SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
POKOK BAHASAN 1
MANAJEMEN DATA SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
A. PENGUMPULAN DATA
1. Kualitas Pengumpulan data
Tahapan pengumpulan data merupakan tahapan yang paling menentukan terhadap
arah manajemen data selanjutnya, sehingga dalam proses pengumpulannya
diharapkan dapat menghasilkan data yang berkualitas, yaitu data yang relevan
(sesuai dengan tujuan pengumpulan data), valid (terbebas dari kesalahan ekternal
dan internal), reliabel (konsistensi hasil suatu alat menurut waktu dan orang),
lengkap dan tepat waktu.
Validitas adalah kemampuan sebuah tes untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur. Sebagai contoh, bila penelitian tentang berat badan, maka alat ukur yang
valid adalah alat ukur yang mampu mengukur berat badan tersebut, yaitu
timbangan berat badan. Bruce (2008) menyebutkan bahwa validitas merupakan
kapasitas sebuah tes, intrumen atau pertanyaan untuk memberikan hasil yang benar.
Reliabilitas berarti sejauh mana alat ukur mampu menghasilkan nilai yang sama atau
konsisten walaupun dilakukan pengukuran berulang atau beberapa kali pengukuran
pada subyek dan aspek yang sama, selama aspek dalam subyek tersebut memang
belum berubah.
a. Kelengkapan Data
Tingkat kelengkapan data yang sudah terkumpul harus jelas, karena menyangkut
bobot terhadap informasi yang dihasilkan. Semakin lengkap data terkumpul akan
semakin representatif untuk memberi gambaran sebenarnya, namun hal ini sangat
tidak mungkin. Beberapa ahli berpendapat bahwa angka 80% secara umum sudah
dapat mewakili, kecuali untuk data yang sifatnya khusus dengan kelengkapan harus
100%. Kelengkapan data yang dimaksudkan disini mencakup isi laporan (item
pelaporan), semua jenis kegiatan, unit pelapor wilayah kerja.
Dengan adanya informasi tingkat kelengkapan data yang dikumpulkan, kita dapat
memperkirakan sejauh mana data yang diperoleh dapat mewakili atau memberi
gambaran keadaan yang sebenarnya.
b. Ketepatan Waktu
Semakin cepat data diperoleh maka akan semakin cepat pula kita dapat mengetahui
atau mendeteksi permasalahan yang dihadapi. Biasanya untuk permasalahan yang
sifatnya urgen dan memerlukan tindakan segera maka ketepatan waktu penerimaan
data sifatnya mutlak; karena bila terlambat permaslahannya dikhawatirkan akan
meluas dan mengancam banyak orang. Misalnya pada peristiwa Kejadian Luar Biasa
(KLB) penyakit tertentu yang berpotensi menyebar secara luas dan cepat, maka
semakin cepat data yang tersaji maka akan semakin cepat upaya untuk
mengendalikan penyebaran ataupun pemutusan rantai penularannya.
2. Sumber Data
Secara umum data kesehatan yang dikumpulkan dapat dikelompokan ke dalam tiga
sumber utama, yaitu bersumber pada masyarakat (Community base), bersumber
pada fasilitas kesehatan (facility base) dan dari sektor – sektor diluar kesehatan
(kependudukan, BMKG, peternakan, dll). Untuk yang berbasis pada masyarakat
biasanya diperoleh melalui berbagai kegiatan riset yang dilakukan sesuai dengan
kebutuhan, ataupun berita rumor kejadian di masyarakat (dugaan kejadian luar biasa
penyakit / keracunan). Sedangkan data kesehatan yang berasal dari fasilitas
kesehatan diperoleh melalui berbagai kegiatan program yang dikerjakan secara rutin
(misalnya: hasil diagnosis, pemberian pelayanan, dll).
3. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang didapatkan secara langsung melalui sumber utamnya.
Misalnya: kalau seorang peneliti ingin mengetahui berat badan responden, maka
peneliti tersebut langsung melakukan pengukuran berat badan responden tersebut.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapatkan melalui pihak tertentu atau pihak lain,
dimana data tersebut umumnya telah diolah oleh pihak tersebut. Misalnya: peneliti
ingin mengetahui kadar Hb ibu hamil di Desa A, maka peneliti tersebut dapat
mendatangi puskesmas yang mewilayahi desa tersebut untuk mendapatkan data Hb
ibu hamil yang ada di desa tersebut. Umumnya, puskesmas telah memiliki data
tersebut karena setiap ibu hamil diperiksa Hb – nya dan tercatat di puskesmas.
4. Cara Pengumpulan Data
a. Aktif
Pengumpulan data secara aktif yaitu mengumpulkan data secara rutin dari sumber
data dan tanya jawab dengan menggunakan kuesioner atau format furmulir.
b. Pasif
Yaitu dengan menerima data dan informasi dari sumber data.
5. Instrumen dan Metode Pengumpulan Data
a. Pengukuran Fisiologis
Pengukuran dengan metode fisiologis atau biologis sebetulnya sangat umum
dilakukan, terutama pada tatanan nyata pelayanan kesehatan, baik di klinik, rumah
sakit maupun puskesmas. Metode ini sering digunakan oleh perawat, bidan maupun
dokter saat melakukan pemeriksaan kesehatan pasiennya. Beberapa contoh
pengukurannya (data) seperti pengukuran tekan darah, nadi, suhu tubuh, berat
badan, dll.
Keuntungan penggunaan metode ini adalah aspek obyektifitas, presisi, dan
sensitivitas dengan syarat alat pengumpulan data ini telah dilakukan kaliberasi.
b. Observasional
Salah satu metode pengumpulan data yang umum digunakan yaitu metode
observasi. Misalnya: petugas melakukan observasi pada pola perilaku / kebiasaan
masyarakat di daerah endemis DBD, pola perilaku higeine sanitasi pengolahan
penjaja makanan jajanan, observasi pemberian pengobatan kasus tertentu, obervasi
teknik pengambilan spesimen, dll.
Observasi dapat dilakukan secara terstruktur maupun secara tidak terstruktur.
c. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dalam bentuk personal yang
dilaksanakan oleh pewawancara yang telah terlatih (Swarjana, 2013). Interview atau
wawancara ini dapat dilaksanakan di banyak tempat, misalnya: di ruang periksa atau
rawat inap pasien, di lokasi KLB penyakit/keracunan, di rumah kontak kasus difteri, di
sekolah, tempat kerja kasus dan kontak, atau tempat lainnya yang kondusif untuk
dilaksanakannya interview.
Pengumpulan data melalui interview umumnya dapat dibagi mejadi tiga, yaitu:
personal interview, telephone interview, dan group interview.
Metode interview juga dapat dibedakan berdasarkan jenis pertanyaanya, yaitu:
structured interview dan unstructured interview
d. Kuesioner
Kuesioner adalah sederet pertanyaan – pertanyaan yang telah disiapkan oleh peneliti
yang akan digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data penelitian (Swajarna,
2016). Pertanyaan pada kuesioner yang digunakan sangat beragam diantaranya:
Pertanyaan yang bersifat tertutup, pertanyaan terbuka dan pertanyaan setengah
terbuka.
Macam – macam kuesioner:
1) Kuesiner tertutup
Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban, responden hanya
memilih jawaban yang paling sesuai
2) Kuesioner terbuka
Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga responden harus
memformulasikan jawabannya sendiri
3) Kuesioner kominasi terbuka dan tertutup
Dimana pertanyaan tertutup, kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka
4) Kuesioner semi terbuka
Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih ada kemungkinan
tambahan jawaban
Penggunaan kuesioner umumnya menggunakan kuesioner yang sudah baku atau
yang telah melewati uji validitas dan reliabilitas.
e. Focus Group Discussion
Salah satu metode untuk mengumpulkan data melalui diskusi terpusat (Focus Group
Discussion) yaitu upaya menemukan makna dari sebuah isu oleh sekelompok orang
lewat diskusi untuk menghindari dari pemaknaan yang salah oleh seorang peneliti
atau petugas surveilans. Misalnya, mendiskusikan tentang KLB Difteri yang terus
menerus terjadi di wilayah tertentu, maka dibentuk kelompok diskusi atas beberapa
orang untuk mengkaji permaslahan tersebut, dengan harapan diperoleh hasil
pemaknaan (data) yang lebih objektif.
f. Catatan atau dokumen lainnya
Selain empat metode pengumpulan data tersebut di atas, data surveilans juga
dimungkinkan untuk dikumpulkan atau diperoleh melalui catatan – catatan atau
dokumen – dokumen lainnya (catatan rekam medis, kartu menuju sehat / KMS bayi,
KMS ibu hamil, catatn suhu lemari pendingin vaksin, catatan ketersediaan vaksin,
laporan program, arsip foto, jurnal, catatan harian dll)
6. Waktu Pengumpulan Data
Dalam bidang kesehatan penerimaan data biasanya dikaitkan dengan periodesasi
pelaporan, diantaranya sifatnya laporan 24 jam, mingguan, bulanan, triwulan atau
tahunan yang waktunya telah ditentukan sesuai dengan kesepakatan.
7. Sifat dan Skala Data
a. Sifat Data Kategorikal dan Numerikal
1) Data Kategorikal;
Dalam sebuah penelitian atau data kesehatan dan surveilans, tidak jarang
ditemukan data yang bersifat kategorikal atau data kualitatif. Misalnya: baik –
buruk, sehat – sakit, positif – negatif, memenuhi syarat – tidak memenuhi syarat,
diimunisai – tidak diimunisasi, ada riwayat kontak – tidak ada kontak, hunian
padat –tidak padat, hipertensi – tidak hipertensi, dll
2) Data Numerikal;
Data numerikal merupakan data yang bersifat numerik atau berupa angka.
Misalnya angka atau data berat badan, tinggi badan, sistole – diastole, kadar Hb,
kadar gula darah sewaktu, kadar kolesterol, kadar hematrokrit, kadar leukosit,
IMT, suhu badan, angka kebisingan, dll.
Data numerikal ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
a) Data Deskrit
Data deskrit merupakan data mumerik yang hanya memiliki angka atau
bilangan bulat mulai dari satu dan seterusnya
Contoh:
Puskesmas A saat ini memiliki tenaga kesehatan yang terdiri dari: 2 orang
epidemiolog kesehatan, 2 orang dokter, dan 10 perawat. Tidak mungkin
mengatakan: 2,5 orang epidemiolog kesehatan, 2,7 dokter dan 10, perawat.
b) Data Kontinu
Data kontinu merupakan data numerik hasil pengukuran yang selalu ada
diantara dua angka.
Contoh:
Hasil pengukuran berat badan balita pada kejadian KLB Campak di Desa A,
yaitu:
Balita 1 : 15 kg
Balita 2 : 17 kg
Balita 3 : 15,52 kg
Balita 4 : 17,54 Kg
Balita 5 : 18 kg
dst
b. Skala Data
Salah satu data yang paling umum digunakan dalam penelitian / pengolahan dan
analisa data adalah data yang dibedakan berdasarkan skalanya. Dalam statistik
dikenal adanya data yang bersifat kategorikal, (nominal dan ordinal), serta data
numerik (interval dan rasio) atau dikenal juga dengan data kontimu dan diskrit.
1) Data Nominal
Berikut adalah beberapa ciri dari data yang berskala nominal:
• Merupakan kualitatif atau bukan berupa angka
• Data tidak dapat kuantifisir (tidak bisa dikali, dibagi, ditambah, dikurangi)
• Bersifat kategorikal bukan numerikal
• Berkaitan dengan “name”
• Data merupakan unordered atau tidak berjenjang
• Data nominal merupakan data yang berada pada level yang sama.
• Digunakan terutama untuk statistik non parametrik
Contoh data skala nominal:
Jenis kelamin : (laki – laki – perempuan)
Agama : (Islam, Kristen, Budha, Hindu, dll)
Golongan darah : (A, B, AB, O)
2) Data Ordinal
Beberapa ciri dari data ordinal, yaitu:
• Merupakan data kualitatif
• Data tidak dapat kuantifisir (tidak bisa dikali, dibagi, ditambah, dikurangi)
• Merujuk pada ordered atau “rank” atau berjenjang
• Data yang satu dengan yang lainnya tidak se-level, yang satu lebih tinggi atau
lebih rendah dari yang lain.
• Jenjang dapat diurutkan dari yang paling rendah ke yang paling tiniggi atau
sebaliknya atau dikenal juga dengan “ranked data”.
Contoh:
Tingkat pendidikan: rendah, sedang, tinggi
Tingkat pendapatan : rendah, sedang, tinggi
Tingkat pengetahuan ibu tentang manfaat vaksinasi dasar : rendah, sedang,
tinggi.
3) Data Interval
Beberapa ciri dari data interval, yaitu:
• Merupakan data kuantitatif
• Data dapat dikuantifisir (dikali, dibagi, ditambah, dikurangi)
• Data bersifat numerik
• Tidak memiliki nol absolut, artinya dimungkinkan untuk memiliki nilai nol atau
bahkan di bawah nol atau minus
Contoh data skala interval:
Suhu.
4) Data Rasio
Beberapa ciri dari data rasio, yaitu:
• Merupakan data kuantitatif
• Data dapat dikuantifisir (dikali, dibagi, ditambah, dikurangi)
• Data bersifat numerik
• Memiliki nol absolut, artinya tidak memiliki nilai nol atau nilai di bawah nol.
Contoh:
Berat badan, tinggi badan, kadar Hb, dlll
8. Level Pengukuran Data
a. Scale of Continuous
Skala pengukuran ini dikenal sebagai level tertinggi (the hingest level) dan
independent scale. Misalnya data tentang berat badan (kg), tinggi badan (cm), jumlah
eritrosit, leuikosit, dan lain – lain. Dengan demikian apabila memungkinkan
sebaiknya carilah data scale atau kontinu dibandingan dengan data ordinal atau
nominal
b. Ordinal
Data ordinal ini dikenal sebagai the next level atau second level. Data ini merupakan
data rangking dan tidak termasuk independent measurement, sehingga data ini
dikatakan lebih rendah dibandingkan dengan data scale atau kontinu. Contohnya
adalah tingkat kecemasan, tingkat nyeri, dll.
c. Nominal
Data nominal dikenal sebagai the lowest atau level yang pengukuran datanya paling
rendah. Data ini juga dikenal sebagai data kualitatif. Contohnya data jenis kelamin
(laki – perempuan), golongan darah (A, B, AB, O), an lain – lain.

More Related Content

What's hot

Uraian materi pemberdayaan masyarakat
Uraian materi pemberdayaan masyarakatUraian materi pemberdayaan masyarakat
Uraian materi pemberdayaan masyarakatWiandhariEsaBBPKCilo
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahrickygunawan84
 
Diseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologiDiseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologiAfina Permatasari
 
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakat
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis MasyarakatPengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakat
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakatpjj_kemenkes
 
Prosedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat Terbatas
Prosedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat TerbatasProsedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat Terbatas
Prosedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat TerbatasWiandhariEsaBBPKCilo
 
Mi.1 persiapan pelaksanaan kegiatan epidemiologi
Mi.1   persiapan pelaksanaan kegiatan epidemiologiMi.1   persiapan pelaksanaan kegiatan epidemiologi
Mi.1 persiapan pelaksanaan kegiatan epidemiologiBidangTFBBPKCiloto
 
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian EpidemiologiBentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian EpidemiologiWiandhariEsaBBPKCilo
 
Penyediaan air minum pasca bencana
Penyediaan air minum pasca bencana Penyediaan air minum pasca bencana
Penyediaan air minum pasca bencana Gilang Rupaka
 
Kegiatan pokok surveilans
Kegiatan pokok surveilansKegiatan pokok surveilans
Kegiatan pokok surveilansraysa hasdi
 
Surveilans gizi
Surveilans giziSurveilans gizi
Surveilans gizitirolyn
 
Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidNajMah Usman
 
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakat
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakatKuesioner identifikasi kebutuhan masyarakat
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakatTheodorus Indarto
 
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Ulfah Hanum
 
Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam Medis
Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam MedisAnalisis Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam Medis
Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam MedisFahmi Hakam
 

What's hot (20)

Uraian materi pemberdayaan masyarakat
Uraian materi pemberdayaan masyarakatUraian materi pemberdayaan masyarakat
Uraian materi pemberdayaan masyarakat
 
Konsep penyelidikan KLB
Konsep penyelidikan KLBKonsep penyelidikan KLB
Konsep penyelidikan KLB
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabah
 
Diseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologiDiseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologi
 
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakat
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis MasyarakatPengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakat
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakat
 
Prosedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat Terbatas
Prosedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat TerbatasProsedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat Terbatas
Prosedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat Terbatas
 
Pokok bahasan 5 pelaporan klb
Pokok bahasan 5 pelaporan klbPokok bahasan 5 pelaporan klb
Pokok bahasan 5 pelaporan klb
 
Pokok bahasan 2
Pokok bahasan 2Pokok bahasan 2
Pokok bahasan 2
 
Mi.1 persiapan pelaksanaan kegiatan epidemiologi
Mi.1   persiapan pelaksanaan kegiatan epidemiologiMi.1   persiapan pelaksanaan kegiatan epidemiologi
Mi.1 persiapan pelaksanaan kegiatan epidemiologi
 
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian EpidemiologiBentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
 
Penyediaan air minum pasca bencana
Penyediaan air minum pasca bencana Penyediaan air minum pasca bencana
Penyediaan air minum pasca bencana
 
Kegiatan pokok surveilans
Kegiatan pokok surveilansKegiatan pokok surveilans
Kegiatan pokok surveilans
 
Modul inti 2
Modul inti 2Modul inti 2
Modul inti 2
 
Surveilans gizi
Surveilans giziSurveilans gizi
Surveilans gizi
 
Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epid
 
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakat
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakatKuesioner identifikasi kebutuhan masyarakat
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakat
 
3. manajemen data
3. manajemen data3. manajemen data
3. manajemen data
 
Konsep Surveilans
Konsep SurveilansKonsep Surveilans
Konsep Surveilans
 
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
 
Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam Medis
Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam MedisAnalisis Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam Medis
Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam Medis
 

Similar to MANAJEMEN DATA

Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan pjj_kemenkes
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan pjj_kemenkes
 
BAB III Usulan Penelitian Studi Kasus
BAB III Usulan Penelitian Studi KasusBAB III Usulan Penelitian Studi Kasus
BAB III Usulan Penelitian Studi KasusRahmita Hamdan
 
Ringkasan Pola Makan Tidak Teratur Pada Mahasiswa
Ringkasan Pola Makan Tidak Teratur Pada MahasiswaRingkasan Pola Makan Tidak Teratur Pada Mahasiswa
Ringkasan Pola Makan Tidak Teratur Pada MahasiswaGriya Nugroho
 
Ringkasan Penelitian Tingkat kesadaran mahasiswa Fakultas MIPA dalam membuang...
Ringkasan Penelitian Tingkat kesadaran mahasiswa Fakultas MIPA dalam membuang...Ringkasan Penelitian Tingkat kesadaran mahasiswa Fakultas MIPA dalam membuang...
Ringkasan Penelitian Tingkat kesadaran mahasiswa Fakultas MIPA dalam membuang...meilya_kyky
 
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.pptMetodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.pptTriEvelina1
 
Tahapan Penelitian Keperawatan
Tahapan Penelitian KeperawatanTahapan Penelitian Keperawatan
Tahapan Penelitian Keperawatanpjj_kemenkes
 
[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...
[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...
[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...raycha26
 
Ulya laporan penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...
Ulya laporan   penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...Ulya laporan   penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...
Ulya laporan penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...Ulya Rozsa
 
Ade heryana informandanpemilihaninforman
Ade heryana informandanpemilihaninformanAde heryana informandanpemilihaninforman
Ade heryana informandanpemilihaninformanBifiSafa
 
Biostatistik
BiostatistikBiostatistik
BiostatistikUFDK
 
Desain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
Desain Penelitian Kuantitatif Non-EksperimentalDesain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
Desain Penelitian Kuantitatif Non-EksperimentalDhenok Citra Panyuluh
 
Materi komkep analisa data
Materi komkep analisa dataMateri komkep analisa data
Materi komkep analisa dataachmad rifki
 
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK  UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK  UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA AviLa Marzuki
 

Similar to MANAJEMEN DATA (20)

Peneliian
PeneliianPeneliian
Peneliian
 
Peneliian
PeneliianPeneliian
Peneliian
 
Peneliian
PeneliianPeneliian
Peneliian
 
Peneliian
PeneliianPeneliian
Peneliian
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
 
BAB III Usulan Penelitian Studi Kasus
BAB III Usulan Penelitian Studi KasusBAB III Usulan Penelitian Studi Kasus
BAB III Usulan Penelitian Studi Kasus
 
Ringkasan Pola Makan Tidak Teratur Pada Mahasiswa
Ringkasan Pola Makan Tidak Teratur Pada MahasiswaRingkasan Pola Makan Tidak Teratur Pada Mahasiswa
Ringkasan Pola Makan Tidak Teratur Pada Mahasiswa
 
Ringkasan Penelitian Tingkat kesadaran mahasiswa Fakultas MIPA dalam membuang...
Ringkasan Penelitian Tingkat kesadaran mahasiswa Fakultas MIPA dalam membuang...Ringkasan Penelitian Tingkat kesadaran mahasiswa Fakultas MIPA dalam membuang...
Ringkasan Penelitian Tingkat kesadaran mahasiswa Fakultas MIPA dalam membuang...
 
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.pptMetodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
 
Tahapan Penelitian Keperawatan
Tahapan Penelitian KeperawatanTahapan Penelitian Keperawatan
Tahapan Penelitian Keperawatan
 
[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...
[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...
[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...
 
Ulya laporan penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...
Ulya laporan   penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...Ulya laporan   penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...
Ulya laporan penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...
 
Ade heryana informandanpemilihaninforman
Ade heryana informandanpemilihaninformanAde heryana informandanpemilihaninforman
Ade heryana informandanpemilihaninforman
 
Biostatistik
BiostatistikBiostatistik
Biostatistik
 
Desain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
Desain Penelitian Kuantitatif Non-EksperimentalDesain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
Desain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
 
Materi komkep analisa data
Materi komkep analisa dataMateri komkep analisa data
Materi komkep analisa data
 
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK  UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK  UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
 
Contoh laporan
Contoh laporanContoh laporan
Contoh laporan
 
Septiadi.metpen
Septiadi.metpenSeptiadi.metpen
Septiadi.metpen
 

More from WiandhariEsaBBPKCilo

Bahan tayang uji kom jabfung tgm 5 agust 21 edit ciloto (1)
Bahan tayang uji kom jabfung tgm 5 agust 21  edit  ciloto (1)Bahan tayang uji kom jabfung tgm 5 agust 21  edit  ciloto (1)
Bahan tayang uji kom jabfung tgm 5 agust 21 edit ciloto (1)WiandhariEsaBBPKCilo
 
Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT WiandhariEsaBBPKCilo
 
Modul mpi 6 (KTI) DI BIDANG PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Modul mpi 6 (KTI) DI BIDANG PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT Modul mpi 6 (KTI) DI BIDANG PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Modul mpi 6 (KTI) DI BIDANG PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT WiandhariEsaBBPKCilo
 
Modul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGMModul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGMWiandhariEsaBBPKCilo
 
Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021
Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021
Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021WiandhariEsaBBPKCilo
 
Bahan tayang kebijakan pengembangan jf tgm kapuskatmutu edr 21
Bahan tayang kebijakan pengembangan jf tgm kapuskatmutu edr 21Bahan tayang kebijakan pengembangan jf tgm kapuskatmutu edr 21
Bahan tayang kebijakan pengembangan jf tgm kapuskatmutu edr 21WiandhariEsaBBPKCilo
 
Modul mpi 2 KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 2 KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TGMModul mpi 2 KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 2 KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TGMWiandhariEsaBBPKCilo
 
Modul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Modul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATANModul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Modul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATANWiandhariEsaBBPKCilo
 
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGMModul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGMWiandhariEsaBBPKCilo
 
Panduan praktik lapangan distance learning adminkes ahli 1
Panduan praktik lapangan distance learning adminkes ahli 1Panduan praktik lapangan distance learning adminkes ahli 1
Panduan praktik lapangan distance learning adminkes ahli 1WiandhariEsaBBPKCilo
 
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatanPenyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatanWiandhariEsaBBPKCilo
 
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...WiandhariEsaBBPKCilo
 

More from WiandhariEsaBBPKCilo (20)

Modul ljj mpi 7 4 april 21 (1)
Modul ljj mpi 7  4 april 21 (1)Modul ljj mpi 7  4 april 21 (1)
Modul ljj mpi 7 4 april 21 (1)
 
Bahan tayang uji kom jabfung tgm 5 agust 21 edit ciloto (1)
Bahan tayang uji kom jabfung tgm 5 agust 21  edit  ciloto (1)Bahan tayang uji kom jabfung tgm 5 agust 21  edit  ciloto (1)
Bahan tayang uji kom jabfung tgm 5 agust 21 edit ciloto (1)
 
Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
 
Modul mpi 6 (KTI) DI BIDANG PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Modul mpi 6 (KTI) DI BIDANG PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT Modul mpi 6 (KTI) DI BIDANG PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Modul mpi 6 (KTI) DI BIDANG PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
 
Modul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGMModul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGM
 
Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021
Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021
Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021
 
Modul mpi 4 DUPAK JABFUNG TGM
Modul mpi 4 DUPAK JABFUNG TGMModul mpi 4 DUPAK JABFUNG TGM
Modul mpi 4 DUPAK JABFUNG TGM
 
Modul mpi 3 Etika Profesi TGM
Modul mpi 3 Etika Profesi TGMModul mpi 3 Etika Profesi TGM
Modul mpi 3 Etika Profesi TGM
 
Bahan tayang kebijakan pengembangan jf tgm kapuskatmutu edr 21
Bahan tayang kebijakan pengembangan jf tgm kapuskatmutu edr 21Bahan tayang kebijakan pengembangan jf tgm kapuskatmutu edr 21
Bahan tayang kebijakan pengembangan jf tgm kapuskatmutu edr 21
 
Modul mpi 2 KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 2 KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TGMModul mpi 2 KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 2 KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TGM
 
Modul mpi 1
Modul mpi 1Modul mpi 1
Modul mpi 1
 
Modul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Modul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATANModul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Modul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
 
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGMModul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
 
Panduan praktik lapangan distance learning adminkes ahli 1
Panduan praktik lapangan distance learning adminkes ahli 1Panduan praktik lapangan distance learning adminkes ahli 1
Panduan praktik lapangan distance learning adminkes ahli 1
 
Mi 10 angka kredit
Mi 10 angka kreditMi 10 angka kredit
Mi 10 angka kredit
 
Mi 8 KTI
Mi 8 KTIMi 8 KTI
Mi 8 KTI
 
Mi 9 ka dan laporan
Mi 9 ka dan laporanMi 9 ka dan laporan
Mi 9 ka dan laporan
 
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatanPenyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
 
Mi 7 sertifikasi
Mi 7 sertifikasiMi 7 sertifikasi
Mi 7 sertifikasi
 
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...
 

Recently uploaded

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 

MANAJEMEN DATA

  • 1. POKOK BAHASAN 1 MANAJEMEN DATA SURVEILANS EPIDEMIOLOGI A. PENGUMPULAN DATA 1. Kualitas Pengumpulan data Tahapan pengumpulan data merupakan tahapan yang paling menentukan terhadap arah manajemen data selanjutnya, sehingga dalam proses pengumpulannya diharapkan dapat menghasilkan data yang berkualitas, yaitu data yang relevan (sesuai dengan tujuan pengumpulan data), valid (terbebas dari kesalahan ekternal dan internal), reliabel (konsistensi hasil suatu alat menurut waktu dan orang), lengkap dan tepat waktu. Validitas adalah kemampuan sebuah tes untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sebagai contoh, bila penelitian tentang berat badan, maka alat ukur yang valid adalah alat ukur yang mampu mengukur berat badan tersebut, yaitu timbangan berat badan. Bruce (2008) menyebutkan bahwa validitas merupakan kapasitas sebuah tes, intrumen atau pertanyaan untuk memberikan hasil yang benar. Reliabilitas berarti sejauh mana alat ukur mampu menghasilkan nilai yang sama atau konsisten walaupun dilakukan pengukuran berulang atau beberapa kali pengukuran pada subyek dan aspek yang sama, selama aspek dalam subyek tersebut memang belum berubah. a. Kelengkapan Data Tingkat kelengkapan data yang sudah terkumpul harus jelas, karena menyangkut bobot terhadap informasi yang dihasilkan. Semakin lengkap data terkumpul akan semakin representatif untuk memberi gambaran sebenarnya, namun hal ini sangat tidak mungkin. Beberapa ahli berpendapat bahwa angka 80% secara umum sudah dapat mewakili, kecuali untuk data yang sifatnya khusus dengan kelengkapan harus 100%. Kelengkapan data yang dimaksudkan disini mencakup isi laporan (item pelaporan), semua jenis kegiatan, unit pelapor wilayah kerja. Dengan adanya informasi tingkat kelengkapan data yang dikumpulkan, kita dapat memperkirakan sejauh mana data yang diperoleh dapat mewakili atau memberi gambaran keadaan yang sebenarnya. b. Ketepatan Waktu Semakin cepat data diperoleh maka akan semakin cepat pula kita dapat mengetahui atau mendeteksi permasalahan yang dihadapi. Biasanya untuk permasalahan yang sifatnya urgen dan memerlukan tindakan segera maka ketepatan waktu penerimaan data sifatnya mutlak; karena bila terlambat permaslahannya dikhawatirkan akan
  • 2. meluas dan mengancam banyak orang. Misalnya pada peristiwa Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit tertentu yang berpotensi menyebar secara luas dan cepat, maka semakin cepat data yang tersaji maka akan semakin cepat upaya untuk mengendalikan penyebaran ataupun pemutusan rantai penularannya. 2. Sumber Data Secara umum data kesehatan yang dikumpulkan dapat dikelompokan ke dalam tiga sumber utama, yaitu bersumber pada masyarakat (Community base), bersumber pada fasilitas kesehatan (facility base) dan dari sektor – sektor diluar kesehatan (kependudukan, BMKG, peternakan, dll). Untuk yang berbasis pada masyarakat biasanya diperoleh melalui berbagai kegiatan riset yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan, ataupun berita rumor kejadian di masyarakat (dugaan kejadian luar biasa penyakit / keracunan). Sedangkan data kesehatan yang berasal dari fasilitas kesehatan diperoleh melalui berbagai kegiatan program yang dikerjakan secara rutin (misalnya: hasil diagnosis, pemberian pelayanan, dll). 3. Jenis Data a. Data Primer Data primer adalah data yang didapatkan secara langsung melalui sumber utamnya. Misalnya: kalau seorang peneliti ingin mengetahui berat badan responden, maka peneliti tersebut langsung melakukan pengukuran berat badan responden tersebut. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapatkan melalui pihak tertentu atau pihak lain, dimana data tersebut umumnya telah diolah oleh pihak tersebut. Misalnya: peneliti ingin mengetahui kadar Hb ibu hamil di Desa A, maka peneliti tersebut dapat mendatangi puskesmas yang mewilayahi desa tersebut untuk mendapatkan data Hb ibu hamil yang ada di desa tersebut. Umumnya, puskesmas telah memiliki data tersebut karena setiap ibu hamil diperiksa Hb – nya dan tercatat di puskesmas. 4. Cara Pengumpulan Data a. Aktif Pengumpulan data secara aktif yaitu mengumpulkan data secara rutin dari sumber data dan tanya jawab dengan menggunakan kuesioner atau format furmulir. b. Pasif Yaitu dengan menerima data dan informasi dari sumber data.
  • 3. 5. Instrumen dan Metode Pengumpulan Data a. Pengukuran Fisiologis Pengukuran dengan metode fisiologis atau biologis sebetulnya sangat umum dilakukan, terutama pada tatanan nyata pelayanan kesehatan, baik di klinik, rumah sakit maupun puskesmas. Metode ini sering digunakan oleh perawat, bidan maupun dokter saat melakukan pemeriksaan kesehatan pasiennya. Beberapa contoh pengukurannya (data) seperti pengukuran tekan darah, nadi, suhu tubuh, berat badan, dll. Keuntungan penggunaan metode ini adalah aspek obyektifitas, presisi, dan sensitivitas dengan syarat alat pengumpulan data ini telah dilakukan kaliberasi. b. Observasional Salah satu metode pengumpulan data yang umum digunakan yaitu metode observasi. Misalnya: petugas melakukan observasi pada pola perilaku / kebiasaan masyarakat di daerah endemis DBD, pola perilaku higeine sanitasi pengolahan penjaja makanan jajanan, observasi pemberian pengobatan kasus tertentu, obervasi teknik pengambilan spesimen, dll. Observasi dapat dilakukan secara terstruktur maupun secara tidak terstruktur. c. Wawancara Wawancara merupakan metode pengumpulan data dalam bentuk personal yang dilaksanakan oleh pewawancara yang telah terlatih (Swarjana, 2013). Interview atau wawancara ini dapat dilaksanakan di banyak tempat, misalnya: di ruang periksa atau rawat inap pasien, di lokasi KLB penyakit/keracunan, di rumah kontak kasus difteri, di sekolah, tempat kerja kasus dan kontak, atau tempat lainnya yang kondusif untuk dilaksanakannya interview. Pengumpulan data melalui interview umumnya dapat dibagi mejadi tiga, yaitu: personal interview, telephone interview, dan group interview. Metode interview juga dapat dibedakan berdasarkan jenis pertanyaanya, yaitu: structured interview dan unstructured interview d. Kuesioner Kuesioner adalah sederet pertanyaan – pertanyaan yang telah disiapkan oleh peneliti yang akan digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data penelitian (Swajarna, 2016). Pertanyaan pada kuesioner yang digunakan sangat beragam diantaranya: Pertanyaan yang bersifat tertutup, pertanyaan terbuka dan pertanyaan setengah terbuka. Macam – macam kuesioner: 1) Kuesiner tertutup
  • 4. Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban, responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai 2) Kuesioner terbuka Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga responden harus memformulasikan jawabannya sendiri 3) Kuesioner kominasi terbuka dan tertutup Dimana pertanyaan tertutup, kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka 4) Kuesioner semi terbuka Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban Penggunaan kuesioner umumnya menggunakan kuesioner yang sudah baku atau yang telah melewati uji validitas dan reliabilitas. e. Focus Group Discussion Salah satu metode untuk mengumpulkan data melalui diskusi terpusat (Focus Group Discussion) yaitu upaya menemukan makna dari sebuah isu oleh sekelompok orang lewat diskusi untuk menghindari dari pemaknaan yang salah oleh seorang peneliti atau petugas surveilans. Misalnya, mendiskusikan tentang KLB Difteri yang terus menerus terjadi di wilayah tertentu, maka dibentuk kelompok diskusi atas beberapa orang untuk mengkaji permaslahan tersebut, dengan harapan diperoleh hasil pemaknaan (data) yang lebih objektif. f. Catatan atau dokumen lainnya Selain empat metode pengumpulan data tersebut di atas, data surveilans juga dimungkinkan untuk dikumpulkan atau diperoleh melalui catatan – catatan atau dokumen – dokumen lainnya (catatan rekam medis, kartu menuju sehat / KMS bayi, KMS ibu hamil, catatn suhu lemari pendingin vaksin, catatan ketersediaan vaksin, laporan program, arsip foto, jurnal, catatan harian dll) 6. Waktu Pengumpulan Data Dalam bidang kesehatan penerimaan data biasanya dikaitkan dengan periodesasi pelaporan, diantaranya sifatnya laporan 24 jam, mingguan, bulanan, triwulan atau tahunan yang waktunya telah ditentukan sesuai dengan kesepakatan.
  • 5. 7. Sifat dan Skala Data a. Sifat Data Kategorikal dan Numerikal 1) Data Kategorikal; Dalam sebuah penelitian atau data kesehatan dan surveilans, tidak jarang ditemukan data yang bersifat kategorikal atau data kualitatif. Misalnya: baik – buruk, sehat – sakit, positif – negatif, memenuhi syarat – tidak memenuhi syarat, diimunisai – tidak diimunisasi, ada riwayat kontak – tidak ada kontak, hunian padat –tidak padat, hipertensi – tidak hipertensi, dll 2) Data Numerikal; Data numerikal merupakan data yang bersifat numerik atau berupa angka. Misalnya angka atau data berat badan, tinggi badan, sistole – diastole, kadar Hb, kadar gula darah sewaktu, kadar kolesterol, kadar hematrokrit, kadar leukosit, IMT, suhu badan, angka kebisingan, dll. Data numerikal ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu: a) Data Deskrit Data deskrit merupakan data mumerik yang hanya memiliki angka atau bilangan bulat mulai dari satu dan seterusnya Contoh: Puskesmas A saat ini memiliki tenaga kesehatan yang terdiri dari: 2 orang epidemiolog kesehatan, 2 orang dokter, dan 10 perawat. Tidak mungkin mengatakan: 2,5 orang epidemiolog kesehatan, 2,7 dokter dan 10, perawat. b) Data Kontinu Data kontinu merupakan data numerik hasil pengukuran yang selalu ada diantara dua angka. Contoh: Hasil pengukuran berat badan balita pada kejadian KLB Campak di Desa A, yaitu: Balita 1 : 15 kg Balita 2 : 17 kg Balita 3 : 15,52 kg Balita 4 : 17,54 Kg Balita 5 : 18 kg dst b. Skala Data Salah satu data yang paling umum digunakan dalam penelitian / pengolahan dan analisa data adalah data yang dibedakan berdasarkan skalanya. Dalam statistik
  • 6. dikenal adanya data yang bersifat kategorikal, (nominal dan ordinal), serta data numerik (interval dan rasio) atau dikenal juga dengan data kontimu dan diskrit. 1) Data Nominal Berikut adalah beberapa ciri dari data yang berskala nominal: • Merupakan kualitatif atau bukan berupa angka • Data tidak dapat kuantifisir (tidak bisa dikali, dibagi, ditambah, dikurangi) • Bersifat kategorikal bukan numerikal • Berkaitan dengan “name” • Data merupakan unordered atau tidak berjenjang • Data nominal merupakan data yang berada pada level yang sama. • Digunakan terutama untuk statistik non parametrik Contoh data skala nominal: Jenis kelamin : (laki – laki – perempuan) Agama : (Islam, Kristen, Budha, Hindu, dll) Golongan darah : (A, B, AB, O) 2) Data Ordinal Beberapa ciri dari data ordinal, yaitu: • Merupakan data kualitatif • Data tidak dapat kuantifisir (tidak bisa dikali, dibagi, ditambah, dikurangi) • Merujuk pada ordered atau “rank” atau berjenjang • Data yang satu dengan yang lainnya tidak se-level, yang satu lebih tinggi atau lebih rendah dari yang lain. • Jenjang dapat diurutkan dari yang paling rendah ke yang paling tiniggi atau sebaliknya atau dikenal juga dengan “ranked data”. Contoh: Tingkat pendidikan: rendah, sedang, tinggi Tingkat pendapatan : rendah, sedang, tinggi Tingkat pengetahuan ibu tentang manfaat vaksinasi dasar : rendah, sedang, tinggi. 3) Data Interval Beberapa ciri dari data interval, yaitu: • Merupakan data kuantitatif • Data dapat dikuantifisir (dikali, dibagi, ditambah, dikurangi) • Data bersifat numerik • Tidak memiliki nol absolut, artinya dimungkinkan untuk memiliki nilai nol atau bahkan di bawah nol atau minus Contoh data skala interval: Suhu.
  • 7. 4) Data Rasio Beberapa ciri dari data rasio, yaitu: • Merupakan data kuantitatif • Data dapat dikuantifisir (dikali, dibagi, ditambah, dikurangi) • Data bersifat numerik • Memiliki nol absolut, artinya tidak memiliki nilai nol atau nilai di bawah nol. Contoh: Berat badan, tinggi badan, kadar Hb, dlll 8. Level Pengukuran Data a. Scale of Continuous Skala pengukuran ini dikenal sebagai level tertinggi (the hingest level) dan independent scale. Misalnya data tentang berat badan (kg), tinggi badan (cm), jumlah eritrosit, leuikosit, dan lain – lain. Dengan demikian apabila memungkinkan sebaiknya carilah data scale atau kontinu dibandingan dengan data ordinal atau nominal b. Ordinal Data ordinal ini dikenal sebagai the next level atau second level. Data ini merupakan data rangking dan tidak termasuk independent measurement, sehingga data ini dikatakan lebih rendah dibandingkan dengan data scale atau kontinu. Contohnya adalah tingkat kecemasan, tingkat nyeri, dll. c. Nominal Data nominal dikenal sebagai the lowest atau level yang pengukuran datanya paling rendah. Data ini juga dikenal sebagai data kualitatif. Contohnya data jenis kelamin (laki – perempuan), golongan darah (A, B, AB, O), an lain – lain.