2. Bahan Kajian
1. Pengertian rancangan penelitian
2. Rancangan penelitian deskriptif
3. Rancangan penelitian potong lintang
4. Rancangan penelitian kohor
5. Rancangan penelitian kasus-kontrol
6. Rancangan penelitian eksperimen
3. 1. Pengertian rancangan penelitian
Adalah :
Suatu rencana, struktur, dan strategi penelitian yang dimaksudkan
guna menjawab permasalahan yang ada, dengan mengupayakan
optimalisasi yang berimbang antara validitas dalam dan validitas luar,
dengan melakukan pengendalian varians’
4. 2. Rancangan penelitian deskriptif
1. Penelitian survey
2. Penelitian studi kasus
3. Studi Perbandingan (Comparative study)
4. Studi Korelasi (Correlation study)
5. Penelitian Evaluasi
5. Penelitian survey
• Merupakan metode penelitian deskriptif yang
dilakukan terhadap sekumpulan objek yang
lazimnya cukup banyak dalam periode waktu
tertentu.
• Secara umum penelitian survei bertujuan
untuk :
“ menilai suatu kondisi atau penyelenggaraan
suatu program kesehatan, misalnya program
obat generic pada saat ini dan hasilnya
digunakan sebagai dasar penyusunan
perencanaan perbaikan program tersebut”
6.
7. • Dalam penelitian kesehatan, metode penelitian survei dapat
dikategorikan sebagai berikut :
a. Survei rumah tangga
b. Survei morbiditas(morbidity survey)
c. Survei analisis jabatan
d. Survei pendapat umum
Contoh:
survei analisis jabatan seorang kepala instalasi farmasi di
sebuah rumah sakit dikaitkan dengan tingkat kepuasan pasien
terhadap layanan instalasi farmasi yang dipimpinnya sebagai
salah satu indikator kinerja.
8. Penelitian studi kasus
• Penelitian ‘case study’ atau penelitian lapangan (‘field study’)
dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif tentang latar
belakang masalah keadaan dan posisi suatu peristiwa yang
sedang berlangsung saat ini, serta interaksi lingkungan unit
sosial tertentu yang bersifat apa adanya (‘given’)
• Subjek penelitian dapat berupa individu, kelompok, institusi atau
masyarakat
9.
10. Studi Perbandingan (Comparative study)
• Studi perbandingan merupakan metode penelitian deskriptif yang
dilakukan dengan membandingkan persamaan dan perbedaan
sebagai fenomena untuk mencari faktor-faktor apa saja, atau situasi
seperti apa yang menimbulkan suatu peristiwa tertentu.
• Studi perbandingan diawali dengan melakukan pengumpulan fakta
tentang faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya suatu gejala
tertentu, lalu dibandingkan dengan situasi lain, atau sekaligus
membandingkan suatu gejala atau peristiwa dan faktor-faktor yang
memengaruhinya dari dua atau beberapa kelompok sampel atau
subjek penelitian
11.
12. Studi Korelasi (Correlation study)
• Studi korelasi disebut juga sebagai studi korelasi populasi, adalah
suatu metode penelitian dengan populasi sebagai unit analisis,
yang bertujuan mendeskripsikan hubungan korelatif antara variabel
terikat (masalah gizi dan kesehatan) dan faktor-faktor yang diduga
sebagai determinan.
• Faktor-faktor determinan, misalnya: umur, penggunaan fasilitas
pelayanan kesehatan, konsumsi jenis makanan, obat-obatan, alkohol,
dan rokok
13.
14. Penelitian Evaluasi
• Metode penelitian evaluasi diguakan untuk menilai suatu program gizi dan
kesehatan yang sedang berjalan atau sudah dilakukan.
• Contoh, penelitian evaluasi tentang perkembangan pelayanan puskesmas,
penelitian tentang program pemberian makanan tambahan pada balita, dan
penelitian evaluasi tentang penanggulangan penyakit degeneratif.
• Hasil dari penelitian jenis ini digunakan untuk perbaikan dan/atau
peningkatan program-program yang dilakukan.
• Dalam mengolah hasil penelitian evaluasi umumnya menggunakan analisis
statistika sederhana, misalnya persentase.
15.
16. 3. Rancangan penelitian potong lintang
• Penelitian potong-lintang atau “cross sectional” adalah penelitian
noneksperimental dalam rangka mempelajari dinamika korelasi antara
faktor risiko dan efek berupa penyakit atau status kesehatan tertentu
dengan model pendekatan ‘point time’
• Variabel-variabel yang termasuk faktor risiko dan faktor efek diamati
sekaligus pada saat yang sama.
• Pengertian saat yang sama bukan berarti pada satu saat pengamatan
dilakukan terhadap seluruh subjek untuk semua variabel, tetapi tiap subjek
hanya diukur sekali saja, dan faktor risiko serta efek diukur menurut
kondisi atau status waktu diobservasi.
17. Kelebihan rancangan potong-lintang adalah:
mudah dan ekonomis dari sisi waktu, cepat karena hanya sekali
pengamatan atau pengukuran variabel, variabel yang diteliti lebih
banyak baik variabel bebas maupun terikat yang dapat digali dan
dipelajari korelasi atau pengaruhnya.
18. Keterbatasan rancangan potong-lintang meliputi hal-hal sebagai
berikut:
1. Dibutuhkan subjek penelitian yang besar, apalagi jika variabel yang
diteliti cukup banyak,
2. Tidak bisa menggambarkan perkembangan penyakit secara lebih
akurat,
3. Faktor risiko kadang sulit diukur secara akurat,
4. Tidak valid untuk meramalkan suatu kecenderungan, dan
5. Kesimpulan korelasi faktor risiko atau variabel bebas denga efek
sebagai variabel terikat paling lemah dibandingkan dengan jenis
rancangan lainnya seperti kasus kontrol dan kohor.
19. 4. Rancangan penelitian kohor
• Rancangan kohor adalah rancangan penelitian observasional yang
digunakan untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor risiko
dan penyakit dengan pengamatan longitudinal ke depan, dengan
pendekatan prospektif.
• Faktor risiko yang hendak dipelajari korelasinya dengan penyakit
tertentu diidentifikasi terlebih dahulu, kemudian dikuti secara
prospektif ke depan apakah muncul efek (penyakit atau masalah
kesehatan) tertentu.
20.
21. 5. Rancangan penelitian kasus-kontrol
• Kasus kontrol merupakan rancangan penelitian yang mempelajari hubungan
antara pemapar dan penyakit dengan cara membandingkan kelompok kasus dan
kelompok kontrol berdasarkan status keterpaparannya.
22. 6. Rancangan penelitian eksperimen
Terdapat tiga ciri esensial dalam rancangan penelitian eksperimental, yakni:
1. Manipulasi suatu variabel
2. Mengamati perubahan (efek) pada variabel lain (variabel dependen)
3. Pengendalian pengaruh variabel lain yang tidak dikehendaki
Secara klasik rancangan eksperimental diujudkan dalam bentuk penelitian
yang membagi subjek penelitian menjadi dua kelompok yang sama persis
kondisinya, yaitu :
a. satu kelompok diberi perlakuan disebut sebagai kelompok perlakuan atau
kelompok eksperimen
b. kelompok lain tidak diberi perlakuan atau kelompok kontrol.
23. • Rancangan penelitian eksperimental adalah rancangan studi yang
dikembangkan untuk mempelajari fenomena dalam kerangka
hubungan ‘sebab-akibat’.
• Korelasi hubungan sebab akibat dipelajari dengan memberikan
‘perlakuan’ atau ‘manipulasi’ pada subjek penelitian untuk kemudian
dipelajari efek perlakuan tersebut.
24. Jenis- Jenis Rancangan Eksperimental
1. Jenis rancangan pra eksperimen
2. Jenis rancangan eksperimen
3. Jenis rancangan eksperimen semu/quasi experiment
25. 1. Jenis rancangan pra eksperimen
a. One group design
b. One group pretest-posttest design
c. The static group comparison (randomized control group only
design)
26. 2. Jenis rancangan eksperimen
• Rancangan penelitian eksperimen adalah suatu rancangan penelitian
yang digunakan untuk mencari hubungan sebab-akibat dengan
adanya keterlibatan peneliti memberikan perlakuan terhadap variabel
bebas.
27. a. Randomized control group pretest-posttest design,
yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan dua kelompok, satu
kelompok diberi perlakuan dan kelompok lain sebagai kontrol,
kemudian diobservasi sebelum dan sesudahnya.
28. b. Randomized solomon four group design,
yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan lebih dari satu kelompok perlakuan
dan kelompok lain sebagai kontrol, kemudian diobservasi akibatnya
29. c. Factorial design,
yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan banyak kelompok yang
mendapat satu atau 2 variasi perlakuan secara bersamaan, kemudian
diobservasi akibatnya
30. 3. Jenis rancangan eksperimen semu/quasi experiment
• Rancangan penelitian kuasi eksperimen adalah suatu rancangan penelitian yang
digunakan untuk mencari kemungkinan hubungan sebab-akibat tanpa melakukan
randomisasi (dalam kondisi sewajarnya) dan tanpa kontrol lingkungan yang ketat.