Dokumen tersebut membahas penanganan anak berkebutuhan khusus, meliputi penjelasan tentang berbagai jenis gangguan dan kesulitan yang dialami anak, teori penyebabnya, pilihan program pendidikan, dan metode penanganannya seperti terapi, pelatihan keterampilan, dan pengawasan perilaku.
3. THOMAS ALFA EDISON
mesin telegraf, bengkel ilmiah
yang besar dan yang pertama di
dunia, Gramofon, lampu listrik,
proyektor untuk film-film kecil,
lampu-lampu listrik di jalan-
jalan dan rumah-rumah ,
mendirikan perusahaan
General Electric, mendeteksi
pesawat terbang,
menghancurkan periskop
dengan senjata mesin,
mendeteksi kapal selam,
menghentikan torpedo dengan
jaring, menaikkan kekuatan
torpedo, kapal kamuflase, 1.093
paten
4. ALBERT EINSTEIN
Special Theory of Relativity, Relativity,
General Theory of Relativity,
Investigations on Theory of Brownian
Movement, and The Evolution of Physics,
About Zionism, Why War?, My
Philosophy, Out of My Later Years
honorary doctorate degrees in science,
medicine and philosophy from many
European and American universities.
Fellowships or Memberships of all the
leading scientific academies throughout
the world. Copley Medal of the Royal
Society of London in 1925, and the
Franklin Medal of the Franklin Institute
in 1935.
5. TOM CRUISE
Endless Love (1981) Top Gun
(1986); The Color of Money
(1986), Rain Man (1988) and
Born on the Fourth of July
(1989). 15 million dollars a
picture in such blockbuster
hits as
Interview with the Vampire: The Va
(1994), Mission: Impossible
(1996) and Jerry Maguire
(1996) - Academy Award
Nomination for best actor
6.
7. gangguan intelegensi, fisik, sensori, emosi,
atau perilaku, gangguan belajar, mempunyai
bakat khusus, dengan masalah kesehatan
mental (depresi, bunuh diri), kesehatan medis
(autism, asperger, disleksia, disgrafia, asma),
kesulitan proses informasi, gangguan bahasa,
kerusakan sensori, dan hidup dilingkungan
sulit.
9. Deshler :
kekurangan kemampuan akademik dasar
(membaca/matematika),
kelemahan dan kekuatan dibidang sosial,
emosional, dan pembelajaran,
kurang motivasi, konsep diri buruk,
sikap yang berlebihan (kurang terkoordinir dan
hiperaktivitas)
10. Mercer (1983) :
Gangguan persepsi motorik gangguan penglihatan
(diskriminasi penglihatan) dan motorik (gerakan yang
terkoordinir) disleksia
Gangguan psikolinguistik ketidakmampuan menerima,
menghubungkan, dan mengekspresikan bahasa tidak
memahami isi bacaan
Multisensori kurangnya sinergi antara stimulasi gerakan
dan rabaan dengan penglihatan kurang penguasaan
menulis,menggambar, sering menabrak teman
Perkembangan kesiapan melakukan tugas menulis harus
didukung dengan kematangan motorik halus anak
materi yang dipakai cerdas atau berbakat bosan dan
tidak termotivasi belajar jika materi tidak menarik
11. Durand & Barlow (2003) dan Nolen-Hoeksema
(2004) :
Genetik kelainan kromosom autisme
Biologis hiperaktivitas kerusakan otak
minimal; gangguan menentang aturan
ketidakseimbangan serotonin
Komplikasi sebelum dan saat kelahiran
kurang oksigen saat lahir disleksia
Lingkunganterpapar radiasi cacat
mental
12. (Benor, 1997; Special Education Service, 2006):
remediasi,
pembetulan kesalahan dengan segera setelah kesalahan
terlihat,
tutorial,
pembentukan ketrampilan khusus mempercepat
kemampuan menulis senam otak,
mengadaptasi, memodifikasi, atau memberikan
materi/kurikulum khusus,
alternatif metode perintah atau penilaian ujian disleksia
lisan , merekam soal dan jawaban bantuan; ujian menulis
anak dengan gangguan sensorik motorik komputer
13. (Benor, 1997; Special Education Service, 2006), remediasi,
pelatihan ketrampilan sosial cara komunikasi jika
menginginkan sesuatu atau menghindari perilaku bullying
dari lingkungan,
belajar strategi yang efektif dalam pembelajaran jembatan
keledai, peta pembelajaran untuk menghapal,
penambahan waktu atau mengurangi jumlah soal yang
akurat dalam melakukan penilaian dua jam maka dirubah
menjadi satu jam ; 100 soal dikurangi menjadi 70 soal,
kesalahan jawaban yang tidak mendasar tidak mengurangi
poin nilai mengalami kesulitan bicara atau menulis
dengan menukarkan p dengan b, maka dianggap benar,
14. PILIHAN PROGRAM BAGI ANAK BERKEBUTUHANPILIHAN PROGRAM BAGI ANAK BERKEBUTUHAN
KHUSUSKHUSUS
Mercer (1983), yaitu:Mercer (1983), yaitu:
sekolah khusussekolah khusus hambatan belajar berat.hambatan belajar berat.
sekolah khusus umum dan sekolah khusussekolah khusus umum dan sekolah khusus
berasrama.berasrama.
kelas khusus/spesialkelas khusus/spesial hambatan tingkathambatan tingkat
sedang hingga beratsedang hingga berat kelas paro-waktu dankelas paro-waktu dan
sepanjang waktu.sepanjang waktu.
kelas umumkelas umum hambatan belajar ringanhambatan belajar ringan (a)(a)
peralatan dan materi khusus, (b) peralatan,peralatan dan materi khusus, (b) peralatan,
materi, dan konsultasi khusus, (c) tutoring, (d)materi, dan konsultasi khusus, (c) tutoring, (d)
layanan khusus, (e) ruang dengan guru khusus,layanan khusus, (e) ruang dengan guru khusus,
dan (f) pusat pendidikan diagnosadan (f) pusat pendidikan diagnosa kelaskelas
pembauran atau inklusi, misalnya anak denganpembauran atau inklusi, misalnya anak dengan
kursi roda, autis, disleksia, atau mengalamikursi roda, autis, disleksia, atau mengalami
15. penanganan padapenanganan pada
anak berkebutuhan khususanak berkebutuhan khusus
• Mercer (1983), Durand & Barlow (2003), Nolen-Mercer (1983), Durand & Barlow (2003), Nolen-
Hoeksema (2004), dan SHoeksema (2004), dan Special Educationpecial Education
ServicesServices (2006:(2006:
• memberikan guru khusus pada anak sesuaimemberikan guru khusus pada anak sesuai
kebutuhannyakebutuhannya terapis okupasi untuk anakterapis okupasi untuk anak
dengan gangguan sensori motorik, atau gurudengan gangguan sensori motorik, atau guru
piano untuk anak berbakat musikpiano untuk anak berbakat musik
• memasukkan anak pada kelompok yangmemasukkan anak pada kelompok yang
dibentuk untuk meningkatkan pengalamandibentuk untuk meningkatkan pengalaman
diluar pembelajaran kelasdiluar pembelajaran kelas kelompokkelompok
akselerasi/mentoring/pengayaanakselerasi/mentoring/pengayaan
16. penanganan padapenanganan pada
anak berkebutuhan khususanak berkebutuhan khusus
• pelatihan pengaturan pernapasanpelatihan pengaturan pernapasan
gagapgagap dilatih untuk menarik napasdilatih untuk menarik napas
dan mengeluarkan dengan perlahan jikadan mengeluarkan dengan perlahan jika
mengalami gangguanmengalami gangguan
• pengawasan diripengawasan diri buku harian untukbuku harian untuk
meningkatkan emosi positif pada anakmeningkatkan emosi positif pada anak
dengan asmadengan asma
• pelatihan relaksasipelatihan relaksasi mengurangimengurangi ticstics
(gerakan tidak beraturan yang tidak dapat(gerakan tidak beraturan yang tidak dapat
dikendalikan) pada anak penderita sindromdikendalikan) pada anak penderita sindrom
TourettesTourettes atauatau cerebral palsycerebral palsy
17. penanganan padapenanganan pada
anak berkebutuhan khususanak berkebutuhan khusus
• rantai perilaku (rantai perilaku (behavioral chaining)behavioral chaining) pelatihan perawatan diripelatihan perawatan diri
dasar.dasar.
• pemberian penguatan positif untuk setiap perilaku yangpemberian penguatan positif untuk setiap perilaku yang
diinginkan, misalnya memberi hadiah mainan, makanan, ataudiinginkan, misalnya memberi hadiah mainan, makanan, atau
pujian dan senyuman setiap anak yang hiperaktif mau dudukpujian dan senyuman setiap anak yang hiperaktif mau duduk
selama 30 menit atau jika anak dapat menyelesaikan tugasselama 30 menit atau jika anak dapat menyelesaikan tugas
berhitung atau membacaberhitung atau membaca
• terapi kognitif-keperilakuan, yaitu merubah cara pandang atauterapi kognitif-keperilakuan, yaitu merubah cara pandang atau
melihat perspektif orang lain, misalnya mengajak anak agresifmelihat perspektif orang lain, misalnya mengajak anak agresif
untuk melihat pikiran orang lain yang tidak menyukaiuntuk melihat pikiran orang lain yang tidak menyukai
perbuatannyaperbuatannya
• bicara sendiri, yaitu melakukan pembicaraan positif kepadabicara sendiri, yaitu melakukan pembicaraan positif kepada
dirinya sendiri, misalnya melatih anak yang cengeng bicara ”akudirinya sendiri, misalnya melatih anak yang cengeng bicara ”aku
senang, aku aman” pada dirinysenang, aku aman” pada dirinya sdra sdr
18. penanganan padapenanganan pada
anak berkebutuhan khususanak berkebutuhan khusus
• senam otaksenam otak koordinasi sensori motorikkoordinasi sensori motorik kikuk atau disgrafiakikuk atau disgrafia
• teknik Lovaasteknik Lovaas memilih sebuah perilaku yang akan diajarkanmemilih sebuah perilaku yang akan diajarkan
pada anak autis, dan terapis membantu anak melakukan aktivitaspada anak autis, dan terapis membantu anak melakukan aktivitas
tersebut dengan memberi contoh, kemudian menyuruh anaktersebut dengan memberi contoh, kemudian menyuruh anak
untuk melakukannya sendiri, dan jika berhasil maka anak diberiuntuk melakukannya sendiri, dan jika berhasil maka anak diberi
hadiah misalnya boleh memainkan mainan yang sangat dia sukaihadiah misalnya boleh memainkan mainan yang sangat dia sukai
• terapi bermainterapi bermain main boneka untuk menggali perasaan negatifmain boneka untuk menggali perasaan negatif
anak yang depresi; mengenal huruf dengan menulis dananak yang depresi; mengenal huruf dengan menulis dan
menggambar di kotak pasir atau bola besarmenggambar di kotak pasir atau bola besar disleksiadisleksia
• terapi seniterapi seni menggambarmenggambar kecemasan, menarikecemasan, menari
meningkatkan ketrampilan sensori motorik anakmeningkatkan ketrampilan sensori motorik anak
• time outtime out agresif memukul teman/ tiba-tiba marahagresif memukul teman/ tiba-tiba marah duduk diduduk di
kursi dan tidak boleh melakukan apa pun sampai waktu tertentukursi dan tidak boleh melakukan apa pun sampai waktu tertentu
atau sampai emosi redaatau sampai emosi reda
19. PANDUAN UMUMPANDUAN UMUM
kreativitas guru dan orang tua dalam memberikan
tritmen yang sesuai dengan kondisi anak,
bersifat mengembangkan potensi yang sudah ada
pada anak,
kekonsistenan orang-orang di sekitar anak dalam
memberlakukan tritmen,
suasana hati/ emosi anak harus positif atau anak
tidak stress dalam menjalaninya
20. Mercer (1983) berpendapat bahwa sebelum
mengajar, guru harus:
(1) memahami bagaimana sebuah hambatan pada
diri peserta didik dapat mempengaruhi hasil belajar
gangguan sensori motorik anak sulit
menggambar bentuk tertentu, hernia atau asma
sakit jika lari atau meloncat
(2) mengenali hambatan dan mengembangkan
pengalaman belajar yang tersendiri autis atau
disleksia diajari kata benda dengan melemparkan
bola yang berisi kata timbul, membuat bentuk dari
benda
(3) memberikan perintah yang bersifat pribadi
mendekati tempat duduk peserta didik dengan
gangguan pendengaran, memberi perintah duduk
sambil menuntun anak hiperaktif duduk
21. (4) memahami emosi pada peserta didik yang
mengalami hambatan seperti sedih atau marah jika tidak
dapat mengerjakan tugas di kelas, atau diejek karena
kurang menguasai beberapa ketrampilan yang sudah
dikuasai teman-temannya
(5) menggunakan layanan dan dukungan dari pihak
mana pun, misalnya memberikan pekerjaan rumah yang
melibatkan bantuan orang tua atau teman dalam
mengajarkan materi tertentu, atau mengikutkan peserta
didik yang pencemas atau cengeng dalam ekstrakulikuler
menari yang dapat membantu meningkatkan endorphin
sehingga emosi anak akan lebih positif
(6) mengkomunikasikan hambatan peserta didik pada
orang tua secara efektif sehingga orang tua dapat
menerima kondisi anak dengan baik, tidak cemas atau
malah marah berlebihan, dan dapat bekerja sama
menangani anak yang bersangkutan
22. penilaian secara mendalam variasi metode
pembelajaran, memberikan instruksi atau materi
dengan cara berbeda
mendiskusikan keadaan anak dengan orang tua,
kepala sekolah, dan konselor sekolah melakukan
program layanan intervensi dan pencegahan untuk
meningkatkan perkembangan anak, termasuk
diantaranya kepercayaan diri, tanggung jawab,
kemandirian, juga ketrampilan sosial dan komunikasi
rencana pembelajaran khusus (individualized
educational program/IEP) bersama dengan konselor
dan orang tua menyatakan tingkat kemampuan
anak saat itu, tujuan insruksional per semester dan
tahunan, layanan khusus dan partisipasi kelas regular,
tanggal dan lamanya pelaksanaan setiap proyek
pembelajaran, dan kriteria prosedur, evaluasi, dan
jadual penilaian kemajuan peserta didik
23. PERANTEMAN SEBAYA DALAMPERANTEMAN SEBAYA DALAM
PENANGANAN ANAKPENANGANAN ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUSBERKEBUTUHAN KHUSUS
rekanan yang mendukung mengembangkan
kepercayaan diri dan potensi diri
kerjasama atau umpan balik sebaya
meningkatkan proses pembelajaran
penanganan anak agresif atau hiperaktif
melalui permainan manajemen kelas,
pendampingan dalam program prevensi bagi
anak asma atau berkecenderungan bunuh diri
24. PERAN ORANGTUA/KELUARGAPERAN ORANGTUA/KELUARGA
DALAM PENANGANAN ANAKDALAM PENANGANAN ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUSBERKEBUTUHAN KHUSUS
aktif mencari informasi dan melaksanakan program
yang membantu perkembangan anak psikolog,
terapis bahasa, dokter
keterlibatan keluarga dalam intervensi anak
Ortu/saudara/pengasuh sbg agen yang efektif dalam
membantu proses pembelajaran anak bekebutuhan
khusus
menerapkan pembelajaran di rumah mengikuti
rencana pembelajaran yang telah disusun di sekolah
membuat penanganan tersendiri sesuai kondisi khusus,
keunikan, kekuatan, dan kelemahan anak.
25.
26. Mari kita buat jembatan untukMari kita buat jembatan untuk
menyatukan langkah kita denganmenyatukan langkah kita dengan
anak-anak itu …anak-anak itu …