Dokumen tersebut membahas berbagai jenis kebutuhan khusus pada anak, seperti tunanetra, tunarungu, tunadaksa, berbakat, tunagrahita, lambat belajar, kesulitan belajar, tunalaras, dan autisme. Disebutkan pula karakteristik dan ciri-ciri dari masing-masing jenis kebutuhan khusus tersebut.
2. Istilah apa saja yang
anda ketahui tentang
anak berkebutuhan
khusus?
3. LABELING Keterbatasan Yang menghalangi fungsi
individu
Kondisi yang dihasilkan karena
impairment/kecacatan / disabilitas peran
dlm social/lterhambat/tidak seperti yang
normal
DISABILITY
HANDICAP
• A general malfunction of mental,
physical or psychological processes
• A disturbance in normal functioning
DISORDER
4. DEFINISI
Anak berkebutuhan khusus
adalah anak Yang memiliki
perbedaan dengan anak-
anak secara umum atau
rata-rata anak seusianya.
Anak dikatakan
berkebutuhan khusus jika
ada sesuatu yang kurang
atau bahkan lebih dalam
dirinya.
5. Anak dengan kebutuhan
khusus adalah anak yang
secara signifikan (bermakna)
mengalami
perbedaan/kelainan/penyimpa
ngan (fisik, mental-intelektual,
social, emosional) dalam
proses pertumbuhan/
perkembangannya
dibandingkan dengan anak-
anak lain seusianya sehingga
mereka memerlukan
pelayanan khusus.
DEFINISI
7. SEBELUM
KELAHIRAN
FAKTOR
PENYEBAB
• Gangguan Genetika :
Kelainan Kromosom,
Transformasi
• Infeksi Kehamilan
• Usia Ibu Hamil (high
risk group)
• Keracunan Saat Hamil
• Pengguguran•Lahir
Prematur
SAAT KELAHIRAN SETELAH
KELAHIRAN
• Proses kelahiran
lama (Anoxia),
prematur,
kekurangan oksigen
• Kelahiran dengan
alat bantu : Vacum
• Kehamilan terlalu
lama:
> 40 minggu
• Penyakit infeksi
bakteri (TBC),
virus
• Kekurangan zat
makanan (gizi,
nutrisi)
• Kecelakaan
• Keracunan
8. JENIS-JENIS KEBUTUHAN KHUSUS
Gangguan
Sensoris:
Tuna
netra, tuna
rungu
Gangguan
bicara dan
bahasa:
Tuna Wicara,
telat bicara
Gangguan fisik:
Tuna daksa,
celebral
palsy
Anak
cerdas
istimewa
atau
berbakat
Kesulitan belajar:
Disgrafia,
diskalkulia,
disleksia, slow
learner,
underachiver
Tuna
grahita
Retardasi
mental
Gangguan
emosi dan
perilaku
(Tuna laras):
ADD, ADHD,
ODD, CD
Gangguan
Spektrum
Autis
9. Tunanetra/anak yang mengalami gangguan
penglihatan
Tunanetra adalah anak yang
mengalami gangguan daya
penglihatannya, berupa kebutaan
menyeluruh atau sebagian, dan
walaupun telah diberi pertolongan
dengan alat-alat bantu khusus
masih tetap memerlukan
pelayanan pendidikan khusus.
10. Karakteristik Tunanetra/gangguan
penglihatan
• Tidak mampu melihat
• Tidak mampu mengenali orang pada jarak 6
meter
• Kerusakan nyata pada kedua bola mata
• Sering meraba-raba/tersandung waktu
berjalan
• Mengalami kesulitan mengambil benda
kecil di dekatnya
• Bagian bola mata yang hitam berwarna
keruh/besisik/kering
• Peradangan hebat pada kedua bola mata
• Mata bergoyang terus
11. Tunarungu adalah anak yang kehilangan
seluruh atau sebagian daya
pendengarannya sehingga tidak atau
kurang mampu berkomunikasi secara
verbal dan walaupun telah diberikan
pertolongan dengan alat bantu dengar
masih tetap memerlukan pelayanan
pendidikan khusus.
Tunarungu/anak yang mengalami gangguan
pendengaran
12. • Tidak mampu mendengar
• Terlambat perkembangan bahasa
• Sering menggunakan isyarat dalam
berkomunikasi
• Kurang/tidak tanggap bila diajak bicara
• Ucapan kata tidak jelas
• Kualitas suara aneh/monoton
• Sering memiringkan kepala dalam usaha
mendengar
• Banyak perhatian terhadap getaran
• Keluar cairan ‘nanah’ dari kedua telinga
Karakteristik Tunarungu/ gangguan
pendengaran
13. Derajat gangguan pendengaran terbagi
menjadi empat tingkatan,dimulai dari
gangguan pendengaran ringan (26 – 40
dB), gangguan pendengaran sedang (41
– 60 dB), gangguan pendengaran berat
(61 – 90 dB), dan gangguan
pendengaran sangat berat (>90 dB)
Rentang pendengaran normal pada seseorang, yaitu 250-
8.000 Hz pada 25 dB atau lebih rendah.
Karakteristik Tunarungu/ gangguan
pendengaran
14. Tunadaksa adalah anak yang mengalami
kelainan atau cacat yang menetap pada alat
gerak (tulang, sendi, otot) sedemikian rupa
sehingga memerlukan pelayanan
pendidikan khusus
Contohnya CEREBRAL PALSY : Gangguan
yang melibatkan kurangnya koordinasi otot,
gemetar, atau cara bicara yang tidak jelas
Tunadaksa/ mengalami kelainan anggota
tubuh/gerakan
15. • Anggota gerak tubuh kaku/lemah/lumpuh
• Kesulitan dalam gerakan (tidak sempurna,
tidak lentur/tidak terkendali)
• Terdapat bagian anggota gerak yang tidak
lengkap/tidak sempurna/lebih kecil dari
biasa
• Terdapat cacat pada alat gerak
• Jari tangan kaku dan tidak dapat
menggenggam
• Kesulitan pada saat berdiri/berjalan/duduk,
dan menunjukkan sikap tubuh tidak normal
Karakteristik Tunadaksa/ kelainan anggota
tubuh/gerakan
16. Anak berbakat adalah anak yang
memiliki potensi kecerdasan
(inteligensi), kreativitas, dan
tanggungjawab terhadap tugas (task
commitment) di atas anak-anak
seusianya (anak normal), sehingga
untuk mewujudkan potensinya
menjadi prestasi nyata, memerlukan
pelayanan pendidikan khusus.
Berbakat/memiliki kemampuan dan
kecerdasan luar biasa
17. • Membaca pada usia lebih muda
• Membaca lebih cepat dan lebih banyak
• Memiliki perbendaharaan kata yang luas
• Mempunyai rasa ingin tahu yang kuat
• Mempunyai minat yang luas, juga terhadap
masalah orang dewasa
• Mempunyai inisiatif dan dapat berkeja sendiri
• Menunjukkan keaslian (orisinalitas) dalam
ungkapan verbal
• Memberi jawaban-jawaban yang baik
• Dapat memberikan banyak gagasan
• Luwes dalam berpikir
Karakteristik Anak Berbakat/ memiliki kemampuan
dan kecerdasan luar biasa
18. Tunagrahita (retardasi mental) adalah
anak yang secara nyata mengalami
hambatan dan keterbelakangan
perkembangan mental jauh di bawah
rata-rata sedemikian rupa sehingga
mengalami kesulitan dalam tugas-tugas
akademik, komunikasi maupun sosial,
dan karenanya memerlukan layanan
pendidikan khusus.
Tunagrahita
19. Anak yang memiliki potensi intelektual sedikit
di bawah normal tetapi belum termasuk
tunagrahita. Dalam beberapa hal mengalami
hambatan atau keterlambatan berpikir,
merespon rangsangan dan adaptasi sosial,
tetapi masih jauh lebih baik dibanding dengan
yang tunagrahita, lebih lamban dibanding
dengan yang normal, mereka butuh waktu
yang lebih lama dan berulang-ulang untuk
dapat menyelesaikan tugas-tugas akademik
maupun non akademik, dan karenanya
memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
Lamban belajar (slow learner)
20. • Rata-rata prestasi belajarnya
selalu rendah (kurang dari 6)
• Dalam menyelesaikan tugas-
tugas akademik sering
terlambat dibandingkan
teman-teman seusianya
• Daya tangkap terhadap
pelajaran lambat
• Pernah tidak naik kelas.
Karakteristik Anak Lamban Belajar
21. Anak yang secara nyata mengalami kesulitan dalam
tugas-tugas akademik khusus (terutama dalam hal
kemampuan membaca, menulis dan berhitung atau
matematika), diduga disebabkan karena faktor
disfungsi neurologis, bukan disebabkan karena faktor
inteligensi (inteligensinya normal bahkan ada yang di
atas normal), sehingga memerlukan pelayanan
pendidikan khusus. Antara lain: kesulitan belajar
membaca (disleksia), kesulitan belajar menulis
(disgrafia), atau kesulitan belajar berhitung
(diskalkulia), sedangkan mata pelajaran lain mereka
tidak mengalami kesulitan yang signifikan (berarti).
Anak yang mengalami kesulitan belajar
spesifik
22. • Mengalami kesusahan untuk belajar atau
mengingat huruf alphabet
• Sering melakukan salah pengucapan pada kata-
kata yang terlihat sama, “baby talk” adalah hal
yang biasa
• Kesusahan mengenali huruf-huruf, misalnya
kesalahan mengenali huruf “t” menjadi “d”
• Kesusahan untuk mengenali ritme dalam sebuah
kalimat
• Perkembangan kemampuan membaca terlambat
• Kemampuan memahami isi bacaan rendah
• Kalau membaca sering banyak kesalahan
DISLEKSIA (KESULITAN BELAJAR
MEMBACA)
23. • Kalau menyalin tulisan sering terlambat
selesai
• Sering salah menulis huruf b dengan p,
p dengan q, v dengan u, 2 dengan 5, 6
dengan 9, dan sebagainya
• Hasil tulisannya jelek dan tidak terbaca
• Tulisannya banyak salah/terbalik/huruf
hilang
• Sulit menulis dengan lurus pada kertas
tak bergaris.
DISGRAFIA (KESULITAN BELAJAR MENULIS)
24. • Sulit membedakan tanda-tanda: +, -, x,
:, >, <, =
• Sulit mengoperasikan
hitungan/bilangan
• Sering salah membilang dengan urut
• Sering salah membedakan angka 9
dengan 6; 17 dengan 71, 2 dengan 5, 3
dengan 8, dan sebagainya
• Sulit membedakan bangun-bangun
geometri.
DISKALKULIA (KESULITAN BELAJAR
BERHITUNG)
25. Anak yang mengalami kesulitan dalam
penyesuaian diri dan bertingkah laku tidak
sesuai dengan norma-norma yang berlaku
dalam lingkungan kelompok usia maupun
masyarakat pada umumnya, sehingga
merugikan dirinya maupun orang lain, dan
karenanya memerlukan pelayanan
pendidikan khusus demi kesejahteraan
dirinya maupun lingkungannya.
Contohnya ADD, ADHD.
Tunalaras/anak yang mengalami gangguan emosi
dan perilaku.
26. GANGGUAN PERKEMBANGAN PERVASIF DITANDAI DENGAN
MASALAH-MASALAH INTERAKSI SOSIAL, KOMUNIKASI
VERBAL DAN NON VERBAL SERTA PERILAKU REPETITIF.
BENTUKNYA:
• AUTISME
• ASPERGER SINDROME
• RETT SINDROME ( KOMUNIKASI BAHASA)
• CHILHOOD DISINTEGRATIVE DISORDER (MENGALAMI
KEMUNDURAN PD UMUR 12 TAHUN KEATAS)
• PERVASIVE DEVELOPMENTAL DISORDER NOT
OTHERWISE SPECIFIED (PDD-NOS)
AUTISME SPECTRUM DISORDER
27. Pre-record your Canva
presentation to
present anytime, anywhere.
GANGGUAN BAHASA
GANGGUAN ARTIKULASI
GANGGUAN SUARA
GANGGUAN KEFASIHAN
Masalah dalam pengucapan bunyi
dengan benar
Gangguan menghasilkan suara-suara yang
serak, parau, terlalu keras atau rendah
Biasa disebut gagap, dimana anak ragu-ragu
tidak teratur, berlama-lama atau mengulang
dalam berbicara
28. Pre-record your Canva
presentation to
present anytime, anywhere.
GANGGUAN BAHASA
GANGGUAN BAHASA
BAHASA RESEPTIF
BAHASA EKSPRESIF
Kelemahan yang signifikan dalam bahasa
ekspresif maupun reseptif anak
Penerimaan dan pemahaman
bahasa
Kemampuan untuk mengekspresifkan pemikiran
seseorang dan berkomunikasi dengan orang lain
29. Thank You!
BILA ADA INDIKASI ANAK YANG
TIDAK SESUAI TUMBUH
KEMBANGNYA JANGAN SELF
DIAGNOSIS, SEGERA CEK KE KLINIK
TUMBUH KEMBANG.