SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Uraian Materi 
Baiklah, kini saudara akan belajar ten-tang 
penarikan kesimpulan terhadap 
parameter populasi melalui pengujian 
hipotesis. Pada modul 1, telah dibahas 
sedikit tentang hipotesis ini. Dan seka-rang 
marilah kita bahas kembali ten-tang 
uji hipotesis lebih detail. 
Dalam statistik, hipotesis dapat di-artikan 
sebagai pernyataan statistik 
tentang parameter populasi. Statistik 
adalah ukuran-ukuran yang dikenakan 
pada sampel ( x = rata-rata; s= standar 
deviasi; s2 = varians), dan parameter 
adalah ukuran-ukuran yang dikenakan 
pada populasi (μ = rata-rata; σ = stan-dar 
deviasi; σ2 = varians). Pengujian 
hipotesis dapat berguna untuk mem-bantu 
tentang pengambilan keputusan 
terhadap hipotesis yang diajukan, sep-erti 
adanya perbedaan atau hubungan 
dua variabel tersebut cukup meyak-inkan 
untuk ditolak atau tidak ditolak. 
Keyakinan ini didasarkan pada besarn-ya 
peluang untuk memperoleh hubun-gan 
tersebut secara kebetulan (by 
chance). Semakin kecil peluang adan-ya 
kebetulan, semakin besar keyakinan 
bahwa hubungan tersebut memang 
ada. Sebagai contoh, seorang peneliti 
masalah tindakan kebidanan, apakah 
manajemen aktif kala III memberikan 
dampak pada pencegahan perdarahan 
post partum? Untuk menjawab per-tanyaan 
ini, maka perlu dilakukan pen-gujian 
hipotesis. Dengan pengujian hi-potesis 
akan diperoleh suatu kesimpu-lan 
secara probabilistik tentang apakah 
manajemen aktif kala III memberikan 
dampak pada pencegahan perdarahan 
post partum atau sebaliknya. 
Prinsip uji hipotesis adalah melaku-kan 
perbandingan antara nilai sampel 
(data hasil penelitian) dengan nilai hi-potesis 
(nilai populasi) yang diajukan. 
Peluang untuk diterima dan ditolaknya 
suatu hipotesis tergantung besar ke-cilnya 
perbedaan antara nilai sampel 
dengan nilai hipotesis. Bila perbedaan 
tersebut cukup besar, maka peluang 
untuk menolak hipotesis juga besar. 
Sebaliknya bila perbedaan tersebut 
kecil, maka peluang untuk menolak 
hipotesis menjadi kecil. Jadi semakin 
besar perbedaan antara nilai sampel 
dengan nilai hipotesis, semakin besar 
untuk menolak hipotesis. Dan kesim-pulan 
yang didapat dari hasil pengu-jian 
hipotesis ada dua kemungkinan, 
menolak hipotesis dan menerima hi-potesis 
(gagal menolak hipotesis). 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
A. Pengertian Hipotesis 
Hipotesis berasal dari kata hupo 
dan thesis. Hupo artinya semen-tara/ 
lemah kebenarannya dan 
thesis artinya pernyataan/teori. 
Dengan demikian hipotesis berarti 
pernyataan sementara yang perlu 
diuji kebenarannya. Untuk menguji 
kebenaran sebuah hipotesis digu-nakan 
pengujian yang disebut uji 
hipotesis. 
Dalam kehidupan kita sehari-hari, 
tanpa kita sadari bahwa hipotesis 
ini sering kita lakukan. Misalnya 
ketika kita akan berangkat kerja 
dengan cuaca hujan, dimana daer-ah 
yang kita lewati adalah rawan 
banjir. Maka kita akan mendu-ga- 
duga apakah saat ini tergenang 
banjir atau tidak yang dapat 
menghambat perjalanan menuju 
tempat kerja. Sehingga bila kita in-gin 
mengetahui banjir atau tidak, 
maka harus di buktikan dengan 
mendatangi jalan menuju tempat 
kerja tadi. Demikian juga di ke-bidanan, 
mungkin saudara pernah 
menduga-duga tentang mengapa 
sebagian besar ibu hamil mender-ita 
anemia. Dan pemikiran sauda-ra 
akan berkembang ke arah yang 
perlu digali, misalnya apakah kare-na 
pola makan yang tidak baik atau 
ibu hamil ini tidak mau meminum 
zat besi yang diberikan oleh petu-gas. 
Pemikiran-pemikiran tersebut 
adalah merupakan hipotesis, dan 
untuk megetahui jawabannya ha-rus 
dibuktikan melalui uji hipotesis. 
B. Jenis Hipotesis 
Jenis hipotesis dapat dilihat pada 
bagan berikut : 
Hipotesis Nol (Ho) 
Hipotesis 
Alternatif (Ha) 
Satu sisi 
Dua sisi 
Gambar 3. Jenis Hipotesis 
Hipotesis 
Hipotesis Nol (Ho) adalah hipote-sis 
yang menyatakan tidak ada 
perbedaan kejadian antara kedua 
kelompok. Atau hipotesis yang 
menyatakan tidak ada hubungan 
antara variabel satu dengan vari-abel 
lain. Berikut contoh hipotesis 
nol: 
a. Tidak ada perbedaan berat 
badan bayi antara bayi yang 
dilahirkan dari ibu yang ane-mia 
dengan bayi yang dilahir-kan 
dari ibu yang tidak anemia. 
b. Tidak ada hubungan berat 
badan bayi dengan anemia 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Hipotesis Alternatif (Ha) merupa-kan 
pernyataan terbalik dari hi-potesis 
nol, yaitu hipotesis yang 
menyatakan ada perbedaan ke-jadian 
antara kedua kelompok. 
Atau hipotesis yang menyatakan 
ada hubungan antara variabel satu 
dengan variabel lain. Berikut con-toh 
hipotesis alternatif : 
a. Ada perbedaan berat badan bayi 
antara bayi yang dilahirkan dari 
ibu yang anemia dengan bayi 
yang dilahirkan dari ibu yang ti-dak 
anemia. 
b. Ada hubungan berat badan bayi 
dengan anemia 
Bentuk hipotesis alternatif akan 
menentukan arah uji statistik apa-kah 
satu arah (one tail) atau dua 
arah (two tail). Hipotesis alternatif 
satu sisi adalah bila hipotesis alter-natifnya 
menyatakan adanya per-bedaan 
dan ada pernyataan yang 
mengatakan hal yang satu lebih 
tinggi/rendah daripada hal yang 
lain. Sebagai contoh, berat badan 
bayi dari ibu hamil anemia lebih ke-cil 
dibandingkan berat badan bayi 
dari ibu hamil yang tidak anemia. 
Hipotesis alternatif dua sisi ada-lah 
hipotesis alternatif yang han-ya 
menyatakan perbedaan tanpa 
melihat apakah hal yang satu leb-ih 
tinggi/rendah dari hal yang lain. 
Sebagai contoh, berat badan bayi 
dari ibu hamil yang anemia berbe-da 
dibandingkan berat badan bayi 
dari ibu hamil yang tidak anemia. 
C. Kesalahan Pengambilan Keputusan 
dan Tingkat Kemaknaan 
Dalam pengujian hipotesis kita se-lalu 
dihadapkan suatu kesalahan 
pengambilan keputusan. Hal ini 
disebabkan karena hampir seluruh 
penelitian menggunakan sampel 
dan sangat sulit bahkan tidak mun-gkin 
melakukan observasi pada 
seluruh populasi. Ada dua jenis 
kesalahan pengambilan keputusan 
dalam uji statistik, yaitu kesalahan 
tipe I (α) dan kesalahan tipe II (β). 
Tabel 2. Kesalahan Pengambilan Keputusan 
Keputusan Populasi 
Ho benar Ho salah 
Tidak menolak Ho 
Menolak Ho 
Benar (1-α) 
Kesalahan Tipe I (α) 
Kesalahan Tipe II (β) 
Benar (1-β) 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Kesalahan tipe I (α) merupakan 
kesalahan menolak Ho, padahal 
sesungguhnya Ho benar. Artinya 
menyimpulkan adanya perbedaan, 
padahal sesungguhnya tidak ada 
perbedaan. Peluang kesalahan tipe 
I adalah α atau sering disebut ting-kat 
signifikansi/tingkat kemaknaan 
(significance level). Sebaliknya, pel-uang 
untuk tidak membuat kesala-han 
tipe I adalah 1-α, yang disebut 
dengan tingkat kepercayaan (con-fidence 
level). Dalam melakukan uji 
hipotesis nilai α (alpha) inilah yang 
digunakan untuk menentukan apa-kah 
hipotesis nol ditolak atau ga-gal 
ditolak. Jadi Tingkat kemaknaan 
atau nilai α dapat diartikan sebagai 
batas maksimal kita salah menya-takan 
adanya perbedaan. Penen-tuan 
nilai α tergantung dari tujuan 
dan kondisi penelitian. Nilai α yang 
sering digunakan adalah 10%, 5%, 
atau 1%. Untuk bidang kesehatan 
masyarakat biasanya 5%, namun 
bila untuk pengujian obat-obatan 
atau penelitian klinik batas toler-ansi 
kesalahan harus lebih kecil yai-tu 
1% karena mengandung risiko 
yang fatal. 
Kesalahan tipe II (β) merupakan ke-salahan 
tidak menolak Ho, padahal 
sesungguhnya Ho salah. Artinya 
menyimpulkan tidak ada perbe-daan, 
padahal sesungguhnya ada 
perbedaan. Peluang untuk tidak 
membuat kesalahan tipe II adalah 
sebesar 1-β, dan dikenal sebagai 
tingkat kekuatan uji (power of the 
test). Kekuatan uji (power of the test) 
merupakan peluang untuk meno-lak 
Ho ketika Ho memang salah. 
Atau dengan kata lain, kemampuan 
untuk mendeteksi adanya per-bedaan 
bermakna antara kelom-pok- 
kelompok yang diteliti ketika 
perbedaan-perbedaan itu memang 
ada. 
D. Jenis Uji Statistik 
Pengujian hipotesis sangat ber-hubungan 
dengan distribusi data 
populasi yang akan diuji. Bila dis-tribusi 
data populasi yang akan 
diuji berbentuk normal/simetris, 
proses pengujian dapat digunakan 
dengan pendekatan uji statistik 
parametric. Sebaliknya bila distri-busi 
data populasi yang akan diuji 
berbentuk tidak normal atau tidak 
diketahui distribusinya, dapat digu-nakan 
pendekatan uji statistik non 
parametric. 
Kenormalan suatu data dapat dili-hat 
juga dari jenis variabelnya, bila 
variabelnya berjenis numeric/kuan-titatif 
biasanya distribusi datanya 
mendekati normal/simetris, seh-ingga 
dapat digunakan statistik 
parametric. Sedangkan bila jenis 
vatiabelnya katagorik/kualitatif, 
bentuk distribusinya tidak normal, 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
sehingga jenis statistik yang dig-inakan 
adalah statistik non para-metric. 
Selain itu jumlah data yang 
dianalisis juga menentukan jenis uji 
statistik yang digunakan, bila jum-lah 
datanya besar maka uji statistik 
parametric yang digunakan, namun 
bila jumlah datanya kecil (<30) 
cenderung digunakan uji statistik 
non parametrik. 
E. Perbedaan substansi/klinis dengan 
statistik 
Perlu dipahami bagi peneliti bah-wa 
berbeda bermakna/signifikan 
secara statistik tidak berarti bahwa 
perbedaan tersebut juga bermakna 
menurut subsatansi/klinik. Seper-ti 
diketahui bahwa semakin besar 
sampel yang dianalisis akan sema-kin 
besar menghasilkan kemungk-inan 
berbeda bermakna. Dengan 
sampel besar perbedaan-perbe-daan 
sangat kecil bahkan tidak 
mempunyai manfaat secara sub-stansi/ 
klinis dapat berubah menja-di 
bermakna secara statistik. Oleh 
karena itu arti kegunaan dari seti-ap 
penemuan jangan hanya dilihat 
dari aspek statistik semata, namun 
harus juga dinilai kegunaannya dari 
segi klinis/substansi. Sebagai con-toh 
peneliti melakukan penelitian 
tentang pengaruh berat badan ibu 
hamil terhadap berat badan bayi 
yang dilahirkannya. Secara statistik 
hasil uji hipotesis akan mengahsil-kan 
hubungan yang signifikan an-tara 
berat badan ibu hamil dengan 
berat badan bayinya, namun se-cara 
substansi/klinis tidak demikian 
karena berat badan bayi yang pal-ing 
tepat adalah dengan mengukur 
tinggi fundus uteri saat hamil, bu-kan 
berat badan ibu. 
. 
F. Prosedur Hipotesis 
Langkah-langkah dalam pengujian 
hipotesis dapat adalah berikut ini : 
1. Menetapkan hipotesis 
Sauadara dapat menetapkan 
hipotesis nol (Ho) dan hipote-sis 
alternatifnya (Ha) berdasar-kan 
hipotesis penelitian yang 
saudara buat. Sebagai contoh : 
Ho : P1 = P2 (Tidak ada per-bedaan 
berat 
badan bayi an-tara 
bayi yang 
dilahirkan dari 
ibu yang ane-mia 
dengan bayi 
yang dilahirkan 
dari ibu yang ti-dak 
anemia) 
Ha : P1 ≠ P2 (ada perbedaan 
berat badan 
bayi antara bayi 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
yang dilahirkan 
dari ibu yang 
anemia dengan 
bayi yang dila-hirkan 
dari ibu 
yang tidak ane-mia) 
2. Menentukan uji statistik yang 
sesuai 
Ada beragam jenis uji statistik 
yang dapat digunakan. Setiap 
uji statistik mempunyai per-syaratan 
tertentu yang harus 
dipenuhi. Oleh karena itu, ha-rus 
digunakan uji statistik yang 
tepat sesuai dengan data yang 
diuji. Jenis uji statistik sangat 
tergantung pada : 
a. Jenis variabel yang akan di-analisis 
b. Jenis data apakah dependen 
atau independen 
c. Jenis distribusi data popu-lasinya 
Sebagai gambaran, jenis uji 
statistik untuk mengetahui per-bedaan 
rata-rata akan berbeda 
dengan uji statistik yang digu-nakan 
untuk mengetahui pro-porsi/ 
persentase. Uji beda ra-ta- 
rata menggunakan uji T atau 
anova sedangkan uji statistik 
untuk mengetahui perbedaan 
proporsi digunakan uji kai 
kuadrat. 
3. Menentukan tingkat kemak-naan 
Seperti telah dibahas di atas, 
bahwa penentuan nilai α (al-pha) 
tergantung pada tujuan 
penelitian. Untuk bidang kes-ehatan 
masyarakat termasuk 
pelayanan kebidanan biasanya 
menggunakan nilai α 5%. 
4. Penghitungan uji statistik 
Penghitungan uji statistik ada-lah 
menghitung data sampel ke 
dalam uji hipotesis yang sesuai. 
Misalnya, kalau ingin menguji 
perbedaan proporsi antara dua 
kelompok, data hasil penguku-ran 
dimasukkan ke rumus uji kai 
kuadrat. Dari hasil perhitungan 
tersebut kemudian dibanding-kan 
dengan nilai populasi un-tuk 
mengetahui apakah ditolak 
atau gagal menolak hipotesis. 
5. Keputusan Uji Statistik 
Hasil pengujian statistik akan 
menghasilkan dua kemungk- 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
inan keputusan, yaitu menolak 
hipotesis nol dan gagal meno-lak 
hipotesis nol. Keputusan uji 
statistik dapat menggunakan 
dua pendekatan, yaitu pendeka-tan 
klasik dan pendekatan 
probablistik. 
Pendekatan klasik adalah kepu-tusan 
uji statistik yang dilaku-kan 
dengan cara membanding-kan 
nilai perhitungan uji statis-tik 
dengan nilai pada tabel. 
Nilai tabel yang dilihat sesuai 
dengan jenis distribusi uji yang 
kita lakukan. Besarnya nilai ta-bel 
sangat tergantung dari nilai 
alpha (α) yang kita gunakan 
dan juga tergantung pada arah 
hipotesisnya, satu sisi (one tail) 
atau dua sisi (two tail). Kriteria 
dalam memutuskan apakah hi-potesis 
nol ditolak atau gagal 
ditolak adalah : 
• Bila nilai perhitungan 
uji statistk lebih besar 
dibandingkan nilai tabel 
(nilai perhitungan > nilai 
tabel), maka keputusan-nya 
Ho ditolak. 
• Bila nilai perhitungan 
uji statistk lebih kecil 
dibandingkan nilai tabel 
(nilai perhitungan < nilai 
tabel), maka keputusan-nya 
Ho gagal ditolak. 
Pendekatan probabilistik adalah 
keputusan uji statistik dengan 
cara membandingkan nilai P 
dengan nilai alpha (α). Ketentu-an 
yang berlaku adalah sebagai 
berikut : 
• Bila nilai P < nilai α, maka 
keputusannya Ho ditolak 
• Bila nilai P > nilai α, maka 
keputusannya Ho gagal 
ditolak 
Nilai P merupakan nilai yang 
menunjukkan besarnya pelu-ang 
salah menolak Ho dari data 
penelitian. Harapan kita nilai P 
adalah sekecil mungkin. Den-gan 
nilai P kecil, kita yakin bah-wa 
adanya perbedaan pada ha-sil 
penelitian menunjukkan pula 
adanya perbedaan di populasi. 
G. Aplikasi Uji Hipotesis dengan Kasus 
Baiklah, setelah mempelajari kon-sep 
uji hipotesis di atas, marilah 
kita berlatih menerapkan uji hi-potesis. 
Dalam aplikasi uji hipote-sis 
ini kita hanya akan membahas 
atau melakukan latihan pada uji 
beda rata-rata satu sampel. Tujuan 
pengujian pada ujian beda rata-ra-ta 
satu sampel adalah mengetahui 
perbedaan rata-rata populasi den- 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
gan rata-rata data sampel peneli-tian. 
Berdasarkan ada tidaknya nilai 
σ (baca : tho), maka jenis uji beda 
rata-rata satu sampel dibagi dua 
jenis : 
1. Bila nilai σ diketahui, digunakan 
uji Z, rumusnya : 
− μ 
n 
Z = 
x σ 
Z=1,96 
Bila nilai σ tidak diketahui, digu-nakan 
uji t, rumusnya : 
− μ 
= df ; n-1 
n 
s 
t x 
Keterangan : 
x = rata-rata data sampel 
μ = rata-rata populasi 
σ = standar deviasi data pop-ulasi 
s = standar deviasi data sam-pel 
n = jumlah sampel yang diteliti 
Marilah kita berlatih dengan ka-sus 
berikut : 
Soal 1. Diketahui bahwa tekanan 
darah sistolik wanita 
dewasa normal ada-lah 
120 mmHg den-gan 
standar deviasi 30 
mmHg. Seorang pe-neliti 
telah melakukan 
pengukuran tekanan 
darah ibu hamil seban-yak 
49 orang. Dari hasil 
pengukuran tersebut 
diperoleh rata-rata 
130 mmHg. Peneli-ti 
ingin menguji apa-kah 
tekanan darah ibu 
hamil berbeda dengan 
tekanan darah wanita 
dewasa normal? 
Penyelesaian : 
Tekanan darah sistolik normal 
(μ) = 120 mmHg 
Standar deviasi populasi 
(σ) = 30 mmHg 
Tekanan darah sistolik sampel 
( x ) = 130 mmHg 
Jumlah sampel (n) = 49 
Proses pengujian : 
1) Menetapkan hipotesis 
Ho : μ = 120 
Tidak ada perbedaan rata-ra- 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
ta tekanan darah sistolik 
wanita dewasa normal den-gan 
tekanan darah sistolik 
ibu hamil 
Ha : μ ≠ 120 
Ada perbedaan rata-rata 
tekanan darah sistolik wan-ita 
dewasa normal dengan 
tekanan sistolik darah ibu 
hamil 
2) Menetepkan tingkat kemak-naan 
α = 5% 
3) Pemilihan uji statistik 
Berdasarkan data pada kasus 
maka akan membanding-kan 
rata-rata tekanan darah 
pada wanita dewasa normal 
dengan tekanan darah ibu 
hamil dan standar deviasi 
populasi diketahui, sehingga 
digunakan pendekatan uji Z. 
4) Perhitungan uji statistik 
− μ 
n 
Z = 
x σ 
2,3 
130 120 = 
49 
20 
− 
Z = 
5) Keputusan uji statistik 
Setelah diperoleh nilai 
statistik, selanjutnya ada-lah 
menentukan keputusan 
uji statistik yaitu menolak 
Ho atau gagal menolak Ho. 
Seperti telah dibahas di atas 
bahwa ada dua cara untuk 
menentukan keputusan uji 
statistik tersebut, yaitu den-gan 
pendekatan klasik atau 
pendekatan probablistik. 
Sebelum latihan menggu-nakan 
kedua pendekatan 
tersebut, saya akan men-jelaskan 
tentang kurve distri-busi 
normal terlebih dahulu. 
Silahkan perhatikan kurve di 
bawah ini : 
-Z 0,0 Z 
Nilai probabilistas/peluang 
pada kurve di atas teren-tang 
pada 0 – 1 dan memiliki 
enam nilai Z yaitu 1Z, 2Z, 3Z, 
-1Z, -2Z dan -3Z. Sehingga 
setengah kurve nilai proba-bilitasnya 
adalah 0,5. Tanda 
positif dan minus hanya un-tuk 
menunjukkan arah pada 
kurve. 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Baiklah marilah kita berlatih 
menggunakan kurve dan ta-bel 
distribusi normal. 
a. Pendekatan klasik 
Berdasarkan Ha yang 
kita tetapkan, berarti kita 
melakukan uji hipotesis dua 
sisi (two tail). Sehingga alpha 
(α) yang kita tetapkan harus 
dibagi dua, yaitu semula 
0,05 (5%) menjadi 0,025. Un-tuk 
mencari nilai Z di tabel 
kurva normal harus diketa-hui 
nilai peluangnya, yai-tu 
0,05-0,025=0,475, maka 
nilai tabel kurva normalnya 
adalah Z=1,96. Silahkan lihat 
gambar berikut : 
Setelah memperoleh nilai 
Z tabel (1,96), maka kita 
bandingkan dengan nilai Z 
hasil perhitungan (Z hitung 
= 2,33). Terlihat bahwa Z 
hitung lebih besar dari Z ta-bel 
(2,33 > 1,96). Maka kepu-tusannya 
adalah Ho ditolak, 
artinya secara statistik ada 
perbedaan yang signifikan 
rata-rata tekanan darah sis-tolik 
wanita dewasa normal 
dengan tekanan darah sisto-lik 
ibu hamil. 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
b. Pendekatan probabilistik 
Pada pendekatan ini kita 
harus mencari nilai P untuk 
dibandingkan dengan nilai 
α. Caranya hampir sama 
dengan di atas yaitu den-gan 
melihat tabel kurve 
distribusi normal.. Dari nilai 
Z hitung = 2,33 kita konver-si 
ke nilai peluang menjadi 
0,4901. Lihat cara penggu-naan 
tabelnya. 
Setelah nilai peluang dari 
tabel diketahui, maka 
nilai p nya adalah 0,5- 
0,4901=0,0099. Namun 
perlu diketahui bahwa nilai 
peluang pada kurva nor-mal 
merupakan nilai one 
tail. Sehingga pada latihan 
ini, karena bentuk Ha yang 
ditetapkan adalah two tail, 
maka nilai P harus dikalikan 
2, dan hasilnya adalah 2 x 
0,0099 = 0,0198. Jadi nilai 
p = 0,0198. Selanjutnya kita 
bandingkan dengan α yang 
telah ditetapkan yaitu 0,05. 
Karena nilai p lebih kecil 
dari α (0,0198 < 0,05), seh-ingga 
kita memutuskan Ho 
ditolak. Dengan demikian 
dapat disimpulkan bahwa 
pada α 5% secara statistik 
tekanan darah sistolik pada 
ibu hamil berbeda diband-ingkan 
dengan tekanan da-rah 
wanita dewasa normal. 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Soal 2. Diketahui bahwa tekanan da-rah 
sistolik wanita dewasa 
normal adalah 120 mmHg. 
Peneliti tidak mengetahui 
standar deviasi popula-si 
serta hanya mengam-bil 
25 sampel ibu hamil, 
maka standar deviasi pop-ulasi 
diperkirakan memakai 
standar deviasi sampel, dan 
didapatkan standar deviasi 
sampel 20 mmHg dan ra-ta- 
rata tekanan darah sis-tolik 
ibu hamil 130 mmHg. 
Lakukan uji hipotesis untuk 
data tersebut. 
Penyelesaian : 
Tekanan darah sistolik normal 
(μ) = 120 mmHg 
Standar deviasi sampel (s) 
= 30 mmHg 
Tekanan darah sistolik sampel ( 
x ) = 130 mmHg 
Jumlah sampel (n) 
= 25 
Proses pengujian : 
1) Menetapkan hipotesis 
Ho : μ = 120 
Tidak ada perbedaan ra-ta- 
rata tekanan darah sis-tolik 
wanita dewasa normal 
dengan tekanan darah sisto-lik 
ibu hamil 
Ha : μ ≠ 120 
Ada perbedaan rata-rata 
tekanan darah sistolik wan-ita 
dewasa normal dengan 
tekanan sistolik darah ibu 
hamil 
2) Menetapkan tingkat kemak-naan 
α = 5% 
3) Pemilihan uji statistik 
Berdasarkan data pada kasus 
maka akan membanding-kan 
rata-rata tekanan darah 
pada wanita dewasa normal 
dengan tekanan darah ibu 
hamil dan standar deviasi 
populasi tidak diketahui, se-hingga 
digunakan pendeka-tan 
uji t. 
4) Perhitungan uji statistik 
− μ 
n 
s 
t x 
= 
df = n-1  25 – 1 = 24 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
1,67 
130 120 = 
25 
30 
− 
t = 
5) Keputusan uji statistik 
Hasil t = 1,67 dan df = 24, 
kemudian dicari nilai p den-gan 
menggunakan tabel 
distribusi t. Lihat cara mem-peoleh 
nilai p pada tabel 
distribusi t : 
Tabel t terdiri dari kolom dan baris. 
Baris menunjukkan nilai DF dan ko-lom 
menunjukkan nilai alpha (yang 
nantinya digunakan untuk men-cari 
nilai p. Perhatikan nilai alpha, 
semakin ke kanan, semakin kecil. 
Angka dalam tabel menunjukkan 
nilai t tabel yang digunakan untuk 
mengkonversi nilai t hitung. Jadi 
berapa nilai p pada soal latihan ini? 
Hasil t hitung diperoleh t=1,67, se-hingga 
nilai ini bila kita letakkan 
pada tabel dengan df 24, terletak 
di antara nilai 1,318 dan 1,711. Se-lanjutnya 
kita lihat tabel ke atas ke 
kolom alpha. Terlihat bahwa nilai 
t hitung = 1,67 berada diantara 
nilai alpha 0,10 dan 0,05. Sehingga 
nilai p nya adalah lebih kecil dari 
0,10 dan lebih besar dari 0,05 atau 
dapat ditulis 0,05 < p < 0,10. 
Karena tabel t merupakan jenis ta-bel 
untuk one tail, maka nilai p yang 
didapat harus dikalikan dua, seh-ingga 
hasilnya adalah = 2 x 0,05 < 
p < 0,10 = 0,10 < p < 0,20. Jadi nilai 
p > 0,10. Kemudian kita banding-kan 
dengan nilai alpha yang trlah 
ditetapkan yaitu 0,05, dan terbukti 
bahwa nilai p lebih besar dari nilai 
alpha. Maka dapat kita simpulkan 
bahwa Tidak ada perbedaan yang 
bermakna rata-rata tekanan dar-ah 
sistolik wanita dewasa normal 
dengan tekanan darah sistolik ibu 
hamil (p>0,10). 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Rangkuman 
Uji hipotesis merupakan salah 
satu cara dalam menarik kesim-pulan 
terhadap parameter pop-ulasi. 
Sehingga prinsip dari uji 
hipotesis ini adalah memband-ingkan 
antara nilai sampel (data 
hasil penelitian) dengan nilai 
hipotesis (nilai populasi) yang 
diajukan. Dalam uji hipotesis ini 
selalu dihadapkan pada dua ke-salahan, 
yaitu kesalahan tipe I 
(α) dan kesalahan tipe II (β) dan 
tidak mungkin dapat dielakkan, 
namun dapat diminimalisir, se-hingga 
dalam melakukan uji hi-potesis 
harus mengikiti prosedur 
atau kaidah secara benar. 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 16

More Related Content

What's hot

Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)
Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)
Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)Estrela Bellia Muaja
 
[4]relative risk dan odds rasio tabel kontingensi 2x2 1
[4]relative risk dan odds rasio tabel kontingensi 2x2 1[4]relative risk dan odds rasio tabel kontingensi 2x2 1
[4]relative risk dan odds rasio tabel kontingensi 2x2 1Darnah Andi Nohe
 
Analisis bivariat chi_square_data_kategorik_dan_kategorik
Analisis bivariat chi_square_data_kategorik_dan_kategorikAnalisis bivariat chi_square_data_kategorik_dan_kategorik
Analisis bivariat chi_square_data_kategorik_dan_kategorikI Gede Purnawinadi
 
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologiUkuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologilasnisiregar
 
10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesisHafiza .h
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...Arif Rahman
 
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasioBAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasioNajMah Usman
 
Bab iv faktor perancu (part 2)
Bab iv faktor perancu (part 2)Bab iv faktor perancu (part 2)
Bab iv faktor perancu (part 2)NajMah Usman
 
Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods)
Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods)Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods)
Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods)dhana_ayun
 
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologiBab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologiNajMah Usman
 
Bab 10 uji chi square stata dan spss
Bab 10 uji chi square stata dan spssBab 10 uji chi square stata dan spss
Bab 10 uji chi square stata dan spssNajMah Usman
 
Presentasi sidang rara
Presentasi sidang raraPresentasi sidang rara
Presentasi sidang raraPocut Kasim
 
PPT Uji T Dependent dan Indeppendent
PPT Uji T Dependent dan IndeppendentPPT Uji T Dependent dan Indeppendent
PPT Uji T Dependent dan IndeppendentZahrotutTaafufiyah
 

What's hot (20)

Bias Penelitian
Bias PenelitianBias Penelitian
Bias Penelitian
 
Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)
Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)
Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)
 
[4]relative risk dan odds rasio tabel kontingensi 2x2 1
[4]relative risk dan odds rasio tabel kontingensi 2x2 1[4]relative risk dan odds rasio tabel kontingensi 2x2 1
[4]relative risk dan odds rasio tabel kontingensi 2x2 1
 
Uji mann-whitney
Uji mann-whitneyUji mann-whitney
Uji mann-whitney
 
Uji kolmogorov & chi square
Uji kolmogorov & chi squareUji kolmogorov & chi square
Uji kolmogorov & chi square
 
Analisis bivariat chi_square_data_kategorik_dan_kategorik
Analisis bivariat chi_square_data_kategorik_dan_kategorikAnalisis bivariat chi_square_data_kategorik_dan_kategorik
Analisis bivariat chi_square_data_kategorik_dan_kategorik
 
Langkah langkah pelaksanaan survei cepat
Langkah langkah pelaksanaan survei cepatLangkah langkah pelaksanaan survei cepat
Langkah langkah pelaksanaan survei cepat
 
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologiUkuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
 
10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesis
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...
 
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasioBAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
 
Bab iv faktor perancu (part 2)
Bab iv faktor perancu (part 2)Bab iv faktor perancu (part 2)
Bab iv faktor perancu (part 2)
 
Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods)
Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods)Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods)
Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods)
 
Kuesioner DM
Kuesioner DMKuesioner DM
Kuesioner DM
 
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologiBab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi
 
Bab 10 uji chi square stata dan spss
Bab 10 uji chi square stata dan spssBab 10 uji chi square stata dan spss
Bab 10 uji chi square stata dan spss
 
Makalah uji normalitas
Makalah uji normalitasMakalah uji normalitas
Makalah uji normalitas
 
Presentasi sidang rara
Presentasi sidang raraPresentasi sidang rara
Presentasi sidang rara
 
Penelitian Kuantitatif (ppt)
Penelitian Kuantitatif (ppt)Penelitian Kuantitatif (ppt)
Penelitian Kuantitatif (ppt)
 
PPT Uji T Dependent dan Indeppendent
PPT Uji T Dependent dan IndeppendentPPT Uji T Dependent dan Indeppendent
PPT Uji T Dependent dan Indeppendent
 

Similar to Uji Hipotesis

Uji hipotesis 1 & 2 rata rata
Uji hipotesis 1 & 2 rata rataUji hipotesis 1 & 2 rata rata
Uji hipotesis 1 & 2 rata ratayositria
 
Hipotesis & hipotesis satu rata rata
Hipotesis & hipotesis satu rata rataHipotesis & hipotesis satu rata rata
Hipotesis & hipotesis satu rata rataAYU Hardiyanti
 
HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL DAN RANCANGAN PENELITIAN BU NILA.pdf
HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL DAN RANCANGAN PENELITIAN BU NILA.pdfHIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL DAN RANCANGAN PENELITIAN BU NILA.pdf
HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL DAN RANCANGAN PENELITIAN BU NILA.pdfAFFANDANAMI
 
Materi11-UJI_HIPOTESIS-psik.pptx
Materi11-UJI_HIPOTESIS-psik.pptxMateri11-UJI_HIPOTESIS-psik.pptx
Materi11-UJI_HIPOTESIS-psik.pptxwani27
 
Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05robin2dompas
 
07 - Pengujian Hipotesis.pdf
07 - Pengujian Hipotesis.pdf07 - Pengujian Hipotesis.pdf
07 - Pengujian Hipotesis.pdfElvi Rahmi
 
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptx
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptxSlide-INF207-uji-hipotesa.pptx
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptxMuhammadHamdisyah
 
14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf
14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf
14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdfSMAPLUSN2BANYUASINII
 
Nurwulan Anova Baru
Nurwulan Anova BaruNurwulan Anova Baru
Nurwulan Anova Baruguestbed2c6
 
Makalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisMakalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisGhian Velina
 
Pert 11 12 pengantar statistika inferensi
Pert 11 12 pengantar statistika inferensiPert 11 12 pengantar statistika inferensi
Pert 11 12 pengantar statistika inferensiCanny Becha
 
HIPOTESIS,VARIABEL,POPULASI DAN SAMPEL.ppt
HIPOTESIS,VARIABEL,POPULASI DAN SAMPEL.pptHIPOTESIS,VARIABEL,POPULASI DAN SAMPEL.ppt
HIPOTESIS,VARIABEL,POPULASI DAN SAMPEL.pptDewiAnti3
 
Inferensi statistik1
Inferensi statistik1Inferensi statistik1
Inferensi statistik1Yunawati Sele
 
Variabel dan-hipotesis
Variabel dan-hipotesis Variabel dan-hipotesis
Variabel dan-hipotesis Agus Adibrata
 

Similar to Uji Hipotesis (20)

Uji hipotesis 1 & 2 rata rata
Uji hipotesis 1 & 2 rata rataUji hipotesis 1 & 2 rata rata
Uji hipotesis 1 & 2 rata rata
 
Uji Hipotesis
Uji HipotesisUji Hipotesis
Uji Hipotesis
 
Hipotesis & hipotesis satu rata rata
Hipotesis & hipotesis satu rata rataHipotesis & hipotesis satu rata rata
Hipotesis & hipotesis satu rata rata
 
HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL DAN RANCANGAN PENELITIAN BU NILA.pdf
HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL DAN RANCANGAN PENELITIAN BU NILA.pdfHIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL DAN RANCANGAN PENELITIAN BU NILA.pdf
HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL DAN RANCANGAN PENELITIAN BU NILA.pdf
 
Materi11-UJI_HIPOTESIS-psik.pptx
Materi11-UJI_HIPOTESIS-psik.pptxMateri11-UJI_HIPOTESIS-psik.pptx
Materi11-UJI_HIPOTESIS-psik.pptx
 
Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05
 
07 - Pengujian Hipotesis.pdf
07 - Pengujian Hipotesis.pdf07 - Pengujian Hipotesis.pdf
07 - Pengujian Hipotesis.pdf
 
hipotesis
hipotesishipotesis
hipotesis
 
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptx
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptxSlide-INF207-uji-hipotesa.pptx
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptx
 
Statistika Dasar Pertemuan 11
Statistika Dasar Pertemuan 11Statistika Dasar Pertemuan 11
Statistika Dasar Pertemuan 11
 
PRINSIP DASAR BIOST.pptx
PRINSIP DASAR BIOST.pptxPRINSIP DASAR BIOST.pptx
PRINSIP DASAR BIOST.pptx
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf
14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf
14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf
 
Nurwulan Anova Baru
Nurwulan Anova BaruNurwulan Anova Baru
Nurwulan Anova Baru
 
Makalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisMakalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian Hipotesis
 
Pert 11 12 pengantar statistika inferensi
Pert 11 12 pengantar statistika inferensiPert 11 12 pengantar statistika inferensi
Pert 11 12 pengantar statistika inferensi
 
HIPOTESIS,VARIABEL,POPULASI DAN SAMPEL.ppt
HIPOTESIS,VARIABEL,POPULASI DAN SAMPEL.pptHIPOTESIS,VARIABEL,POPULASI DAN SAMPEL.ppt
HIPOTESIS,VARIABEL,POPULASI DAN SAMPEL.ppt
 
Inferensi statistik1
Inferensi statistik1Inferensi statistik1
Inferensi statistik1
 
Variabel dan-hipotesis
Variabel dan-hipotesis Variabel dan-hipotesis
Variabel dan-hipotesis
 
Critical Appraisal final.pptx
Critical Appraisal final.pptxCritical Appraisal final.pptx
Critical Appraisal final.pptx
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

Uji Hipotesis

  • 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Uraian Materi Baiklah, kini saudara akan belajar ten-tang penarikan kesimpulan terhadap parameter populasi melalui pengujian hipotesis. Pada modul 1, telah dibahas sedikit tentang hipotesis ini. Dan seka-rang marilah kita bahas kembali ten-tang uji hipotesis lebih detail. Dalam statistik, hipotesis dapat di-artikan sebagai pernyataan statistik tentang parameter populasi. Statistik adalah ukuran-ukuran yang dikenakan pada sampel ( x = rata-rata; s= standar deviasi; s2 = varians), dan parameter adalah ukuran-ukuran yang dikenakan pada populasi (μ = rata-rata; σ = stan-dar deviasi; σ2 = varians). Pengujian hipotesis dapat berguna untuk mem-bantu tentang pengambilan keputusan terhadap hipotesis yang diajukan, sep-erti adanya perbedaan atau hubungan dua variabel tersebut cukup meyak-inkan untuk ditolak atau tidak ditolak. Keyakinan ini didasarkan pada besarn-ya peluang untuk memperoleh hubun-gan tersebut secara kebetulan (by chance). Semakin kecil peluang adan-ya kebetulan, semakin besar keyakinan bahwa hubungan tersebut memang ada. Sebagai contoh, seorang peneliti masalah tindakan kebidanan, apakah manajemen aktif kala III memberikan dampak pada pencegahan perdarahan post partum? Untuk menjawab per-tanyaan ini, maka perlu dilakukan pen-gujian hipotesis. Dengan pengujian hi-potesis akan diperoleh suatu kesimpu-lan secara probabilistik tentang apakah manajemen aktif kala III memberikan dampak pada pencegahan perdarahan post partum atau sebaliknya. Prinsip uji hipotesis adalah melaku-kan perbandingan antara nilai sampel (data hasil penelitian) dengan nilai hi-potesis (nilai populasi) yang diajukan. Peluang untuk diterima dan ditolaknya suatu hipotesis tergantung besar ke-cilnya perbedaan antara nilai sampel dengan nilai hipotesis. Bila perbedaan tersebut cukup besar, maka peluang untuk menolak hipotesis juga besar. Sebaliknya bila perbedaan tersebut kecil, maka peluang untuk menolak hipotesis menjadi kecil. Jadi semakin besar perbedaan antara nilai sampel dengan nilai hipotesis, semakin besar untuk menolak hipotesis. Dan kesim-pulan yang didapat dari hasil pengu-jian hipotesis ada dua kemungkinan, menolak hipotesis dan menerima hi-potesis (gagal menolak hipotesis). Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 3
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan A. Pengertian Hipotesis Hipotesis berasal dari kata hupo dan thesis. Hupo artinya semen-tara/ lemah kebenarannya dan thesis artinya pernyataan/teori. Dengan demikian hipotesis berarti pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya. Untuk menguji kebenaran sebuah hipotesis digu-nakan pengujian yang disebut uji hipotesis. Dalam kehidupan kita sehari-hari, tanpa kita sadari bahwa hipotesis ini sering kita lakukan. Misalnya ketika kita akan berangkat kerja dengan cuaca hujan, dimana daer-ah yang kita lewati adalah rawan banjir. Maka kita akan mendu-ga- duga apakah saat ini tergenang banjir atau tidak yang dapat menghambat perjalanan menuju tempat kerja. Sehingga bila kita in-gin mengetahui banjir atau tidak, maka harus di buktikan dengan mendatangi jalan menuju tempat kerja tadi. Demikian juga di ke-bidanan, mungkin saudara pernah menduga-duga tentang mengapa sebagian besar ibu hamil mender-ita anemia. Dan pemikiran sauda-ra akan berkembang ke arah yang perlu digali, misalnya apakah kare-na pola makan yang tidak baik atau ibu hamil ini tidak mau meminum zat besi yang diberikan oleh petu-gas. Pemikiran-pemikiran tersebut adalah merupakan hipotesis, dan untuk megetahui jawabannya ha-rus dibuktikan melalui uji hipotesis. B. Jenis Hipotesis Jenis hipotesis dapat dilihat pada bagan berikut : Hipotesis Nol (Ho) Hipotesis Alternatif (Ha) Satu sisi Dua sisi Gambar 3. Jenis Hipotesis Hipotesis Hipotesis Nol (Ho) adalah hipote-sis yang menyatakan tidak ada perbedaan kejadian antara kedua kelompok. Atau hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan antara variabel satu dengan vari-abel lain. Berikut contoh hipotesis nol: a. Tidak ada perbedaan berat badan bayi antara bayi yang dilahirkan dari ibu yang ane-mia dengan bayi yang dilahir-kan dari ibu yang tidak anemia. b. Tidak ada hubungan berat badan bayi dengan anemia Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 4
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Hipotesis Alternatif (Ha) merupa-kan pernyataan terbalik dari hi-potesis nol, yaitu hipotesis yang menyatakan ada perbedaan ke-jadian antara kedua kelompok. Atau hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara variabel satu dengan variabel lain. Berikut con-toh hipotesis alternatif : a. Ada perbedaan berat badan bayi antara bayi yang dilahirkan dari ibu yang anemia dengan bayi yang dilahirkan dari ibu yang ti-dak anemia. b. Ada hubungan berat badan bayi dengan anemia Bentuk hipotesis alternatif akan menentukan arah uji statistik apa-kah satu arah (one tail) atau dua arah (two tail). Hipotesis alternatif satu sisi adalah bila hipotesis alter-natifnya menyatakan adanya per-bedaan dan ada pernyataan yang mengatakan hal yang satu lebih tinggi/rendah daripada hal yang lain. Sebagai contoh, berat badan bayi dari ibu hamil anemia lebih ke-cil dibandingkan berat badan bayi dari ibu hamil yang tidak anemia. Hipotesis alternatif dua sisi ada-lah hipotesis alternatif yang han-ya menyatakan perbedaan tanpa melihat apakah hal yang satu leb-ih tinggi/rendah dari hal yang lain. Sebagai contoh, berat badan bayi dari ibu hamil yang anemia berbe-da dibandingkan berat badan bayi dari ibu hamil yang tidak anemia. C. Kesalahan Pengambilan Keputusan dan Tingkat Kemaknaan Dalam pengujian hipotesis kita se-lalu dihadapkan suatu kesalahan pengambilan keputusan. Hal ini disebabkan karena hampir seluruh penelitian menggunakan sampel dan sangat sulit bahkan tidak mun-gkin melakukan observasi pada seluruh populasi. Ada dua jenis kesalahan pengambilan keputusan dalam uji statistik, yaitu kesalahan tipe I (α) dan kesalahan tipe II (β). Tabel 2. Kesalahan Pengambilan Keputusan Keputusan Populasi Ho benar Ho salah Tidak menolak Ho Menolak Ho Benar (1-α) Kesalahan Tipe I (α) Kesalahan Tipe II (β) Benar (1-β) Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 5
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kesalahan tipe I (α) merupakan kesalahan menolak Ho, padahal sesungguhnya Ho benar. Artinya menyimpulkan adanya perbedaan, padahal sesungguhnya tidak ada perbedaan. Peluang kesalahan tipe I adalah α atau sering disebut ting-kat signifikansi/tingkat kemaknaan (significance level). Sebaliknya, pel-uang untuk tidak membuat kesala-han tipe I adalah 1-α, yang disebut dengan tingkat kepercayaan (con-fidence level). Dalam melakukan uji hipotesis nilai α (alpha) inilah yang digunakan untuk menentukan apa-kah hipotesis nol ditolak atau ga-gal ditolak. Jadi Tingkat kemaknaan atau nilai α dapat diartikan sebagai batas maksimal kita salah menya-takan adanya perbedaan. Penen-tuan nilai α tergantung dari tujuan dan kondisi penelitian. Nilai α yang sering digunakan adalah 10%, 5%, atau 1%. Untuk bidang kesehatan masyarakat biasanya 5%, namun bila untuk pengujian obat-obatan atau penelitian klinik batas toler-ansi kesalahan harus lebih kecil yai-tu 1% karena mengandung risiko yang fatal. Kesalahan tipe II (β) merupakan ke-salahan tidak menolak Ho, padahal sesungguhnya Ho salah. Artinya menyimpulkan tidak ada perbe-daan, padahal sesungguhnya ada perbedaan. Peluang untuk tidak membuat kesalahan tipe II adalah sebesar 1-β, dan dikenal sebagai tingkat kekuatan uji (power of the test). Kekuatan uji (power of the test) merupakan peluang untuk meno-lak Ho ketika Ho memang salah. Atau dengan kata lain, kemampuan untuk mendeteksi adanya per-bedaan bermakna antara kelom-pok- kelompok yang diteliti ketika perbedaan-perbedaan itu memang ada. D. Jenis Uji Statistik Pengujian hipotesis sangat ber-hubungan dengan distribusi data populasi yang akan diuji. Bila dis-tribusi data populasi yang akan diuji berbentuk normal/simetris, proses pengujian dapat digunakan dengan pendekatan uji statistik parametric. Sebaliknya bila distri-busi data populasi yang akan diuji berbentuk tidak normal atau tidak diketahui distribusinya, dapat digu-nakan pendekatan uji statistik non parametric. Kenormalan suatu data dapat dili-hat juga dari jenis variabelnya, bila variabelnya berjenis numeric/kuan-titatif biasanya distribusi datanya mendekati normal/simetris, seh-ingga dapat digunakan statistik parametric. Sedangkan bila jenis vatiabelnya katagorik/kualitatif, bentuk distribusinya tidak normal, Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 6
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan sehingga jenis statistik yang dig-inakan adalah statistik non para-metric. Selain itu jumlah data yang dianalisis juga menentukan jenis uji statistik yang digunakan, bila jum-lah datanya besar maka uji statistik parametric yang digunakan, namun bila jumlah datanya kecil (<30) cenderung digunakan uji statistik non parametrik. E. Perbedaan substansi/klinis dengan statistik Perlu dipahami bagi peneliti bah-wa berbeda bermakna/signifikan secara statistik tidak berarti bahwa perbedaan tersebut juga bermakna menurut subsatansi/klinik. Seper-ti diketahui bahwa semakin besar sampel yang dianalisis akan sema-kin besar menghasilkan kemungk-inan berbeda bermakna. Dengan sampel besar perbedaan-perbe-daan sangat kecil bahkan tidak mempunyai manfaat secara sub-stansi/ klinis dapat berubah menja-di bermakna secara statistik. Oleh karena itu arti kegunaan dari seti-ap penemuan jangan hanya dilihat dari aspek statistik semata, namun harus juga dinilai kegunaannya dari segi klinis/substansi. Sebagai con-toh peneliti melakukan penelitian tentang pengaruh berat badan ibu hamil terhadap berat badan bayi yang dilahirkannya. Secara statistik hasil uji hipotesis akan mengahsil-kan hubungan yang signifikan an-tara berat badan ibu hamil dengan berat badan bayinya, namun se-cara substansi/klinis tidak demikian karena berat badan bayi yang pal-ing tepat adalah dengan mengukur tinggi fundus uteri saat hamil, bu-kan berat badan ibu. . F. Prosedur Hipotesis Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis dapat adalah berikut ini : 1. Menetapkan hipotesis Sauadara dapat menetapkan hipotesis nol (Ho) dan hipote-sis alternatifnya (Ha) berdasar-kan hipotesis penelitian yang saudara buat. Sebagai contoh : Ho : P1 = P2 (Tidak ada per-bedaan berat badan bayi an-tara bayi yang dilahirkan dari ibu yang ane-mia dengan bayi yang dilahirkan dari ibu yang ti-dak anemia) Ha : P1 ≠ P2 (ada perbedaan berat badan bayi antara bayi Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 7
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan yang dilahirkan dari ibu yang anemia dengan bayi yang dila-hirkan dari ibu yang tidak ane-mia) 2. Menentukan uji statistik yang sesuai Ada beragam jenis uji statistik yang dapat digunakan. Setiap uji statistik mempunyai per-syaratan tertentu yang harus dipenuhi. Oleh karena itu, ha-rus digunakan uji statistik yang tepat sesuai dengan data yang diuji. Jenis uji statistik sangat tergantung pada : a. Jenis variabel yang akan di-analisis b. Jenis data apakah dependen atau independen c. Jenis distribusi data popu-lasinya Sebagai gambaran, jenis uji statistik untuk mengetahui per-bedaan rata-rata akan berbeda dengan uji statistik yang digu-nakan untuk mengetahui pro-porsi/ persentase. Uji beda ra-ta- rata menggunakan uji T atau anova sedangkan uji statistik untuk mengetahui perbedaan proporsi digunakan uji kai kuadrat. 3. Menentukan tingkat kemak-naan Seperti telah dibahas di atas, bahwa penentuan nilai α (al-pha) tergantung pada tujuan penelitian. Untuk bidang kes-ehatan masyarakat termasuk pelayanan kebidanan biasanya menggunakan nilai α 5%. 4. Penghitungan uji statistik Penghitungan uji statistik ada-lah menghitung data sampel ke dalam uji hipotesis yang sesuai. Misalnya, kalau ingin menguji perbedaan proporsi antara dua kelompok, data hasil penguku-ran dimasukkan ke rumus uji kai kuadrat. Dari hasil perhitungan tersebut kemudian dibanding-kan dengan nilai populasi un-tuk mengetahui apakah ditolak atau gagal menolak hipotesis. 5. Keputusan Uji Statistik Hasil pengujian statistik akan menghasilkan dua kemungk- Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 8
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan inan keputusan, yaitu menolak hipotesis nol dan gagal meno-lak hipotesis nol. Keputusan uji statistik dapat menggunakan dua pendekatan, yaitu pendeka-tan klasik dan pendekatan probablistik. Pendekatan klasik adalah kepu-tusan uji statistik yang dilaku-kan dengan cara membanding-kan nilai perhitungan uji statis-tik dengan nilai pada tabel. Nilai tabel yang dilihat sesuai dengan jenis distribusi uji yang kita lakukan. Besarnya nilai ta-bel sangat tergantung dari nilai alpha (α) yang kita gunakan dan juga tergantung pada arah hipotesisnya, satu sisi (one tail) atau dua sisi (two tail). Kriteria dalam memutuskan apakah hi-potesis nol ditolak atau gagal ditolak adalah : • Bila nilai perhitungan uji statistk lebih besar dibandingkan nilai tabel (nilai perhitungan > nilai tabel), maka keputusan-nya Ho ditolak. • Bila nilai perhitungan uji statistk lebih kecil dibandingkan nilai tabel (nilai perhitungan < nilai tabel), maka keputusan-nya Ho gagal ditolak. Pendekatan probabilistik adalah keputusan uji statistik dengan cara membandingkan nilai P dengan nilai alpha (α). Ketentu-an yang berlaku adalah sebagai berikut : • Bila nilai P < nilai α, maka keputusannya Ho ditolak • Bila nilai P > nilai α, maka keputusannya Ho gagal ditolak Nilai P merupakan nilai yang menunjukkan besarnya pelu-ang salah menolak Ho dari data penelitian. Harapan kita nilai P adalah sekecil mungkin. Den-gan nilai P kecil, kita yakin bah-wa adanya perbedaan pada ha-sil penelitian menunjukkan pula adanya perbedaan di populasi. G. Aplikasi Uji Hipotesis dengan Kasus Baiklah, setelah mempelajari kon-sep uji hipotesis di atas, marilah kita berlatih menerapkan uji hi-potesis. Dalam aplikasi uji hipote-sis ini kita hanya akan membahas atau melakukan latihan pada uji beda rata-rata satu sampel. Tujuan pengujian pada ujian beda rata-ra-ta satu sampel adalah mengetahui perbedaan rata-rata populasi den- Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 9
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan gan rata-rata data sampel peneli-tian. Berdasarkan ada tidaknya nilai σ (baca : tho), maka jenis uji beda rata-rata satu sampel dibagi dua jenis : 1. Bila nilai σ diketahui, digunakan uji Z, rumusnya : − μ n Z = x σ Z=1,96 Bila nilai σ tidak diketahui, digu-nakan uji t, rumusnya : − μ = df ; n-1 n s t x Keterangan : x = rata-rata data sampel μ = rata-rata populasi σ = standar deviasi data pop-ulasi s = standar deviasi data sam-pel n = jumlah sampel yang diteliti Marilah kita berlatih dengan ka-sus berikut : Soal 1. Diketahui bahwa tekanan darah sistolik wanita dewasa normal ada-lah 120 mmHg den-gan standar deviasi 30 mmHg. Seorang pe-neliti telah melakukan pengukuran tekanan darah ibu hamil seban-yak 49 orang. Dari hasil pengukuran tersebut diperoleh rata-rata 130 mmHg. Peneli-ti ingin menguji apa-kah tekanan darah ibu hamil berbeda dengan tekanan darah wanita dewasa normal? Penyelesaian : Tekanan darah sistolik normal (μ) = 120 mmHg Standar deviasi populasi (σ) = 30 mmHg Tekanan darah sistolik sampel ( x ) = 130 mmHg Jumlah sampel (n) = 49 Proses pengujian : 1) Menetapkan hipotesis Ho : μ = 120 Tidak ada perbedaan rata-ra- Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 10
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan ta tekanan darah sistolik wanita dewasa normal den-gan tekanan darah sistolik ibu hamil Ha : μ ≠ 120 Ada perbedaan rata-rata tekanan darah sistolik wan-ita dewasa normal dengan tekanan sistolik darah ibu hamil 2) Menetepkan tingkat kemak-naan α = 5% 3) Pemilihan uji statistik Berdasarkan data pada kasus maka akan membanding-kan rata-rata tekanan darah pada wanita dewasa normal dengan tekanan darah ibu hamil dan standar deviasi populasi diketahui, sehingga digunakan pendekatan uji Z. 4) Perhitungan uji statistik − μ n Z = x σ 2,3 130 120 = 49 20 − Z = 5) Keputusan uji statistik Setelah diperoleh nilai statistik, selanjutnya ada-lah menentukan keputusan uji statistik yaitu menolak Ho atau gagal menolak Ho. Seperti telah dibahas di atas bahwa ada dua cara untuk menentukan keputusan uji statistik tersebut, yaitu den-gan pendekatan klasik atau pendekatan probablistik. Sebelum latihan menggu-nakan kedua pendekatan tersebut, saya akan men-jelaskan tentang kurve distri-busi normal terlebih dahulu. Silahkan perhatikan kurve di bawah ini : -Z 0,0 Z Nilai probabilistas/peluang pada kurve di atas teren-tang pada 0 – 1 dan memiliki enam nilai Z yaitu 1Z, 2Z, 3Z, -1Z, -2Z dan -3Z. Sehingga setengah kurve nilai proba-bilitasnya adalah 0,5. Tanda positif dan minus hanya un-tuk menunjukkan arah pada kurve. Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 11
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Baiklah marilah kita berlatih menggunakan kurve dan ta-bel distribusi normal. a. Pendekatan klasik Berdasarkan Ha yang kita tetapkan, berarti kita melakukan uji hipotesis dua sisi (two tail). Sehingga alpha (α) yang kita tetapkan harus dibagi dua, yaitu semula 0,05 (5%) menjadi 0,025. Un-tuk mencari nilai Z di tabel kurva normal harus diketa-hui nilai peluangnya, yai-tu 0,05-0,025=0,475, maka nilai tabel kurva normalnya adalah Z=1,96. Silahkan lihat gambar berikut : Setelah memperoleh nilai Z tabel (1,96), maka kita bandingkan dengan nilai Z hasil perhitungan (Z hitung = 2,33). Terlihat bahwa Z hitung lebih besar dari Z ta-bel (2,33 > 1,96). Maka kepu-tusannya adalah Ho ditolak, artinya secara statistik ada perbedaan yang signifikan rata-rata tekanan darah sis-tolik wanita dewasa normal dengan tekanan darah sisto-lik ibu hamil. Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 12
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan b. Pendekatan probabilistik Pada pendekatan ini kita harus mencari nilai P untuk dibandingkan dengan nilai α. Caranya hampir sama dengan di atas yaitu den-gan melihat tabel kurve distribusi normal.. Dari nilai Z hitung = 2,33 kita konver-si ke nilai peluang menjadi 0,4901. Lihat cara penggu-naan tabelnya. Setelah nilai peluang dari tabel diketahui, maka nilai p nya adalah 0,5- 0,4901=0,0099. Namun perlu diketahui bahwa nilai peluang pada kurva nor-mal merupakan nilai one tail. Sehingga pada latihan ini, karena bentuk Ha yang ditetapkan adalah two tail, maka nilai P harus dikalikan 2, dan hasilnya adalah 2 x 0,0099 = 0,0198. Jadi nilai p = 0,0198. Selanjutnya kita bandingkan dengan α yang telah ditetapkan yaitu 0,05. Karena nilai p lebih kecil dari α (0,0198 < 0,05), seh-ingga kita memutuskan Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada α 5% secara statistik tekanan darah sistolik pada ibu hamil berbeda diband-ingkan dengan tekanan da-rah wanita dewasa normal. Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 13
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Soal 2. Diketahui bahwa tekanan da-rah sistolik wanita dewasa normal adalah 120 mmHg. Peneliti tidak mengetahui standar deviasi popula-si serta hanya mengam-bil 25 sampel ibu hamil, maka standar deviasi pop-ulasi diperkirakan memakai standar deviasi sampel, dan didapatkan standar deviasi sampel 20 mmHg dan ra-ta- rata tekanan darah sis-tolik ibu hamil 130 mmHg. Lakukan uji hipotesis untuk data tersebut. Penyelesaian : Tekanan darah sistolik normal (μ) = 120 mmHg Standar deviasi sampel (s) = 30 mmHg Tekanan darah sistolik sampel ( x ) = 130 mmHg Jumlah sampel (n) = 25 Proses pengujian : 1) Menetapkan hipotesis Ho : μ = 120 Tidak ada perbedaan ra-ta- rata tekanan darah sis-tolik wanita dewasa normal dengan tekanan darah sisto-lik ibu hamil Ha : μ ≠ 120 Ada perbedaan rata-rata tekanan darah sistolik wan-ita dewasa normal dengan tekanan sistolik darah ibu hamil 2) Menetapkan tingkat kemak-naan α = 5% 3) Pemilihan uji statistik Berdasarkan data pada kasus maka akan membanding-kan rata-rata tekanan darah pada wanita dewasa normal dengan tekanan darah ibu hamil dan standar deviasi populasi tidak diketahui, se-hingga digunakan pendeka-tan uji t. 4) Perhitungan uji statistik − μ n s t x = df = n-1  25 – 1 = 24 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 14
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 1,67 130 120 = 25 30 − t = 5) Keputusan uji statistik Hasil t = 1,67 dan df = 24, kemudian dicari nilai p den-gan menggunakan tabel distribusi t. Lihat cara mem-peoleh nilai p pada tabel distribusi t : Tabel t terdiri dari kolom dan baris. Baris menunjukkan nilai DF dan ko-lom menunjukkan nilai alpha (yang nantinya digunakan untuk men-cari nilai p. Perhatikan nilai alpha, semakin ke kanan, semakin kecil. Angka dalam tabel menunjukkan nilai t tabel yang digunakan untuk mengkonversi nilai t hitung. Jadi berapa nilai p pada soal latihan ini? Hasil t hitung diperoleh t=1,67, se-hingga nilai ini bila kita letakkan pada tabel dengan df 24, terletak di antara nilai 1,318 dan 1,711. Se-lanjutnya kita lihat tabel ke atas ke kolom alpha. Terlihat bahwa nilai t hitung = 1,67 berada diantara nilai alpha 0,10 dan 0,05. Sehingga nilai p nya adalah lebih kecil dari 0,10 dan lebih besar dari 0,05 atau dapat ditulis 0,05 < p < 0,10. Karena tabel t merupakan jenis ta-bel untuk one tail, maka nilai p yang didapat harus dikalikan dua, seh-ingga hasilnya adalah = 2 x 0,05 < p < 0,10 = 0,10 < p < 0,20. Jadi nilai p > 0,10. Kemudian kita banding-kan dengan nilai alpha yang trlah ditetapkan yaitu 0,05, dan terbukti bahwa nilai p lebih besar dari nilai alpha. Maka dapat kita simpulkan bahwa Tidak ada perbedaan yang bermakna rata-rata tekanan dar-ah sistolik wanita dewasa normal dengan tekanan darah sistolik ibu hamil (p>0,10). Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 15
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Rangkuman Uji hipotesis merupakan salah satu cara dalam menarik kesim-pulan terhadap parameter pop-ulasi. Sehingga prinsip dari uji hipotesis ini adalah memband-ingkan antara nilai sampel (data hasil penelitian) dengan nilai hipotesis (nilai populasi) yang diajukan. Dalam uji hipotesis ini selalu dihadapkan pada dua ke-salahan, yaitu kesalahan tipe I (α) dan kesalahan tipe II (β) dan tidak mungkin dapat dielakkan, namun dapat diminimalisir, se-hingga dalam melakukan uji hi-potesis harus mengikiti prosedur atau kaidah secara benar. Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 16