SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
VI
Setelah mempelajari kegiatan belajar 6 ini, Anda dapat
menentukan rancangan dan sampling penelitian.
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah mempelajari kegiatan belajar 6 ini, Anda dapat:
1)	 memilih desain penelitian yang tepat.
2)	 menetapkan populasi penelitian.
3)	 memilih teknik sampling yang tepat.
4)	 menetapkan besar sampel yang tepat.
Pokok-pokok Materi:
Penilitian Anda akan menjadi penelitian yang baik dan akan dikagumi
oleh orang lain sebagai penelitian yang berkualitas dengan Anda
menetapkan rancangan penelitian yang baik. Rancangan penelitian
juga perlu didukung oleh populasi, teknik sampling, dan besar sampel
penelitian.
Menentukan Rancangan dan Sampling Penelitian
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Uraian Materi
Langkah awal yaitu menetapkan desain (rancangan) penelitian. Desain
penelitian atau research design adalah suatu perencanaan rancangan yang
memberikan informasi tentang penelitian akan dilakukan. Desain penelitian
dibedakan menurut lima jenis rancangan yaitu:
1)	 Deskriptif vs Analitik
•	 Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
menggambarkan atau mengungkap fenomena yang terjadi.
•	 Penelitian analitik merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji
suatu keadaan dengan uji statistika, hasil pengujian mengandung unsur
probabilitas/kemungkinan dan ketidakpastian.
2)	 Kuantitatif vs Kualitatif
•	 Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menyajikan hasilnya
berbentuk angka yang diperoleh dengan cara menghitung dan mengukur.
•	 Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menyajikan hasilnya
berbentuk suatu fenomena / keterangan / informasi yang tidak dapat
ditulis dengan angka.
Penelitian kualitatif memerlukan peran serta (partisipatif) dari peneliti agar
memperoleh hasil yang nyata dan sebenarnya.
3)	 Cross sectional vs Longitudinal
•	 Penelitian cross sectional merupakan penelitian yang pengumpulan datanya
hanya dilakukan satu kali pengamatan / pengukuran.
•	 Penelitian longitudinal merupakan penelitian yang pengumpulan datanya
dilakukan beberapa kali pengamatan / pengukuran untuk mendapat hasil
yang lebih baik. Jenis penelitian dibedakan menjadi tiga, yaitu:
o	 Time series adalah suatu pengumpulan data (biasanya hanya satu
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
3
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
kelompok) yang berurutan dan memiliki interval waktu yang seragam.
o	 Case control / Retrospective adalah pengumpulan data faktor yang telah
terjadi (masa lalu / lampau) pada sekumpulan individu pada kelompok
berbeda (minimal dua kelompok) untuk dipelajari penyebabnya.
o	 Cohort / Prospective adalah pengumpulan data faktor yang diteliti pada
sekumpulan individu pada kelompok berbeda (minimal dua kelompok)
untuk dipelajari pengaruhnya. Waktu pengumpulan data ke waktu
mendatang.
4)	 Observasional vs Eksperimental
•	 Penelitian observasional merupakan penelitian yang mana peneliti tidak
mempunyai kewenangan (melakukan) suatu intervensi kepada obyek
penelitian.
•	 Penelitian eksperimental merupakan penelitian yang mana peneliti
mempunyai kewenangan (melakukan) dan mengendalikan intervensi
kepada obyek penelitian meski peneliti tidak langsung melakukan.
5)	 Korelasional vs Pengaruh / Perbedaan
•	 Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan mempelajari
hubungan antar variabel untuk dipelajari kekuatan dan arah hubungan
(positif / negatif).
•	 Penelitian pengaruh / perbedaan merupakan penelitian yang mempelajari
perbedaan obyek penelitian dan bertujuan untuk menilai besar perbedaan
atau pengaruh setiap variabel terhadap variabel yang lain.
Pemilihan desain penelitian perlu disesuaikan dengan tujuan penelitian
yang telah ditetapkan dan data yang dihasilkan. Desain penelitian longitudinal
dan eksperimen, setelah ditentukan biasanya divisualisasi (digambarkan).
Perhatikan contoh 17 di bawah ini.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
4
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Contoh 17:
Tujuan penelitian:
Untuk mempelajari pengaruh konsumsi protein hewani terhadap albumin.
Desain penelitian yang sesuai adalah eksperimen dengan pre – post test with
control group equivalent (besar kelompok sama yang diukur sebelum dan setelah
perlakuan). Visualisasi yang dilakukan seperti gambar 3 atau gambar 4.
Penjelasan gambar 3:
•	 Sampel dikelompokan menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok
1 yaitu kelompok perlakuan dengan pemberian protein hewani sebanyak 150
g/hari, dan kelompok 2 yaitu kelompok perlakuan dengan pemberian protein
hewani sebanyak 250 g/hari.
•	 Pre test adalah kegiatan pengukuran kadar albumin dalam darah semua
anggota kelompok sampel sebelum dilakukan pemberian protein hewani
dengan O1
, O2
, dan O3
.
•	 Kegiatan penelitian selanjutnya adalah memberikan protein hewani sesuai
rencana pada kelompok perlakuan 1 dan 2 selama 10 hari berturut-turut, pada
kegiatan ini tidak dilakukan pengukuran kadar albumin. Kegiatan peneliti yaitu
mengontrol kesesuaian rencana dan pelaksanaan pemberian.
Kelompok
Kontrol
Kelompok
Perlakuan 1
Kelompok
Perlakuan 2
O1
O2
O3
Tidak ada
perlakuan
Protein hewani
150 g/hari
Protein hewani
250 g/hari
O41
O51
O61
O42
O52
O62
O43
O53
O63
O44
O54
O64
Kelompok
sampel
Pre
test
Pemberian protein
hewani selama 10
hari terus menerus
Post test – Pengamatan hari ke 4, 6, 8, dan 10 setelah
pemberian protein hewani
Gambar 3 Model 1 desain penelitian eksperimen contoh 17
Contoh 5 6 – 15 19 21 23 25
tanggal
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
5
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
•	 Post test adalah kegiatan pengukuran kadar albumin dalam darah semua
anggota kelompok sampel pada hari ke 4, 6, 8, dan 10 setelah pemberian
protein hewani.
Penjelasan gambar 4:
•	 Sampel dikelompokan menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok
1 yaitu kelompok perlakuan dengan pemberian protein hewani sebanyak 150
g/hari, dan kelompok 2 yaitu kelompok perlakuan dengan pemberian protein
hewani sebanyak 250 g/hari.
•	 Pre test adalah kegiatan pengukuran kadar albumin dalam darah semua
anggota kelompok sampel sebelum dilakukan pemberian protein hewani
dengan O1
, O2
, dan O3
.
•	 Kegiatan penelitian selanjutnya adalah memberikan protein hewani sesuai
rencana pada kelompok perlakuan 1 dan 2 selama 6 hari berturut-turut, pada
kegiatan ini tidak dilakukan pengukuran kadar albumin. Kegiatan peneliti yaitu
mengontrol kesesuaian rencana dan pelaksanaan pemberian pertama.
•	 Post test pertama adalah kegiatan pengukuran kadar albumin dalam darah
semua anggota kelompok sampel pada hari ke 1 setelah pemberian protein
hewani dengan simbol O41
, O51
, dan O61
.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
6
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
•	 Pemberian kedua dan ketiga dilakukan setelah pengukuran pertama dan
kedua.
Perhatikan gambar 3 dan 4, terdapat perbedaan metode perlakuan dan
pengukuran yang dilakukan meskipun desain penelitian sama. Visualisasi dalam
desain penelitian longitudinal dan eksperimen sangat diperlukan untuk
menggambarkan rencana intervensi (perlakuan) peneliti.
Langkah kedua setelah menetapkan desain penelitian adalah melakukan
desain sampling yang terdiri dari tiga kegiatan penetapan populasi, penetapan
metode sampling, dan penetapan sampel di mana kegiatannya berurutan.
Populasi atau population dalam penelitian adalah sekumpulan atau
keseluruhan manusia atau benda atau subyek yang menjadi sasaran
penelitian. Perhatikan kata sekumpulan yang berarti mempunyai batasan, dapat
berupa wilayah atau waktu. Dalam populasi dikenal target population yang
berarti populasi penelitian yang ditetapkan sangat luas dan tidak spesifik, keadaan
yang demikian tidak mungkin dilakukan penelitian. Agar populasi penelitian
dapat dijangkau perlu ditetapkan eligible population atau criterion population
diartikan suatu populasi yang dapat dijangkau atau memiliki kriteria tertentu.
Dalam kegiatan penelitian, populasi target tidak akan pernah dicapai
karena sangat luas wilayah dan waktu. Kegiatan penelitian hanya dapat
dilakukan pada wilayah dan waktu tertentu yang dimiliki oleh populasi
terkriteria, sehingga penetapan populasi penelitian harus mengandung
unsur 3 W (what, where, when). What menggambarkan subyek penelitian yang
hendak diteliti. Where menunjukkan tempat keberadaan subyek penelitian. When
menunjukkan batasan kapan subyek penelitian itu ada. Perumusan populasi harus
sinkron dengan rumusan masalah penelitian yang ditetapkan. Penulisan populasi
penelitian lihat contoh 18 dan 19 di bawah.
Contoh 18:
Rumusan masalah penelitian:
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
7
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Adakah pengaruh stimulasi ibu terhadap motorik halus balita?
Penulisan:
Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai balita usia 36 – 48
bulan yang tinggal di RW 06 Kelurahan Mekar Jaya pada bulan Mei – Juli 2013.
Penjelasan:
What	 : Seluruh ibu yang mempunyai balita usia 36 – 48 bulan.
Where	 :	Tinggal di RW 06 Kelurahan Mekar Jaya.
When	 :	Bulan Mei – Agustus 2013.
Perhatikan where dan when, jika tidak dibatasi wilayah tertentu dapat diartikan
seluruh Kelurahan, Kecamatan, Kota/Kabupaten, Provinsi, Negara, atau yang lain.
Demikian juga waktu akan menjadi tidak tentu. Dengan tanpa membatasi wilayah
dan waktu ibu yang mempunyai balita usia 36 – 48 bulan sangat banyak, tetapi
dengan pembatasan wilayah dan waktu ibu yang mempunyai balita usia 36 – 48
bulan dapat dihitung.
Contoh 19:
Rumusan masalah penelitian:
Bagaimanakah tingkat pengetahuan remaja putri tentang seks bebas?
Penulisan:
Populasi penelitian ini adalah seluruh remaja putri yang menjadi siswa SMA dan
sederajat di Kabupaten Timor Tengah Selatan pada tahun pelajaran 2012/2013.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
8
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Populasi yang memuat unsur 3 W (what, where, when) adalah merupakan
populasi terjangkau atau terkriteria, yang langsung dapat digunakan sebagai
unit populasi. Unit populasi demikian dapat diketahui anggota populasinya
yang disebut sebagai besar atau ukuran populasi (population size). Penulisan
populasi penelitian secara lengkap seperti contoh 20 di bawah.
Contoh 20:
Penulisan (baca kembali rumusan masalah penelitian contoh 18):
Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai balita usia 36 – 48
bulan yang tinggal di RW 06 Kelurahan Mekar Jaya pada bulan Mei – Juli 2013.
Besar populasinya sebanyak 38 orang ibu.
Penulisan besar atau ukuran populasi berbeda dengan jumlah populasi (count
population). Besar atau ukuran populasi menggambarkan banyak anggota
dalam populasi yang dimaksud. Jumlah populasi menggambarkan tentang
banyak what subyek penelitian. Baca contoh 3, dan penjelasannya sebagai
berikut:
•	 Besar atau ukuran populasi sebanyak 38 orang ibu, tentu yang mempunyai
balita usia 36 – 48 tahun à anggota populasi.
•	 Jumlah populasi ada 2 orang yaitu ibu balita dan balita usia 36 – 48 bulan à
subyek penelitian.
Sebutan apa (what) dalam populasi penelitian yaitu subyek penelitian. Yang
dimaksud subyek penelitian adalah apa (what) yang dapat memberikan
suatu respons atau informasi atau data kepada peneliti saat dilakukan
pengumpulan data. Jika tidak memberikan respons disebut obyek penelitian.
Perhatikan contoh 20.
Penulisan populasi penelitian yang lengkap sebenarnya telah
menggambarkan kriteria sampel yang akan dijadikan subyek penelitian. Dalam
bahasa penulisan sering disebut kriteria sampel atau kriteria inklusi. Kriteria
inklusi adalah suatu kriteria yang ditetapkan oleh peneliti untuk menseleksi
populasi agar dapat dipilih sebagai sampel. Perhatikan contoh 3, terdapat
kalimat balita usia 36 – 48 bulan ini merupakan kriteria inklusi yang ditetapkan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
9
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
peneliti, sehingga jika ibu mempunyai balita usia kurang dari 36 bulan atau lebih
48 bulan tidak termasuk dalam populasi penelitian.
Setelah menetapkan populasi penelitian, langkah kedua adalah menetapkan
metode sampling. Sampling adalah suatu kegiatan memilih populasi untuk
dijadikan sampel (contoh), dalam kalimat sederhana yaitu suatu proses memilih
contoh dari keadaan populasi yang ditetapkan. Muncul pertanyaan, mengapa
setiap penelitian tidak mengumpulkan data pada populasi? Pengumpulan data
populasi penelitian diperlukan banyak waktu, tenaga, dan biaya.
Pertimbangan waktu, tenaga, dan biaya yang dimiliki peneliti sebagai alasan
penelitian dapat dilakukan pada sampel. Kriteria yang harus dipenuhi sampel
adalah banyak sampel representatif (cukup), mewakili populasi, dan dipilih
secara random (acak). Sehingga sampel harus benar dipilih dari populasi.
Perhatikan gambar 5 dan contoh 21.
Contoh 21:
Seorang ibu memasak sayur sup yang berisi kentang, buncis, wortel, kacang
merah, dan daging.
Untuk merasakan bumbu sayur sudah cukup atau belum, ibu mencicipi rasa kuah
Gambar 5 Pemilihan sampel yang cukup dan mewakili populasi
* * *
* * *
* * *
Sampel
* * * *
* * * * * * * *
* * * * * * * * *
* * * * * * * * * *
* * * * * * * * * *
* * * * * * * * * *
* * * * * * * * *
* * * * * * * *
* * * * *
Populasi Random
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
10
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
sayur sup. Pertanyaan selanjutnya, bagaimanakah cara mengukur isi sayur sudah
lunak atau belum? Jawabnya, ibu akan mengaduk dan mengambil satu potong
setiap kentang, buncis, wortel, kacang merah, dan daging untuk diukur sudah
lunak atau belum. Jika sudah lunak dikatakan seluruh isi sayur juga sudah lunak.
Contoh 21 terbaca jelas bahwa terdapat dua kegiatan yaitu (1) ibu mengaduk dan
(2) ibu hanya mencicipi sedikit kuah dan mengambil satu potong setiap isi sayur
sup, ibu bermaksud agar semua kuah dan isi sayur sup mempunyai kesempatan
sama untuk dipilih. Proses yang dilakukan oleh ibu tersebut adalah kegiatan
sampling.
Metode sampling yang dapat Anda lakukan sebagai peneliti dikelompokan
menjadi:
1)	 Sampling acak atau random sampling atau probability sampling, yang
artinya semua anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama
untuk dipilih menjadi sampel penelitian. Kelompok ini dapat dibedakan
menjadi:
a.	 Sampling acak sederhana (simple random sampling).
b.	 Sampling acak sistematik (systematic random sampling).
c.	 Sampling acak strata (stratified random sampling).
d.	 Sampling acak wilayah (cluster random sampling).
e.	 Sampling acak bertingkat (multi stage random sampling).
Untuk memilih sampel secara acak perlu ditetapkan kerangka sampling
(sampling frame) yaitu suatu kerangka tentang keberadaan populasi.
2)	 Sampling tidak acak atau non random sampling atau non probability
sampling, yang artinya anggota populasi tidak mempunyai kesempatan
untuk dipilih menjadi sampel penelitian. Kelompok ini dapat dibedakan
menjadi:
a.	 Sampling aksidental (accidental sampling).
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
11
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
b.	 Sampling kuota (quota sampling).
c.	 Sampling judgment (judgmental / purposive sampling).
d.	 Sampling bola salju (snow ball sampling).
Sampling acak sederhana adalah suatu teknik pemilihan sampel sebanyak n
pada populasi homogen N secara acak sederhana. Cara sampling acak sederhana
(1) membuat kerangka sampling (sampling frame) yaitu memberi nomor urut
anggota populasi dan (2) memilih berdasarkan undian, tabel bilangan random,
komputer, atau kalkulator. Sampling acak sistematik adalah suatu teknik pemilihan
sampel sebanyak n pada pada populasi homogen N secara acak melompat yang
tetap. Cara sampling acak melompat yang tetap (1) membuat kerangka sampling
(sampling frame) yaitu memberi nomor urut anggota populasi, (2) memilih
sampel pertama berdasarkan undian, tabel bilangan random, komputer, atau
kalkulator, dan (3) memilih sampel kedua dan seterusnya secara melompat N
/n
sampai sebanyak n sampel. Perhatikan ilustrasi di bawah.
Populasi penelitian:
Seluruh siswa laki-laki kelas 12 SMA Negeri Kota Oebobo tahun ajaran 2012/2013.
Besar populasi sebanyak 45 orang.
Keadaan populasi Langkah 1
Langkah lanjut (misalnya diperlukan 8 sampel):
Populasi:
Kerangka sampling:
1. Amir 36. Rudi
2. Amor 37. Ridu
3. Amri 38. Rino
4. Amro 39. Sarif
5. … 40. Safri
6. … 41. Siraf
7. … 42. Tagor
8. … 43. Tigor
9. … 44. Siraj
10. dst 45. Suraj
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
12
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Sampling acak sederhana Sampling acak sistematik
2.	 Memilih acak sebanyak n
sampel secara undian, tabel
bilangan random, komputer, atau
kalkulator.
2.	 Memilih sampel pertama secara
undian, tabel bilangan random,
komputer, atau kalkulator.
3.	 Memilih sampel kedua dan
seterusnya secara melompat N
/n
sampai sebanyak n sampel
Yang menjadi sampel, nomor: 3, 5,
16, 18, 19, 41, 44, 45
Yang menjadi sampel, undian pertama
nomor 36 kemudian melompat tiap
45
/8
=6 sehingga yang menjadi sampel
nomor 36, 42, 3, 9, 15, 21, 27, 33
Terdapat perbedaan yang menjadi sampel penelitian.
Sampling acak strata adalah suatu teknik pemilihan sampel dari populasi
heterogen (lebih dari satu jenis) yang bertingkat. Missal: populasi mahasiswa
diploma 3 sekolah kesehatan XYZ tahun akademik 2012/2013. Mahasiswa
diploma 3 sekolah kesehatan terdiri dari mahasiswa yang dikelompokkan berdasar
tingkatan tahun pertama, kedua, dan ketiga pendidikan. Pemilihan sampel secara
acak strata seperti diuraikan pada contoh 22 dan gambar 6.
Contoh 22:
Rumusan masalah penelitian:
Adakah hubungan antara jam belajar mahasiswa dengan nilai akhir semester?
Populasi penelitian:
Seluruh mahasiswa diploma 3 sekolah kesehatan XYZ tahun akademik 2012/2013.
Besar populasi sebanyak 298 orang, yang terdiri dari mahasiswa tahun pertama
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
13
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
sebanyak 90 orang, tahun kedua sebanyak 96 orang, dan tahun ketiga sebanyak
112 orang.
Pada gambar 6 terlihat bahwa populasinya berstrata tiga dengan ciri (1)
tiap strata disebut sub (bagian) populasi, (2) antar strata heterogen (tidak
sama), dan (3) dalam strata homogen (sama). Teknik sampling acak strata,
besar sampel setiap strata dapat sama yang disebut non proportional stratified
random sampling atau tidak sama yang disebut proportional stratified random
sampling yaitu mempertimbangkan besar sub populasi.
Perhatikan contoh 22, jika diperlukan 42 sampel yang berasal dari tiga strata
maka besar sampel setiap strata (sub populasi) non proporsional dan proporsional
seperti tabel 7 di bawah.
Tabel 7 Besar sampel tiap strata pada sampling acak strata
No.
Banyak anggota sub
populasi
Sampling acak strata
Non
proporsional
Proporsional
1 Strata satu = 90 14 90
/298
x 42 = 12,68 à 13
2 Strata dua = 96 14 96
/298
x 42 = 13,53 à 14
3 Strata tiga = 112 14 112
/298
x 42 = 15,79 à 16
42 43
Stratifikasi Sampling
* * +
+ x x
x x x x
x x x x
Gambar 6 Pemilihan sampel yang cukup dan mewakili populasi
secara sampling acak strata
* * *
* * *
Sampel
* * + *
* x * * * * *
* * * + + * * * *
* * x x x x * * * * *
* * * + + + + + + +
* x x x x x x x x * *
* x + + x x x + * *
* + * x * * x *
* x * + *
Populasi
+ + +
+ + + +
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
14
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Keterangan:	 Besar sampel pada proporsional menjadi lebih besar 1 sampel
karena manusia tidak dapat dibulatkan ke bawah.
Sampling acak wilayah adalah suatu teknik memilih sampel berdasarkan
rumpunatauwilayahatauclusterdalampopulasi.Dalampopulasimempunyai
ciri (1) tiap cluster disebut sub (bagian) populasi, (2) dalam cluster heterogen
(tidak sama), dan (3) antar cluster homogen (sama). Pada teknik ini yang
terpilih adalah cluster dalam populasi sehingga sangat disarankan setiap cluster
dibuat seminimal mungkin anggotanya. Ciri dan teknik sampling seperti dalam
gambar 7.
Sampling acak bertingkat adalah suatu teknik pengambilan sampel
dengan minimal dua tahap sampling acak. Teknik ini biasa dilakukan pada
wilayah yang luas dengan kegiatan (1) sampling acak wilayah dan (2) sampling
acak sederhana. Semakin besar wilayah, sampling acak wilayah akan diulang-ulang
sampai mendapat wilayah yang terkecil. Misal sensus ekonomi, wilayah pertama
Provinsi, wilayah kedua Kota/Kabupaten, wilayah ketiga Kecamatan, wilayah
keempat Desa/Kelurahan, selanjutnya dilakukan sampling acak sederhana. Teknik
sampling acak bertingkat seperti gambar 8.
+ + + x x x x x
* * * * 1 - - -
& & # # # @ ^
+ + + x x x x x
* * * * 3 - - -
& & # # # @ ^
+ + + x x x x x
* * * * 2 - - -
& & # # # @ ^
+ + + x x x x x
* * * * 4 - - -
& & # # # @ ^
+ + + x x x x x
* * * * 8 - - -
& & # # # @ ^
+ + + x x x x x
* * * * 5 - - -
& & # # # @ ^
+ + + x x x x x
* * * * 4 - - -
& & # # # @ ^
+ + + x x x x x
* * * * 7 - - -
& & # # # @ ^
+ + + x x x x x
* * * * 6 - - -
& & # # # @ ^
+ + + x x x x x
* * * * 5 - - -
& & # # # @ ^
Randomisasi
cluster
Gambar 7 Teknik sampling acak wilayah
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
15
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Sampling aksidental adalah suatu teknik memilih setiap anggota
populasi yang dijumpai untuk dijadikan sebagai sampel penelitian di tempat
penelitian selama waktu penelitian yang ditetapkan. Teknik ini dibatasi waktu
pengumpulan data sehingga besar sampel yang dipilih tidak dapat ditetapkan.
Teknik ini seperti contoh 23.
Contoh 23:
Dua orang perawat melakukan penelitian dengan populasi terjangkau penderita
TBC, tempat penelitian di puskesmas masing-masing, ditetapkan waktu
pengumpulan sampel tanggal 1 – 10 Juli 2013.
Perawat A mendapat sampel sebanyak 15 orang penederita TBC dan perawat B
mendapat sampel sebanyak 8 orang penderita TBC.
Pada contoh 23, pada waktu yang sama di tempat berbeda, setiap perawat
mendapat banyak sampel berbeda tetapi mungkin juga sama banyak.
Sampling kuota adalah suatu teknik memilih sampel dengan menetapkan
Randomisasi
cluster
+ + + x x x x x
* * * * 1 - - -
& & # # # @ ^
+ + + x x x x x
* * * * 3 - - -
& & # # # @ ^
+ + + x x x x x
* * * * 2 - - -
& & # # # @ ^
+ + + x x x x x
* * * * 4 - - -
& & # # # @ ^
+ + + x x x x x
* * * * 8 - - -
& & # # # @ ^
+ + x x * *
- - & & # #
@ @ ^ ^+ + + x x x x x
* * * * 5 - - -
& & # # # @ ^
+ + + x x x x x
* * * * 4 - - -
& & # # # @ ^
+ + + x x x x x
* * * * 7 - - -
& & # # # @ ^
+ + + x x x x x
* * * * 6 - - -
& & # # # @ ^
+ + + x x x x x
* * * * 5 - - -
& & # # # @ ^
Randomisasi
unit sampel
Gambar 8 Teknik sampling acak bertingkat
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
16
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
besar sampel dahulu. Setelah ditetapkan besar sampel, waktu pengumpulan
tidak dapat diketahui tergantung ketersediaan sampel saat itu, dimungkinkan
sampel terpenuhi dalam waktu pendek atau panjang. sehingga besar sampel
yang dipilih tidak dapat ditetapkan. Teknik ini seperti contoh 24.
Contoh 24:
Dua orang perawat melakukan penelitian dengan populasi terjangkau penderita
Bronkitis kronis, tempat penelitian di puskesmas masing-masing, ditetapkan
besar sampel sebanyak 25 orang.
Perawat A mendapat sampel tanggal 1 Mei – 15 Juni 2013 dan perawat B mendapat
sampel tanggal 1 Mei – 26 Mei 2013.
Pada contoh 24, besar sampel yang sama diperoleh di tempat berbeda, setiap
perawat membutuhkan waktu yang berbeda tetapi mungkin juga waktunya sama.
Sampling judgment adalah suatu teknik pemilihan sampel didasarkan
pada alasan peneliti, biasanya karena terlalu luas wilayah sehingga anggota
populasi di luar alasan peneliti tidak terpilih. Teknik sampling ini seperti contoh
24.
Contoh 25:
Perawat melakukan penelitian dengan populasi saudara anak berkebutuhan
khusus yang belajar di Sekolah Luar Biasa XYZ Kota Mana tahun 2013. Besar
populasi sebanyak 43 siswa. Teknik sampling yang digunakan sampling judgment
(purposif) dengan ketentuan tinggal paling jauh 10 km dari sekolah.
Dengan alasan yang ditentukan perawat terdapat 12 siswa yang tempat tinggalnya
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
17
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
berjarak 10 km dari sekolah, sebanyak 31 siswa tempat tinggalnya lebih dari 10
km dari sekolah. Maka yang terpilih sebagai sampel hanya 12 saja sesuai alasan
perawat.
Sampling bola salju adalah suatu teknik pemilihan sampel selanjutnya
sesuai dengan rekomendasi sampel terdahulu dan penghentian sampel
terpilih berdasarkan kecukupan informasi. Penggunaan teknik sampling ini
membutuhkan kecerdasan dan kemampuan logika peneliti untuk menilai tentang
kecukupan informasi. Teknik sampling ini biasanya hanya membutuhkan rata-rata
6 – 8 orang sampel yang disebut informan dan biasa digunakan dalam penelitian
kualitatif untuk menggambarkan fenomena.
Langkah ketiga setelah menetapkan teknik sampling adalah menetapkan
besar sampel. Pada langkah kedua diketahui ada dua teknik sampling yaitu acak
(random) dan tidak acak (non random) yang memiliki karakteristik sendiri. Karena
teknik sampling tidak acak memiliki batasan tersendiri maka penentuan
besar sampel teknik ini tidak perlu dihitung dengan menggunakan rumus
besar sampel.
Teknik sampling acak, mensyaratkan bahwa setiap anggota populasi memiliki
kesempatan sama untuk dipilih sebagai sampel. Untuk menetapkan besar
sampel sampling acak wajib dihitung dengan rumus besar sampel. Rumus
besar sampel yang dapat Anda gunakan untuk menghitung tergantung pada
data awal yang dimiliki, apakah data termasuk proporsi atau kontinyu. Pemilihan
rumus juga tergantung besar populasi, apakah populasi terbatas (finit) atau
tidak terbatas (infinit)?
Rumus besar sampel dasar untuk sampling acak sederhana dengan satu
sampel untuk pengujian hipotesis seperti di bawah.
Rumus besar sampel sampling acak sederhana
1.	 Data proporsi 2.	 Data kontinyu
a.	 Populasi tidak terbatas a.	 Populasi tidak terbatas
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
18
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Rumus besar sampel sampling acak sederhana
1.	 Data proporsi 2.	 Data kontinyu
b.	 Populasi terbatas b.	 Populasi terbatas
di mana:
n	 = besar sampel
N	 = besar populasi
	 = nilai kurva normal pada =0,05 sebesar 1,96
d	 = presisi yang ditentukan
P	 = proporsi kejadian pada sampel
	 = variansi dari sampel
Besar sampel yang dihasilkan dari penghitungan rumus ini merupakan
besar sampel minimal dan jika dihasilkan nilai pecahan harus dibulatkan
ke atas karena sampel tidak dapat diambil sebagian. Selama proses penelitian
dimungkinkan sampel mengundurkan diri atau tidak dapat dianalisis, untuk
antisipasi kejadian tersebut lebih baik besar sampel ditambah minimal 10%. Misal:
Dari penghitungan besar sampel diperlukan 43,12 maka besar sampel minimal 44
(pembulatan) dan untuk antisipasi ditambah 10% sehingga besar sampel minimal
adalah 49.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
19
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Rangkuman
Setelah mempelajari kegiatan belajar 6, dapat dirangkum:
1)	 Desain penelitian atau research design adalah suatu perencanaan rancangan
yang memberikan informasi tentang penelitian akan dilakukan, dibedakan
menurut lima jenis rancangan yaitu:
a.	 Deskriptif vs Analitik
b.	 Kuantitatif vs Kualitatif
c.	 Cross sectional vs Longitudinal
d.	 Observasional vs Eksperimental
e.	 Korelasional vs Pengaruh / Perbedaan
2)	 Pemilihan desain penelitian perlu disesuaikan dengan tujuan penelitian yang
telah ditetapkan dan data yang dihasilkan.
3)	 Visualisasi dalam desain penelitian longitudinal dan eksperimen sangat
diperlukan untuk menggambarkan rencana intervensi (perlakuan) peneliti.
4)	 Populasiataupopulationdalampenelitianadalahsekumpulanataukeseluruhan
manusia atau benda atau subyek yang menjadi sasaran penelitian. Dalam
populasi dikenal target population yang berarti sangat luas dan tidak spesifik
dan eligible population atau criterion population diartikan suatu populasi
yang dapat dijangkau atau memiliki kriteria tertentu.
5)	 Populasi target tidak pernah dicapai karena sangat luas wilayah dan waktu,
sedangkan penelitian hanya dapat dilakukan pada wilayah dan waktu tertentu
sehingga penetapan populasi penelitian harus mengandung unsur 3 W (what,
where, when).
6)	 Populasi yang memuat unsur 3 W (what, where, when) adalah populasi
terjangkauatauterkriteria,yanglangsungdapatdiketahuianggotapopulasinya
yang disebut sebagai besar atau ukuran populasi (population size).
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
20
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
7)	 Terdapat perbedaan antara besar atau ukuran populasi dan jumlah populasi
(count population). Besar atau ukuran populasi menggambarkan banyak
anggota dalam populasi dan jumlah populasi menggambarkan tentang
banyak what subyek penelitian.
8)	 Subyek penelitian adalah apa (what) yang dapat memberikan suatu respons
atau informasi atau data kepada peneliti saat dilakukan pengumpulan data.
Jika tidak memberikan respons disebut obyek penelitian.
9)	 Penulisan populasi penelitian yang lengkap menggambarkan kriteria sampel
yang akan dijadikan subyek penelitian, sering disebut kriteria sampel atau
kriteria inklusi. Kriteria inklusi adalah suatu kriteria yang ditetapkan oleh
peneliti untuk menseleksi populasi agar dapat dipilih sebagai sampel.
10)	Sampling adalah suatu kegiatan memilih populasi untuk dijadikan sampel
(contoh), sebagai pertimbangan keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya.
11)	Metode sampling dikelompokan menjadi:
a.	 Sampling acak atau random sampling atau probability sampling yang artinya
semua anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih
menjadi sampel penelitian, dibedakan menjadi sampling acak sederhana
(simple random sampling), sampling acak sistematik (systematic random
sampling), sampling acak strata (stratified random sampling), sampling
acak wilayah (cluster random sampling), dan sampling acak bertingkat
(multi stage random sampling).
b.	 Sampling tidak acak atau non random sampling atau non probability
sampling yang artinya anggota populasi tidak mempunyai kesempatan
untuk dipilih menjadi sampel penelitian, dibedakan menjadi sampling
aksidental (accidental sampling), sampling kuota (quota sampling),
sampling judgment (judgmental / purposive sampling), dan sampling bola
salju (snow ball sampling).
12)	Pemilihan sampel secara acak perlu ditetapkan kerangka sampling (sampling
frame) tentang keberadaan populasi.
13)	Teknik sampling tidak acak memiliki batasan tersendiri maka penentuan besar
sampel teknik ini tidak perlu dihitung dengan menggunakan rumus besar
sampel tetapi teknik sampling acak mensyaratkan bahwa setiap anggota
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
21
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
21
populasi memiliki kesempatan sama untuk dipilih sebagai sampel
14)	Penetapkan besar sampel sampling acak wajib dihitung dengan rumus besar
sampel. Rumus besar sampel tergantung (1) pada data awal yang dimiliki,
apakah data termasuk proporsi atau kontinyu dan (2) besar populasi, apakah
populasi terbatas (finit) atau tidak terbatas (infinit).
15)	Besar sampel yang dihasilkan dari penghitungan rumus sampling acak
sederhana dengan satu sampel untuk pengujian hipotesis merupakan besar
sampel minimal dan jika dihasilkan nilai pecahan harus dibulatkan ke atas.
Untuk antisipasi sampel mengundurkan diri atau tidak dapat dianalisis, lebih
baik besar sampel ditambah minimal 10%.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
22
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Test Formatif
Tes Formatif:
Sebelum mengerjakan tes formatif kegiatan belajar 6 ini, Anda harus
komitmen dengan cara:
1.	 Pastikan bahwa seluruh uraian materi belajar dalam kegiatan belajar 6 telah
dipelajari.
2.	 Pastikan tidak ada lagi materi yang harus didiskusikan dengan tutor atau
fasilitator.
3.	 Jawablah pertanyaan tanpa harus merujuk ke bahan kegiatan belajar dan
kunci jawaban yang disediakan di akhir kegiatan belajar ini.
4.	 Setelah menjawab seluruh pertanyaan, cocokan dengan kunci jawaban.
Jika jawaban yang cocok dengan kunci jawaban sebanyak 80% silahkan
melanjutkan ke kegiatan belajar 7, jika kurang dari 80% silahkan mempelajari
kembali kegiatan belajar 6 ini.
5.	 Selamat mengerjakan soal di bawah ini.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
23
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Soal:
1.	 Perawat berencana melakukan penelitian eksperimen. Perawat memikirkan
tentang pelaksanaan agar sesuai rencana.
Apakah langkah awal yang harus dilakukan perawat?
a.	 Menetapkan desain penelitian.
b.	 Menetapkan sampel penelitian.
c.	 Menetapkan populasi penelitian.
d.	 Menetapkan teknik sampling penelitian.
2.	 Perawat merencanakan pengumpulan data penelitian pada sampel hanya satu
kali pengumpulan.
Manakah desain penelitian yang sesuai?
a.	 Desain deskriptif.
b.	 Desain korelasional.
c.	 Desain eksperimental.
d.	 Desain cross sectional.
3.	 Apakah yang dimaksud bahwa populasi penelitian harus mengandung tiga
unsur yaitu apa, tempat, dan waktu?
a.	 Sampel sasaran.
b.	 Populasi sasaran.
c.	 Sampel terjangkau.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
24
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
d.	 Populasi terjangkau.
4.	 Perawat merumuskan masalah penelitian: Adakah hubungan antara konsumsi
sayur dengan frekuensi buang air besar pada lansia?
Manakah rumusan populasi penelitian yang tepat?
a.	 Semua lansia bulan Mei – Juli 2013 yang diperiksa.
b.	 Semua lansia yang terdaftar di Posyandu Brontoseno.
c.	 Semua lansia yang terdaftar di Posyandu Brontoseno pada bulan Mei – Juli
2013.
d.	 Semua lansia yang terdaftar dan melaksanakan pemeriksaan di Posyandu
Brontoseno.
5.	 Setelah menetapkan populasi penelitian, perawat berpikir bahwa memiliki
keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya untuk penelitian.
Apakah kegiatan yang harus dilakukan?
a.	 Melakukan sampling.
b.	 Mengurangi besar populasi.
c.	 Menambah lama waktu penelitian.
d.	 Menambah jumlah orang pengumpul data.
6.	 Perawat merumuskan populasi penelitian: Seluruh perawat yang berstatus
pegawai negeri sipil di RS XYZ pada bulan Juli 2013.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
25
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Apakah teknik sampling yang sesuai dengan populasi perawat?
a.	 Sampling acak strata.
b.	 Sampling acak wilayah.
c.	 Sampling acak sederhana.
d.	 Sampling acak sistematik.
7.	 Perawat menetapkan populasi penelitian: Seluruh penderita bronchitis yang
periksa di Puskesmas pada bulan Juli 2013. Perawat menetapkan sampelnya
sebanyak 45 orang.
Apakah teknik sampling yang digunakan?
a.	 Sampling kuota.
b.	 Sampling purposif.
c.	 Sampling aksidental.
d.	 Sampling bola salju.
8.	 Perawat menetapkan populasi penelitian: Seluruh ibu hamil trimester 3 yang
periksa di Puskesmas Oesapa bulan Juli 2013. Besar populasi sebanyak 123
orang. Perawat menetapkan yang terpilih sebagai sampel adalah ibu hamil
trimester 3 yang berjarak 500 m dari Puskesmas dan ditemukan sebanyak 12
orang.
Apakah teknik sampling yang digunakan?
a.	 Sampling kuota.
b.	 Sampling purposif.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
26
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
c.	 Sampling aksidental.
d.	 Sampling bola salju.
9.	 Perawat menetapkan populasi penelitian: Seluruh anak balita yang periksa di
Poliklinik RS ABC pada tanggal 1 – 5 Juli 2013.
Apakah teknik sampling yang digunakan?
a.	 Sampling kuota.
b.	 Sampling purposif.
c.	 Sampling aksidental.
d.	 Sampling bola salju.
10.	Diketahui: N = 45; P = 15%; d = 15%; dan = 1,96. Rumus yang
digunakan:
Berapakah besar sampel yang diperoleh?
a.	 10
b.	 13
c.	 15
d.	 17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
27
Kembali ke : Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
1.	 A			 6. A
2.	 D			 7. A
3.	 D			 8. B
4.	 C			 9. C
5.	 A		 10. C
Kunci Jawaban

More Related Content

What's hot

Metodologi penelitian, desain studi &
Metodologi penelitian, desain  studi &Metodologi penelitian, desain  studi &
Metodologi penelitian, desain studi &Ira Masykura
 
2 Kurikulum D3 Keperawatan Tahun 2022_Juni 2022 (7).pdf
2 Kurikulum D3 Keperawatan Tahun 2022_Juni 2022 (7).pdf2 Kurikulum D3 Keperawatan Tahun 2022_Juni 2022 (7).pdf
2 Kurikulum D3 Keperawatan Tahun 2022_Juni 2022 (7).pdfAgusWiwitSuwanto
 
Uji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependenUji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependenAngga Mahendra
 
Asuhan Keperawatan Pada Kanker Tulang
Asuhan Keperawatan Pada Kanker TulangAsuhan Keperawatan Pada Kanker Tulang
Asuhan Keperawatan Pada Kanker Tulangpjj_kemenkes
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanpjj_kemenkes
 
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriNona Zesifa
 
Edit etika profesi epidemiolog(1)
Edit etika profesi epidemiolog(1)Edit etika profesi epidemiolog(1)
Edit etika profesi epidemiolog(1)BidangTFBBPKCiloto
 
Instrumen Penelitian.ppt
Instrumen Penelitian.pptInstrumen Penelitian.ppt
Instrumen Penelitian.pptSujonoSujono10
 
makalah statistik, statistika, macam data
makalah statistik, statistika, macam datamakalah statistik, statistika, macam data
makalah statistik, statistika, macam dataAisyah Turidho
 
Sistem Pembinaan Manajemen Kinerja Klinis Perawat
Sistem Pembinaan Manajemen Kinerja Klinis PerawatSistem Pembinaan Manajemen Kinerja Klinis Perawat
Sistem Pembinaan Manajemen Kinerja Klinis Perawatpjj_kemenkes
 
Epidemiologi desktriptif-1
Epidemiologi desktriptif-1Epidemiologi desktriptif-1
Epidemiologi desktriptif-1Qarin Erni
 
Uji chi square kel 1
Uji chi square kel 1Uji chi square kel 1
Uji chi square kel 1Okta Rostalia
 
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4tristyanto
 

What's hot (20)

Metodologi penelitian, desain studi &
Metodologi penelitian, desain  studi &Metodologi penelitian, desain  studi &
Metodologi penelitian, desain studi &
 
14 reduksi data
14 reduksi data14 reduksi data
14 reduksi data
 
Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA
Retensi urine  AKPER PEMKAB MUNA Retensi urine  AKPER PEMKAB MUNA
Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA
 
Case control ppt
Case control pptCase control ppt
Case control ppt
 
Uji statistik
Uji statistikUji statistik
Uji statistik
 
2 Kurikulum D3 Keperawatan Tahun 2022_Juni 2022 (7).pdf
2 Kurikulum D3 Keperawatan Tahun 2022_Juni 2022 (7).pdf2 Kurikulum D3 Keperawatan Tahun 2022_Juni 2022 (7).pdf
2 Kurikulum D3 Keperawatan Tahun 2022_Juni 2022 (7).pdf
 
SOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mataSOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mata
 
Uji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependenUji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependen
 
Asuhan Keperawatan Pada Kanker Tulang
Asuhan Keperawatan Pada Kanker TulangAsuhan Keperawatan Pada Kanker Tulang
Asuhan Keperawatan Pada Kanker Tulang
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Makalah stroke
Makalah strokeMakalah stroke
Makalah stroke
 
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
 
Edit etika profesi epidemiolog(1)
Edit etika profesi epidemiolog(1)Edit etika profesi epidemiolog(1)
Edit etika profesi epidemiolog(1)
 
Instrumen Penelitian.ppt
Instrumen Penelitian.pptInstrumen Penelitian.ppt
Instrumen Penelitian.ppt
 
Materi case control
Materi case controlMateri case control
Materi case control
 
makalah statistik, statistika, macam data
makalah statistik, statistika, macam datamakalah statistik, statistika, macam data
makalah statistik, statistika, macam data
 
Sistem Pembinaan Manajemen Kinerja Klinis Perawat
Sistem Pembinaan Manajemen Kinerja Klinis PerawatSistem Pembinaan Manajemen Kinerja Klinis Perawat
Sistem Pembinaan Manajemen Kinerja Klinis Perawat
 
Epidemiologi desktriptif-1
Epidemiologi desktriptif-1Epidemiologi desktriptif-1
Epidemiologi desktriptif-1
 
Uji chi square kel 1
Uji chi square kel 1Uji chi square kel 1
Uji chi square kel 1
 
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
 

Similar to Menentukan Rancangan dan Sampling Penelitian

Tahapan Penelitian Keperawatan
Tahapan Penelitian KeperawatanTahapan Penelitian Keperawatan
Tahapan Penelitian Keperawatanpjj_kemenkes
 
PENELITIAN_PRE_EKSPERIMEN_DAN_TRUE_EKSPE.docx
PENELITIAN_PRE_EKSPERIMEN_DAN_TRUE_EKSPE.docxPENELITIAN_PRE_EKSPERIMEN_DAN_TRUE_EKSPE.docx
PENELITIAN_PRE_EKSPERIMEN_DAN_TRUE_EKSPE.docxAinulUyuni1
 
BAB III Usulan Penelitian Studi Kasus
BAB III Usulan Penelitian Studi KasusBAB III Usulan Penelitian Studi Kasus
BAB III Usulan Penelitian Studi KasusRahmita Hamdan
 
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis VariabelIdentifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabelpjj_kemenkes
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitiandianeato
 
Bab III mery skripsi.docx
Bab III mery skripsi.docxBab III mery skripsi.docx
Bab III mery skripsi.docxRaymondPHSinaga
 
6. BAB III METODE PENELITIAN.pdf
6. BAB III METODE PENELITIAN.pdf6. BAB III METODE PENELITIAN.pdf
6. BAB III METODE PENELITIAN.pdfSitiNurhayati165484
 
Metodologi Penelitian#Pertemuan 5@Desain, Populasi dan Sampel
Metodologi Penelitian#Pertemuan 5@Desain, Populasi dan Sampel Metodologi Penelitian#Pertemuan 5@Desain, Populasi dan Sampel
Metodologi Penelitian#Pertemuan 5@Desain, Populasi dan Sampel Abdul Rivai Saleh Dunggio
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi PenelitianBank Miko
 
8991 01 metodologi
8991 01 metodologi8991 01 metodologi
8991 01 metodologifdsriwahyuni
 
[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...
[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...
[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...raycha26
 
ppt komputer
ppt komputerppt komputer
ppt komputerM Han'if
 
Rancangan Penelitian Farmasi dalam Metodologi Penelitian
Rancangan Penelitian Farmasi dalam Metodologi PenelitianRancangan Penelitian Farmasi dalam Metodologi Penelitian
Rancangan Penelitian Farmasi dalam Metodologi PenelitianMAzhariHerli
 
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK  UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK  UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA AviLa Marzuki
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi PenelitianTian Sarwoyo
 

Similar to Menentukan Rancangan dan Sampling Penelitian (20)

Tahapan Penelitian Keperawatan
Tahapan Penelitian KeperawatanTahapan Penelitian Keperawatan
Tahapan Penelitian Keperawatan
 
PENELITIAN_PRE_EKSPERIMEN_DAN_TRUE_EKSPE.docx
PENELITIAN_PRE_EKSPERIMEN_DAN_TRUE_EKSPE.docxPENELITIAN_PRE_EKSPERIMEN_DAN_TRUE_EKSPE.docx
PENELITIAN_PRE_EKSPERIMEN_DAN_TRUE_EKSPE.docx
 
BAB III Usulan Penelitian Studi Kasus
BAB III Usulan Penelitian Studi KasusBAB III Usulan Penelitian Studi Kasus
BAB III Usulan Penelitian Studi Kasus
 
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis VariabelIdentifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
Bab III mery skripsi.docx
Bab III mery skripsi.docxBab III mery skripsi.docx
Bab III mery skripsi.docx
 
6. BAB III METODE PENELITIAN.pdf
6. BAB III METODE PENELITIAN.pdf6. BAB III METODE PENELITIAN.pdf
6. BAB III METODE PENELITIAN.pdf
 
Contoh laporan
Contoh laporanContoh laporan
Contoh laporan
 
Septiadi.metpen
Septiadi.metpenSeptiadi.metpen
Septiadi.metpen
 
Metodologi Penelitian#Pertemuan 5@Desain, Populasi dan Sampel
Metodologi Penelitian#Pertemuan 5@Desain, Populasi dan Sampel Metodologi Penelitian#Pertemuan 5@Desain, Populasi dan Sampel
Metodologi Penelitian#Pertemuan 5@Desain, Populasi dan Sampel
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
8991 01 metodologi
8991 01 metodologi8991 01 metodologi
8991 01 metodologi
 
[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...
[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...
[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...
 
ppt komputer
ppt komputerppt komputer
ppt komputer
 
Rancangan Penelitian Farmasi dalam Metodologi Penelitian
Rancangan Penelitian Farmasi dalam Metodologi PenelitianRancangan Penelitian Farmasi dalam Metodologi Penelitian
Rancangan Penelitian Farmasi dalam Metodologi Penelitian
 
Metodologi
MetodologiMetodologi
Metodologi
 
Mpi.3 pokok bahasan 1
Mpi.3 pokok bahasan 1Mpi.3 pokok bahasan 1
Mpi.3 pokok bahasan 1
 
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK  UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK  UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
 
Penelitian eksperimen
Penelitian eksperimenPenelitian eksperimen
Penelitian eksperimen
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

Menentukan Rancangan dan Sampling Penelitian

  • 1.
  • 2. Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Belajar 1 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif VI Setelah mempelajari kegiatan belajar 6 ini, Anda dapat menentukan rancangan dan sampling penelitian. TUJUANPembelajaran Umum TUJUANPembelajaran Khusus Setelah mempelajari kegiatan belajar 6 ini, Anda dapat: 1) memilih desain penelitian yang tepat. 2) menetapkan populasi penelitian. 3) memilih teknik sampling yang tepat. 4) menetapkan besar sampel yang tepat. Pokok-pokok Materi: Penilitian Anda akan menjadi penelitian yang baik dan akan dikagumi oleh orang lain sebagai penelitian yang berkualitas dengan Anda menetapkan rancangan penelitian yang baik. Rancangan penelitian juga perlu didukung oleh populasi, teknik sampling, dan besar sampel penelitian. Menentukan Rancangan dan Sampling Penelitian
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 2 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Uraian Materi Langkah awal yaitu menetapkan desain (rancangan) penelitian. Desain penelitian atau research design adalah suatu perencanaan rancangan yang memberikan informasi tentang penelitian akan dilakukan. Desain penelitian dibedakan menurut lima jenis rancangan yaitu: 1) Deskriptif vs Analitik • Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau mengungkap fenomena yang terjadi. • Penelitian analitik merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu keadaan dengan uji statistika, hasil pengujian mengandung unsur probabilitas/kemungkinan dan ketidakpastian. 2) Kuantitatif vs Kualitatif • Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menyajikan hasilnya berbentuk angka yang diperoleh dengan cara menghitung dan mengukur. • Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menyajikan hasilnya berbentuk suatu fenomena / keterangan / informasi yang tidak dapat ditulis dengan angka. Penelitian kualitatif memerlukan peran serta (partisipatif) dari peneliti agar memperoleh hasil yang nyata dan sebenarnya. 3) Cross sectional vs Longitudinal • Penelitian cross sectional merupakan penelitian yang pengumpulan datanya hanya dilakukan satu kali pengamatan / pengukuran. • Penelitian longitudinal merupakan penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan beberapa kali pengamatan / pengukuran untuk mendapat hasil yang lebih baik. Jenis penelitian dibedakan menjadi tiga, yaitu: o Time series adalah suatu pengumpulan data (biasanya hanya satu
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 3 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif kelompok) yang berurutan dan memiliki interval waktu yang seragam. o Case control / Retrospective adalah pengumpulan data faktor yang telah terjadi (masa lalu / lampau) pada sekumpulan individu pada kelompok berbeda (minimal dua kelompok) untuk dipelajari penyebabnya. o Cohort / Prospective adalah pengumpulan data faktor yang diteliti pada sekumpulan individu pada kelompok berbeda (minimal dua kelompok) untuk dipelajari pengaruhnya. Waktu pengumpulan data ke waktu mendatang. 4) Observasional vs Eksperimental • Penelitian observasional merupakan penelitian yang mana peneliti tidak mempunyai kewenangan (melakukan) suatu intervensi kepada obyek penelitian. • Penelitian eksperimental merupakan penelitian yang mana peneliti mempunyai kewenangan (melakukan) dan mengendalikan intervensi kepada obyek penelitian meski peneliti tidak langsung melakukan. 5) Korelasional vs Pengaruh / Perbedaan • Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan mempelajari hubungan antar variabel untuk dipelajari kekuatan dan arah hubungan (positif / negatif). • Penelitian pengaruh / perbedaan merupakan penelitian yang mempelajari perbedaan obyek penelitian dan bertujuan untuk menilai besar perbedaan atau pengaruh setiap variabel terhadap variabel yang lain. Pemilihan desain penelitian perlu disesuaikan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan data yang dihasilkan. Desain penelitian longitudinal dan eksperimen, setelah ditentukan biasanya divisualisasi (digambarkan). Perhatikan contoh 17 di bawah ini.
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 4 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Contoh 17: Tujuan penelitian: Untuk mempelajari pengaruh konsumsi protein hewani terhadap albumin. Desain penelitian yang sesuai adalah eksperimen dengan pre – post test with control group equivalent (besar kelompok sama yang diukur sebelum dan setelah perlakuan). Visualisasi yang dilakukan seperti gambar 3 atau gambar 4. Penjelasan gambar 3: • Sampel dikelompokan menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok 1 yaitu kelompok perlakuan dengan pemberian protein hewani sebanyak 150 g/hari, dan kelompok 2 yaitu kelompok perlakuan dengan pemberian protein hewani sebanyak 250 g/hari. • Pre test adalah kegiatan pengukuran kadar albumin dalam darah semua anggota kelompok sampel sebelum dilakukan pemberian protein hewani dengan O1 , O2 , dan O3 . • Kegiatan penelitian selanjutnya adalah memberikan protein hewani sesuai rencana pada kelompok perlakuan 1 dan 2 selama 10 hari berturut-turut, pada kegiatan ini tidak dilakukan pengukuran kadar albumin. Kegiatan peneliti yaitu mengontrol kesesuaian rencana dan pelaksanaan pemberian. Kelompok Kontrol Kelompok Perlakuan 1 Kelompok Perlakuan 2 O1 O2 O3 Tidak ada perlakuan Protein hewani 150 g/hari Protein hewani 250 g/hari O41 O51 O61 O42 O52 O62 O43 O53 O63 O44 O54 O64 Kelompok sampel Pre test Pemberian protein hewani selama 10 hari terus menerus Post test – Pengamatan hari ke 4, 6, 8, dan 10 setelah pemberian protein hewani Gambar 3 Model 1 desain penelitian eksperimen contoh 17 Contoh 5 6 – 15 19 21 23 25 tanggal
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 5 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif • Post test adalah kegiatan pengukuran kadar albumin dalam darah semua anggota kelompok sampel pada hari ke 4, 6, 8, dan 10 setelah pemberian protein hewani. Penjelasan gambar 4: • Sampel dikelompokan menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok 1 yaitu kelompok perlakuan dengan pemberian protein hewani sebanyak 150 g/hari, dan kelompok 2 yaitu kelompok perlakuan dengan pemberian protein hewani sebanyak 250 g/hari. • Pre test adalah kegiatan pengukuran kadar albumin dalam darah semua anggota kelompok sampel sebelum dilakukan pemberian protein hewani dengan O1 , O2 , dan O3 . • Kegiatan penelitian selanjutnya adalah memberikan protein hewani sesuai rencana pada kelompok perlakuan 1 dan 2 selama 6 hari berturut-turut, pada kegiatan ini tidak dilakukan pengukuran kadar albumin. Kegiatan peneliti yaitu mengontrol kesesuaian rencana dan pelaksanaan pemberian pertama. • Post test pertama adalah kegiatan pengukuran kadar albumin dalam darah semua anggota kelompok sampel pada hari ke 1 setelah pemberian protein hewani dengan simbol O41 , O51 , dan O61 .
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 6 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif • Pemberian kedua dan ketiga dilakukan setelah pengukuran pertama dan kedua. Perhatikan gambar 3 dan 4, terdapat perbedaan metode perlakuan dan pengukuran yang dilakukan meskipun desain penelitian sama. Visualisasi dalam desain penelitian longitudinal dan eksperimen sangat diperlukan untuk menggambarkan rencana intervensi (perlakuan) peneliti. Langkah kedua setelah menetapkan desain penelitian adalah melakukan desain sampling yang terdiri dari tiga kegiatan penetapan populasi, penetapan metode sampling, dan penetapan sampel di mana kegiatannya berurutan. Populasi atau population dalam penelitian adalah sekumpulan atau keseluruhan manusia atau benda atau subyek yang menjadi sasaran penelitian. Perhatikan kata sekumpulan yang berarti mempunyai batasan, dapat berupa wilayah atau waktu. Dalam populasi dikenal target population yang berarti populasi penelitian yang ditetapkan sangat luas dan tidak spesifik, keadaan yang demikian tidak mungkin dilakukan penelitian. Agar populasi penelitian dapat dijangkau perlu ditetapkan eligible population atau criterion population diartikan suatu populasi yang dapat dijangkau atau memiliki kriteria tertentu. Dalam kegiatan penelitian, populasi target tidak akan pernah dicapai karena sangat luas wilayah dan waktu. Kegiatan penelitian hanya dapat dilakukan pada wilayah dan waktu tertentu yang dimiliki oleh populasi terkriteria, sehingga penetapan populasi penelitian harus mengandung unsur 3 W (what, where, when). What menggambarkan subyek penelitian yang hendak diteliti. Where menunjukkan tempat keberadaan subyek penelitian. When menunjukkan batasan kapan subyek penelitian itu ada. Perumusan populasi harus sinkron dengan rumusan masalah penelitian yang ditetapkan. Penulisan populasi penelitian lihat contoh 18 dan 19 di bawah. Contoh 18: Rumusan masalah penelitian:
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 7 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Adakah pengaruh stimulasi ibu terhadap motorik halus balita? Penulisan: Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai balita usia 36 – 48 bulan yang tinggal di RW 06 Kelurahan Mekar Jaya pada bulan Mei – Juli 2013. Penjelasan: What : Seluruh ibu yang mempunyai balita usia 36 – 48 bulan. Where : Tinggal di RW 06 Kelurahan Mekar Jaya. When : Bulan Mei – Agustus 2013. Perhatikan where dan when, jika tidak dibatasi wilayah tertentu dapat diartikan seluruh Kelurahan, Kecamatan, Kota/Kabupaten, Provinsi, Negara, atau yang lain. Demikian juga waktu akan menjadi tidak tentu. Dengan tanpa membatasi wilayah dan waktu ibu yang mempunyai balita usia 36 – 48 bulan sangat banyak, tetapi dengan pembatasan wilayah dan waktu ibu yang mempunyai balita usia 36 – 48 bulan dapat dihitung. Contoh 19: Rumusan masalah penelitian: Bagaimanakah tingkat pengetahuan remaja putri tentang seks bebas? Penulisan: Populasi penelitian ini adalah seluruh remaja putri yang menjadi siswa SMA dan sederajat di Kabupaten Timor Tengah Selatan pada tahun pelajaran 2012/2013.
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 8 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Populasi yang memuat unsur 3 W (what, where, when) adalah merupakan populasi terjangkau atau terkriteria, yang langsung dapat digunakan sebagai unit populasi. Unit populasi demikian dapat diketahui anggota populasinya yang disebut sebagai besar atau ukuran populasi (population size). Penulisan populasi penelitian secara lengkap seperti contoh 20 di bawah. Contoh 20: Penulisan (baca kembali rumusan masalah penelitian contoh 18): Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai balita usia 36 – 48 bulan yang tinggal di RW 06 Kelurahan Mekar Jaya pada bulan Mei – Juli 2013. Besar populasinya sebanyak 38 orang ibu. Penulisan besar atau ukuran populasi berbeda dengan jumlah populasi (count population). Besar atau ukuran populasi menggambarkan banyak anggota dalam populasi yang dimaksud. Jumlah populasi menggambarkan tentang banyak what subyek penelitian. Baca contoh 3, dan penjelasannya sebagai berikut: • Besar atau ukuran populasi sebanyak 38 orang ibu, tentu yang mempunyai balita usia 36 – 48 tahun à anggota populasi. • Jumlah populasi ada 2 orang yaitu ibu balita dan balita usia 36 – 48 bulan à subyek penelitian. Sebutan apa (what) dalam populasi penelitian yaitu subyek penelitian. Yang dimaksud subyek penelitian adalah apa (what) yang dapat memberikan suatu respons atau informasi atau data kepada peneliti saat dilakukan pengumpulan data. Jika tidak memberikan respons disebut obyek penelitian. Perhatikan contoh 20. Penulisan populasi penelitian yang lengkap sebenarnya telah menggambarkan kriteria sampel yang akan dijadikan subyek penelitian. Dalam bahasa penulisan sering disebut kriteria sampel atau kriteria inklusi. Kriteria inklusi adalah suatu kriteria yang ditetapkan oleh peneliti untuk menseleksi populasi agar dapat dipilih sebagai sampel. Perhatikan contoh 3, terdapat kalimat balita usia 36 – 48 bulan ini merupakan kriteria inklusi yang ditetapkan
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 9 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif peneliti, sehingga jika ibu mempunyai balita usia kurang dari 36 bulan atau lebih 48 bulan tidak termasuk dalam populasi penelitian. Setelah menetapkan populasi penelitian, langkah kedua adalah menetapkan metode sampling. Sampling adalah suatu kegiatan memilih populasi untuk dijadikan sampel (contoh), dalam kalimat sederhana yaitu suatu proses memilih contoh dari keadaan populasi yang ditetapkan. Muncul pertanyaan, mengapa setiap penelitian tidak mengumpulkan data pada populasi? Pengumpulan data populasi penelitian diperlukan banyak waktu, tenaga, dan biaya. Pertimbangan waktu, tenaga, dan biaya yang dimiliki peneliti sebagai alasan penelitian dapat dilakukan pada sampel. Kriteria yang harus dipenuhi sampel adalah banyak sampel representatif (cukup), mewakili populasi, dan dipilih secara random (acak). Sehingga sampel harus benar dipilih dari populasi. Perhatikan gambar 5 dan contoh 21. Contoh 21: Seorang ibu memasak sayur sup yang berisi kentang, buncis, wortel, kacang merah, dan daging. Untuk merasakan bumbu sayur sudah cukup atau belum, ibu mencicipi rasa kuah Gambar 5 Pemilihan sampel yang cukup dan mewakili populasi * * * * * * * * * Sampel * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * Populasi Random
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 10 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif sayur sup. Pertanyaan selanjutnya, bagaimanakah cara mengukur isi sayur sudah lunak atau belum? Jawabnya, ibu akan mengaduk dan mengambil satu potong setiap kentang, buncis, wortel, kacang merah, dan daging untuk diukur sudah lunak atau belum. Jika sudah lunak dikatakan seluruh isi sayur juga sudah lunak. Contoh 21 terbaca jelas bahwa terdapat dua kegiatan yaitu (1) ibu mengaduk dan (2) ibu hanya mencicipi sedikit kuah dan mengambil satu potong setiap isi sayur sup, ibu bermaksud agar semua kuah dan isi sayur sup mempunyai kesempatan sama untuk dipilih. Proses yang dilakukan oleh ibu tersebut adalah kegiatan sampling. Metode sampling yang dapat Anda lakukan sebagai peneliti dikelompokan menjadi: 1) Sampling acak atau random sampling atau probability sampling, yang artinya semua anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel penelitian. Kelompok ini dapat dibedakan menjadi: a. Sampling acak sederhana (simple random sampling). b. Sampling acak sistematik (systematic random sampling). c. Sampling acak strata (stratified random sampling). d. Sampling acak wilayah (cluster random sampling). e. Sampling acak bertingkat (multi stage random sampling). Untuk memilih sampel secara acak perlu ditetapkan kerangka sampling (sampling frame) yaitu suatu kerangka tentang keberadaan populasi. 2) Sampling tidak acak atau non random sampling atau non probability sampling, yang artinya anggota populasi tidak mempunyai kesempatan untuk dipilih menjadi sampel penelitian. Kelompok ini dapat dibedakan menjadi: a. Sampling aksidental (accidental sampling).
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 11 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif b. Sampling kuota (quota sampling). c. Sampling judgment (judgmental / purposive sampling). d. Sampling bola salju (snow ball sampling). Sampling acak sederhana adalah suatu teknik pemilihan sampel sebanyak n pada populasi homogen N secara acak sederhana. Cara sampling acak sederhana (1) membuat kerangka sampling (sampling frame) yaitu memberi nomor urut anggota populasi dan (2) memilih berdasarkan undian, tabel bilangan random, komputer, atau kalkulator. Sampling acak sistematik adalah suatu teknik pemilihan sampel sebanyak n pada pada populasi homogen N secara acak melompat yang tetap. Cara sampling acak melompat yang tetap (1) membuat kerangka sampling (sampling frame) yaitu memberi nomor urut anggota populasi, (2) memilih sampel pertama berdasarkan undian, tabel bilangan random, komputer, atau kalkulator, dan (3) memilih sampel kedua dan seterusnya secara melompat N /n sampai sebanyak n sampel. Perhatikan ilustrasi di bawah. Populasi penelitian: Seluruh siswa laki-laki kelas 12 SMA Negeri Kota Oebobo tahun ajaran 2012/2013. Besar populasi sebanyak 45 orang. Keadaan populasi Langkah 1 Langkah lanjut (misalnya diperlukan 8 sampel): Populasi: Kerangka sampling: 1. Amir 36. Rudi 2. Amor 37. Ridu 3. Amri 38. Rino 4. Amro 39. Sarif 5. … 40. Safri 6. … 41. Siraf 7. … 42. Tagor 8. … 43. Tigor 9. … 44. Siraj 10. dst 45. Suraj
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 12 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Sampling acak sederhana Sampling acak sistematik 2. Memilih acak sebanyak n sampel secara undian, tabel bilangan random, komputer, atau kalkulator. 2. Memilih sampel pertama secara undian, tabel bilangan random, komputer, atau kalkulator. 3. Memilih sampel kedua dan seterusnya secara melompat N /n sampai sebanyak n sampel Yang menjadi sampel, nomor: 3, 5, 16, 18, 19, 41, 44, 45 Yang menjadi sampel, undian pertama nomor 36 kemudian melompat tiap 45 /8 =6 sehingga yang menjadi sampel nomor 36, 42, 3, 9, 15, 21, 27, 33 Terdapat perbedaan yang menjadi sampel penelitian. Sampling acak strata adalah suatu teknik pemilihan sampel dari populasi heterogen (lebih dari satu jenis) yang bertingkat. Missal: populasi mahasiswa diploma 3 sekolah kesehatan XYZ tahun akademik 2012/2013. Mahasiswa diploma 3 sekolah kesehatan terdiri dari mahasiswa yang dikelompokkan berdasar tingkatan tahun pertama, kedua, dan ketiga pendidikan. Pemilihan sampel secara acak strata seperti diuraikan pada contoh 22 dan gambar 6. Contoh 22: Rumusan masalah penelitian: Adakah hubungan antara jam belajar mahasiswa dengan nilai akhir semester? Populasi penelitian: Seluruh mahasiswa diploma 3 sekolah kesehatan XYZ tahun akademik 2012/2013. Besar populasi sebanyak 298 orang, yang terdiri dari mahasiswa tahun pertama
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 13 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif sebanyak 90 orang, tahun kedua sebanyak 96 orang, dan tahun ketiga sebanyak 112 orang. Pada gambar 6 terlihat bahwa populasinya berstrata tiga dengan ciri (1) tiap strata disebut sub (bagian) populasi, (2) antar strata heterogen (tidak sama), dan (3) dalam strata homogen (sama). Teknik sampling acak strata, besar sampel setiap strata dapat sama yang disebut non proportional stratified random sampling atau tidak sama yang disebut proportional stratified random sampling yaitu mempertimbangkan besar sub populasi. Perhatikan contoh 22, jika diperlukan 42 sampel yang berasal dari tiga strata maka besar sampel setiap strata (sub populasi) non proporsional dan proporsional seperti tabel 7 di bawah. Tabel 7 Besar sampel tiap strata pada sampling acak strata No. Banyak anggota sub populasi Sampling acak strata Non proporsional Proporsional 1 Strata satu = 90 14 90 /298 x 42 = 12,68 à 13 2 Strata dua = 96 14 96 /298 x 42 = 13,53 à 14 3 Strata tiga = 112 14 112 /298 x 42 = 15,79 à 16 42 43 Stratifikasi Sampling * * + + x x x x x x x x x x Gambar 6 Pemilihan sampel yang cukup dan mewakili populasi secara sampling acak strata * * * * * * Sampel * * + * * x * * * * * * * * + + * * * * * * x x x x * * * * * * * * + + + + + + + * x x x x x x x x * * * x + + x x x + * * * + * x * * x * * x * + * Populasi + + + + + + +
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 14 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Keterangan: Besar sampel pada proporsional menjadi lebih besar 1 sampel karena manusia tidak dapat dibulatkan ke bawah. Sampling acak wilayah adalah suatu teknik memilih sampel berdasarkan rumpunatauwilayahatauclusterdalampopulasi.Dalampopulasimempunyai ciri (1) tiap cluster disebut sub (bagian) populasi, (2) dalam cluster heterogen (tidak sama), dan (3) antar cluster homogen (sama). Pada teknik ini yang terpilih adalah cluster dalam populasi sehingga sangat disarankan setiap cluster dibuat seminimal mungkin anggotanya. Ciri dan teknik sampling seperti dalam gambar 7. Sampling acak bertingkat adalah suatu teknik pengambilan sampel dengan minimal dua tahap sampling acak. Teknik ini biasa dilakukan pada wilayah yang luas dengan kegiatan (1) sampling acak wilayah dan (2) sampling acak sederhana. Semakin besar wilayah, sampling acak wilayah akan diulang-ulang sampai mendapat wilayah yang terkecil. Misal sensus ekonomi, wilayah pertama Provinsi, wilayah kedua Kota/Kabupaten, wilayah ketiga Kecamatan, wilayah keempat Desa/Kelurahan, selanjutnya dilakukan sampling acak sederhana. Teknik sampling acak bertingkat seperti gambar 8. + + + x x x x x * * * * 1 - - - & & # # # @ ^ + + + x x x x x * * * * 3 - - - & & # # # @ ^ + + + x x x x x * * * * 2 - - - & & # # # @ ^ + + + x x x x x * * * * 4 - - - & & # # # @ ^ + + + x x x x x * * * * 8 - - - & & # # # @ ^ + + + x x x x x * * * * 5 - - - & & # # # @ ^ + + + x x x x x * * * * 4 - - - & & # # # @ ^ + + + x x x x x * * * * 7 - - - & & # # # @ ^ + + + x x x x x * * * * 6 - - - & & # # # @ ^ + + + x x x x x * * * * 5 - - - & & # # # @ ^ Randomisasi cluster Gambar 7 Teknik sampling acak wilayah
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 15 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Sampling aksidental adalah suatu teknik memilih setiap anggota populasi yang dijumpai untuk dijadikan sebagai sampel penelitian di tempat penelitian selama waktu penelitian yang ditetapkan. Teknik ini dibatasi waktu pengumpulan data sehingga besar sampel yang dipilih tidak dapat ditetapkan. Teknik ini seperti contoh 23. Contoh 23: Dua orang perawat melakukan penelitian dengan populasi terjangkau penderita TBC, tempat penelitian di puskesmas masing-masing, ditetapkan waktu pengumpulan sampel tanggal 1 – 10 Juli 2013. Perawat A mendapat sampel sebanyak 15 orang penederita TBC dan perawat B mendapat sampel sebanyak 8 orang penderita TBC. Pada contoh 23, pada waktu yang sama di tempat berbeda, setiap perawat mendapat banyak sampel berbeda tetapi mungkin juga sama banyak. Sampling kuota adalah suatu teknik memilih sampel dengan menetapkan Randomisasi cluster + + + x x x x x * * * * 1 - - - & & # # # @ ^ + + + x x x x x * * * * 3 - - - & & # # # @ ^ + + + x x x x x * * * * 2 - - - & & # # # @ ^ + + + x x x x x * * * * 4 - - - & & # # # @ ^ + + + x x x x x * * * * 8 - - - & & # # # @ ^ + + x x * * - - & & # # @ @ ^ ^+ + + x x x x x * * * * 5 - - - & & # # # @ ^ + + + x x x x x * * * * 4 - - - & & # # # @ ^ + + + x x x x x * * * * 7 - - - & & # # # @ ^ + + + x x x x x * * * * 6 - - - & & # # # @ ^ + + + x x x x x * * * * 5 - - - & & # # # @ ^ Randomisasi unit sampel Gambar 8 Teknik sampling acak bertingkat
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 16 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif besar sampel dahulu. Setelah ditetapkan besar sampel, waktu pengumpulan tidak dapat diketahui tergantung ketersediaan sampel saat itu, dimungkinkan sampel terpenuhi dalam waktu pendek atau panjang. sehingga besar sampel yang dipilih tidak dapat ditetapkan. Teknik ini seperti contoh 24. Contoh 24: Dua orang perawat melakukan penelitian dengan populasi terjangkau penderita Bronkitis kronis, tempat penelitian di puskesmas masing-masing, ditetapkan besar sampel sebanyak 25 orang. Perawat A mendapat sampel tanggal 1 Mei – 15 Juni 2013 dan perawat B mendapat sampel tanggal 1 Mei – 26 Mei 2013. Pada contoh 24, besar sampel yang sama diperoleh di tempat berbeda, setiap perawat membutuhkan waktu yang berbeda tetapi mungkin juga waktunya sama. Sampling judgment adalah suatu teknik pemilihan sampel didasarkan pada alasan peneliti, biasanya karena terlalu luas wilayah sehingga anggota populasi di luar alasan peneliti tidak terpilih. Teknik sampling ini seperti contoh 24. Contoh 25: Perawat melakukan penelitian dengan populasi saudara anak berkebutuhan khusus yang belajar di Sekolah Luar Biasa XYZ Kota Mana tahun 2013. Besar populasi sebanyak 43 siswa. Teknik sampling yang digunakan sampling judgment (purposif) dengan ketentuan tinggal paling jauh 10 km dari sekolah. Dengan alasan yang ditentukan perawat terdapat 12 siswa yang tempat tinggalnya
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 17 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif berjarak 10 km dari sekolah, sebanyak 31 siswa tempat tinggalnya lebih dari 10 km dari sekolah. Maka yang terpilih sebagai sampel hanya 12 saja sesuai alasan perawat. Sampling bola salju adalah suatu teknik pemilihan sampel selanjutnya sesuai dengan rekomendasi sampel terdahulu dan penghentian sampel terpilih berdasarkan kecukupan informasi. Penggunaan teknik sampling ini membutuhkan kecerdasan dan kemampuan logika peneliti untuk menilai tentang kecukupan informasi. Teknik sampling ini biasanya hanya membutuhkan rata-rata 6 – 8 orang sampel yang disebut informan dan biasa digunakan dalam penelitian kualitatif untuk menggambarkan fenomena. Langkah ketiga setelah menetapkan teknik sampling adalah menetapkan besar sampel. Pada langkah kedua diketahui ada dua teknik sampling yaitu acak (random) dan tidak acak (non random) yang memiliki karakteristik sendiri. Karena teknik sampling tidak acak memiliki batasan tersendiri maka penentuan besar sampel teknik ini tidak perlu dihitung dengan menggunakan rumus besar sampel. Teknik sampling acak, mensyaratkan bahwa setiap anggota populasi memiliki kesempatan sama untuk dipilih sebagai sampel. Untuk menetapkan besar sampel sampling acak wajib dihitung dengan rumus besar sampel. Rumus besar sampel yang dapat Anda gunakan untuk menghitung tergantung pada data awal yang dimiliki, apakah data termasuk proporsi atau kontinyu. Pemilihan rumus juga tergantung besar populasi, apakah populasi terbatas (finit) atau tidak terbatas (infinit)? Rumus besar sampel dasar untuk sampling acak sederhana dengan satu sampel untuk pengujian hipotesis seperti di bawah. Rumus besar sampel sampling acak sederhana 1. Data proporsi 2. Data kontinyu a. Populasi tidak terbatas a. Populasi tidak terbatas
  • 19. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 18 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Rumus besar sampel sampling acak sederhana 1. Data proporsi 2. Data kontinyu b. Populasi terbatas b. Populasi terbatas di mana: n = besar sampel N = besar populasi = nilai kurva normal pada =0,05 sebesar 1,96 d = presisi yang ditentukan P = proporsi kejadian pada sampel = variansi dari sampel Besar sampel yang dihasilkan dari penghitungan rumus ini merupakan besar sampel minimal dan jika dihasilkan nilai pecahan harus dibulatkan ke atas karena sampel tidak dapat diambil sebagian. Selama proses penelitian dimungkinkan sampel mengundurkan diri atau tidak dapat dianalisis, untuk antisipasi kejadian tersebut lebih baik besar sampel ditambah minimal 10%. Misal: Dari penghitungan besar sampel diperlukan 43,12 maka besar sampel minimal 44 (pembulatan) dan untuk antisipasi ditambah 10% sehingga besar sampel minimal adalah 49.
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 19 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Rangkuman Setelah mempelajari kegiatan belajar 6, dapat dirangkum: 1) Desain penelitian atau research design adalah suatu perencanaan rancangan yang memberikan informasi tentang penelitian akan dilakukan, dibedakan menurut lima jenis rancangan yaitu: a. Deskriptif vs Analitik b. Kuantitatif vs Kualitatif c. Cross sectional vs Longitudinal d. Observasional vs Eksperimental e. Korelasional vs Pengaruh / Perbedaan 2) Pemilihan desain penelitian perlu disesuaikan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan data yang dihasilkan. 3) Visualisasi dalam desain penelitian longitudinal dan eksperimen sangat diperlukan untuk menggambarkan rencana intervensi (perlakuan) peneliti. 4) Populasiataupopulationdalampenelitianadalahsekumpulanataukeseluruhan manusia atau benda atau subyek yang menjadi sasaran penelitian. Dalam populasi dikenal target population yang berarti sangat luas dan tidak spesifik dan eligible population atau criterion population diartikan suatu populasi yang dapat dijangkau atau memiliki kriteria tertentu. 5) Populasi target tidak pernah dicapai karena sangat luas wilayah dan waktu, sedangkan penelitian hanya dapat dilakukan pada wilayah dan waktu tertentu sehingga penetapan populasi penelitian harus mengandung unsur 3 W (what, where, when). 6) Populasi yang memuat unsur 3 W (what, where, when) adalah populasi terjangkauatauterkriteria,yanglangsungdapatdiketahuianggotapopulasinya yang disebut sebagai besar atau ukuran populasi (population size).
  • 21. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 20 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7) Terdapat perbedaan antara besar atau ukuran populasi dan jumlah populasi (count population). Besar atau ukuran populasi menggambarkan banyak anggota dalam populasi dan jumlah populasi menggambarkan tentang banyak what subyek penelitian. 8) Subyek penelitian adalah apa (what) yang dapat memberikan suatu respons atau informasi atau data kepada peneliti saat dilakukan pengumpulan data. Jika tidak memberikan respons disebut obyek penelitian. 9) Penulisan populasi penelitian yang lengkap menggambarkan kriteria sampel yang akan dijadikan subyek penelitian, sering disebut kriteria sampel atau kriteria inklusi. Kriteria inklusi adalah suatu kriteria yang ditetapkan oleh peneliti untuk menseleksi populasi agar dapat dipilih sebagai sampel. 10) Sampling adalah suatu kegiatan memilih populasi untuk dijadikan sampel (contoh), sebagai pertimbangan keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya. 11) Metode sampling dikelompokan menjadi: a. Sampling acak atau random sampling atau probability sampling yang artinya semua anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel penelitian, dibedakan menjadi sampling acak sederhana (simple random sampling), sampling acak sistematik (systematic random sampling), sampling acak strata (stratified random sampling), sampling acak wilayah (cluster random sampling), dan sampling acak bertingkat (multi stage random sampling). b. Sampling tidak acak atau non random sampling atau non probability sampling yang artinya anggota populasi tidak mempunyai kesempatan untuk dipilih menjadi sampel penelitian, dibedakan menjadi sampling aksidental (accidental sampling), sampling kuota (quota sampling), sampling judgment (judgmental / purposive sampling), dan sampling bola salju (snow ball sampling). 12) Pemilihan sampel secara acak perlu ditetapkan kerangka sampling (sampling frame) tentang keberadaan populasi. 13) Teknik sampling tidak acak memiliki batasan tersendiri maka penentuan besar sampel teknik ini tidak perlu dihitung dengan menggunakan rumus besar sampel tetapi teknik sampling acak mensyaratkan bahwa setiap anggota
  • 22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 21 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 21 populasi memiliki kesempatan sama untuk dipilih sebagai sampel 14) Penetapkan besar sampel sampling acak wajib dihitung dengan rumus besar sampel. Rumus besar sampel tergantung (1) pada data awal yang dimiliki, apakah data termasuk proporsi atau kontinyu dan (2) besar populasi, apakah populasi terbatas (finit) atau tidak terbatas (infinit). 15) Besar sampel yang dihasilkan dari penghitungan rumus sampling acak sederhana dengan satu sampel untuk pengujian hipotesis merupakan besar sampel minimal dan jika dihasilkan nilai pecahan harus dibulatkan ke atas. Untuk antisipasi sampel mengundurkan diri atau tidak dapat dianalisis, lebih baik besar sampel ditambah minimal 10%.
  • 23. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 22 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Test Formatif Tes Formatif: Sebelum mengerjakan tes formatif kegiatan belajar 6 ini, Anda harus komitmen dengan cara: 1. Pastikan bahwa seluruh uraian materi belajar dalam kegiatan belajar 6 telah dipelajari. 2. Pastikan tidak ada lagi materi yang harus didiskusikan dengan tutor atau fasilitator. 3. Jawablah pertanyaan tanpa harus merujuk ke bahan kegiatan belajar dan kunci jawaban yang disediakan di akhir kegiatan belajar ini. 4. Setelah menjawab seluruh pertanyaan, cocokan dengan kunci jawaban. Jika jawaban yang cocok dengan kunci jawaban sebanyak 80% silahkan melanjutkan ke kegiatan belajar 7, jika kurang dari 80% silahkan mempelajari kembali kegiatan belajar 6 ini. 5. Selamat mengerjakan soal di bawah ini.
  • 24. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 23 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Soal: 1. Perawat berencana melakukan penelitian eksperimen. Perawat memikirkan tentang pelaksanaan agar sesuai rencana. Apakah langkah awal yang harus dilakukan perawat? a. Menetapkan desain penelitian. b. Menetapkan sampel penelitian. c. Menetapkan populasi penelitian. d. Menetapkan teknik sampling penelitian. 2. Perawat merencanakan pengumpulan data penelitian pada sampel hanya satu kali pengumpulan. Manakah desain penelitian yang sesuai? a. Desain deskriptif. b. Desain korelasional. c. Desain eksperimental. d. Desain cross sectional. 3. Apakah yang dimaksud bahwa populasi penelitian harus mengandung tiga unsur yaitu apa, tempat, dan waktu? a. Sampel sasaran. b. Populasi sasaran. c. Sampel terjangkau.
  • 25. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 24 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif d. Populasi terjangkau. 4. Perawat merumuskan masalah penelitian: Adakah hubungan antara konsumsi sayur dengan frekuensi buang air besar pada lansia? Manakah rumusan populasi penelitian yang tepat? a. Semua lansia bulan Mei – Juli 2013 yang diperiksa. b. Semua lansia yang terdaftar di Posyandu Brontoseno. c. Semua lansia yang terdaftar di Posyandu Brontoseno pada bulan Mei – Juli 2013. d. Semua lansia yang terdaftar dan melaksanakan pemeriksaan di Posyandu Brontoseno. 5. Setelah menetapkan populasi penelitian, perawat berpikir bahwa memiliki keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya untuk penelitian. Apakah kegiatan yang harus dilakukan? a. Melakukan sampling. b. Mengurangi besar populasi. c. Menambah lama waktu penelitian. d. Menambah jumlah orang pengumpul data. 6. Perawat merumuskan populasi penelitian: Seluruh perawat yang berstatus pegawai negeri sipil di RS XYZ pada bulan Juli 2013.
  • 26. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 25 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Apakah teknik sampling yang sesuai dengan populasi perawat? a. Sampling acak strata. b. Sampling acak wilayah. c. Sampling acak sederhana. d. Sampling acak sistematik. 7. Perawat menetapkan populasi penelitian: Seluruh penderita bronchitis yang periksa di Puskesmas pada bulan Juli 2013. Perawat menetapkan sampelnya sebanyak 45 orang. Apakah teknik sampling yang digunakan? a. Sampling kuota. b. Sampling purposif. c. Sampling aksidental. d. Sampling bola salju. 8. Perawat menetapkan populasi penelitian: Seluruh ibu hamil trimester 3 yang periksa di Puskesmas Oesapa bulan Juli 2013. Besar populasi sebanyak 123 orang. Perawat menetapkan yang terpilih sebagai sampel adalah ibu hamil trimester 3 yang berjarak 500 m dari Puskesmas dan ditemukan sebanyak 12 orang. Apakah teknik sampling yang digunakan? a. Sampling kuota. b. Sampling purposif.
  • 27. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 26 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif c. Sampling aksidental. d. Sampling bola salju. 9. Perawat menetapkan populasi penelitian: Seluruh anak balita yang periksa di Poliklinik RS ABC pada tanggal 1 – 5 Juli 2013. Apakah teknik sampling yang digunakan? a. Sampling kuota. b. Sampling purposif. c. Sampling aksidental. d. Sampling bola salju. 10. Diketahui: N = 45; P = 15%; d = 15%; dan = 1,96. Rumus yang digunakan: Berapakah besar sampel yang diperoleh? a. 10 b. 13 c. 15 d. 17
  • 28. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 27 Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 1. A 6. A 2. D 7. A 3. D 8. B 4. C 9. C 5. A 10. C Kunci Jawaban