SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
Bimbingan Konseling
Anak Berkebutuhan
Khusus
Ratna Widiastuti
THEODORE ROOSEVELT
PRESIDEN AMERIKA KE-
28
JENDERAL
PERAIH NOBEL
PENJELAJAH ALAM
PENULIS BUKU
MENEMUKAN SUNGAI
THOMAS ALFA EDISON
mesin telegraf, bengkel ilmiah
yang besar dan yang pertama di
dunia, Gramofon, lampu listrik,
proyektor untuk film-film kecil,
lampu-lampu listrik di jalan-jalan
dan rumah-rumah , mendirikan
perusahaan General Electric,
mendeteksi pesawat terbang,
menghancurkan periskop dengan
senjata mesin, mendeteksi kapal
selam, menghentikan torpedo
dengan jaring, menaikkan
kekuatan torpedo, kapal
kamuflase, 1.093 paten
ALBERT EINSTEIN
Special Theory of Relativity, Relativity,
General Theory of Relativity,
Investigations on Theory of Brownian
Movement, and The Evolution of Physics,
About Zionism, Why War?, My
Philosophy, Out of My Later Years
honorary doctorate degrees in science,
medicine and philosophy from many
European and American universities.
Fellowships or Memberships of all the
leading scientific academies throughout
the world. Copley Medal of the Royal
Society of London in 1925, and the
Franklin Medal of the Franklin Institute
in 1935.
TOM CRUISE
Endless Love (1981) Top Gun
(1986); The Color of Money
(1986), Rain Man (1988) and
Born on the Fourth of July
(1989). 15 million dollars a
picture in such blockbuster hits
as Interview with the Vampire:
The Vampire Chronicles (1994),
Mission: Impossible (1996) and
Jerry Maguire (1996) - Academy
Award Nomination for best
actor
ATAU
YANG
INI?
GANGGUAN AUTISTIK
KARAKTERISTIK
• Adanya impairemen besar pada kemampuan
individu untuk berkomunikasi secara emosional
dengan orang lain
• Sebelum usia 3 tahun menunjukkan keanehan di
berbagai bidang seperti tidak adanya respon
• 3 karakteristik gangguan autistik  impairement
dalam interaksi sosial, impairement dalam
komunikasi, serta keanehan perilaku, minat dan
aktivitas
Impairement dalam interaksi sosial
• Perilaku non verbal menunjukkan adanya jarak
emosional (menghindari kontak mata, membuat
ekspresi wajah, postur, dan penggunaan isyarat
aneh sebagai cara mengontrol interaksi
• Menahan diri dari hubungan teman sebaya
• Kurang memiliki kemampuan berbagi, pikiran,
perilaku, dll
• Saat bayi menolak pelukan dan gelitikan orang
tua
Impairement dalam komunikasi
• Tidak mampu berbicara atau menunjukkan
penundaan serius dalam kemunculan
kemampuan bicara
• Bisa bicara dengan gaya bicara yang aneh,
intonasi, nada kecepatan, dan ritme yang
tidak biasa
• Tidak mampu memerankan peran sesuai
usianya
Keanehan perilaku, minat, dan
aktivitas
• Sangat sibuk dengan satu aktivitas minat sehingga
lupa dengan aktivitas lain
• Tertarik khusus dengan benda2 aneh yang tidak
biasa
• Patuh pada rutinitas sehari-hari dan sangat kaku
• Gerakan tubuh aneh dan berulang,
• Perilaku membahakan dri sendiri
• tantrum
HIPERAKTIF
Suatu gangguan yang melibatkan
ketidakmampuan untuk memperhatikan
dan hiperaktivitas-impulsivitas
• Ketidakmampuan u/memperhatika 
perilaku teledor, lupa dgn aktivitas hari-
hari, dan masalah perhatian yang lain.
• Hiperaktivitas  gelisah, tidak pernah
lelah, bergerak yang tidak perlu,
kesulitan untuk bermain dengan tenag
serta, berbicara berlebihan
• Impulsivitas terlihat pada individu yang
memunculkan jawaban dengan segera,
tidak dapat menunggu giliran, intrupsi
atau memaksa kpd org lain.
Karakteristik diagnostik
• Kurangnya kemampuan memperhatikan
1. Membuat kesalahn atau gagal untuk mengahadapi
detail
2. Memiliki kesulitan dalam mempertahankan
perhatian
3. Tidak mendengarkan ketika diajak berbicara
4. Tidak mengikuti instruksi atau tanggung jawab
5. Menghindari tugas2 yang memerlukan usaha
mental yg terjaga
6. Menghilangkan benda-benda penting bagi suatu
tugas
7. Mengalami kesulitan mengorganisasikan aktivitas
8. Mudah terganggu
9. Sering pelupa
• Hiperaktivitas-impulsivitas
1. Sering kali gelisah atau mengeliat2
2. Sering meninggalkan tempat duduk walaupun
tidak perlu
3. Sering berlari saat tidak diperlukan
4. Kesulitan bermain atau terlibat dikegiatan yang
menyengangkan
5. Berbicara berlebihan
6. Sering kali disebut “berlari” atau berperilaku
seolah-olah :digerakkan suatu motor”
• impulsif
1. Sering menjawab pertanyaan sebelum sls
ditanyakan
2. Sering sulit menunggu giliran
3. Sering mengintrupsi atau menyerobot
ADHD pada jenjang usia
Rentan usia Masalah yang ditimbulkan
Anak-anak Kekurangan prestasi belajar, mengalami
masalah disiplin berulang kali, menarik diri,
sering kali memerlukan pengajaran di kelas
khusus
Remaja Akademis, kekacauan emosi, hubungan
dengan orla dan keluarga, konflik dengan
ortu, keterampilan sosial yang buruk,
penyalahgunaan obat-obat terlarang, seks
bebas.
Dewasa Pelupa, tidak teratur terhadap tugas, tidak
toleran terhadap stress, emosinya labil,
tidak mampu memenuhi target waktu.
RETARDASI MENTAL
• @suatu kondisi yang hadir sejak masa akank-
kanak, dicirikan dengan fungsi intelektual
umum secara signifikan berada di bawah rata-
rata (70 kebawah)
• Penyebab Retardasi Mental
1. Penyebab yang diwariskan
Disebabkan oleh kelebihan kromosom ke 21.
jarang bertahan hidup sampai usia 9 tahun.
Berusia 50 tahun dengan kesehatan yang buruk,
dan hampir semuanya mengalami perubahan otak
hampir sama dengan penderita Alzheimer.
2. Penyebab lingkungan
paparan obat-obatan atau bahan kimia
beracun tertentu, mal nutrisi, dan infeksi
selama fase kritis perkembangan janin.
• Karakteristik diagnostik
1. memiliki fungsi intelektual di bawah rata-rata
dengan pengukuran IQ pada kisaran 70 atau
dibawahnya
2. Memiliki defisit atau impairmen berulang dlaam
fungsi adaptif setidaknya pada 2 area dari area2
berikut : komunikasi, perawatan diri, kehidupan
rumah, keterampilan sosial/interpersonal,
penggunaan sumber daya komunitas,
pengarahan diri, keterampilan akademis
fungsional, kerja, waktu luang, kesehatan dan
keselamatan.
3. Derajat keparahan berkisar antara ringan,
menegah berat, sangat berat.
Tingkat RM Rentang IQ Prasekolah (0-5thn) Usia Sekolah (6-19 thn)
Ringan 50/55-70 Dapat mengembangkan
keterampilan sosial dan
komunikasi, retradasi minimal
pada area sensori motorik, sering
tidak diketahui beda usianya
Dapat mempelajari
keterampilan akademis
hingga level kelas 6; dapat
dibimbing untuk
komformitas sosial.
Menengah 35/40-
50/55
Dapat berbicara atau belajar
berkomunikasi, kesadaran sosial
yang rendah, keterampilan motorik
sedang, dapat diajari latihan
keterampilan menolong diri,
membutuhkan beberapa
pengawasan
Dapat dilatih keterampilan
sodial dan pekerjaan;
kemungkinan tidak dapat
naik di atas kelas 2;
beberapa kemandirian di
tempat familiar
Tingkat RM Rentang IQ Prasekolah (0-5thn) Usia Sekolah (6-19
thn)
Berat 20/25-35/40 Perkembangan
motorik yang buruk
dan keterampilan
bahasa yang
minimal,umumnya
tidak dapat dilatih
keterampilan
menolong diri
sendiri, komunikasi
sanagt sedikit
Dapat belajar bicara
atau berkomunikasi,
dapat dilatih
keterampilan dasar
menolong diri
sendiri, dapat dilatih
melakukan kebiasaan
yang sistematis
Sangat berat Di bawah 20 atau 25 Retradasi yang besar,
dengan kapasitas
keberfungsian yang
minimal dlaam area
sensoris motorik,
membutuhkan
perawatan yang
intens
Ada beberapa
perkembangan
motorik, dapat
merespon latihan
menolong diri yang
terbatas.
• Treatmen
– Tidak ada penyembuhan untuk retradasi mental
– Intervensi sejak dini dapat mengembangkan
kemampuan motorik yang lebi baik, penggunaan
bahasa dan keterampilan sosial yang lebih baik.
– Mainstreaming  penggabungan orang cacat
kognitifdan fisik ke kelas dalam sekolah biasa
dengan asisten untuk memenuhi kebutuhan
khusus mereka.
Learning disorder
• Keterlambatan atau kekurangan dalam
keterampilan akademis yang jelas terlihat
ketika pencapaian individu pada tes standar
lebih rendah dari orang lainyang berada pada
kelompok usia,, tingkat pendidikan, dan
tingkat kecerdasan yang sama.
• Discalculia
Kesulitan menghadapi tugas-tugas dan konsep
matematis. Kelemahan jelas terlihat pada
keterampilan linguistik seperti memamhami
istilah-istilah, simbol, atau konsep matematis
•
Disgraphia
tulisan dicirikan dengan pengejaan dan
struktur yang buruk, kesalahan dalam
penggalan, serta ketidakteraturan dalam
paragraf
• Disleksia
suatu ganguan belajar yang dicirikan denagn
individu menghilangkan, mengubah, atau
menggantikan kata-kata ketika membaca,
serta membaca dengan lambat dan tersendat-
sendat.
gangguan  intelegensi, fisik, sensori, emosi,
atau perilaku, gangguan belajar, mempunyai
bakat khusus, dengan masalah kesehatan
mental (depresi, bunuh diri), kesehatan medis
(autism, asperger, disleksia, disgrafia, asma),
kesulitan proses informasi, gangguan bahasa,
kerusakan sensori, dan hidup dilingkungan
sulit.
 Suyanto (2005) :
 berisiko  kurang gizi, ibunya AIDS,
 Cacat buta, keterbelakangan mental (dengan
sindroma Down, Turner, Klinefelter
 berbakat dan cerdas
 kesulitan perilaku  hiperaktivitas, autism,
agresif, pemalu/minder, mencuri, cengeng,
tergantung, dan fobia.
 Deshler :
 kekurangan kemampuan akademik dasar
(membaca/matematika),
 kelemahan dan kekuatan dibidang sosial,
emosional, dan pembelajaran,
 kurang motivasi, konsep diri buruk,
 sikap yang berlebihan (kurang terkoordinir
dan hiperaktivitas)
 Mercer (1983) :
 Gangguan persepsi motorik  gangguan penglihatan
(diskriminasi penglihatan) dan motorik (gerakan yang
terkoordinir)  disleksia
 Gangguan psikolinguistik ketidakmampuan menerima,
menghubungkan, dan mengekspresikan bahasa  tidak
memahami isi bacaan
 Multisensori  kurangnya sinergi antara stimulasi gerakan
dan rabaan dengan penglihatan  kurang penguasaan
menulis,menggambar, sering menabrak teman
 Perkembangan  kesiapan melakukan tugas menulis harus
didukung dengan kematangan motorik halus anak
 materi yang dipakai  cerdas atau berbakat  bosan dan
tidak termotivasi belajar jika materi tidak menarik
 Durand & Barlow (2003) dan Nolen-Hoeksema
(2004) :
 Genetik kelainan kromosom  autisme
 Biologis hiperaktivitas  kerusakan otak
minimal; gangguan menentang aturan 
ketidakseimbangan serotonin
 Komplikasi sebelum dan saat kelahiran
kurang oksigen saat lahir  disleksia
 Lingkunganterpapar radiasi  cacat
mental
proses pembelajaran bagi anak
berkebutuhan khusus
 (Benor, 1997; Special Education Service, 2006):
 remediasi,
 pembetulan kesalahan dengan segera setelah kesalahan
terlihat,
 tutorial,
 pembentukan ketrampilan khusus  mempercepat
kemampuan menulis senam otak,
 mengadaptasi, memodifikasi, atau memberikan
materi/kurikulum khusus,
 alternatif metode perintah atau penilaian  ujian disleksia
 lisan , merekam soal dan jawaban bantuan; ujian
menulis anak dengan gangguan sensorik motorik 
komputer
proses pembelajaran bagi anak
berkebutuhan khusus
 (Benor, 1997; Special Education Service, 2006), remediasi,
 pelatihan ketrampilan sosial  cara komunikasi jika
menginginkan sesuatu atau menghindari perilaku bullying
dari lingkungan,
 belajar strategi yang efektif dalam pembelajaran
jembatan keledai, peta pembelajaran untuk menghapal,
 penambahan waktu atau mengurangi jumlah soal yang
akurat dalam melakukan penilaian  dua jam maka
dirubah menjadi satu jam ; 100 soal dikurangi menjadi 70
soal,
 kesalahan jawaban yang tidak mendasar tidak mengurangi
poin nilai  mengalami kesulitan bicara atau menulis
dengan menukarkan p dengan b, maka dianggap benar,
Pilihan program bagi anak
berkebutuhan khusus
 Mercer (1983), yaitu:
 sekolah khusus hambatan belajar berat.  sekolah
khusus umum dan sekolah khusus berasrama.
 kelas khusus/spesial  hambatan tingkat sedang
hingga berat  kelas paro-waktu dan sepanjang
waktu.
 kelas umum  hambatan belajar ringan  (a)
peralatan dan materi khusus, (b) peralatan, materi,
dan konsultasi khusus, (c) tutoring, (d) layanan
khusus, (e) ruang dengan guru khusus, dan (f) pusat
pendidikan diagnosa  kelas pembauran atau inklusi,
misalnya anak dengan kursi roda, autis, disleksia, atau
mengalami gangguan perhatian/hiperaktif yang
belajar di kelas umum
penanganan pada
anak berkebutuhan khusus
• Mercer (1983), Durand & Barlow (2003), Nolen-
Hoeksema (2004), dan Special Education
Services (2006:
• memberikan guru khusus pada anak sesuai
kebutuhannya  terapis okupasi untuk anak
dengan gangguan sensori motorik, atau guru
piano untuk anak berbakat musik
• memasukkan anak pada kelompok yang
dibentuk untuk meningkatkan pengalaman
diluar pembelajaran kelas kelompok
akselerasi/mentoring/pengayaan
penanganan pada
anak berkebutuhan khusus
• pelatihan pengaturan pernapasan gagap
 dilatih untuk menarik napas dan
mengeluarkan dengan perlahan jika
mengalami gangguan
• pengawasan diri buku harian untuk
meningkatkan emosi positif pada anak
dengan asma
• pelatihan relaksasi  mengurangi tics
(gerakan tidak beraturan yang tidak dapat
dikendalikan) pada anak penderita sindrom
Tourettes atau cerebral palsy
penanganan pada
anak berkebutuhan khusus
• rantai perilaku (behavioral chaining)  pelatihan perawatan diri
dasar.
• pemberian penguatan positif untuk setiap perilaku yang
diinginkan, misalnya memberi hadiah mainan, makanan, atau
pujian dan senyuman setiap anak yang hiperaktif mau duduk
selama 30 menit atau jika anak dapat menyelesaikan tugas
berhitung atau membaca
• terapi kognitif-keperilakuan, yaitu merubah cara pandang atau
melihat perspektif orang lain, misalnya mengajak anak agresif
untuk melihat pikiran orang lain yang tidak menyukai
perbuatannya
• bicara sendiri, yaitu melakukan pembicaraan positif kepada
dirinya sendiri, misalnya melatih anak yang cengeng bicara ”aku
senang, aku aman” pada dirinya sdr
penanganan pada
anak berkebutuhan khusus
• senam otak  koordinasi sensori motorik kikuk atau disgrafia
• teknik Lovaas  memilih sebuah perilaku yang akan diajarkan
pada anak autis, dan terapis membantu anak melakukan aktivitas
tersebut dengan memberi contoh, kemudian menyuruh anak
untuk melakukannya sendiri, dan jika berhasil maka anak diberi
hadiah misalnya boleh memainkan mainan yang sangat dia sukai
• terapi bermain  main boneka untuk menggali perasaan negatif
anak yang depresi; mengenal huruf dengan menulis dan
menggambar di kotak pasir atau bola besar  disleksia
• terapi seni  menggambar  kecemasan, menari 
meningkatkan ketrampilan sensori motorik anak
• time out  agresif memukul teman/ tiba-tiba marah duduk di
kursi dan tidak boleh melakukan apa pun sampai waktu tertentu
atau sampai emosi reda
PANDUAN UMUM
 kreativitas guru dan orang tua dalam memberikan
tritmen yang sesuai dengan kondisi anak,
 bersifat mengembangkan potensi yang sudah ada pada
anak,
 kekonsistenan orang-orang di sekitar anak dalam
memberlakukan tritmen,
 suasana hati/ emosi anak harus positif atau anak tidak
stress dalam menjalaninya
Mercer (1983) berpendapat bahwa sebelum
mengajar, guru harus:
(1) memahami bagaimana sebuah hambatan pada
diri peserta didik dapat mempengaruhi hasil belajar
 gangguan sensori motorik  anak sulit
menggambar bentuk tertentu, hernia atau asma 
sakit jika lari atau meloncat
(2) mengenali hambatan dan mengembangkan
pengalaman belajar yang tersendiri  autis atau
disleksia diajari kata benda dengan melemparkan
bola yang berisi kata timbul, membuat bentuk dari
benda
(3) memberikan perintah yang bersifat pribadi 
mendekati tempat duduk peserta didik dengan
gangguan pendengaran, memberi perintah duduk
sambil menuntun anak hiperaktif duduk
(4) memahami emosi pada peserta didik yang mengalami
hambatan seperti sedih atau marah jika tidak dapat
mengerjakan tugas di kelas, atau diejek karena kurang
menguasai beberapa ketrampilan yang sudah dikuasai
teman-temannya
(5) menggunakan layanan dan dukungan dari pihak mana
pun, misalnya memberikan pekerjaan rumah yang
melibatkan bantuan orang tua atau teman dalam
mengajarkan materi tertentu, atau mengikutkan peserta
didik yang pencemas atau cengeng dalam ekstrakulikuler
menari yang dapat membantu meningkatkan endorphin
sehingga emosi anak akan lebih positif
(6) mengkomunikasikan hambatan peserta didik pada
orang tua secara efektif sehingga orang tua dapat
menerima kondisi anak dengan baik, tidak cemas atau
malah marah berlebihan, dan dapat bekerja sama
menangani anak yang bersangkutan
 penilaian secara mendalam  variasi metode
pembelajaran, memberikan instruksi atau materi
dengan cara berbeda
 mendiskusikan keadaan anak dengan orang tua,
kepala sekolah, dan konselor sekolah  melakukan
program layanan intervensi dan pencegahan untuk
meningkatkan perkembangan anak, termasuk
diantaranya kepercayaan diri, tanggung jawab,
kemandirian, juga ketrampilan sosial dan komunikasi
 rencana pembelajaran khusus (individualized
educational program/IEP) bersama dengan konselor
dan orang tua  menyatakan tingkat kemampuan
anak saat itu, tujuan insruksional per semester dan
tahunan, layanan khusus dan partisipasi kelas regular,
tanggal dan lamanya pelaksanaan setiap proyek
pembelajaran, dan kriteria prosedur, evaluasi, dan
jadual penilaian kemajuan peserta didik
Mari kita buat jembatan untuk menyatukan
langkah kita dengan anak-anak itu …

More Related Content

Similar to BK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS 2023.ppt

KOLABORASI 1 KELOMPOK 3.pptx
KOLABORASI 1 KELOMPOK 3.pptxKOLABORASI 1 KELOMPOK 3.pptx
KOLABORASI 1 KELOMPOK 3.pptxTiaraR4
 
kanak kanak keperluan khas
kanak kanak keperluan khaskanak kanak keperluan khas
kanak kanak keperluan khasSha Amran
 
Asuhan keperawatan pada anak dan remaja
Asuhan keperawatan pada anak dan remajaAsuhan keperawatan pada anak dan remaja
Asuhan keperawatan pada anak dan remajaRama Laweru
 
Pendidikan anak dengan keterbatasan
Pendidikan anak dengan keterbatasanPendidikan anak dengan keterbatasan
Pendidikan anak dengan keterbatasanAntary Yuniar Widi
 
Masalah pembelajaran-jenis-add-adhd (1)
Masalah pembelajaran-jenis-add-adhd (1)Masalah pembelajaran-jenis-add-adhd (1)
Masalah pembelajaran-jenis-add-adhd (1)Norhaizan Ramli
 
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptxPPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptxloloxmanahati
 
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademikanak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademikEkta Lifiana
 
Siswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan KhususSiswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan KhususWahyuindratmoko
 
Abnormalitas pada-anak-autism-retardasi-mental1
Abnormalitas pada-anak-autism-retardasi-mental1Abnormalitas pada-anak-autism-retardasi-mental1
Abnormalitas pada-anak-autism-retardasi-mental1mochamad heri
 
Mengenal Karakter Anak Berkebutuhan Khusus
Mengenal Karakter Anak Berkebutuhan KhususMengenal Karakter Anak Berkebutuhan Khusus
Mengenal Karakter Anak Berkebutuhan KhususErlanFathurokhman1
 
PPT Refrat Autisme ringkas.pptx
PPT Refrat Autisme ringkas.pptxPPT Refrat Autisme ringkas.pptx
PPT Refrat Autisme ringkas.pptxssusera1de1d
 
mengenal ragam anak berkebutuhan khusus.pptx
mengenal ragam anak berkebutuhan khusus.pptxmengenal ragam anak berkebutuhan khusus.pptx
mengenal ragam anak berkebutuhan khusus.pptxDevyHestiwana1
 
Kategori Kanak-kanak Keperluan Khas
Kategori Kanak-kanak Keperluan KhasKategori Kanak-kanak Keperluan Khas
Kategori Kanak-kanak Keperluan KhasKaren So Yongfen
 

Similar to BK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS 2023.ppt (20)

KOLABORASI 1 KELOMPOK 3.pptx
KOLABORASI 1 KELOMPOK 3.pptxKOLABORASI 1 KELOMPOK 3.pptx
KOLABORASI 1 KELOMPOK 3.pptx
 
kanak kanak keperluan khas
kanak kanak keperluan khaskanak kanak keperluan khas
kanak kanak keperluan khas
 
Asuhan keperawatan pada anak dan remaja
Asuhan keperawatan pada anak dan remajaAsuhan keperawatan pada anak dan remaja
Asuhan keperawatan pada anak dan remaja
 
Orped anak autis
Orped anak autisOrped anak autis
Orped anak autis
 
Orped anak autis
Orped anak autisOrped anak autis
Orped anak autis
 
Pendidikan anak dengan keterbatasan
Pendidikan anak dengan keterbatasanPendidikan anak dengan keterbatasan
Pendidikan anak dengan keterbatasan
 
Masalah pembelajaran-jenis-add-adhd (1)
Masalah pembelajaran-jenis-add-adhd (1)Masalah pembelajaran-jenis-add-adhd (1)
Masalah pembelajaran-jenis-add-adhd (1)
 
Lengkap ank slb
Lengkap ank slbLengkap ank slb
Lengkap ank slb
 
Kbk 3073
Kbk 3073Kbk 3073
Kbk 3073
 
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptxPPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
 
Pdd nos-ppt
Pdd nos-pptPdd nos-ppt
Pdd nos-ppt
 
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademikanak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
 
Siswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan KhususSiswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan Khusus
 
6. Autisme.pptx
6. Autisme.pptx6. Autisme.pptx
6. Autisme.pptx
 
Kbp3023 sem 2 puan marzaida
Kbp3023 sem 2 puan marzaidaKbp3023 sem 2 puan marzaida
Kbp3023 sem 2 puan marzaida
 
Abnormalitas pada-anak-autism-retardasi-mental1
Abnormalitas pada-anak-autism-retardasi-mental1Abnormalitas pada-anak-autism-retardasi-mental1
Abnormalitas pada-anak-autism-retardasi-mental1
 
Mengenal Karakter Anak Berkebutuhan Khusus
Mengenal Karakter Anak Berkebutuhan KhususMengenal Karakter Anak Berkebutuhan Khusus
Mengenal Karakter Anak Berkebutuhan Khusus
 
PPT Refrat Autisme ringkas.pptx
PPT Refrat Autisme ringkas.pptxPPT Refrat Autisme ringkas.pptx
PPT Refrat Autisme ringkas.pptx
 
mengenal ragam anak berkebutuhan khusus.pptx
mengenal ragam anak berkebutuhan khusus.pptxmengenal ragam anak berkebutuhan khusus.pptx
mengenal ragam anak berkebutuhan khusus.pptx
 
Kategori Kanak-kanak Keperluan Khas
Kategori Kanak-kanak Keperluan KhasKategori Kanak-kanak Keperluan Khas
Kategori Kanak-kanak Keperluan Khas
 

Recently uploaded

MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxJajang Sulaeman
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakAjiFauzi8
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 

BK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS 2023.ppt

  • 2. THEODORE ROOSEVELT PRESIDEN AMERIKA KE- 28 JENDERAL PERAIH NOBEL PENJELAJAH ALAM PENULIS BUKU MENEMUKAN SUNGAI
  • 3. THOMAS ALFA EDISON mesin telegraf, bengkel ilmiah yang besar dan yang pertama di dunia, Gramofon, lampu listrik, proyektor untuk film-film kecil, lampu-lampu listrik di jalan-jalan dan rumah-rumah , mendirikan perusahaan General Electric, mendeteksi pesawat terbang, menghancurkan periskop dengan senjata mesin, mendeteksi kapal selam, menghentikan torpedo dengan jaring, menaikkan kekuatan torpedo, kapal kamuflase, 1.093 paten
  • 4. ALBERT EINSTEIN Special Theory of Relativity, Relativity, General Theory of Relativity, Investigations on Theory of Brownian Movement, and The Evolution of Physics, About Zionism, Why War?, My Philosophy, Out of My Later Years honorary doctorate degrees in science, medicine and philosophy from many European and American universities. Fellowships or Memberships of all the leading scientific academies throughout the world. Copley Medal of the Royal Society of London in 1925, and the Franklin Medal of the Franklin Institute in 1935.
  • 5. TOM CRUISE Endless Love (1981) Top Gun (1986); The Color of Money (1986), Rain Man (1988) and Born on the Fourth of July (1989). 15 million dollars a picture in such blockbuster hits as Interview with the Vampire: The Vampire Chronicles (1994), Mission: Impossible (1996) and Jerry Maguire (1996) - Academy Award Nomination for best actor
  • 8. KARAKTERISTIK • Adanya impairemen besar pada kemampuan individu untuk berkomunikasi secara emosional dengan orang lain • Sebelum usia 3 tahun menunjukkan keanehan di berbagai bidang seperti tidak adanya respon • 3 karakteristik gangguan autistik  impairement dalam interaksi sosial, impairement dalam komunikasi, serta keanehan perilaku, minat dan aktivitas
  • 9. Impairement dalam interaksi sosial • Perilaku non verbal menunjukkan adanya jarak emosional (menghindari kontak mata, membuat ekspresi wajah, postur, dan penggunaan isyarat aneh sebagai cara mengontrol interaksi • Menahan diri dari hubungan teman sebaya • Kurang memiliki kemampuan berbagi, pikiran, perilaku, dll • Saat bayi menolak pelukan dan gelitikan orang tua
  • 10. Impairement dalam komunikasi • Tidak mampu berbicara atau menunjukkan penundaan serius dalam kemunculan kemampuan bicara • Bisa bicara dengan gaya bicara yang aneh, intonasi, nada kecepatan, dan ritme yang tidak biasa • Tidak mampu memerankan peran sesuai usianya
  • 11. Keanehan perilaku, minat, dan aktivitas • Sangat sibuk dengan satu aktivitas minat sehingga lupa dengan aktivitas lain • Tertarik khusus dengan benda2 aneh yang tidak biasa • Patuh pada rutinitas sehari-hari dan sangat kaku • Gerakan tubuh aneh dan berulang, • Perilaku membahakan dri sendiri • tantrum
  • 13. Suatu gangguan yang melibatkan ketidakmampuan untuk memperhatikan dan hiperaktivitas-impulsivitas • Ketidakmampuan u/memperhatika  perilaku teledor, lupa dgn aktivitas hari- hari, dan masalah perhatian yang lain.
  • 14. • Hiperaktivitas  gelisah, tidak pernah lelah, bergerak yang tidak perlu, kesulitan untuk bermain dengan tenag serta, berbicara berlebihan • Impulsivitas terlihat pada individu yang memunculkan jawaban dengan segera, tidak dapat menunggu giliran, intrupsi atau memaksa kpd org lain.
  • 15. Karakteristik diagnostik • Kurangnya kemampuan memperhatikan 1. Membuat kesalahn atau gagal untuk mengahadapi detail 2. Memiliki kesulitan dalam mempertahankan perhatian 3. Tidak mendengarkan ketika diajak berbicara 4. Tidak mengikuti instruksi atau tanggung jawab 5. Menghindari tugas2 yang memerlukan usaha mental yg terjaga 6. Menghilangkan benda-benda penting bagi suatu tugas 7. Mengalami kesulitan mengorganisasikan aktivitas 8. Mudah terganggu 9. Sering pelupa
  • 16. • Hiperaktivitas-impulsivitas 1. Sering kali gelisah atau mengeliat2 2. Sering meninggalkan tempat duduk walaupun tidak perlu 3. Sering berlari saat tidak diperlukan 4. Kesulitan bermain atau terlibat dikegiatan yang menyengangkan 5. Berbicara berlebihan 6. Sering kali disebut “berlari” atau berperilaku seolah-olah :digerakkan suatu motor” • impulsif 1. Sering menjawab pertanyaan sebelum sls ditanyakan 2. Sering sulit menunggu giliran 3. Sering mengintrupsi atau menyerobot
  • 17. ADHD pada jenjang usia Rentan usia Masalah yang ditimbulkan Anak-anak Kekurangan prestasi belajar, mengalami masalah disiplin berulang kali, menarik diri, sering kali memerlukan pengajaran di kelas khusus Remaja Akademis, kekacauan emosi, hubungan dengan orla dan keluarga, konflik dengan ortu, keterampilan sosial yang buruk, penyalahgunaan obat-obat terlarang, seks bebas. Dewasa Pelupa, tidak teratur terhadap tugas, tidak toleran terhadap stress, emosinya labil, tidak mampu memenuhi target waktu.
  • 18. RETARDASI MENTAL • @suatu kondisi yang hadir sejak masa akank- kanak, dicirikan dengan fungsi intelektual umum secara signifikan berada di bawah rata- rata (70 kebawah)
  • 19. • Penyebab Retardasi Mental 1. Penyebab yang diwariskan Disebabkan oleh kelebihan kromosom ke 21. jarang bertahan hidup sampai usia 9 tahun. Berusia 50 tahun dengan kesehatan yang buruk, dan hampir semuanya mengalami perubahan otak hampir sama dengan penderita Alzheimer. 2. Penyebab lingkungan paparan obat-obatan atau bahan kimia beracun tertentu, mal nutrisi, dan infeksi selama fase kritis perkembangan janin.
  • 20. • Karakteristik diagnostik 1. memiliki fungsi intelektual di bawah rata-rata dengan pengukuran IQ pada kisaran 70 atau dibawahnya 2. Memiliki defisit atau impairmen berulang dlaam fungsi adaptif setidaknya pada 2 area dari area2 berikut : komunikasi, perawatan diri, kehidupan rumah, keterampilan sosial/interpersonal, penggunaan sumber daya komunitas, pengarahan diri, keterampilan akademis fungsional, kerja, waktu luang, kesehatan dan keselamatan. 3. Derajat keparahan berkisar antara ringan, menegah berat, sangat berat.
  • 21. Tingkat RM Rentang IQ Prasekolah (0-5thn) Usia Sekolah (6-19 thn) Ringan 50/55-70 Dapat mengembangkan keterampilan sosial dan komunikasi, retradasi minimal pada area sensori motorik, sering tidak diketahui beda usianya Dapat mempelajari keterampilan akademis hingga level kelas 6; dapat dibimbing untuk komformitas sosial. Menengah 35/40- 50/55 Dapat berbicara atau belajar berkomunikasi, kesadaran sosial yang rendah, keterampilan motorik sedang, dapat diajari latihan keterampilan menolong diri, membutuhkan beberapa pengawasan Dapat dilatih keterampilan sodial dan pekerjaan; kemungkinan tidak dapat naik di atas kelas 2; beberapa kemandirian di tempat familiar
  • 22. Tingkat RM Rentang IQ Prasekolah (0-5thn) Usia Sekolah (6-19 thn) Berat 20/25-35/40 Perkembangan motorik yang buruk dan keterampilan bahasa yang minimal,umumnya tidak dapat dilatih keterampilan menolong diri sendiri, komunikasi sanagt sedikit Dapat belajar bicara atau berkomunikasi, dapat dilatih keterampilan dasar menolong diri sendiri, dapat dilatih melakukan kebiasaan yang sistematis Sangat berat Di bawah 20 atau 25 Retradasi yang besar, dengan kapasitas keberfungsian yang minimal dlaam area sensoris motorik, membutuhkan perawatan yang intens Ada beberapa perkembangan motorik, dapat merespon latihan menolong diri yang terbatas.
  • 23. • Treatmen – Tidak ada penyembuhan untuk retradasi mental – Intervensi sejak dini dapat mengembangkan kemampuan motorik yang lebi baik, penggunaan bahasa dan keterampilan sosial yang lebih baik. – Mainstreaming  penggabungan orang cacat kognitifdan fisik ke kelas dalam sekolah biasa dengan asisten untuk memenuhi kebutuhan khusus mereka.
  • 25. • Keterlambatan atau kekurangan dalam keterampilan akademis yang jelas terlihat ketika pencapaian individu pada tes standar lebih rendah dari orang lainyang berada pada kelompok usia,, tingkat pendidikan, dan tingkat kecerdasan yang sama.
  • 26. • Discalculia Kesulitan menghadapi tugas-tugas dan konsep matematis. Kelemahan jelas terlihat pada keterampilan linguistik seperti memamhami istilah-istilah, simbol, atau konsep matematis •
  • 27. Disgraphia tulisan dicirikan dengan pengejaan dan struktur yang buruk, kesalahan dalam penggalan, serta ketidakteraturan dalam paragraf
  • 28. • Disleksia suatu ganguan belajar yang dicirikan denagn individu menghilangkan, mengubah, atau menggantikan kata-kata ketika membaca, serta membaca dengan lambat dan tersendat- sendat.
  • 29. gangguan  intelegensi, fisik, sensori, emosi, atau perilaku, gangguan belajar, mempunyai bakat khusus, dengan masalah kesehatan mental (depresi, bunuh diri), kesehatan medis (autism, asperger, disleksia, disgrafia, asma), kesulitan proses informasi, gangguan bahasa, kerusakan sensori, dan hidup dilingkungan sulit.
  • 30.  Suyanto (2005) :  berisiko  kurang gizi, ibunya AIDS,  Cacat buta, keterbelakangan mental (dengan sindroma Down, Turner, Klinefelter  berbakat dan cerdas  kesulitan perilaku  hiperaktivitas, autism, agresif, pemalu/minder, mencuri, cengeng, tergantung, dan fobia.
  • 31.  Deshler :  kekurangan kemampuan akademik dasar (membaca/matematika),  kelemahan dan kekuatan dibidang sosial, emosional, dan pembelajaran,  kurang motivasi, konsep diri buruk,  sikap yang berlebihan (kurang terkoordinir dan hiperaktivitas)
  • 32.  Mercer (1983) :  Gangguan persepsi motorik  gangguan penglihatan (diskriminasi penglihatan) dan motorik (gerakan yang terkoordinir)  disleksia  Gangguan psikolinguistik ketidakmampuan menerima, menghubungkan, dan mengekspresikan bahasa  tidak memahami isi bacaan  Multisensori  kurangnya sinergi antara stimulasi gerakan dan rabaan dengan penglihatan  kurang penguasaan menulis,menggambar, sering menabrak teman  Perkembangan  kesiapan melakukan tugas menulis harus didukung dengan kematangan motorik halus anak  materi yang dipakai  cerdas atau berbakat  bosan dan tidak termotivasi belajar jika materi tidak menarik
  • 33.  Durand & Barlow (2003) dan Nolen-Hoeksema (2004) :  Genetik kelainan kromosom  autisme  Biologis hiperaktivitas  kerusakan otak minimal; gangguan menentang aturan  ketidakseimbangan serotonin  Komplikasi sebelum dan saat kelahiran kurang oksigen saat lahir  disleksia  Lingkunganterpapar radiasi  cacat mental
  • 34. proses pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus  (Benor, 1997; Special Education Service, 2006):  remediasi,  pembetulan kesalahan dengan segera setelah kesalahan terlihat,  tutorial,  pembentukan ketrampilan khusus  mempercepat kemampuan menulis senam otak,  mengadaptasi, memodifikasi, atau memberikan materi/kurikulum khusus,  alternatif metode perintah atau penilaian  ujian disleksia  lisan , merekam soal dan jawaban bantuan; ujian menulis anak dengan gangguan sensorik motorik  komputer
  • 35. proses pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus  (Benor, 1997; Special Education Service, 2006), remediasi,  pelatihan ketrampilan sosial  cara komunikasi jika menginginkan sesuatu atau menghindari perilaku bullying dari lingkungan,  belajar strategi yang efektif dalam pembelajaran jembatan keledai, peta pembelajaran untuk menghapal,  penambahan waktu atau mengurangi jumlah soal yang akurat dalam melakukan penilaian  dua jam maka dirubah menjadi satu jam ; 100 soal dikurangi menjadi 70 soal,  kesalahan jawaban yang tidak mendasar tidak mengurangi poin nilai  mengalami kesulitan bicara atau menulis dengan menukarkan p dengan b, maka dianggap benar,
  • 36. Pilihan program bagi anak berkebutuhan khusus  Mercer (1983), yaitu:  sekolah khusus hambatan belajar berat.  sekolah khusus umum dan sekolah khusus berasrama.  kelas khusus/spesial  hambatan tingkat sedang hingga berat  kelas paro-waktu dan sepanjang waktu.  kelas umum  hambatan belajar ringan  (a) peralatan dan materi khusus, (b) peralatan, materi, dan konsultasi khusus, (c) tutoring, (d) layanan khusus, (e) ruang dengan guru khusus, dan (f) pusat pendidikan diagnosa  kelas pembauran atau inklusi, misalnya anak dengan kursi roda, autis, disleksia, atau mengalami gangguan perhatian/hiperaktif yang belajar di kelas umum
  • 37. penanganan pada anak berkebutuhan khusus • Mercer (1983), Durand & Barlow (2003), Nolen- Hoeksema (2004), dan Special Education Services (2006: • memberikan guru khusus pada anak sesuai kebutuhannya  terapis okupasi untuk anak dengan gangguan sensori motorik, atau guru piano untuk anak berbakat musik • memasukkan anak pada kelompok yang dibentuk untuk meningkatkan pengalaman diluar pembelajaran kelas kelompok akselerasi/mentoring/pengayaan
  • 38. penanganan pada anak berkebutuhan khusus • pelatihan pengaturan pernapasan gagap  dilatih untuk menarik napas dan mengeluarkan dengan perlahan jika mengalami gangguan • pengawasan diri buku harian untuk meningkatkan emosi positif pada anak dengan asma • pelatihan relaksasi  mengurangi tics (gerakan tidak beraturan yang tidak dapat dikendalikan) pada anak penderita sindrom Tourettes atau cerebral palsy
  • 39. penanganan pada anak berkebutuhan khusus • rantai perilaku (behavioral chaining)  pelatihan perawatan diri dasar. • pemberian penguatan positif untuk setiap perilaku yang diinginkan, misalnya memberi hadiah mainan, makanan, atau pujian dan senyuman setiap anak yang hiperaktif mau duduk selama 30 menit atau jika anak dapat menyelesaikan tugas berhitung atau membaca • terapi kognitif-keperilakuan, yaitu merubah cara pandang atau melihat perspektif orang lain, misalnya mengajak anak agresif untuk melihat pikiran orang lain yang tidak menyukai perbuatannya • bicara sendiri, yaitu melakukan pembicaraan positif kepada dirinya sendiri, misalnya melatih anak yang cengeng bicara ”aku senang, aku aman” pada dirinya sdr
  • 40. penanganan pada anak berkebutuhan khusus • senam otak  koordinasi sensori motorik kikuk atau disgrafia • teknik Lovaas  memilih sebuah perilaku yang akan diajarkan pada anak autis, dan terapis membantu anak melakukan aktivitas tersebut dengan memberi contoh, kemudian menyuruh anak untuk melakukannya sendiri, dan jika berhasil maka anak diberi hadiah misalnya boleh memainkan mainan yang sangat dia sukai • terapi bermain  main boneka untuk menggali perasaan negatif anak yang depresi; mengenal huruf dengan menulis dan menggambar di kotak pasir atau bola besar  disleksia • terapi seni  menggambar  kecemasan, menari  meningkatkan ketrampilan sensori motorik anak • time out  agresif memukul teman/ tiba-tiba marah duduk di kursi dan tidak boleh melakukan apa pun sampai waktu tertentu atau sampai emosi reda
  • 41. PANDUAN UMUM  kreativitas guru dan orang tua dalam memberikan tritmen yang sesuai dengan kondisi anak,  bersifat mengembangkan potensi yang sudah ada pada anak,  kekonsistenan orang-orang di sekitar anak dalam memberlakukan tritmen,  suasana hati/ emosi anak harus positif atau anak tidak stress dalam menjalaninya
  • 42. Mercer (1983) berpendapat bahwa sebelum mengajar, guru harus: (1) memahami bagaimana sebuah hambatan pada diri peserta didik dapat mempengaruhi hasil belajar  gangguan sensori motorik  anak sulit menggambar bentuk tertentu, hernia atau asma  sakit jika lari atau meloncat (2) mengenali hambatan dan mengembangkan pengalaman belajar yang tersendiri  autis atau disleksia diajari kata benda dengan melemparkan bola yang berisi kata timbul, membuat bentuk dari benda (3) memberikan perintah yang bersifat pribadi  mendekati tempat duduk peserta didik dengan gangguan pendengaran, memberi perintah duduk sambil menuntun anak hiperaktif duduk
  • 43. (4) memahami emosi pada peserta didik yang mengalami hambatan seperti sedih atau marah jika tidak dapat mengerjakan tugas di kelas, atau diejek karena kurang menguasai beberapa ketrampilan yang sudah dikuasai teman-temannya (5) menggunakan layanan dan dukungan dari pihak mana pun, misalnya memberikan pekerjaan rumah yang melibatkan bantuan orang tua atau teman dalam mengajarkan materi tertentu, atau mengikutkan peserta didik yang pencemas atau cengeng dalam ekstrakulikuler menari yang dapat membantu meningkatkan endorphin sehingga emosi anak akan lebih positif (6) mengkomunikasikan hambatan peserta didik pada orang tua secara efektif sehingga orang tua dapat menerima kondisi anak dengan baik, tidak cemas atau malah marah berlebihan, dan dapat bekerja sama menangani anak yang bersangkutan
  • 44.  penilaian secara mendalam  variasi metode pembelajaran, memberikan instruksi atau materi dengan cara berbeda  mendiskusikan keadaan anak dengan orang tua, kepala sekolah, dan konselor sekolah  melakukan program layanan intervensi dan pencegahan untuk meningkatkan perkembangan anak, termasuk diantaranya kepercayaan diri, tanggung jawab, kemandirian, juga ketrampilan sosial dan komunikasi  rencana pembelajaran khusus (individualized educational program/IEP) bersama dengan konselor dan orang tua  menyatakan tingkat kemampuan anak saat itu, tujuan insruksional per semester dan tahunan, layanan khusus dan partisipasi kelas regular, tanggal dan lamanya pelaksanaan setiap proyek pembelajaran, dan kriteria prosedur, evaluasi, dan jadual penilaian kemajuan peserta didik
  • 45. Mari kita buat jembatan untuk menyatukan langkah kita dengan anak-anak itu …