SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
Download to read offline
HIPOTESIS
DEFINISI OPERASIONAL
Minggu, 8 November 2020
Institut Tekhnologi Kesehatan Dan Sains Wiyata Husada Samarinda
NILA TRISNA YULIANTI,S.SIT.,M.Keb
NIDN.1128078903
HASIL PRAKTIK
DAN
PENUGASAN
PRAKTIK
CERAMAH DISKUSI
HASIL UKUR DAN SKALA UKUR
DESAIN PENELITIAN
CPMK
HIPOTESIS
DEFINISI
OPERASIONAL,
HASIL UKUR DAN
SKALA UKUR
DESAIN
PENELITIAN
Setelah pembelajaran diharapkan mahasiswa mampu
memahami dan membuat :
CPMK (Capaian Pemebelajaran Mata Kuliah) : memahami cara menentukan dan
membuat hipotesis, definisi operasional, rancangan penelitian
01 02
03
LEARN
WORK
Contents Title
REFERENSI
Notoadmojo Soekidjo. 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan
R & D. Bandung: Alfabeta
Lapau Buchari. 2015. Metodelogi Penelitian Kebidanan.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
HIPOTESIS
01
02
03
DEFINISI HIPOTESIS DAN PERANAN HIPOTESIS
BENTUK RUMUSAN HIPOTESIS
JENIS RUMUSAN HIPOTESIS
Jawaban sementara penelitian, patokan
duga, atau dalil sementara yang
kebenarannya akan dibuktikan dalam
penelitian tersebut ATAU jawaban
sementara terhadap masalah penelitian.
DEFINISI HIPOTESIS
PERANAN HIPOTESIS
Memberikan batasan dan memperkecil
jangkauan penelitian.
Memfokuskan perhatian dalam rangka
pengumpulan data.
Sebagai panduan dalam pengujian serta
penyesuaian dgn fakta atau data.
Membantu mengarahkan dalam
mengidentifikasi variabel-variabel yg akan
diteliti (diamati).
.
MEMPEROLEH
FAKTA UNTUK
PERUMUSAN
HIPOTESIS
DAPAT
DILAKUKAN:
Memperoleh sendiri dari sumber
aslinya, yakni pengalaman
langsung dilapangan
Fakta yang diidentifikasi dengan
cara menggambarkan atau
menafsirkannany dari sumber
yang asli
Fakta yang diperoleh dari orang
yang mengidentifikasi dengan
jalan menyusunnya dalam
bentuk penalaran abstrak, yang
sudah merupakan simbol
berpikir sebagai generalisasi dari
hubungan anara berbagai fakta
BENTUK RUMUSAN HIPOTESIS
1. Hakikatnya hipotesis adalah sebuah pernyataan tentang sesuatu yang
diduga atau hubungan yang diharapkan antara dua variabel atau lebih yang
dapat diuji secara empiris.
2. Tidak adanya hubungan antara dua variabel yaitu varibel bebas
(independent varaibles) dan variabel terikat (dependent variable).
Contoh : Anemia saat Hamil adalah penyebab perdarahan postpartum. Didalam
contoh ini anemia adalah variabel bebas (penyebabnya), sedangkan
perdarahan postpartum merupkan variabel terikat (akibatnya)
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hipotesis suatu kesimpulan
sementara/jawaban sementara dari suatu penelitian, oleh sebab itu, hipotesis
harus mempunyai landasan teoritis, bukan hanya sekedar suatu dugaan yang
tidak mempunyai landasan ilmiah.
CIRI – CIRI HIPOTESIS
Bentuk
pernyataan
bukan dalam
bentuk
kalimat tanya
Harus
tumbuh dari
ilmu
pengetahuan
yang diteliti
Hipotesis
dapat diuji,
sederhana
dan terbatas
JENIS JENIS RUMUSAN HIPOTESIS
Hipotesis Kerja atau
Hipotesis Alternatif
Hipotesis Nol
atau Hipotesis
Statistik
Hipotesis
Hubungan dan
Hipotesis
Perbedaan
Hipotesis
Kerja
1. Hipotesis kerja atau hipotesis alternatif adalah suatu
rumusan hipotesis dengan tujuan untuk membuat
ramalan tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu
gejala muncul.
2. Biasanya menggunakan rumusan pernyataan : “”
Jika.........., Maka..........”” artinya , jika suatu faktor
atau variabel terdapat atau terjadi pada situasi, maka
ada akibat tertentu yang dapat ditimbulkannya.
.
Contoh :
1. jika persalinan dilakukan oleh dukun yang
belum dilatih, maka angka kematian bayi
didaerah tersebut tinggi atau
2. Jika status pendapatan rendah, maka status
kesehatan wannita hamil di kota tersebut
rendah pula.
Contoh :
1. Ada hubungan antara persalinan yang
dilakukan oleh dukun terlatih dengan angka
kematian bayi
2. Ada hubungan antara pendapatan rendah
dengan status kesehatan wanita hamil.
Jadi dapat disimpulkan dari kedua contoh hipotesis tersebut yang
menajdi poin penting dalam hipotesis kerja adalah bahwa rumusan tersebut
harus dapat memberi penjelasan kedudukan masalah yang diteliti, sebagai
bentuk kesimpulan yang akan diuji
Hipotesis Nol
atau Hipotesis
Statistik
1. Hipotesis nol ini disebut juga hipotesis statistik,
dalam hipotesis ini selalu ada implikasi “”tidak ada
perbedaan””, yang rumusannya adalah : “”tidak ada
perbedaan antara.......dengan.......””
2. Hipotesis dibuat untuk menyatakan sesuatu
kesamaan atau tidak adanya suatu perbedaan yang
bermakna antara kedua kelompok atau lebih
mengenai suatu hal yang dipermasalahkan.
Contoh :
1. Tidak ada perbedaan antara status gizi anak
balita yang tidak mendapat ASI pada waktu
bayi, dengan status gizi anak balita yang
mendapat ASI pada waktu bayi.
2. Tidak ada perbedaan tingkat keparahan
depresi postpartum antara kelompok yang
diberi perlakuan yoga dengan kelompok yang
diberi perlakuan senam nifas.
Jadi dapat disimpulkan dari kedua contoh hipotesis tersebut
menunjukkan bahwa kedua kelompok yang bersangkutan sama, bila
dirumuskan dengan selisih adalah nol maka disebut hioptesis nol, bila
dirumsukan dengan persamaan maka hasilnya sama atau tidak ada
perbedaan, oleh sebab itu apabila diuji dengan metode statistik akan tampak
rumusan hipotesis dapat diterima atau ditolak. Simbol rumus Ho : x = y, dan
sebaliknya simbol Ha misalnya , Ha : x =>y
Ingat !!!!!!!
1. Pengujian hipotesis pada prinsipnya adalah pengujian
signifikansi. Signifikansi sendiri merupakan taraf kesalahan
(confident interval) yang didapatkan/diharapkan ketika peneliti
hendak menggenalisasi sampel penelitiannya. Atau dengan
kata lain, peneliti melakukan penaksiran parameter populasi
berdasarkan data yang telah dikumpulkan dari parameter
sampel penelitian
2. Statistik inferensial digunakan untuk menguji sampel dari
populasi. Signfikansi akan menguji apakah dengan data
sampel yang telah dianalisis akan dapat dilakukan
generalisasi kepada populasi. Sehingga dapat dikatakan
hipotesis merupakan peluang akan digeneralisasikannya data
pengukuran sampel untuk populasi. Jika parameter sampel
yang telah diuji tidak signifikan, maka hasil penelitian
tersebut tidak dapat dipergunakan secara umum pada
penelitian serupa.
3. Hipotesis yang akan diuji adalah hipotesis nol (H0).
Statistik inferensial pada prinsipnya hanya menguji apakah
Ho diterima atau seberapa besar hasil penelitian dapat
digeneralisasikan. Menolak Ho artinya menerima Ha.
4. Cara menyimpulkan apakah menerima atau menolak Ho
adalah dengan perpedoman pada berapa besar tingkat
signifikansi yang kita tentukan (5% or 1%). Nilai
signifikansi ini sering disebut p value.
Setelah menentukan batas signifikansi, maka
kaidah penerimaan atau penolakan Ho
secara umum dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1. Jika sig < 0.05 maka Ho tidak dapat
diterima (Ho diterima) artinya terdapat
perbedaan/ada hubungan
2. Jika sig > 0.05 maka Ho tidak dapat
ditolak (Ho ditolak) artinya tidak terdapat
perbedaan/tidak ada hubungan.
Note : dalam pengujian berbagai asumsi,
penggunaaan kaidah pengujian hipotesis
dapat berbeda.
Hipotesis Nol
atau Hipotesis
Statistik
Berdasarkan isinya suatu hipotesis dapat dibedakan
menjadi dua yakni : hipotesis mayor, induk, utama
(menjadi sumber dari hipotesis – hipotesis yang lain
sedangkan hipotesis minor, penunjang dan anak
hipotesis yakni hipotesis yang dijabarkan dari hipotesis
mayor.
Contoh yang tidak sempurna
Hipotesis Mayor : Sanitasi Lingkungan Yang
Buruk Mengakibatkan Tingginya Penyakit Menular
V.Bebas/ penyebab ; Sanitasi Lingkungan
V.Terikat/akibat ; Penyakit Menular
Hipotesis Minor (hubungan penyakit tsb dengan
sanitasi lingkungan), misalnya :
• Adanya hubungan penyakit kulit dengan
rendahnya sanitasi lingkungan
• Adanya hubungan penyakit diare dengan
buruknya sanitasi lingkungan.
Jadi dapat disimpulkan: apabila dalam pengujian statistik hipotesis
tersebut terbukti bermakna korelasi antara kedua variabel di dalam maisng –
maisng hipotesis minor maka hipotesis mayor dapat diterima.
Hipotesis
Hubungan dan
Hipotesis
Perbedaan
Dibedakan berdasarkan
hubungan atau perbedaan
dua variabel atau lebih
Berisikan dugaan adanya
hubungan antara dua variabel
Misalnya; ada
hubungan antara
tingkat pendidikan
dengan
pemeriksaan hamil
Hipotesis dapat diperjelas
menjadi : makin tinggi
pendidikan ibu, makin
sering memeriksakan
kehamilannya.
Hipotesis perbedaan
menyatakan
ketidaksamaan atau
perbedaan diantara kedua
variabel, misalnya praktik
pemberian ASI di kelurahan
X berbeda dengan praktik
pemberian ASI di kelurahan
Y
Hipotesis dapat dielaborasikan menjadi :
praktik pemberian ASI di kelurahan X lebih
tinggi bila dibandingkan dengan praktik
pemberian ASI di kelurahan Y
DEFINISI OPERASIONAL
CPMK
CARA PENGUKURAN
STEP 02
DEFINISI
OPERASIONAL
STEP 01
HASIL UKUR ATAU
KATEGORI
STEP 03
SKALA PENGUKURAN
VARABEL
FINAL
DEFINISI OPERASIONAL
1. Definisi Operasional biasa dikenal dengan sebutan DO, adalah
uraian tentang variabel yang dimaksud, atau tentang apa yang
diukur oleh variabel yang bersangkutan.
2. Misalnya definisi operasional tentang variabel „‟Status Gizi”
anak Balita, adalah hasil penimbangan atau pengukuran berat
badan dan tinggi badan anak balita berdasarkan umur
3. Misalnya definisi operasional variabel “” Pendidikan”” adalah
lamanya sekolah atau tingkat sekolah yang diikuti oleh responden.
4. Misalnya definisi operasional variabel „‟ Kinerja”” bidan ruangan
adalah kegiatan yang dilakukan oleh bidan dalam pasien
diruangan,atau kegiatan asuhan kebidanan oleh bidan ruangan.
CARA PENGUKURAN
1. Cara pengukuran adalah metode atau cara apa yang digunakan
peneliti untuk mengukur atau memperoleh informasi (data) untuk
variabel yang bersangkutan.
2. Misalnya variabel „‟Status Gizi” anak Balita, cara pengukuran
dengan menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan.
3. Misalnya variabel “” Pendidikan”” cara pengukuran dengan
wawancara
4. Misalnya variabel „‟ Kinerja”” bidan ruangan cara pengukuran
dengan melihat, mengecek atau observasi langsung atau catatan
dokumen proses asuhan kebidanan.
HASIL UKUR ATAU KATEGORI
1. Hasil ukur adalah mengelompokkan hasil pengukuran variabel
yang bersangkutan.
2. Misalnya variabel „‟Status Gizi” anak Balita, hasil ukurnya gizi
buruk, gizi kurang, dan gizi baik
3. Misalnya variabel “” Pendidikan”” hasil ukurnya SD, SMP, SMA.
4. Misalnya variabel „‟ Kinerja”” bidan ruangan hasil ukurnya
kinerja baik, kinerja tidak baik.
SKALA PENGUKURAN VARIABEL
1. Skala pengukuran variabel dikelompokkan menjadi empat skala
pengukuran, yakni : skala nominal (kategori sederajat/tidak
bertingkat), skala ordinal (kategori tidak sederajat/bertingkat),
skala interval (nilai 0 tidak alami), dan skala ratio (nilai nol alami)
(skala interval dan ratio dapat dibedakan berdasarkan nilai nolnya.
2. Misalnya variabel „‟Status Gizi” anak Balita, hasil ukurnya gizi
buruk, gizi kurang, dan gizi baik , skala Ordinal
3. Misalnya variabel “” Pendidikan”” hasil ukurnya SD, SMP, SMA,
skala Ordinal.
4. Misalnya variabel „‟ Kinerja”” bidan ruangan hasil ukurnya
kinerja baik, kinerja tidak baik, skala Nominal.
DESAIN PENELITIAN
DEFINISI MANFAAT
KLASIFIKASI
Definisi Desain Penelitian
Merupakan rancangan penelitian yang disusun
sedemikian rupa sehingga dapat menuntun peneliti untuk
dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian
Desain penelitian mencakup berbagai hal yang
dilakukan peneliti, mulai dari :
a. Identifikasi masalah
b. Rumusan hipotesis
c. Operasionalisasi hipotesis
d. Cara pengumpulan data
e. Analisis data
Manfaat desain penelitian
Sebagai pegangan
Menentukan batas penelitian yang terkait tujuan penelitian.
Desain selalu berhubungan erat dengan tujuan penelitian
Memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang harus
dilakukan , memberikan gambaran kesulitan yang dihadapi.
BERDASARKAN WAKTU BERDASARKAN
RUANG LINGKUP
PENELITIAN
BERDASAEKAN ANALISIS
• Penelitian transversal
(cross- sectional)
merupakan suatu penyelidikan psikologi dimana
variabel variabel yang termasuk sebab risiko dan
variabel variabel yang termasuk efek diobservasi
sekaligus pada waktu yang sama.
Studi transversal disebut sebagai studi prevalensi
atau survey, merupakan studi yang sederhana
yang sering dilakukan
• Penelitian longitudinal
salah satu jenis penelitian sosial yang
membandingkan perubahan subjek
penelitian setelah periode waktu tertentu
• Penelitian klinis
penelitian dalam konteks praktik klinik
yang menggunakan subjek manusia;
umumnya untuk mengetahui sebab dan
proses penyakit
• Penelitian lapangan
merupakan salah satu metode
pengumpulan data dalam
penelitian kualitatif yang tidak
memerlukan pengetahuan mendalam
akan literatur yang digunakan dan
kemampuan tertentu dari pihak peneliti
• Penelitian
laboratorium
Penelitian yang dilakukan dalam
ruangan tertutup, dalam suatu tempat
khusus untuk mengadakan studi-ilmiah
dan kerja ilmiah
• Penelitian deskriptif
penelitian yang hanya menggambarkan fenomena
yang ditemukan, baik itu berupa factor resiko,
maupun suatu efek atau hasil
• Penelitian analitik
Pada penelitian observasional analitik, peneliti
mencoba untuk mencari hubungan antar variable,
yaitu dengan melakukan suatu analisis terhadap data
yang dikumpulkan.
KLASIFIKASI PENELITIAN
DESAIN
PENELITIAN
OBSERVASIONAL
DESKRIPTIF
SURVEI
STUDI KASUS
STUDI BANDING
STUDI PREDIKSI
STUDI KORELASI
STUDI EVALUASI
ANALITIK
CROSS-SECTIONAL
CASE-CONTROL
KOHORT
EKSPERIMENTAL
1. PRA EKSPERIMEN
2. TRUE EKPERIMEN
3. QUASI EKPERIMEN
DESAIN PENELITIAN
OBSERVASIONAL
Deskriptif
• Merupakan penelitian yang hanya
menggambarkan fenomena yang
ditemukan, baik itu berupa factor risiko,
maupun suatu efek atau hasil
• Penelitian deskriptif tidak perlu ada
hipotesis
• Contoh penelitian observasional
deskrptif : survey, studi kasus, studi
banding, studi prediksi, studi korelasi,
dan studi evaluasi
Analitik
• Pada penelitian observasional analitik,
peneliti mencoba untuk mencari
hubungan antar variabel, yaitu dengan
melakukan suatu analisis terhadap
data yang dikumpulkan.
• Pada penelitian anailitik perlu dibuat
hipotesis
• Desain penelitian analitik dibagi
menjadi 3, yaitu : cross-sectional,
case-control, dan kohort
Cross-sectional
• Suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi
antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara
pendekatan observasi atau pengumpulan data
sekaligus pada suatu saat (poin time approach).
• Tujuan penelitian ini untuk mengamati hubungan
antara faktor risiko dengan akibat yg terjadi berupa
penyakit atau keadaan kesehatan tertentu dalam
waktu yang bersamaan, ditanya masalahnya (akibat)
sekaligus penyebabnya (faktor risikonya).
Kelebihan penelitian Cross Sectional
• Mudah dilaksanakan, sederhana, ekonomis dalam hal
waktu, dan hasil dapat diperoleh dengan cepat dan
dalam waktu bersamaan dapat dikumpulkan variabel
yang banyak, baik variabel risiko maupun variabel
efek.
Kekurangan penelitian Cross
Sectional
• Diperlukan sampel dalam jumlah yang besar
• Tidak dapat menggambarkan pathogenesis, insidens,
maupun prognosis
• Tidak praktis pada penelitian untuk kasus yang jarang
• Sulit menentukan sebab-akibat, karena pengambilan
data faktor risiko dan efek dilakukan pada saat
bersamaan
• Memungkinkan terjadinya salah interpretasi
Contoh :
• Ingin mengetahui hubungan antara anemia besi pada
ibu hamil dengan Berat Badan Bayi Lahir (BBL),
dengan menggunakan rancangan atau pendekatan
cross sectional.
Tahapan cross-sectional
1
Mengidentifikasi
variabel-variabel
yang akan diteliti
dan kedudukanya
masing-masing
2
menetapkan subjek
penelitian atau
populasi dan
sampelnya
3
Melakukan pengumpulan data,
observasi atau pengukuran
terhadap variabel dependen-
independen dan variabel-variabel
yang dikendalikan secara
bersamaan (dalam waktu yang
sama)
4
Mengolah dan
menganalisis data
dengan cara
membandingkan.
Case control
suatu penelitian analitik yang menyangkut
bagaimana faktor risiko dipelajari dengan
menggunakan pandekatan retrospective.
Kelebihan penelitian Case Control
• Dapat digunakan untuk meneliti kasus yang jarang
atau penyakit yang memiliki masa laten yang panjang
• Hasil diperoleh dengan cepat
• Biaya penelitian relative lebih sedikit
• Jumlah subjek penelitian lebih sedikit
• Dapat sekaligus mengidentifikasi beberapa faktor
Kekurangan Rancangan Penelitian
Case Control
• Pengukuran variabel yang retrospective, objektivitas,
dan reabilitasnya kurang karena subjek penelitian
harus mengingatkan kembali faktor-faktor risikonya.
• Kadang-kadang sulit memilih kontrol yang benar-
benar sesui dengan kelompok kasus karena
banyaknya faktor resiko yang harus dikendalikan.
• Validasi dari informasi kadang-kadang sulit didapat
Contoh Sederhana
• Penelitian ingin membuktikan hubungan antara
malnutrisi/ kekurangan gizi pada anak balita dengnan
perilaku pemberian makanan oleh ibu.
Tahapan Case Control
1
Mengidentifikasi
variabel dependen (
efek ) dan variabel-
variabel independen
(faktor resiko ).
2
Menetapkan objek
penelitian, yaitu
populasi dan
sampel penelitian.
3
Mengidentifikasi
kasus. 4
Pemilihan subjek sebagai
control. Pemilihan kontrol
hendaknya didasarkan
kepada kesamaan
karakteristik subjek pada
kasus. .
Kohort
• Penelitian observasional analitik yang didasarkan
pada pengamatan sekelompok penduduk tertentu
dalam jangka waktu tertentu
• Penelitian cohort adalah kebalikan dari case control.
faktor risiko (penyebab) telah diketahui terus diamati
secar terus menerus akibat yang akan
ditimbulkannya.
Kelebihan Penelitian Cohort
• Merupakan rancangan terbaik dalam menentukan
insiden/perjalanan penyakit dan efek yang diteliti
• Terbaik dalam menerangkan dinamika hubungan
antara factor risiko dengan efek secara temporal
• Terbaik dalam meniliti kasus yang bersifat fatal dan
progresif
• Memiliki kekuatan yang andal dalam meniliti berbagai
masalah kesehatan, karena sifat pengamatannya
yang kontinu dan longitudinal
Kekurangan Penelitian Cohort
• Memerlukan waktu yang cukup lama
• Memerlukan sarana dan biaya yg besar
• Kemungkinan adanya subjek penelitian yang drop out
dan akan mengganggu analisis hasil
• Masalah etika penelitian sering terabaikan
Contoh
• Penelitian yang ingin membuktikan adanya hubungan
antara Ca paru (efek) dengan merokok (risiko)
dengan menggunakan pendekatan atau rancangan
prospektif.
Tahapan Kohort
1
Mengidentifikasi faktor
efek (variabel
dependen) dan resiko
(variabel independen)
serta variabel-variabel
pengendali (variabel
kontrol).
2
Menetapkan subjek
penelitian, yaitu
populasi dan
sampel penelitian.
3
Mengidentifikasi
subjek 4,5
Mengobservasi
perkembangan
Mengolah dan
menganalisis
data.
Penelitian eksperimental
• Penelitian eksperimental / studi intervensional
merupakan salah satu rancangan yang digunakan
untuk mencari hubungan sebab –akibat.
• Penelitian ini terbagi menjadi PRA EKPERIMEN,
TRUE EKSPERIMEN, QUASI EKPERIMEN.
Rancangan Pra Klinis/Pra
eksperimen
1. Posttest Only Design
Eksperimen : X---------------- O2 Posttest
2. One Group Pretest Posttest
Pretest:O1-------------X:Perlakuan-----------O2 : Posttest
3. Static Group Comparison
Kelompok Eksperimen X :Perlakuan-----------O2 Posttes
Kelompok Kontrol O2
Rancangan Eksperimen
Sungguhan/True Ekperimen
1. Rancangan Pretest-Posttes With Control Group
Pretest Perlakuan Posttes
R (kel.Eksp) O1-----------X---------------------O2
R (kel Kontrol) O1 O2
2. Rancangan Randomized Salomon Four Group
Pretest Perlakuan Posttes
R (kel.Eksp) O1-----------X------------------------------O2
R (kel Kontrol) O1 O2
R (kel Kontrol) --------------- X----------------------------O2
R (kel Kontrol) O2
3. Rancangan posttest Only Control Group Design
Perlakuan Posttes
R (kel.Eksp) X---------------------------------------O2
R (kel Kontrol) O2
Rancangan Quasi Eksperimen
1. Times Series Design
Pretest Perlakuan Posttest
O1 O2 O3 O4-------------------X-------------O5 O6 O7 O8
2. Control Times series Design
Pretest Perlakuan Posttest
Kelompok Eksperimen O1 O2 O3 O4-------------------X-------------O5 O6 O7 O8
Kelompok Kontrol O1 O2 O3 O4-------------------X-------------O5 O6 O7 O8
3. Non Equivalent Contorl Group
Pretest Perlakuan Posttest
Kelompok Eksperimen O1------------------X-------------O2
Kelompok Kontrol O1 O2
4. Separate Sample Pretest Posttest
Pretest Perlakuan Posttest
Kelompok Eksperimen O1------------------X-------------O2
Kelompok Kontrol X--------------O2
Variabel Definisi
Operasional
Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Status Gizi hasil penimbangan
atau pengukuran
berat badan dan
tinggi badan anak
balita berdasarkan
umur
Timbangan
Tinggi Badan
(BB/PB)
(BB/TB)
1. Gizi buruk
2. Gizi kurang
3. Gizi baik
Ordinal
Tingkat Pendidikan lamanya sekolah
atau tingkat
sekolah yang
diikuti oleh
responden
Lembar
Observasi
Ceklist 1. SD
2. SMP
3. SMA
Ordinal
Hipotesis :
Ada Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan status
gizi anak balita.
Desain Penelitian :
Analitik dengan pendekatan Crossectional
Uji Statistik :
Uji Gamma dan Sommers
TUGAS TERUJI/INDIVIDUAL
• Silahkan masing – masing membuat Hipotesis
Penelitian, berikan definisi operasional, hasil ukur,
dan skala ukur, tentukan beserta desain dan rencana
uji statistik yang akan digunakan.
• Tugas diketik dalam word, A4, Arial, UK.Font 11,
bubuhi nama, nim, semester, prodi pada bagian
kanan atas kertas, diakhir tugas sertakan nama
peneliti dan beri TTD lalu scan dan kirim dalam
bentuk PDF kirim ke email
nila@akbidborneomedistra.ac.id
• Tugas dikumpulkan Maksimal Hari Senin, 9
November 2020 Jam 17.50 WITA
INGAT PESAN PENTING!!!!!!!!!
Sebelum Melangkah Lebih Jauh, sudahkah kita
memahami 7 istilah ini sangat Penting :
1. Skala pengukuran : kategorik atau numerik
2. Jenis hipotesis : komparatif atau korelatif
3. Maslaah skala pengukuran : numerik atau kategorik
4. Pasangan : berpasangan atau tidak berpasangan
5. Jumlah kelompok : 2 kelompok atau > 2 kelompok
6. Syarat uji parametrik dan non parametrik
7. Tabel B X K dan prinsip P X K
T E R I M A K A S I H
Pertemuan selanjutnya tentang instrumen penelitian, uji validitas dan reabilitas

More Related Content

Similar to HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL DAN RANCANGAN PENELITIAN BU NILA.pdf

STATISTIKA_HIPOTESIS_ppt.ppt
STATISTIKA_HIPOTESIS_ppt.pptSTATISTIKA_HIPOTESIS_ppt.ppt
STATISTIKA_HIPOTESIS_ppt.pptrikson4
 
Sesi 5-Merancang Hipotesis.pptx
Sesi 5-Merancang Hipotesis.pptxSesi 5-Merancang Hipotesis.pptx
Sesi 5-Merancang Hipotesis.pptxasyifa24
 
HIPOTESIS PENELITIAN.pptx
HIPOTESIS PENELITIAN.pptxHIPOTESIS PENELITIAN.pptx
HIPOTESIS PENELITIAN.pptxPutriPamungkas8
 
Makalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisMakalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisGhian Velina
 
Hypotesis testing, validity, and threats to
Hypotesis testing, validity, and threats toHypotesis testing, validity, and threats to
Hypotesis testing, validity, and threats toTania Sari
 
Tugas kelompok langkah2_metode_ilmiah
Tugas kelompok langkah2_metode_ilmiahTugas kelompok langkah2_metode_ilmiah
Tugas kelompok langkah2_metode_ilmiahNisa Nifa
 
HIPOTESIS (5).ppt
HIPOTESIS (5).pptHIPOTESIS (5).ppt
HIPOTESIS (5).pptYandriaHadi
 
(S1,2)_METODE KUANTITATIF .pptx
(S1,2)_METODE KUANTITATIF .pptx(S1,2)_METODE KUANTITATIF .pptx
(S1,2)_METODE KUANTITATIF .pptxAlfriedo008
 
7. Perumusan Hipotesis.ppt
7. Perumusan Hipotesis.ppt7. Perumusan Hipotesis.ppt
7. Perumusan Hipotesis.pptikhsanskper
 
[Metpen pgsd2015] 3. metode penelitian 2,3,12 (kelompok 5)
[Metpen pgsd2015] 3. metode penelitian 2,3,12 (kelompok 5)[Metpen pgsd2015] 3. metode penelitian 2,3,12 (kelompok 5)
[Metpen pgsd2015] 3. metode penelitian 2,3,12 (kelompok 5)Ida Susanti
 
Konsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisKonsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisSylvester Saragih
 
Bab-3-Uji-Hipotesis.pdf
Bab-3-Uji-Hipotesis.pdfBab-3-Uji-Hipotesis.pdf
Bab-3-Uji-Hipotesis.pdfimampajri1
 
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptx
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptxSlide-INF207-uji-hipotesa.pptx
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptxMuhammadHamdisyah
 
KERANGKA TEORI DAN KONSEP.ppt
KERANGKA TEORI DAN KONSEP.pptKERANGKA TEORI DAN KONSEP.ppt
KERANGKA TEORI DAN KONSEP.pptMonikaWulandari3
 
07 - Pengujian Hipotesis.pdf
07 - Pengujian Hipotesis.pdf07 - Pengujian Hipotesis.pdf
07 - Pengujian Hipotesis.pdfElvi Rahmi
 
Materi11-UJI_HIPOTESIS-psik.pptx
Materi11-UJI_HIPOTESIS-psik.pptxMateri11-UJI_HIPOTESIS-psik.pptx
Materi11-UJI_HIPOTESIS-psik.pptxwani27
 
Uji hipotesis 1 & 2 rata rata
Uji hipotesis 1 & 2 rata rataUji hipotesis 1 & 2 rata rata
Uji hipotesis 1 & 2 rata ratayositria
 

Similar to HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL DAN RANCANGAN PENELITIAN BU NILA.pdf (20)

STATISTIKA_HIPOTESIS_ppt.ppt
STATISTIKA_HIPOTESIS_ppt.pptSTATISTIKA_HIPOTESIS_ppt.ppt
STATISTIKA_HIPOTESIS_ppt.ppt
 
Sesi 5-Merancang Hipotesis.pptx
Sesi 5-Merancang Hipotesis.pptxSesi 5-Merancang Hipotesis.pptx
Sesi 5-Merancang Hipotesis.pptx
 
Uji Hipotesis
Uji HipotesisUji Hipotesis
Uji Hipotesis
 
Hipotesis
HipotesisHipotesis
Hipotesis
 
HIPOTESIS PENELITIAN.pptx
HIPOTESIS PENELITIAN.pptxHIPOTESIS PENELITIAN.pptx
HIPOTESIS PENELITIAN.pptx
 
Makalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisMakalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian Hipotesis
 
Hypotesis testing, validity, and threats to
Hypotesis testing, validity, and threats toHypotesis testing, validity, and threats to
Hypotesis testing, validity, and threats to
 
Tugas kelompok langkah2_metode_ilmiah
Tugas kelompok langkah2_metode_ilmiahTugas kelompok langkah2_metode_ilmiah
Tugas kelompok langkah2_metode_ilmiah
 
HIPOTESIS (5).ppt
HIPOTESIS (5).pptHIPOTESIS (5).ppt
HIPOTESIS (5).ppt
 
(S1,2)_METODE KUANTITATIF .pptx
(S1,2)_METODE KUANTITATIF .pptx(S1,2)_METODE KUANTITATIF .pptx
(S1,2)_METODE KUANTITATIF .pptx
 
7. Perumusan Hipotesis.ppt
7. Perumusan Hipotesis.ppt7. Perumusan Hipotesis.ppt
7. Perumusan Hipotesis.ppt
 
Hipotesis
HipotesisHipotesis
Hipotesis
 
[Metpen pgsd2015] 3. metode penelitian 2,3,12 (kelompok 5)
[Metpen pgsd2015] 3. metode penelitian 2,3,12 (kelompok 5)[Metpen pgsd2015] 3. metode penelitian 2,3,12 (kelompok 5)
[Metpen pgsd2015] 3. metode penelitian 2,3,12 (kelompok 5)
 
Konsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisKonsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesis
 
Bab-3-Uji-Hipotesis.pdf
Bab-3-Uji-Hipotesis.pdfBab-3-Uji-Hipotesis.pdf
Bab-3-Uji-Hipotesis.pdf
 
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptx
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptxSlide-INF207-uji-hipotesa.pptx
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptx
 
KERANGKA TEORI DAN KONSEP.ppt
KERANGKA TEORI DAN KONSEP.pptKERANGKA TEORI DAN KONSEP.ppt
KERANGKA TEORI DAN KONSEP.ppt
 
07 - Pengujian Hipotesis.pdf
07 - Pengujian Hipotesis.pdf07 - Pengujian Hipotesis.pdf
07 - Pengujian Hipotesis.pdf
 
Materi11-UJI_HIPOTESIS-psik.pptx
Materi11-UJI_HIPOTESIS-psik.pptxMateri11-UJI_HIPOTESIS-psik.pptx
Materi11-UJI_HIPOTESIS-psik.pptx
 
Uji hipotesis 1 & 2 rata rata
Uji hipotesis 1 & 2 rata rataUji hipotesis 1 & 2 rata rata
Uji hipotesis 1 & 2 rata rata
 

Recently uploaded

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 

HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL DAN RANCANGAN PENELITIAN BU NILA.pdf

  • 1. HIPOTESIS DEFINISI OPERASIONAL Minggu, 8 November 2020 Institut Tekhnologi Kesehatan Dan Sains Wiyata Husada Samarinda NILA TRISNA YULIANTI,S.SIT.,M.Keb NIDN.1128078903 HASIL PRAKTIK DAN PENUGASAN PRAKTIK CERAMAH DISKUSI HASIL UKUR DAN SKALA UKUR DESAIN PENELITIAN
  • 2. CPMK HIPOTESIS DEFINISI OPERASIONAL, HASIL UKUR DAN SKALA UKUR DESAIN PENELITIAN Setelah pembelajaran diharapkan mahasiswa mampu memahami dan membuat : CPMK (Capaian Pemebelajaran Mata Kuliah) : memahami cara menentukan dan membuat hipotesis, definisi operasional, rancangan penelitian 01 02 03 LEARN WORK
  • 3. Contents Title REFERENSI Notoadmojo Soekidjo. 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta Lapau Buchari. 2015. Metodelogi Penelitian Kebidanan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
  • 4. HIPOTESIS 01 02 03 DEFINISI HIPOTESIS DAN PERANAN HIPOTESIS BENTUK RUMUSAN HIPOTESIS JENIS RUMUSAN HIPOTESIS
  • 5. Jawaban sementara penelitian, patokan duga, atau dalil sementara yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut ATAU jawaban sementara terhadap masalah penelitian. DEFINISI HIPOTESIS PERANAN HIPOTESIS Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian. Memfokuskan perhatian dalam rangka pengumpulan data. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dgn fakta atau data. Membantu mengarahkan dalam mengidentifikasi variabel-variabel yg akan diteliti (diamati). .
  • 6. MEMPEROLEH FAKTA UNTUK PERUMUSAN HIPOTESIS DAPAT DILAKUKAN: Memperoleh sendiri dari sumber aslinya, yakni pengalaman langsung dilapangan Fakta yang diidentifikasi dengan cara menggambarkan atau menafsirkannany dari sumber yang asli Fakta yang diperoleh dari orang yang mengidentifikasi dengan jalan menyusunnya dalam bentuk penalaran abstrak, yang sudah merupakan simbol berpikir sebagai generalisasi dari hubungan anara berbagai fakta
  • 7. BENTUK RUMUSAN HIPOTESIS 1. Hakikatnya hipotesis adalah sebuah pernyataan tentang sesuatu yang diduga atau hubungan yang diharapkan antara dua variabel atau lebih yang dapat diuji secara empiris. 2. Tidak adanya hubungan antara dua variabel yaitu varibel bebas (independent varaibles) dan variabel terikat (dependent variable). Contoh : Anemia saat Hamil adalah penyebab perdarahan postpartum. Didalam contoh ini anemia adalah variabel bebas (penyebabnya), sedangkan perdarahan postpartum merupkan variabel terikat (akibatnya) Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hipotesis suatu kesimpulan sementara/jawaban sementara dari suatu penelitian, oleh sebab itu, hipotesis harus mempunyai landasan teoritis, bukan hanya sekedar suatu dugaan yang tidak mempunyai landasan ilmiah.
  • 8. CIRI – CIRI HIPOTESIS Bentuk pernyataan bukan dalam bentuk kalimat tanya Harus tumbuh dari ilmu pengetahuan yang diteliti Hipotesis dapat diuji, sederhana dan terbatas
  • 9. JENIS JENIS RUMUSAN HIPOTESIS Hipotesis Kerja atau Hipotesis Alternatif Hipotesis Nol atau Hipotesis Statistik Hipotesis Hubungan dan Hipotesis Perbedaan
  • 10. Hipotesis Kerja 1. Hipotesis kerja atau hipotesis alternatif adalah suatu rumusan hipotesis dengan tujuan untuk membuat ramalan tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu gejala muncul. 2. Biasanya menggunakan rumusan pernyataan : “” Jika.........., Maka..........”” artinya , jika suatu faktor atau variabel terdapat atau terjadi pada situasi, maka ada akibat tertentu yang dapat ditimbulkannya. . Contoh : 1. jika persalinan dilakukan oleh dukun yang belum dilatih, maka angka kematian bayi didaerah tersebut tinggi atau 2. Jika status pendapatan rendah, maka status kesehatan wannita hamil di kota tersebut rendah pula. Contoh : 1. Ada hubungan antara persalinan yang dilakukan oleh dukun terlatih dengan angka kematian bayi 2. Ada hubungan antara pendapatan rendah dengan status kesehatan wanita hamil. Jadi dapat disimpulkan dari kedua contoh hipotesis tersebut yang menajdi poin penting dalam hipotesis kerja adalah bahwa rumusan tersebut harus dapat memberi penjelasan kedudukan masalah yang diteliti, sebagai bentuk kesimpulan yang akan diuji
  • 11. Hipotesis Nol atau Hipotesis Statistik 1. Hipotesis nol ini disebut juga hipotesis statistik, dalam hipotesis ini selalu ada implikasi “”tidak ada perbedaan””, yang rumusannya adalah : “”tidak ada perbedaan antara.......dengan.......”” 2. Hipotesis dibuat untuk menyatakan sesuatu kesamaan atau tidak adanya suatu perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok atau lebih mengenai suatu hal yang dipermasalahkan. Contoh : 1. Tidak ada perbedaan antara status gizi anak balita yang tidak mendapat ASI pada waktu bayi, dengan status gizi anak balita yang mendapat ASI pada waktu bayi. 2. Tidak ada perbedaan tingkat keparahan depresi postpartum antara kelompok yang diberi perlakuan yoga dengan kelompok yang diberi perlakuan senam nifas. Jadi dapat disimpulkan dari kedua contoh hipotesis tersebut menunjukkan bahwa kedua kelompok yang bersangkutan sama, bila dirumuskan dengan selisih adalah nol maka disebut hioptesis nol, bila dirumsukan dengan persamaan maka hasilnya sama atau tidak ada perbedaan, oleh sebab itu apabila diuji dengan metode statistik akan tampak rumusan hipotesis dapat diterima atau ditolak. Simbol rumus Ho : x = y, dan sebaliknya simbol Ha misalnya , Ha : x =>y
  • 12. Ingat !!!!!!! 1. Pengujian hipotesis pada prinsipnya adalah pengujian signifikansi. Signifikansi sendiri merupakan taraf kesalahan (confident interval) yang didapatkan/diharapkan ketika peneliti hendak menggenalisasi sampel penelitiannya. Atau dengan kata lain, peneliti melakukan penaksiran parameter populasi berdasarkan data yang telah dikumpulkan dari parameter sampel penelitian 2. Statistik inferensial digunakan untuk menguji sampel dari populasi. Signfikansi akan menguji apakah dengan data sampel yang telah dianalisis akan dapat dilakukan generalisasi kepada populasi. Sehingga dapat dikatakan hipotesis merupakan peluang akan digeneralisasikannya data pengukuran sampel untuk populasi. Jika parameter sampel yang telah diuji tidak signifikan, maka hasil penelitian tersebut tidak dapat dipergunakan secara umum pada penelitian serupa. 3. Hipotesis yang akan diuji adalah hipotesis nol (H0). Statistik inferensial pada prinsipnya hanya menguji apakah Ho diterima atau seberapa besar hasil penelitian dapat digeneralisasikan. Menolak Ho artinya menerima Ha. 4. Cara menyimpulkan apakah menerima atau menolak Ho adalah dengan perpedoman pada berapa besar tingkat signifikansi yang kita tentukan (5% or 1%). Nilai signifikansi ini sering disebut p value. Setelah menentukan batas signifikansi, maka kaidah penerimaan atau penolakan Ho secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Jika sig < 0.05 maka Ho tidak dapat diterima (Ho diterima) artinya terdapat perbedaan/ada hubungan 2. Jika sig > 0.05 maka Ho tidak dapat ditolak (Ho ditolak) artinya tidak terdapat perbedaan/tidak ada hubungan. Note : dalam pengujian berbagai asumsi, penggunaaan kaidah pengujian hipotesis dapat berbeda.
  • 13. Hipotesis Nol atau Hipotesis Statistik Berdasarkan isinya suatu hipotesis dapat dibedakan menjadi dua yakni : hipotesis mayor, induk, utama (menjadi sumber dari hipotesis – hipotesis yang lain sedangkan hipotesis minor, penunjang dan anak hipotesis yakni hipotesis yang dijabarkan dari hipotesis mayor. Contoh yang tidak sempurna Hipotesis Mayor : Sanitasi Lingkungan Yang Buruk Mengakibatkan Tingginya Penyakit Menular V.Bebas/ penyebab ; Sanitasi Lingkungan V.Terikat/akibat ; Penyakit Menular Hipotesis Minor (hubungan penyakit tsb dengan sanitasi lingkungan), misalnya : • Adanya hubungan penyakit kulit dengan rendahnya sanitasi lingkungan • Adanya hubungan penyakit diare dengan buruknya sanitasi lingkungan. Jadi dapat disimpulkan: apabila dalam pengujian statistik hipotesis tersebut terbukti bermakna korelasi antara kedua variabel di dalam maisng – maisng hipotesis minor maka hipotesis mayor dapat diterima.
  • 14. Hipotesis Hubungan dan Hipotesis Perbedaan Dibedakan berdasarkan hubungan atau perbedaan dua variabel atau lebih Berisikan dugaan adanya hubungan antara dua variabel Misalnya; ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pemeriksaan hamil Hipotesis dapat diperjelas menjadi : makin tinggi pendidikan ibu, makin sering memeriksakan kehamilannya. Hipotesis perbedaan menyatakan ketidaksamaan atau perbedaan diantara kedua variabel, misalnya praktik pemberian ASI di kelurahan X berbeda dengan praktik pemberian ASI di kelurahan Y Hipotesis dapat dielaborasikan menjadi : praktik pemberian ASI di kelurahan X lebih tinggi bila dibandingkan dengan praktik pemberian ASI di kelurahan Y
  • 15. DEFINISI OPERASIONAL CPMK CARA PENGUKURAN STEP 02 DEFINISI OPERASIONAL STEP 01 HASIL UKUR ATAU KATEGORI STEP 03 SKALA PENGUKURAN VARABEL FINAL
  • 16. DEFINISI OPERASIONAL 1. Definisi Operasional biasa dikenal dengan sebutan DO, adalah uraian tentang variabel yang dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan. 2. Misalnya definisi operasional tentang variabel „‟Status Gizi” anak Balita, adalah hasil penimbangan atau pengukuran berat badan dan tinggi badan anak balita berdasarkan umur 3. Misalnya definisi operasional variabel “” Pendidikan”” adalah lamanya sekolah atau tingkat sekolah yang diikuti oleh responden. 4. Misalnya definisi operasional variabel „‟ Kinerja”” bidan ruangan adalah kegiatan yang dilakukan oleh bidan dalam pasien diruangan,atau kegiatan asuhan kebidanan oleh bidan ruangan.
  • 17. CARA PENGUKURAN 1. Cara pengukuran adalah metode atau cara apa yang digunakan peneliti untuk mengukur atau memperoleh informasi (data) untuk variabel yang bersangkutan. 2. Misalnya variabel „‟Status Gizi” anak Balita, cara pengukuran dengan menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan. 3. Misalnya variabel “” Pendidikan”” cara pengukuran dengan wawancara 4. Misalnya variabel „‟ Kinerja”” bidan ruangan cara pengukuran dengan melihat, mengecek atau observasi langsung atau catatan dokumen proses asuhan kebidanan.
  • 18. HASIL UKUR ATAU KATEGORI 1. Hasil ukur adalah mengelompokkan hasil pengukuran variabel yang bersangkutan. 2. Misalnya variabel „‟Status Gizi” anak Balita, hasil ukurnya gizi buruk, gizi kurang, dan gizi baik 3. Misalnya variabel “” Pendidikan”” hasil ukurnya SD, SMP, SMA. 4. Misalnya variabel „‟ Kinerja”” bidan ruangan hasil ukurnya kinerja baik, kinerja tidak baik.
  • 19. SKALA PENGUKURAN VARIABEL 1. Skala pengukuran variabel dikelompokkan menjadi empat skala pengukuran, yakni : skala nominal (kategori sederajat/tidak bertingkat), skala ordinal (kategori tidak sederajat/bertingkat), skala interval (nilai 0 tidak alami), dan skala ratio (nilai nol alami) (skala interval dan ratio dapat dibedakan berdasarkan nilai nolnya. 2. Misalnya variabel „‟Status Gizi” anak Balita, hasil ukurnya gizi buruk, gizi kurang, dan gizi baik , skala Ordinal 3. Misalnya variabel “” Pendidikan”” hasil ukurnya SD, SMP, SMA, skala Ordinal. 4. Misalnya variabel „‟ Kinerja”” bidan ruangan hasil ukurnya kinerja baik, kinerja tidak baik, skala Nominal.
  • 21. Definisi Desain Penelitian Merupakan rancangan penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat menuntun peneliti untuk dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian Desain penelitian mencakup berbagai hal yang dilakukan peneliti, mulai dari : a. Identifikasi masalah b. Rumusan hipotesis c. Operasionalisasi hipotesis d. Cara pengumpulan data e. Analisis data
  • 22. Manfaat desain penelitian Sebagai pegangan Menentukan batas penelitian yang terkait tujuan penelitian. Desain selalu berhubungan erat dengan tujuan penelitian Memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang harus dilakukan , memberikan gambaran kesulitan yang dihadapi.
  • 23. BERDASARKAN WAKTU BERDASARKAN RUANG LINGKUP PENELITIAN BERDASAEKAN ANALISIS • Penelitian transversal (cross- sectional) merupakan suatu penyelidikan psikologi dimana variabel variabel yang termasuk sebab risiko dan variabel variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama. Studi transversal disebut sebagai studi prevalensi atau survey, merupakan studi yang sederhana yang sering dilakukan • Penelitian longitudinal salah satu jenis penelitian sosial yang membandingkan perubahan subjek penelitian setelah periode waktu tertentu • Penelitian klinis penelitian dalam konteks praktik klinik yang menggunakan subjek manusia; umumnya untuk mengetahui sebab dan proses penyakit • Penelitian lapangan merupakan salah satu metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang tidak memerlukan pengetahuan mendalam akan literatur yang digunakan dan kemampuan tertentu dari pihak peneliti • Penelitian laboratorium Penelitian yang dilakukan dalam ruangan tertutup, dalam suatu tempat khusus untuk mengadakan studi-ilmiah dan kerja ilmiah • Penelitian deskriptif penelitian yang hanya menggambarkan fenomena yang ditemukan, baik itu berupa factor resiko, maupun suatu efek atau hasil • Penelitian analitik Pada penelitian observasional analitik, peneliti mencoba untuk mencari hubungan antar variable, yaitu dengan melakukan suatu analisis terhadap data yang dikumpulkan. KLASIFIKASI PENELITIAN
  • 24. DESAIN PENELITIAN OBSERVASIONAL DESKRIPTIF SURVEI STUDI KASUS STUDI BANDING STUDI PREDIKSI STUDI KORELASI STUDI EVALUASI ANALITIK CROSS-SECTIONAL CASE-CONTROL KOHORT EKSPERIMENTAL 1. PRA EKSPERIMEN 2. TRUE EKPERIMEN 3. QUASI EKPERIMEN
  • 25. DESAIN PENELITIAN OBSERVASIONAL Deskriptif • Merupakan penelitian yang hanya menggambarkan fenomena yang ditemukan, baik itu berupa factor risiko, maupun suatu efek atau hasil • Penelitian deskriptif tidak perlu ada hipotesis • Contoh penelitian observasional deskrptif : survey, studi kasus, studi banding, studi prediksi, studi korelasi, dan studi evaluasi Analitik • Pada penelitian observasional analitik, peneliti mencoba untuk mencari hubungan antar variabel, yaitu dengan melakukan suatu analisis terhadap data yang dikumpulkan. • Pada penelitian anailitik perlu dibuat hipotesis • Desain penelitian analitik dibagi menjadi 3, yaitu : cross-sectional, case-control, dan kohort
  • 26. Cross-sectional • Suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (poin time approach). • Tujuan penelitian ini untuk mengamati hubungan antara faktor risiko dengan akibat yg terjadi berupa penyakit atau keadaan kesehatan tertentu dalam waktu yang bersamaan, ditanya masalahnya (akibat) sekaligus penyebabnya (faktor risikonya).
  • 27. Kelebihan penelitian Cross Sectional • Mudah dilaksanakan, sederhana, ekonomis dalam hal waktu, dan hasil dapat diperoleh dengan cepat dan dalam waktu bersamaan dapat dikumpulkan variabel yang banyak, baik variabel risiko maupun variabel efek.
  • 28. Kekurangan penelitian Cross Sectional • Diperlukan sampel dalam jumlah yang besar • Tidak dapat menggambarkan pathogenesis, insidens, maupun prognosis • Tidak praktis pada penelitian untuk kasus yang jarang • Sulit menentukan sebab-akibat, karena pengambilan data faktor risiko dan efek dilakukan pada saat bersamaan • Memungkinkan terjadinya salah interpretasi
  • 29. Contoh : • Ingin mengetahui hubungan antara anemia besi pada ibu hamil dengan Berat Badan Bayi Lahir (BBL), dengan menggunakan rancangan atau pendekatan cross sectional.
  • 30. Tahapan cross-sectional 1 Mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti dan kedudukanya masing-masing 2 menetapkan subjek penelitian atau populasi dan sampelnya 3 Melakukan pengumpulan data, observasi atau pengukuran terhadap variabel dependen- independen dan variabel-variabel yang dikendalikan secara bersamaan (dalam waktu yang sama) 4 Mengolah dan menganalisis data dengan cara membandingkan.
  • 31. Case control suatu penelitian analitik yang menyangkut bagaimana faktor risiko dipelajari dengan menggunakan pandekatan retrospective.
  • 32. Kelebihan penelitian Case Control • Dapat digunakan untuk meneliti kasus yang jarang atau penyakit yang memiliki masa laten yang panjang • Hasil diperoleh dengan cepat • Biaya penelitian relative lebih sedikit • Jumlah subjek penelitian lebih sedikit • Dapat sekaligus mengidentifikasi beberapa faktor
  • 33. Kekurangan Rancangan Penelitian Case Control • Pengukuran variabel yang retrospective, objektivitas, dan reabilitasnya kurang karena subjek penelitian harus mengingatkan kembali faktor-faktor risikonya. • Kadang-kadang sulit memilih kontrol yang benar- benar sesui dengan kelompok kasus karena banyaknya faktor resiko yang harus dikendalikan. • Validasi dari informasi kadang-kadang sulit didapat
  • 34. Contoh Sederhana • Penelitian ingin membuktikan hubungan antara malnutrisi/ kekurangan gizi pada anak balita dengnan perilaku pemberian makanan oleh ibu.
  • 35. Tahapan Case Control 1 Mengidentifikasi variabel dependen ( efek ) dan variabel- variabel independen (faktor resiko ). 2 Menetapkan objek penelitian, yaitu populasi dan sampel penelitian. 3 Mengidentifikasi kasus. 4 Pemilihan subjek sebagai control. Pemilihan kontrol hendaknya didasarkan kepada kesamaan karakteristik subjek pada kasus. .
  • 36. Kohort • Penelitian observasional analitik yang didasarkan pada pengamatan sekelompok penduduk tertentu dalam jangka waktu tertentu • Penelitian cohort adalah kebalikan dari case control. faktor risiko (penyebab) telah diketahui terus diamati secar terus menerus akibat yang akan ditimbulkannya.
  • 37. Kelebihan Penelitian Cohort • Merupakan rancangan terbaik dalam menentukan insiden/perjalanan penyakit dan efek yang diteliti • Terbaik dalam menerangkan dinamika hubungan antara factor risiko dengan efek secara temporal • Terbaik dalam meniliti kasus yang bersifat fatal dan progresif • Memiliki kekuatan yang andal dalam meniliti berbagai masalah kesehatan, karena sifat pengamatannya yang kontinu dan longitudinal
  • 38. Kekurangan Penelitian Cohort • Memerlukan waktu yang cukup lama • Memerlukan sarana dan biaya yg besar • Kemungkinan adanya subjek penelitian yang drop out dan akan mengganggu analisis hasil • Masalah etika penelitian sering terabaikan
  • 39. Contoh • Penelitian yang ingin membuktikan adanya hubungan antara Ca paru (efek) dengan merokok (risiko) dengan menggunakan pendekatan atau rancangan prospektif.
  • 40. Tahapan Kohort 1 Mengidentifikasi faktor efek (variabel dependen) dan resiko (variabel independen) serta variabel-variabel pengendali (variabel kontrol). 2 Menetapkan subjek penelitian, yaitu populasi dan sampel penelitian. 3 Mengidentifikasi subjek 4,5 Mengobservasi perkembangan Mengolah dan menganalisis data.
  • 41. Penelitian eksperimental • Penelitian eksperimental / studi intervensional merupakan salah satu rancangan yang digunakan untuk mencari hubungan sebab –akibat. • Penelitian ini terbagi menjadi PRA EKPERIMEN, TRUE EKSPERIMEN, QUASI EKPERIMEN.
  • 42. Rancangan Pra Klinis/Pra eksperimen 1. Posttest Only Design Eksperimen : X---------------- O2 Posttest 2. One Group Pretest Posttest Pretest:O1-------------X:Perlakuan-----------O2 : Posttest 3. Static Group Comparison Kelompok Eksperimen X :Perlakuan-----------O2 Posttes Kelompok Kontrol O2
  • 43. Rancangan Eksperimen Sungguhan/True Ekperimen 1. Rancangan Pretest-Posttes With Control Group Pretest Perlakuan Posttes R (kel.Eksp) O1-----------X---------------------O2 R (kel Kontrol) O1 O2 2. Rancangan Randomized Salomon Four Group Pretest Perlakuan Posttes R (kel.Eksp) O1-----------X------------------------------O2 R (kel Kontrol) O1 O2 R (kel Kontrol) --------------- X----------------------------O2 R (kel Kontrol) O2
  • 44. 3. Rancangan posttest Only Control Group Design Perlakuan Posttes R (kel.Eksp) X---------------------------------------O2 R (kel Kontrol) O2
  • 45. Rancangan Quasi Eksperimen 1. Times Series Design Pretest Perlakuan Posttest O1 O2 O3 O4-------------------X-------------O5 O6 O7 O8 2. Control Times series Design Pretest Perlakuan Posttest Kelompok Eksperimen O1 O2 O3 O4-------------------X-------------O5 O6 O7 O8 Kelompok Kontrol O1 O2 O3 O4-------------------X-------------O5 O6 O7 O8 3. Non Equivalent Contorl Group Pretest Perlakuan Posttest Kelompok Eksperimen O1------------------X-------------O2 Kelompok Kontrol O1 O2
  • 46. 4. Separate Sample Pretest Posttest Pretest Perlakuan Posttest Kelompok Eksperimen O1------------------X-------------O2 Kelompok Kontrol X--------------O2
  • 47. Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Status Gizi hasil penimbangan atau pengukuran berat badan dan tinggi badan anak balita berdasarkan umur Timbangan Tinggi Badan (BB/PB) (BB/TB) 1. Gizi buruk 2. Gizi kurang 3. Gizi baik Ordinal Tingkat Pendidikan lamanya sekolah atau tingkat sekolah yang diikuti oleh responden Lembar Observasi Ceklist 1. SD 2. SMP 3. SMA Ordinal Hipotesis : Ada Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan status gizi anak balita. Desain Penelitian : Analitik dengan pendekatan Crossectional Uji Statistik : Uji Gamma dan Sommers
  • 48.
  • 49. TUGAS TERUJI/INDIVIDUAL • Silahkan masing – masing membuat Hipotesis Penelitian, berikan definisi operasional, hasil ukur, dan skala ukur, tentukan beserta desain dan rencana uji statistik yang akan digunakan. • Tugas diketik dalam word, A4, Arial, UK.Font 11, bubuhi nama, nim, semester, prodi pada bagian kanan atas kertas, diakhir tugas sertakan nama peneliti dan beri TTD lalu scan dan kirim dalam bentuk PDF kirim ke email nila@akbidborneomedistra.ac.id • Tugas dikumpulkan Maksimal Hari Senin, 9 November 2020 Jam 17.50 WITA
  • 50. INGAT PESAN PENTING!!!!!!!!! Sebelum Melangkah Lebih Jauh, sudahkah kita memahami 7 istilah ini sangat Penting : 1. Skala pengukuran : kategorik atau numerik 2. Jenis hipotesis : komparatif atau korelatif 3. Maslaah skala pengukuran : numerik atau kategorik 4. Pasangan : berpasangan atau tidak berpasangan 5. Jumlah kelompok : 2 kelompok atau > 2 kelompok 6. Syarat uji parametrik dan non parametrik 7. Tabel B X K dan prinsip P X K
  • 51. T E R I M A K A S I H Pertemuan selanjutnya tentang instrumen penelitian, uji validitas dan reabilitas