajaan perlak atau lebih di
kenal dengan nama sultan Alaidin
Syah,yang memerintah pada tahun
840-864.
13. Sultan terakhir Perlak adalah sultan ke-
18, Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul
Aziz Johan Berdaulat (memerintah 1267
– 1292). Setelah ia meninggal, Perlak
disatukan dengan Kerajaan Samudera
Pasai di bawah pemerintahan sultan
Samudera Pasai, Sultan Muhammad Malik
Al Zahir, putra Al Malik Al-Saleh.
14. 1
2
3
4
5
6
Sultan Alaiddin Syed
Maulana Abdul Azis Shah
Sultan Makhdum Alaiddin Malik
Abdul Kadir Shah Johan Berdaulat
Sultan Alaiddin Syed
Maulana Abbas Shah
Sultan Alaiddin Syed
Maulana Ali Mughat Shah
Sultan Alaiddin Syed Maulana
Abdul Rahim Shah
Sultan Makhdum Alaiddin Malik
Muhammad Amin Shah Johan
Berdaulat
15. 7
8
9
10
11
12
Sultan Makhdum Alaiddin Abdul
Malik Shah Johan Berdaulat
Sultan Makhdum Alaiddin Malik
Abdullah Shah Johan Berdaulat
Sultan Makhdum Alaiddin Malik
Mahmud Shah Johan Berdaulat
Sultan Makhdum Alaiddin Malik
Mansur Shah Johan Berdaulat
Sultan Makhdum Alaiddin Malik
Ibrahim Shah Johan Berdaulat
Sultan Makhdum Alaiddin Malik
Ahmad Shah Johan Berdaulat
16. 13
14
15
16
17
18
Sultan Makhdum Alaiddin Malik
Mahmud Shah Johan Berdaulat
Sultan Makhdum Alaiddin Malik
Muhammad Amin Shah II Johan
Berdaulat
Sultan Makhdum Alaiddin Malik
Muhammad Shah Johan Berdaulat
Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Jalil
Shah Johan Berdaulat
Sultan Makhdum Alaiddin Malik
Usman Shah Johan Berdaulat
Sultan Makhdum Alaiddin Malik
Abdul Aziz Johan Berdaulat
18. Selain mengandalkan kayu perlaknya, dahulu
para pedagang persia dan arab mereka membawa
dagangan mereka (lada) dan mencoba
menanamnya di aceh dan ternyata lada di aceh
memiliki kualitas yang unggul dan dalam waktu
singkat aceh menjadi daerah pemasok terbesar
lada dan menjadikan bandar perlak sebagai kota
perdagangan yang bersifat internasional.dan kota
ini didatangi para pedagang dari
Mesir,Arab,Persia,dan Ghujarat.
20. “letak perlak yang sangat strategis membuat
kerajaan ini di datangi oleh para pedagang dan
juga pendakwah,kayu perlak yang sangat
terkenal inilah yang memancing para
pedagang dari penjuru dunia untuk
bersinggah, kedatangan mereka sangat lah
berpengaruh dengan kehidupan sosial
21. Dengan begitu rakyat
kerajaan perlak mengetahui cara
berdagang dan bersosialisasi
dengan orang asing,selain
berdagang mereka juga
menyebarkan agama islam atau
islamisasi dimana dengan cara
pernikahan campuran,pernikahan
ini di anggap hal yang efisien
untuk tujuan islamisasi dan juga
untuk berdagang.
23. Sebab-sebab dasar dari runtuhnya kerajaan yaitu
serangan dari kerajaan Sriwijaya yang membuat
pertahanan perlak menurun , di lain itu juga sultan
makhdum Alaidin Malik Muhammad Amin Syah II johan
ketika menjabat sebagai sultan beliau menikahkan kedua
putrinya dengan penguasa kerajaan. Dimana setelah
sepeninggal sultan makhdum Alaiddin Malik Abdul aziz
Syah johan, putra dari putri ganggang dan Al-Malik
assaleh yaitu sultan muhammad Malik Al-zahir
menggabungkan kekuasaan nya antara samudra pasai
dengan kerajaan perlak. Maka berahirlah kerajaan perlak
di sumatra.
27. KERAJAAN SAMUDERA PASAI
27
Kerajaan Samudra Pasai muncul pada sekitar abad 13, setelah kehancuran kerajaan Sriwijaya. Kerajaan ini didirikan oleh Marah Silu
yang kemudian berganti nama menjadi Malik As Saleh setelah beliau memeluk agama Islam.Kerajaan ini merupakan kerajaan Islam
pertama di Indonesia. Sultan Malik As Saleh berkuasa lebih kurang 29 tahun (1297-1326 M). Kerajaan Samudera Pasai merupakan
gabungan dari Kerajaan Pase dan Peurlak.
Kesultanan Pasai, juga dikenal dengan
Samudera Darussalam, atau
Samudera Pasai, adalah kerajaan Islam
yang terletak di pesisir pantai utara
Sumatera, kurang lebih di sekitar Kota
Lhokseumawe dan Aceh Utara, Provinsi
Aceh, Indonesia
30. “Pusat pemerintahan Kesultanan Pasai terletaknya
antara Krueng Jambo Aye (Sungai Jambu Air) dengan
Krueng Pase (Sungai Pasai), Aceh Utara.
Dalam struktur pemerintahan terdapat istilah menteri,
syahbandar dan kadi. Sementara anak-anak sultan baik
lelaki maupun perempuan digelari dengan Tun, begitu
juga beberapa petinggi kerajaan. Kesultanan Pasai
memiliki beberapa kerajaan bawahan, dan penguasanya
juga bergelar sultan.
31. Berikut ini adalah urutan para raja yang memerintah di
Samudera Pasai, yakni:
1. Sultan Malik as Saleh (Malikul Saleh).
2. Sultan Malikul Zahir, meninggal tahun 1326.
3. Sultan Muhammad, wafat tahun 1354.
4. Sultan Ahmad Malikul Zahir atau Al Malik Jamaluddin, meninggal tahun 1383.
5. Sultan Zainal Abidin, meninggal tahun 1405.
6. Sultanah Bahiah (puteri Zainal Abidin), sultan ini meninggal pada tahun 1428.
33. Kehidupan Ekonomi masyakarat Kerajaan Samudera Pasai
berkaitan dengan perdagangan dan pelayaran. Hal itu
disebabkan karena letak Kerajaan Samudera Pasai yang dekat
dengan Selat Malaka yang menjadi jalur pelayaran dunia saat
itu. Samudra Pasai memanfaatkan Selat Malaka yang
menghubungkan Samudra Pasai – Arab – India – Cina.
Samudra Pasai juga menyiapkan bandar-bandar dagang yang
digunakan untuk menambah perbekalan untuk berlayar
selanjutnya, mengurus masalah perkapalan, mengumpulkan
barang dagangan yang akan dikirim ke luar negeri, dan
menyimpan barang dagangan sebelum diantar ke beberapa
daerah di Indonesia.
35. KEHIDUPAN
SOSIAL
BUDAYA
Para pedagang asing yang singgah di Malaka untuk sementara
menetap beberapa lama untuk mengurusi perdagangan mereka.
Dengan demikian, para pedagang dari berbagai bangsa itu
bergaul selama beberapa lama dengan penduduk setempat.
Kesempatan itu digunakan oleh pedagang Islam dari Gujarat,
Persia, dan Arab untuk menyebarkan agama Islam. Dengan
demikian, kehidupan sosial masyarakat dapat lebih maju, bidang
perdagangan dan pelayaran juga bertambah maju.
.
36. KEL. 1 SEJARAH
RUNTUHNYA
KERAJAAN
SAMUDERA PASAI
Menjelang masa-masa akhir pemerintahan
Kesultanan Pasai, terjadi beberapa pertikaian di
Pasai yang mengakibatkan perang saudara.
Sulalatus Salatin menceritakan Sultan Pasai
meminta bantuan kepada Sultan Melaka untuk
meredam pemberontakan tersebut. Namun
Kesultanan Pasai sendiri akhirnya runtuh setelah
ditaklukkan oleh Portugal tahun 1521 yang
sebelumnya telah menaklukan Melaka tahun 1511,
dan kemudian tahun 1524 wilayah Pasai sudah
menjadi bagian dari kedaulatan Kesultanan Aceh.
38. PENINGGALAN KEL. 1KERAJAN SAMUDERA PASAI
Makan Sultan Malik Al-Saleh
Makam ini terletak di Desa
Beuringin, Kec Samudera
letaknya kurang lebih 17km
sebelah timur kota
Lhokseumawe.
Cakra Donya
Naskah Surat Sultan Zainal
Abidin
Stempel kerajaan Samudra
Pasai
Adalah sebuah lonceng
yang berbentuk stupa
buatan negeri Cina pada
tahun 1409 M.
Adalah surat tulisan Sultan
Zainal Abidin pada tahun
923H atau 1518M, naskah
atau surat ini ditujukan
kepada Kapitan Moran
Di temukan Desa Kuta Krueng,
Kec Samudera, Kabupaten
Aceh Utara. Saat ditemukan
stempel dalam keadaan patah
pada bagian gagangnya.
40. KERAJAAN MALAKA
Kesultanan Malaka adalah sebuah Kerajaan Mela
yang pernah berdiri di Pulau Sumatra dan Semanjun
Malaka. Kerajaan ini didirikan oleh Parameswara,
kemudian mencapai puncak kejayaan pada abad ke 1
dengan menguasai jalur pelayaran Selat Malaka, sebe
ditaklukan oleh Portugal tahun 1511. Kejatuhan Mala
43. “Kerajaan Malaka didirikan oleh Parameswara antara tahun 1380-1403
M. Parameswara berasal dari Sriwijaya, dan merupakan putra Raja
Sam Agi. Saat itu, ia masih menganut agama Hindu. Ia melarikan diri
ke Malaka karena kerajaannya di Sumatera runtuh akibat diserang
Majapahit. Pada saat Malaka didirikan, di situ terdapat penduduk asli
dari Suku Laut yang hidup sebagai nelayan.Mereka berjumlah lebih
kurang tiga puluh keluarga.Raja dan pengikutnya adalah rombongan
pendatang yang memiliki tingkat kebudayaan yang jauh lebih tinggi,
karena itu, mereka berhasil mempengaruhi masyarakat asli. Kemudian,
bersama penduduk asli tersebut, rombongan pendatang mengubah
Malaka menjadi sebuah kota yang ramai.
44. KEL 1 SEJARAH 44
KEHIDUPAN
POLITIK
Dalam menjalankan dan
menyelenggarakan politik negara,
ternyata para sultan menganut paham
politik hidup berdampingan secara
damai (co-existence policy) yang
dijalankan secara efektif. Politik hidup
berdampingan secara damai dilakukan
45. “
Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Malaka
Muhammad Iskandar Syah (Parameswara) (1405-1414)
Sri Maharaja (1414-1424 M)
Mudzafat Syah (1424-1458 M)
Sultan Mansyur Syah (1458-1477 M)
Sultan Alaudin Syah (1477-188 M)
Sultan Mahmud Syah (1488-1511 M)
47. “Bidang perdagangan merukan sumer utama kehidupan ekonomi
penduduknya. Pelabuhan Melaka menjadi pusatkegiatan
ekonomi bukan hamya untuk Kesultanan Malaka, melainkan juga
untuk kawasan nusantara.Pada masa kejayaanya, para pedagang
Indonesia benyak berlabuh di Pelabuhan Malaka den
mengadakan transaksi dengan pedagang Arab, Persia, Gujarat,
Benggala, dan Cina.
48. “Malaka memungut pajak penjualan, bea cukai barang-barang
yang masuk dan keluar, yang banyak memasukkan uang ke kas
negara. Sementara itu, raja maupun pejabat-pejabat penting
memperoleh upeti atau persembahan dari pedagang yang dapat
menjadikan mereka sangat kaya.Suatu hal yang penting dari
Kerajaan Malaka adalah adanya undang-undang laut yang berisi
pengaturan pelayaran dan perdagangan di wilayah kerajaan.
50. KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA
Pada kehidupan budaya, perkembangan seni sastra
Melayu mengalami perkembangan yang pesat seperti munculnya
karya-karya sastra yang menggambarkan tokoh-tokoh
kepahlawanan dari Kerajaan Malaka seperti Hikayat Hang Tuah,
Hikayat Hang Lekir dan Hikayat Hang Jebat.Sedangkan kehidupan
sosial Kerajaan Malaka dipengaruhi oleh faktor letak, keadaan alam
dan lingkungan wilayahnya.Sebagai masyarakat yang hidup dari
dunia maritim, hubungan sosial masyarakatnya sangatlah kurang
dan bahkan mereka cenderung mengarah ke sifat-sifat
individualisme.Kelompok masyarakat pun bermunculan, seperti
adanya golongan buruh dan majikan.
51. MASA KEJAYAAN KERAJAAN MALAKA
51
Sebagai salah satu bandar ramai di kawasan timur, Malaka juga ramai dikunjungi oleh para pedagang Islam.
Lambat laun, agama ini mulai menyebar di Malaka. Dalam perkembangannya, raja pertama Malaka, yaitu
Prameswara akhirnya masuk Islam pada tahun 1414 M. Dengan masuknya raja ke dalam agama Islam, maka
Islam kemudian menjadi agama resmi di Kerajaan Malaka, sehingga banyak rakyatnya yang ikut masuk Islam.
Selanjutnya, Malaka berkembang menjadi pusat perkembangan agama Islam di Asia Tenggara, hingga mencapai
puncak kejayaan di masa pemeritahan Sultan Mansyur Syah (1459—1477).Kebesaran Malaka ini berjalan seiring
dengan perkembangan agama Islam.Negeri-negeri yang berada di bawah taklukan Malaka banyak yang memeluk
agama Islam.Untuk mempercepat proses penyebaran Islam, maka dilakukan perkawinan antarkeluarga.
53. “Posisi Malaka yang sangat strategis
menyebabkannya cepat berkembang
dan menjadi pelabuhan yang ramai.Akhir
kesultanan Malaka terjadi ketika wilayah
ini direbut oleh Portugis yang dipimpin
oleh Alfonso d’albuquerque pada tahun
1511.
54. KEL 1 SEJARAH
MASJID AGUNG DELI
PENIGGALAN KERAJAAN
MALAKA
MASJID KUBRO BENTENG A’FARMOSA MATA UANG
56. “Kerajaan Islam yang pernah berdiri di provinsi Aceh, Indonesia.
Kesultanan Aceh terletak di utara pulau Sumatera dengan ibu
kota Bandar Aceh Darussalam dengan sultan pertamanya adalah
Sultan Ali Mughayat Syah yang dinobatkan pada Ahad, 1
Jumadil awal 913 H atau pada tanggal 8 September 1507.
Dalam sejarahnya yang panjang itu (1496 - 1903), Aceh
mengembangkan pola dan sistem pendidikan militer,
berkomitmen dalam menentang imperialisme bangsa Eropa,
memiliki sistem pemerintahan yang teratur dan sistematik,
mewujudkan pusat-pusat pengkajian ilmu pengetahuan, dan
menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain.
59. Kesultanan Aceh didirikan oleh Sultan Ali
Mughayat Syah pada tahun 1496. Pada
awalnya kerajaan ini berdiri atas wilayah
Kerajaan Lamuri, kemudian menundukan dan
menyatukan beberapa wilayah kerajaan
sekitarnya mencakup Daya, Pedir, Lidie, Nakur.
Selanjutnya pada tahun 1524 wilayah Pasai
sudah menjadi bagian dari kedaulatan
Kesultanan Aceh diikuti dengan Aru.
Pada tahun 1528, Ali Mughayat Syah
digantikan oleh putera sulungnya yang bernama
Salahuddin, yang kemudian berkuasa hingga
tahun 1537, Kemudian Salahuddin digantikan
oleh Sultan Alauddin Riayat Syah al-Kahar
yang berkuasa hingga tahun 1571
60. “Sultan Iskandar Muda memiliki suatu cita – cita untuk menjadikan Aceh menjadi kerajaan
yang kuat nan besar. Oleh karena itu, Sultan Iskandar Muda memiliki tekat untuk
menaklukkan kerajaan – kerajaan di Semenanjung Malaka diantaranya Pahang, Kedah,
Perlak, Johor dan masih banyak lagi.
Setelah Sultan Iskandar Muda meninggal, kepemimpinannya digantikan oleh Sultan
Iskandar Tani pada tahun 1636-1641. Dan kemudian kerajaan Aceh mengalami
kemunduran dikarenakan tidak ada sultan – sultan yang kuat lagi, sehingga Aceh pada
tahun 1641 tidak mampu lagi untuk melawan Belanda yang pada saat itu menguasai
Malaka.
61. K E H I D U P A N E K O N O M I
K E R A J A A N A C E H
KELOMPOK 1 SEJARAH
62. Perekonomian masyarakat Aceh
pada saat itu yang paling utama adalah
perdagangan. Pada suatu daerah yang subur
banyak menghasilkan lada. Karena daerah –
daerah pantai timur dan barat di kuasai oleh
Aceh, maka jumlah ekspor ladanya pun
semakin bertambah banyak.
Selain itu karena beberapa daerah
Semenanjung Malaka juga dikuasai oleh Aceh,
juga menyebabkan bertambahnya badan ekspor
penting timah dan juga lada. Dan selat Malaka
juga menjadi daerah kekuasaan Aceh yang
mana selat ini merupakan jalan dangang
internasional. Sehingga banyak pedagang –
pedagang dari bangsa asing yang berdagang ke
daerah Aceh seperti Belanda, Inggris, Arab,
Persia, Turki, India dan lain sebagainya.
KEHIDUPAN
EKONOMI
63. KEHIDUPAN SOSIAL KEL 1KERAJAAN ACEH
Kehidupan sosial di kerajaan Aceh pada saat itu muncul dua golongan yang saling
berebut untuk menjadi golongan yang berpengaruh di Aceh. Dua golongan itu ialah
golongan Teuku dan golongan Teungku. Yang mana golongan Teuku ini merupakan
golongan dari orang-orang bangsawan yang memegang kekuasaan sipil.
Sedangkan golongan Teungku merupakan golongan dari para ulama’ yang memiliki
peran penting di dalam bidang agama. Di dalam golongan para ulama’ yang
memegang kekuasaan atas dasar agama, masih ada dua persaingan yaitu persaingan
antara aliran Syiah dengan aliran Ahlussunnah wal Jama’ah. Pada saat kepemimpinan
Sultan Iskandar Muda, aliran yang berkembang dengan pesat adalah aliran syi’ah.
65. KELOMPOK 1 SEJARAH
1
2
3
4
Tidak adanya pemimpin yang
berkompeten seperti Sultan Iskandar
Muda
Pemisahan kekuasan yang dilakukan
daerah kekuasaan kerajaan
Pertikaian internal antar golongan di
aceh
Munculnya kerajaan lain yang lebih
berkompeten
P E N Y E B A B
R U N T U H N Y A
KERAJAAN ACEH
66. KELOMPOK 1 SEJARAH 66
PENYEBAB RUNTUHNYA
KERAJAAN ACEH
Runtuhnya kerajaan Aceh berawal dari strategi yang dilakukan oleh Dr. Christian Snougck
Hurgronje dengan menyusup berpura-pura untuk masuk pada agama islam dan tatkala itu
beliau diterima dengan baik oleh masyarakat Aceh.
Setelah beliau masuk islam, beliau mendapatkan kepercayaan dari para pemimpin Aceh dan
tatkala itu pula beliau mulai mengetahui apa saja kelemahan dari masyarakat Aceh. Kemudian
beliau menyarankan kepada Belanda untuk menyerang para Ulama’ karena kekuatan
masyarakat Aceh terletak pada para Ulama’.
68. PENINGGALAN KEL 1KERAJAAN ACEH
Masjid Indra Puri merupakan Masjid tua yang mana
diketahui bahwa dahulunya masjid ini merupakan
benteng Hindu yang menguasai tanah Aceh. Setelah
islam masuk, sekitar tahun 1300 masehi benteng ini
dialihfungsikan menjadi masjid.
MASJID BAITURRAHMAN TAMAN SARI GUNONGAN MASJID INDRA PURI
Taman sari gunongan adalah taman yang dibangun pada
masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda yang mana
taman ini dibangun sebagai hadiah untuk putrid Boyongan
di kerajaan Pahang yang mana putri ini merupakan putri
yang sangat dikagumi oleh Sultan Iskandar Muda.
Masjid Baiturrahman merupakan masjid peninggalan
kerajaan Aceh yang dibangun pada masa
pemerintahan Sultan Iskandar Muda tahun 1612
Masehi. Masjid ini pernah di Bakar oleh Belanda pada
saat agresi militer Belanda yang ke dua.
69. PENINGGALAN KEL 1KERAJAAN ACEH
Pinto khop merupakan bangunan peninggalan kerajaan Aceh yang mana pada saat
itu berfungsi sebagai pintu masuk untuk menuju ke taman Putroe Phang. Adapun
yang unik pada bangunan ini adalah bentuk atapnya yang menyerupai kubah.
Benteng Indra Prata merupakan peninggalan kerajaan Aceh yang terletak di pesisir
pantai Aceh. Benteng ini merupakan benteng yang fungsinya sangat vital bagi
pertahanan laut sehingga masih dijaga keasliannya oleh Sultan Iskandar Muda
hingga sekarang.
BENTENG INDRA PRATA PINTO KHOP